Salam
sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
I Korintus 7:4-5
7:4
Isteri tidak berkuasa atas tubuhnya sendiri, tetapi suaminya, demikian pula
suami tidak berkuasa atas tubuhnya sendiri, tetapi isterinya.
7:5 Janganlah
kamu saling menjauhi, kecuali dengan persetujuan bersama untuk sementara waktu,
supaya kamu mendapat kesempatan untuk berdoa. Sesudah itu hendaklah kamu
kembali hidup bersama-sama, supaya Iblis jangan menggodai kamu, karena kamu
tidak tahan bertarak.
Hanya
karena kemampuan yang ajaib dari Tuhan, hanya karena kemurahan Tuhan yang
membuat saya bisa duduk di sini. Karena bisa dikatakan minggu ini tidak ada
yang lowong untuk saya melayani. Apalagi melayani doa puasa seperti ini, sesi
pertama, sesi kedua disambung dengan sesi ketiga. Air tidak masuk dan O2 keluar
terus, secara medis ini menyalahi tetapi bersama Tuhan ada keajaiban, itu yang
memberi saya kemampuan untuk melayani.
Ini
yang kadang tidak dipahami oleh umat Tuhan, termasuk keluarga saya tidak bisa
memahami, bahwa sebenarnya gembala sangat berat tanggung jawabnya di
hadapan Tuhan, tidak kecil. Karena yang dipertanggungjawabkan itu jiwa, bukan
bangku yang diduduki, termasuk dirinya sendiri dipertanggungjawabkan di hadapan
Tuhan.
I Korintus 7:5
7:5 Janganlah
kamu saling menjauhi, kecuali dengan persetujuan bersama untuk sementara waktu,
supaya kamu mendapat kesempatan untuk berdoa. Sesudah itu hendaklah kamu
kembali hidup bersama-sama, supaya Iblis jangan menggodai kamu, karena kamu
tidak tahan bertarak.
I Corinthians 7:5
7:5 Defraud ye
not one the other, except it be with consent for a time, that ye may give
yourselves to fasting and prayer (=puasa dan doa); and come together
again, that Satan tempt you not for your incontinency.
Dalam
persekutuan yang paling kecil saja yaitu dalam nikah, puasa ini tidak bisa
lepas. Jadi tidak bisa kita katakan puasa itu hanya tugas hamba Tuhan. Puasa
ini justru dalam nikah. Jika di
dalam nikah saja tidak ada apalagi mau digelar bersama. Puasa itu penting dalam
nikah, nikah adalah persekutuan terkecil. Itu bagaikan sel terkecil dalam persekutuan, titik
paling dalam, di sana dibutuhkan doa dan puasa. Itu anjuran Tuhan, bukan
pribadi Paulus tetapi anjuran Tuhan. Betapa pentingnya doa dan puasa dalam
nikah.
Puasa
itu berpantang atau nistia atau nistio. Itu dikatakan oleh Firman bahwa
puasa itu mewarnai nikah yang dipersiapkan untuk masuk pada nikah yang rohani.
Jadi anjuran dari mimbar ini bukan memaksa tetapi agar umat Tuhan itu paham dan
mengerti bahwa itu ajakan dari sorga
agar kita tidak gagal untuk mencapai persekutuan yang besar, persekutuan international
antara kafir dan bangsa Israel. Persekutuan itu harus diwarnai dengan doa
puasa.
Kita
jadi sesumbar ngomong kalau mengatakan bahwa puasa itu hanya diwajibkan untuk
hamba Tuhan atau tua-tua. Padahal itu untuk semua kalau kehidupan itu mau
menjadi Mempelai wanita Tuhan. Tetapi kalau tidak mau, siap-siap saja untuk berhadapan dengan cap 666 dari
antikristus/ aniaya besar.
Saya
sebagai hamba Tuhan, khususnya sebagai gembala, saya melihat lewat kaca mata
rohani betapa pentingnya berpantang yakni berpuasa. Bukan hanya pantang makan
atau pantang minum, tetapi di sana kita mulai diajar apa-apa yang harus kita
pantang, apa saja yang tidak boleh kita sentuh.
Kalau
kita pergi ke pesta dalam hajatan keluarga, kerabat atau siapa saja, biasanya
ada meja pantang dan ada meja umum. Berarti meja pantang ini meja khusus. Kita
ini menjadi umat Tuhan yang dikhususkan. Kehidupan yang dikhususkan atau
dipilih oleh Tuhan, hidupnya harus ada warna nistio yaitu puasa. Itu sebabnya ditekankan dari mimbar ini karena
meliaht kehidupan yang tidak ada puasa apalagi ngomong sesumbar, dia pasti
menjadi mangsa antikristus, itu mengerikan. Itu sebabnya ada ajakan. Jemaat
kadang belum tahu bagaimana itu puasa, makanya mesti dibina secara bersama.
Satu saat bisa mandiri, ada puasa-puasa secara pribadi.
Puasa
itu ada dalam nuansa nikah. Olehnya kita perhatikan dahulu, bagaimana anjuran
itu. Karena pantangan ini akhirnya nanti akan membuahkan hidup dalam kekudusan,
hidup di dalam kesucian. Dengan doa puasa berarti kita membuka lapangan
seluas-luasnya Roh Kudus bekerja dalam diri kita. Kita membuka hati
selapang-lapangnya bagi Firman dan Roh dan kasih Allah bekerja. Itu tujuan
berpantang atau berpuasa itu.
Coba
kita lihat dulu warna nikah, apakah tidak dituntut hidup dalam kekudusan. Untuk
mengisi itu maka perlu doa puasa. Kita tidak akan mampu mengangkat kehidupan nikah kita untuk hidup kudus, makanya
Tuhan berikan solusi lewat doa dan puasa.
I Tesalonika 4:1
4:1 Akhirnya,
saudara-saudara, kami minta dan nasihatkan kamu dalam Tuhan Yesus: Kamu telah
mendengar dari kami bagaimana kamu harus hidup supaya berkenan kepada Allah.
Hal itu memang telah kamu turuti, tetapi baiklah kamu melakukannya lebih
bersungguh-sungguh lagi.
Jemaat
Tesalonika ini patuh, taat, sudah menuruti, tetapi masih didorong untuk
bersungguh-sungguh. Apalagi kalau tidak menurut, tidak melakukan, bagaimana
bisa!
I Tesalonika 4:2-3
4:2 Kamu tahu
juga petunjuk-petunjuk mana yang telah kami berikan kepadamu atas nama Tuhan
Yesus.
4:3 Karena
inilah kehendak Allah: pengudusanmu, yaitu supaya kamu menjauhi percabulan,
Percabulan
itu harus menjadi pantangan!
I Tesalonika 4:4
4:4 supaya kamu
masing-masing mengambil seorang perempuan menjadi isterimu sendiri dan hidup di
dalam pengudusan dan penghormatan,
Bagaimana
kita bisa meraih hal ini kalau kita tidak ada dalam doa dan puasa. Lihat saja
jemaat Tesalonika, mereka sudah melakukan tetapi masih harus lebih
bersungguh-sungguh lagi. Kita sudah doa puasa tetapi juga masih kadang bolong,
olehnya harus lebih bersungguh-sungguh lagi karena itu solusinya. Karena di
dalam doa puasa itu juga harus diisi dengan penyajian
Firman pengajaran. Tidak boleh doa puasa tanpa
diisi dengan Firman pengajaran.
I Tesalonika 4:5
4:5 bukan di
dalam keinginan hawa nafsu, seperti yang dibuat oleh orang-orang yang tidak
mengenal Allah,
Bangsa
kafir itu persekutuan nikahnya hanya dalam nafsu daging.
I Tesalonika 4:6
4:6 dan supaya
dalam hal-hal ini orang jangan memperlakukan saudaranya dengan tidak baik atau
memperdayakannya. Karena Tuhan adalah pembalas dari semuanya ini, seperti yang
telah kami katakan dan tegaskan dahulu kepadamu.
Sudah
dikatakan dan ditegaskan dahulu tetapi masih dianjurkan untuk melakukan lebih
sungguh-sungguh lagi, berarti masih ada yang memperdayakan temannya (istri atau suaminya).
I Tesalonika 4:7-8
4:7 Allah
memanggil kita bukan untuk melakukan apa yang cemar, melainkan apa yang kudus.
4:8 Karena itu
siapa yang menolak ini bukanlah menolak manusia, melainkan menolak Allah yang
telah memberikan juga Roh-Nya yang kudus kepada kamu.
Ini
wejangan dan nasihat Tuhan. Untuk bisa meraih kita seperti itu maka perlu doa
puasa, kita gumuli hidup kita. Perlu kita gumuli benar-benar lewat doa dan
puasa.
Itu
sebabnya dalam I Korintus 7:5, doa puasa itu dihubungkan dengan nikah,
persekutuan kecil. Sebab warna kehidupan kafir hanya diisi dengan hawa nafsu
daging.
Efesus 4:17
4:17 Sebab itu
kukatakan dan kutegaskan ini kepadamu di dalam Tuhan: Jangan hidup lagi sama
seperti orang-orang yang tidak mengenal Allah dengan pikirannya yang sia-sia
Jemaat
Efesus ini terdiri dari bangsa kafir yang sudah mengenal
Tuhan.
Efesus 4:18-19
4:18 dan
pengertiannya yang gelap, jauh dari hidup persekutuan dengan Allah, karena
kebodohan yang ada di dalam mereka dan karena kedegilan hati mereka.
4:19 Perasaan
mereka telah tumpul, sehingga mereka menyerahkan diri kepada hawa nafsu dan
mengerjakan dengan serakah segala macam kecemaran.
Ayat
17 sampai 19 ini, itulah yang dikatakan kirbat lama, pakaian lama, itu harus ditanggalkan. Ketika Yesus bicara
tentang doa puasa, Dia katakan kirbat lama jangan diisi air anggur baru,
pakaian lama jangan ditambal dengan pakaian baru. Yang lama itu harus
ditanggalkan kalau kita sudah masuk dalam kehidupan baru. Dalam kehidupan baru
kita memakai pakaian baru dan kirbat baru. Tetapi fakta di lapangan, pakaian
lama ditempel pakaian baru. Kirbat lama diisi air anggur baru, akhirnya pecah, kedua-duanya
rugi. Artinya kehidupan itu malah jadi tambah runyam.
Jadi
yang lama itu kita tanggalkan. Berarti setelah kita tanggalkan kita harus
pantang. Katakan tidak akan dosa, tetapi katakan ya akan Firman Tuhan. Itu kata
Tuhan “biarlah katakan ya di atas ya, tidak di atas tidak”.
Setelah
bangsa kafir kenal Tuhan, maka dia sudah jadi baru, jangan bawa lagi yang lama,
sudah harus pantang!
Perhatikan
baik-baik, jangan kita pakai yang lama. Kita sudah mesti pantang. Di mana kita
berpantang? Berarti kita harus berpuasa untuk melepaskan ini. Kemudian kita
pakai yang baru. Bagaimana bentuk yang baru?
Efesus 4:20-21
4:20 Tetapi kamu
bukan demikian. Kamu telah belajar mengenal Kristus.
4:21 Karena kamu
telah mendengar tentang Dia dan menerima pengajaran di dalam Dia menurut
kebenaran yang nyata dalam Yesus,
Kehadiran
kita di sini menunjukkan tindakan
kita menerima pengajaran dari Tuhan. Kemudian Tuhan berikan solusinya dan
mendorong kita untuk masuk doa puasa, mulai dari dalam persekutuan kecil yaitu nikah.
Efesus 4:22
4:22 yaitu bahwa
kamu, berhubung dengan kehidupan kamu yang dahulu, harus menanggalkan manusia
lama, yang menemui kebinasaannya oleh nafsunya yang menyesatkan,
Kain
lama dan kirbat lama itu sudah harus kita tanggalkan, sebab akan menemui kebinasaan, ini
adalah bagian dari pengajaran doa dan puasa yang diajarkan oleh Yesus. Ternyata
yang lama itu menemui kebinasaan. Kirbat lama bila diisi air anggur baru akan
binasa. Juga kain lama bila ditempel kain
baru akan koyak, berarti hancur binasa.
Efesus 4:23-24
4:23 supaya kamu
dibaharui di dalam roh dan pikiranmu,
4:24 dan mengenakan
manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran
dan kekudusan yang sesungguhnya.
Dikatakan
yang sesungguhnya. Karena dalam I Tesalonika tadi dikatakan mereka sudah
lakukan tetapi mari lakukan lebih bersungguh-sungguh lagi. Berarti ada
kekudusan yang sesungguhnya. Banyak orang kelihatan suci dan kudus, tetapi coba
korek perasaannya, coba korek hatinya/ tabiatnya! Itu
bukan kekudusan yang sesungguhnya. Untuk menangani dan mengatasi hal ini maka
harus doa puasa.
Efesus 4:25-26
4:25 Karena itu
buanglah dusta dan berkatalah benar seorang kepada yang lain, karena kita
adalah sesama anggota.
4:26 Apabila
kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa: janganlah matahari terbenam,
sebelum padam amarahmu
Matahari
itu menunjuk kebenaran Allah. Jangan marah sampai kebenaran Allah itu terbenam.
Artinya kalau kita marah harus kita sesali. Kalau setelah marah kita berkata
“baru rasa kau, kapok! Saya sudah marah”. Itu marah yang membawa dosa. Kalau
marah dia menyesal berarti dia tidak terjebak dengan dosa karena segera minta
ampun.
Matahari
itu simbol kebenaran.
Mazmur 84:12
84:12 Sebab
TUHAN Allah adalah matahari dan perisai; kasih dan kemuliaan Ia berikan; Ia
tidak menahan kebaikan dari orang yang hidup tidak bercela.
Jangan
sampai kebenaran itu tenggelam. Amarahnya jika
mengatasi, kebenaran Allah itu
berarti matahari terbenam. Bagaimana mau mencapai status sebagai
mempelai kalau seperti itu. Sebenarnya kehidupan kita ini dikhususkan oleh
Tuhan, mendapat serius dari Tuhan, arah jelas ditunjukkan oleh Tuhan kepada
kita. Puasa dari hal-hal yang tidak berkenan kepada Tuhan itu tinggal
dijabarkan.
Efesus 4:27-28
4:27 dan
janganlah beri kesempatan kepada Iblis.
4:28 Orang yang
mencuri, janganlah ia mencuri lagi, tetapi baiklah ia bekerja keras dan
melakukan pekerjaan yang baik dengan tangannya sendiri, supaya ia dapat
membagikan sesuatu kepada orang yang berkekurangan.
Ini
buah-buah orang yang berpuasa.
Efesus 4:29-30
4:29 Janganlah
ada perkataan kotor keluar dari mulutmu, tetapi pakailah perkataan yang baik
untuk membangun, di mana perlu, supaya mereka yang mendengarnya, beroleh kasih
karunia.
4:30 Dan
janganlah kamu mendukakan Roh Kudus Allah, yang telah memeteraikan kamu
menjelang hari penyelamatan.
Kita
merindukan Roh Kudus, tetapi kalau kita bertindak lain maka Roh Kudus berduka
cita. Berarti keselamatan yang akan datang itu sirna atau lepas dari tangan kita.
Efesus 4:31-32
4:31 Segala
kepahitan, kegeraman, kemarahan, pertikaian dan fitnah hendaklah dibuang dari
antara kamu, demikian pula segala kejahatan.
4:32 Tetapi
hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling
mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu.
Mana
ada pengampunan? Kenapa tidak ada? Sebab diajak puasa bersama saja tidak mau,
apalagi mau doa puasa sendiri di rumah. Apalagi kalau ada sate kambing di rumah
dan bakpao di rumah, batal doa puasa. Saya punya pengalaman, ketika niat doa
puasa kemudian saya batalkan, akibatnya hampir saya celaka. Ikrar nazar kita
dengan Tuhan jangan kita main-main. Benar Tuhan itu melihat dan Dia sungguh ada!
Mengalahkan
daging saja tidak mau, bagaimana bisa menghadapi yang lainnya. Musuh yang
paling berat adalah daging kita, itu yang kita kalahkan lewat doa puasa. Kalau
berkata sudah berpuasa tetapi tidak bisa disentuh dagingnya maka orang seperti
itu harus lebih bersungguh-sungguh lagi berpuasa.
Efesus 4:32
4:32 Tetapi
hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling
mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu.
Menghadapi
proyek yang Tuhan percayakan kepada kita, kita harus bahu-membahu. Harus
sehati, sejiwa, sepikir, semulut.
Untuk
mendapatkan kekudusan, memang ada sarana-sarana yang Tuhan berikan.
1.
Untuk mencapai kekudusan yang sesungguh-sungguhnya,
maka sarana yang paling utama adalah darah Yesus.
I
Yohanes 1:7
1:7 Tetapi jika kita hidup di dalam terang sama
seperti Dia ada di dalam terang, maka kita beroleh persekutuan seorang dengan
yang lain, dan darah Yesus, Anak-Nya itu, menyucikan kita dari pada segala
dosa.
Bagaimana darah Yesus mau
menyucikan kalau tidak ada persekutuan seorang dengan yang lain, utamanya dalam
nikah. Sebabnya dalam nikah tadi harus diwarnai doa dan puasa. Itu memberi
kesempatan darah Yesus menyucikan dosa kita. Sebab tanpa darah tidak ada
pengampunan.
2.
Sarana yang berikut untuk membuat kita
suci adalah perkataan Yesus.
Yohanes
15:3
15:3 Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah
Kukatakan kepadamu.
Jadi Firman yang diperkatakan
Yesus, itu yang menyucikan kita. Itu sebabnya Firman itu bekerja bersama dengan
darah. Dalam doa puasa kita, maksudnya untuk memulihkan hubungan suami isteri
atau hubungan sesama anggota tubuh Kristus supaya darah Yesus menyucikan kita.
Kita mendengar perkataan Tuhan, perkataan Tuhan ini membuat kita sadar. Begitu
kita sadar maka kita minta ampun sehingga darah Yesus menyucikan kita.
3.
I
Yohanes 3:2
3:2 Saudara-saudaraku yang kekasih, sekarang kita
adalah anak-anak Allah, tetapi belum nyata apa keadaan kita kelak; akan tetapi
kita tahu, bahwa apabila Kristus menyatakan diri-Nya, kita akan menjadi sama
seperti Dia, sebab kita akan melihat Dia dalam keadaan-Nya yang sebenarnya.
Ini bukan langsung jadi. Untuk
jadi suci ada proses. Tidak seperti tindis tombol dan langsung bergerak.
I
Yohanes 3:3
3:3 Setiap orang yang menaruh pengharapan itu
kepada-Nya, menyucikan diri sama seperti Dia yang adalah suci.
Kalau kita punya pengharapan mau
sama dengan Dia, ayo kita sucikan diri. Lewat darah dan perkataan Yesus, kita
galakkan pengharapan kita dengan masuk dalam doa puasa. Keterlibatan kita dalam
doa puasa itu sama dengan kita punya pengharapan. Kalau dalam doa puasa saja
kita berkomentar banyak, kasihan sekali orang itu, dia tidak tahu apa-apa.
Memilukan hati hamba Tuhan mendengar perkataan orang yang seperti itu. Padahal
sudah ditunjukkan ini bahaya yang akan terjadi di depan.
Lihat saja sekarang, ada orang
bersama isteri dan anak-anaknya rela mati untuk melakukan kejahatan. Kita untuk
kebaikan kenapa tidak mau rela untuk kerja bersama!
4.
Kalau penyucian cara 1,2 dan 3 itu tidak
hargai maka jika Tuhan masih menghargai dan masih
sayang, masih ada cara keempat. Dengan perkataan dia tidak mau tengok maka
Tuhan akan menghajar dia. Itu adalah cara Tuhan yang terakhir kalau kena
pukulan berarti masih tanda sayang Tuhan.
Ibrani
12:7
12:7 Jika kamu harus menanggung ganjaran; Allah
memperlakukan kamu seperti anak. Di manakah terdapat anak yang tidak dihajar
oleh ayahnya?
Makanya anak itu harus
sekali-sekali dihajar. Alkitab mengatakan jangan tahankan rotan kepada anakmu,
tetapi jangan kehendaki kematiannya. Pukul tetapi bukan untuk membunuh. Tuhan
juga menghajar, itu bukan berarti Tuhan mau membunuh kita, tetapi ada maksud sucinya.
Ibrani
12:8
12:8 Tetapi, jikalau kamu bebas dari ganjaran, yang harus
diderita setiap orang, maka kamu bukanlah anak, tetapi anak-anak gampang.
Kalau sudah tidak dihajar berarti
kita sudah lepas dari tangan Tuhan, berarti bukan lagi anak Tuhan tetapi anak
haram(gampangan).
Ibrani
12:9-10
12:9 Selanjutnya: dari ayah kita yang sebenarnya kita
beroleh ganjaran, dan mereka kita hormati; kalau demikian bukankah kita harus
lebih taat kepada Bapa segala roh, supaya kita boleh hidup?
12:10 Sebab mereka mendidik kita dalam waktu yang
pendek sesuai dengan apa yang mereka anggap baik, tetapi Dia menghajar kita
untuk kebaikan kita, supaya kita beroleh bagian dalam kekudusan-Nya.
Jadi ini cara Tuhan yang terakhir
supaya orang itu mengalami kekudusan.
Ibrani
12:11
12:11 Memang tiap-tiap ganjaran pada waktu ia
diberikan tidak mendatangkan sukacita, tetapi dukacita. Tetapi kemudian ia
menghasilkan buah kebenaran yang memberikan damai kepada mereka yang dilatih
olehnya.
Kalau kita sudah dicambuk dan
kita sadar maka kita diangkat pada kekudusan. Dan ini bukan kekudusan main-main,
ini adalah kekudusan hasil dicambuk. Akhirnya sadar untuk hidup kudus, nanti
kalau tidak kudus bisa dicambuk lagi, apakah
kaki patah, dll.
5.
Cara yang kelima ini bisa kita alami
kalau kita mau ditangani dengan serius
oleh hamba Tuhan.
Roma
15:16
15:16 yaitu bahwa aku boleh menjadi pelayan Kristus
Yesus bagi bangsa-bangsa bukan Yahudi dalam pelayanan pemberitaan Injil Allah,
supaya bangsa-bangsa bukan Yahudi dapat diterima oleh Allah sebagai persembahan
yang berkenan kepada-Nya, yang disucikan oleh Roh Kudus.
Pelayanan rasul Paulus ini untuk
bangsa-bangsa bukan Yahudi. Jadi rasul Paulus ini spesial untuk bangsa kafir (bangsa non Yahudi). Rasul
Paulus ini bagaikan anak yang lahir prematur, anak lahir prematur itu ditangani
khusus. Jadi hamba Tuhan ini ditangani khusus oleh Tuhan untuk menangani khusus
orang-orang pilihan Tuhan.
Jadi orang yang ditangani khusus
oleh Tuhan, ada cirinya. Dan yang dia layani adalah orang khususnya Tuhan. Di dalam
pelayanan hamba Tuhan yang dikhususkan oleh Tuhan untuk menangani jemaat yang dikhsusukan
oleh Tuhan, akan mengalami penyucian dari Roh Kudus. Makanya jangan sampai kita
memandang sebelah mata pelayanan Tuhan. Jika dia adalah pelayan Tuhan yang
ditangani khusus oleh Tuhan, ada cirinya. Orang yang ditangani oleh pelayan
Tuhan yang ditangani khusus oleh Tuhan, dia juga adalah orang khususnya Tuhan
dan dia nanti akan mengalami penyucian oleh Roh Kudus.
Doa
puasa ini wajib hukumnya. Tidak boleh kita entengkan doa puasa. Ada kalanya khusus hamba Tuhan yang berdoa
puasa, tetapi ada kalanya secara bersama.
Yoel 1:13-14
1:13 Lilitkanlah
kain kabung dan mengeluhlah, hai para imam; merataplah, hai para pelayan
mezbah; masuklah, bermalamlah dengan memakai kain kabung, hai para pelayan
Allahku, sebab sudah ditahan dari rumah Allahmu, korban sajian dan korban
curahan.
1:14 Adakanlah
puasa yang kudus, maklumkanlah perkumpulan raya; kumpulkanlah para tua-tua dan
seluruh penduduk negeri ke rumah TUHAN, Allahmu, dan berteriaklah kepada TUHAN.
Hamba
Tuhan berpuasa secara khusus karena korban sajian sudah tertahan. Korban sajian
ini adalah roti yang dibuat dari tepung yang terbaik. Artinya penyucian dalam
gereja sudah tidak berjalan, sudah tersendat-sendat atau sudah macet.
Tepung
yang terbaik adalah tepung yang paling halus. Karena ditumbuk, diayak, ditumbuk
dan diayak berulang-ulang sampai mendapatkan tepung yang terbaik. Itu memang
kami dulu harus alami, kami hamba Tuhan merasa seperti ditumbuk dan diayak-ayak
oleh Tuhan. Itu bukan hanya sebatas untuk diri kami tetapi supaya kami sajikan
roti sajian kepada jemaat. Kalau jemaat mau bersekutu dengan roti sajian,
berarti dia juga mau ditumbuk dan diayak. Sifatnya yang kasar ditumbuk sampai
menjadi halus. Halus di sini bukan berarti seperti suku tertentu. Menjadi halus artinya tidak
menaruh dendam, tidak suka sakit hati, tidak membalas, memberi pengampunan.
Itulah yang namanya halus.
Minyak
juga ikut tertahan, berarti urapan Roh Kudus tertahan.
Yoel 1:10
1:10 Ladang
sudah musnah, tanah berkabung, sebab gandum sudah musnah, buah anggur sudah
kering, minyak sudah menipis.
Ini
butuh perguluman, hamba Tuhan lebih dahulu supaya bisa dia sampaikan kepada
jemaat. Saya bergumul dalam doa puasa secara pribadi dan harus bangun
subuh-subuh hari, berdoa supaya minyak ini jangan sampai tipis.
Kemenyan
jangan sampai tidak ada, jangan sampai musnah. Kemenyan itu berarti doa
penyahutan. Baik hamba Tuhan, dalam menyampaikan Firman Tuhan harus dibarengi
dengan doa penyembahan. Jemaat dalam menerima Firman harus menyambut dengan doa
penyembahan. Tetapi kalau gembala sudah menyampaikan Firman dibarengi doa
penyembahan kemudian jemaat menyambutnya dengan hati keras dan kritik, itu
menyakitkan hati gembala yang justru bertugas memelihara jiwa umat.
Tepung
halus, yaitu pengajaran Firman yang menyucikan, itu harus tampil dalam gereja. Minyak yaitu
urapan Roh Kudus, itu jangan sampai dipisahkan. Kemudian kemenyan itu menunjuk
sambutan kita terhadap Firman dalam
penyerahan. Jangan menyambut Firman dengan busung dada. Harus
menyambut Firman dengan rendah hati dan doa penyembahan.
Dalam
kitab Nehemia, umat Tuhan mengaminkan Firman Tuhan. Itu bukan mengada-ada atau dibuat-buat.
Kalau mendengar Firman dan kena pada kita, aminkan Firman Tuhan itu. Itu adalah
kehidupan yang menyambut Firman dengan kemenyan. Seperti roti di atas meja roti
sajian, di atasnya ada kemenyan.
Imamat 24:5-7
24:5
"Engkau harus mengambil tepung yang terbaik dan membakar dua belas roti
bundar dari padanya, setiap roti bundar harus dibuat dari dua persepuluh efa;
24:6 engkau
harus mengaturnya menjadi dua susun, enam buah sesusun, di atas meja dari emas
murni itu, di hadapan TUHAN.
24:7 Engkau
harus membubuh kemenyan tulen di atas tiap-tiap susun; kemenyan itulah yang
harus menjadi bagian ingat-ingatan roti itu, yakni suatu korban api-apian bagi
TUHAN.
Kemenyan
itu harus kemenyan yang tulen, kalau menyambut Firman dengan berkata “amin”
harus tulen, jangan dibuat-buat. Penyambutan Firman dengan doa penyembahan itu
harus murni.
Roti
yang kita terima adalah dari tepung yang terbaik. Berarti tepung itu halus. Sehingga
itu bisa menjadi makanan baik bagi bangsa Israel maupun bagi kita bangsa kafir.
Yesaya 30:23-24
30:23 Lalu TUHAN
akan memberi hujan bagi benih yang baru kamu taburkan di ladangmu, dan dari
hasil tanah itu kamu akan makan roti yang lezat dan berlimpah-limpah. Pada
waktu itu ternakmu akan makan rumput di padang rumput yang luas;
30:24 sapi-sapi
dan keledai-keledai yang mengerjakan tanah akan memakan makanan campuran yang
sedap, yang sudah ditampi dan diayak.
Campuran
yang sedap ini bukan ajaran campur, jangan sampai kita salah. Sapi atau lembu
itu bangsa Israel, keledai itu bangsa kafir, keduanya makan makanan yang sama. Baik
bangsa Israel maupun bangsa kafir sama makanannya supaya benar-benar menjadi
satu dalam kesatuan Tubuh Kristus. Kalau tepung yang halus ini sudah menipis,
bagaimana kita bisa berada di sana.
Kelak
Tuhan akan berpaling kepada bangsa Israel. Sekarang waktunya kita makan terus.
Sebab dengan kita makan asupan roti, berarti roti yang dibuat dari tepung yang
terbaik, maka kita akan menjadi bagian dari Tubuh Kristus.
Yesus
berkata “belajarlah kepadaKu karena Aku lemah lembut dan rendah hati”. Lemah
lembut berarti memberi pengampunan kepada orang yang bersalah kepada kita.
Rendah hati berarti kita mau mengakui dosa dan kesalahan kita.
Matius 11:27-29
11:27 Semua
telah diserahkan kepada-Ku oleh Bapa-Ku dan tidak seorang pun mengenal Anak
selain Bapa, dan tidak seorang pun mengenal Bapa selain Anak dan orang yang
kepadanya Anak itu berkenan menyatakannya.
11:28 Marilah
kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan
kepadamu.
11:29 Pikullah
kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah
hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan.
Lewat
doa puasa kita bisa menekan keinginan daging. Bila bisa kita taklukkan lewat
sarana doa puasa, mustahil engkau tidak punya kursi di sampingnya Tuhan Yesus.
Dalam pengertian, mustahil saudara ditolak untuk jadi mempelai. Pasti kita
disambut menjadi Mempelai Wanita Tuhan.
Tuhan
Yesus Memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar