Penyerahan anak
Mazmur 22:10-12
22:10 Ya, Engkau yang mengeluarkan aku dari kandungan;
Engkau yang membuat aku aman pada dada ibuku.
22:11 Kepada-Mu aku diserahkan sejak aku lahir, sejak
dalam kandungan ibuku Engkaulah Allahku.
22:12 Janganlah jauh dari padaku, sebab kesusahan
telah dekat, dan tidak ada yang menolong.
Ayat
ini tidak semata ditujukan oleh pemazmur bagi dirinya sendiri, yaitu raja Daud.
Karena dia yang diberi Tuhan ilham untuk menulis 72 pasal dalam kitab Mazmur,
antara lain Mazmur pasal 22. Ini namun ini menubuatkan tentang satu pribadi
yang kita jadikan kepala gereja, itulah Yesus. Buktinya dalam pasal 22 ini ayat
2, 17 sampai 19, benar-benar menunjuk pada pribadi Yesus. Ayat 2 dia berseru
Eloi, Eloi lama sabakthani dan pada ayat 19 pakaiannya dibagi
Mazmur 22:2,19
22:2 Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan
aku? Aku berseru, tetapi Engkau tetap jauh dan tidak menolong aku.
22:19 Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka,
dan mereka membuang undi atas jubahku.
Ini
benar-benar peristiwa ketika Yesus dalam derita sengsara. Namun itu dikisahkan
sejak dia ada dalam kandungan. Sebagai orang Kristen, sebagai pengikut Yesus
kita harus meneladani Dia, saya tidak mengajar untuk mengikuti gereja atau organiasai
tetapi yang harus kita ikuti adalah Yesus. Dikatakan tadi dari kandungan
benar-benar Allah menjadi Tuhannya. Dan disebutkan dia nyaman di dada ibunya.
Memang dalam nikah, biarpun anak itu digendong oleh papa, tetapi yang paling
aman di dada ibu. Makanya ketika kita menggendong bayi, kemudian dia rewel,
kita cari mamanya dan kita serahkan lalu bayi itu langsung diam. Peran ibu ini
sangat luar biasa. Jika salah maka hasilnya memilukan.
Ibu-ibu
yang ada di sini, peranmu di dalam rumah tangga tidak kecil, sangat berat. Juga
sebagai ayah atau suami, kita berhutang
kepada isteri.
Efesus 5:28
5:28 Demikian juga suami harus mengasihi isterinya
sama seperti tubuhnya sendiri (sebab suami berutang kepada isterinya): Siapa
yang mengasihi isterinya mengasihi dirinya sendiri.
Suami
berutang kepada isterinya apalagi kalau dikaruniakan buah nikah. Di sinilah
letaknya tanggung jawab suami terhadap bayi dan terhadap isteri kita berutang. Saya
sampai sekarang belum bisa membayar utang saya
kepada isteri. Dan memang tidak ada seorangpun bisa membayar utang suami
terhadap isteri. Sebab sejak bayi dalam kandungan, ibu itu sudah menderita,
tidur tidak nyaman, berjalan tidak nyaman, duduk tidak nyaman, kemudian dikasari
lagi oleh suami, tambah tidak nyaman, bahkan tambah besar utangnya suami itu! Karena
saya sebagai suami tidak mampu membayar utangku kepada isteri, oleh sebab itu
bagaimana saya harus bersikap pada isteri.
Peran
seorang ibu adalah mengasuh bayi. Ayat mengatakan anak itu aman di dada ibunya.
Biarpun ayahnya sudah belikan susu dan berikan kunci mobil, tetap anak itu akan
menangis, tetapi kalau di dada ibunya, bayi itu akan diam.
Suami-suami
jangan sepelehkan isterimu. Isteri-isteri lihat juga buah nikahmu, peranmu
besar terhadap mereka. Jadi dua-dua punya tanggung jawab timbal balik. Secara rohani, kita lihat dalam II Tesalonika 2:7,
itu peran ibu mengasuh anak dan merawat. Ayat 11 itu peran ayah terhadap anak.
Jadi dua-dua punya peran.
I Tesalonika 2:7,11
2:7 Tetapi kami berlaku ramah di antara kamu, sama
seperti seorang ibu mengasuh dan merawati anaknya.
2:11 Kamu tahu, betapa kami, seperti bapa terhadap
anak-anaknya, telah menasihati kamu dan menguatkan hatimu seorang demi seorang,
Yang
dinubuatkan dalam Mazmur pasal 22 tentang pribadi Yesus. Kalau kita mengikuti
keteladannya, bagaimana Yesus dalam peranNya dari sejak bayi. 8 hari Dia
disunat, 40 hari Dia harus diserahkan. Saya sebagai hamba Tuhan, sebagai
pengikut Kristus, sebagai pelayan Kristus, saya mencontoh sorga, mencontoh
Yesus.
Lukas 2:22
2:22 Dan ketika genap waktu pentahiran, menurut hukum
Taurat Musa, mereka membawa Dia ke Yerusalem untuk menyerahkan-Nya kepada
Tuhan,
Menurut
hukum Taurat, jika seorang ibu melahirkan anak laki-laki, maka dia harus
menunggu pentahiran 40 hari. Jika itu anak perempuan maka dia harus menunggu 80
hari. Saudara lihat saja perbandingan pandangan sorga terhadap laki-laki dan
perempuan. Jika anaknya perempuan maka 80 hari baru ibu itu tahir, jika anak
laki-laki 40 hari baru dia sudah tahir.
Yesus
kepala gereja dan saya sebagai pengikut Yesus meneladani ini. Yang harus kita
kerjakan adalah menyerahkan bayi yang Tuhan karuniakan dalam rumah tangga kita.
Penyerahan di sini tidak ada atribut lain, benar-benar penyerahan.
Kita
harus memahami jiwa anak, apalagi bayi. Digigit semut dia nangis, dia lapar
menangis. Komunikasi bayi dengan orang tua hanya menangis. Dan orang tua harus
bisa menjawab, bisa mempelajari, bisa menafsir apa makna yang terkandung di
dalamnya. Lebih tepat, lebih asyik komunikasi bayi dengan ibunya. Siapa dia?
Anakmu. Siapa dia? Buah nikahmu. Dan kita suami-suami berhutang kepada isteri.
Efesus 5:28
5:28 Demikian juga suami harus mengasihi isterinya
sama seperti tubuhnya sendiri (sebab suami berutang pada isterinya): Siapa yang
mengasihi isterinya mengasihi dirinya sendiri.
Tuhan
menciptakan pasangan nikah dan memberikan buah nikah, bukan untuk membebani
tetapi ada maksud suci Tuhan yaitu agar bapak, ibu dan anak dihentar di dalam
Firman, Roh dan Kasih Tuhan untuk menjadi milik Tuhan, untuk menjadi Mempelai
Wanita untuk Yesus Mempelai Laki-laki Sorga.
Kebaktian Umum
Salam sejahtera
di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Wahyu 6:12-17
6:12 Maka aku melihat, ketika Anak Domba itu membuka
meterai yang keenam, sesungguhnya terjadilah gempa bumi yang dahsyat dan
matahari menjadi hitam bagaikan karung rambut dan bulan menjadi merah
seluruhnya bagaikan darah.
6:13 Dan bintang-bintang di langit berjatuhan ke atas
bumi bagaikan pohon ara menggugurkan buah-buahnya yang mentah, apabila ia
digoncang angin yang kencang.
6:14 Maka menyusutlah langit bagaikan gulungan kitab
yang digulung dan tergeserlah gunung-gunung dan pulau-pulau dari tempatnya.
6:15 Dan raja-raja di bumi dan pembesar-pembesar serta
perwira-perwira, dan orang-orang kaya serta orang-orang berkuasa, dan semua
budak serta orang merdeka bersembunyi ke dalam gua-gua dan celah-celah batu
karang di gunung.
6:16 Dan mereka berkata kepada gunung-gunung dan
kepada batu-batu karang itu: "Runtuhlah menimpa kami dan sembunyikanlah
kami terhadap Dia, yang duduk di atas takhta dan terhadap murka Anak Domba
itu."
6:17 Sebab sudah tiba hari besar murka mereka dan
siapakah yang dapat bertahan?
Apa
yang disebutkan di sini pasti digenapkan, karena setiap nubuatan-nubuatan di
dalam Alkitab pasti digenapkan. Amat terlebih jika kita mengikuti pasal 6 ini,
ada kegerakan kuda putih, kemudian kuda merah padam, kemudian kuda hitam dan
kuda hijau kuning. Semua digambarkan bagaikan kuda, itu menunjukkan kecepatan
yang akan terjadi. Dan kita akan bersaing dengan kecepatan yang akan menimpa
dunia ini. Kecepatan ini hanya bisa kita imbangi jika kita punya sayap Firman
dan Roh Kudus. Antikristus boleh punya sayap yang disebut sayap kekejian,
tetapi gereja Tuhan pasti mendapatkan perlindungan.
Pasal
6 ini dikunci dengan ketakutan yang mengglobal dari jajaran yang paling di atas
sampai dibawah, raja sampai budak, semua mengalami ketakutan. Ketika Tuhan
Yesus datang pada kali yang pertama, justru Dia datang untuk menghapuskan
ketakutan kita. Itu antara lain tujuan kedatangan Yesus pada kali yang pertama.
Mengapa? Karena manusia keturunan Adam dan Hawa ini sudah dilanda oleh rasa
takut kepada maut. Ketika Tuhan mencari Adam dan Hawa, jawaban mereka “kami
takut”. Tetapi Tuhan tidak menambah beban rasa takut ini. Tuhan ingin
menyelesaikannya. Itu sebabnya kedatangan Tuhan pada kali pertama yaitu 4000
tahun setelah Adam dan Hawa jatuh dalam dosa, antara lain menetralisir rasa
takut kita akan maut.
Ibrani 2:12
2:12 kata-Nya: "Aku akan memberitakan nama-Mu
kepada saudara-saudara-Ku, dan memuji-muji Engkau di tengah-tengah
jemaat,"
Kalau
kita tidak punya rasa takut akan maut berarti hebat manusia itu, dia tidak
merasa berdosa. Tetapi karena kita takut akan maut berarti kita menyadari kita
manusia berdosa, maka Tuhan datang untuk menyelesaikan dosa itu.
Sarana
sudah Tuhan beri, tetapi kenapa dalam Wahyu 6:12-17, manusia secara menglobal
dilanda rasa takut? Ini terjadi ketika Tuhan Yesus datang pada kali yang kedua.
Karena mereka tidak menggunakan, tidak memanfaatkan sarana yang sudah Tuhan
berikan kepada mereka. Mereka tidak peduli, mereka lihat dengan sebelah mata
fasilitas yang sudah Tuhan berikan pada manusia ketika Dia datang pada kali
pertama.
Karena
manusia tidak menghargai pemberian Tuhan yang luar biasa itu, akhirnya dalam
Wahyu 6:12 dikatakan terjadi gempa yang dahsyat dan matahari menjadi gelap
seperti kain perkabungan. Tuhan itu bagaikan matahari. Matahari diberikan
kepada orang yang baik dan orang yang jahat.
Matius 5:45
5:45 Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak
Bapamu yang di sorga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang
yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak
benar.
Berarti
matahari adalah gambaran kasih Allah. Tetapi waktu itu semua orang dari kelas
apapun ketakutan, karena matahari hitam seperti kain perkabungan. Berarti jika
kasih Tuhan dicabut maka yang ada di dunia hanya ratap tangis. Jangan tunggu
kasih Tuhan ditarik dari dunia. Sementara kasih Tuhan lagi beraksi di dunia
ini, jangan tunggu kasih Tuhan ditarik karena tidak ditanggapi oleh manusia.
Mazmur 84:12
84:12 Sebab TUHAN Allah adalah matahari dan perisai;
kasih dan kemuliaan Ia berikan; Ia tidak menahan kebaikan dari orang yang hidup
tidak bercela.
Kasih
Allah tidak memilih, orang baik saja, orang jahatpun diberi.
Tetapi bukan berarti satu waktu tidak akan dipertanggungjawabkan. Bagaimana kehidupan
kita menanggapi lawatan Tuhan dengan kasih sayang ini. Apakah kita abaikan dan
remehkan? Satu ketika kita akan seperti ini, jika kita mengabaikan dan kasih Tuhan
pasti dicabut oleh Tuhan.
Justru
hukuman yang paling mengerikan pada meterai yang keenam akan ditimpakan
kepada mereka. Ini bukan
sekedar catatan rasul Yohanes, tidak. Ini semua datang dari Tuhan. Angka 6
adalah angka manusia, angka daging. Sekarang Tuhan perlihatkan manusia yang tetap
mempertahankan keinginan dagingnya, mempertahankan kemanusiannya, maka Tuhan
unjuk rasa kepadanya. Kalau kasih Tuhan sudah dicabut berarti Tuhan unjuk rasa.
Sekarang bagi kita masih ada kesempatan untuk membenahi diri.
Kemudian
bulan penuh, berarti bulan purnama, disebut bagaikan darah. Kalau bicara darah
itu mengingatkan bagaimana korban Kristus. Darah Kristus juga ditolak oleh
manusia. Dalam ayat yang kita baca ini, Tuhan tinggal memancing memori mereka
“inilah yang kamu tolak yaitu Korban Kristus. Inilah yang kamu tidak hargai
selama ini”. Maka darah penebusan itu dicabut. Mengapa? Sebab menurut Ayub manusia berupaya bagaimana supaya
mewujudkan yang tahir dari yang najis. Tidak ada yang bisa membuat kita menjadi
tahir, hanya darah Yesus.
Ayub 14:4
14:4 Siapa dapat mendatangkan yang tahir dari yang
najis? Seorang pun tidak!
Itu
sebabnya tanpa darah Kristus tidak ada
pengampunan. Kalau dulu melalui darah domba, kambing, lembu, burung tekukur dan
merpati, tanpa itu tidak ada pengampunan. Tetapi setelah Yesus datang, hanya
darah Yesus yang memberi pengampunan.
Ibrani 9:22
9:22 Dan hampir segala sesuatu disucikan menurut hukum
Taurat dengan darah, dan tanpa penumpahan darah tidak ada pengampunan.
Di
sana kita mendapat percikan darah. Jadi upaya apapun yang manusia lakukan untuk
mentahirkan dirinya, untuk membuat dia baik di hadapan Tuhan, untuk membuat dia
jempolan di hadapan Tuhan, tanpa darah Kristus itu semua mustahil.
Mazmur 49:8-9
49:8 Tidak seorang pun dapat membebaskan dirinya, atau
memberikan tebusan kepada Allah ganti nyawanya,
49:9 karena terlalu mahal harga pembebasan nyawanya,
dan tidak memadai untuk selama-lamanya --
Jika
kita telah bertemu dengan Yesus lewat kuasa korban Kristus, lewat darahNya,
mari kita apresiasi dengan serius dan kita isi dengan ibadah pelayanan kita.
Karena oleh darah Yesus inilah yang memungkinkan kita beribadah. Oleh darah
Yesus ini memberi peluang untuk kita menghadap Tuhan, tidak ada sarana yang
lain.
Ibrani 9:14
9:14 betapa lebihnya darah Kristus, yang oleh Roh yang
kekal telah mempersembahkan diri-Nya sendiri kepada Allah sebagai persembahan
yang tak bercacat, akan menyucikan hati nurani kita dari perbuatan-perbuatan
yang sia-sia, supaya kita dapat beribadah kepada Allah yang hidup.
I Petrus 1:18-19
1:18 Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari
cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan
barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas,
1:19 melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah
Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat.
Akhirnya
Tuhan beraksi, Tuhan unjuk rasa, bulan yang penuh itu menjadi darah.
Mengingatkan pada darah Yesus, inilah yang kamu tidak hargai bahkan kamu tolak.
Karena menolak korban penebusan Kristus maka manusia membuat dengan cara sendiri bagaimana untuk
mentahirkan, bagaimana supaya dia kudus, supaya dia suci tetapi tanpa darah
Yesus, mustahil. Sebab tidak ada jalan lain di luar darah Yesus.
Selanjutnya
dikatakan bintang-bintang gugur seperti buah ara mentah. Matahari bicara Allah
Bapa, bulan bicara Anak Allah, bintang bicara Roh Kudus yang harus ada pada
hamba Tuhan. Ketika Yesus lahir di bumi, bintang ini yang menghentar orang
majus ketemu Yesus. Kemudian secara permanent Tuhan tetapkan bintang itu pada
setiap jemaat yaitu gembala yang digambarkan bagaikan bintang di tangan kanan
Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu 1:20
1:20 Dan rahasia ketujuh bintang yang telah kaulihat
pada tangan kanan-Ku dan ketujuh kaki dian emas itu: ketujuh bintang itu ialah
malaikat ketujuh jemaat dan ketujuh kaki dian itu ialah ketujuh jemaat."
Setiap
sidang jemaat ada bintang dan peran bintang itu ternyata menentukan rohani umat
Tuhan itu maju, mandek atau undur. Itu terpergantung dari bintang atau terpergantung dari gembala,
terpergantung dari malaikat sidang. Saya sebagai hamba Tuhan tidak mau rohani
saudara mandek di tengah jalan gara-gara saya. Makanya saya harus jaga
tahbisan, saya harus pelihara tahbisan saya, karena saya bukan bertanggung
jawab terhadap bangku yang saudara duduki, tetapi bertanggung jawab terhadap
jiwa saudara.
Makanya
sekalipun ada tantangan dan rintangan, jangan sampai kami kecewa, utamanya kami
hamba Tuhan.
I Petrus 4:19
4:19 Karena itu baiklah juga mereka yang harus
menderita karena kehendak Allah, menyerahkan jiwanya, dengan selalu berbuat
baik, kepada Pencipta yang setia.
Dalam
tahbisan seorang hamba Tuhan dia harus melakukan kehendah Allah yaitu tidak
boleh punya pekerjaan sambilan, dia harus bersandar 100% kepada Tuhan dan itu
memang sakit bagi daging! Ada
orang yang berkata “memangnya akan turun beras dari sorga”. Tetapi ini memang
taruhan kami, sebab pusaka kami adalah Tuhan. Ini taruhan kami supaya kami
menjadi teladan iman. Bagaimana jadi teladan iman kalau saya bekerja di kebun
coklat. Mana keyakinan saya bahwa keberadaan Allah begitu nyata bila saya menggunakan kekuatan saya. Kalau seperti itu
berarti saya tidak rela menderita karena kehendak Allah.
Kami
harus waspada sebagai bintang dalam sidang, sebagai gembala sidang jemaat,
sebagai malaikat sidang jemaat. Kami harus menjaga, seberapa jiwa yang Tuhan percayakan kepada kami untuk digembalakan, itu tanggung jawab kami.
1 Timotius 4:16
4:16 Awasilah dirimu sendiri dan awasilah ajaranmu. Bertekunlah dalam
semuanya itu, karena dengan berbuat demikian engkau akan menyelamatkan dirimu
dan semua orang yang mendengar engkau.
Jangan
tunggu bintang itu gugur seperti buah ara yang mentah. Kalau buah ara yang
mentah tidak bisa dijadikan obat penyembuh bisul. Berarti tidak adalagi
pelayanan penggembalaan, tidak ada lagi pelayanan hamba Tuhan yang membawa
kesembuhan rohani. Sembuh berarti tidak sakit rohani lagi, tidak sakit berarti sehat rohani, sehat berarti rohaninya sempurna. Ini tugas kami, tugasku sebagai hamba Tuhan. Hanya itu
pekerjaanku.
Ketika
raja Hizkia sakit bisul, Tuhan suruh nabi Yesaya “Yesaya katakan kepada Hizkia
supaya dia segera berwasiat karena dia segera akan mati”. Raja Hizkia mendengar penyampaian
nabi Yesaya, dia berbalik ke dinding lalu menangis dan berdoa. Tuhan melihat
air matanya dan berkata “Yesaya kembali ke istana. Aku telah melihat air
matanya dan mendengar doanya. Ambil buah ara yang sudah matang dan tempel di
bisulnya”.
Kalau
pelayanan bintang sudah gugur seperti buah ara, berarti tidak ada lagi
pelayanan untuk membawa gereja pada kesempurnaan. Hanya menangis, hanya
meratap, hanya merenungi diri dan semua itu ditandai dengan ketakutan yang luar
biasa.
II Raja-raja 20:7 (Terjemahan Lama)
20:7 Maka kata Yesaya: Hendaklah kamu mengambil buah
ara segumpal. Maka diambilnyalah, dibubuhnya pada bisul baginda, lalu
bagindapun sembuhlah.
Kalau
buah ara mentah, tidak akan jadi. Itu Betfage artinya rumah buah ara yang mentah. Tugas kami hamba Tuhan utamanya untuk
menyembuhkan sakit rohani. Bisul itu adalah sesuatu yang menonjol dari
permukaan daging kita. Jadi ada penonjolan-penonjolan yang harus disembuhkan
supaya sehat kembali. Itu tugas kami hamba Tuhan.
Tetapi kalau buah ara mentah tidak ada kasiatnya.
Artinya
pelayanan buah ara yang ada hubungannya dengan bintang, menyembuhkan bisul,
membuat penonjolan daging kita rata, mulus kembali. Siapa yang mau menolong
kita? kecuali ada pelayanan bintang, masih ada Roh
Kudus dalam kehidupan hamba Tuhan, hamba Tuhan masih berkenan dipakai Tuhan lewat
kuasa Roh Kudus, masih ada solusi dari Tuhan untuk menyembuhkan bisul-bisul
kita. Jangan tunggu sampai sudah gugur.
Sayapun
harus selektif dengan diriku karena ada bintang yang keluar dari peredaran (orbit). Bagaimana kalau bintang keluar dari
peredaran? Dia akan jatuh. Makanya saya sebagai hamba Tuhan jangan sampai
keluar dari koridor Firman.
Saya
harus ada di ruangan suci,
sebab kalau keluar saya pasti keluar dari orbit dan akan jatuh. Tetapi dalam
surat Yudas dikatakan ada bintang-bintang yang keluar dari peredaran. Siapa
itu? Dikatakan ada Kain, Bileam dan Korah. Mereka digambarkan seperti bintang
tetapi keluar dari peredaraannya. Kain ini melayani dengan kekuatan sendiri
tanpa darah Yesus (korban Kristus).
Bileam ini melayani dan beribadah hanya mencari upah. Korah ini melayani dengan
ambisi menjadi pemimpin, akhirnya ditelan oleh bumi. Di akhir zaman ini banyak
bintang yang keluar dari peredaraannya. Bintang jatuh memang kelihatan
bercahaya, tetapi cahayanya ini justru membakar dirinya sendiri sampai habis.
Umat
Tuhan, anda juga harus selektif. Saya juga harus selektif, saya harus kontrol
diri. Jangan sampai Imamat 21:12 saya langgar.
Imamat 21:12
21:12 Janganlah ia keluar dari tempat kudus, supaya
jangan dilanggarnya kekudusan tempat kudus Allahnya, karena minyak urapan
Allahnya, yang menandakan bahwa ia telah dikhususkan, ada di atas kepalanya;
Akulah TUHAN.
Saya
harus menjaga minyak yang ada di atas kepala saya, itulah urapan Roh Kudus. Jangan
sampai saya keluar sebab kalau sampai keluar, bahaya! Bagaimana bisa saya kerja
di kebun atau di sawah lalu mengatakan ada urapan, mustahil karena sudah keluar dari orbit. Saya juga harus menjaga
ini, jangan sampai saya bermain-main dengan kenajisan. Kenajisan itu bisa
datang dari 3 sisi yaitu dari daging, dari dunia dan dari iblis. Ini yang
membuat banyak hamba Tuhan berjatuhan, tetapi kelihatan masih dalam pelayanan.
Coba
lihat ketika dua anak imam Harun yang disambar Tuhan dengan api dari sorga. Musa
katakan kepada ponakannya yang lain “ayo kamu pergi ambil itu mayat dan kamu
kubur”. Setelah mereka pergi, di dapati anak-anak imam Harun masih dalam
pakaian imam tetapi sudah mati. Saya takut jangan seperti itu. Saya masih kelihatan
punya jubah imam, punya pelayanan sebagai imam, sebagai hamba Tuhan, sebagai
gembala, sebagai bintang tetapi rohani sudah mati. Apa yang diharapkan dari
saya oleh jemaat kalau seperti itu. Lebih baik jangan dengar saya kalau saya
hamba Tuhan yang sudah mati rohaninya.
Itu
sebabnya saudara yang diberkati oleh Tuhan. Jangan sampai seperti Yudas ayat 4,6,11.
Kemudian ditopang II Petrus 2:15
Yudas 1:4,6,11
1:4 Sebab ternyata ada orang tertentu yang telah masuk
menyelusup di tengah-tengah kamu, yaitu orang-orang yang telah lama ditentukan
untuk dihukum. Mereka adalah orang-orang yang fasik, yang menyalahgunakan kasih
karunia Allah kita untuk melampiaskan hawa nafsu mereka, dan yang menyangkal
satu-satunya Penguasa dan Tuhan kita, Yesus Kristus.
1:6 Dan bahwa Ia menahan malaikat-malaikat yang tidak
taat pada batas-batas kekuasaan mereka, tetapi yang meninggalkan tempat
kediaman mereka, dengan belenggu abadi di dalam dunia kekelaman sampai
penghakiman pada hari besar,
1:11 Celakalah mereka, karena mereka mengikuti jalan
yang ditempuh Kain dan karena mereka, oleh sebab upah, menceburkan diri ke
dalam kesesatan Bileam, dan mereka binasa karena kedurhakaan seperti Korah.
II Petrus 2:15
2:15 Oleh karena mereka telah meninggalkan jalan yang
benar, maka tersesatlah mereka, lalu mengikuti jalan Bileam, anak Beor, yang
suka menerima upah untuk perbuatan-perbuatan yang jahat.
1.
Kain
Kain ini ibadah tanpa
dasar darah, ibadah dengan kekuatan senciri. Ada ibadah buatan sendiri.
Kolose 2:20-23
2:20
Apabila kamu telah mati bersama-sama dengan Kristus dan bebas dari roh-roh
dunia, mengapakah kamu menaklukkan dirimu pada rupa-rupa peraturan, seolah-olah
kamu masih hidup di dunia:
2:21
jangan jamah ini, jangan kecap itu, jangan sentuh ini;
2:22
semuanya itu hanya mengenai barang yang binasa oleh pemakaian dan hanya menurut
perintah-perintah dan ajaran-ajaran manusia.
2:23
Peraturan-peraturan ini, walaupun nampaknya penuh hikmat dengan ibadah buatan
sendiri, seperti merendahkan diri, menyiksa diri, tidak ada gunanya selain
untuk memuaskan hidup duniawi.
Tuhan sudah perlihatkan
dalam Alkitab. Yang baik Tuhan perlihatkan, yang tidak baik Tuhan perlihatkan,
yang buruk Tuhan perlihatkan, yang elok Tuhan perlihatkan, tinggal kita memilih.
Coba kalau sekarang ini diperhadapkan pakaian yang elok dan yang buruk. Pasti
akan antri pada yang elok, yang tidak elok tidak laris. Tetapi kadang kita
tidak sadar, kita antri pada yang buruk dan yang elok kita tepis. Itu karena
kita menilai dengan akal pikiran kita dan tidak terpikat dengan Firman pengajaran yang sehat.
2.
Bileam
Apa kata Tuhan ketika
malaikat itu mencegah Bileam di tengah jalan, sampai Bileam memukul keledai sampai 3 kali dan keledai itu
berbicara? Ketika keledai berbicara mengapa dia tidak sadar, ini binatang tetapi berbicara seperti manusia.
Seharusnya dia sudah terkejut. Tetapi malah dia berkata “kalau ada pedang engkau sudah aku sembelih!”. Apa
kata Tuhan ketika Tuhan mencegah dan malaikat itu berbicara? “Bileam, engkau
mengikuti jalan kebinasaan makanya Aku mencegah engkau”.
Bilangan 22:32
22:32
Berfirmanlah Malaikat TUHAN kepadanya: "Apakah sebabnya engkau memukul
keledaimu sampai tiga kali? Lihat, Aku keluar sebagai lawanmu, sebab jalan ini
pada pemandangan-Ku menuju kepada kebinasaan.
Jadi Bileam ini masih
disayang Tuhan. Kalau Bileam disayang oleh Tuhan, masakan kita tidak disayang
oleh Tuhan. Olehnya itu ketika ada suara “hai Bileam, engkau melayani hanya
kejar upah, itu hanya menunju pada kebinasaan”.
II Petrus 2:15
2:15
Oleh karena mereka telah meninggalkan jalan yang benar, maka tersesatlah
mereka, lalu mengikuti jalan Bileam, anak Beor, yang suka menerima upah untuk
perbuatan-perbuatan yang jahat.
Inilah bintang-bintang
yang sudah keluar dari peredaran. Saya takut, apalagi kalau ada motifasi bukan
karena kebutuhan tetapi karena keinginan. Banyak kali kami hamba Tuhan bukan
karena kebutuhan demi jemaat itu terlepas dan terbebas tetapi karena keinginan, sampai dikejar perpuluhan.
Biar jemaat sudah ada jauh di sana masih dikejar perpuluhannya, bagaimana model
gembala seperti itu! Dan bodoh amat, jemaat juga mau dikejar oleh bintang
seperti itu. Dengar sidang jemaat, jaga baik-baik, jangan kita mau dikejar oleh
bintang. Misalnya
saudara sudah
berdomisili di Kolonedale tetapi masih dikejar “mana perpuluhanmu!”. Saya
bilang saja di sini, masih ada juga yang dikejar oleh gembala dari Palu padahal
sudah tidak digembalakan. Ini bintang yang beredar keluar dari orbit. Jangan
salah kita, akhirnya kita tidak mencapai rencana Allah yang mau membawa gereja
sempurna untuk menjadi mempelai wanita Tuhan sehingga tertinggal dan hanya menunggu
ketakutan yang luar biasa. Kalau sekarang tidak memperhatikan Firman, tunggu
waktunya.
3.
Korah
Korah ini punya roh
kecemburuan kepada Musa, Harun dan Miryam. Seharusnya mengertilah pemakaian
Tuhan pada masing-masing, yang penting tidak keluar dari orbit. Korah ini
sampai mengajak 250 orang dan
mengunjuk rasa pada Musa. Musa sampai sedih hati melihat orang ini. Musa
melayani bukan karena maunya sendiri tetapi karena panggilan Tuhan. Sampai Musa
berkata “belum cukupkah engkau dari keturunan Lewi, sudah ikut terlibat di
dalam memanggul pekerjaan Tuhan dengan memikul peralatan-peralatan Bait Suci
(Tabernakel)”.
Bilangan 16:1-3
16:1
Korah bin Yizhar bin Kehat bin Lewi, beserta Datan dan Abiram, anak-anak Eliab,
dan On bin Pelet, ketiganya orang Ruben, mengajak orang-orang
16:2
untuk memberontak melawan Musa, beserta dua ratus lima puluh orang Israel,
pemimpin-pemimpin umat itu, yaitu orang-orang yang dipilih oleh rapat, semuanya
orang-orang yang kenamaan.
16:3
Maka mereka berkumpul mengerumuni Musa dan Harun, serta berkata kepada
keduanya: "Sekarang cukuplah itu! Segenap umat itu adalah orang-orang
kudus, dan TUHAN ada di tengah-tengah mereka. Mengapakah kamu
meninggi-ninggikan diri di atas jemaah TUHAN?"
Ini namanya insinuasi/ tuduhan terselubung. “Mengapa kamu meninggikan diri di
atas jemaat Tuhan?”
Bilangan 16:4-7,31-32
16:4
Ketika Musa mendengar hal itu, sujudlah ia.
16:5 Dan
ia berkata kepada Korah dan segenap kumpulannya: "Besok pagi TUHAN akan
memberitahukan, siapa kepunyaan-Nya, dan siapa yang kudus, dan Ia akan
memperbolehkan orang itu mendekat kepada-Nya; orang yang akan dipilih-Nya akan
diperbolehkan-Nya mendekat kepada-Nya.
16:6
Perbuatlah begini: ambillah perbaraan-perbaraan, hai Korah, dan kamu segenap
kumpulannya,
16:7
bubuhlah api ke dalamnya dan taruhlah ukupan di atasnya, di hadapan TUHAN pada
esok hari, dan orang yang akan dipilih TUHAN, dialah yang kudus. Cukuplah itu,
hai orang-orang Lewi!"
16:31
Baru saja ia selesai mengucapkan segala perkataan itu, maka terbelahlah tanah
yang di bawah mereka,
16:32
dan bumi membuka mulutnya dan menelan mereka dengan seisi rumahnya dan dengan
semua orang yang ada pada Korah dan dengan segala harta milik mereka.
Mereka ditelan oleh bumi.
Ini bagaikan bintang yang lepas dari peredaran, kalau dihubungkan dengan Yudas
1:11-13.
Yudas 1:11-13
1:11
Celakalah mereka, karena mereka mengikuti jalan yang ditempuh Kain dan karena
mereka, oleh sebab upah, menceburkan diri ke dalam kesesatan Bileam, dan mereka
binasa karena kedurhakaan seperti Korah.
1:12
Mereka inilah noda dalam perjamuan kasihmu, di mana mereka tidak malu-malu
melahap dan hanya mementingkan dirinya sendiri; mereka bagaikan awan yang tak
berair, yang berlalu ditiup angin; mereka bagaikan pohon-pohon yang dalam musim
gugur tidak menghasilkan buah, pohon-pohon yang terbantun dengan akar-akarnya
dan yang mati sama sekali.
1:13
Mereka bagaikan ombak laut yang ganas, yang membuihkan keaiban mereka sendiri;
mereka bagaikan bintang-bintang yang baginya telah tersedia tempat di dunia
kekelaman untuk selama-lamanya.
Pada kehidupan akhir
zaman ini, kita akan diperhadapkan dengan kecepatan kuda. Kalau kita lambat, kalau
mengabaikan kesempatan, berarti sangat riskan hidup itu.
Wahyu 6:14
6:14 Maka menyusutlah langit bagaikan gulungan kitab
yang digulung dan tergeserlah gunung-gunung dan pulau-pulau dari tempatnya.
Hal
ini juga dalam kitab nabi Yesaya sudah dikatakan.
Yesaya 34:4
34:4 Segenap tentara langit akan hancur, dan langit
akan digulung seperti gulungan kitab, segala tentara mereka akan gugur seperti
daun yang gugur dari pohon anggur, dan seperti gugurnya daun pohon ara.
Ini
sudah diingatkan oleh Tuhan dalam zaman nabi Yesaya.
Yesaya 42:8-9
42:8 Aku ini TUHAN, itulah nama-Ku; Aku tidak akan
memberikan kemuliaan-Ku kepada yang lain atau kemasyhuran-Ku kepada patung.
42:9 Nubuat-nubuat yang dahulu sekarang sudah menjadi
kenyataan, hal-hal yang baru hendak Kuberitahukan. Sebelum hal-hal itu muncul,
Aku mengabarkannya kepadamu."
Berarti
Tuhan sudah beri tahu lebih dahulu kepada kita. Amsal mengatakan orang yang
tidak bijak, ketika malapetaka mau datang, dia terobos saja.
Di
sini dikatakan langit menyusut seperti gulungan kitab. Mengapa tidak dikatakan
seperti menggulung tikar, tetapi dikatakan seperti menggulung kitab? Klalau
bicara kitab, kita mengetahui bahwa Alkitab ini adalah tulisan yang diilhami
oleh Tuhan. Kalau langit digulung seperti kitab yang digulung, itu menunjukkan
pemberitaan Firman sudah berakhir.
Diceritakan
oleh Firman Allah bahwa gunung bergesar bahkan pulau-pulai bergeser. Tetapi
gunungnya Tuhan tidak bisa bergeser karena Tuhan mengatakan “Aku menunggui dia”
Yesaya 2:2-3
2:2 Akan terjadi pada hari-hari yang terakhir: gunung
tempat rumah TUHAN akan berdiri tegak di hulu gunung-gunung dan menjulang
tinggi di atas bukit-bukit; segala bangsa akan berduyun-duyun ke sana,
2:3 dan banyak suku bangsa akan pergi serta berkata:
"Mari, kita naik ke gunung TUHAN, ke rumah Allah Yakub, supaya Ia mengajar
kita tentang jalan-jalan-Nya, dan supaya kita berjalan menempuhnya; sebab dari
Sion akan keluar pengajaran dan firman TUHAN dari Yerusalem."
Gunungnya
Tuhan isinya pengajaran Firman, itulah rumah Tuhan, itu tidak bisa bergeser. Jadi
kehidupan saudara dan saya, kalau benar-benar kita adalah penghuni di rumah
Tuhan, di gunung yang menjulang tinggi, tidak ada yang bisa menggeser kedudukan
rohani saudara, saudara akan siap menjadi Mempelai Wanita Tuhan.
Tetapi
dikatakan oleh Firman Tuhan pulau-pulau ikut bergeser. Padahal Alkitab
mengatakan pulau-pulau menanti pengajaran Tuhan.
Yesaya 42:4
42:4 Ia sendiri tidak akan menjadi pudar dan tidak
akan patah terkulai, sampai ia menegakkan hukum di bumi; segala pulau
mengharapkan pengajarannya.
Pulau-pulau
saja mengharapkan pengajaran, masakan saya tidak mengharapkan pengajaran,
masakan saudara tidak butuh pengajaran. Jangan tunggu pulau-pulau bergeser,
bahkan dikatakan hilang. Kalau saja saya hamba Tuhan tidak peduli dengan Firman
pengajaran, bagaimana dengan jemaat. Karena Firman pengajaran itulah yang
mengerjakan penyucian di dalam diri kita sehingga kita bisa mencapai
kesempurnaan lewat Firman pengajaran yang menggodok kehidupan saya, menggodok
kehidupan saudara sehingga kita berperilaku sebagai anak Tuhan yang menuju pada
kesempurnaan.
Pulau
menanti pengajaran. Pengajaran yang bagaimana?
Yesaya 42:21
42:21 TUHAN telah berkenan demi penyelamatan-Nya untuk
memberi pengajaran-Nya yang besar dan mulia;
Pengajaran
ini untuk kita, bukan untuk pulau-pulau. Pulau-pulau ini hanya simbol, ini
sebenarnya untuk kita. Jangan tunggu pulau-pulau bergeser, ini ketakutan yang
sangat mengerikan. Mumpung gunung tempat rumah Tuhan itu, Firman sudah
bernubuat bahwa bangsa-bangsa akan berbondong-bondong ke sana.
Jangan
tunggu Wahyu pasal 6 ini telah terjadi. Makanya Wahyu pasal 6 ini dibuka dengan kegerakan kuda putih.
Kalau ini tidak ada, siapa yang menolong kita menghadapi kuda merah padam, kuda hitam dan kuda hijau kuning.
Kuda putih ini bukan antikristus, ini menunjuk pekerjaan Roh Kudus.
Yesaya 42:4
42:4 Ia sendiri tidak akan menjadi pudar dan tidak
akan patah terkulai, sampai ia menegakkan hukum di bumi; segala pulau
mengharapkan pengajarannya.
Segala
pulau mengharapkan pengajarannya Tuhan. Termasuk pulau Sulawesi. Ada gunung
bergeser tetapi gunungnya Tuhan tidak mungkin bergeser.
Yesaya 31:4
31:4 Sebab beginilah firman TUHAN kepadaku: Seperti
seekor singa atau singa muda menggeram untuk mempertahankan mangsanya, dan
tidak terkejut mendengar teriakan seluruh pasukan gembala yang dikerahkan
melawan dia, dan tidak mengalah terhadap keributan mereka, demikianlah TUHAN
semesta alam akan turun berperang untuk mempertahankan gunung Sion dan bukitnya.
Kehidupan
yang merangkul Firman pengajaran dan mencintai Firman pengajaran karena Firman
pengajaran itu akan membentuk dia sehingga menjadi sama dengan Kristus, akan dilindungi
oleh Tuhan.
Yesaya 31:5
31:5 Seperti burung yang berkepak-kepak melindungi
sarangnya, demikianlah TUHAN semesta alam akan melindungi Yerusalem, ya,
melindungi dan menyelamatkannya, memeliharanya dan menjauhkan celaka.
Kita
lihat Sion dan Yerusalem itu.
Yesaya 2:2-4
2:2 Akan terjadi pada hari-hari yang terakhir: gunung
tempat rumah TUHAN akan berdiri tegak di hulu gunung-gunung dan menjulang
tinggi di atas bukit-bukit; segala bangsa akan berduyun-duyun ke sana,
2:3 dan banyak suku bangsa akan pergi serta berkata:
"Mari, kita naik ke gunung TUHAN, ke rumah Allah Yakub, supaya Ia mengajar
kita tentang jalan-jalan-Nya, dan supaya kita berjalan menempuhnya; sebab dari
Sion akan keluar pengajaran dan firman TUHAN dari Yerusalem."
2:4 Ia akan menjadi hakim antara bangsa-bangsa dan
akan menjadi wasit bagi banyak suku bangsa; maka mereka akan menempa
pedang-pedangnya menjadi mata bajak dan tombak-tombaknya menjadi pisau
pemangkas; bangsa tidak akan lagi mengangkat pedang terhadap bangsa, dan mereka
tidak akan lagi belajar perang.
Jangan
kita remehkan Firman pengajaran demi keselamatan kita. Karena pulau-pulau
mengharapkan pengajaran dan pengajaran itu besar dan mulia. Apakah saudara
mengharapkan pengajaran? Kalau saudara mengharapkan Firman pengajaran puji
Tuhan, berarti kita seide. Saya juga selalu mengharapkan.
Perjuangan
kami hamba Tuhan agar jemaat Tuhan benar-benar ada dalam kemuliaan ajaran yang
besar ini dan kita duduk bersanding dengan Tuhan Yesus. Tuhan Yesus belahan
jiwa kita dan kita menjadi belahan jiwanya Tuhan.
Jika
kita tidak merasa ngeri dan takut pada kedatangan Tuhan pada kali yang kedua,
maka ada saatnya Tuhan membuat mereka takut dan ditakut-takuti oleh Tuhan.
Dikatakan dalam Wahyu pasal 6, mereka pergi ke celah-celah batu dan ke gua-gua
lalu memohon “timpalah kami”. Saat itu terjadi persekutuan doa sedunia. Kepada
siapa mereka berdoa? Kepada gunung. Kalau sekarang ini anak Tuhan malas berdoa,
malas memohon kepada Tuhan perlindungan, malas untuk mendekatkan diri pada
Tuhan, maka satu saat dia akan masuk dalam persekutuan doa sedunia tetapi
berdoa kepada gunung karena ketakutan ketika murka Anak Domba Allah datang.
Tetapi
kenapa mereka pergi ke celah-celah gunung dan ke gua-gua?
Ibrani 11:38
11:38 Dunia ini tidak layak bagi mereka. Mereka
mengembara di padang gurun dan di pegunungan, dalam gua-gua dan celah-celah
gunung.
Itu
adalah tempat hamba-hamba Tuhan yang ditolak oleh dunia, ditolak oleh manusia.
Ketika mereka datang menyampaikan Firman, mereka ditolak, akhirnya mereka
tinggal di celah-celah gunung dan gua-gua. Akhirnya ketika ketakutan datang
mereka mencari hamba-hamba Tuhan itu tetapi sudah tidak ada. Tidak ada lagi bintang
yang menuntun kepada Yesus. Tidak ada kasih Allah, tidak ada lagi Korban
Kristus yang menjadi sarana untuk membawa mereka diterima oleh Tuhan.
Anak
muda jangan main-main dengan Tuhan, kasihani jiwamu. Kalau sekarang tidak
peduli dengan lawatan Tuhan, berarti nanti tinggal menanti bencana. Tetapi bagi mempelai
wanitaNya Tuhan telah siapkan perlindungan, Tuhan rindu memeluk kita sebagai kekasihNya, sebagai
Mempelai WanitaNya.
Bila
sekarang ini kita menutup hati terhadap ajaran Tuhan, satu waktu baru mencari
ajaran tetapi sudah terlambat, sudah digulung oleh Tuhan. Pulau-pulau saja
menanti ajaran Tuhan, kenapa kita tidak mau.
Tuhan
Memberkati.
GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 085241270477
Email: imamat_raja@yahoo.com
|
JADWAL IBADAH
Rabu : Ibadah Pendalaman Alkitab dan
Perjamuan
Suci → Pk.
17.00
Sabtu : Ibadah Doa Penyembahan → Pk. 16.30
Minggu : Ibadah Sekolah Minggu → Pk. 07.30
Ibadah Raya → Pk. 09.00
Ibadah Kaum Muda Remaja → Pk. 16.00
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar