Salam sejahtera
di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Wahyu 6:12-17
6:12 Maka aku melihat, ketika Anak Domba itu
membuka meterai yang keenam, sesungguhnya terjadilah gempa bumi yang dahsyat
dan matahari menjadi hitam bagaikan karung rambut dan bulan menjadi merah
seluruhnya bagaikan darah.
6:13 Dan bintang-bintang di langit berjatuhan ke atas
bumi bagaikan pohon ara menggugurkan buah-buahnya yang mentah, apabila ia
digoncang angin yang kencang.
6:14 Maka menyusutlah langit bagaikan gulungan kitab yang
digulung dan tergeserlah gunung-gunung dan pulau-pulau dari tempatnya.
6:15 Dan raja-raja di bumi dan pembesar-pembesar serta
perwira-perwira, dan orang-orang kaya serta orang-orang berkuasa, dan semua
budak serta orang merdeka bersembunyi ke dalam gua-gua dan celah-celah batu
karang di gunung.
6:16 Dan mereka berkata kepada gunung-gunung dan
kepada batu-batu karang itu: "Runtuhlah menimpa kami dan sembunyikanlah
kami terhadap Dia, yang duduk di atas takhta dan terhadap murka Anak Domba
itu."
6:17 Sebab sudah tiba hari besar murka mereka dan
siapakah yang dapat bertahan?
Jika
kita membaca ayat ini dan dihubungkan dengan tema yang disampaikan di Malang,
berarti apa yang kami dengar di Malang adalah spesial bagaimana gereja di
bangun. Dan kita mendengar di sini bagaimana dunia yang akan mendapat
pembalasan dari Tuhan. Jika kita tidak dibangun oleh pekerjaan Firman, Roh dan
Kasih Tuhan maka orang itu akan senasib dengan orang dunia.
Di
sini diceritakan betapa mengerikan jika Allah yang membalas. Mengapa Tuhan
sampai membalas begitu rupa? Ini suatu pembalasan yang tidak ada ampun sama
sekali. Kita sudah mendengar jika Tuhan membalas seperti dalam Yehezkiel pasal
7 dan pasal 21, baru mendengar derap langkah orang yang dipakai untuk membalas
dan bagaimana gemuruh langit dan bumi ini, orang sudah terkencing-kencing
ketakutan.
Yehezkiel 7:17; 21:7
7:17 Semua tangan terkulai dan semua orang terkencing
ketakutan.
21:7 Dan kalau mereka bertanya kepadamu: Mengapa
engkau mengeluh? jawablah: Karena suatu berita! Kalau berita itu sudah tersiar,
setiap hati akan menjadi tawar dan semua tangan menjadi lemah lesu, segala
semangat menghilang dan semua orang terkencing ketakutan. Sungguh, pasti datang
dan terjadi! demikianlah firman Tuhan ALLAH."
Apa
yang dicatat dalam Alkitab pasti terjadi. Kenapa terjadi seperti ini? Ini
dikhususkan oleh Tuhan kepada yang pertama orang yang tidak menerima lawatan Tuhan. Yang kedua kepada
orang yang tidak setia alias tidak taat kepada Firman. Sudah menerima tetapi
tidak setia dan tidak taat akan Firman. Akhirnya dia senasib dengan orang yang
tidak menerima atau menolak uluran tangan Tuhan.
2 Tesalonika 1:8
1:8 dan mengadakan pembalasan terhadap mereka yang tidak mau mengenal
Allah dan tidak mentaati Injil Yesus, Tuhan kita.
Ini disampaikan
untuk kita agar kita taat dan setia. Sebab jika ketaatan kita sudah sempurna
sebagaimana zaman Nuh dulu, maka bumi akan dihukum. Dalam Ibrani 11:7 dikatakan
yang menghukum bumi adalah Nuh.
Ibrani 11:7
11:7 Karena iman, maka Nuh -- dengan petunjuk Allah tentang
sesuatu yang belum kelihatan -- dengan taat mempersiapkan bahtera untuk
menyelamatkan keluarganya; dan karena iman itu ia menghukum dunia, dan ia
ditentukan untuk menerima kebenaran, sesuai dengan imannya.
Sebenarnya
Tuhan yang menghukum, tetapi ditampilkan nama Nuh. Bumi akan dihukum oleh Tuhan,
siapa pelakukanya? Kita umat Tuhan sekarang sedang dipersiapkan oleh Tuhan,
bukan hanya sampai pada status mempelai, memang itu tujuan puncaknya Tuhan.
Tetapi di sisi lain Tuhan berikan wewenang kepada kita, diberi wibawa kepada
kita untuk menghukum dunia jika ketaatan kita sudah sempurna
II Korintus 10:6
10:6 dan kami siap sedia juga untuk menghukum setiap
kedurhakaan, bila ketaatan kamu telah menjadi sempurna.
Dunia
yang durhaka, manusia yang durhaka sudah siap dihukum jika ketaatan kita sudah
sempurna. Kesempurnaan itulah yang disebut Mempelai Wanita yang sekarang ini
kita dengar Kabar Mempelai. Kabar Mempelai ini bagaikan suara tengah malam yang
bersuara “tengok mempelai laki-laki datang”. Kabar ini yang memperkenalkan pada
gereja Tuhan bahwa Mempelai Laki-laki akan datang. Suara itu dalam bentuk Kabar Mempelai untuk mempersiapkan
saudara dan saya. Olehnya telinga saudara dan saya harus dipasang untuk
mendengar suara ini. Mata kita harus kita buka untuk melihat Mempelai datang.
Lewat Kabar ini kita diperkenalkan sosok Mempelai Laki-laki Sorga dan kita diperkenalkan suara itu lewat kabar
ini.
Jangan
sampai seperti yang dicatat dalam kitab Yehezkiel tadi. Sampai orang terkencing-kencing ketakutan. Ini dikhususkan
kepada orang yang durhaka, yaitu orang yang tidak menerima Yesus sebagai Tuhan
dan Juruselamat. Kemudian ditujukan kepada orang yang tidak taat dan tidak
setia. Sudah menerima Injil tetapi mereka tidak taat kepada Injil, akhirnya dia
ikut kena hukuman.
Amsal
mengatakan “Aku telah bersuara memanggil kamu tetapi kamu tidak mendengarkan”.
Jadi ketika nanti bencana menimpa dunia ini baru mereka kalang kabut dan Tuhan
di sorga menertawakan. Bayangkan, sampai Tuhan menertawakan orang yang ada
dalam penderitaan. Coba kalau saudara yang menderita lalu orang tertawakan saudara,
bagaimana perasaanmu. Orang di
sekitar kita akan mengatakan “mengapa orang menderita malah kau tertawai”. Sorga akan berlaku seperti itu. Mengapa
Tuhan harus menertawakan manusia yang durhaka itu? Mereka termasuk orang
Kristen yang tidak taat terhadap Injil, akhirnya Tuhan menertawakan karena
selama imi suara kasih Tuhan diabaikan, uluran tangan Tuhan tidak dihargai dan
diremehkan. Mereka tidak peduli. Pikirnya dunia ini punyanya, termasuk anak
muda mengobral kemudaannya dan orang tua juga mengobral keinginan dagingnya, dia tidak tahu dunia ini satu saat
akan dihukum oleh Tuhan dan Tuhan tertawa di
sorga.
Amsal 1:26-28
1:26 maka aku juga akan menertawakan celakamu; aku
akan berolok-olok, apabila kedahsyatan datang ke atasmu,
1:27 apabila kedahsyatan datang ke atasmu seperti
badai, dan celaka melanda kamu seperti angin puyuh, apabila kesukaran dan
kecemasan datang menimpa kamu.
1:28 Pada waktu itu mereka akan berseru kepadaku,
tetapi tidak akan kujawab, mereka akan bertekun mencari aku, tetapi tidak akan
menemukan aku.
Mengapa
mereka tahu alamat berseru? Karena selama ini mereka sudah dengar, mereka sudah menerima injil. Mereka
tahu alamat berseru kepada Tuhan tetapi Tuhan tidak akan menjawab.
Amsal 1:29
1:29 Oleh karena mereka benci kepada pengetahuan dan
tidak memilih takut akan TUHAN,
Golongan
yang akan diterjang Tuhan ini tidak pilih orang bodoh, orang miskin, orang
sederhana, tidak. Ada tujuh golongan dari seluruh tingkat sosial manusia yang
akan diterjang oleh Tuhan nanti. Itulah yang disebut dalam Wahyu 6:15.
Wahyu 6:15
6:15 Dan 1raja-raja
di bumi dan 2pembesar-pembesar
serta 3perwira-perwira,
dan 4orang-orang kaya
serta 5orang-orang
berkuasa, dan semua 6budak
serta 7orang merdeka
bersembunyi ke dalam gua-gua dan celah-celah batu karang di gunung.
Semuanya
kena, tidak ada yang bisa berkata “saya raja jadi saya bebas” atau “saya
pembesar jadi saya bebas” atau “saya budak kasihani saya”. Semua dihantam oleh
badai kesusahan yang besar. Karena dimulai dengan gempa bumi yang paling
dahsyat.
Mengapa
hukuman pembalasan Tuhan itu lewat gempa bumi? Bukankah saudara ingat bahwa
ketika Yesus disalib di Golgota ada gempa bumi. Sebelum gempa bumi terjadi,
lebih dahulu pintu tirai koyak. Jadi dengan adanya gempa bumi ketika Yesus
menghembuskan nafas di Golgota dalam pekerjaan penebusanNya bagi manusia,
sekaligus membuka jalan baru. Tadinya hanya imam besar yang boleh masuk di
ruangan maha kudus, sekarang dibuka kesempatan kepada siapa saja untuk bisa
sampai di ruangan maha kudus, menjadi Mempelai wanita Tuhan.
Matius 27:51
27:51 Dan lihatlah, tabir Bait Suci terbelah dua dari
atas sampai ke bawah dan terjadilah gempa bumi, dan bukit-bukit batu terbelah,
Itu terjadi
saat Yesus disalib, ketika menyerahkan nyawaNya. Itu kematianNya, kebangkitanNya juga disertai gempa bumi. Jadi
saudara lihat proses penyelamatan Tuhan untuk kita manusia selalu disertai
dengan gempa bumi.
Matius 28:1-2
28:1 Setelah hari Sabat lewat, menjelang
menyingsingnya fajar pada hari pertama minggu itu, pergilah Maria Magdalena dan
Maria yang lain, menengok kubur itu.
28:2 Maka terjadilah gempa bumi yang hebat sebab
seorang malaikat Tuhan turun dari langit dan datang ke batu itu dan
menggulingkannya lalu duduk di atasnya.
Dengan
adanya gempa bumi, itu pembalasan Tuhan kepada manusia durhaka, karena mereka
tidak mau peduli dan tidak mau tahu. Apalagi kita yang sudah menjadi umat Tuhan
kemudian berpura-pura tidak tahu, berperilaku sesuka hati, bawa diri anak muda
mengobral diri di dunia. Orang tua bawa diri bagaikan barang murahan di dunia
ini! Akhirnya Tuhan balas dengan gempa bumi yang dahsyat.
Firman
Tuhan sebutkan sampai Tuhan menggulung langit itu seperti menggulung kitab, itu
nubuatan nabi Yesaya. Juga dikaitkan
seperti pohon ara berguguran. Itu juga dinubuatrkan oleh nabi Yesaya. Itu yang
dicatat dalam Wahyu 6:15 tadi.
Langit
digulung seperti gulungan kitab. Kenapa disebut seperti gulungan kitab? Itu mengingatkan
tidak ada lagi pemberitaan Firman, sudah berakhir! Oleh sebab itu tengok Mempelai
Laki-laki. Dengarlah Kabar Mempelai yang memperkenalkan Yesus Mempelai
Laki-laki Sorga. Dalam berita Kabar Mempelai kita dipertemukan dengan satu
sosok manusia yang telah berkorban bagi kita, itulah Yesus Putera Allah yang
tungal. Makanya jangan cela Kabar Mempelai, jangan tinggalkan Kabar Mempelai,
jangan coba anda melangkah keluar dari Kabar Mempelai. Jangan tunggu Tuhan
gulung. Jika kitab digulung berarti II Timotius 3:16 fungsinya sudah berakhir. Isi
dari kitab itu yang banyak ditolak orang.
1. II Timotius 3:16
3:16
Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang 1bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan
kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.
Tulisan yang dinafasi
oleh Tuhan manfaatnya untuk mengajar. Satu saat langit akan digulung seperti
menggulung kitab. Saya terperanjat membaca ayat ini. Saya takut kalau kehidupanku
melawan Firman pengajaran. Sebab tujuan firman pengajaran supaya kita sama
dengan Yesus, Dia Mempelai Laki-laki dan kita Mempelai WanitaNya, berarti kita
setara, sederajat dengan Yesus.
Kitab yang diilhami oleh
Tuhan itu jangan tunggu digulung oleh Tuhan, artinya sudah tidak diberitakan
lagi. Jangan sampai kesempatan
untuk saudara menjadi Mempelai sudah lewat.
II Timotius 3:16
3:16
Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk
menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam
kebenaran.
Sebenarnya sidang jemaat,
kita dilawati Tuhan dari hari ke hari tetapi kita abaikan, kita remehkan. Ingat,
saudara akan menderita kelak bila saudara remehkan. Ketika Tuhan murka baru kaget, baru mau cari tetapi sudah
tidak ada.
Firman pengajaran
bertujuan untuk menyucikan, supaya menjadi sama
dengan Dia.
Lukas 6:40
6:40
Seorang murid tidak lebih dari pada gurunya, tetapi barangsiapa yang telah
tamat pelajarannya akan sama dengan gurunya.
Anak Tuhan harus memposisikan
diri sebagai murid, berarti harus selalu siap diajar. Siapa yang mengajar? Guru (Tuhan Yesus) Yang menerima kitab yang diilhami, maka akan sama seperti Yesus/ guru dalam arti sama suci dan sama
kudus dengan Dia. Itu tujuan dari mengajar. Ini tujuan kitab itu, jangan tunggu
sudah digulung.
Tadi dikatakan gempa akan
datang. Kalau bicara gempa itu mengingatkan kematian dan kebangkitan Yesus. Tetapi ditolak oleh dunia, mungkin saudara
berkata saya terima.
Tetapi parah kalau saudara tidak
setia, tidak taat, kelak sama dengan
orang dunia yang akan mendapat pembalasan dari Tuhan. Perhatikan Firman Tuhan
ini, jangan tunggu kitab itu digulung.
Yesaya 34:4-5
34:4
Segenap tentara langit akan hancur, dan langit akan digulung seperti gulungan
kitab, segala tentara mereka akan gugur seperti daun yang gugur dari pohon
anggur, dan seperti gugurnya daun pohon ara.
34:5
Sebab pedang-Ku yang di langit sudah mengamuk, lihat, ia turun menghakimi Edom,
bangsa yang Kukhususkan untuk ditumpas.
Edom adalah gambaran Kristen yang tidak menghargai hak
sulung. Yang rohani dia tukar dengan dunia. Lebih banyak yang dunia dari pada
yang rohani. Ini yang jangan sampai terjadi dalam diri kita sebab apa yang
difirmankan akan digenapkan oleh Tuhan. Jangan kita ada dipihak yang akan
dihukum, tetapi biarlah kita ada dipihak yang menghukum. Tidak ada tempat yang netral.
Gereja Tuhan sekarang ini
bermain-main, sementara pembukaan Fiman Tuhan itu makin jelas dan nyata untuk
mendorong kita masuk dalam perlindungan, masuk pada persekutuan kepala dan
tubuh. Berarti mendorong
kita masuk pada pernikahan yang rohani, Yesus sebagai kepala dan kita gereja adalah tubuh yang sempurna. Bukan
gereja asal-asalan atau gereja sesuka hati.
Masuk nikah jasmani saja
kita bahagia, apalagi masuk nikah yang rohani dengan Kristus.
2. II Timotius 3:16
3:16
Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, 2untuk menyatakan
kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam
kebenaran.
Kalau sekarang tidak mau
ditunjuk kesalahan bahkan malah marah, tunggulah hukuman, pedang Tuhan akan mengamuk. Padahal pedang tadi
tujuannya untuk memotong tali-tali dosa, memotong akar-akar dosa, tetapi
sekarang malah mengamuk. Bukannya memotong dosa tetapi memotong manusia berdosa.
Makanya kita harus terima kalau ditunjuk kesalahan, jangan marah, jangan pasang
muka mengkal, jangan muka seperti kuda lihat jurang. Kita harus buka hati
menerima.
Untuk apa kita ditunjuk
kesalahan, supaya kita dipulihkan. Tuhan bermaksud suci kepada kita supaya kita
dipulihkan kembali dari status terbuang kita diangkat menjadi anak dan dari
anak ditingkatkan menjadi Mempelai.
Jadi kalau ditunjuk
kesalahan itu berarti pemulihan sedang terjadi.
Ratapan 2:14
2:14
Nabi-nabimu melihat bagimu penglihatan yang dusta dan hampa. Mereka tidak
menyatakan kesalahanmu, guna memulihkan engkau kembali. Mereka mengeluarkan
bagimu ramalan-ramalan yang dusta dan menyesatkan.
Jadi pemulihan itu
identik dengan menunjuk kesalahan. Kalau ditunjuk kesalahan berarti pemulihan
sedang berjalan, kita mau dibawa Tuhan ke Firdaus. 1000 tahun kita di bumi ini
bagaikan Firdaus. Setelah itu ke langit dan bumi yang baru itulah Yerusalem
Baru.
Pemulihan harus berjalan.
Kalau pemulihan tidak berjalan berarti di dalam pemberitaan tidak ditunjuk
kesalahan. Kalau ditunjuk kesalahan jangan ditolak, karena pemulihan sedang
diarahkan kepada orang yang ditunjuk kesalahan itu. Siapa orang yang mengaku
tidak ada kesalahan? Berarti pemulihan sudah berakhir, atau orang itu sendiri
yang menggulung itu kitab. Seringkali kita tidak mau ditunjuk kesalahan, itu
sama dengan kita yang mempercepat menggulung langit seperti menggulung kitab.
Jadi kalau ada orang ditunjuk kesalahan kemudian dia tolak, itu berarti
mempercepat menggulung langit seperti menggulung kitab, berarti mempercepat
juga hukuman jatuh kepadanya. Ini jangan terjadi pada kita.
Jika saya renungkan
kenapa pelayanan kita bisa sampai pada taraf ini dan Tuhan perlakukan kita
seperti ini, terima kasih banyak Tuhan. Kita akan menggelar lagi KKR tahun
depan, sebab animo dari hamba-hamba Tuhan se-Indonesia yang pernah hadir di
sini, mereka propaganda kepada yang lain “kamu rugi kalau tidak ke Tentena, mereka merasa lain
suasana KKR di Tentena”.
3. II Timotius 3:16
3:16
Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk
menyatakan kesalahan, untuk 3memperbaiki
kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.
Jangan sampai ini sudah
digulung. Mau memperbaiki kelakuan kita malah kita tepis, sering tidak setuju. Mau Tuhan perbaiki
kelakukan supaya Tuhan diam dengan kita, tetapi kita tidak peduli. Untuk apa
sebenarnya kelakuan diperbaiki? Tujuannya supaya Tuhan diam bersama dengan
kita. Sebenarnya maksud kitab yang Tuhan ilhami itu yang satu saat akan
digulung, tujuannya supaya Tuhan diam bersama kita.
Yeremia 7:3
7:3
Beginilah firman TUHAN semesta alam, Allah Israel: Perbaikilah tingkah
langkahmu dan perbuatanmu, maka Aku mau diam bersama-sama kamu di tempat ini.
Tuhan mau diam bersama
dengan kita, Dia punya kerinduan hati yang sangat mendalam, pribadi yang suci
dan mulia mau diam bersama dengan kita. Tetapi harganya harus kita bayar, kita
mau diperbaiki kelakuan kita. Sebagai isteri diperbaiki kelakuannya oleh Tuhan
bagaimana isteri terhadap suami, bagaimana ibu terhadap anak-anaknya, bagaimana
suami terhadap isteri, bagaimana anak terhadap bapa dan ibunya, bagaimana
jemaat terhadap gembala. Itu semua diperbaiki supaya Tuhan diam bersama dengan
kita, sama dengan kita dibangun menjadi Tabernakel, menjadi rumah Tuhan.
Yeremia 7:7
7:7 maka
Aku mau diam bersama-sama kamu di tempat ini, di tanah yang telah Kuberikan
kepada nenek moyangmu, dari dahulu kala sampai selama-lamanya.
Ini jangan tunggu
digulung. Makanya Wahyu 6:13 sangat mengerikan.
Wahyu 6:13
6:13 Dan
bintang-bintang di langit berjatuhan ke atas bumi bagaikan pohon ara
menggugurkan buah-buahnya yang mentah, apabila ia digoncang angin yang kencang.
Itulah pembalasan Tuhan
kepada manusia yang tidak menghargai tulisan yang diilhami oleh Tuhan, tidak
menghargai Alkitab. Padahal di dalam Alkitab itu menceritakan tentang Tuhan
Yesus Mempelai Laki-laki Sorga.
Yohanes 5:39-40
5:39
Kamu menyelidiki Kitab-kitab Suci, sebab kamu menyangka bahwa oleh-Nya kamu
mempunyai hidup yang kekal, tetapi walaupun Kitab-kitab Suci itu memberi
kesaksian tentang Aku,
5:40
namun kamu tidak mau datang kepada-Ku untuk memperoleh hidup itu.
Banyak
yang menolak, tidak
disetujui, sayang kalau seperti itu. Makanya ada suara Mempelai diperdengarkan.
Apa tujuannya suara Kabar Mempelai? Untuk membangunkan gereja yang sedang
tidur, itu hanya dengan Kabar Mempelai yaitu kabar yang menceritakan tentang
status Yesus Mempelai Laki-laki sorga. Berarti hubungannya dengan kedatangan
Yesus pada kali yang kedua.
Jangan sampai kita
terlambat, jangan sampai kita yang sudah duluan justru tertinggal. Saya lihat
minat dari orang luar negeri luar biasa. Mereka datang untuk mendengar Kabar
Mempelai.
4. II Timotius 3:16
3:16
Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk
menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk 4mendidik orang dalam kebenaran.
Setelah kita diajar kemudian
di dalam pengajaran itu dinyatakan kesalahan dan kita diperbaiki kesalahan maka
kita dididik dalam kebenaran bagaimana kita berperilaku sebagai anak Allah dan
sebagai calon Mempelai wanita Tuhan. Kita dididik seperti itu.
Jangan
tunggu seperti tujuh tingkat kehidupan
manusia. Raja-raja ketakutan, pembesar-pembesar dunia ketakutan,
perwira-perwira ketakutan, dll. Itu karena tidak ada dalam praktek Fiman.
Lukas 3:13-14
3:13 Jawabnya: "Jangan menagih lebih banyak dari
pada yang telah ditentukan bagimu."
3:14 Dan prajurit-prajurit bertanya juga kepadanya:
"Dan kami, apakah yang harus kami perbuat?" Jawab Yohanes kepada
mereka: "Jangan merampas dan jangan memeras dan cukupkanlah dirimu dengan
gajimu."
Berarti
raja, pembesar, perwira, orang kaya, orang berkuasa, poin 1 sampai 5, cara
kerjanya saling sikut menyikut. Untuk menjadi raja sampai rela membunuh orang
lain. Contohnya Yotam, contoh kedua Abimelekh. Mereka membunuh
saudara-saudaranya karena ambisi jadi raja. Jadi hubungan dengan raja adalah
kehidupan yang sama sekali tidak mau tahu ada saingan. Kemudian hubungan
sebagai pembesar, di mana-mana kita menemukan, kalau sudah jadi pembesar artinya sulit untuk mengecil, sulit untuk
merendah.
Raja,
pembesar, perwira, orang kaya dan orang berkuasa, warna geraknya di dunia sekarang
ini maupun di dalam organisasi gereja, untuk mengejar kedudukan mereka tidak
peduli dengan orang lain. Ini persaingan yang ketat sekali. Kita lihat
kehidupan yang penuh persaingan itu saling menjelekkan, saling menjatuhkan, saling
balas membalas. Jadi karakter ini yang harus dihancurkan oleh Tuhan, sebelum
Tuhan memusnahkan secara nyata. Jangan sampai saudara kena hukuman yang mengerikan ini.
Orang
kaya banyak yang digulung usahanya karena ada persaingan. Tetapi kita yang ada
di dalam Tuhan, status apapun yang kita miliki jika kita selalu merendah di
hadapan Tuhan tidak ada tangan setan yang bisa menggusur saudara. Tidak ada
tangan yang bisa menggusur saudara jika saudara datang merendah kepada Tuhan.
Tidak usah lagi bicara budak atau orang merdeka.
Kita
lihat ambisi orang yang mau jadi raja seperti Yotam yang membunuh
saudara-saudaranya. Abimelekh membunuh 70 saudara-saudaranya di bawah satu
batu. Itu karena ambisi. Tuhan tidak larang jika kita jadi kaya. Abraham kaya, Salomo kaya, Yusuf kaya, Ishak
kaya, Yakub kaya, mereka ada di sorga. Bukan karena miskin sehingga mereka di
sorga dan yang kaya masuk neraka seperti dalam perumpamaan tentang Lazarus dan
orang kaya. Tetapi mereka masuk neraka karena tidak ada praktek kasih, sikut
menyikut, sudut menyudut dan dendam mendendam satu dengan yang lain. Tentang
kaya, Firman Tuhan berkata:
I Timotius 6:9
6:9 Tetapi mereka yang ingin kaya terjatuh ke dalam
pencobaan, ke dalam jerat dan ke dalam berbagai-bagai nafsu yang hampa dan yang
mencelakakan, yang menenggelamkan manusia ke dalam keruntuhan dan kebinasaan.
Ini
ingin, ini bukan kebutuhan. Kebutuhan beda dengan keinginan.
I Timotius 6:10
6:10 Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang.
Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan
menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka.
Hidup
akhir zaman ini tidak tanggung-tanggung apa yang dilakukan oleh manusia.
Wahyu 6:12
6:12 Maka aku melihat, ketika Anak Domba itu membuka
meterai yang keenam, sesungguhnya terjadilah gempa bumi yang dahsyat dan
matahari menjadi hitam bagaikan karung rambut dan bulan menjadi merah
seluruhnya bagaikan darah.
Gempa
bumi yang dahsyat ini sampai pulau-pulau ada yang hilang dan ada yang bergeser
tempatnya.
Wahyu 16:20
16:20 Dan semua pulau hilang lenyap, dan tidak
ditemukan lagi gunung-gunung.
Wahyu 6:13
6:13 Dan bintang-bintang di langit berjatuhan ke atas
bumi bagaikan pohon ara menggugurkan buah-buahnya yang mentah, apabila ia
digoncang angin yang kencang.
Yang
disebutkan dalam Wahyu 6:12-13 ini sudah dinubuatkan oleh nabi Yesaya. Apa yang
dinubuatkan oleh nabi Yesaya, diperlihatkan lagi kepada rasul Yohanes di pulau
Patmos. Jadi 700 tahun sebelumnya sudah dinubuatkan oleh nabi Yesaya dan
diperlihatkan lagi oleh Tuhan 700 tahun kemudian kepada rasul Yohanes. Yang
satu nabi, yang satu rasul bersuara dipakai oleh Tuhan untuk menubuatkan nasib
dunia ini. Tidak akan meleset sebab dua saksi sudah kuat.
Mau
ke mana gereja Tuhan sekarang ini dibawa. Apakah kita hanya sulap ibadah
sebagai hiburan, sehingga dunia dimasukan dalam gereja! Ibadah bukan lagi
ibadah yang sesuai selera Tuhan. Mau ke mana gereja dibawa, ini tanggung jawab
kita gembala-gembala. Tidak enteng, tidak ringan pekerjaan kami hamba-hamba
Tuhan. Jemaat mau digiring untuk dihukum atau dibawa
supaya setakhta dengan Yesus. Kalau gembala
salah maka akan berimbas kepada
jemaat.
Dalam
khotbaNya di atas bukit Yesus katakan bahwa Tuhan menerbitkan matahari baik
kepada orang jahat maupun bagi orang baik, itu karena kasih. Jadi matahari itu
gambaran kasih dan kebenaran Allah. Dalam Wahyu 6:12 dikatakan matahari sudah seperti kain rambut
atau kain kabung, artinya kasih Allah sudah ditarik, manusia mau ke mana, yang ada tinggal perkabungan, yang ada tinggal ratapan.
Kemudian
bulan yang penuh itu sudah menjadi darah. Kita menengadah ke langit melihat
bulan purnama sudah seperti darah. Mengingatkan kita gambaran Tuhan Yesus yang berkorban di Golgota meneteskan darah sampai tetesan darah terakhir.
Tidak
ada pekerjaan penebusan
karena
manusia tidak menghargai
penebusan
Kristus.
Bintang
berguguran berarti tidak ada lagi yang menuntun kita bertemu Yesus. Siapa yang
menghentar orang majus bertemu Yesus? Itulah bintang. Mereka pergi ke Yerusalem
bukan karena tersesat tetapi untuk bersama dengan Firman yang tertulis untuk
membawa mereka kepada bayi Yesus. Tetapi kalau bintang sudah berguguran berarti
tidak ada lagi yang akan menuntun manusia untuk bertemu Yesus, hamba Tuhan
sudah berhenti pelayanannya.
Siapa
lagi yang membawa kita kepada Yesus, kasih Allah berakhir, pekerjaan penebusan
berakhir, pekerjaan hamba Tuhan dalam urapan Roh Kudus sudah berakhir. Mau ke
mana kita. Itu sebabnya saya sebagai gembala bersama pelayan-pelayan Tuhan mohon urapan
dari Tuhan, jangan kerjakan yang cemar. Banyak baca Firman dan banyak sembayang.
Sebab itu jangan
tunggu kasih Tuhan ditarik, jangan tunggu pekerjaan penebusan berakhir, jangan
tunggu kepemimpinan bintang yaitu Roh Kudus dalam diri hamba Tuhan tidak ada
lagi. Itu bencana yang sangat mengerikan.
Lukas 21:25-27,36
21:25 "Dan akan ada tanda-tanda pada matahari dan
bulan dan bintang-bintang, dan di bumi bangsa-bangsa akan takut dan bingung
menghadapi deru dan gelora laut.
21:26 Orang akan mati ketakutan karena kecemasan
berhubung dengan segala apa yang menimpa bumi ini, sebab kuasa-kuasa langit akan
goncang.
21:36 Berjaga-jagalah senantiasa sambil berdoa, supaya
kamu beroleh kekuatan untuk luput dari semua yang akan terjadi itu, dan supaya
kamu tahan berdiri di hadapan Anak Manusia."
Ini
digambarkan Yesus kepada umat Tuhan. Baik nabi, baik rasul dan batu penjuru
punya suara yang sama. Nabi Yesaya, rasul Yohanes dalam kitab Wahyu dan Yesus
batu penjuru itu berbicara yang sama. Tiga pribadi ini benar-benar sudah
bersuara yang sama, jangan lagi kita anggap remeh, jangan lagi kita abaikan. Marilah
kita punya persiapan supaya kita luput dari apa yang akan menimpa dunia ini dan
kita juga sanggup berhadapan dengan Dia. Inilah yang Tuhan dambakan dari hidup
kita.
Jadi
nabi bicara nasibnya dunia, rasul bicara nasibnya dunia dan Yesus batu penjuru
Kepala gereja berbicara bagaimana solusinya supaya kita tidak ditimpa
malapetaka ini dan kita bisa tahan ketika Dia datang dalam kemuliaan sebagai
Mempelai Laki-laki Sorga yang penuh dengan kemuliaan.
Dalam
Wahyu 6:16 mereka tidak tahan, baik raja, perwira, pembesar, orang kaya, orang
berkuasa tidak tahan. Mengapa? Karena merasa sudah jadi raja, merasa sebagai
orang kaya, sebagai penguasa, sebagai perwira, sehingga mengentengkan dan
mengabaikan kasih Tuhan yaitu matahari, mengentengkan bulan yaitu penebusan korban
Kristus dan mengentengkan bintang-bintang itulah hamba Tuhan yang diurapi oleh
Roh Kudus. Akhirnya mereka tidak tahan menghadapi Anak Domba Allah.
Wahyu 6:16
6:16 Dan mereka berkata kepada gunung-gunung dan
kepada batu-batu karang itu: "Runtuhlah menimpa kami dan sembunyikanlah
kami terhadap Dia, yang duduk di atas takhta dan terhadap murka Anak Domba
itu."
Di
sini mereka baru berdoa tetapi salah alamat, mereka berdoa kepada gunung-gunung. Kalau saja mereka tahu ada gunung
yang menjulang tinggi, yang mana bangsa-bangsa berbondong-bondong ke sana dan
di sana ada pengajaran, tetapi itu mereka abaikan. Mereka abaikan pengajaran,
mereka tidak peduli pengajaran. Sekarang baru mereka datang kepada gunung.
Wahyu 6:17
6:17 Sebab sudah tiba hari besar murka mereka dan
siapakah yang dapat bertahan?
Anak
muda silahkan obral kemudaanmu tidak peduli akan Tuhan. Silahkan hancurkan dirimu dengan rokok, dengan minuman
keras dan sebagainya. Tetapi kalau hal ini terjadi nanti saudara
terkencing-kencing ketakutan dan tidak ada yang menolong lagi! Makanya
anak-anak muda jangan main-main dengan Tuhan, bersikaplah wajar di hadapan Tuhan,
kasihilah Tuhan dengan segenap jiwamu.
Kami
yang tua ini masih menginginkan supaya kalau bisa seperti kalian yang masih
muda. Saya mau mengabdi kepada Tuhan sampai garis akhir. Perhatikan Firman
Tuhan supaya kita luput dari apa yang akan terjadi dan kita tahan menghadap
Tuhan ketika Dia datang pada kali yang kedua.
Tuhan
Memberkati.
GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 085241270477
Email: imamat_raja@yahoo.com
|
JADWAL IBADAH
Rabu : Ibadah Pendalaman Alkitab dan
Perjamuan
Suci → Pk.
17.00
Sabtu : Ibadah Doa Penyembahan → Pk. 16.30
Minggu : Ibadah Sekolah Minggu → Pk. 07.30
Ibadah Raya → Pk. 09.00
Ibadah Kaum Muda Remaja → Pk. 16.00
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar