Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan
Yesus Kristus.
Yehezkiel 10:8-14
10:8 Pada kerub-kerub itu tampak yang
menyerupai tangan manusia di bawah sayap mereka.
10:9 Aku melihat, sungguh, di samping kerub-kerub itu
terdapat empat roda, satu roda di samping seorang kerub, dan roda-roda ini
kelihatannya seperti kilauan permata pirus.
10:10 Kelihatannya keempatnya adalah serupa,
seolah-olah roda yang satu di tengah-tengah yang lain.
10:11 Kalau mereka berjalan mereka dapat menuju
keempat jurusan tanpa berbalik kalau berjalan; karena tempat mana yang dituju
oleh yang di muka, ke situlah pergi yang lain-lain, tanpa berbalik kalau
berjalan.
10:12 Seluruh badan mereka, punggungnya, tangannya,
sayapnya, dan roda-rodanya penuh dengan mata sekelilingnya, ya, roda-roda
mereka berempat juga.
10:13 Aku dengar bahwa roda-rodanya disebut
"puting beliung".
10:14 Masing-masing mempunyai empat muka: muka yang
pertama ialah muka kerub, yang kedua ialah muka manusia, yang ketiga ialah muka
singa dan yang keempat ialah muka rajawali.
Pada kerub-kerub itu tampak yang
menyerupai tangan manusia di bawah sayap mereka. Pada Yehezkiel 1:10 kita tahu
bahwa kerub itu menyerupai 4 muka yaitu muka singa, muka lembu, muka manusia
dan muka rajawali. Tetapi pada pasal 10 ayat 14 muka lembu hilang diganti
dengan muka kerub. Dari empat muka ini yaitu singa, lembu, manusia dan rajawali
itu adalah simbol dari 4 injil.
Injil Matius Yesus adalah Raja
lambangnya singa.
Injil Markus Yesus adalah hamba
lambangnya lembu.
Injil Lukas Yesus adalah manusia sejati
lambangnya manusia.
Injil Yohanes Yesus adalah Anak Allah
lambangnya burung rajawali atau burung nazar.
Dikatakan semua ada tangan di bawah
sayapnya. Berarti diperlihatkan bahwa Tuhan sudah memberikan pelayanan baik
sebagai Raja, baik sebagai hamba, baik sebagai manusia dan Anak Allah. Dan di
dalam pelayanan itu ditandai dengan sayap. Ini mengajar saya dan saudara bahwa
teladan yang kita dapatkan sempurna adalah pelayanan Yesus.
Raja adalah kedudukan yang paling
tinggi, bisa memberi pelayanan. Hamba kedudukan yang paling rendah jelas wajib memberi pelayanan. Manusia di dunia ini sama
memberi juga pelayanan. Anak Allah juga memberi contoh pelayanan. Tetapi kali ini pelayanan ini sudah distop. Mengapa? Ini
nubuatan untuk kita di akhir zaman. Apa yang terjadi dulu adalah pelajaran bagi
kita.
Kalau pelayanan Yesus di dalam injil
Matius, Markus, Lukas dan Yohanes, itu tidak dihirau atau diabaikan oleh
manusia maka bukan berarti pelayanan itu akan berkelanjutan, pelayanan itu akan berakhir. Ketika
berakhir maka kerub tadi disebut ada roda-rodanya. Setiap satu kerub ada satu
roda di sampingnya. Nama roda itu disebut puting beliung.
Yehezkiel 10:13
10:13 Aku dengar bahwa roda-rodanya disebut
"puting beliung".
Ini berarti pelayanan Yesus sebagai
Raja, sebagai hamba, sebagai manusia dan sebagai Anak Allah berhenti. Manusia
yang mengabaikan, yang tidak peduli dengan 4 kepribadian Tuhan ini akan
berhadapan dengan puting beliung.
Yesaya 66:15-16
66:15 Sebab sesungguhnya, TUHAN akan datang dengan
api, dan kereta-kereta-Nya akan seperti puting beliung, untuk melampiaskan
murka-Nya dengan kepanasan dan hardik-Nya dengan nyala api.
66:16 Sebab TUHAN akan menghukum segala yang hidup
dengan api dan dengan pedang-Nya, dan orang-orang yang mati terbunuh oleh TUHAN
akan banyak jumlahnya.
Namun 1:3
1:3 TUHAN itu panjang sabar dan besar kuasa, tetapi Ia
tidak sekali-kali membebaskan dari hukuman orang yang bersalah. Ia berjalan
dalam puting beliung dan badai, dan awan adalah debu kaki-Nya.
Tuhan akan datang dengan api, makanya
kerub itu di tengahnya ada api. Dan Yesus sebagai Imam Besar yang digambarkan
di sini manusia yang berpakaian lenan, mengambil api. Tangan kerub yang
mengambil dan diserahkan kepada Imam Besar. Jadi pelayanan Yesus berakhir
dengan mencurahkan api. Manusia sekarang ini melecehkan injil, manusia tidak
menghargai kasih Tuhan dalam pelayananNya sebagai raja, sebagai hamba, sebagai manusia
dan sebagai Anak Allah. Maka kehidupan itu akan berakhir berhadapan dengan
murka yang disebut bagaikan
puting beliung.
Tidak ada kepandaian di dunia ini,
sepintar-pintarnya manusia menciptakan teknologi secanggih apapun, tidak dapat
menghadang puting beliung. Walaupun banyak upaya manusia mau mengurai puting
beliung supaya tidak jadi, tetapi tetap terjadi. Lihat saja negara canggih
seperti Amerika. Justru di sana banyak orang mati karena puting beliung. Di
Jepang mereka mau mencari pusatnya, mereka terbang tinggi, kemudian mau
menjatuhkan bom di pusat puting beliung supaya terurai, tetapi tidak bisa. Jadi
sepandai apapun manusia, kalau dia adalah orang yang melawan Injil yaitu 4
kepribadian Tuhan ini maka dia akan habis dihancurkan oleh puting beliung.
Ini pelajaran bagi kita agar kita
tidak bermain-main dengan kasih Tuhan dalam penampilanNya sebagai Raja. Sebagai
Raja Tuhan punya amanah. Kalau
kita mengakui bahwa Dia adalah Raja kita maka tidak ada alasan kita menolak
perintah ini, kita harus menerima Injil itu.
Matius 28:19-20
28:19 Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa
murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,
28:20 dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang
telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa
sampai kepada akhir zaman."
Ayat 19 adalah pelajaran mula-mula
yang disebut hujan awal dan ayat 20 adalah pelajaran kesempurnaan yang disebut
hujan akhir. Kalau kita mau menerima Yesus sebagai Raja di atas segala raja maka
kita harus menerima pengajaran mula-mula. Pengajaran mula-mula itu tampil dalam
6 hal. Pengajaran yang menyucikan dan menyempurnakan itu ada satu.
Tuhan ingin agar kita gereja Tuhan benar-benar
membuka hati. Pelajaran mula-mula harus kita terapkan. Iman, baptisan air,
pengharapan, hidup kekal, penumpangan tangan dan manusia yang mati di dalam
Tuhan dibangkitkan.
Ibrani 6:1-2
6:1 Sebab itu marilah kita tinggalkan asas-asas
pertama dari ajaran tentang Kristus dan beralih kepada perkembangannya yang
penuh. Janganlah kita meletakkan lagi dasar pertobatan dari perbuatan-perbuatan
yang sia-sia, dan dasar kepercayaan kepada Allah,
6:2 yaitu ajaran tentang pelbagai pembaptisan,
penumpangan tangan, kebangkitan orang-orang mati dan hukuman kekal.
Ayat 3 ini yang diabaikan.
Ibrani 6:3
6:3 Dan itulah yang akan kita perbuat, jika Allah
mengizinkannya.
Mengakui Yesus raja, tetapi ketika Raja ini
mau menghentar dan mengarahkan kita supaya disempurnakan lewat Firman
pengajaran malah tidak diterima. Saya tidak pesimis, saya sangat optimis, jika
menerapkan Firman pengajaran Tuhan berkata “Aku menyertaimu sampai kesudahan
alam”. Jadi yang disertai Tuhan penekanannya adalah menerima pengajaran dan
yang mengajar. Ini hujan awal, pengajaran mula-mula ini penginjilan, membawa
terang kepada dunia di dalam kegelapan. Diteruskan pada pelajaran kesempurnaan.
Matius 28:19
28:19 Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa
murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,
Setelah menerima maka dibaptis dengan nama Bapa itulah Tuhan, nama Anak
itulah Yesus dan Roh Kudus itulah Kristus. Ada tindak lanjutnya yaitu mengajar,
itu hujan akhir.
Matius 28:20
28:20 dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang
telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa
sampai kepada akhir zaman."
Jika
pengajaran
ada, maka jaminannya Tuhan menyertai sampai
kesudahan zaman.
Jika
mengajar dan menerima pengajaran, jaminannya Tuhan menyertai sampai
kesudahan zaman. Mengajar harus seperti yang diperintah oleh Tuhan. Jangan
mengajar yang bukan diperintah Tuhan. Karena sekarang ini di dunia Kristen
banyak pengajaran tetapi bukan perintah Tuhan. Contohnya yang tidak ada pada perintah Tuhan
adalah Sidi dan percik, apakah itu perintah Tuhan? Itu contoh yang lazim kita
lihat dan dulu juga kita lakukan karena kita tidak tahu. Padahal itu bukan
perintah Tuhan.
Kita awalnya menerima hujan awal dan
masuk dalam praktek lahir baru lewat baptisan air, maka diajarkan tentang hidup
kekal dan penumpangan tangan. Mengapa penumpangan tangan ini perlu? Sebab
jangan sampai kita ditumpangkan tangan oleh orang yang tidak bertobat, tidak
lahir baru. Ini yang repot di dunia ini. Sebabnya ada pengajaran penumpangan
tangan, hidup kekal, kebangkitan, iman dan baptisan.
Kemudian lanjut ayat 20 dikatakan
“ajarkanlah seperti yang Aku perintahkan kepadamu”. Ketika Yesus awal melayani,
apa seruannya? “Bertobatlah karena kerajaan Sorga sudah dekat”. Baik Yohanes
Pembaptis juga berkata demikian. Kemudian gereja mula-mula, dalam Kisah Para
Rasul 1:1-3, diceritakan oleh Lukas yang menulis kitab segala rasul ini bahwa
yang diajarkan oleh Yesus tentang kerajaan Allah. Kemudian Kisah Para Rasul 28:30-31
rasul Paulus juga mengajar tentang kerajaan Allah. Jika kita mengakui Yesus
sebagai Raja, maka jangan kita keluar dari konteks kerajaan Allah. Pengajaran
itu selalu berkisar di dalam Kerajaan Allah, jangan kita keluar. Dan kerajaan
Allah mini sudah dibangun oleh Musa. Itu yang menjadi dasar kerajaan Allah yang diajarkan dalam
gereja.
Kisah Para Rasul 28:30-31
28:30 Dan Paulus tinggal dua tahun penuh di rumah yang
disewanya sendiri itu; ia menerima semua orang yang datang kepadanya.
28:31 Dengan terus terang dan tanpa rintangan apa-apa
ia memberitakan Kerajaan Allah dan mengajar tentang Tuhan Yesus Kristus.
Kerajaan Allah sekaligus mengajarkan
tentang pribadi Raja dan kerajaan Allah ini. Dalam injil Matius, Raja itu memberikan pelayanan, Dia
melayani. Rela sebagai Raja menanggalkan status Raja dan melayani. Ini yang kita
harus sikapi dan apresiasi. Kita melihat bagaimana kerendahan hatiNya. Kemudian
masuk pada injil Markus, di mana Yesus sebagai hamba. Kata kunci Injil Markus
adalah segera alias tidak pernah Dia membuang-buang waktu untuk melayani. Dan
Dia menyerahkan nyawa bagi orang lain.
Markus 10:45
10:45 Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk
dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi
tebusan bagi banyak orang."
Itulah hamba dan inipun pesan Tuhan
kepada kita. Kita menyerahkan nyawa dalam arti rohani jangan egois. Jangan kita
mementingkan diri sendiri. Kita harus membuka mata melihat orang yang susah,
apalagi orang yang sedang digiring oleh iblis untuk binasa, menuju pada kebinasaan. Siapa yang bertanggung jawab.
Jika kita sudah didalam kemudian kita
lebih memberatkan lagi, ini bukan menerima injil namanya. Apakah dia hamba
Tuhan, apakah dia isteri hamba Tuhan, apakah dia anak hamba Tuhan, apakah dia
umat Tuhan, jika kita tidak mampu menyalibkan daging kita, maka kita belum
dikatakan menerima Yesus sebagai hamba.
Olehnya saudara yang diberkati Tuhan,
sesudah itu ada Injil Lukas, ada Injil
Yohanes. Di dalam Injil Lukas diceritakan Yesus sebagai manusia, jelas-jelas
perbuatanNya ditampilkan Dia sebagai manusia. Banyak karakter manusia muncul di
dalam pelayannNya. Di dalam Yehezkiel 10:8 ada tangan, tangan berbicara
pelayanan. Dia sudah melayani, Dia tahu bagaimana posisi kita sebagai manusia
karena Dia menjadi manusia. Dia menikmati dan merasakan bagaimana sesungguhnya manusia
dalam penderitaan. Itu sebabnya Dia harus sama seperti kita cuma Dia tidak
berdosa.
Ibrani 2:14-15
2:14 Karena anak-anak itu adalah anak-anak dari darah
dan daging, maka Ia juga menjadi sama dengan mereka dan mendapat bagian dalam
keadaan mereka, supaya oleh kematian-Nya Ia memusnahkan dia, yaitu Iblis, yang
berkuasa atas maut;
2:15 dan supaya dengan jalan demikian Ia membebaskan
mereka yang seumur hidupnya berada dalam perhambaan oleh karena takutnya kepada
maut.
Dalam Injil Yohanes diceritakan Yesus
sebagai Anak Allah dalam kemuliaanNya. Itu sebabnya kata kunci Injil Yohanes
adalah pengajaran. Anak Allah tampil di dunia ini dengan Firman pengajaran. Untuk
mencapai kesempurnaan wajiblah kita menerima pengajaran.
Jika kita memperhatikan Yehezkiel
pasal 10 ini, ada beberapa hal yang berubah posisi. Termasuk kerub tadi. Dalam
ayat 3 disebut kerub itu pergi ke Bait Allah tetapi sisi selatan. Kemudian ayat
19 kerub itu pergi ke pintu gerbang rumah Tuhan sebelah timur. Ayat 4
disebutkan kemuliaan Tuhan naik ke atas kerub dan pindah ke ambang pintu Bait
Allah. Jadi sudah tiga. Yang tiga perkara ini sifatnya negatif. Kalau negatif,
berarti ini bukan berkat. Ini menghadirkan bencana, menghadirkan hukuman.
Tetapi yang keempat, itu yang positif. Ini adalah teladan saya, teladan saudara
yang benar-benar kita sudah satu dan menyatu dengan singa Yesus raja, lembu
Yesus hamba, manusia Yesus manusia dan rajawali Yesus Anak Allah. Itu yang
positif, di mana letak positifnya?
Yehezkiel 10:14
10:14 Masing-masing mempunyai empat muka: muka yang
pertama ialah muka kerub, yang kedua ialah muka manusia, yang ketiga ialah muka
singa dan yang keempat ialah muka rajawali.
Jadi yang tampil di sini adalah singa
(Matius), manusia (Lukas), rajawali (Yohanes). Di mana lembu (Markus)? Kita
lihat yang lembu ini langsung berubah menjadi kerub. Ini yang positif. Jika kita
hamba Tuhan dan jemaat Tuhan dipercayai Tuhan jabatan pelayanan, jabatan ini
jangan sampai tidak kita hargai sebab itu kepercayaan Tuhan. Menjadi anggota
Tubuh Kristus harus punya jabatan, jabatan itu adalah tempat di dalam Tubuh
Kristus.
Ada hamba Tuhan secara fulltimer.
Tetapi sebagai umat Tuhan, kita juga dipercayai oleh Tuhan dan diberi jabatan
dalam pelayanan, sebab Tubuh Kristus itu tidak ada yang diam, semua bergerak. Jabatan kita adalah
imam. Kalau jabatan kita sebagai imam, mari kita memberikan pelayanan sebagai
imam yang setia sampai garis akhir, sampai Tuhan datang pada kali yang kedua.
Karena kalau tidak, kita tidak bisa melihat seperti wajah lembu yang kemudian
hilang dan diganti wajah kerub. Kerub itu wajah sorga. Berarti dia hamba,
kemudian dalam pelayanannya menikmati pekerjaan keubahan sampai dia mulia seperti
kerub, makhluk sorga.
Yang digambarkan lembu itu adalah
hamba.
Yehezkiel 10:14
10:14 Masing-masing mempunyai empat muka: muka yang
pertama ialah muka kerub, yang kedua ialah muka manusia, yang ketiga ialah muka
singa dan yang keempat ialah muka rajawali.
Kalau dibandingkan Yehezkiel 1:10 ini
positif.
Yehezkiel 1:10
1:10 Muka mereka kelihatan begini: Keempatnya
mempunyai muka manusia di depan, muka singa di sebelah kanan, muka lembu di
sebelah kiri, dan muka rajawali di belakang.
Kalau tiga hal yang pertama itu yang
negatif. Kalau Tuhan sampai beranjangan sana itu bukan yang positif. Sebentar
di selatan, sebentar di timur, sebentar di atas tabut pernjanjian. Tetapi di
dalamnya semua ada maksud-maksud yaitu penghukuman yang akan Dia laksanakan.
Ini negatif, jangan kita kepincut di situ. Jangan kita bodoh membawa diri di situ
sebab kita akan dilibas oleh Tuhan. Olehnya ayat 14, jika kita menerima jabatan
pelayanan maka dari hamba, dari lembu menjadi kerub yang mulia, penghuni sorga.
Mari kita melihat aktifitasnya lembu.
Amsal 14:4
14:4 Kalau tidak ada lembu, juga tidak ada gandum,
tetapi dengan kekuatan sapi banyaklah hasil.
Kalau tidak ada yang memberi dirinya
dalam status hamba, bukan hanya daulos tetapi
sampai huperetas, maka jemaat tidak
akan menkonsumsi Firman Tuhan, yang jemaat konsumsi hanya akal yang disampaikan
dari mimbar. Sebab yang berdiri di belakang mimbar tidak memposisikan diri
sebagai lembu, sebagai hamba, sebagai Doulos/ huperetas.
Aktifitas lembu itu untuk
menghadirkan limpah gandum. Bahkan yang disebutkan di sini bukan hanya
limpahnya gandum tetapi langsung kepada hasil gandum. Itu hasil dari aktivitas sapi/lembu.
Makanya kalau kami hamba Tuhan tidak
aktif, tidak serius di kaki Tuhan mendengarkan suara Firman Tuhan langsung dari
Tuhan maka tidak akan ada Firman. Juga Firman didapatkan dalam mendengarkan
Firman di dalam ibadah persekutuan. Tetapi awas, jangan hanya mengambil Firman
dari ibadah persekutuan, diteruskan tanpa ada pergumulan dari lembu. Itu
juga berarti hanya menyontek Firman. Itu
boleh dan tidak salah, tetapi itu bukan kegiatan yang semestinya. Seharusnya ada pergumulan ekstra dari hamba
Tuhan berjuang di kaki Tuhan. Kemudian setelah dia berjuang membaca Firman,
otomatis akan datang “oh pernah saya dengar dari sini, pernah saya terima di
sini”. Itu adalah tambahan. Sayapun sebagai hamba Tuhan banyak buku-buku
pelajaran Tabernakel saya miliki. Itu semua membuka wawasan saya kemudian
diterapkan dalam penyajian Firman Allah.
Tidak disebutkan lagi umat kenyang
karena makan limpah, tetapi hasilnya. Apa hasilnya? Pribadi yang menempatkan
diri sebagai lembu itu akhirnya berhasil. Dalam Roma 15:16 itulah hasilnya.
Makanya saya katakan “Tuhan sampai saat ini belum ada hasil yang saya
persembahkan” masih sementara digarap oleh kelimpahan Firman sehingga satu saat
ada hasil. Saya belum bisa berbangga diri “oh jemaat sudah ada isi dalam
gereja”. Itu belum hasilnya, itu masih dalam taraf menuju diterima atau tidak. Kalau
diterima, itu baru berhasil.
Roma 15:16
15:16 yaitu bahwa aku boleh menjadi pelayan Kristus
Yesus bagi bangsa-bangsa bukan Yahudi dalam pelayanan pemberitaan Injil Allah,
supaya bangsa-bangsa bukan Yahudi dapat diterima oleh Allah sebagai persembahan
yang berkenan kepada-Nya, yang disucikan oleh Roh Kudus.
Jika lewat pelayanan kami kemudian
bapak, ibu, anak muda diterima oleh Tuhan maka itulah hasil. Cirinya:
Roma 15:18
15:18 Sebab aku tidak akan berani berkata-kata tentang
sesuatu yang lain, kecuali tentang apa yang telah dikerjakan Kristus olehku,
yaitu untuk memimpin bangsa-bangsa lain kepada ketaatan, oleh perkataan dan
perbuatan,
Itulah bangsa kafir, berarti ayat ini
ditujukan kepada hamba Tuhan yang melayani bangsa kafir. Itu baru namanya
hasil, jika dalam pelayanan ini kami melihat jemaat mulai taat dalam perkataan
dan taat dalam perbuatan. Untuk mencapai hasil ini ada gandum. Untuk
mendapatkan hasil maka ada kegiatan dari lembu. Makanya dalam Yehezkiel 10:14
lembu hilang dan yang muncul kerub, ini
sudah berhasil. Lembu sendiri secara rohani sudah berevolusi menjadi kerub.
Roma 16:26-27
16:26 tetapi yang sekarang telah dinyatakan dan yang
menurut perintah Allah yang abadi, telah diberitakan oleh kitab-kitab para nabi
kepada segala bangsa untuk membimbing mereka kepada ketaatan iman --
16:27 bagi Dia, satu-satunya Allah yang penuh hikmat,
oleh Yesus Kristus: segala kemuliaan sampai selama-lamanya! Amin.
Manusia ini gampang berubah ke yang
negatif, tetapi yang berubah ke positif berat sekali rasanya. Tetapi menuju
pada yang positif itu rancangan sorga, bukan yang negatif. Makanya pada pasal
10 ini Tuhan perlihatkan yang negatif 3 dan yang positif. Bukan berarti Tuhan
melakukan yang negatif, tetapi ini ajaran bahwa lebih banyak yang negatif dari
pada yang positif.
Sebagai lembu, sebagai hamba saya
harus giat supaya banyak hasil. Bukan hanya hasil limpah gandum. Memang kalau
ada lembu pasti ada gandum. Tinggal ditambah dengan giat. Kalau giat maka hasilnya
itulah Roma 15:16. Ini pelajaran bagiku, Tuhan tolong dan ampuni saya, Tuhan
berikan saya kemampuan ajaib untuk giat.
I Korintus 9:8-9
9:8 Apa yang kukatakan ini bukanlah hanya pikiran
manusia saja. Bukankah hukum Taurat juga berkata-kata demikian?
9:9 Sebab dalam hukum Musa ada tertulis:
"Janganlah engkau memberangus mulut lembu yang sedang mengirik!"
Lembukah yang Allah perhatikan?
Mengirik ini adalah pekerjaan lembu
yang memisahkan gandum dari jerami. Setelah itu gandum yang sudah lepas dari jerami kemudian
dikupas dan ditaruh
dibatu kisaran, digiling lagi oleh lembu sampai menjadi halus untuk menjadi
tepung yang terbaik. Itulah yang dibuat menjadi roti dan ditaruh di atas meja
roti sajian.
Memberangus mulut itu berarti ditaruh
keranjang di mulutnya sehingga tidak bisa makan. Jangan memberangus mulut
lembu, kasihan dia juga mau makan. Bagaimana mau kuat memutar batu kilangan
kalau tidak makan. Itu yang pertama. Yang kedua jangan sampai kita salah-salahkan
apa yang dia katakan sekalipun itu benar, jangan kita tolak. Itu berarti
memberangus mulutnya. Lembu (gembala) itu jangan disumbat mulutnya, dia sudah bicara yang benar tetapi kenapa
balik disikat.
I Korintus 9:10
9:10 Atau kitakah yang Ia maksudkan? Ya, untuk kitalah
hal ini ditulis, yaitu pembajak harus membajak dalam pengharapan dan pengirik
harus mengirik dalam pengharapan untuk memperoleh bagiannya.
Jadi kalau memberangus, artinya
terima gratis saja tanpa bayar harganya. Memberangus itu termasuk tidak
mengembalikan milik Tuhan, tidak bawa hulu hasil, tidak ada korban-korban
khusus. Itu memberangus mulut lembu. Walaupun secara pribadi rasul Paulus mengatakan
“aku tidak menggunakan hakku” walaupun sebenarnya itu hak lembu.
I Korintus 9:11
9:11 Jadi, jika kami telah menaburkan benih rohani
bagi kamu, berlebih-lebihankah, kalau kami menuai hasil duniawi dari pada kamu?
Jadi kalau kami menabur benih rohani,
berarti gandum, berarti limpah Firman, apakah salah kalau kami menerima
perpuluhan, hulu hasil dan sebagainya? Tidak!
I Korintus 9:12
9:12 Kalau orang lain mempunyai hak untuk mengharapkan
hal itu dari pada kamu, bukankah kami mempunyai hak yang lebih besar? Tetapi
kami tidak mempergunakan hak itu. Sebaliknya, kami menanggung segala sesuatu,
supaya jangan kami mengadakan rintangan bagi pemberitaan Injil Kristus.
Masakan gembala dikecilkan jika terima pemberian, kemudian tamu yang datang menerima yang lebih besar. Itukan terbalik.
Jadi ketika saya pergi dalam penginjilan menyampaikan Firman pengajaran, saya
selalu berupaya untuk tidak menerima, kalau jemaat berkoban kepada tim saya,
itu terserah mereka. Ini bukan nanti saya di pengajaran, tetapi sejak saya belum di pengajaran. Karena waktu itu belum mantap di dalam
pengajaran maka saya tinggal terus isteri di rumah dan saya pergi dengan 6
kawan saya. Waktu saya pergi ke Makale, ke Palopo dan di mana saja, orang lain
heran sebab korban tidak saya terima. Tetapi saya diam-diam saja tidak mau
bicara. Namun kalau di dalam jemaat harus!
I Korintus 9:13-14
9:13 Tidak tahukah kamu, bahwa mereka yang melayani
dalam tempat kudus mendapat penghidupannya dari tempat kudus itu dan bahwa
mereka yang melayani mezbah, mendapat bahagian mereka dari mezbah itu?
9:14 Demikian pula Tuhan telah menetapkan, bahwa
mereka yang memberitakan Injil, harus hidup dari pemberitaan Injil itu.
Ini penginjil, kalau penginjil memang
begitu. Tetapi kalau gembala pergi menginjil, jangan seperti itu! Itu namanya
rakus.
I Korintus 9:15
9:15 Tetapi aku tidak pernah mempergunakan satu pun
dari hak-hak itu. Aku tidak menulis semuanya ini, supaya aku pun diperlakukan
juga demikian. Sebab aku lebih suka mati dari pada ...! Sungguh, kemegahanku
tidak dapat ditiadakan siapa pun juga!
Rasul Paulus ini seorang rasul,
penginjil dan pengajar, dia bukan gembala. Kebutuhan penginjilan rasul Paulus
sudah disponsor sidang jemaat Filipi dan jemaat yang ada di wilayah Makedonia.
2 Timotius 1:11
1:11 Untuk Injil inilah aku telah ditetapkan sebagai pemberita, sebagai
rasul dan sebagai guru.
I Korintus 9:16-17
9:16 Karena jika aku memberitakan Injil, aku tidak
mempunyai alasan untuk memegahkan diri. Sebab itu adalah keharusan bagiku.
Celakalah aku, jika aku tidak memberitakan Injil.
9:17 Kalau andaikata aku melakukannya menurut
kehendakku sendiri, memang aku berhak menerima upah. Tetapi karena aku
melakukannya bukan menurut kehendakku sendiri, pemberitaan itu adalah tugas
penyelenggaraan yang ditanggungkan kepadaku.
Kenapa dia katakan seperti itu?
Masakan yang mengutus tidak menjamin orang yang diutus. Tidak ada anggota militer pergi berperang lalu dia pergi
mencari dana sendiri lebih dahulu, tentu negaranya yang menanggung. Taruhannya
di sini adalah iman.
I Korintus 9:18
9:18 Kalau demikian apakah upahku? Upahku ialah ini:
bahwa aku boleh memberitakan Injil tanpa upah, dan bahwa aku tidak
mempergunakan hakku sebagai pemberita Injil.
Inilah lembu yang giat, sehingga
dalam Roma pasal 15 tadi dia ingin umat yang dia persembahkan diterima oleh
Tuhan. Ini pelajaran bagi kami.
Lembu yang sedang mengirik jangan
diberangus. Kalau kita dipercayai Tuhan suatu jabatan pelayanan jangan kita
abaikan, kita harus terlibat dalam pelayanan sampai Tuhan datang menjemput kita atau sampai garis akhir.
Tuhan Memberkati.
GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 085241270477
Email: imamat_raja@yahoo.com
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar