Yohanes 4:43-45
4:43 Dan setelah
dua hari itu Yesus berangkat dari sana ke Galilea,
4:44 sebab Yesus
sendiri telah bersaksi, bahwa seorang nabi tidak dihormati di negerinya
sendiri.
4:45 Maka
setelah Ia tiba di Galilea, orang-orang Galilea pun menyambut Dia, karena
mereka telah melihat segala sesuatu yang dikerjakan-Nya di Yerusalem pada pesta
itu, sebab mereka sendiri pun turut ke pesta itu.
Setelah
dua hari Yesus memenuhi kerinduan hati orang Sikhar, maka Yesus meninggalkan
mereka dan menunju ke Galilea. Kehadiran Yesus di Sikhar selama 2 hari itu adalah
transit. Atau berhenti seketika untuk melanjutkan perjalanan. Karena tujuan
dalam pasal 4 itu ayat 1 sampai 4, tujuannya ke Galilea. Tetapi Yesus merasa
perlu lewat Samaria.
Kita
telah mengikuti aktivitas
Yesus di Samaria, khususnya di kota Sikhar yang dulu namanya Sikhem. Permintaan
orang Sikhar supaya Yesus tinggal pada mereka dua hari, dipenuhi oleh Yesus.
Mengapa Yesus memenuhi permintaan mereka? Sebab sesuai dengan selera Tuhan.
Tidak mungkin Tuhan menyediakan waktu dua hari bagi orang Sikhar jika itu tidak
sesuai dengan selera Tuhan.
Sama
dengan perjalanan rasul Paulus. Pertama berangkat dari Antiokhia, dia lewat Seleukia tetapi tidak ada aktivitas di Seleukia.
Dia terus ke Siprus dan benar, di Siprus dia melayani di salah satu kota yang
namanya Salamis. Arti Salamis adalah kekuatan doa. Permohonan orang Sikhar ini
doa. Sikhar memohon itu berarti berdoa kepada Yesus agar sedia tinggal dua hari
di Sikhar. Dan Yesus memenuhi permohonan mereka.
Kalau
melihat perjalanan rasul Paulus, lewat Solokia. Dia tidak ada aktivitas di Seleukia maka terus ke Siprus dan sampai di Salamis. Di Salamis ini ada kehidupan
yang suka berdoa. Berdoa berarti bersandar kepada Tuhan, berdoa berarti berharap
kepada Tuhan. Karena ada doa maka Tuhan kirim rasul Paulus untuk melayani
mereka dan melengkapi mereka. Bukan hanya doa tetapi harus ditambah dengan
penyembahan dan itu dilengkapi oleh rasul Paulus dengan Firman pengajaran.
Kita
umat Tuhan, jangankan Firman pengajaran, berdoa saja sangat-sangat lemah. Jika
dipertanyakan kepada kita semua, apakah masih ada roh doa. Apakah masih ada roh
penyembahan dalam diri kita. Utama kami hamba-hamba Tuhan. Jika kami ada roh penyembahan,
maka pasti Tuhan lengkapi dengan Firman
pengajaran. Doa dan penyembahan itu tidak menyucikan. Tetapi
Firman pengajaran itu yang menyucikan. Olehnya harus dilengkapi.
Permintaan
orang Sikhar atau doa orang Sikhar dipenuhi oleh Tuhan. Tentu ada aktivitas Yesus selama dua hari di Sikhar
yaitu mengajar. Jadi doa permohonan dan
mengajar itu suatu pertalian yang tidak terpisahkan. Kalau berkata “saya
berdoa” tetapi kalau tidak dilengkapi dengan Firman pengajaran, itu belum
lengkap, itu tidak akan mencapai kesempurnaan.
Dua hari Yesus beraktivitas di
sana, tentu menyampaikan Firman pengajaran, walaupun hanya transit.
Untuk
kita, cukup lama Tuhan berada
di tengah-tengah kita bangsa kafir. Tetapi tujuan Tuhan bukan bangsa kafir,
tujuan sebenarnya adalah bangsa Israel. Selagi Tuhan masih ada di tengah-tengah
kita, selama kita ada kesempatan mendengarkan Firman karena Yesus masih ada di
tengah-tengah kita, itu harus kita memanfaatkan semaksimal mungkin. Jangan kita
abaikan karena satu saat akan Tuhan tinggalkan. Ini pelajaran bagi kita.
Kehadiran
Yesus di Galilea benar-benar mendapat sambutan hangat. Ini pelajaran bagi kita.
Jika ada yang menolak, maka pasti ada yang menyambut dengan hangat.
Itu menunjukkan bahwa Tuhan tidak kehabisan orang, Tuhan pasti punya orangnya. Jika
si A menolak, ada si B bisa menyambut.
Kota A bisa menolak tetapi kota B bisa menerima dengan serius.
Yohanes 4:45
4:45 Maka
setelah Ia tiba di Galilea, orang-orang Galilea pun menyambut Dia, karena
mereka telah melihat segala sesuatu yang dikerjakan-Nya di Yerusalem pada pesta
itu, sebab mereka sendiri pun turut ke pesta itu.
Ternyata
orang Galilea ini tidak memperhitungkan tenaga, biaya dan waktu untuk ke
Yerusalem padahal itu cukup jauh. Berkat yang mereka peroleh ketika berada di
Yerusalem dalam menyelenggarakan ibadah, mereka jumpa dengan Yesus. Mereka sebenarnya
bukan melihat tanda yang nyaman, mereka melihat Yesus membersihkan Bait Allah. Coba
desis cambuk yang mereka saksikan, sekarang Yesus hadir di tengah-tengah
mereka. Andaikata ketika mereka melihat Yesus membersihkan Bait Allah dan itu
mengerikan bagi mereka, maka mereka tidak menyambut kedatangan Yesus. Mereka
menyambut berarti mereka siap untuk dibersihkan. Ini untuk saya dan saudara.
Bagi kita gereja Tuhan akhir zaman sudah harus siap dibersihkan sampai pembersihan
tuntas, sampai sempurna.
Orang
Galilea yang ke Yerusalem itu sampai ratusan kilometer. Kehadiran mereka di
Yerusalem membuat hati mereka juga rindu agar mengalami pembersihan. Ketika
Yesus hadir di tengah-tengah mereka, mereka menyambut dengan hangat kehadiran Yesus. Ini untuk
kedua kali. Kehadiran yang pertama di Kana terjadi pembenahan nikah, kehadiran
Yesus di Yerusalem adalah pembenahan ibadah. Jadi ini kehadiran Yesus kali yang
kedua di Galilea. Pada kehadiran pertama nikah terbenahi, pada kehadiran yang
kedua ini yang mereka dambakan adalah pembenahan ibadah.
Ini
hanya dapat diterima oleh orang yang punya niat hidup untuk berkenan kepada
Tuhan. Ini sulit dan sukar diterima orang yang tidak punya niat untuk hidup
benar dan suci di hadapan Tuhan. Tetapi orang Galilea benar-benar menyambut Yesus
dengan hangat. Kehadiran Yesus yang pertama, nikah yang terbenahi. Pada
kehadiran Yesus yang kedua, kerinduan hati mereka agar terjadi pembenahan
ibadah, walaupun tidak disebutkan. Ini yang mereka sangat-sangat dambakan.
Nikah
dan ibadah itu adalah tujuan utama Tuhan di dunia ini. Untuk menolong nikah
mulai dari nikah Adam dan Hawa yang hancur lalu,
amat terlebih kita keturunannya, untuk dibawa pada nikah yang rohani. Dan
menolong ibadah yang sudah menyeleweng untuk dikembalikan kepada patron ibadah
yang benar. Karena pada keduanya ada rahasia Allah yang besar.
Ketika
orang Galilea hadir di Yerusalem, mereka membuka mata melihat gerakan Yesus.
Ratusan ribu manusia yang hadir dalam pesta rohani yaitu pesta Paskah. Tetapi kenapa
mata mereka hanya tertuju kepada Yesus. Banyak guru-guru besar di Yerusalem,
ada Kayafas, ada mertua Kayafas, tetapi mereka hanya tertarik kepada Yesus.
Banyak orang farisi dan ahli Taurat menampilkan Firman pengajaran tetapi mereka
hanya tertarik kepada Yesus.
Pelayanan
Yesus yang pertama yang kena mengena dengan hari sabat, adalah menampilkan
Firman pengajaran. Dan itu mencengangkan orang yang mendengar. Mereka berkata
Yesus lain dalam mengajar dibandingkan orang farisi dan ahli-ahli Taurat. Ini
yang menarik kehidupan orang Galilea. Memang jika mendengar langkah Yesus
membersihkan Bait Allah, bagi orang yang tidak sudi dibersihkan, pasti akan
menimbulkan marah dan perlawanan. Tetapi bagi orang yang suka menerima
pembersihan demi memperbaiki ibadahnya, pasti dia menerima. Dan itu ditunggu
oleh orang Galilea. Semoga kita bagaikan orang-orang Galilea. Galilea ini
memang nubuatan bagi kita bangsa kafir.
Yesaya 8:23
8:23 Tetapi
tidak selamanya akan ada kesuraman untuk negeri yang terimpit itu. Kalau dahulu
TUHAN merendahkan tanah Zebulon dan tanah Naftali, maka di kemudian hari Ia
akan memuliakan jalan ke laut, daerah seberang sungai Yordan, wilayah
bangsa-bangsa lain.
Galilea
ini mewakili bangsa kafir, negerinya terhimpit.
Matius 4:15
4:15 "Tanah
Zebulon dan tanah Naftali, jalan ke laut, daerah seberang sungai Yordan,
Galilea, wilayah bangsa-bangsa lain, --
Ini
yang dinubuatkan oleh Yesaya, wilayah bangsa lain. Terhimpit, terintimidasi, tertekan,
dalam keadaan galau, tidak ada penentu nasib, nasibnya amburadul, tetapi Tuhan
datang untuk melawat mereka. Kehadiran Yesus di sini adalah yang kedua.
Yesaya
8:23 tidak bisa lepas dengan Yesaya 9:1-5. Ini nubuatan Tuhan pada kali yang
pertama.
Yesaya 9:1-5
9:1 Bangsa yang
berjalan di dalam kegelapan telah melihat terang yang besar; mereka yang diam
di negeri kekelaman, atasnya terang telah bersinar.
9:2 Engkau telah
menimbulkan banyak sorak-sorak, dan sukacita yang besar; mereka telah
bersukacita di hadapan-Mu, seperti sukacita di waktu panen, seperti orang
bersorak-sorak di waktu membagi-bagi jarahan.
9:3 Sebab kuk
yang menekannya dan gandar yang di atas bahunya serta tongkat si penindas telah
Kaupatahkan seperti pada hari kekalahan Midian.
9:4 Sebab setiap
sepatu tentara yang berderap-derap dan setiap jubah yang berlumuran darah akan
menjadi umpan api.
9:5 Sebab
seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita;
lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang:
Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai.
Galilea
mendapat lawatan pada kali kedua. Kita ini bangsa kafir, jika kita jujur, sudah
tidak terhitung lagi Tuhan melawat saya dan saudara. Sore ini entah kali yang
keberapa. Saya tidak tahu tiap pribadi kita tentu berbeda jumlah kalinya. Ada
yang sudah 20 tahun, ada yang sudah 30 tahun, ada yang baru setahun, ada yang
baru beberapa bulan. Tetapi yang melawat kita tetap pribadi yang sama itulah
Yesus. Yesus adalah Mempelai Laki-laki Sorga. Marilah kita belajar menyambut
Yesus seperti apa yang diajarkan oleh Tuhan kepada kita. Bagaimana prakteknya
menyambut Yesus sebagai Mempelai Laki-laki Sorga?
Matius 10:40
10:40
Barangsiapa menyambut kamu, ia menyambut Aku, dan barangsiapa menyambut Aku, ia
menyambut Dia yang mengutus Aku.
Menyambut
Yesus berarti menyambut Mempelai Laki-laki Sorga. Itu sama dengan menyambut
Bapa. Tidak kurang, tidak lebih.
Matius 10:41-42
10:41
Barangsiapa menyambut seorang nabi sebagai nabi, ia akan menerima upah nabi,
dan barangsiapa menyambut seorang benar sebagai orang benar, ia akan menerima
upah orang benar.
10:42 Dan
barangsiapa memberi air sejuk secangkir saja pun kepada salah seorang yang
kecil ini, karena ia murid-Ku, Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ia tidak akan
kehilangan upahnya dari padanya."
Orang
Galilea menyambut Yesus dengan hangat. Praktek untuk kita, menyambut hamba
Tuhan sama dengan menyambut Tuhan Yesus. Jadi hamba Tuhan lebih dahulu harus
paham, benarkah dia diutus oleh Tuhan. Jangan serta merta karena hamba Tuhan
sehingga dia berkata “menyambut saya berarti menyambut Tuhan Yesus”. Tunggu
dulu! Jangan sewenang-wenang. Kalau menyambut saya sama seperti menyambut Tuhan
Yesus, berarti saya harus belajar pada pribadi Yesus. Sedikit banyak pelajaran tahbisan harus ada pada diriku.
Kalau
menyambut utusan tetapi utusan ini
pemabuk, itu berarti bukan menyambut Yesus. Jangan asal menyambut orang yang mengaku
hamba Tuhan. Kalau dia perokok dan pemabuk itu bukan sama dengan menyambut
Yesus. Ada tahbisan Yesus pada dirinya. Sebagai imam biasa, dia belajar pada
tahbisan Imam Besar. Itu sama dengan meenyambut Yesus. Berarti menyambut Mempelai
Laki-laki Sorga. Ini dihubungkan dengan secangkir air putih.
Markus 9:40-41
9:40 Barangsiapa
tidak melawan kita, ia ada di pihak kita.
9:41 Aku berkata
kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa memberi kamu minum secangkir air oleh karena
kamu adalah pengikut Kristus, ia tidak akan kehilangan upahnya."
Jangan
lupa ayat 40. Ini berarti ada roh perdamaian
di dalamnya, bukan roh perlawanan. Kalau melawan Yesus (pengajaran) lalu saudara sambut, walaupun
saudara beri 1 gentong susu itu tidak ada manfaatnya. Tetapi walaupun hanya
secangkir air putih, kalau dia orang yang ada di pihak kebenaran, di pihak
Firman pengajaran yang benar, itu ada nilai rohaninya.
Kalau
menyambut seseorang tetapi dia melawan pengajaran yang benar, anda rugi. Jangan
saudara berkata “yang penting saya beri” itu sama saudara berikan pada buaya,
saudara berikan pada ular, mana upahnya.
Soal
menyambut ini kita praktekkan dengan menyambut hamba Tuhan yang tidak melawan
kebenaran. Karena Tuhan mulai dengan berkata barangsiapa tidak melawan kita, ia
ada di pihak kita, setelah itu baru bicara memberi.
Kalau
sudah jelas melawan pengajaran yang sehat, tidak lagi seperti pendahulu, lalu
saudara sambut, berarti saudara mendukung dia tetap berbuat salah. Saudara
suport dan sponsor dia untuk melakukan yang tidak benar. Kita harus selektif.
Karena apa? Kita telah belajar kitab Imamat. Pasal 21 lebih dahulu imam itu
dikoreksi, pribadinya, dirinya harus mengalami pembersihan. Kemudian pasal 22
korbannya dikoreksi oleh Tuhan.
Markus 9:41
9:41 Aku berkata
kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa memberi kamu minum secangkir air oleh karena
kamu adalah pengikut Kristus, ia tidak akan kehilangan upahnya."
Pengikut
Kristus berarti pengikut pengajaran yang benar dan sehat. Ini yang perlu kita
sikapi hari-hari terakhir ini. Makanya orang Galilea menyambut hangat kehadiran
Yesus. Karena kehadiran Yesus yang pertama, dalam Yohanes 2:1-11, Yesus
membenahi nikah. Dan kalau mereka pergi ke Yerusalem dan menyaksikan bagaimana Yesus
membersihkan Bait Allah, itu juga mujizat. Bukan hanya kalau orang buta
tiba-tiba melihat, itu mujizat, itu memang mujizat jasmani. Tetapi kalau kita
mengalami pembersihkan karena kita adalah BaitNya, rumahNya yang harus menjadi
rumah doa, bukan rumah penyamun, maka ibadah kita pasti indah di hadapan Tuhan.
Yohanes 4:43-44
4:43 Dan setelah
dua hari itu Yesus berangkat dari sana ke Galilea,
4:44 sebab Yesus
sendiri telah bersaksi, bahwa seorang nabi tidak dihormati di negerinya
sendiri.
Apa
Sikhar itu adalah negerinya Yesus? Bukan itu yang dimaksud. Yang dimaksud pelayananNya
ada yang menerima dan ada yang menolak. Kalau kita ada dalam kebenaran dan
berpihak pada Kristus Yesus dan pengajaran Kristus Yesus yang kita terapkan
lalu ada yang menerima dan menolak, itu lumrah, jangan kaget.
Yesus
berkata “seorang nabi tidak dihargai di negerinya sendiri” itu tidak terjadi di
Sikhar. Dalam Injil Lukas itu juga disebutkan ketika Yesus datang ke Nazaret.
Dia ditolak dan dihalau mau dijatuhkan dari tebing. Kata halau itu menunjukkan
bagi mereka Yesus adalah binatang liar
yang harus diusir dan dijatuhkan dari jurang. Begitu sadisnya orang-orang
Nazaret.
Yang
dimaksud ini secara umum bangsaNya menolak Dia.
Yohanes 1:11-12
1:11 Ia datang
kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak
menerima-Nya.
1:12 Tetapi
semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah,
yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya;
Diberi
peluang kepada siapa saja. Orang Galilea memanfaatkan peluang. Karena mereka
digambarkan seperti bangsa lain, dalam terjemahan lama disebut bangsa kafir.
Mereka memang peranakan Yahudi, yaitu
bukan Yahudi asli lagi, sehingga selalu dominan ditampilkan
sebagai bangsa kafir.
Dalam
Kisah Para Rasul pasal 15, apa yang terjadi. Di sini sudah dua belah pihak.
Baik bangsa kafir maupun bangsa Yahudi. Bangsa Yahudi yang sudah menjadi
pengikut Yesus dan bangsa kafir yang sudah mengikut Yesus mau disatukan. Tetapi
di tengah-tengah penyatuaan ini ada dua hal yang menindas dan menghimpit. Ini
juga yang terjadi dalam gereja. Yang menghimpit atau menyusahkan gereja, itu
ada dalam Kisah Para Rasul 15:1.
Kisah Para Rasul 15:1
15:1 Beberapa
orang datang dari Yudea ke Antiokhia dan mengajarkan kepada saudara-saudara di
situ: "Jikalau kamu tidak disunat menurut adat istiadat yang
diwariskan oleh Musa, kamu tidak dapat diselamatkan."
Kemudian
ada orang yang punya organisasi yang terstruktur begitu rapi, yaitu orang
Farisi. Jadi yang menghimpit gereja sekarang sehingga tanpa kita sadari gereja
tidak bisa bergerak luwes sebebas yang dikehendaki Tuhan, yang pertama adalah
adat istiadat dan kedua adalah aturan organisasi.
Coba
organisasi A datang mendengar ke organisasi B. Padahal belum
tentu yang dia dengar di B itu salah, tetapi pasti mengamuk organisasi A (asal). Dia akan dihimpit, dia akan dipasung,
dia akan dihadang.
Jangan
kita menjadi umat yang tidak membuka hati untuk tampilnya Firman pengajaran.
Rasul Paulus tekankan ulang berulang baik dalam I Timotius, II Timotius dan
Titus, selalu kalau dia berbicara Firman pengajaran, ada kata akhir yaitu
Firman pengajaran sehat. Berati ada yang tidak sehat, lebih sial lagi kalau yang
palsu. Yang lebih banyak dalam gereja adalah pelajaran yang tidak sehat. Yang
palsu memang ada tetapi ada di luar.
Yang
sehat itu minoritas. Pengajaran yang sehat itu bergerak sehingga nikah
terbenahi, ibadah terbenahi. Berarti horizontal dan vertikal semua nyata. Ibadah
itu vertikal, hubungan dengan Tuhan akurat dan indah. Hubungan secara
horizontal, mulai dari nikah juga indah. Itu bukti
ajaran yang sehat yang ditampilkan.
Saudara
yang diberkati Tuhan, coba kita lihat tentang menyambut hamba Tuhan. Jemaat
Galatia dan jemaat-jemaat yang lain, kalau melihat postur Paulus mereka jijik.
Karena penampilan tubuh Paulus
menjijikan, sampai dia tulis kepada orang Galatia “kamu telah menyambut aku
seperti menyambut malaikat, kamu tidak jijik melihat tubuhku”. Bukan posturnya
yang menentukan tetapi tahbisan Allah yang ada pada orang itu, itu yang harus
kita hargai.
Galatia 4:14
4:14 Sungguhpun
demikian keadaan tubuhku itu, yang merupakan pencobaan bagi kamu, namun kamu
tidak menganggapnya sebagai sesuatu yang hina dan yang menjijikkan, tetapi kamu
telah menyambut aku, sama seperti menyambut seorang malaikat Allah, malahan
sama seperti menyambut Kristus Yesus sendiri.
Penampilan
Paulus menurut biografinya, matanya kemerah-merahan, rambutnya jarang-jarang, kakinya pengkor. Bukan manusianya, jika tahbisan Allah yang ada di
dalamnya, itu jangan coba dipermainkan. Tahbisannya seharga Korban Kristus, itu
sebabnya harus kita hargai.
Sambut
hamba Tuhan lihat tahbisannya. Jika engkau melihat tahbisannya benar, anda
seperti menyambut malaikat, seperti menyambut Mempelai Laki-laki Sorga, tidak
akan kehilangan upah.
Yohanes 13:20
13:20 Aku
berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa menerima orang yang Kuutus, ia
menerima Aku, dan barangsiapa menerima Aku, ia menerima Dia yang mengutus
Aku."
Yohanes 17:18
17:18 Sama
seperti Engkau telah mengutus Aku ke dalam dunia, demikian pula Aku telah
mengutus mereka ke dalam dunia;
Kalau
kami diutus oleh Tuhan ke dalam dunia dan memang kami bekerja di permukaan bumi
ini, tetapi kalau dunia yang menguasai kami, apa gerangan. Tidak harus
demikian, tidak boleh kami dikuasai oleh dunia tetapi kami harus menguasai
dunia. Artinya jangan sampai persoalan yang duniawi mengganggu pelayanan kami.
Jangan sampai persoalan yang bendawi itu menjadi motifasi pelayanan kami.
Tetapi tujuannya adalah untuk membawa orang dunia mengenal Yesus. Kemudian diajar
lewat Firman pengajaran yang benar, untuk dibawa menjadi persembahan yang
diterima oleh Tuhan. Berarti inilah Mempelai Wanita Tuhan yang diterima oleh Mempelai
Laki-laki Sorga, itulah Yesus.
Kita
memang hidup di akhir zaman ini memang kita ada di dunia ini dan kita dihimpit.
Tetapi organisasi gereja yang menghadirkan
himpitan dan adat istiadat.
Kisah Para Rasul 15:1
15:1 Beberapa
orang datang dari Yudea ke Antiokhia dan mengajarkan kepada saudara-saudara di
situ: "Jikalau kamu tidak disunat menurut adat istiadat yang
diwariskan oleh Musa, kamu tidak dapat diselamatkan."
Kemudian
ada himpitan organisasi.
Kisah Para Rasul 15:5
15:5 Tetapi
beberapa orang dari golongan Farisi, yang telah menjadi percaya, datang
dan berkata: "Orang-orang bukan Yahudi harus disunat dan diwajibkan untuk
menuruti hukum Musa."
Jadi
di tengah-tengah berkembangnya Firman pengajaran ada yang coba menghimpit
tetapi tidak akan bisa.
Biarlah
kita semua umat Tuhan yang
hidup di akhir zaman ini kenalilah Tuhan.
Datanglah dengar Firman Tuhan. Kami hamba Tuhan harus belajar pada tahbisan
Kristus. Bukan berarti kami sudah sempurna tetapi kami harus seperti hamba
melihat cara Tuhan bekerja. Seperti hamba melihat tangan tuannya bagaimana
bekerja.
Mazmur 123:2
123:2 Lihat,
seperti mata para hamba laki-laki memandang kepada tangan tuannya, seperti mata
hamba perempuan memandang kepada tangan nyonyanya, demikianlah mata kita
memandang kepada TUHAN, Allah kita, sampai Ia mengasihani kita.
Jadi
kami harus belajar bagaimana Tuhan bekerja dalam tahbisan yang benar. Jika ada
yang menyambut, tidak sia-sia sambutannya. Tetapi kalau menyambut pelayan Tuhan
pemabuk, berarti saudara menjadi sponsor si pemabuk! Ini jangan terjadi.
Tuhan
Memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar