Salam
sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Yohanes 4:43-45
4:43 Dan setelah
dua hari itu Yesus berangkat dari sana ke Galilea,
4:44 sebab Yesus
sendiri telah bersaksi, bahwa seorang nabi tidak dihormati di negerinya
sendiri.
4:45 Maka
setelah Ia tiba di Galilea, orang-orang Galilea pun menyambut Dia, karena
mereka telah melihat segala sesuatu yang dikerjakan-Nya di Yerusalem pada pesta
itu, sebab mereka sendiri pun turut ke pesta itu.
Kembali
kita melihat praktek menyambut Tuhan. Di sini kita melihat bagaimana gairah
orang Galilea menyambut Yesus, menyambut Kepala, berarti menyambut Mempelai
Laki-laki Sorga. Dulu ketika Yesus masih dalam tubuh jasmani. Kemudian ketika
Yesus mau kembali ke Sorga maka Dia berpesan kepada murid-muridNya. Bukan hanya
ketika mau kembali ke sorga tetapi dalam pelayanannya selama 3,5 tahun
pelayananNya, berulang kali Yesus berpesan kepada mereka “barangsiapa menyambut
dan mendengar kamu sama dengan menyambut dan mendengar Aku. Berarti juga
menyambut dan mendengar Bapa yang mengutus Aku”.
Jadi
pertalian antara Kristus Yesus dengan hamba Tuhan yang diutus dan dengan Bapa.
Di pandangan sorga sama. Jadi bagaimana kamu menyambut hamba Tuhan, itu sama
dengan menyambut Yesus, sama dengan menyambut Bapa. Itu bahasa lugasnya, bahasa
tegasnya dari perkataan Tuhan.
Sore
ini kita akan diperlihatkan dalam gereja hujan awal. Dalam perjanjian lama
sudah kita lihat dalam II Raja-raja. Lalu kita sudah mengikuti II Raja-raja
pasal 4 dah hasilnya ada pada pasal 8. Orang yang menyambut utusan Tuhan
ternyata sama dengan menyambut Tuhan dan hasilnya dia nikmati. Ini juga yang
akan kita lihat pada perjanjian baru, agar kita gereja Tuhan melihat
keteladanan dalam gereja hujan awal, gereja mula-mula zamannya rasul Petrus,
rasul Paulus dan sebagainya. Kita sekarang berada pada gerakan gereja hujan
akhir. Dalam gerakan gereja hujan akhir bagaimana penyambutan-penyambutan kita.
Kisah Para Rasul 15:2-4
15:2 Tetapi
Paulus dan Barnabas dengan keras melawan dan membantah pendapat mereka itu. Akhirnya
ditetapkan, supaya Paulus dan Barnabas serta beberapa orang lain dari jemaat
itu pergi kepada rasul-rasul dan penatua-penatua di Yerusalem untuk
membicarakan soal itu.
15:3 Mereka
diantarkan oleh jemaat sampai ke luar kota, lalu mereka berjalan melalui
Fenisia dan Samaria, dan di tempat-tempat itu mereka menceriterakan tentang
pertobatan orang-orang yang tidak mengenal Allah. Hal itu sangat menggembirakan
hati saudara-saudara di situ.
15:4 Setibanya
di Yerusalem mereka disambut oleh jemaat dan oleh rasul-rasul dan
penatua-penatua, lalu mereka menceriterakan segala sesuatu yang Allah lakukan
dengan perantaraan mereka.
Ada
keberagaman, ada kebersamaan, baik jemaat, baik hamba Tuhan sepakat melawan
pengajaran yang salah. Jadi hamba-hamba Tuhan ditopang oleh jemaat-jemaat
Tuhan. Baik di Antiokhia saudara lihat ada jemaat, ada Barnabas, ada rasul
Paulus, ada nabi-nabi dan yang lainnya. Persoalannya di sini, pengajaran yang
sudah mereka terima, disusupi dengan pengajaran yang lain. Karena mereka tahu
Yerusalem adalah tempatnya rasul-rasul maka Barnabas dan Paulus secara khusus
diutus oleh jemaat Antiokhia supaya mereka pergi menyelesaikan persoalan
pengajaran yang mau disusupi ajaran yang salah.
Kita
melihat kebersamaan hamba-hamba Tuhan di Antiokhia dan jemaat. Jemaat sungguh – sungguh menopang dan mendukung pelayanan
hamba-hamba Tuhan ini. Pada ayat yang kita baca tadi kita lihat bagaimana
mereka ditopang oleh jemaat yang ada di Antiokhia. Rasul Paulus bersama Barnabas
diutus bersama jemaat-jemaat yang lain. Jemaat yang tidak ikut pergi ke
Yerusalem, mereka hanya
mengantar sampai keluar kota. Ini kebersamaan bahu membahu antara jemaat dan
hamba Tuhan.
Setelah
rombongan dari Antiokhia ini tiba di Yerusalem yaitu rombongan rasul Paulus,
Barnabas bersama beberapa jemaat, mereka disambut oleh jemaat yang ada di
Yerusalem. Mengapa jemaat ini menempatkan diri di depan? Sebab menyambut hamba
Tuhan, mereka tidak mau kehilangan berkat. Mereka menyambut Paulus dan Barnabas
yang adalah hamba Tuhan dan sekarang didukung oleh jemaat. Mereka menyambut ini
bagaikan menyambut Tuhan, mempraktekkan Firman. Mereka menempatkan diri di
barisan depan karena mereka tidak mau kehilangan berkat.
Matius 10:40-42
10:40
Barangsiapa menyambut kamu, ia menyambut Aku, dan barangsiapa menyambut Aku, ia
menyambut Dia yang mengutus Aku.
10:41
Barangsiapa menyambut seorang nabi sebagai nabi, ia akan menerima upah nabi,
dan barangsiapa menyambut seorang benar sebagai orang benar, ia akan menerima
upah orang benar.
10:42 Dan
barangsiapa memberi air sejuk secangkir saja pun kepada salah seorang yang
kecil ini, karena ia murid-Ku, Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ia tidak akan
kehilangan upahnya dari padanya."
Kalau
menyambut nabi, menyambut hamba Tuhan maka berkatnya seperti yang diterima oleh
hamba Tuhan yang mereka sambut. Ini jemaat yang mempunyai rohani standar
tinggi. Benar-benar mereka mempraktekkan menyambut rombongan hamba Tuhan yang
di dalamnya ada jemaat. Kalau saya referensikan dengan yang baru-baru ini terjadi
di Malang, sudah mengarah seperti ini. Jemaat Malang dan Surabaya menyambut
hamba Tuhan bersama jemaatnya. Benar-benar mereka melakukan itu. Bukan berarti
semua sudah begitu, tetap ada gejala
yang mengarah pada pelayanan puncak.
Kisah Para Rasul 15:3-4
15:3 Mereka
diantarkan oleh jemaat sampai ke luar kota, lalu mereka berjalan melalui
Fenisia dan Samaria, dan di tempat-tempat itu mereka menceriterakan tentang
pertobatan orang-orang yang tidak mengenal Allah. Hal itu sangat menggembirakan
hati saudara-saudara di situ.
15:4 Setibanya
di Yerusalem mereka disambut oleh jemaat dan oleh rasul-rasul dan
penatua-penatua, lalu mereka menceriterakan segala sesuatu yang Allah lakukan
dengan perantaraan mereka.
Kan
aneh, mestinya mereka disambut oleh rasul-rasul dan jemaat. Tetapi di sini
dikataan mereka disambut oleh jemaat dan rasul-rasul. Jadi kalau persoalan
menyambut dan melayani tamu, jemaat yang ada di barisan depan. Apalagi tamu
yang datang ini hamba Tuhan, Alkitab mengatakan berarti menyambut malaikat Tuhan.
Tentu ini adalah keberhasilan pelayanan dari hamba Tuhan karena jemaat selalu
di depan kalau soal pelayanan lahiriah. Ini yang harus kita praktekkan
hari-hari terakhir ini. Ini gerakan gereja hujan awal dan gerakan gereja hujan
akhir akan lebih dari ini dan kita harus mempraktekkan.
Dijauhkan
Tuhan kesombongan dari kita, kesan-kesan peserta KKR yang datang ke Tentena
tidak ada yang negatif. Mereka pulang mereka bercerita kepada kawan-kawan
mereka. Dan mereka bertanya kapan lagi, sebab mereka mau datang. Kita siap
menyambut atau tidak.
Persoalan
menyambut ini jangan nanti didorong-dorong, didongkrak-dongkrak oleh hamba
Tuhan. Sudah harus kita punya inisiatif dan berpikir lebih matang. Karena
persoalan menyambut ini adalah standar rohani yang dewasa. Sebab dalam
menyambut ini otomatis ada tiga macam korban yang pasti tidak bisa lepas.
1.
Korban waktu, dia tinggalkan sawahnya,
dia tinggalkan kebunnya, dia tinggalkan pekerjaannya, dia tinggalkan usahanya,
korban waktu.
2.
Korbankan tenaganya. Tenaga yang
seharusnya dia pakai untuk mencangkul dia pakai untuk menyambut malaikat Tuhan.
3.
Korban harta.
Demikian
yang namanya menyambut, berarti kita terlibat dalam pembangunan Tubuh Kristus.
Sebab Tabernakel gambaran Tubuh Kristus, dibangun dengan tiga macam korban ini
yaitu korban waktu, korban tenaga dan korban harta. Kadang kita sudah korban
harta, kemudian korban waktu mana, korban tenaga mana. Tiga hal ini masuk dalam
kategori praktek pembangunan Tubuh Kristus.
Apalagi
pasal 15 ini menghadapi pengajaran yang menyesatkan, pengajaran yang
diselewengkan. Coba seandainya di sini saudara membiarkan saya sendiri
menghadapi mereka dan tidak ada yang menopang, bagaimana. Kita tahu bahwa ini
pengajaran yang tidak benar, ini pengajaran yang menyeleweng, hamba Tuhan dapat
memantau dan dia sampaikan kepada saudara supaya saudara hati-hati, kemudian
bagaimana kalau saudara hanya diam. Seharusnya saudara topang, saudara dukung. Ini
harus ada pada gereja akhir zaman. Gereja mula-mula telah melakukan ini.
Kisah
para rasul pasal 15 ini soal adat istiadat yang mau dicemarkan kepada jemaat
yang asal bangsa kafir, jemaat non Yahudi yang saat itu ada di Antiokhia.
Mereka mau memaksakan adat. Tetapi Barnabas dan rasul Paulus melawan mereka
dengan keras.
Kisah Para Rasul 15:2
15:2 Tetapi
Paulus dan Barnabas dengan keras melawan dan membantah pendapat mereka itu.
Akhirnya ditetapkan, supaya Paulus dan Barnabas serta beberapa orang lain dari
jemaat itu pergi kepada rasul-rasul dan penatua-penatua di Yerusalem untuk
membicarakan soal itu.
Jemaat
tidak diam dan ada aksi dari jemaat, sebagian
terlibat dalam rombongan ke Yerusalem dan sebagian ikut menghentar sampai di
luar kota. Yang menghentar sampai ke luar kota ini jangan kita anggap sepeleh. Sebab di luar kota,
pada umumnya ada kuil-kuil berhala. Mereka menghentar sampai di luar kota,
artinya mereka ikut menentang berhala. Dan ketika tiba di Yerusalem, mereka
disambut oleh jemaat Tuhan. Dalam Kisah Para Rasul 15:4 dikatakan jemaat di
depan dan hamba Tuhan di belakang.
Tidak
seperti banyak pendapat “itu urusan hamba Tuhan, kalau ada tantangan itu
urusannya hamba Tuhan”. Tetapi ada juga yang salah, gembala mengerti jemaat berbuat adat istiadat, gembala diam, gembala sudah
tidak ada lagi kemampuan untuk menyetop ajaran yang salah.
Ketika
mereka masuk dalam rapat, jemaat di luar, tidak boleh masuk. Ketika bicara
kemurnian pengajaran, itu urusan hamba Tuhan, tidak boleh dicampuri oleh jemaat,
jemaat di luar. Waktu konfrensi itu, hamba-hamba Tuhan bersihtegang leher.
Kenapa harus bertengkar keras? Karena ada hamba Tuhan yang sudah tercemar
dengan pengajaran lain, dia coba mengintimidasi yang benar di dalam rapat itu.
Kisah Para Rasul 15:6-7
15:6 Maka
bersidanglah rasul-rasul dan penatua-penatua untuk membicarakan soal itu.
15:7 Sesudah
beberapa waktu lamanya berlangsung pertukaran pikiran mengenai soal itu,
berdirilah Petrus dan berkata kepada mereka: "Hai saudara-saudara, kamu
tahu, bahwa telah sejak semula Allah memilih aku dari antara kamu, supaya
dengan perantaraan mulutku bangsa-bangsa lain mendengar berita Injil dan
menjadi percaya.
Kisah Para Rasul 15:7 (Terjemahan
Lama)
15:7 Apabila
mereka itu sedang bertengkar-tengkar sangat, bangkitlah Petrus serta berkata
kepada mereka itu, "Hai Tuan-tuan dan Saudara-saudara, kamu ketahui bahwa
sudah lama Allah memilih aku di antara kamu, supaya dengan lidahku orang kafir
harus mendengar firman Injil, lalu percaya.
Akhir
zaman ini akan lebih hebat. Ada sosok hamba Tuhan dalam tahbisan yang benar, dia keras melawan yang salah dan yang
sudah tercemar. Mana yang mau kita pilih, hamba Tuhan yang teguh/ yang topang dalam
pengajaran atau hamba Tuhan yang goyang sana goyang sini. Mana yang mau kita
sambut sekarang. Itu sebabnya tugas kami hamba Tuhan harus memperingatkan
jemaat. Supaya sambut yang benar tahbisannya berarti sama seperti
menyambut malaikat, bukan malaikat yang sudah kehilangan dari peredarannya,
malaikat yang sudah meninggalkan panggilannya. Kalau anda sambut orang seperti
ini lalu korban waktu, tenaga dan harta, itu sia-sia!
Makanya
kami hamba Tuhan harus waspada. Jangan sampai saudara sudah korban waktu,
korban tenaga, korban harta, saudara pikir sudah berkorban padahal salah.
Akhirnya saudara terlibat dengan kesalahannya karena sudah saudara topang. Kita
harus menyambut hamba Tuhan, utusan Tuhan, malaikat Tuhan dalam tahbisan yang
benar.
Ibrani 13:1-2
13:1 Peliharalah
kasih persaudaraan!
13:2 Jangan kamu
lupa memberi tumpangan kepada orang, sebab dengan berbuat demikian beberapa
orang dengan tidak diketahuinya telah menjamu malaikat-malaikat.
Bagaimana
kita bisa tahu itu malaikat? Apakah dia utusan Tuhan? Kalau dia utusan Tuhan,
yang pasti tahu adalah gembala.
Pada
tahun 1976, datang seorang pelayan Tuhan dari luar negeri ke Makassar. Saya
tidak curiga lagi karena yang menelpon adalah gembala saya yang di Makassar.
“Bernard, kita ada KKR di sini dan di akhiri di tempatmu” saya jawab “ok om,
saya siap”. Datanglah pendeta itu di tempat saya. Setelah KKR mereka pulang.
Itu KKR kesembuhan Ilahi dan memang nampak ada mujizat.
Begitu
kembali dari tempat saya, menuju Makassar, gembala saya menabrak anak haji,
untung tidak mati. Orang banyak datang mengeroyok dia, untung cepat datang
polisi. Besoknya saya ke Makassar, saya lihat banyak muka-muka menyeramkan.
Saya masuk dan bertemu bapak gembala “om sudah salah. Kita tidak tahu pendeta
dari luar negeri ini mengadakan KKR kesembuhan Ilahi. Ternyata ibu yang bersama
dengan dia itu isteri orang di Jakarta, bukan isterinya”. Pendeta itu sudah
ditangkap polisi karena suami dari isteri itu menelpon.
Ini
pendeta najis, apakah yang seperti ini malaikat Tuhan!
Dengan pelajaran itu saya dimantapkan oleh Tuhan, jemaat jika ada hamba Tuhan
yang datang pada saudara, telpon saya supaya saya lihat dulu. Kalau hamba Tuhan
tidak betul jangan kalian sambut!
Sementara
saya bicara dengan bapak gembala ini, polisi datang dan pendeta dari luar negeri itu sudah diborgol karena
membawa isteri orang dari Jakarta. Ini bukan malaikat utusan Tuhan, ini
malaikat utusan iblis! Memang mujizat ada, makanya jangan besar-besarkan kalau
ada mujizat jasmani, belum tentu dari Tuhan. Tetapi kalau ada mujizat rohani
yaitu keubahan hidup, itu mujizat besar dari sorga.
Mari
kita perhatikan, karena hal ini sangat berbahaya. Kalau jemaat mengerti selalu tampil melayani di depan,
itu berarti rohani mantap, bukan jemaat yang hanya menonton. Kita harus
terlibat hari-hari terakhir ini. Tiga macam korban itu tidak boleh lepas dari
kita yaitu korban waktu, tenaga dan harta, semua harus ada dalam diri kita. Dalam
hal ini terlibat dalam pembangunan Tubuh Kristus mari kita contohi gereja hujan awal, kita
jadikan panutan.
Tetapi
di dalam Alkitab, di dalam perjanjian baru juga, ada jemaat yang terkebelakang,
selalu di belakang. Dan jemaat yang rohaninya di belakang ini lebih banyak
ngomongnya, lebih banyak kritikannya.
II Korintus 12:13
12:13 Sebab
dalam hal manakah kamu dikebelakangkan dibandingkan dengan jemaat-jemaat lain,
selain dari pada dalam hal ini, yaitu bahwa aku sendiri tidak menjadi suatu
beban kepada kamu? Maafkanlah ketidakadilanku ini!
Jemaat
Korintus ini merasa tidak terbeban, sepenanggungan menopang pelayanan hamba
Tuhan. Tetapi Paulus merendah, dia meminta maaf sebab selama ini dia biarkan.
II Korintus 12:14
12:14
Sesungguhnya sekarang sudah untuk ketiga kalinya aku siap untuk mengunjungi
kamu, dan aku tidak akan merupakan suatu beban bagi kamu. Sebab bukan hartamu
yang kucari, melainkan kamu sendiri. Karena bukan anak-anak yang harus
mengumpulkan harta untuk orang tuanya, melainkan orang tualah untuk
anak-anaknya.
Ayat
ini adalah yang wajar. Sebenarnya ayat ini memukul, menghantam jemaat Korintus.
Karena mereka tidak terbeban terhadap pelayanan.
II Korintus 12:15-16
12:15 Karena itu
aku suka mengorbankan milikku, bahkan mengorbankan diriku untuk kamu. Jadi jika
aku sangat mengasihi kamu, masakan aku semakin kurang dikasihi?
12:16 Baiklah,
aku sendiri tidak merupakan suatu beban bagi kamu, tetapi -- kamu katakan --
dalam kelicikanku aku telah menjerat kamu dengan tipu daya.
Paulus
merasa bahwa mereka mengkritik dan mengatakan bahwa Paulus itu licik sekali dan
telah menjerat mereka dengan tipu daya. Inilah jemaat yang kikir dan tukang
kritik.
II Korintus 12:17-19
12:17 Jadi
pernahkah aku mengambil untung dari pada kamu oleh seorang dari antara mereka,
yang kuutus kepada kamu?
12:18 Memang aku
telah meminta Titus untuk pergi dan bersama-sama dengan dia aku mengutus
saudara yang lain itu. Adakah Titus mengambil untung dari pada kamu? Tidakkah
kami berdua hidup menurut roh yang sama dan tidakkah kami berlaku menurut cara
yang sama?
12:19 Sudah lama
agaknya kamu menyangka, bahwa kami hendak membela diri di depan kamu. Di
hadapan Allah dan demi Kristus kami berkata: semua ini, saudara-saudaraku yang
kekasih, terjadi untuk membangun iman kamu.
Ini
jemaat kikir dan terkebelakang. Padahal jemaat yang dewasa rohaninya selalu di
depan.
I Korintus 9:2-3
9:2 Sekalipun
bagi orang lain aku bukanlah rasul, tetapi bagi kamu aku adalah rasul. Sebab
hidupmu dalam Tuhan adalah meterai dari kerasulanku.
9:3 Inilah
pembelaanku terhadap mereka yang mengeritik aku.
Jemaat
yang awalnya dibuka oleh rasul Paulus dan dia layani, malah mengkritik Paulus habis-habisan. Inilah jemaat
yang terkebelakang yang tidak mau berkorban waktu tenaga dan harga. Tetapi
rasul Paulus memuji jemaat Galatia, sebab jemaat Galatia mempunyai pandangan yang
beda dengan jemaat ini. Bahkan mereka mau mencungkil matanya lalu diberikan
pada rasul Paulus karena keprihatinan melihat mata rasul Paulus.
Galatia 4:13-15
4:13 Kamu tahu,
bahwa aku pertama kali telah memberitakan Injil kepadamu oleh karena aku sakit
pada tubuhku.
4:14 Sungguhpun
demikian keadaan tubuhku itu, yang merupakan pencobaan bagi kamu, namun kamu
tidak menganggapnya sebagai sesuatu yang hina dan yang menjijikkan, tetapi kamu
telah menyambut aku, sama seperti menyambut seorang malaikat Allah, malahan
sama seperti menyambut Kristus Yesus sendiri.
4:15 Betapa
bahagianya kamu pada waktu itu! Dan sekarang, di manakah bahagiamu itu? Karena
aku dapat bersaksi tentang kamu, bahwa jika mungkin, kamu telah mencungkil
matamu dan memberikannya kepadaku.
Ini
jemaat yang di depan. Tetapi lihat, jemaat yang tadinya sudah di depan tetapi
karena diganggu pengajarannya, akhirnya mereka menjadi
terkebelakang. Sehingga rasul Paulus mengkisahkan awal perjumpaan rasul Paulus
dengan mereka. Tetapi lama kelamaan di makan oleh waktu, masuklah pengajaran
yang lain sehingga merosot rohaninya.
Tugas
kita harus mewaspadai apa yang terjadi hari-hari terakhir ini. Utamanya kami
hamba Tuhan, harus bisa memantau ajaran mana yang bisa mencelakakan kita. Kita
pikir kita masih beribadah padahal sudah salah arah. Kalau sudah salah arah mau
apa lagi. Oleh sebabnya jika kita sudah kedepan, pertahankan, kita harus melaksanakan
ini.
Dalam
melaksanakan suatu even pelayanan kita, tunjukkanlah bahwa rohani saudara
dewasa. Jangan ada perselisihan dan pertengkaran. Tunjukkan bahwa rohanimu sudah
dewasa, harus di depan. Kalau ada di depan lalu kita mendengar bahwa ini dan
itu, tidak usah pusing, kita tetap jalan saja. Itu jemaat yang tahu menyambut dan melayani.
Contoh positif 2
Korintus 8:1-5
8:1 Saudara-saudara, kami
hendak memberitahukan kepada kamu tentang kasih karunia yang dianugerahkan
kepada jemaat-jemaat di Makedonia.
8:2 Selagi dicobai dengan
berat dalam pelbagai penderitaan, sukacita mereka meluap dan meskipun mereka
sangat miskin, namun mereka kaya dalam kemurahan.
8:3 Aku bersaksi, bahwa
mereka telah memberikan menurut kemampuan mereka, bahkan melampaui kemampuan
mereka.
8:4 Dengan kerelaan sendiri
mereka meminta dan mendesak kepada kami, supaya mereka juga beroleh kasih karunia
untuk mengambil bagian dalam pelayanan kepada orang-orang kudus.
8:5 Mereka memberikan lebih
banyak dari pada yang kami harapkan. Mereka memberikan diri mereka,
pertama-tama kepada Allah, kemudian oleh karena kehendak Allah juga kepada
kami.
Mengapa
jemaat di Yerusalem diletakkan urutan depan setelah itu baru
rasul-rasul? Karena mereka tidak mau kehilangan berkat rasul, berkat nabi dan
berkat dari murid yang kecil sekalipun. Berarti mereka punya pengharapan.
Pengharapan itu sesuatu yang belum nyata tetapi mereka sudah berharap itu
menjadi bagian mereka. Itu yang harus ada pada kita umat Tuhan.
Mari
kita gereja Tuhan yang hidup akhir zaman, kita lihat contoh gereja hujan awal
dan kita harus lebih dari mereka.
Tuhan
Memberkati.
GPT “Kristus
Penebus”
Jl.
Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona
Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP:
085241270477
Email: imamat_raja@yahoo.com
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar