Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan
Yesus Kristus.
Yehezkiel 10:3-8
10:3 Kerub-kerub itu berdiri di sebelah selatan
Bait Suci, waktu orang itu masuk ke tengah-tengah roda-rodanya; dan segumpal
awan memenuhi pelataran dalam.
10:4 Dalam pada itu kemuliaan TUHAN naik dari atas
kerub dan pergi ke atas ambang pintu Bait Suci, dan Bait Suci ini dipenuhi oleh
awan itu dan pelatarannya penuh dengan sinar kemuliaan TUHAN.
10:5 Suara sayap kerub itu terdengar sampai pelataran
luar seperti suara ALLAH Yang Mahakuasa, kalau Ia berfirman.
10:6 Ia memerintahkan kepada orang yang berpakaian
lenan itu: "Ambillah api dari tengah-tengah roda-rodanya, dari
tengah-tengah kerub itu!" Maka yang berpakaian lenan ini pergi berdiri di
samping salah satu dari roda-roda itu.
10:7 Lalu seorang kerub itu mengulurkan tangannya dari
tengah kerub-kerub ke api yang ada di tengah-tengah mereka, diambilnya sedikit
dan ditaruhnya di dalam tangan orang yang berpakaian lenan. Orang ini
menerimanya dan pergi.
10:8 Pada kerub-kerub itu tampak yang menyerupai
tangan manusia di bawah sayap mereka.
Kita perhatikan setiap peragaan yang
Tuhan tunjukkan dalam pasal ini. Tentu punya maksud yang suci dari Tuhan dan
sekaligus pelajaran bagi kita. Yang pertama kita lihat adalah takhta yang
digambarkan oleh Tuhan seperti permata Lazurit. Kalau bicara takhta berarti
tempat pengabdian. Di mana di takhta itu rakyat harus mengabdi kepada raja,
karena takhta itu adalah kedudukan raja dan raja itu bahasanya semua mengandung
kuasa. Kalau di dunia disebut kuasa absolut. Kalau Tuhan bahkan lebih dari
absolut. Karena setiap perkataanNya ada kuasa yang mengandung nilai rohani yang
tidak dapat diingkari, jika kita lawan maka kita akan menemukan malapetaka atau
bencana dalam diri kita.
Apalagi di sini takhta itu sudah
berubah citra jadi penghakiman
atau penghukuman. Karena disebut seperti
permata Lazurit. Permata Lazurit itu kena mengena dengan suku Dan. Arti Dan
adalah penghukuman atau penghakiman. Itu adalah jajaran yang ada di dada imam
besar nomor 5.
Kita lihat lagi di sana ada
kerub-kerub yang memiliki roda-roda seperti permata pirus. Permata pirus kena mengena dengan Zebulon,
anak dari Yakub yang kesepuluh.
Yehezkiel 10:9
10:9 Aku melihat, sungguh, di samping kerub-kerub itu
terdapat empat roda, satu roda di samping seorang kerub, dan roda-roda ini
kelihatannya seperti kilauan permata pirus.
Lebih dahulu kita lihat bagaimana
takhta itu berubah menjadi penghukuman. Tadi saya katakan, setiap peragaan dari
Tuhan di dalam kitab Yehezkiel, apalagi pasal 10 ini, ini menunjukkan adanya
perubahan sikap orang Israel.
Daniel 7:9-13
7:9 Sementara aku terus melihat, takhta-takhta
diletakkan, lalu duduklah Yang Lanjut Usianya; pakaian-Nya putih seperti salju
dan rambut-Nya bersih seperti bulu domba; kursi-Nya dari nyala api dengan
roda-rodanya dari api yang berkobar-kobar;
7:10 suatu sungai api timbul dan mengalir dari
hadapan-Nya; seribu kali beribu-ribu melayani Dia, dan selaksa kali
berlaksa-laksa berdiri di hadapan-Nya. Lalu duduklah Majelis Pengadilan dan
dibukalah Kitab-kitab.
7:11 Aku terus melihatnya, karena perkataan sombong
yang diucapkan tanduk itu; aku terus melihatnya, sampai binatang itu dibunuh,
tubuhnya dibinasakan dan diserahkan ke dalam api yang membakar.
7:12 Juga kekuasaan binatang-binatang yang lain
dicabut, dan jangka hidup mereka ditentukan sampai pada waktu dan saatnya.
7:13 Aku terus melihat dalam penglihatan malam itu,
tampak datang dengan awan-awan dari langit seorang seperti anak manusia;
datanglah ia kepada Yang Lanjut Usianya itu, dan ia dibawa ke hadapan-Nya.
Ada yang duduk di atas takhta itu
yaitu Yang Lanjut Usia dan kemudian diserahkan kepada Anak Manusia itulah
Yesus. Tujuannya supaya bangsa-bangsa mengabdi kepadaNya, artinya melayani di tengah-tengah kerajaan Ilahi. Tetapi Israel tidak mau mengabdi, itu sebabnya
suasana takhta itu berubah. Bukan lagi mendatangkan berkat kepada umat, tetapi
mendatangkan bencana hukuman.
Imamat 25:55,42
25:42 Karena mereka itu hamba-hamba-Ku yang Kubawa
keluar dari tanah Mesir, janganlah mereka itu dijual, secara orang menjual
budak.
25:55 Karena pada-Kulah orang Israel menjadi hamba;
mereka itu adalah hamba-hamba-Ku yang Kubawa keluar dari tanah Mesir; Akulah
TUHAN, Allahmu."
Umat Israel disebut oleh Tuhan
“hamba-hambaKu”. Berarti Tuhan ingin supaya umat Israel itu melayani Tuhan sebagai
hamba. Kalau mengaku sebagai hamba berarti kebutuhan hamba ini dijamin oleh majikan.
Majikan itu sudah menyediakan tanah,
menyediakan rumah yang bukan mereka bangun, menyediakan kebun bukan yang bukan
mereka tanam. Mereka tinggal terima jadi, tetapi mereka tidak mau menghambakan
diri. Itu sebabnya berubah, dari takhta itu lahir ancaman penghukuman. Ini
ajaran Tuhan kepada kita. Kita ini umat Tuhan dan Tuhan menginginnkan kita
melayani kehendakNya. Berarti kita harus belajar menghamba kepada Tuhan. Kita
ini mengakui Tuhan majikan kita berarti kita harus melaksanakan apa kata
majikan kita. Jika tidak maka seperti Israel dulu, murka Tuhan turun.
Kita lihat lagi peragaan selanjutnya.
Kalau yang pertama tadi permata Lazurit, warnanya biru. Biru menunjuk kuasa
kebangkitan. Biru itu warna Injil Markus dan Markus menampilkan Yesus sebagai
hamba, Dia teladan. Yesus sebagai hamba di dalam Injil Markus, dalam pelayanan
tidak pernah menunda, selalu segera. Makanya
kata kunci injil Markus adalah segera.
Markus 10:45
10:45 Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk
dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi
tebusan bagi banyak orang."
Warnanya biru, berarti hamba itu
suatu saat tidak hanya sebagai hamba tetapi berubah dalam suasana kebangkitan.
Kuasa kebangkitan ini diberikan kepada kita. Israel sebetulnya sudah mengalami
itu. Tetapi kita bangsa kafir bila Tuhan tidak turun ke dunia menghambakan diri
serendah-rendahnya maka tidak ada peluang kita masuk dalam keluarga Allah.
Israel sebagai hamba dan juga sebagai anak, berarti kembar.
Keluaran 4:22
4:22 Maka engkau harus berkata kepada Firaun:
Beginilah firman TUHAN: Israel ialah anak-Ku, anak-Ku yang sulung;
Kita ini dari kafir, tidak kenal
Tuhan, oleh kuasa kebangkitan Tuhan maka kita diangkat menjadi anak. Israel itu
disebut anak Tuhan, bahkan disebut anak sulungnya Tuhan. Berarti ada anak
berikutnya, itulah kita.
Ini pekerjaan kuasa kebangkitan,
warna biru, ini untuk saudara dan saya. Tetapi Israel sudah langsung disebut
“anakKu yang sulung”.
Keluaran 4:22
4:22 Maka engkau harus berkata kepada Firaun:
Beginilah firman TUHAN: Israel ialah anak-Ku, anak-Ku yang sulung;
Ulangan 14:1a
14:1a "Kamulah anak-anak TUHAN, Allahmu
Kita oleh kebangkitan Kristus (warna
biru) diangkat menjadi anak Allah. Lewat apa? Lewat kelahiran baru yang
dibuktikan lewat baptisan air.
Roma 9:4
9:4 Sebab mereka adalah orang Israel, mereka telah
diangkat menjadi anak, dan mereka telah menerima kemuliaan, dan perjanjian-perjanjian,
dan hukum Taurat, dan ibadah, dan janji-janji.
Pada anak itu ada kemuliaan, ada
Firman dan di dalamnya ada janji-janji Tuhan. Kita menjadi anak oleh kelahiran
baru karena kebangkitan Kristus.
I Petrus 1:3
1:3 Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus
Kristus, yang karena rahmat-Nya yang besar telah melahirkan kita kembali oleh
kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati, kepada suatu hidup yang penuh
pengharapan,
II Korintus 5:17
5:17 Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah
ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang.
Galatia 3:27
3:27 Karena kamu semua, yang dibaptis dalam Kristus,
telah mengenakan Kristus.
Kita dijadikan anak Allah. Sebagai
anak Allah, teladannya Israel. Israel anak sulungnya Tuhan, kita juga sudah
menjadi anak Allah. Israel menjadi hambanya Tuhan, kita juga harus menjadi
hamba Allah, harus mengabdi. Mengabdi berarti hamba.
Daniel 7:13
7:13 Aku terus melihat dalam penglihatan malam itu,
tampak datang dengan awan-awan dari langit seorang seperti anak manusia;
datanglah ia kepada Yang Lanjut Usianya itu, dan ia dibawa ke hadapan-Nya.
Bangsa-bangsa lain mengabdi kepada
Tuhan, termasuk kita yang ada di sini harus mengabdi. Itu menunjukkan bahwa
kita menyadari bahwa kita hambanya Tuhan. Apalagi kami hamba Tuhan fulltimer,
yang memang itu pekerjaan kami. Kalau kami dipanggil untuk bekerja 100% untuk
Tuhan, jangan kami korting, itu sudah menyalahi panggilan Tuhan. Kalau jemaat
secara umum memang wajar kalau ada pekerjaan sambilan. Tetapi kalau hamba Tuhan
fulltimer, jangan lagi dikurang-kurangi pekerjaannya. Kalau dikurangi, nanti
takhta itu berubah menjadi penghukuman. Takhta yang penuh kemurahan itu
kemudian berubah menjadi takhta yang penuh dengan hukuman. Bahaya kalau seperti
itu.
Kita sudah dilahirkan kembali, maka
jika Tuhan tampil duduk di takhta bagaikan permata Lazurit, tidak apa-apa. Ini
sebenarnya satu perubahan sikap Tuhan terhadap umat. Umat yang tadi diangkat
menjadi anak sulungNya, umat yang ditebus dari Mesir, umat yang tadinya diharap
menjadi hamba mengabdi kepadaNya, tetapi kemudian berubah sikap maka tampil di takhta
bukan lagi kemurahan tetapi hukuman. Itu bisa terjadi pada Israel dulu, maka
kita harus hati-hati.
Roma 11:20
11:20 Baiklah! Mereka dipatahkan karena ketidakpercayaan
mereka, dan kamu tegak tercacak karena iman. Janganlah kamu sombong, tetapi
takutlah!
Israel dulu dipotong Tuhan, bagaikan
pohon zaitun. Apalagi kita bangsa kafir yang cuma dicangkok. Mau bergaya apa kita, mau tunjuk apa kita di
hadapan Tuhan. Kita tidak ada apa-apanya, kita hanya dapat kemurahan. Jangan
sampai kita ditebang sehingga Tuhan katakan perhatikan kekerasan dan kemurahan
Tuhan. Yang dimurkai itu Israel, dan kepada kita kemurahan Tuhan. Satu saat
akan berubah. Tuhan berbalik berkemurahan kepada Israel dan kita kembali dapat
hukuman. Ini jangan sampai terjadi. Makanya kita jangan berulah di hadapan
Tuhan.
Sayapun sebagai hamba Tuhan, jangan
saya kurangi panggilan Tuhan. Saya hamba Tuhan 100% kemudian harus mengerjakan
sawah atau bekerja di bawah pohon coklat atau pohon cingkeh. Saya sendiri tidak
bisa menghamba kepada Tuhan, bagaimana mau mengajar jemaat menghamba kepada
Tuhan, tidak mungkin bisa. Itu sebabnya kita harus hati-hati akhir zaman ini
Kita lihat perubahan sikap Tuhan di sini.
Pada Yehezkiel 10:3 dikatakan kerub itu berdiri disebelah selatan bait suci.
Padahal kerub itu ada di ruangan maha suci, itu tempatnya yang sesungguhnya. Tetapi kalau kerub itu terbang
kemudian berpindah ke sebelah selatan Bait Suci, peragaan Tuhan ini juga mengandung
sesuatu yang perlu kita pelajari. Sebab apa yang ditulis dulu menjadi pelajaran
bagi kita.
Roma 15:4
15:4 Sebab segala sesuatu yang ditulis dahulu, telah
ditulis untuk menjadi pelajaran bagi kita, supaya kita teguh berpegang pada
pengharapan oleh ketekunan dan penghiburan dari Kitab Suci.
Kenapa dia pindah di sebelah selatan?
Tuhan punya rencana, sebenarnya jika Israel itu melihat sebelah selatan, mereka
melihat ada suku Ruben, suku Simeon dan suku Gat serta kaum Kehat berkemah di
situ. Ini peragaan Tuhan diperlihatkan kepada Yehezkiel untuk Israel dulu.
Tetapi sebenarnya ini paling tandasnya kepada kita gereja Tuhan, ini yang harus
kita waspada.
Bilangan 2:10-11,12,14; 3:27-29
2:10 Panji-panji laskar Ruben adalah di sebelah
selatan, menurut pasukan-pasukan mereka. Pemimpin bani Ruben ialah Elizur
bin Syedeur.
2:11 Pasukannya terdiri dari empat puluh enam ribu
lima ratus orang yang dicatat.
2:12 Yang berkemah di dekatnya ialah suku Simeon.
Pemimpin bani Simeon ialah Selumiel bin Zurisyadai.
2:14 Kemudian suku Gad. Pemimpin bani Gad ialah
Elyasaf bin Rehuel.
3:27 Puak Kehat terdiri dari kaum Amram, kaum Yizhar,
kaum Hebron dan kaum Uziel; itulah kaum-kaum Kehat.
3:28 Jumlah pencatatan mereka ketika semua laki-laki
yang berumur satu bulan ke atas dicatat ada delapan ribu enam ratus orang,
yakni mereka yang memelihara barang-barang kudus.
3:29 Kaum-kaum bani Kehat ini berkemah pada sisi
Kemah Suci sebelah selatan.
Kenapa Tuhan peragakan di sini justru
dalam suasana hukuman. Ruben artinya tengoklah atau lihatlah. Simeon artinya dengar-dengaran
atau mendengarkan. Gat artinya mendiami atau hadiah. Kenapa ini? Karena ini
yang sudah salah dari umat Israel, sudah gagal mereka. Ini pelajaran untuk
kita. Kalau Israel dulu secara hurufiah tetapi untuk kita siapa yang harus kita
tengok. Kita sudah tahu siapa yang harus ditengok.
Matius 25:6
25:6 Waktu tengah malam terdengarlah suara orang
berseru: Mempelai datang! Songsonglah dia!
Yohanes 1:29
1:29 Pada keesokan harinya Yohanes melihat Yesus
datang kepadanya dan ia berkata: "Lihatlah Anak domba Allah, yang
menghapus dosa dunia.
Israel sudah gagal makanya
mendapatkan hukuman. Jika bapak ibu saudara-saudara luput perhatian terhadap
Anak Domba yang sudah tersembelih menghapus dosa bapak ibu dan saya lalu dilanjutkan
“tengok Mempelai datang”, jika ini gagal, maka itu mengundang hukuman.
Israel sudah tidak mendapat
perhatian, ini justru pelajaran untuk kita. Sewajarnya kita gereja Tuhan dari sekarang tengok siapa yang menebus saudara, yang tersembelih
di Golgota, itulah Anak Domba Allah. Lihat Dia akan datang pada kali kedua sebagai
Mempelai Laki-laki. Tetapi kalau dalam hal ini kita gagal, maka akan gagal juga
Simeon. Simeon artinya dengar-dengaran. Di mana letaknya gagal? Karena kita
sudah tidak dengar-dengaran, sudah tidak taat. Jadi dari takhta datang hukuman, bukan lagi kemurahan.
Sebenarnya dengan menengok Anak Domba
Allah dan menengok Mempelai Laki-laki datang, itu awal kemurahan Tuhan kepada
kita khusus bangsa kafir.
Yohanes 1:29
1:29 Pada keesokan harinya Yohanes melihat Yesus
datang kepadanya dan ia berkata: "Lihatlah Anak domba Allah, yang
menghapus dosa dunia.
Ini jangan kita lupa, kita harus
dengar-dengaran. Kita harus isi rohnya Simeon yaitu dengar-dengaran.
Matius 25:6 (Terjemahan Lama)
25:6 Sekonyong-konyong pada tengah malam kedengaranlah
seruan: Tengok, pengantin itu datang! Keluarlah kamu mengelu-elukan dia.
Kalau
kita menengok atau melihat berarti kita menempatkan diri bagaikan Ruben.
Kemudian Simeon dan ditambah dengan Gat. Sebenarnya kalau kita dengar-dengaran,
kita tengok Dia sebagai Anak Domba Allah dan kita lihat Dia datang sebagai
Mempelai Laki-laki sorga maka akan dilanjutkan dengan Gat. Artinya kita akan
mendiami alias kita mendapat hadiah yang luar biasa dari Tuhan. Hadiah apa?
Itulah diriNya.
Kalau dikasih uang ribuan dollar kita
sudah senang, tetapi hadiah yang paling besar adalah PribadiNya itu yang
diberikan kepada kita. Itu kalau kita tengok dan dengar-dengaran maka kita
mendapat hadiah yaitu PribadiNya yang mempunyai Sorga, maka kita bisa mendiami.
Itu tujuan Tuhan di dalam kehidupan kita.
Kemudian di Selatan juga ada Kehat.
Coba lihat begitu perhatian Tuhan, mengapa Kerub ini pindah ke selatan? Sebab
ini yang tidak dihargai oleh Israel, ini yang tidak dihargai gereja Tuhan
sekarang. Di sana ada Kehat. Untuk Kehat ini Tuhan sudah wanti-wanti kepada
Musa dan Harun supaya memperhatikan kaum Kehat agar jangan sampai mereka binasa.
Ada perlindungan khusus.
Bilangan 4:17-18
4:17 TUHAN berfirman kepada Musa dan Harun:
4:18 "Perhatikanlah supaya puak Kehat dan
kaum-kaumnya jangan musnah binasa dari tengah-tengah orang Lewi.
Berarti ada perlindungan khusus. Jadi kalau kita nengok Yesus
Anak Domba Allah, menghargai Dia berkarya menebus dosa kita dan pandangan kita
lanjut sampai Dia datang kedua kali sebagai Mempelai, serta itu diisi dengan
dengar-dengaran maka kita akan mendapat hadiah. Dan kita mendapat hadiah
berikutnya yaitu dilindungi oleh Tuhan. Umat Tuhan tidak usah ragu dan sangsi,
segala keberatanmu bawa kepada Tuhan. Bawa hidupmu dan matamu lihat Dia sudah
berkorban bagi saudara. Dia akan datang kembali sebagai Mempelai Laki-laki
Sorga. Isi hidupmu dengan suka telinga yang mendengar Firman Tuhan, maka anda
akan mendiami dan mendapat hadiah istimewa serta perlindungan Tuhan yang ajaib
menjadi bagian saudara. Ini bukan omong kosong, bukan rekayasa. Makanya
peragaan Tuhan di sini begitu heran dan ajaib.
Matius 25:6 (Terjemahan Lama)
25:6 Sekonyong-konyong pada tengah malam kedengaranlah
seruan: Tengok, pengantin itu datang! Keluarlah kamu mengelu-elukan dia.
Adakah kita ini siap mengeluk-elukan
kedatangan Mempelai Laki-laki Sorga. Yang dapat mengeluk-elukkan itu adalah
kehidupan yang punya mata melihat mulai dari pengorbananNya di Golgota yang
memungkinkan kita lahir baru. Setelah lahir baru kita belajar dengar-dengaran
sebab kita akan menerima hadiah. Hadiah utama adalah diriNya, hadiah berikutnya
perlindungan, hadiah berikutnya kota Yerusalem Baru. Apa lagi yang kurang. Makanya
dalam segala hal nyatakanlah pergumulanmu di dalam doa dan ucapan syukur. Tidak
usah neko-neko, kita jujur-jujur saja.
Olehnya saudara, melihat
peragaan-peragaan Tuhan ini, sangat luar biasa. Yang juga jangan kita lupakan
adalah penampilan Tuhan sebagai Imam Besar. Di sini diceritakan sebagai seorang
yang berpakaian lenan. Dan ingat, yang ada api di tangannya. Di suruh
mengulurkan tangan di antara roda-roda. Dan roda-roda itu namanya pirus. Pirus
ini permata jajaran yang kesepuluh, kena pada Zebulan, anak kesepuluh dari Yakub.
Yehezkiel 1:16
1:16 Rupa roda-roda itu seperti kilauan permata pirus
dan keempatnya adalah serupa; buatannya seolah-olah roda yang satu di
tengah-tengah yang lain.
Pada roda-roda tadi Imam Besar
mengulurkan tangan dan di roda-roda itu ada bagaikan tangan manusia yang terulur mengambil api dan diisi di tangan
orang yang berpakaian lenan halus. Untuk apa? Untuk membakar kota. Dalam Matius
pasal 22 bicara undangan untuk datang kepada pesta nikah. Karena mereka tidak
mau datang
maka disuruh bakar
kotanya.
Artinya Imam Besar ini dalam
pelayananNya ada dalam tanda berkobar-kobar bagaikan api di tanganNya. Tangan
yang melayani itu berkorbar-kobar namun tidak dihargai orang Israel. Dan orang
Kristen juga nampak tidak menghargai tangan Tuhan yang berkobar-kobar.
Bagaimana kita mengapresiasi Tuhan Yesus sebagai Imam Besar yang dalam
pelayanannya berkobar-kobar berapi-api? Ini cara kita menghargai Yesus Imam
Besar yang mengepalai ibadah kita:
Roma 12:11
12:11 Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah
rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan.
Jadi pelayanan kita juga harus
ditandai dengan roh berapi-api, roh berkobar-kobar. Bukan berapi-api ada rokok
di mulut, itu berapi-api yang lain. Jangan kita mempermainkan bahasa api di
dalam Alkitab.
Takhta penuh kemurahan yang mana kita
harus mengabdi berubah suasana menjadi takhta sumber penghukuman, itu karena sudah
tidak berkobar-kobar, tidak berapi-api lagi. Anak Tuhan maupun kami hamba Tuhan
sudah tidak berapi-api. Berapi-api itu juga jangan sampai salah. Kalau
berkobar-kobar tetapi salah maka terbakar lagi pada diri sendiri.
Penampilan Yesus sebagai Imam Besar
dengan api di tanganNya, jika kita tanya “mau ke mana?”. Dijawab untuk dilempar
ke kota supaya dibakar.
Yehezkiel 10:2
10:2 Maka Ia berkata kepada orang yang berpakaian
lenan itu: "Masuklah ke bawah kerub dari antara roda-rodanya dan penuhilah
rangkup tanganmu dengan bara api dari tengah-tengah kerub itu dan hamburkan ke
atas kota itu." Lalu aku melihat dia masuk.
Berarti kalau ini terjadi maka kota
ini terbakar. Ini ada hubungannya dengan tengok, ada hubungannya dengan
dengar-dengaran. Sekarang digelar pesta nikah anak raja itu, itulah pernikahan
Yesus yang dinubuatkan di sini, tetap mereka tidak mau hadir.
Matius 22:7
22:7 Maka murkalah raja itu, lalu menyuruh pasukannya
ke sana untuk membinasakan pembunuh-pembunuh itu dan membakar kota mereka.
Jadi peragaan Tuhan dalam Yehezkiel
pasal 10 ini adalah peragaan yang harus kita sikapi, jangan kena kepada kita.
Jangan sampai umat Tuhan dan kami hamba Tuhan justru terlibat seperti perbuatan
orang Israel yang tidak menghargai. Tuhan sudah berikan saran tetapi mereka
abaikan. Tuhan tampil sebagai Raja supaya mereka mengabdi dan diangkat menjadi
hamba-hamba dan menjadi anak tetapi mereka tidak mau. Akhirnya Tuhan
perlihatkan lagi kerub pindah di sebelah selatan sebenarnya mengingatkan inilah
Anak Domba, ini Mempelai Laki-laki Sorga yang akan datang, tetapi mereka tidak
hiraukan, mereka tidak dengar-dengaran. Akhirnya bukan hadiah mendapatkan pribadi
Yesus, bukan hadiah mendapatkan perlindungan, bukan hadiah mendapat Yerusalem
Baru tetapi dibakar oleh Tuhan.
Ini pelajaran bagi saya dan bagi
saudara. Seberapa kita yang ada malam ini, kita harus sikapi. Sebab apa yang
terjadi pada bangsa Israel bukan berakhir saat itu, tetapi ini pembelajaran
bagi saya dan saudara. Sebabnya lihat Anak Domba Allah dan tengok Mempelai
Laki-laki Sorga. Jadi di antara tengok Anak Domba Allah yaitu di halaman dan
lanjutkanlah mata kita sampai “tengok Anak Domba Allah” itu ruangan maha suci. Di
situ kita harus melihat dan belajar dengar-dengaran.
Yehekziel 10:5
10:5 Suara sayap kerub itu terdengar sampai pelataran
luar seperti suara ALLAH Yang Mahakuasa, kalau Ia berfirman.
Ini ada pada pasal 1:24.
Yehezkiel 1:24
1:24 Kalau mereka berjalan, aku mendengar suara sayapnya
seperti suara air terjun yang menderu, seperti suara Yang Mahakuasa, seperti
keributan laskar yang besar; kalau mereka berhenti, sayapnya dibiarkan
terkulai.
Dikatakan seperti suara Allah yang
Mahakuasa. Ini gerakan dari sayap kerub-kerub tadi. Kemudian dikatakan
terdengar di halaman, di pelataran. Sebenarnya suara ini memang dari sana.
Awalnya suara itu ditujukan di pelataran supaya mereka menerima Yesus sebagai
Tuhan dan Juruselamat, percaya dan mempercayakan diri kepadaNya, itu pintu
gerbang. Sesudah percaya Yesus dan mempercayakan diri kepadaNya, suara itu datang
supaya kita bertobat, itu mezbah korban bakaran. Sesudah kita bertobat,
bersekutu dengan Korban Kristus, minta ampun segala dosa dan salah kita,
kemudian suara itu datang “ayo beri diri dibaptis” itu bejana pembasuhan.
Tetapi bagi orang Israel suara ini
diabaikan oleh mereka, suara ini tidak dipeduli oleh mereka seperti gereja
Tuhan sekarang. Coba ditanya “percaya Yesus” dijawab “percaya”. Tetapi apakah
mempercayakan diri kepadaNya, dijawab “tunggu dulu”. Kalau ditanya “apakah betul
percaya kepada Yesus dan bertobat? Dijawab “saya bertobat sedikit-sedikit,
tetapi minuman keras belum bisa saya lepas, rokok saya tidak bisa lepas, judi
tidak bisa saya lepas, keinginan dagingku terlalu banyak”. Ada yang berkata
“saya sudah dibaptis dulu waktu umur satu bulan” itu bukan dibaptis. Ini suara
yang diabaikan. Akhirnya suara ini berubah memanggil “hukum mereka!”. Jangan
kita abaikan.
Olehnya beri kesempatan untuk
mendengarkan suara Firman. Ini suara nyaring berseru, seperti suara tentara
banyak.
Yehezkiel 1:24
1:24 Kalau mereka berjalan, aku mendengar suara
sayapnya seperti suara air terjun yang menderu, seperti suara Yang Mahakuasa,
seperti keributan laskar yang besar; kalau mereka berhenti, sayapnya dibiarkan
terkulai.
Coba dengar suara ini, luar biasa.
Sekarang suara ini beseru nyaring.
Amsal 1:20-21
1:20 Hikmat berseru nyaring di jalan-jalan, di
lapangan-lapangan ia memperdengarkan suaranya,
1:21 di atas tembok-tembok ia berseru-seru, di depan pintu-pintu
gerbang kota ia mengucapkan kata-katanya.
Yang dia tujukan ini orang yang tidak
berpengalaman. Artinya masih di halaman, tidak mau dilanjutkan ke ruangan suci
supaya berpengalaman di dalam bimbingan penggembalaan supaya mengerti Firman.
Amsal 1:22
1:22 "Berapa lama lagi, hai orang yang tak
berpengalaman, kamu masih cinta kepada keadaanmu itu, pencemooh masih gemar
kepada cemooh, dan orang bebal benci kepada pengetahuan?
Kalau bicara bertobat malah diejek.
“Biar saya tidak bertobat ini, barangkali saya masuk sorga. Kamu yang hari-hari
pergi gereja jangan-jangan kamu di neraka” ini pengolokan. “Biarpun baptis
tidak pakai air, biarpun pakai abu asalkan nama Yesus itu sudah selesai” ini
pengolokkan!
Amsal 1:23
1:23 Berpalinglah kamu kepada teguranku! Sesungguhnya,
aku hendak mencurahkan isi hatiku kepadamu dan memberitahukan perkataanku
kepadamu.
Padahal kalau kita berpaling, Tuhan
akan mencurahkan isi hatiNya kepada kita. Di mana tempatnya? Di ruangan suci.
Di sana ada meja roti sajian, di sana ada perjamuan suci, di situ Tuhan
mencurahkan isi hati. Ini diabaikan orang Israel. Orang Kristen juga tidak
peduli apa itu pendalaman Alkitab.
Suara ini harus diperdengarkan supaya
kita berpengalaman. Di ruangan suci kita bisa berpengalaman lewat ibadah raya,
ibadah pendalaman Alkitab dan ibadah doa penyembahan. Di situ kita diajar punya
pengalaman persekutuan dengan Bapa, Anak dan Roh. Makanya jangan kita tidak ada
ibadah Bible study/pendalaman Alkitab. Ibadah Raya saja yang disuka, ibadah
penyembahan mana. Padahal ketiganya ini tujuannya supaya kita berpengalaman. Kalau
tidak berpengalaman hati-hati!
Amsal 1:24
1:24 Oleh karena kamu menolak ketika aku memanggil,
dan tidak ada orang yang menghiraukan ketika aku mengulurkan tanganku,
Hal ini ditolak oleh Israel. Kenapa
tega, Tuhan mengulurkan tangan, mengulurkan perdamaian tetapi tidak disambut.
Ibarat seperti seorang jejaka simpati kepada seorang gadis, jejaka ini
mengulurkan tangan tetapi gadis itu tidak menyambut. Jadi laki-laki ini bertepuk tangan sebelah, dipermalukan oleh
perempuan itu. Gereja Tuhan seringkali mempermalukan Yesus yang mencintainya.
Amsal 1:25-28
1:25 bahkan, kamu mengabaikan nasihatku, dan tidak mau
menerima teguranku,
1:26 maka aku juga akan menertawakan celakamu; aku
akan berolok-olok, apabila kedahsyatan datang ke atasmu,
1:27 apabila kedahsyatan datang ke atasmu seperti
badai, dan celaka melanda kamu seperti angin puyuh, apabila kesukaran dan
kecemasan datang menimpa kamu.
1:28 Pada waktu itu mereka akan berseru kepadaku, tetapi
tidak akan kujawab, mereka akan bertekun mencari aku, tetapi tidak akan
menemukan aku.
Makanya sekarang dengarkan seruan
Tuhan kepada kita. Jika satu saat kita ditimpa malapetaka dan kita berseru kepada
Tuhan maka Tuhan menjawab, ini solusinya. Kalau di sini Tuhan tidak menjawab
lagi, karena waktu Tuhan mengulurkan tangan mereka menolak. Jadi kalau mau kita
dijawab oleh Tuhan, segala masalah kita diselesaikan oleh Tuhan maka dengarkan
suara Tuhan.
Amsal 1:29-31
1:29 Oleh karena mereka benci kepada pengetahuan dan
tidak memilih takut akan TUHAN,
1:30 tidak mau menerima nasihatku, tetapi menolak
segala teguranku,
1:31 maka mereka akan memakan buah perbuatan mereka,
dan menjadi kenyang oleh rencana mereka.
Akhirnya seperti Israel makan buah
perbuatan mereka. Apa yang mereka tabur itu mereka tuai. Mereka menabur daging,
menuai daging.
Yehezkiel 1:32-33
1:32 Sebab orang yang tak berpengalaman akan dibunuh
oleh keengganannya, dan orang bebal akan dibinasakan oleh kelalaiannya.
1:33 Tetapi siapa mendengarkan aku, ia akan tinggal
dengan aman, terlindung dari pada kedahsyatan malapetaka."
Karena menengok Mempelai Laki-laki
datang maka mendapat hadiah PribadiNya dan mendapat perlindungan. Dari aniaya
3,5 tahun antikristus dia terlindung. Makanya rajinkanlah mendengarkan suara
Tuhan.
Yehezkiel 10:5 ini bukan sekedar
bacaan tetapi ini pembelajaran bagiku lebih dahulu. Makanya saya harus membaca
Firman sampai berjam-jam. Dukunglah saya dalam doa. Tanggung jawab terhadap
jiwa itu bukan seperti bertanggung jawab kepada benda yang fana. Tuntutan berat
yang akan menuntut dia nanti, karena jiwa itu Tuhan beli dengan darahNya. Salah
kami dalam penggembalaan, akan Tuhan tuntut luar biasa. Kami juga
gembala-gembala yang ada harus hati-hati sekali, kalau sudah salah minta ampun kepada Tuhan.
Sebabnya dengarkan baik-baik suara
Tuhan, biarlah arti nama Simeon ada pada kita. Biarlah arti nama Ruben dan Gat juga
ada pada kita. Kemudian kaum Kehat, kaum yang mendapat perhatian Tuhan. Tuhan
katakan kepada Musa dan Harun “kaum Kehat harus kamu perhatikan. Jaga baik-baik
mereka. Jangan sampai mereka binasa. Karena pekerjaan mereka pikul Tabut Perjanjian.” Semua
perkakas-perkakas kudus mereka yang pikul. Kalau Gersom dan Merari pakai kereta,
jadi mereka tidak memikul. Merari punya 4 kereta dan 8 ekor lembu. Gersom punya
2 kereta dan 4 ekor lembu. Tetapi Kehat mesti memikul. Tuhan terima kasih,
kalau saya bertanggung jawab akan Firman Tuhan, bertanggung jawab akan umat
Tuhan maka pasti dilindungi.
Yesus tolong kami hamba-hambaMu. Pekerjaan
kami berat sekali, tidak enteng. Makanya saya cuma curah di kaki Tuhan, mohon
ampun kepada Tuhan. Jika bisa berlutut setengah 4 itu hanya kemurahan Tuhan.
Makanya dukunglah pelayanan kami, jangan dibuat berat lagi. Sudah dipikul
dibuat berat lagi.
Tuhan Memberkati.
GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 085241270477
Email: imamat_raja@yahoo.com
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar