Salam
sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Yohanes 5:1-5
5:1 Sesudah itu
ada hari raya orang Yahudi, dan Yesus berangkat ke Yerusalem.
5:2 Di Yerusalem
dekat Pintu Gerbang Domba ada sebuah kolam, yang dalam bahasa Ibrani disebut
Betesda; ada lima serambinya
5:3 dan
di serambi-serambi itu berbaring sejumlah besar orang sakit: orang-orang buta,
orang-orang timpang dan orang-orang lumpuh, yang menantikan goncangan air kolam
itu.
5:4 Sebab
sewaktu-waktu turun malaikat Tuhan ke kolam itu dan menggoncangkan air itu;
barangsiapa yang terdahulu masuk ke dalamnya sesudah goncangan air itu, menjadi
sembuh, apa pun juga penyakitnya.
5:5 Di situ ada
seorang yang sudah tiga puluh delapan tahun lamanya sakit.
Pasal
ini dalam terang Tabernakel terkena kolam basuhan. Berarti tempat kita
mengkuburkan hidup yang lama. Sesuai bentuk kolam basuhan itu bagaikan bunga
berarti kehidupan yang masuk dalam kelahiran baru punya ikrar agar indah dengan mengeluarkan bunga. Itulah bentuk
kolam itu. Kalau dalam Bait Allah Salomo, ada gambar seperti bunga pada kolam
basuhan.
Kerinduan
hati Tuhan, orang yang sudah percaya, bertobat dan lahir baru agar tampil seperti
bunga. Siapa yang tidak suka bunga. Sedangkan bunga bangkaipun orang suka
melihat karena wujudnya indah, walaupun baunya berbau bangkai. Kalau ada bunga berarti
segera akan muncul buah dan buah itu bermanfaat bagi dirinya dan bagi orang
lain.
Di
sini ada hal yang perlu kita pelajari, bukan dari diri saya tetapi dari Tuhan
yang memberikan kepada kita pengertian. Lebih dahulu dikatakan ada masa raya
orang Yahudi. Padahal kita tahu dalam Imamat 23:4, itu bukan masa raya Yahudi
tetapi masa raya Tuhan. Tetapi telah merosot
nilainya menjadi masa raya Yahudi. Berarti merosot dari rohani menjadi yang
jasmani, mestinya dari yang jasmani menjadi yang rohani. Berarti ini tidak indah lagi, tidak akan mengeluarkan buah
yang bermanfaat bagi Tuhan.
Imamat 23:4 (Terjemahan Lama)
23:4 Maka inilah
segala masa raya Tuhan akan perhimpunan yang suci, yang hendak kamu
serukan pada masanya yang tertentu:
Yohanes 5:1
5:1 Sesudah itu
ada hari raya orang Yahudi, dan Yesus berangkat ke Yerusalem.
Berarti
tidak seperti bunga, seperti wujud kolam itu karena dirusak oleh pikiran
manusia. Begitu merosotnya kerohanian orang Israel. Sehingga kita diperhadapkan
dengan Betesda, di lima serambinya berhamparan orang-orang sakit. Di sini ada
persekutuan tetapi persekutuan orang-orang sakit. Padahal Tuhan mau membawa
kita gereja Tuhan supaya sehat untuk mencapai kesempurnaan (persekutuan tubuh Kristus).
Apalah
guna persekutuan tetapi ditandai dengan kehidupan yang sakit rohaninya. Bahkan
lebih parah, ada yang sakit sudah 38 tahun. Ini bernubuat:
Ulangan 2:14
2:14 Lamanya
kita berjalan sejak dari Kadesh-Barnea sampai kita ada di seberang sungai Zered,
ada tiga puluh delapan tahun, sampai seluruh angkatan itu, yakni prajurit,
habis binasa dari perkemahan, seperti yang dijanjikan TUHAN dengan sumpah
kepada mereka;
Orang
Israel berjalan dari Kadesh-Barnea sampai Sungai Zered selama 38 tahun. Ini menunjuk
bagaimana perjalanan gereja. 38 yobel gereja Tuhan sakit. Berarti tidak indah. Kita
saja kalau sakit secara jasmani kita rasa tidak enak, kita maunya sehat. Tetapi
secara rohani, manusia lebih suka sakit rohaninya dari pada sehat rohaninya.
Perjalanan
Israel itu selama 40 tahun. Dalam Yobel pertama sehat, masuk yobel kedua mulai
sakit. Begitu juga gereja Tuhan. Waktu yobel pertama gereja lahir di Yerusalem,
begitu sehat. Bagaikan pohon yang rimbun sekali. Tetapi masuk Yobel kedua,
gereja mulai sakit. Kita sekarang ada pada yobel terakhir. Yang sakit itu mau
disembuhkan. Penampilan Yesus di situ menunjuk penampilan Kabar Mempelai untuk
menyehatkan kita.
Tetapi
lebih dahulu kita diperhadapkan bagaimana rohani orang Israel sakit, dari pesta
Allah merosot menjadi pesta jasmani. Kita lihat saja di permukaan orang
Kristen, pesta Tuhan dirubah suasananya menjadi pesta jasmani. Sebenarnya ini
sadar atau tidak sadar sakit. Padahal di sini disinggung tentang pintu gerbang
domba. Pintu gerbang domba ini ditangani oleh imam besar Elyasib bersama
kawan-kawannya untuk memperbaiki pintu gerbang domba waktu mereka kembali dari
pembuangan. Sesudah mereka memperbaiki, maka ketika tembok Yerusalem
diresmikan, maka lewat pintu gerbang domba ini tampil
para penyanyi dengan gegap gempita memuja dan memuji Tuhan. Ini yang Tuhan cari
dalam gereja, maka Tuhan Yesus berkepentingan masuk lewat pintu domba. Padahal
ada pintu yang lazim, tetapi saat itu Yesus masuk lewat pintu gerbang domba.
Nehemia 3:1
3:1 Maka
bersiaplah imam besar Elyasib dan para imam, saudara-saudaranya, lalu membangun
kembali pintu gerbang Domba. Mereka mentahbiskannya dan memasang
pintu-pintunya. Mereka mentahbiskannya sampai menara Mea, menara Hananeel.
Ada
banyak pintu di Yerusalem, salah satu pintu gebang domba. Pintu yang dirusak oleh Nebukadnezar,
sekarang dipulihkan dan ditangani langsung oleh imam besar. Kalau pintu lain
tidak langsung ditangani imam besar. Setelah pintu ini selesai dan pintu-pintu
yang lain selesai serta tembok Yerusalem rampung, maka ditahbiskan. Dan para
penyanyi masuk melalui pintu gerbang domba.
Nehemia 12:37-39
12:37 Lalu pada
pintu gerbang Mata Air mereka langsung naik tangga-tangga kota Daud, pada jalan
pendakian tembok, lewat istana Daud, dan berjalan sampai pintu gerbang Air, di
sebelah Timur.
12:38 Dan paduan
suara yang kedua berarak ke kiri dan aku mengikutinya dengan sebagian dari
orang-orang itu melalui tembok dan menara Perapian sampai tembok Lebar.
12:39 Lalu kami
melalui pintu gerbang Efraim, pintu gerbang Lama, pintu gerbang Ikan, menara
Hananeel dan menara Mea sampai pintu gerbang Domba. Mereka berhenti di pintu
gerbang Penjagaan.
Ini
paduan suara dalam pentahbisan tembok Yerusalem. Ini yang Tuhan ingin. Namun
setelah lewat pintu gerbang domba Yesus melihat persekutuan orang sakit, tidak
ada roh memuji, tidak ada selera dengar
Firman Tuhan. Ini persekutuan tetapi ditandai persekutun orang-orang sakit. Apa
guna kita menggalang persekutuan tetapi mulai dari yang menggarap, pemimpinnya,
hamba Tuhan, sampai jemaat semua rada sakit. Buta, timpang, lumpuh, itu yang
ditonjolkan. Ada empat hal yang ditonjolkan di sini yaitu sakit (itu secara
umum) dan (trio) buta, timpang dan lumpuh.
Itu
sebabnya Tuhan berkepentingan masuk lewat pintu gerbang domba supaya mereka
tahu dan mengenang bagaimana zaman pembuangan di Babel kemudian mereka kembali
dan pintu gerbang itu dibangun dibawah pimpinan imam besar Elyasib. Hadirnya
pintu gerbang domba berarti mereka bisa lihat bekas tangan Imam Besar. Bila Imam
Besar ada berarti ada pekerjaan penyucian. Ini yang dimaksud oleh Tuhan di
dalam hidup kita sebagai umat Tuhan. Kita raba hati kita, apakah persekutuan
kita ini terdiri dari kehidupan yang sakit. Dan ada penyakit yang paling parah
yaitu yang sakit 38 tahun.
Inilah
5 serambi di kolam Betesda. Tetapi banyak gedung gereja memakai nama jemaat
Betesda, berarti dia suka sakit. Juga jika kita melihat bumi yang kita diami
ini, ada 5 benua yang didiami manusia. Jadi di dunia ini gereja Tuhan sakit.
Kita harus memahami ini agar jangan sampai kita tahu ada pintu gerbang domba
tetapi mana sukacita memuji Tuhan. Apakah kita mengalami pelayanan Imam Besar
di dalam gereja. Kalau kita tidak alami, tidak ada roh perdamaian, tidak ada
penyucian berjalan dalam sidang jemaat. Maka kita tidak mendapatkan pelayanan
Imam Besar.
Kalau
dulu imam besar Elyasib, walaupun akhir-akhirnya pelayanan Elyasib merosot.
Karena anaknya menikah dengan anak Tobia. Tobia ini orang yang anti pembangunan
di Yerusalem. Kemudian Elyasib membangunakan bilik di Bait Allah buat Tobia.
Waktu itu Nehemia tidak ada karena dia pergi ke Babel. Ketika dia kembali dia
menemukan di dalam Bait Allah ada kamar khusus untuk anak mantu Elyasib, yaitu
anak Tobia, maka dia mengamuk. Dia bongkar, dia banting dan hancurkan semuanya.
Ini
sikap hamba Tuhan yang baik, sikap hamba Tuhan yang sehat rohaninya, dia tidak
suka gereja Tuhan disusupi dengan perkara-perkara yang sifatnya daging. Inilah
sifat dari Nehemia.
Nehemia 13:7
13:7 Lalu aku
tiba di Yerusalem dan melihat kejahatan yang dibuat Elyasib untuk keuntungan
Tobia, sebab bagi Tobia ini telah disediakannya sebuah bilik di pelataran rumah
Allah.
Tobia
ini musuh bebuyutan, bagaikan orang yang menggunting pakaian di dalam lipatan.
Dilihat utuh dari luar padahal di dalam sudah habis tergunting-gunting.
Nehemia 13:8
13:8 Aku menjadi
sangat kesal, lalu kulempar semua perabot rumah Tobia ke luar bilik itu.
Ini
sifat dari hamba Tuhan yang dapat diancungkan
jempol. Yang seperti ini dicari oleh Tuhan, hamba
Tuhan yang tegas.
Kemudian
meja roti dia taruh di sana, kaki dian dan mezbah dupa diatur kembali oleh
Nehemia.
Nehemia 13:9
13:9 Kemudian
kusuruh tahirkan bilik itu, sesudah itu kubawa kembali ke sana
perkakas-perkakas rumah Allah, korban sajian dan kemenyan.
Dari
pelajaran Yohanes pasal 5 ini, kita mendengar tentang pintu gerbang domba yang
mengingatkan kita tentang imam besar Elyasib. Tetapi sekarang kita punya Imam Besar
yang tidak ada cacat celanya, itulah Yesus, bahkan Dia Mempelai Laki-laki
Sorga. Dia tidak membiarkan kita berlarut-larut ada dalam persekutuan yang
terdiri dari persekutuan orang-orang sakit. Walaupun sewaktu-waktu terjadi
kegerakan, ini tidak elok di mata Tuhan kalau kita hanya sewaktu-waktu ada
kegerakan.
Kalau
ada pendeta mata kucing dari luar negeri maka semua kegerakan, semua keluar
dari lubang semut. Begitu pendeta itu pulang, semua kembali ke lubang semut,
tidak ada kegerakan. Makanya Tuhan menegur kita, Tuhan tidak mau kegerakan itu
hanya sewaktu-waktu. Tetapi Tuhan ingin dalam setiap kita beribadah ada
kegerakan rohani, ini yang dicari oleh Tuhan.
Kalau
ada pendeta dari luar negeri, manusia dari lubang-lubang semut semua keluar.
Begitu pendeta itu pulang, hilang lagi kegerakan. Kita di sini juga jangan
seperti itu. Jangan karena datang Pdt dari
Malang
semua kegerakan. Setelah pulang bagaimana, saudara yang jawab sendiri.
Kegerakan
itu harus hadir lewat dorongan Imam Besar menyampaikan Firman Tuhan. Itu
kegerakan yang benar. Harus ada yang mendorong, bukan cuma sewaktu-waktu.
Ezra 5:1-2
5:1 Tetapi nabi
Hagai dan Zakharia bin Ido, kedua nabi itu, bernubuat terhadap orang-orang
Yahudi yang tinggal di Yehuda dan di Yerusalem dalam nama Allah Israel, yang
menyertai mereka.
5:2 Pada waktu
itu mulailah Zerubabel bin Sealtiel dan Yesua bin Yozadak membangun rumah Allah
yang ada di Yerusalem. Mereka didampingi dan dibantu oleh nabi-nabi Allah.
Jadi
kegerakan ini harus didorong oleh Firman nubuatan dan Firman pengajaran.
Hagai 1:12-14
1:12 Lalu
Zerubabel bin Sealtiel dan Yosua bin Yozadak, imam besar, dan selebihnya dari
bangsa itu mendengarkan suara TUHAN, Allah mereka, dan juga perkataan nabi
Hagai, sesuai dengan apa yang disuruhkan kepadanya oleh TUHAN, Allah mereka;
lalu takutlah bangsa itu kepada TUHAN.
1:13 Maka
berkatalah Hagai, utusan TUHAN itu, menurut pesan TUHAN kepada bangsa itu,
demikian: "Aku ini menyertai kamu, demikianlah firman TUHAN."
1:14 TUHAN
menggerakkan semangat Zerubabel bin Sealtiel, bupati Yehuda, dan semangat Yosua
bin Yozadak, imam besar, dan semangat selebihnya dari bangsa itu, maka
datanglah mereka, lalu melakukan pekerjaan pembangunan rumah TUHAN semesta
alam, Allah mereka,
Maka
terlibatlah mereka dalam pembangunan perbaiki kembali
hal-hal yang sudah menjadi puing itu. Jadi kegerakan itu didorong oleh adanya
Firman nubuatan dan Firman pengajaran. Kalau kita tidak mengaktifkan diri
mendengar Firman nubuatan dan Firman pengajaran maka satu waktu kita benci
kebenaran. Kalau sekarang mulai merosot, lama-lama dia akan benci kebenaran,
tidak suka kebenaran. Dan orang itu adalah anggotanya antikristus. Jadi kalau
ada anak muda di sini tidak suka kebenaran maka anda pelan dan pasti melamar
menjadi anggota antikristus, neraka tempatnya! Ini jangan sampai terjadi.
Makanya
kegerakan itu harus kita dapatkan lewat firman pengajaran dan Firman nubuatan.
Di mana? Pada ibadah Pendalaman Alkitab, dalam ibadah Raya dan dalam ibadah Doa
Penyembahan semacam ini. Jangan hanya insidentil, jangan hanya sewaktu-waktu,
jangan kita jadi seperti itu.
Kalau
sedikit saja mulai melemah maka itu yang iblis tunggu. dia akan dorong terus
sampai satu waktu tidak suka kebenaran bahkan benci kebenaran. Kalau sudah
benci kebenaran maka dia sudah menjadi anggotanya antikristus dan tinggal
menunggu nafas Tuhan menghancurkan dia.
II Tesalonika 2:8
2:8 pada waktu
itulah si pendurhaka baru akan menyatakan dirinya, tetapi Tuhan Yesus akan
membunuhnya dengan nafas mulut-Nya dan akan memusnahkannya, kalau Ia datang
kembali.
Kegerakan
itu mulai dari setiap pribadi. Dengarkan Firman nubuatan dan Firman pengajaran,
itu mendorong supaya rohani kita ada dalam kegerakan
terus. Jangan tidur rohani.
Yang
terjadi dalam Yohanes pasal 5 ini adalah kegerakan sewaktu-waktu.
Yohanes 5:4
5:4 Sebab
sewaktu-waktu turun malaikat Tuhan ke kolam itu dan menggoncangkan air itu;
barangsiapa yang terdahulu masuk ke dalamnya sesudah goncangan air itu, menjadi
sembuh, apa pun juga penyakitnya.
Jadi
persekutuan yang ditandai kehidupan yang sakit rohani, cirinya mementingkan
diri sendiri. Kalau mereka tidak mementingkan diri sendiri, kan bisa mereka
kompak masuk berbarengan 10 orang atau 100 orang supaya sembuh semua. Tetapi
mereka mementingkan diri sendiri. Ini jangan terjadi pada diri kita.
Lihat
pengakuan dari yang lumpuh itu. Dia gagal terus. Kegagalan bukan karena saudara
tidak punya rumah, tidak punya pekerjaan, tidak punya suami, tidak punya
isteri, tidak punya anak atau tidak punya sawah. Kegagalan paling parah adalah
kegagalan rohani. Kalau rohani gagal itu yang paling berat, paling membahayakan,
tetapi seringkali malah dianggap remeh. Coba saudara lihat pengakuan rasul
Paulus menyangkut soal ini. Di mana rasul Paulus menemukan jalan keluar untuk
tidak gagal.
Tadinya
38 tahun orang itu berbaring berarti horisontal. Setelah Yesus datang maka
disuruh bangun dan mengangkat tilamnya, berarti vertikal. Horisontal dan
vertikal itu menunjuk salib.
Rasul
Paulus mengatakan ketika dia melaksanakan Taurat, dia gagal dan gagal. Setiap
dia menginginkan yang baik, yang muncul yang tidak baik. Selalu yang dia
pikirkan yang indah-indah tetapi yang muncul yang tidak indah. Namun akhirnya
rasul Paulus berkata “syukur saya bertemu Yesus”. Sebabnya ayo kita gereja
Tuhan, Jangan berpikir keberhasilan dalam usaha itu berarti tidak gagal, itu
berarti berhasil. Tetapi awas, kegagalan rohani itu yang paling berat. Sebab
kalau rohani gagal maka neraka tempatnya!
Kita
lihat pengakuan rasul Paulus. Dia selalu
gagal dan gagal. Ini perjuangan rasul Paulus dalam hukum Taurat menghadapi
dosa, dia gagal, dia tidak bisa.
Roma 7:16-19
7:16 Jadi jika
aku perbuat apa yang tidak aku kehendaki, aku menyetujui, bahwa hukum Taurat
itu baik.
7:17 Kalau
demikian bukan aku lagi yang memperbuatnya, tetapi dosa yang ada di dalam aku.
7:18 Sebab aku
tahu, bahwa di dalam aku, yaitu di dalam aku sebagai manusia, tidak ada sesuatu
yang baik. Sebab kehendak memang ada di dalam aku, tetapi bukan hal berbuat apa
yang baik.
7:19 Sebab bukan
apa yang aku kehendaki, yaitu yang baik, yang aku perbuat, melainkan apa yang
tidak aku kehendaki, yaitu yang jahat, yang aku perbuat.
7:20 Jadi jika
aku berbuat apa yang tidak aku kehendaki, maka bukan lagi aku yang
memperbuatnya, tetapi dosa yang diam di dalam aku.
Dia
gagal karena dosa yang beracara dalam dirinya. Tetapi pikirannya ingin yang
baik, namun dosa yang mengendalikan dia.
Roma 7:21-23
7:21 Demikianlah
aku dapati hukum ini: jika aku menghendaki berbuat apa yang baik, yang jahat
itu ada padaku.
7:22 Sebab di
dalam batinku aku suka akan hukum Allah,
7:23 tetapi di
dalam anggota-anggota tubuhku aku melihat hukum lain yang berjuang melawan
hukum akal budiku dan membuat aku menjadi tawanan hukum dosa yang ada di dalam
anggota-anggota tubuhku.
Rasul
Paulus selalu gagal sebab hukum dosa yang menggarap dia.
Roma 7:24
7:24 Aku,
manusia celaka! Siapakah yang akan melepaskan aku dari tubuh maut ini?
Saudara
lihat di sini, kalau rohani gagal itu berarti maut!
Roma 7:25-26
7:25 Syukur
kepada Allah! oleh Yesus Kristus, Tuhan kita.
7:26 Jadi dengan
akal budiku aku melayani hukum Allah, tetapi dengan tubuh insaniku aku melayani
hukum dosa.
Bagaimana
kita berbicara tentang salib, apakah sekedar gantung salib di leher, taruh di
rumah atau taruh di bumbungan gereja?. Yesus di salib, mari kita belajar
menyalibkan daging kita. Di situ kita tidak akan gagal karena kegagalan rohani
itu yang paling berat, paling berbahaya. Saya berdoa dan bergumul jangan sampai
gagal rohaniku. Saya harus berbunga dan berbuah. Yohanes pasal 5 ini dalam
terang Tabernakel kena bejana pembasuhan. Bejana itu seperti bunga yang mekar, berarti indah.
Kita
sudah melihat pintu gerbang domba. Kali ini Yesus spesial memilih untuk lewat
ke sana. Kenapa selama ini Yesus tidak pernah menolong orang yang ada di lima
serambi itu? Seperti dia abaikan. Tetapi kali ini Dia lewati pintu domba untuk
mengingatkan bahwa pintu gerbang domba itu ditangani oleh imam besar Elyasib.
Sekarang
Yesus tampil sebagai Imam Besar yang tidak ada cacat celanya. MataNya melihat
dan Dia datang pada yang paling parah. Kalau yang paling parah ditolong,
apalagi yang cuma sakit biasa. Yang paling parah ini adalah yang lumpuh 38
tahun. Itu menubuatkan kita gereja Tuhan. Gereja Tuhan terlentang mendatar
terus di tempat tidur. Tetapi untuk menolong gereja yang pandangannya hanya
horisontal, nikahnya juga hanya yang horisontal, semua mendatar,
maka Yesus datang memotong itu. Hanya salib yang bisa menolong, mulai dari yang
paling parah apalagi yang kecil-kecil.
Saya
tidak setuju dan Tuhan tidak setuju kalau saudara di sini tidak ada kegerakan.
Karena Firman nubuatan dan Firman pengajaran tampil bareng mendorong kita untuk
ada kegerakan, tidak hanya sewaktu-waktu. Kita undang pendeta dari luar memang
kita butuh, tetapi jangan kita terpergantung di situ. Kegerakan harus mulai
dari kita, dari penggembalaan itu sendiri.
Kita
yang hidup akhir zaman ini jangan rohani kita gagal, sebab itu kegagalan yang
paling parah dari segala kegagalan. Kalau rumah hancur, itu tidak menjadi
masalah. Walaupun kebun longsong, jangan rohani longsong. Sebab kalau rohani
hancur itu akan berakibat kekal selama-lamanya dalam penderitaan. Kalau cuma
rumah kita terbakar, asal rohani
kita tidak akan terbakar.
Tuhan
Memberkati.
GPT “Kristus
Penebus”
Jl.
Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona
Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP:
085241270477
Email: imamat_raja@yahoo.com
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar