Yohanes 4:46-54
4:46 Maka Yesus
kembali lagi ke Kana di Galilea, di mana Ia membuat air menjadi anggur. Dan di
Kapernaum ada seorang pegawai istana, anaknya sedang sakit.
4:47 Ketika ia
mendengar, bahwa Yesus telah datang dari Yudea ke Galilea, pergilah ia
kepada-Nya lalu meminta, supaya Ia datang dan menyembuhkan anaknya, sebab
anaknya itu hampir mati.
4:48 Maka
kata Yesus kepadanya: "Jika kamu tidak melihat tanda dan mujizat, kamu
tidak percaya."
4:49 Pegawai
istana itu berkata kepada-Nya: "Tuhan, datanglah sebelum anakku
mati."
4:50 Kata Yesus
kepadanya: "Pergilah, anakmu hidup!" Orang itu percaya akan perkataan
yang dikatakan Yesus kepadanya, lalu pergi.
4:51 Ketika ia
masih di tengah jalan hamba-hambanya telah datang kepadanya dengan kabar, bahwa
anaknya hidup.
4:52 Ia bertanya
kepada mereka pukul berapa anak itu mulai sembuh. Jawab mereka: "Kemarin
siang pukul satu demamnya hilang."
4:53 Maka
teringatlah ayah itu, bahwa pada saat itulah Yesus berkata kepadanya:
"Anakmu hidup." Lalu ia pun percaya, ia dan seluruh keluarganya.
4:54 Dan itulah
tanda kedua yang dibuat Yesus ketika Ia pulang dari Yudea ke Galilea.
Di
atas Kana ini sekarang berdiri kota yang disebut Khirbet Qana. Itu hanya kurang
lebih 14Km dari Nazaret. Yang ada pada kisah ini bukan orang Kana, tetapi anak
dari pegawai istana dan berdomisili di Kapernaum. Kapernaum, Kana atau Khirbet
Qana dan Nazaret semua berada di wilayah Galilea. Apalagi Kana ini milik dari
suku Asyer.
Yosua 19:28 (Milik pusaka suku
Asyer)
19:28 dan ke
Ebron, Rehob, Hamon dan Kana sampai ke Sidon Besar.
Asyer
adalah anak dari Yakub urutan yang kedelapan. Kita lihat ini orang Kana, benar-benar hidup mereka
diwarnai dengan pembaharuan. Sebab angka 8 dalam arti rohani adalah
pembaharuan. Contohnya ketika bumi Tuhan hukum dengan air bah, maka Tuhan kembali
membaharui penduduk bumi dimulai dengan 8 jiwa. Itu salah satu pengertian angka
8, angka pembaharuan.
Jadi
kita lihat negeri Galilea, di sana ada Kana, ada Nazaret, ada Kapernaum dan
lain-lain. Tetapi yang menonjol adalah Khirbet Qana. Sesungguhnya ini menunjuk
contoh kehidupan yang ada di dalam naungan kekelaman. Wilayah ini ada di bawah
naungan kekelaman.
Yesaya 9:1-2
9:1 Bangsa yang
berjalan di dalam kegelapan telah melihat terang yang besar; mereka yang diam
di negeri kekelaman, atasnya terang telah bersinar.
9:2 Engkau telah
menimbulkan banyak sorak-sorak, dan sukacita yang besar; mereka telah
bersukacita di hadapan-Mu, seperti sukacita di waktu panen, seperti orang
bersorak-sorak di waktu membagi-bagi jarahan.
Tetapi
dengan keterbukaan mereka menerima Yesus maka naungan itu tersingkap, sehingga
mereka menikmati apa itu pembaharuan. Sekalipun mereka tadinya ada di bawah
bayang-bayang maut, ada di bawah naungan kekelaman, tetapi dengan menyambut
kehadiran Yesus maka itu tersingkap semua dan ada kesempatan untuk mengalami
pembaharuan yang benar-benar jitu mereka terima.
Tuhan
berikan pembelajaran bagiku dan bagi saudara. Sebab sesungguhnya
kita ini tidak beda dengan mereka. Karena ini disebut wilayah kafir walaupun
mereka termasuk milik suku Israel karena suku Zebulon, suku Asyer dan suku
Naftali ada di sana dan itu berbatasan. Zebulon anak yang kesepuluh dan Asyer
anak yang kedelapan.
Ini
suatu pembelajaran dari Tuhan bagi kita. Bukan cuma kita jadikan pengetahuan
saja tetapi biarlah ini menjadi pengalaman kita. Anak Tuhan sewajarnya memiliki
pengalaman pembaharuan. Kalau mengaku anak Tuhan tetapi tidak memiliki
pengalaman dalam pembaharuan, berpikir banyaklah supaya cepat berubah. Sebab
itu pasti membuat hati Tuhan pilu, hati Tuhan tidak bisa terima. Jika mengaku
anak Tuhan tetapi tidak mengalami pembaharuan, itu hanya menyakiti hati Tuhan.
Kita
lihat pembaharuan yang terjadi di Kana ini.
Yohanes 4:46
4:46 Maka Yesus
kembali lagi ke Kana di Galilea, di mana Ia membuat air menjadi anggur. Dan di
Kapernaum ada seorang pegawai istana, anaknya sedang sakit.
Ada
pembaharuan yang berkelanjutan, karena dalam Yohanes pasal 2 saudara lihat ada
pembaharuan dari hal nikah. Kalau kita melihat urut-urutannya, pada pasal 4 di
Samaria itu terjadi jam 12. Kalau yang terjadi di Kana itu jam 1. Kalau di dalam
pesta nikah di Kana tidak disebutkan waktunya, tetapi itulah yang lebih dulu
Tuhan benahi yaitu nikah. Nikah yang lebih dahulu mengalami pembaharuan, nikah
yang terancam akan menanggung
aib dan mendatangkan malu untuk selama-lamanya. Karena tradisi orang Yahudi
kalau tamu datang dan kehabisan air anggur maka pesta itu akan menjadi cemooh
seumur hidup. Tetapi syukur mereka mengundang Yesus dan mengadakan pemulihan.
Setiap
kehadiran Yesus di negeri Kana ini, terjadi pembaharuan. Kita lihat yang
pertama adalah pembenahan nikah. Disebut ini tanda pertama dan sekaligus Tuhan
menunjukkan kemuliaanNya.
Yohanes 2:11
2:11 Hal itu
dibuat Yesus di Kana yang di Galilea, sebagai yang pertama dari tanda-tanda-Nya
dan dengan itu Ia telah menyatakan kemuliaan-Nya, dan murid-murid-Nya percaya
kepada-Nya.
Tuhan
mengatakan Dia menyatakan kemuliaan. Di mana? Dalam nikah. Karena memang dalam
nikah adalah sasaran kemuliaan Tuhan akan
dinyatakan. Di sini dalam nikah yang jasmani, Tuhan mempertontonkan
kemuliaanNya. Kemuliaan Allah tidak akan pernah pisah dengan persoalan nikah
karena kemuliaan sepenuh ada pada nikah yang rohani.
Kalau
dalam nikah Tuhan sudah menyatakan kemuliaanNya, suami dan isteri sudah
menikmati kemuliaanNya, mustahil buah nikah tidak akan ditolong oleh Tuhan. Dan
itu yang diperlihatkan oleh Tuhan di Kana pada kali kedua. Terang-terangan ini
disebut tanda yang kedua.
Yohanes 4:54
4:54 Dan itulah
tanda kedua yang dibuat Yesus ketika Ia pulang dari Yudea ke Galilea.
Coba
kita renungkan baik-baik dulu. Kita tarik nikah kita di hadapan Tuhan. Adakah saudara dan saya, utama yang ada
dalam persekutuan kecil yaitu nikah, apakah ada bukti-bukti kemuliaan. Kalau
belum ada kita harus bergumul. Kalau belum ada kita harus berseru kepada Tuhan
“Tolong nikahku supaya dibungkus dalam kemuliaanMu”. Jika ini ada maka nanti buah
nikah kita akan direkrut oleh Tuhan,
sebab
pasangan nikah itu ada kemuliaan Allah.
Jika
tidak ada kemuliaan Allah maka anak kita akan liar. Kembali kita harus
mengoreksi, kenapa jadi liar? Karena kesalahan teknis. Mestinya papa dan mama
mengajar anak dengan cara yang sama. Jangan yang satu menghajar dan yang satu malah
membela-bela, bagaimana bisa ada kemuliaan. Kalau suami menghajar anaknya,
isteri harus rela, jangan dibela! Mestinya diberi tahu “makanya jangan begitu
nak. Sedih hati papa melihatmu”. Tetapi kalau ibunya langsung membela “jangan
dipukul apalagi dimanja!” maka tidak akan ada kemuliaan
dalam nikah yang tidak sepakat.
Suami
mau mengajar anaknya tetapi isteri menghalang-halangi. Atau isteri mau mengajar
anaknya tetapi suami menghalang-halangi. Kalau seperti itu tidak akan ada
kemuliaan. Padahal Tuhan mengatakan kalau dua orang di bumi ini sepakat memohon
maka Tuhan akan memberi, itu kemuliaan. Kalau sepakat tidak mungkin tidak
diberi oleh Tuhan.
Matius 18:19
18:19 Dan lagi
Aku berkata kepadamu: Jika dua orang dari padamu di dunia ini sepakat meminta apa
pun juga, permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh Bapa-Ku yang di sorga.
Ini
sepakat, jangan dua pakat, nanti tidak akan menyaksikan kemuliaan. Di sini
dijamin oleh Yesus bahwa akan dikabulkan oleh Bapa di sorga. Coba suami isteri
sehati dan sejiwalah dalam
mendidik dan membina anak. Serigala, binatang
buaspun tidak akan memakan anaknya.
Mengapa kemuliaan tidak bisa kita nikmati dalam nikah? Karena tidak ada kata
sepakat. Makanya anak-anak buyar tidak tahu ke mana. Tolong kita terima Firman
ini sebagai suatu koreksi agar Tuhan benar-benar menganugerahkan
kemuliaanNya.
Saya
dikarunia 6 anak dan itu pergumulan berat. Apalagi si bungsu ini, itulah yang
paling berat. Saya katakan kepada mamanya, kita
harus keras dan tegas kepada anak. Jangan ada seorangpun
yang dimanja.
Mengapa
Tuhan berucap di sini bahwa kemuliaan itu justru ada di dalam nikah? Dalam
pasal 4 jam 12 Tuhan membenahi nikah. Masih dalam pasal 4 itu, jam 1 siang
Tuhan membenahi buah nikah. Memang beda hari, tetapi kita lihat jamnya.
Kana
ini ada di wilayah Asyer. Asyer adalah anak dari Yakub urutan kedelapan. 8
angka pembaharuan. Karena Kana suka dan setia menyambut kehadiran Tuhan maka pekerjaan
pembaharuan itu berjalan dalam hidup mereka. Jika kehidupan kita suka menyambut
kehadiran Tuhan, suka menyambut ketika Firman disampilkan maka kita mengalami
pembaharuan.
I Samuel 3:21
3:21 Dan TUHAN
selanjutnya menampakkan diri di Silo, sebab Ia menyatakan diri di Silo kepada
Samuel dengan perantaraan firman-Nya.
Kalau
kita datang beribadah dan menyambut penampilan Firman, sebab Tuhan menampakkan diri. Kalau
Tuhan menampakkan diri, otomatis kemuliaan ada. Tuhan tidak tampil tanpa
kemuliaan. Di Kana ini Tuhan memperlihatkan kemuliaan, di mana? Di dalam nikah.
Sebab dari nikah jasmani ini adalah sasaran dari Tuhan untuk dibawa pada nikah
yang rohani.
Yohanes 2:11
2:11 Hal itu
dibuat Yesus di Kana yang di Galilea, sebagai yang pertama dari tanda-tanda-Nya
dan dengan itu Ia telah menyatakan kemuliaan-Nya, dan murid-murid-Nya percaya
kepada-Nya.
Jangan
sampai anak itu kita manja salah.
Ada bapak yang sudah memarahi anaknya, ibunya malah membela. Kapan anak mau
baik, dia mendapat perlindungan istimewa. Mestinya sama-sama ikut memarahi. Kemudian dibalik sana baru kita obati
hatinya. Karena Ayub mengatakan “Dia yang melukai, Dia juga yang membebat”.
Jangan kita takut untuk menghadapi ulah si anak.
Ayub 5:18
5:18 Karena
Dialah yang melukai, tetapi juga yang membebat; Dia yang memukuli, tetapi yang
tangan-Nya menyembuhkan pula.
Kana
ini ada di wilayah Asyer.
Yosua 19:28 (Milik pusaka suku
Asyer)
19:28 dan ke
Ebron, Rehob, Hamon dan Kana sampai ke Sidon Besar.
Asyer
anak urutan yang kedelapan. 8 adalah angka pembaharuan. Kalau saudara melihat
sesuatu yang baru dan terus dibaharui, hati saudara sedih atau sukacita? Jika
saudara melihat sesuatu yang baru dalam nikah rumah tangga, ada pembaharuan
sifat suami, isteri dan anak, saudara sedih atau gembira? Tentu bersukacita!
Makanya Asyer artinya sukacita, penghiburan. Kana ada di sana, penuh sukacita.
Mengapa? Sebab terjadi pembaharuan. Mengapa terjadi pembaharuan? Karena suka
menyambut Yesus. Jika kita suka menyambut Yesus pasti akan ada pembaharuan dan bersukacita.
Tetapi
kota tetangga mereka yaitu Kapernaum, ternyata ada
anak yang demam dan hampir mati. Itu adalah buah nikah dari pegawai istana.
Kapernaum adalah kota hiburan. Asyer adalah kesukaan atau kebahagiaan tetapi
anak-anak kita malah suka pergi ke Kapernaum. Itu yang membuat sedih hati.
Karena apa? Sebab mereka mencari hiburan di luar sana. Banyak kali kita temukan
kenapa orang tua pilu hatinya, sulit diatur anaknya? Karena anak itu suka
mencari hiburan di luar. Jika diajak mendengarkan Firman Tuhan, anak itu tidak
mau karena sangat tertarik dengan hiburan-hiburan
di dunia ini.
Saudara
bayangkan bagaimana perasaan bapa di sini.
Di sini bapa yang datang. Yesus sudah mengoreksi dia “kamu lihat tanda baru
percaya”. Anak itu sakit demam. Orang yang sakit demam biarpun dikasih sate,
dikasih ikan bakar atau ikannya Petrus, tidak akan ada selera.
Anak
ini sakit demam. Ketika ditanya jam berapa dia sembuh, maka dijawab jam satu
demamnya hilang.
Yohanes 4:52
4:52 Ia bertanya
kepada mereka pukul berapa anak itu mulai sembuh. Jawab mereka: "Kemarin
siang pukul satu demamnya hilang."
Ini
anak yang demam, banyak dalam gereja, memilukan hati orang tua. Anak yang demam
tidak suka makan Firman Tuhan, tidak suka beribadah. Kalau dibiarkan bagaimana
nanti? Akan berakhir pada kematian.
Syukur kalau sembuh = mati rohani dan binasa.
Sialnya
kalau yang sakit demam ini seorang ibu. Ibu yang disebut dalam Alkitab sakit demam
adalah ibu mertua Simon. Ibu mertua Petrus ini adalah orang yang mempersiapkan
mempelai wanita untuk Petrus/
mempelai laki-laki. Kalau dalam gereja, gembala yang mempersiapkan sidang
jemaat untuk menjadi Mempelai Wanita bagi Tuhan Yesus. Bagaimana kalau gembala yang demam, tidak mau makan Firman.
Jika mulai dari kami gembala tidak suka baca Firman, tidak mau belajar Firman,
jemaat tidak mau dengar Firman, itu sudah demam semua. Apalagi gembala ini yang
mempersiapkan mempelai wanita untuk Yesus Mempelai Laki-laki Sorga. Kalau dia
demam, bagaimana pekerjaannya. Demam itu berarti panas tinggi.
Markus 1:29-30
1:29 Sekeluarnya
dari rumah ibadat itu Yesus dengan Yakobus dan Yohanes pergi ke rumah Simon dan
Andreas.
1:30 Ibu mertua
Simon terbaring karena sakit demam. Mereka segera memberitahukan keadaannya
kepada Yesus.
Kalau
tahu ada gembala demam, tolong beri informasi, tolong sampaikan kepada Yesus (berdoa), jangan diam diri. Menyampaikan ini bukan
berarti membawa-bawa mulut. Memberi tahu dalam pengertian di sini berarti ada yang
bermohon, dalam arti rohani harus ada yang berdoa.
Markus 1:31
1:31 Ia pergi ke
tempat perempuan itu, dan sambil memegang tangannya Ia membangunkan dia, lalu
lenyaplah demamnya. Kemudian perempuan itu melayani mereka.
Inilah
orang yang demam. Kalau sudah tidak mau makan, sudah pasti malas kerja. Makanya
tangannya harus dikoreksi. Jadi kalau anak Tuhan mulai malas melayani, itu
ciri-ciri demam. Mulai malas-malas datang ibadah, ini berarti mulai demam. Itu
berarti sakit, sakit itu cacat. Berarti tidak bisa menjadi Mempelai Wanita
Tuhan. Kalau dia gembala yang demam berarti tidak bisa mempersiapkan jemaat
untuk menjadi Mempelai Wanita Tuhan, termasuk juga dirinya.
Kalau
demam berarti ada infeksi dalam tubuhnya.
Yang paling banyak infeksi adalah leher. Kalau lehernya sudah infeksi, saluran
pernafasannya sudah infeksi, pasti demam. Kalau hubungan dengan Tuhan mulai ada
infeksi pasti doanya mulai kurang, pelayanannya sudah kurang, seleranya untuk
makan Firman sudah berkurang, bahkan akan berakhir dengan kesedihan/ binasa.
Ulangan 28:15,22
28:15
"Tetapi jika engkau tidak mendengarkan suara TUHAN, Allahmu, dan tidak
melakukan dengan setia segala perintah dan ketetapan-Nya, yang kusampaikan
kepadamu pada hari ini, maka segala kutuk ini akan datang kepadamu dan mencapai
engkau:
28:22 TUHAN akan
menghajar engkau dengan batuk kering, demam, demam kepialu, sakit radang,
kekeringan, hama dan penyakit gandum; semuanya itu akan memburu engkau sampai
engkau binasa.
Apa
akibatnya kalau demam jika tidak
segera ditolong? Akibatnya musnah.
Ulangan 28:45
28:45 Segala
kutuk itu akan datang ke atasmu, memburu engkau dan mencapai engkau, sampai
engkau punah, karena engkau tidak mendengarkan suara TUHAN, Allahmu dan tidak
berpegang pada perintah dan ketetapan yang diperintahkan-Nya kepadamu;
Kalau
mulai malas dalam pelayanan, hubungan dengan kepala (Tuhan) mulai infeksi, jangan berpikir
akan nyaman akhirnya. Kalau tidak cepat dibenahi maka akan punah. Jadi berat
saudara, jangan kita berpikir tidak apa-apa. Berpikir sekali tidak apa-apa, lama-lama
dua kali, lama-lama seminggu, lama-lama sebulan, lama-lama dia sudah enjoy
dengan itu. Ini bahaya, hidup itu akan punah!
Ulangan 28:45 (Terjemahan Lama)
28:45 Maka
demikianlah segala kutuk ini akan datang atas kamu dan menghambat akan kamu dan
sampai kepadamu, sehingga binasalah kamu, sebab tiada kamu mau dengar akan
bunyi suara Tuhan, Allahmu, dengan melakukan segala hukum dan undang-undang
yang telah Ia berfirman kepadamu.
Penyakit
demam anak ini sembuh jam 1. Ayahnya yang berseru kepada Tuhan. Kalau dalam
Markus pasal 1, seorang ibu yang demam, ini menunjuk gembala yang demam. Syukur
ada orang yang melapor kepada Yesus. Sebabnya kita harus suka melapor kepada Yesus (berdoa). Bukannya gila urusan, tetapi
kasihan kalau terus seperti itu, nanti bahaya. Dikira melayani padahal salah
dalam pelayanan dan tidak bisa diterima oleh Tuhan.
Jangan
tunggu pekerjaan pembaharuan berhenti karena akan
binasa dan punah. Syukur Galilea ini adalah wilayah Asyer yang artinya kesukaan
dan kebahagiaan. Tetapi anak yang demam dalam Yohanes pasal 4 itu bukan
penduduk Kana tetapi penduduk Kapernaum. Namun kehadiran Yesus di Kana yang
memungkinkan anak yang di Kapernaum tertolong. Oleh karena orang di Kana
menyambut Yesus, efek sampingnya orang lain yang ikut
nikmati.
Kalau kita bisa menyambut kehadiran
Yesus, yaitu penampilan Firman dalam diri kita, kalau dia suami maka efek
sampingnya kena kepada isteri dan anak. Makanya buka hati menyambut Firman,
jangan malas.
Kita
ini tadinya ada di bawah bayang-bayang maut.
Yesaya 9:1
9:1 Bangsa yang
berjalan di dalam kegelapan telah melihat terang yang besar; mereka yang diam
di negeri kekelaman, atasnya terang telah bersinar.
Terang
itulah Yesus. Mereka tidak membiarkan berlalu begitu saja, mereka menyambut.
Yesaya 9:2
9:2 Engkau telah
menimbulkan banyak sorak-sorak, dan sukacita yang besar; mereka telah
bersukacita di hadapan-Mu, seperti sukacita di waktu panen, seperti orang
bersorak-sorak di waktu membagi-bagi jarahan.
Ayser
artinya kesukaan, kegembiraan, itulah Asyer. Padahal mereka ada di wilayah Galilea
yang ada di bawah naungan maut dan bayang-bayang kekelaman.
Yesaya 9:3
9:3 Sebab kuk
yang menekannya dan gandar yang di atas bahunya serta tongkat si penindas telah
Kaupatahkan seperti pada hari kekalahan Midian.
Inilah
Asyer, inilah Zebulan, inilah Naftali, inilah orang Galilea. Kalau diterapkan nbuatan
Firman ini sebenarnya kena kepada kita bangsa
kafir. Indah kalau kita bersukacita menyambut Firman. Ada kegirangan besar
karena kita melihat terang yang besar. Orang Galilea menyambut Yesus. Inilah
terang dunia, berarti terang yang besar. Dialah terang dunia, berarti terang
yang besar.
Yohanes 8:12
8:12 Maka Yesus
berkata pula kepada orang banyak, kata-Nya: "Akulah terang dunia;
barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia
akan mempunyai terang hidup."
Alangkah
bodohnya saudara jika kehadiran terang yang besar
saudara abaikan. Alangkah
bodohnya saudara jika terang benderang
Firman diungkap bukakan kemudian saudara tolak. Alangkah sialnya jika terang benderang Firman diungkapkan
kemudian tidak disambut, berarti menuju pada kematian. Anak dalam Yohanes pasal
4 ini dikatakan hampir mati, berarti menuju pada kematian tetapi ditolong oleh
Tuhan walaupun jarak jauh. Tuhan katakan “pulang, anakmu hidup”. Di dalam
perjalanan, hamba-hambanya sudah lebih dahulu menyambut tuannya “tuan, anak
tuan sudah sembuh”. Lalu dia bertanya “kapan sembuhnya?” dijawab “kemarin jam 1”.
Kemudian dia berpikir kemarin pas jam 1 Yesus berkata “pulang, anakmu hidup”.
Jadi
kalau kita mendengar Firman lalu kita yakini, kita sambut dengan
seyakin-yakinnya, kita imani Firman maka akan terjadi mujizat dalam diri kita.
Yang tadinya menuju hampir mati, Tuhan stop dan Tuhan sembuhkan. Jangan kita
abaikan kesempatan yang indah yang Tuhan berikan.
Ulangan 32:24
32:24 Apabila
mereka sudah lemas karena lapar dan merana oleh demam yang membara, dan oleh
penyakit sampar, maka Aku akan melepaskan taring binatang buas kepada mereka,
dengan racun binatang yang menjalar di dalam debu.
Semoga
kita umat Tuhan yang hidup akhir zaman ini, jangan sampai kita malas untuk melayani Tuhan, untuk
beribadah urung niat. Itu berarti bakteri demam sudah masuk. Virus demam sudah
masuk. Lama-lama selera makan Firman hilang, selera untuk melayani hilang. Jangan
berpikir itu tidak apa-apa, orang seperti itu akan binasa.
Saya
mohon kepada Tuhan biarlah kami seperti Kana selalu mengalami pembaharuan.
Sukacita dan gembira terus karena suami mengalami pembaharuan, isteri mengalami
pembaharuan, anak mengalami pembaharuan, kita semua mengalami pembaharuan. Dan
Yesus tidak akan menahan kemuliaanNya, Dia akan nyatakan kepada kita.
Tuhan
Memberkati.
GPT “Kristus
Penebus”
Jl.
Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona
Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP:
085241270477
Email: imamat_raja@yahoo.com
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar