Yeremia 5:29-31
5:29 Masakan Aku tidak menghukum mereka karena
semuanya ini?, demikianlah firman TUHAN. Masakan Aku tidak membalas dendam-Ku
kepada bangsa yang seperti ini?"
5:30 Kedahsyatan dan kengerian terjadi di negeri ini:
5:31 Para nabi bernubuat palsu dan para imam
mengajar dengan sewenang-wenang, dan umat-Ku menyukai yang demikian! Tetapi
apakah yang akan kamu perbuat, apabila datang kesudahannya?
Pada
pendalaman Alkitab beberapa rabu yang lampau, kita telah mendengarkan
penjelasan dari ketiga ayat ini. Sore ini kita akan mengulang. Kehidupan saya
utamanya menyadari bahwa Tuhan itu pembalas dan juga disebut mendendam. Dia
membalas dan juga punya rasa dendam. Dalam kita Nahum dikatakan bahwa jika Dia mendendam itu kekal.
Nahum 1:1-3
1:1 Ucapan ilahi tentang Niniwe. Kitab penglihatan
Nahum, orang Elkosh.
1:2 TUHAN itu Allah yang cemburu dan pembalas, TUHAN
itu pembalas dan penuh kehangatan amarah. TUHAN itu pembalas kepada para
lawan-Nya dan pendendam kepada para musuh-Nya.
1:3 TUHAN itu panjang sabar dan besar kuasa, tetapi Ia
tidak sekali-kali membebaskan dari hukuman orang yang bersalah. Ia berjalan
dalam puting beliung dan badai, dan awan adalah debu kaki-Nya.
Jika
Tuhan membalas, tidak ada yang bisa menangkal. Tidak ada yang bisa menolong
atau membantu kehidupan yang dibalas oleh Tuhan. Kita tahu bahwa Tuhan itu
kasih, seringkali ini saja yang ditonjolkan. Tetapi jika kita memperdengarkan
hal seperti ini rasanya tidak masuk akal dan tidak bisa diterima. Padahal jelas dalam Alkitab bagaimana
fakta-fakta sejarah catatan dalam Alkitab bahwa Tuhan membalas.
Sama
seperti ketika Yesus menubuatkan tentang kehancuran Yerusalem. Orang yang
mendengar saat itu mungkin skeptis, tidak percaya. Dan walaupun akhir pelayanan
Yesus mereka sambut dengan sorakan yang mengerikan yang berseru “salibkan,
salibkan Dia!”, tetapi apa yang diucapkan Yesus, 70 tahun kemudian menjadi
kenyataan. Yerusalem hancur, dihancurkan oleh jenderal Titus. Dan kita lihat
nasib orang Yahudi, berapa juta yang dibantai oleh Nazi. Karena ketika Yesus
disalib mereka berkata “tertanggunglah darah orang ini kepada kami dan atas
keturunan kami” dan itu benar terjadi.
Karena
ini berbicara tentang apa yang akan terjadi jika kesudahannya datang, karena
ini ada hubungannya dengan kehidupan orang Israel, maka kita harus mengerti dan
memahami bagaimana nubuatan Firman terhadap umat Israel. Ini pembelajaran bagi
kita agar kita tidak mencontoh perilaku jahat mereka. Walaupun mereka tidak
menyadari bahwa itu adalah perbuatan jahat di mata Tuhan.
Jika
dikatakan “kamu berbuat jahat” mereka menjawab “kami tidak melakukan yang
jahat”. Persis seperti apa yang dicatat dalam bacaan tadi. Di mana bukti bahwa mereka tidak mengakui melakukan
jahat? Karena baik imam maupun rakyat sama. Imam mengajar sewenang-wenang dan
nabi bernubuat palsu tetapi umat suka. Berarti mereka merasa itu bukan sesuatu
yang jahat. Tetapi di mata Tuhan itu sesuatu yang jahat. Tuhan mengatakan
“masakan Aku tidak membalas perbuatan mereka ini”.
Kadang
kita bila ditunjuk perilaku kita yang tidak pas di hadapan Tuhan, ucapan,
perbuatan dan cara kita berpikir yang tidak sesuai dengan Tuhan, belum tentu kita katakan itu tidak
benar menurut ukuran kita. Walaupun
Tuhan sudah senter, tetapi toh masih juga berkata tidak salah.
Karena
ini menyangkut soal kesudahan, mari kita melihat nubuatan-nubuatan yang
disampaikan oleh hamba Tuhan yang sampai tiga kali Tuhan katakan “engkau yang
Kukasihi”. Kenapa? Sebab hamba Tuhan ini punya kerinduan hati, ingin tahu apa
yang akan terjadi bagi bangsanya dan juga ingin tahu apa yang akan terjadi bagi
dunia secara umum. Karena menyangkut kesudahan. Jika saya memperhatikan Yeremia
5:31, sayapun didorong oleh Tuhan untuk ingin tahu bagaimana yang akan terjadi
yang disebut kesudahan itu.
Yeremia 5:31
5:31 Para nabi bernubuat palsu dan para imam mengajar
dengan sewenang-wenang, dan umat-Ku menyukai yang demikian! Tetapi apakah yang
akan kamu perbuat, apabila datang kesudahannya?
Dalam
khotbah di atas bukit Zaitun Yesus banyak mengkisahkan, baik Matius 24, Markus 13,
Lukas 21, injil sinopsis ini menceritakan hal-hal yang hampir sama. Beda dengan
Injil Yohanes, Injil Yohanes tidak masuk dalam injil sinopsis. Kalau Injil
Yohanes memang mengedepankan soal pengajaran. Karena untuk mengarahkan kita
bertemu Anak Allah, Mempelai Laki-laki Sorga dalam kemuliaanNya maka gereja
Tuhan butuh Injil Yohanes, butuh Firman pengajaran. Tetapi bukan berarti tiga
injil sinopsis ini tidak dibutuh, justru semua ini saling melengkapi.
Alkitab
mengatakan bahwa kesudahan itu tidak lepas dengan pembukaan rahasia Firman. Kalau sudah bicara kesudahan,
itu tidak lepas dari pembukaan rahasia Firman Allah. Sekali lagi, kalau bicara tentang
kesudahan, tidak lepas dengan pembukaan rahasia Firman. Itu kita tahu bahwa
pembukaan rahasia Firman ini adalah karya Golgota. Yesus sudah berkorban di
Golgota. Kita tahu hasilnya ada pada Wahyu pasal 5. Di sana ada hasil dari
korban Kristus di Golgota yaitu pembukaan rahasia Firman. Dan disimpulkan dalam
Efesus 1:8-10.
Efesus 1:8-10
1:8 yang dilimpahkan-Nya kepada kita dalam segala
hikmat dan pengertian.
1:9 Sebab Ia telah menyatakan rahasia kehendak-Nya
kepada kita, sesuai dengan rencana kerelaan-Nya, yaitu rencana kerelaan yang
dari semula telah ditetapkan-Nya di dalam Kristus
1:10 sebagai persiapan kegenapan waktu untuk
mempersatukan di dalam Kristus sebagai Kepala segala sesuatu, baik yang di
sorga maupun yang di bumi.
Jelas
dan benar kalau bicara kesudahan, hubungannya dengan pembukaan rahasia Firman.
Yesus sudah berkorban di Golgota. Tetapi bukan berarti masing-masing kita
langsung tahu rahasia Firman. Ada orang tertentu yang dipakai Tuhan untuk menyajikan dan menyampaikan rahasia Allah itu.
1 Korintus 4:1-2
Jadi
Kristus Yesus bersama hamba Tuhan bekerja sama untuk menyatakan rahasia Firman Allah
sekaligus mengingatkan
kepada kita segera sampai garis finish, sudah mau
berakhir perjalanan kita. Jika tidak melihat ini kita tidak akan ada kesiapan. Kesudahan
yang akan terjadi itu ada dua sisi. Seperti mata uang kita lihat ada dua sisi.
Sisi pertama negatif, sisi kedua positif. Yang negatif itu hukuman, yang
positif itu adalah persekutuan kepala dengan tubuh. Yang negatif adalah hukuman
Tuhan kepada yang menolak kebenaran Firman.
Dalam
hal ini kita tidak bicara orang luar, tetapi orang dalam. Makanya dua ayat
mengatakan “orang dunia” kemudian digandeng “orang yang tidak taat kepada
injil”. Berarti sudah menerima tetapi tidak taat akhirnya senasib dengan dunia.
Kita perlu memperhatikan hari-hari terakhir ini agar saya sebagai pemberita
bukan sebatas memimpin suatu upacara ibadah, tidak sama sekali! Kita harus mau
benar-benar mentaati Injil.
II Tesalonika 1:8
1:8 dan mengadakan pembalasan terhadap mereka yang
tidak mau mengenal Allah dan tidak mentaati Injil Yesus, Tuhan kita.
Tuhan bicara “masakan Aku tidak menghukum,
masakan Aku tidak membalas dendamKu”. Sekarang kita melihat Tuhan mengadakan
pembalasan bagi mereka. Pertama bagi orang yang tidak mau mengenal Allah, ini
orang dunia. Dan yang kedua bagi orang yang tidak mentaati Injil Yesus, ini
orang yang di dalam.
Untuk
menolong orang yang di dalam supaya mereka melangkah pasti, maka Tuhan
membukakan rahasia Firman dan Tuhan pakai alat yaitu hamba Tuhan. Jadi
pembukaan rahasia Firman ini hubungannya dengan Tuhan dan Tuhan pakai alat
yaitu hamba Tuhan. Sialnya kalau hamba Tuhan itu yang tergolong tidak mentaati
Firman Tuhan, itu lebih parah.
Yeremia 5:29
5:29 Masakan Aku tidak menghukum mereka karena
semuanya ini?, demikianlah firman TUHAN. Masakan Aku tidak membalas dendam-Ku
kepada bangsa yang seperti ini?"
Yohanes 3:36
3:36 Barangsiapa percaya kepada Anak, ia beroleh hidup
yang kekal, tetapi barangsiapa tidak taat kepada Anak, ia tidak akan melihat
hidup, melainkan murka Allah tetap ada di atasnya."
Langsung
ditekankan yang tidak taat, sudah percaya tetapi tidak taat. Ini koreksi Tuhan
kepada saya lebih dahulu dan kepada sidang jemaat. Karena pembukaan rahasia
Firman ini memang datang atas kehendak Tuhan tetapi Tuhan pakai jalur yaitu hamba Tuhan.
Kita
lihat dulu, selain pembukaan rahasia Firman ini tidak lepas dengan korban
Kristus, harus ditambah dengan kerinduan dan pergumulan hamba Tuhan. Agar hamba
Tuhan itu tahu kesudahannya. Sehingga pelayanannya selalu mengingatkan, bukan
ikut maunya umat tetapi ikut maunya Tuhan karena kesudahan sudah dekat.
Kita
lihat Yeremia 5:31. Ternyata nabi bernubuat palsu, imam mengajar sesukanya,
kemudian umat suka yang seperti itu.
Yeremia 5:31
5:31 Para nabi bernubuat palsu dan para imam mengajar
dengan sewenang-wenang, dan umat-Ku menyukai yang demikian! Tetapi apakah yang
akan kamu perbuat, apabila datang kesudahannya?
Kalau
bicara penggembalaan, ini adalah suara gembala.
Yohanes 10:3-4
10:3 Untuk dia penjaga membuka pintu dan domba-domba
mendengarkan suaranya dan ia memanggil domba-dombanya masing-masing menurut
namanya dan menuntunnya ke luar.
10:4 Jika semua dombanya telah dibawanya ke luar, ia
berjalan di depan mereka dan domba-domba itu mengikuti dia, karena mereka
mengenal suaranya.
Ini
suara asing.
Yohanes 10:5
10:5 Tetapi seorang asing pasti tidak mereka ikuti,
malah mereka lari dari padanya, karena suara orang-orang asing tidak mereka
kenal."
Tetapi
yang asing ini malah disuka. Yang digemari dalam gereja adalah suara asing. Bagaimana suara gembala
yang benar? Gembala yang baik menyerahkan nyawa bagi domba.
Yohanes 10:11
10:11 Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik
memberikan nyawanya bagi domba-dombanya;
Ini ajaran
Tuhan kepada saya, saya harus meneladani Dia. Berarti saya harus menanggalkan
kepentingan diriku sendiri maka pasti Tuhan bukakan rahasia Firman. Tetapi
kalau mengutamakan kepentingan diri, jangan harap dipercaya Tuhan pembukaan
rahasia Firman. Dan kasihan nasib jemaat yang digembalakan di belakangnya, mau
ke mana?
Ini
menyangkut soal finish.
Efesus 1:8-10
1:8 yang dilimpahkan-Nya kepada kita dalam segala
hikmat dan pengertian.
1:9 Sebab Ia telah menyatakan rahasia kehendak-Nya
kepada kita, sesuai dengan rencana kerelaan-Nya, yaitu rencana kerelaan yang
dari semula telah ditetapkan-Nya di dalam Kristus
1:10 sebagai persiapan kegenapan waktu untuk
mempersatukan di dalam Kristus sebagai Kepala segala sesuatu, baik yang di
sorga maupun yang di bumi.
Kesudahan
berarti kegenapan waktu, mau habis, waktu sudah mau ditutup. Jadi pembukaan rahasia Firman ini
mendorong kita untuk siap menanti kesudahan itu pada sisi yang positif, bukan
yang negatif.
Efesus 3:9
3:9 dan untuk menyatakan apa isinya tugas
penyelenggaraan rahasia yang telah berabad-abad tersembunyi dalam Allah, yang
menciptakan segala sesuatu,
Siapa
yang dipakai untuk menyatakan? Itulah hamba Tuhan yaitu rasul Paulus. Itu bukan
hanya kepada rasul Paulus. Secara estafet, tongkat itu harus ada pada kami
sekarang. Apalagi kita sudah ada pada ujung akhir zaman. Kalau tongkat estafet
ini tidak ada pada saya, mau bagaimana saya.
Kita
lihat bagaimana pergumulan dan kerinduan hati seorang hamba Tuhan yang harus
kita teladani. Dalam perjanjian baru ada rasul Paulus dan sekarang kita lihat pada
perjanjian lama ada nabi Daniel. Semua ini menyangkut Israel dan kesudahan
dunia akhir zaman.
Daniel 8:15-16
8:15 Sedang aku, Daniel, melihat penglihatan itu dan
berusaha memahaminya, maka tampaklah seorang berdiri di depanku, yang rupanya
seperti seorang laki-laki;
8:16 dan aku mendengar dari tengah sungai Ulai itu
suara manusia yang berseru: "Gabriel, buatlah orang ini memahami
penglihatan itu!"
Laki-laki
itulah Gabriel. Gabriel adalah malaikat pemberita dan Mikhael adalah malaikat
perang.
Daniel 8:17-18
8:17 Lalu datanglah ia ke tempat aku berdiri, dan
ketika ia datang, terkejutlah aku dan jatuh tertelungkup, lalu ia berkata
kepadaku: "Pahamilah, anak manusia, bahwa penglihatan itu mengenai akhir
masa!"
8:18 Sementara ia berbicara dengan aku, jatuh
pingsanlah aku tertelungkup ke tanah; tetapi ia menyentuh aku dan membuat aku
berdiri kembali.
Kita
lihat dulu tentang kepercayaan Tuhan kepada Daniel ini. Jika Saudara lihat
hamba Tuhan ini, ketika dipercayakan untuk memahami rahasia Allah, dia pingsan.
Artinya untuk saya lebih dahulu, saya tidak mengandalkan diri. Benar-benar tak
berdaya. Daging itu hanya sebatas cacing hina.
Daniel 8:19
8:19 Lalu berkatalah ia: "Kuberitahukan kepadamu
apa yang akan terjadi pada akhir murka ini, sebab hal itu mengenai akhir zaman.
Kita
lihat dahulu tentang Daniel dan tentang kepercayaan Tuhan kepadanya. Jika kita lihat pasal 2 sampai pasal 4, Daniel ini menabirkan mimpi.
Serumit apapun, dia dipakai Tuhan untuk mengisahkan mimpi yang dialami oleh raja
Nebukadnezar.
Kita
lihat lagi, masuk pada pasal 7, dia sendiri yang mendapat hayalan waktu malam
hari. Dia mendapat penyataan Allah waktu malam hari. Kemudian pasal 8 dia
mendapat penglihatan dalam keadaan terjaga atau sadar. Lihatlah orang yang
dipercaya ini. Pada pasal 9, bukan cuma dengan keadaan yang terjaga tetapi langsung
Gabriel diutus oleh Tuhan datang berbicara kepada dia sehingga dia pingsam. Kemudian
meningkat, pada pasal 10 dan pasal 11 dia berhubungan langsung, bertatap muka
dengan muka dengan Tuhan. Sebenarnya pengalaman dari Daniel ini untuk
menghentar gereja Tuhan supaya ketika saatnya tiba kita bertatap muka dengan
Kristus.
I Yohanes 3:2-3
3:2 Saudara-saudaraku yang kekasih, sekarang kita
adalah anak-anak Allah, tetapi belum nyata apa keadaan kita kelak; akan tetapi
kita tahu, bahwa apabila Kristus menyatakan diri-Nya, kita akan menjadi sama
seperti Dia, sebab kita akan melihat Dia dalam keadaan-Nya yang sebenarnya.
3:3 Setiap orang yang menaruh pengharapan itu
kepada-Nya, menyucikan diri sama seperti Dia yang adalah suci.
Daniel
ini pada pasal 1 dia masih muda belia. Pasal 2 dan pasal 4 juga dia masih muda.
Tetapi dalam Daniel pasal 10 sampai pasal 12 dia sudah sekitar umur 90 tahun.
Jadi semakin tua didalam pelayanan, makin hebat hubungannya dengan Tuhan. Ini
lajunya perjalanan rohani kita. Makin lama kita seharusnya makin meningkat
rohani kita sampai kita bisa tatap muka dengan Tuhan. Itulah Daniel, makanya
dia bergumul, ingin tahu bagaimana kesudahan bangsanya, bagaimana keadaan akhir
zaman, bagaimana kesudahan dunia ini.
Kalau
kita sekarang selain pergumulan hamba Tuhan, dari pihak Tuhan juga langsung
menyatakan rahasiaNya sesuai Efesus 1:8-10. Tentu dari hamba-hamba Tuhan ada
kerinduan hati membaca Firman. Seperti yang dikatakan Yeremia 5:31 itu
menakutkan. Kesudahannya dipertanyakan oleh Tuhan tetapi Tuhan sudah tahu yaitu
hukuman. Karena ayat 29 Tuhan sudah mengatakan akan membalas. Jadi sesungguhnya
ada warning, peringatan dari Tuhan. Tetapi kita gereja Tuhan santai-santai
saja. Sudah banyak mendengar peringatan Tuhan tetapi belum-belum juga kita sadar.
Kita masih beribadah senin kamis. Dalam pelayanan kalau lagi hati senang dia
ikut nyanyi, kalau hati tidak senang tidak menyanyi. Sepertinya dipermainkan. Tetapi
Tuhan katakan “apa kelak nasibmu jika kesudahannya datang!”. Ini yang
mengerikan bagi saya, jangan ini
terjadi. Makanya saya punya kerinduan hati dan bergumul supaya Tuhan bukakan
rahasia Firman.
Daniel
ini artinya Allah adalah hakim atau Allah hakimku.
Kita
lihat dulu Daniel pasal 1. Apa yang Tuhan hakimi dalam pasal 1. Anda tahu?
Allah menghakimi adat istiadat kafir! Kesudahannya bagaimana nanti orang yang
tetap ngotot dengan ini. Dia tidak tahu bahwa Tuhan akan menghakimi.
Coba
periksa Daniel pasal 1, adat istiadat kafir Tuhan hakimi. Mesti makannya
begini, persekutuannya bagaimana, itu adat kafir semua! Tetapi Daniel dan
teman-temannya tidak mau teribat persoalan itu. Kalau hamba Tuhan mau terlibat dalam
persoalan adat istiadat kafir itu, maaf, Tuhan tutup pembukaan rahasia Firman!
Jangankan saudara lakukan, saudara setuju saja orang melakukan maka anda akan
dicabut pemakaian Tuhan. Ini yang saya takutkan sebagai hamba Tuhan, sebab
kesudahannya akan datang.
Kalau
sekarang ini kita ngotot mengatakan tidak apa-apa, tunggu penghakiman.
Kesudahannya bukan bertemu Yesus Mempelai Laki-laki Sorga tetapi bertemu dengan
hakim yang akan menghukum. Bagaimana mau mencapai kesudahannya yang positif jika dengan kondisi seperti ini.
Orang
yang tidak dipercayakan Tuhan rahasia Firman lalu ngotot dengan soal adat, itu
karena dia tidak dipercaya rahasia Allah. Lihat saja, dia tidak akan mengerti
rahasia Allah, dia tidak akan mengerti nikah rohani dan ibadah yang agung. Ini
pergumulan bagi saya, jangan sampai saya buta soal itu sebab kesudahannya saya
akan dihakimi.
Pada
Daniel pasal 2, apa yang dihakimi oleh Tuhan? Kalau melihat pasal 2, hal itu
juga marak di dalam gereja Tuhan bahkan itu lebih digandrungi oleh jemaat. Apa
itu? Filsafat kafir! Makanya kalau khotbah terlihat hebat padahal Filsafat.
Dalam
Kisah Para Rasul pasal 17, muncul ahli filsafat dari aliran Stoa dan Epikuros.
Ini orang-orang Yunani yang terkenal. Lambang Yunani adalah macan tutul. Yang
mau menghadang nabi Daniel duluan adalah beruang, baru setelah itu dia
menghadapi macan tutul. Medi dan Parsi atau Persia itu lambangnya beruang.
Daniel 10:14-16
10:14 Lalu aku datang untuk membuat engkau mengerti
apa yang akan terjadi pada bangsamu pada hari-hari yang terakhir; sebab
penglihatan ini juga mengenai hari-hari itu."
10:15 Ketika dikatakannya hal ini kepadaku,
kutundukkan mukaku ke tanah dan aku terkelu.
10:16 Tetapi sesuatu yang menyerupai manusia menyentuh
bibirku; lalu kubuka mulutku dan mulai berbicara, kataku kepada yang berdiri di
depanku itu: "Tuanku, oleh sebab penglihatan itu aku ditimpa kesakitan,
dan tidak ada lagi kekuatan padaku.
Nasib
hamba Tuhan seperti ini, seringkali tidak dipeduli dan hanya dilihat dengan
sebelah mata. Itu pergumulan karena ada kerinduan hati ingin mengetahui
bagaimana nasib kita. Sayapun bergumul, tidak menjadi masalah kalau harus
sakit. Apa tujuan pelayanan kami? Supaya umat Tuhan apa nasibnya di akhir zaman
ini, mau ke mana kita.
Daniel 10:18-20
10:18 Lalu dia yang rupanya seperti manusia itu
menyentuh aku pula dan memberikan aku kekuatan,
10:19 dan berkata: "Hai engkau yang dikasihi,
janganlah takut, sejahteralah engkau, jadilah kuat, ya, jadilah kuat!"
Sementara ia berbicara dengan aku, aku merasa kuat lagi dan berkata:
"Berbicaralah kiranya tuanku, sebab engkau telah memberikan aku
kekuatan."
10:20 Lalu katanya: "Tahukah engkau, mengapa aku
datang kepadamu? Sebentar lagi aku kembali untuk berperang dengan pemimpin
orang Persia, dan sesudah aku selesai dengan dia, maka pemimpin orang Yunani
akan datang.
Persia
ini roh beruang. Dia mau mencerai-beraikan gereja mulai dari nikah. Perhatikan
baik-baik, bagaimana kita mau mencapai kesudahan dari sisi positif yaitu masuk
dalam persekutuan kalau kita diganyang oleh Persia. Artinya hancur mulai dari
nikah kita. Dan akan disusul oleh siapa? Pemimpin orang Yunani, ini macan
tutul. Saya memperhatikan dan membaca ini, saya berdoa “Tuhan tolong saya”. Dia
sudah mencerai-beraikan kemudian datang dengan kelicikan sehingga tidak bisa jadi
satu lagi.
Ini
menyangkut kesudahan zaman, menyangkut akhir zaman, menyangkut kesudahan Israel
dan gereja Tuhan serta nasib dunia. Ada kekuatan Medi dan Parsi yamg mau
menghancurkan, di sini ditonjolkan Persia. Dia mau ganggu perasaan suami,
mengganggu perasaan isteri sehingga cerai. Mengganggu perasaaan anak,
mengganggu perasaan kakak beradik sehingga cerai berai. Setelah cerai berai
awas akan munyusul Yunani. Ini semua menyangkut kesudahan. Makanya dalam
Yeremia tadi Tuhan tanyakan apa kelak terjadi jika kesudahannya datang.
Kita
kembali pada Daniel, Daniel artinya Allah adalah hakimku. Tadi pada pasal 1
yang dihakimi oleh Tuhan adalah adat istiadat kafir, pasal kedua yang dihakimi
Tuhan adalah filsafat kafir. Sekarang ini yang marak dalam gereja,
pendeta-pendeta menjadi filosof. Bukan Alkitab lagi yang dipelajari. Sebab
filsafat itu memang intinya ketabahan dan kebajikan. Alkitabkan bicara
kebajikan dan ketabahan, makanya golongan Stoa dan Epikuros itu mau menarik
Paulus untuk mengkawinkan injil dengan filsafat tetapi Paulus tidak mau. Namun
setelah Paulus tidak ada, penerusnya setuju mengkawinkan sehingga lahirlah paham genostik dalam gereja.
Kalau
saya sebagai hamba Tuhan buta-buta saja, kasihan isteriku, anakku, cucuku,
mantuku, kasihan jemaat. Kita tidak akan menggenapi sisi positif kalau seperti
itu tetapi yang negatif. Sebab bagaimanapun Persia dan Yunani itu berusaha
supaya kita tidak taat kepada Injil.
Pasal
3 dan 4 Tuhan menghakimi kesombongan kafir. Pasal 5 kenajisan kafir dihakimi
oleh Tuhan. Pasal 6 penganiayaan kafir dihakimi oleh Tuhan. Pasal 7 sampai 12
sudah tentang akhir zaman.
Sebagai
umat Tuhan mari kita memperhatikan bagaimana kita mencapai kesempurnaan tetapi
dalam hal yang positif bukan yang negatif. Kalau Tuhan menjadi hakim, berarti hamba Tuhan akan menghakimi dunia
sesuai kata Firman Tuhan.
II Korintus 10:5
10:5 Kami mematahkan setiap siasat orang dan merubuhkan
setiap kubu yang dibangun oleh keangkuhan manusia untuk menentang pengenalan
akan Allah. Kami menawan segala pikiran dan menaklukkannya kepada Kristus,
Jadi
sombong atau angkuh itu sama dengan menentang pengenalan akan Allah.
II Korintus 10:6
10:6 dan kami siap sedia juga untuk menghukum setiap
kedurhakaan, bila ketaatan kamu telah menjadi sempurna.
Tuhan
menghukum bila ketaatan kita menjadi sempurna. Jangan sampai tidak taat kepada Injil. Jadi jika ketaatan
kita menjadi sempurna maka hukuman jatuh ke atas dunia. Ini yang menahan
mengapa belum dihukum. Karena gereja Tuhan belum sampai pada ketaatan sempurna.
Jika
kita melihat dari sejak awal Daniel memohon rahasia Firman, itu sangat luar
biasa sejak awal.
Daniel 2:18
2:18 dengan maksud supaya mereka memohon kasih sayang
kepada Allah semesta langit mengenai rahasia itu, supaya Daniel dan
teman-temannya jangan dilenyapkan bersama-sama orang-orang bijaksana yang lain
di Babel.
Kalau
di luar sana banyak biografi para negarawan, sejarawan dan petinggi negara
mana-mana. Kita baca untuk apa? Supaya mendorong kita bergairah seperti itu.
Misalnya kita baca biografinya Ho Cin Min. Dia itu hanya koki di kapal, tetapi mengapa
dia bisa menjadi presiden yang bisa menyatukan Vietnam utara dan selatan. Kemudian
kita baca tentang Abraham Linclon. Dia dari keluarga miskin, beli buku saja
tidak mampu. Dia hanya anak tukang kayu. Mana kayu yang diskap bapanya yang
seperti kertas, di situ dia belajar menulis. Dia belajar autodidak sehingga
bisa seperti orang yang belajar formal akhirnya menjadi presiden.
Kita
belajar nabi-nabi dahulu, kita belajar rasul-rasul dahulu, terutama yang paling
sempurna adalah Yesus. Bagaimana sehingga kita bisa memahami.
Daniel
ini makin lama berkarya di bendang Allah, makin lanjut usianya makin meningkat
rohaninya. Jangan kita makin lama dalam Tuhan, bukan makin meningkat kedewasaan
tetapi menuju pada bayi, kanak-kanak. Hei dengar! Kita yang sudah tua dalam
sisi usia ini jangan cengeng seperti anak-anak, tidak bisa tersinggung sedikit
sudah langsung meraju. Kalau seperti itu bukan calon mempelai. Kalau hamba
Tuhan biar muda usianya harus tampil menjadi teladan rohani, dewasa rohaninya.
Jangan cepat cemberut, meraju dan cengeng, maunya diusap-usap seperti bayi.
Coba
lihat dua karakter berbeda di sini. Kita karakter yang mana. Tidak mau
dibilangi busuk padahal memang busuk. Tetapi kalau dipuji-puji pendeta hebat
dia mau. Padahal tidak hebat sebab banyak pelanggarannya terhadap Firman.
Sampai
tiga kali Daniel dikatakan yang dikasihi.
Daniel 9:23; 10:11,19
9:23 Ketika engkau mulai menyampaikan permohonan
keluarlah suatu firman, maka aku datang untuk memberitahukannya kepadamu, sebab
1engkau sangat
dikasihi. Jadi camkanlah firman itu dan perhatikanlah penglihatan itu!
10:11 Katanya kepadaku: "Daniel, 2engkau orang yang
dikasihi, camkanlah firman yang kukatakan kepadamu, dan berdirilah pada
kakimu, sebab sekarang aku diutus kepadamu." Ketika hal ini dikatakannya
kepadaku, berdirilah aku dengan gemetar.
10:19 dan berkata: "Hai 3engkau yang dikasihi, janganlah takut,
sejahteralah engkau, jadilah kuat, ya, jadilah kuat!" Sementara ia
berbicara dengan aku, aku merasa kuat lagi dan berkata: "Berbicaralah
kiranya tuanku, sebab engkau telah memberikan aku kekuatan."
Orang
yang dipercaya pembukaan rahasia Firman, adalah orang yang dikasihi Tuhan. Makanya Daniel tidak mati seperti nabi-nabi
yang lain, kalau Yesaya digergaji, yang lain dirajam dengan batu. Daniel mati
dengan wajar dengan usia 90 tahun lebih. Jadi orang yang dipercayai Tuhan
pembukaan rahasia Firman, orang itu dikasihi oleh Allah. Orang yang seperti itu
jangan saudara ganggu, karena Tuhan yang mengasihinya akan membela. Dan orang
yang dipercayakan Tuhan kepadanya untuk digembalakan, pasti dibela oleh Tuhan.
Sebabnya mari kita menyatu masuk dalam rencana Allah. Jangan sampai kita
dilayani oleh nabi atau oleh imam yang tidak benar.
Yeremia 5:30
5:30 Kedahsyatan dan kengerian terjadi di negeri ini:
Apa
yang ngeri dan dahsyat itu? Sebenarnya kalau mereka menerima hukuman yang
dahsyat dan ngeri, karena mereka lebih dahulu menampilkan kedahsyatan dalam
kengerian. Bagaimana praktek kengerian yang mereka tampilkan?
Yeremia 23:14
23:14 Tetapi di kalangan para nabi Yerusalem Aku
melihat ada yang mengerikan: mereka berzinah dan berkelakuan tidak jujur;
mereka menguatkan hati orang-orang yang berbuat jahat, sehingga tidak ada
seorang pun yang bertobat dari kejahatannya; semuanya mereka telah menjadi
seperti Sodom bagi-Ku dan penduduknya seperti Gomora."
Yang
mendorong siapa? Hamba Tuhan dan pelayan Tuhan. Bukan diempang, bukan dicegah,
bukan dihadang, malah terhadap perbuatan itu mereka katakan “silahkan”.
Sehingga Alkitab mengatakan mereka makan dari rezeki dosa umat. Sebelum
seseorang menyatakan diri untuk digembalakan, kami belum berani untuk memakan
rezeki melalui orang itu, kami takut. Jika kehidupan itu mempercayakan diri
digembalakan, kami bertanggung jawab di hadapan Tuhan terhadap tubuh, jiwa dan
rohnya. Kami bertanggung jawab serius!
Kita
perhatikan di sini karena hal ini mengerikan bila nabi dan imam salah. Ini
untuk kami lebih dahulu. Tujuan kami sebagai gembala, tujuan hamba Tuhan supaya
jemaat itu bisa menggenapi yang positif yaitu menjadi Mempelai Wanita Tuhan.
Siapa
yang menyiapkan Ribka untuk Ishak? Itulah Betuel. Betuel artinya perihal Allah.
Jadi hamba Tuhan yang mengerti tentang Allah, paham isi hati Allah, paham
pikiran Allah, mengerti rahasia Allah maka dia dipercayakan Tuhan untuk
menyiapkan sidang jemaat menjadi Ribka bagi Yesus. Ini tugas kami, bukan asal,
bukan memimpin upacara belaka. Betuel itu anak kedelapan dari pasangan nikah Nahor
dan Milka. Angka delapan artinya pembaharuan. Berarti orang yang mengerti apa itu
proses pembaharuan di dalam gereja untuk menampilkan jemaat Tuhan sebagai Ribka
kepada Yesus.
Sebabnya
kami hamba Tuhan jangan mengundang kedahsyatan dan kengerian. Jangan kami salah
berulah karena itu akan mengundang kedahsyatan dan kengerian.
Yeremia 5:30
5:30 Kedahsyatan dan kengerian terjadi di negeri ini:
5:31 Para nabi bernubuat palsu dan para imam mengajar
dengan sewenang-wenang, dan umat-Ku menyukai yang demikian! Tetapi apakah yang
akan kamu perbuat, apabila datang kesudahannya?
Sebenarnya
mereka dipercayai Tuhan untuk menangani umat tetapi mereka sudah salah arah.
Salah dalam menyampaikan Firman pengajaran dan salah dalam menyampaikan Firman
nubuatan. Tetapi walaupun salah umat menyukai, sebab kalau pengajaran itu salah
maka dagingnya pasti senang. Kalau pengajaran itu benar, daging sedih dan
susah. Makanya umat senang kalau pengajaran salah sebab menyukakan daging.
Seperti
yang saya cerita di satu tempat. Orang itu datang beribadah di tempat
yang pengajaran sehat.
Begitu mendengar Firman, pusing dia tujuh keliling. Setelah selesai ibadah dia makan di rumah tua-tua sidang di
situ. Apa komentarnya? Kalau Firman seperti tadi disampaikan di tempat kami, kalau
misalnya jemaat ada 30 maka minggu berikutnya tinggal 20. Kalau Firman seperti
begitu terus, minggu berikutnya tinggal 10. Kalau Firman begitu terus, minggu
berikutnya sudah nol. Kasihan jemaat seperti ini, mereka tidak mengerti.
Yeremia 5:31
5:31 Para nabi bernubuat palsu dan para imam mengajar dengan
sewenang-wenang, dan umat-Ku menyukai yang demikian! Tetapi apakah yang akan
kamu perbuat, apabila datang kesudahannya?
Padahal
seharusnya Firman yang seperti ini yang dibutuhkan. Tetapi mereka malah berkata “kami tidak butuh itu, kami suka yang
senang-senang”. Zaman dulu terjadi di Israel dan sekarang rohnya itu berjalan terus.
Coba kalau
kami hadirkan di sini cara dunia, sudah lama penuh gereja. Apalagi kalau dibuat
tonel/ sandiwara, orang banyak akan datang.
Tetapi kasihan kalau seperti itu. Apa gerangan yang akan terjadi kalau
kedahsyatan itu tiba.
Hosea 6:10
6:10 Di antara kaum Israel telah Kulihat hal-hal yang
mengerikan; di sana ada Efraim bersundal dan Israel telah menajiskan diri.
Ini
semua mengerikan, masakan pelayan itu membiarkan, dia berkata “Yes yes” saja,
tidak berani ngomong. Karena hal-hal ini mengerikan maka Tuhan juga jawab
dengan yang mengerikan. Ini sudah terjadi dalam umat Tuhan maka Tuhan juga akan
menjawab dengan yang mengerikan. Berarti kesudahannya mengerikan.
Ayub 39:22-25
39:22 Engkaukah yang memberi tenaga kepada kuda?
Engkaukah yang mengenakan surai pada tengkuknya?
39:23 Engkaukah yang membuat dia melompat seperti belalang?
Ringkiknya yang dahsyat mengerikan.
39:24 Ia menggaruk tanah lembah dengan gembira, dengan
kekuatan ia maju menghadapi senjata.
39:25 Kedahsyatan ditertawakannya, ia tidak pernah
kecut hati, dan ia pantang mundur menghadapi pedang.
Ini kuda, sepak terjangnya kuda ini dahsyat dan mengerikan. Nah, kita diperhadapkan pembukaan meterai dalam Wahyu pasal 6. Yang pertama kuda putih. Semua digambarkan dengan kuda. Kuda itu menggambarkan kecepatan, laju tanpa rintangan. Tetapi syukur pada Tuhan, ada yang dahsyat tetapi tidak mengerikan. Itulah kegerakan kuda putih, kegerakan Firman dan Roh Kudus dalam gereja. Itupun terjadi dalam kecepatan. Bagaimana kita menyambut kegerakan Firman.
Semoga
bagi orang yang mengamat-amati pelayanan di Palu, ada komentar-komentar
positif. Rupanya akan terjadi kegerakan di Palu. Andaikata ada tempat ibadah
yang menetap, saya sangat optimis akan banyak yang datang. Banyak yang bertanya
cuma tempat yang belum ada. Ketika saya lempar kata-kata “bila ada tempat yang
memenuhi syarat maka saya bisa tampil di sini sebulan dua kali”. Mereka berkata amin. Walaupun tidak tatap muka tetapi hati
mereka benar-benar serius.
Mari
kita umat Tuhan, kita yang ada jangan tunggu kedahsyatan kuda merah padam, kuda
hitam, kuda kelabu atau hijau kuning. Itu lebih dahsyat, itu lebih mengerikan.
Karena kedahsyatan yang akan terjadi akan memuncak kengeriannya ketika Yesus
Anak Domba itu datang pada kali
yang kedua.
Di
mana kita sekarang memposisikan diri? Menghadapi kedatangan Tuhan Yesus pada
kali yang kedua apakah kita siap? Bukan menghadapi dengan ngeri, tetapi kita
siap dirangkul oleh Dia. Itu tujuan kami hamba Tuhan. Itu tujuan Daniel ingin tahu, itu
tujuan Paulus, itu tujuan hamba Tuhan akhir zaman ini, supaya gereja Tuhan
bertemu dengan Tuhan menikmati hangatnya pelukan Yesus kekasih kita.
Ngeri
kuda merah padam, ngeri kuda hitam, ngeri kuda hijau kuning dan lebih
mengerikan lagi ketika Yesus nampak di awan-awan. Mengapa bagi orang ini
menjadi ngeri? Karena tidak ditopang firman pengajaran dalam dirinya, tidak
ditopang pekerjaan Roh Kudus, bahkan dalam gereja diajar salah. Siapa yang
bertanggung jawab di sini? Saya. Yang bertanggung jawab di Padalembara adalah
Pdt. Samperno, yang bertanggung jawab di Tangkura ada Pdt. Mula Sipayung, yang
bertanggung jawab di Sulewana ada Pdt. Yusuf Tambun, dsb.
Kita
dipanggil oleh Tuhan bukan supaya jemaat ngeri menghadapi Tuhan tetapi supaya
kita dipeluk
oleh Dia. Dalam Lukas
21:34-36 ada dua hal yang harus kita siapkan diri.
Lukas 21:34
21:34 "Jagalah dirimu, supaya hatimu jangan sarat
oleh pesta pora dan kemabukan serta kepentingan-kepentingan duniawi dan supaya
hari Tuhan jangan dengan tiba-tiba jatuh ke atas dirimu seperti suatu jerat.
Pesta
pora ini makin digalakkan, gereja Tuhan tenggelam dengan pesta pora sekarang
ini, bahkan berutang karena perpikir tamu mau datang. Itu sebenarnya
bagian-bagian dari pesta pora. Orang-orang tidak bertobat malah dikasih makan,
pemabuk-pemabuk dikasih minum, tetapi untuk membantu pekerjaan Tuhan malah
berkata “tunggu dulu”.
Ikan
berenang tidak tahu ada orang di pinggir sungai melempar jala dan habislah dia.
Pengkhotbah 9:12
9:12 Karena manusia tidak mengetahui waktunya. Seperti
ikan yang tertangkap dalam jala yang mencelakakan, dan seperti burung yang
tertangkap dalam jerat, begitulah anak-anak manusia terjerat pada waktu yang
malang, kalau hal itu menimpa mereka secara tiba-tiba.
Lukas 21:35-36
21:35 Sebab ia akan menimpa semua penduduk bumi ini.
21:36 Berjaga-jagalah senantiasa sambil berdoa, supaya
kamu beroleh kekuatan untuk luput dari semua yang akan terjadi itu, dan supaya
kamu tahan berdiri di hadapan Anak Manusia."
1.
Menyiapkan
diri supaya beroleh kekuatan untuk luput dari apa yang akan terjadi.
2.
Meyiapkan
diri supaya bukan ngeri berhadapan dengan Tuhan tetapi supaya kita dirangkul oleh Dia.
Ini
yang Tuhan rindukan dalam diri kita dan itu pergumulan kami hamba Tuhan. Daniel
bergumul, ingin tahu apa yang akan terjadi. Sekarang sudah ada tulisan, dahulu
belum ada tulisan seperti sekarang, tinggal Tuhan ungkap bukakan. Begitu
membaca Alkitab seperti ada mutiara yang bersinar di dalamnya. Untuk apa? Untuk
kepentingan kita bersama. Bukan untuk popularitas! Penuh Roh Kudus bukan untuk
popularitas, dipercayakan rahasia Firman bukan untuk popularitas tetapi demi
pembangunan Tubuh Kristus.
Kuda-kuda
itu tampil dengan dahsyat dan mengerikan. Siapa yang memberikan kekuatan kepada
mereka? Tentu ini pertanyaan monolog, tidak dituntut Tuhan supaya dijawab oleh
Ayub, Tuhan sendiri yang menjawab.
Wahyu 6:1
6:1 Maka aku melihat Anak Domba itu membuka yang
pertama dari ketujuh meterai itu, dan aku mendengar yang pertama dari keempat
makhluk itu berkata dengan suara bagaikan bunyi guruh: "Mari!"
Suara
guruh itu berarti hubungannya dengan kehadiran Tuhan untuk memberi Firman.
Keluaran 20:18
20:18 Seluruh bangsa itu menyaksikan guruh mengguntur,
kilat sabung-menyabung, sangkakala berbunyi dan gunung berasap. Maka bangsa itu
takut dan gemetar dan mereka berdiri jauh-jauh.
Jadi
bukan antikristus di sini, antikristus tidak memberikan Firman. Kalau ada orang
mengajarkan ini kuda putih adalah antikristus, itu terserah mereka. Tetapi
kalau bicara bunyi guruh itu menunjukkan kehadiran Tuhan, di sini kehadiran
Tuhan untuk memberikan kegerakan Firman.
Wahyu 6:2
6:2 Dan aku melihat: sesungguhnya, ada seekor kuda
putih dan orang yang menungganginya memegang sebuah panah dan kepadanya
dikaruniakan sebuah mahkota. Lalu ia maju sebagai pemenang untuk merebut
kemenangan.
Saya
tidak berani menafsirkan sebab Alkitab tidak bisa ditafsirkan, hanya jika diberi pengertian dari Tuhan. Ada
orang yang menafsirkan kata merebut kemenangan itu berarti pernah kalah, itu
keliru sekali. Ini kegerakan Roh Kudus hujan akhir.
Wahyu 6:3
6:3 Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai yang
kedua, aku mendengar makhluk yang kedua berkata: "Mari!"
Karena
mereka sudah melakukan kengerian maka sekarang Tuhan balas memberikan kengerian.
Wahyu 6:4
6:4 Dan majulah seekor kuda lain, seekor kuda merah
padam dan orang yang menungganginya dikaruniakan kuasa untuk mengambil damai
sejahtera dari atas bumi, sehingga mereka saling membunuh, dan kepadanya
dikaruniakan sebilah pedang yang besar.
Dikatakan
saling membunuh, berarti sudah kedua belah pihak. Kalau dalam Matius pasal 24,
bukan saling.
Matius 24:45
24:45 "Siapakah hamba yang setia dan bijaksana,
yang diangkat oleh tuannya atas orang-orangnya untuk memberikan mereka makanan
pada waktunya?
Memberi
makan pada waktunya adalah tugas kami hamba Tuhan. Yang menentukan waktu ibadah
memang adalah gembala.
Matius 24:46-49
24:46 Berbahagialah hamba, yang didapati tuannya
melakukan tugasnya itu, ketika tuannya itu datang.
24:47 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya tuannya itu
akan mengangkat dia menjadi pengawas segala miliknya.
24:48 Akan tetapi apabila hamba itu jahat dan berkata
di dalam hatinya:
24:49 Tuanku tidak datang-datang, lalu ia mulai memukul
hamba-hamba lain, dan makan minum bersama-sama pemabuk-pemabuk,
Tidak
saling, hamba yang jahat yang suka memukul hamba yang lain. Tadi dikatakan
jangan sarat dengan pesta pora dan kemabukan. Di sini justru hamba-hamba sudah
terlibat.
Kita
perhatikan acara Tuhan hari-hari terakhir ini. Jangan hadirkan yang dahsyat
mengerikan. Kalau itu pernah dilakukan jangan diteruskan karena itu akan mengundang
Tuhan balas dengan kengerian yang luar biasa. Mulai dari kami hamba Tuhan,
jangan kami bermain-main.
Singkatnya
Tuhan berkata, kesudahannya akan tiba kalau kita melihat pohon Ara melembut.
Dalam Matius dan Markus hanya mengatakan pohon ara. Tetapi kalau Lukas
mengatakan pohon ara dan pohon-pohon lainnya. Saya ambil semuanya.
Israel
memproklamasikan kemerdekaannya pada 14 Mei 1948. Pohon yang lain seperti kita
bangsa Indonesia merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945, tetapi Indonesia nanti
berdaulat penuh pada 1949. Israel pohon Ara dan kita pohon-pohon yang lain. Begitu
Israel merdeka, maka muncul negara-negara lain juga merdeka. Jika kita
perhatikan lewat sejarah ini, kita betul-betul sudah diambang pintu. Sekarang
sudah 2018 berarti sudah 70 tahun Israel merdeka. Jika kita hubungkan dengan
Mazmur 90 dikatakan usia manusia 70 sampai 80. Setelah bicara pohon ara
bertunas, Tuhan berkata generasi ini belum habis Tuhan sudah datang. Yang lahir
14 Mei 1948 sekarang sudah
berumur 70.
Jika
kita referensikan ini berarti kedatangan Tuhan sudah diufuk mata, jangan kita
main-main. Tinggal Tuhan katakan hari dan waktunya kita tidak tahu. Tetapi kita
harus seperti Daniel yang ingin tahu tentang bangsanya dan ingin tahu tentang keadaan
dunia akhir zaman. Kita sekarang harus lebih lagi ingin tahu bagaimana seharusnya
gereja tampil.
Israel
ketika memproklamasikan kemerdekaannya 14 Mei 1948, penduduknya waktu itu hanya
600.000. besoknya mereka dikepung oleh negara tetangga dan mereka disikat
tetapi tidak bisa dikalahkan. Padahal aliansi negara tetangga itu ratusan juta
tetapi Israel tidak bisa dikalahkan. Kenapa? Tuhan menggenapi janjinya. Walaupun merdeka 1948, tetapi univeristas Heber sudah dibangun di Yerusalem tahun 1918.
Itu
sebabnya jangan kita santai hari-hari terakhir ini, ayo gereja Tuhan bangkit. Kita
gereja Tuhan sudah tahu Tuhan mau datang tetapi santai, malah diisi dengan
pesta pora, tidak jelas arahnya, sementara Tuhan sudah sampaikan Firman. Apalagi
kita ini yang sudah mendengar pembukaan rahasia Firman lalu tidak paham,
akibatnya senasib dengan dunia. Saya tidak ingin itu terjadi pada diriku,
isteriku, anak-anakku dan seluruh sidang jemaat. Itu sebabnya kita belajar
supaya nyelimet tentang hal ini.
Ternyata
Tuhan berikan Firman tetapi mereka lebih suka yang palsu. Padahal dalam
penggembalaan, begitu dengar
yang palsu, dengar yang asing, kita harus lari tinggalkan. Jangan pasang badan
di situ. Marilah kita gereja Tuhan yang hidup akhir zaman perhatikan. Jangan
undang kengerian. Yesus kami tidak merindukan itu. Yang kami rindukan rangkulan
Tuhan. Rangkulah kami, peganglah kami Tuhan, biarlah Firman tetap menghangatkan
hati kami sehingga kami tetap mencintai Engkau sebagai belahan jiwa kami. Beribadahlah, layanilah Tuhan,
biarlah seperti Daniel yang makin tua, makin mantap dia di hadapan Tuhan.
GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 085241270477
Email: imamat_raja@yahoo.com
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar