Yohanes 4:3-6
4:3 Ia pun
meninggalkan Yudea dan kembali lagi ke Galilea.
4:4 Ia harus
melintasi daerah Samaria.
4:5 Maka
sampailah Ia ke sebuah kota di Samaria, yang bernama Sikhar dekat tanah yang
diberikan Yakub dahulu kepada anaknya, Yusuf.
4:6 Di situ
terdapat sumur Yakub. Yesus sangat letih oleh perjalanan, karena itu Ia duduk
di pinggir sumur itu. Hari kira-kira pukul dua belas.
Pelayanan
awal Yesus adalah di wilayah Galilea. Pertemuan Yesus dengan murid-muridnya
pada awalnya juga di Galilea. Kembali lagi ke Galilea berarti pernah Yesus di
Galilea dan di wilayah Galilea itu awal pelayanan Yesus. Dia kembali ke Galilea
di tempat Ia membuat air menjadi anggur.
Yohanes 4:46
4:46 Maka Yesus
kembali lagi ke Kana di Galilea, di mana Ia membuat air menjadi anggur. Dan di
Kapernaum ada seorang pegawai istana, anaknya sedang sakit.
Galilea
ini mendapat perhatian Tuhan yang cukup. Di Kana di Galilea, Yesus menolong
nikah yang hampir menanggung aib. Ketika Yesus pergi lagi ke Galilea, di sana
Dia menolong anak yang hampir mati. Jadi di Galilea ini Tuhan memberi pelayanan
utama, Dia memprioritaskan Galilea. Pertama menolong nikah, sesudah itu
menolong buah nikah.
Yohanes 4:49-51
4:49 Pegawai
istana itu berkata kepada-Nya: "Tuhan, datanglah sebelum anakku
mati."
4:50 Kata Yesus
kepadanya: "Pergilah, anakmu hidup!" Orang itu percaya akan perkataan
yang dikatakan Yesus kepadanya, lalu pergi.
4:51 Ketika ia
masih di tengah jalan hamba-hambanya telah datang kepadanya dengan kabar, bahwa
anaknya hidup.
Galilea
artinya lingkaran, Gilgal juga artinya lingkaran. Ada dua pengertiannya yaitu
yang negatif dan yang positif. Jika nikah itu ada dalam lingkaran Firman,
sekalipun nikah itu hampir menanggung aib tetapi dipulihkan Tuhan, anak yang
hampir mati dijamah oleh Tuhan dan disembuhkan. Kalau kehidupan saya dan
saudara ada di dalam lingkaran Firman, kita harus merasakan dan menikmati
apakah saya ada dalam lingkaran Firman atau tidak. Kalau benar pribadi itu ada
dalam lingkaran Firman, dia akan rasa pekerjaan Firman mengarap nikahnya. Dan
sesudah nikahnya digarap, Tuhan pasti menggarap buah nikahnya. Itu hasil dari kehidupan
yang ada di dalam lingkaran Firman. Kalau di luar lingkaran Firman, itu fatal.
Makanya
kalau diterjang sesuatu, kita jadi panik. Mengapa panik? Karena tidak
menempatkan diri dalam lingkaran Firman. Tetapi kalau ada dalam lingkaran
Firman, bagaimanapun goncangan menerpa nikahnya, Firman itu yang akan segera bertanggung
jawab karena kita ada dalam lingkaran Firman. Makaya kehidupan saya dan
saudara, jangan coba keluar dari lingkaran Firman.
Kadang
kala ketika menghadapi kemelut nikah kita malah lari pada orang lain, lebih
sial lagi kalau lari kepada iblis. Kalau kita ada di pusaran Firman, berarti
ada Firman di situ, larilah kepada Firman. Contohnya dalam Yohanes pasal 2,
Maria lari kepada Firman dan Firman itu yang mengatur sehingga teratasi nikah
itu. Juga Yohanes
4:49 pegawai istana ini lari
kepada pusaran Firman maka buah nikahnya tertolong.
Kalau
kita lari pada kekuatan kita karena merasa kita pandai mengatur hidup ini dan
kita mengatakan semua bisa berhasil berarti tidak perlu Yesus datang ke dunia.
Karena banyak orang pandai di dunia ini bisa mengatur, banyak ahli-ahli ilmu
jiwa betebaran di mana-mana. Fakultas ilmu kejiwaan juga ada. Tetapi kalau itu
bisa menolong manusia maka Yesus tidak perlu datang. Tetapi karena tidak ada
manusia yang bisa menolong kemelut nikah maka tujuan Yesus datang ke dunia
menolong nikah dan buah nikah bahkan untuk
ciptakan nikah yang rohani.
Sebabnya
bapak ibu, prioritaskanlah Firman dalam segala-galanya. Kalau kehidupan itu mengutamakan
Firman maka dia akan selalu punya minat untuk beribadah. Jika tidak
memprioritaskan Firman lalu terjadi sesuatu, jangan salahkan siapa-siapa.
Sebabnya mari kita selalu ada pada lingkaran Firman sehingga segala-galanya
dapat tertolong.
Dipusaran
Firman ini kita melihat nikah ditolong oleh Tuhan. Itu adalah pokoknya.
Kemudian buah nikah ditolong oleh Tuhan. Saya sebagai gembala lebih berat dari
saudara karena saya memiliki 6 anak dan bertanggung
jawab atas sidang jemaat. Kalau saya tidak ada dalam pusaran
Fiman, gawat saya. Sebagai hamba Tuhan banyak sekali saya alami pengalaman
dalam Firman. Firman itulah yang menolong pelayanan kami suami isteri hingga
saat ini. Makanya biarlah kita ada pada pusaran atau lingkaran Firman. Kalau
ada masalah saudara hadapi jangan lari pada yang lain, larilah kepada Firman,
larilah kepada Yesus. Tentu lari kepada yang bertanggung jawab dalam pelayanan,
itulah gembala. Kalau kita sudah ada di pusaran Firman, jangan sampai kita dikalahkan oleh
iblis.
Negatifnya
kalau penekanan Firman hanya berputar-putar di situ, contohnya hanya bicara
iman-iman terus maka lama kelamaan akan menjadi becek tempat di mana kita
berpijak, tidak ada lagi rumput di situ. Makanya kalau Galilea itu adalah
lingkaran, harus kita tanggapi dengan positif. Sebab Yesus tidak pernah berdiam
di satu titik dan tidak mengembangkan
putaran itu, tetapi Yesus akan kembangkan putaran itu. Itu sebabnya pengajaran
Firman Tuhan jangan hanya berputar-putar pengajaran
mula-mula tanpa ada pengalaman berputar lebih maju. Kalau
kita hanya bicara pelajaran dasar terus tanpa dikembangkan nanti pertumbuhan
rohani tidak normal. Putaran itu harus makin besar menuju pada kesempurnaan.
Ibrani 6:1-3
(Terjemahan lama)
6:1 Sebab itu baiklah kita
berhenti daripada menerangkan pengajaran Kristus yang mula-mula itu,
langsungkanlah kepada kesempurnaan: Janganlah lagi kita membubuh alas, yaitu
dengan pengajaran hal tobat daripada perbuatan yang membawa kepada mati, dan
iman kepada Allah,
6:2 dan pengajaran dari hal
baptisan, dan dari hal meletakkan tangan atas orang, dan dari hal orang mati
bangkit pula, dan hukuman yang kekal.
6:3 Demikianlah kita berbuat
kelak, jikalau diizinkan Allah.
Pada
umumnya komunitas Kristen minggu ini bicara iman, minggu depan bicara iman,
bulan depan iman, tahun depan iman atau cuma
penginjilan-penginjilan terus. Makanya tidak maju rohaninya
karena pemahamannya tidak pernah berkembang. Akhirnya rohaninya tidak pernah
bertumbuh. Ini yang tidak boleh ada pada kita. Gembala
yang bertanggung jawab dalam soal ini.
Yohanes 4:3
4:3 Ia pun
meninggalkan Yudea dan kembali lagi ke Galilea.
Kata
lagi ini perlu kita perhatikan. Apa yang Dia lakukan ketika tiba kembali di
Galilea?
Yohanes 4:43,46 (Perikop: Kembali
ke Galilea)
4:43 Dan setelah
dua hari itu Yesus berangkat dari sana ke Galilea,
4:46 Maka Yesus
kembali lagi ke Kana di Galilea, di mana Ia membuat air menjadi anggur. Dan di
Kapernaum ada seorang pegawai istana, anaknya sedang sakit.
Di
Kana air berubah menjadi anggur di rana nikah. Kemudian Yesus menolong anak
pegawai istana di Kana (buah nikah).
Yohanes 4:4
4:4 Ia harus
melintasi daerah Samaria.
Wilayah
Samaria ini cukup besar, salah satu daerah di wilayah Samaria adalah Sikhar. Di
Sikhar ada sumur yang digali oleh Yakub. Sampai zaman Yesus, sumur itu masih
tetap menjadi sumber kehidupan orang-orang yang ada di sana. Saudara bayangkan,
berapa ribu tahun lalu sumur itu digali oleh Yakub dan sampai saat itu masih
ada air.
Sumur
itu bicara tentang Firman. Yang menggali siapa? Yakub. Abraham gambaran Allah
Bapa, Ishak gambaran Anak Allah, Yakub gambaran Roh Kudus. Sumur itu dikatakan
dalam. Untuk apa digali sampai dalam? Supaya jangan sampai sumur itu kering.
Kalau sumur itu dangkal maka gampang kering, kalau sumur itu makin dalam maka tahan hadapi kekeringan. Dan dibuktikan air sumur itu masih
sempat diminum di zaman Yesus.
Sumur
itu adalah hasil galian dari Yakub.
Kejadian 48:22
48:22 Dan
sekarang aku memberikan kepadamu sebagai kelebihanmu dari pada
saudara-saudaramu, suatu punggung gunung yang kurebut dengan pedang dan panahku
dari tangan orang Amori."
Yusuf
ini mendapat pemberiaan yang lebih dari saudara-saudaranya. Yusuf adalah gambaran
kasar dari sidang mempelai. Saudara lihat, umat Tuhan yang ada roh Mempelai,
tidak akan pernah dilanda kekeringan rohani.
Kalau dia dilanda kekeringan, diragukan di dalam dirinya ada roh mempelai.
Mengapa tidak ada kekeringan? Karena di dalamnya ada sumber mata air yang tidak
pernah kering, makin digali makin keluar
air membual-bual.
Kalau
anak Tuhan benar ada roh mempelai dalam dirinya, tidak akan pernah dia
mengalami kekeringan. Rohaninya tetap basah, rohaninya tetap subur, rohaninya
tetap maju. Kenapa? Sebab mendapatkan pelayanan dari sumur yang dalam. Dari
Firman yang makin dalam pembukaannya.
Kalau itu ada masa bisa kering. Saya akan protes kalau dirimu mengatakan “saudara kering” sementara saudara ada di
rana pembukaan Firman yang dalam. Berarti
kehidupan seperti itu tidak memiliki roh mempelai,
ngeri saya!
Dari
Abraham sampai Yesus datang, itu ada 2000 tahun. Selama 2000 tahun sumur itu
tidak kering. Sumur yang lain kering, tetapi sumur mempelai tidak pernah
kering. Saya optimis, saya yakin Kabar Mempelai ini tidak akan pernah kering. Orang
lain boleh kering, tetapi saya dan saudara tidak akan kering.
Ini
yang utama dalam kehidupan kita. Ayo raba dirimu, apakah ada roh Mempelai.
Hidup yang lesu, hidup yang lelah, tertolong di sumur itu. Hal itu diperagakan
oleh Yesus. Bukan hanya itu saja, tetapi wanita Samaria itu juga tertolong. Yang
memiliki sumur, sekarang berdiri di hadapan perempuan Samaria itu, Dialah
Yesus, Dia adalah bintang Yakub itu yang gilang gemilang. Dia ada duduk di tepi
sumurNya. Bicara sumur itu adalah gambaran Firman. Firman itu sangat misteri,
rahasia Firman itu luar biasa. Sangat tidak bijak kalau kita menolak pelayanan dari sumur yang dalam
dan makin dalam.
Efesus 1:8-10
1:8 yang dilimpahkan-Nya
kepada kita dalam segala hikmat dan pengertian.
1:9 Sebab Ia telah
menyatakan rahasia kehendak-Nya kepada kita, sesuai dengan rencana
kerelaan-Nya, yaitu rencana kerelaan yang dari semula telah ditetapkan-Nya di
dalam Kristus
1:10 sebagai persiapan
kegenapan waktu untuk mempersatukan di dalam Kristus sebagai Kepala segala
sesuatu, baik yang di sorga maupun yang di bumi.
Perempuan
itu berkata kepada Yesus “Engkau tidak punya timba, sumur ini dalam sekali”. Perempuan
itu tidak tahu bahwa yang ada di depannya adalah Pencipta langit dan bumi,
termasuk Pencipta sumur itu.
Yohanes 4:9,11
4:9 Maka kata
perempuan Samaria itu kepada-Nya: "Masakan Engkau, seorang Yahudi, minta
minum kepadaku, seorang Samaria?" (Sebab orang Yahudi tidak bergaul dengan
orang Samaria.)
4:11 Kata
perempuan itu kepada-Nya: "Tuhan, Engkau tidak punya timba dan sumur ini
amat dalam; dari manakah Engkau memperoleh air hidup itu?
Kata yang benar bukan Tuhan tetapi Tuan. Karena
pertama perempuan ini berkata “Engkau seorang Yahudi” nanti meningkat “Engkau
seorang nabi” dan akhirnya meningkat “Engkaulah Mesias”.
Yohanes 4:11 (Terjemahan Lama)
4:11 Maka kata
perempuan itu kepada-Nya, "Ya Tuan, Tuan tidak ada barang sesuatu buat
timba, sedang perigi ini dalam; dari manakah Tuan peroleh air yang hidup itu?
Jadi
bicara sumur maka itu bicara Firman Tuhan. Sumur itu sudah menjadi sumber
kehidupan mereka dan itu sudah berjalan kurang lebih 2000 tahun. Sumur ini
adalah miliknya Yusuf. Yakub berikan kepada Yusuf sebagai kelebihan dari
saudara-saudaranya.
Sidang
mempelai akan lebih dari yang lain. Sebabnya kalau saudara tampil di luar malah
sama dengan mereka atau kurang dari mereka, berarti dalam dirimu tidak ada roh
mempelai dan akan tertinggal dalam 3,5 tahun aniaya antikristus. Ini selalu
diingatkan tetapi kenapa tidak bergeming kehidupan itu. Tidak ada ketakutan
bahwa Tuhan bukan main-main mengancam dan satu waktu Dia akan melaksanakan
ancamanNya ini. Tetapi nampaknya ada anak Tuhan tidak ada rasa gentar kepada hukuman Tuhan.
Sudah
ulang diperagakan oleh Tuhan bahwa sidang mempelai lebih dari yang lain. Kalau
si A ada roh mempelai dan si B tidak maka pasti si A akan lebih dari si B.
Olehnya mari kita menaruh perhatian serius, apa sebenarnya tujuan kita
beribadah, apa tujuannya kita menikmati Firman yang dibukakan rahasianya.
Kita
lihat pengertian sumur di sisi yang lain. Ishak dan Ribka bertemu di sumur lalu
mereka menjadi suami isteri. Yakub dan Rahel bertemu di sumur. Musa dan Zipora
bertemu di sumur. Jadi sumur mempelai mempertemukan nikah. Sekarang Yesus dan perempuan
orang kafir bertemu di sumur. Kalau kita mau bertemu Mempelai Laki-laki Sorga,
ayo aktifkan dirimu di sumur mempelai.
Ø
Ishak dan Ribka bertemu di sumur.
Kejadian
24:11
24:11 Di sana disuruhnyalah unta itu berhenti di luar
kota dekat suatu sumur, pada waktu petang hari, waktu perempuan-perempuan
keluar untuk menimba air.
Ini rombongan yang disuruh oleh
Abraham untuk mencari isteri untuk Ishak.
Kejadian
24:62
24:62 Adapun Ishak telah datang dari arah sumur
Lahai-Roi; ia tinggal di Tanah Negeb.
Lahari Roi artinya pandangan
hidup.
Jadi di sumur ini terjadi
pertemuan. Kalau saudara ada roh mempelai maka saudara tidak akan menghindar
untuk mencari air di sumur mempelai. Kalau kita tidak serius, gagal nanti
menjadi Mempelai Wanita, gagal menjadi Isteri Anak Domba Allah.
Ø
Yakub dan Rahel bertemu di sumur.
Kejadian
29:1-5
29:1 Kemudian berangkatlah Yakub dari situ dan pergi
ke negeri Bani Timur.
29:2 Ketika ia memandang sekelilingnya, dilihatnya ada
sebuah sumur di padang, dan ada tiga kumpulan kambing domba berbaring di
dekatnya, sebab dari sumur itulah orang memberi minum kumpulan-kumpulan kambing
domba itu. Adapun batu penutup sumur itu besar;
29:3 dan apabila segala kumpulan kambing domba itu
digiring berkumpul ke sana, maka gembala-gembala menggulingkan batu itu dari
mulut sumur, lalu kambing domba itu diberi minum; kemudian dikembalikanlah batu
itu lagi ke mulut sumur itu.
29:4 Bertanyalah Yakub kepada mereka:
"Saudara-saudara, dari manakah kamu ini?" Jawab mereka: "Kami
ini dari Haran."
29:5 Lagi katanya kepada mereka: "Kenalkah kamu
Laban, cucu Nahor?" Jawab mereka: "Kami kenal."
29:6 Selanjutnya katanya kepada mereka:
"Selamatkah ia?" Jawab mereka: "Selamat! Tetapi lihat, itu
datang anaknya perempuan, Rahel, dengan kambing dombanya."
Ini gereja Tuhan yang selalu
berkecimpungan di sumur air kehidupan. Bahkan Tuhan mengatakan gereja Tuhan
bagaikan mata air yang dipagari oleh Tuhan.
Kidung Agung 4:12 (Terjemahan lama)
4:12 Bahwa engkau laksana taman yang berpagar
kelilingnya, hai adinda, hai tunanganku! bagaikan pancaran air yang bersekat
dan mata air yang termeterai.
Mengapa harus dipagari? Supaya
jangan tercemar, jangan kotor. Ada perlindungan Tuhan yang khusus kepada gereja
yang disebut Mempelai Wanita Tuhan.
Ø
Musa dan Zipora bertemu di sumur.
Keluaran
2:15-21
2:15 Ketika Firaun mendengar tentang perkara itu,
dicarinya ikhtiar untuk membunuh Musa. Tetapi Musa melarikan diri dari hadapan
Firaun dan tiba di tanah Midian, lalu ia duduk-duduk di tepi sebuah sumur.
2:16 Adapun imam di Midian itu mempunyai tujuh anak
perempuan. Mereka datang menimba air dan mengisi palungan-palungan untuk
memberi minum kambing domba ayahnya.
2:17 Maka datanglah gembala-gembala yang mengusir
mereka, lalu Musa bangkit menolong mereka dan memberi minum kambing domba
mereka.
2:18 Ketika mereka sampai kepada Rehuel, ayah mereka,
berkatalah ia: "Mengapa selekas itu kamu pulang hari ini?"
2:19 Jawab mereka: "Seorang Mesir menolong kami
terhadap gembala-gembala, bahkan ia menimba air banyak-banyak untuk kami dan
memberi minum kambing domba."
2:20 Ia berkata kepada anak-anaknya: "Di manakah
ia? Mengapakah kamu tinggalkan orang itu? Panggillah dia makan."
2:21 Musa bersedia tinggal di rumah itu, lalu
diberikan Rehuellah Zipora, anaknya, kepada Musa.
Imam di Midian ini namanya Rehuel
atau Yitro. Dia mempunyai 7 anak gadis, salah satunya Zipora, artinya burung
kecil. Zipora ini suka pergi ke sumur untuk mengembala domba-domba. Kalau
burung kecil, masih subuh sudah bersiul. Saudara kalah dengan burung kecil,
saudara masih tarik selimut tebal tetapi burung kecil sudah keluar bersiul.
Anak Tuhan yang seperti ini cirinya suka
menyembah, yang tidak tahu sembayang ini parah!
Ø
Yesus bertemu dengan perempuan Samaria
di tepi sumur. Itu adalah teladan bagi kita gereja Tuhan.
Ø
Yesus dan gereja Tuhan bertemu di sumur.
Wahyu 7:17
7:17 Sebab Anak Domba yang di tengah-tengah takhta
itu, akan menggembalakan mereka dan akan menuntun mereka ke mata air kehidupan.
Dan Allah akan menghapus segala air mata dari mata mereka."
Awas
jika tidak ada roh mempelai dalam
dirimu. Kalau ada roh mempelai dalam dirimu maka saudara tidak akan
mempedulikan apapun tantangan dan rintangan, saudara akan merindukan sumurnya
Tuhan. Apalagi sumur itu bila semakin dalam digali semakin dalam dia menghadapi
kekeringan. Kalau benar saudara berhadapan dengan sumur yang makin dalam
digali, makin dalam rahasianya, maka makin tahan rohani saudara menghadapi
kekeringan sehingga hati ini semakin menggebu-gebu untuk memuji dan menyembah
Tuhan.
Tuhan
Memberkati.
GPT “Kristus
Penebus”
Jl.
Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona
Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP:
085241270477
Email: imamat_raja@yahoo.com
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar