Salam sejahtera
di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Ulangan 30:19-20
30:19 Aku memanggil langit dan bumi menjadi
saksi terhadap kamu pada hari ini: kepadamu kuperhadapkan kehidupan dan
kematian, berkat dan kutuk. Pilihlah kehidupan, supaya engkau hidup, baik
engkau maupun keturunanmu,
30:20 dengan mengasihi TUHAN, Allahmu, mendengarkan
suara-Nya dan berpaut pada-Nya, sebab hal itu berarti hidupmu dan lanjut umurmu
untuk tinggal di tanah yang dijanjikan TUHAN dengan sumpah kepada nenek
moyangmu, yakni kepada Abraham, Ishak dan Yakub, untuk memberikannya kepada
mereka."
Ini
penyampaian Musa menjelang mereka menyeberang ke Kanaan. Musa tidak dizinkan
Tuhan masuk dalam tanah Kanaan dan dia menyampaikan pesan-pesan Tuhan, antara
lain ayat yang kita baca tadi. “Aku memanggil langit dan bumi” itu bahasa Tuhan.
Itu juga ada dalam Ulangan 4:26
Ulangan 4:26
4:26 maka aku memanggil langit dan bumi menjadi saksi
terhadap kamu pada hari ini, bahwa pastilah kamu habis binasa dengan segera
dari negeri ke mana kamu menyeberangi sungai Yordan untuk mendudukinya; tidak
akan lanjut umurmu di sana, tetapi pastilah kamu punah.
Jadi
dari dua ayat ini Tuhan memanggil langit dan bumi, bagaikan tidak ada lagi yang
bisa menjadi saksi antara Tuhan dan umat Israel, diharapkan dari manusia yang
hidup, termasuk hamba-hamba Tuhan pada waktu itu. Apakah tidak ada manusia atau hamba Tuhan yang
lain yang bisa menjadi saksi. Tuhan Yang Mahatahu, kalau cuma manusia yang
bersaksi, seringkali ditanggapi dengan sinis, tidak serius bahkan menolak.
Tetapi Tuhan berkata “Aku panggil langit dan bumi”. Dan apa yang terjadi di
Palu, itu Tuhan memanggil sehingga terjadi goncangan bumi. Itu baru bumi.
Karena bukan cuma bumi yang akan Tuhan goncang tetapi langit juga akan Tuhan
goncang.
Ibrani 12:26-27
12:26 Waktu itu suara-Nya menggoncangkan bumi, tetapi
sekarang Ia memberikan janji: "Satu kali lagi Aku akan menggoncangkan
bukan hanya bumi saja, melainkan langit juga."
12:27 Ungkapan "Satu kali lagi" menunjuk
kepada perubahan pada apa yang dapat digoncangkan, karena ia dijadikan supaya
tinggal tetap apa yang tidak tergoncangkan.
Kita
baru dikejutkan dengan gempa bumi. Ini adalah kesaksian bahwa Tuhan itu benar
ada. Dunia ini ada yang menciptakan dan kita adalah bagian dari pada ciptaan
Tuhan, agar kita takut kepada Tuhan.
Jadi
Tuhan panggil langit dan bumi, itu ada pada dua ayat dalam kitab Ulangan.
Kemudian ditambahkan dalam Ulangan 30:20 supaya kita mengasihi Tuhan. Bukti
kita mengasihi Tuhan adalah dengarkan perkataanNya.
Kita
berada di penghujung akhir zaman di mana gempa bertambah besar sampai
gunung-gunung hilang, pulau-pulau hilang, kota-kota terbagi tiga dan hujan es
akan turun seberat 50kg per biji. Mengapa? Tuhan sudah murka karena manusia
sudah tidak lagi mau mendengar suaraNya. Apalagi kita umatNya, Tuhan mengharapkan
kita mendengar suaranya.
Jadi
goncangan gempa bumi apapun yang terjadi, jika kita berseru memanggil namaNya,
dijamin ada perlindungan. Tetapi Tuhan mengatakan “supaya kamu mengasihi Aku”.
Karena kitab Ulangan ini adalah pernyataan kasih Tuhan yang nyata, bukan kasih
yang mengambang, tetapi yang real.
Mengasihi
Tuhan berarti mencintai suaraNya atau FirmanNya.
Ulangan 30:20
30:20 dengan mengasihi TUHAN, Allahmu, mendengarkan
suara-Nya dan berpaut pada-Nya, sebab hal itu berarti hidupmu dan lanjut umurmu
untuk tinggal di tanah yang dijanjikan TUHAN dengan sumpah kepada nenek
moyangmu, yakni kepada Abraham, Ishak dan Yakub, untuk memberikannya kepada
mereka."
Ini
bernubuat untuk kita. Panjang umur menunjuk masuk Yerusalem Baru. Yang Tuhan
ingin kita mengasihi Dia. Bukti kita mengasihi Dia adalah kita mendengarkan
suaraNya, itulah suara Firman. Coba kita lihat contohnya nabi besar, yang
disebut tidak ada seorang manusia yang dilahirkan oleh seorang ibu yang besar seperti dia. Bukan besar
dalam postur tetapi besar statusnya. Itulah Yohanes Pembaptis, dia adalah nabi
besar, Yesus yang mengatakan. Dia suka mendengar suara Yesus. Bukti Yohanes
mengasihi sahabatnya adalah suka mendengar suaraNya. Padahal dia hanya status
sahabat Yesus, tetapi dia mengasihi Yesus dan dibuktikan gemar mendengar
suaraNya.
Yohanes 3:29
3:29 Yang empunya mempelai perempuan, ialah mempelai
laki-laki; tetapi sahabat mempelai laki-laki, yang berdiri dekat dia dan yang
mendengarkannya, sangat bersukacita mendengar suara mempelai laki-laki itu.
Itulah sukacitaku, dan sekarang sukacitaku itu penuh.
Siapa
Mempelai Laki-laki? Itulah Yesus. Siapa Mempelai Perempuan? Itulah yang sedang
dibangun sekarang yaitu gereja Tuhan yang dibenarkan, disucikan dan disempurnakan.
Semoga bapak, ibu dan saudara sekalian masuk dalam kategori ini.
Kalau
orang Kristen sekarang mendengar Yesus disebut Mempelai Laki-laki mereka
mengatakan “ajaran sesat”. Padahal Alkitab mengatakan seperti itu. Jadi siapa
yang sesat? Yang berkata seperti itu yang sesat. Kalau menolak ini maka bencana
akan terjadi, gempa yang lebih dahsyat akan terjadi. Dalam Wahyu pasal 6 gempa
itu sudah dahsyat, pasal 16 lebih dahsyat lagi.
II Korintus 11:2
11:2 Sebab aku cemburu kepada kamu dengan cemburu
ilahi. Karena aku telah mempertunangkan kamu kepada satu laki-laki untuk
membawa kamu sebagai perawan suci kepada Kristus.
Gereja
Tuhan bertunangan dengan Yesus. Kenapa kita tidak suka mendengar calon suami
kita? Gereja Tuhan adalah tubuh dan Yesus adalah Kepala. Kenapa kita tidak suka
mendengar suaraNya malah menyindir-nyindir dan lebih suka mendengar perumpamaan-perumpamaan.
Ini
akhir zaman, pernikahan Kristus dengan gereja sudah dekat. Kalau kita tidak
digarap oleh Firman, dibenarkan, masuk pada penyucian sampai disempurnakan,
maka akan tertinggal dalam 3,5 tahun aniaya antikristus, Tuhan akan memanggil
bumi dan akan lebih goncang lagi.
Kenapa
Tuhan harus memanggil bumi sehingga ada gempa? Ketika Yesus menghembuskan nafas
terakhir di Golgota, maka terjadi gempa.
Matius 27:51,54
27:51 Dan lihatlah, tabir Bait Suci terbelah dua dari
atas sampai ke bawah dan terjadilah gempa bumi, dan bukit-bukit batu terbelah,
27:54 Kepala pasukan dan prajurit-prajuritnya yang
menjaga Yesus menjadi sangat takut ketika mereka melihat gempa bumi dan apa
yang telah terjadi, lalu berkata: "Sungguh, Ia ini adalah Anak
Allah."
Yang
akan menikah itu Anak bukan Bapa. Makanya Yesus digambarkan sebagai Mempelai
Laki-laki Sorga yang akan menikah. Siapa isteriNya? Gereja. Makanya kalau di
gereja disebut bahwa Yesus adalah Kepala
dan gereja adalah tubuhNya, mana buktinya, jangan hanya sekedar ngomong. Untuk
itulah kita dibina oleh Firman untuk mencapai status menjadi mempelai wanitaNya.
Sahabat
mempelai saja senang mendengar suara Mempelai Laki-laki, kenapa kita yang
adalah tunanganNya malah menyindir-nyindir ketika mendengar suara mempelai. Itu
karena tidak dimengerti. Mengapa tidak dimengerti? Karena tidak diajarkan di gereja. Kalau ada hamba Tuhan yang menyampaikan ini malah ditanggapi salah,
padahal itu kasih Tuhan ditujukan kepada orang itu.
Kematian
Yesus disertai gempa, kebangkitan Yesus juga disertai dengan gempa.
Matius 28:1-2
28:1 Setelah hari Sabat lewat, menjelang
menyingsingnya fajar pada hari pertama minggu itu, pergilah Maria Magdalena dan
Maria yang lain, menengok kubur itu.
28:2 Maka terjadilah gempa bumi yang hebat sebab
seorang malaikat Tuhan turun dari langit dan datang ke batu itu dan
menggulingkannya lalu duduk di atasnya.
Ketika
perempuan-perempuan itu datang, malaikat mengatakan bahwa Yesus sudah tidak
ada, tetapi telah mendahului ke Galilea seperti janjiNya dahulu.
Sebenarnya
kalau gempa-gempa terjadi di bumi ini, supaya kita merenungkan kematian dan
kebangkitan Kristus. Itu harus kita renungkan sebab hanya itu yang
menyelamatkan kita. Tidak ada yang lain yang menyelamatkan kita, hanya Korban
Kristus yang bisa menyelamatkan kita. Itulah kenapa Tuhan panggil bumi dan
langit menjadi saksi.
Saya
kalau mendengar ada gempa maka saya berterima kasih kepada Tuhan dan merendahkan
diri di kaki Tuhan mohon perlindungan. Ada perbedaan antara orang yang percaya
sungguh dengan yang lainnya.
Yesus
mati dan bangkit, diapit oleh gempa bumi. Berarti bumi yang mengingatkan kita.
Jadi bagi kita orang percaya yang tahu Firman, ketika kita merasa gempa bumi, bukalah hatimu, lihat
Korban Kristus. Ketika saudara berseru kepada Yesus mengingat korbanNya dan
memohon pertolongannya, pasti kita akan dilindungi. Itu sudah dijamin Tuhan ya
dan amin.
Jangan
tunggu Tuhan memanggil langit dan bumi, kita sudah diterjang oleh tsunami baru
mauu berseru, itu sudah telat. Dari sekarang bukalah hati kepada Yesus Mempelai
Laki-laki Sorga yang rela berkorban bagi mempelai wanitaNya. Bukan hanya
menjadi orang Kristen, tetapi jadilah orang percaya yang mempercayakan diri
sepenuh kepada Yesus Mempelai Laki-laki Sorga.
Yesus
berkata kepada orang Israel “Aku suamimu, Aku penebusmu, Aku yang menciptakan
langit dan bumi”.
Yesaya 54:5
54:5
Sebab yang menjadi suamimu ialah Dia yang menjadikan engkau, TUHAN semesta alam
nama-Nya; yang menjadi Penebusmu ialah Yang Mahakudus, Allah Israel, Ia disebut
Allah seluruh bumi.
Kalau
saya melayani Tuhan semesta alam, saya melayani pekerjaanNya, karena Dia yang
menciptakan serwa sekalian alam, maka saya tidak ragu pemeliharaan Tuhan. Saya
tidak perlu mencangkul kebun. Saya masuk melayani di Tentena dengan seorang
isteri dan 3 orang anak. Jiwa yang kami layani 1,5 keluarga, itupun jompo.
Tetapi kami tidak berharap pada manusia, sebab Tuhan pasti memenuhi
kebutuhan-kebutuhan kami dan itu kami alami hingga saat ini.
Jadi
kalau terjadi gempa bumi, tidak usah takut sebab Tuhan adalah Allahnya bumi. Berarti
Tuhan panggil lagi bumi menjadi saksi. “Lihat hamba Tuhan itu, isteri gembala itu, sudah tidak beres itu, maka Tuhan goncang lagi bumi supaya mereka ingat
korbanKu”. Jangan kita melayani beribadah tetapi tidak tahu nilai korban
Kristus apa tujuannya.
Gempa
ini akan susul menyusul dan itu sudah ditulis dalam kitab Wahyu. Ketika gempa
terjadi dalam Wahyu pasal 6 maka pada pasal 8 gereja masuk pada persekutuan
yang luar biasa dengan Tuhan. Ketika gempa terjadi lagi pada pasal 11 maka
gereja Tuhan ditampilkan bagaikan Peti Perjanjian, aslinya dalam Wahyu pasal 12
yaitu wanita yang sedang menunggu untuk melahirkan, itulah gereja yang
bersandar penuh kepada Yesus. Bukan berarti hamil seperti ibu-ibu, itu adalah
simbolis, hanya gambaran. Kemudian gempa terjadi pada pasal 16 lalu pada pasal
19 gereja masuk dalam pesta nikah Anak Domba Allah.
Indah
kalau kita membawa diri untuk menjadi Mempelai WanitaNya, buktinya kita suka
mendengar suaraNya. Kalau kita pergi beribadah kemudian ketika mendengar Firman
15 menit atau 30 menit sudah tidak suka, itu bukan calon mempelai wanitaNya.
Orang itu akan berhadapan dengan antikristus, yang disebut antropostes anomias, manusia
yang tidak takut akan Tuhan, tanpa hukum. Dia akan datang nanti dan menguasai
semuanya, baik pemerintahan, perekonomian dan semuanya. Rumah kita dirampas
oleh antikristus, ladang dirampas dan kita tidak bisa berjual beli lagi.
Makanya Tuhan berikan Fiman supaya kita terhindar. Jangan sampai kita diterjang
kebuasan binatang buas. Antikristus itu diibaratkan bagaikan binatang buas
dalam Wahyu pasal 13.
Yeremia 15:16
15:16 Apabila aku bertemu dengan
perkataan-perkataan-Mu, maka aku menikmatinya; firman-Mu itu menjadi kegirangan
bagiku, dan menjadi kesukaan hatiku, sebab nama-Mu telah diserukan atasku, ya
TUHAN, Allah semesta alam.
Justru
dia menikmati lezatnya. Di tangan kanan Tuhan ada nikmat.
Mazmur 16:11
16:11 Engkau memberitahukan kepadaku jalan kehidupan;
di hadapan-Mu ada sukacita berlimpah-limpah, di tangan kanan-Mu ada nikmat
senantiasa.
Itulah
Firman Tuhan dinikmati seperti makanan yang lezat. Ini tipe orang Kristen yang
tidak menolak Firman, ini tipe Kristen yang mengasihi Tuhan, dia menikmati
Firman itu.
Yeremia
mengingatkan orang Israel. Israel bagaikan mempelai wanita yang mengikuti
Mempelai Laki-laki di padang gurun. Begitu terkenang Tuhan bagaimana ketika Israel
bagaikan mempelai wanita yang mengikutiNya.
Yeremia 2:2
2:2 "Pergilah memberitahukan kepada penduduk
Yerusalem dengan mengatakan: Beginilah firman TUHAN: Aku teringat kepada
kasihmu pada masa mudamu, kepada cintamu pada waktu engkau menjadi pengantin,
bagaimana engkau mengikuti Aku di padang gurun, di negeri yang tiada
tetaburannya.
Israel
diibaratkan bagaikan gadis yang masih muda, cintanya Israel terhadap Tuhan,
begitu dia mengasihi Tuhan. Ini awal-awal mereka keluar dari Mesir. Tetapi
sayang dalam Yeremia pasal 3, Israel itu Tuhan ceraikan. Dalam terjemahan lama
disebut Tuhan berikan surat talak, terjemahan baru surat cerai. Bayangkan, Israel
digambarkan sebagai isterinya yang diceraikan oleh Tuhan.
Makanya
Tuhan berpaling kepada kita bangsa kafir, termasuk kita yang ada di Poso ini.
Untuk apa? Untuk menjadi isteriNya. Sekarang kesempatan emas kepada kita, sebab
Tuhan akan segera berpaling kepada Israel. Ini kesempatan terakhir bagi kita bangsa
non Yahudi. Jika kita mendengar suara Mempelai Laki-laki Sorga diberitakan
seperti ini, ini kesempatan emas untuk kita mencintai dan mengasihi Dia. Karena
akan berakhir lalu Tuhan berbalik kepada Israel. Jangan tunggu Tuhan sudah
berbalik kepada Israel sesuai dengan Roma pasal 11.
Menjelang
satu minggu sebelum papa Ani meninggal dipanggil Tuhan, dalam doa penyemnbahan
saya, ketika saya menyebut nama Ani, terlihat di depanku almarhum papa Ani dan
suara datang “WaktuKu”. Berarti sudah waktunya Tuhan.
Yohanes 7:5
7:5 Sebab saudara-saudara-Nya sendiri pun tidak
percaya kepada-Nya.
Yesus
Tuhan dan Juruselamat, tetapi saudara dagingNya tidak percaya.
Yohanes 7:6
7:6 Maka jawab Yesus kepada mereka: "Waktu-Ku
belum tiba, tetapi bagi kamu selalu ada waktu.
Ketika
kami di tengah jalan kembali dari Palu, telpon berbunyi menyampaikan kejadian
papa Ani sudah dipanggil Tuhan. Saya katakan “Tuhan, Engkau sayang papa Ani,
Engkau cinta Dia, Engkau tidak biarkan berlarut-larut”. Kalau Tuhan mengasihi
kita, banyak caranya Tuhan. Tidak akan membiarkan kita berlarut dalam derita.
Ketika ada ancaman bahaya, ketika memanggil namaNya, pasti dijawab oleh Tuhan.
Mazmur 91:14
91:14 "Sungguh, hatinya melekat kepada-Ku, maka
Aku akan meluputkannya, Aku akan membentenginya, sebab ia mengenal nama-Ku.
Ini
adalah nubuatan bahwa Mempelai Wanita itu hatinya melekat pada Mempelai
Laki-laki dan Mempelai Laki-laki melekat hatinya kepada Mempelai Wanita. Mestinya
demikianlah kita gereja Tuhan, hati kita melekat kepada Yesus Mempelai
Laki-laki Sorga. Kita ini calon isteri Mempelai Laki-laki Sorga, kenapa hati
tidak melekat kepadaNya.
Peristiwa
di Palu ini dahsyat sekali, ini peringatan Tuhan kepada kita. Jangan tunggu
lagi bumi menganga menelan kita. Sebab dua kali Alkitab menceritakan bumi
membuka mulutnya menelan. Yang pertama dalam Keluaran 15:12 dan kedua dalam Bilangan 16:31-32. Di mata kita, kita melihat bumi
menelan ratusan manusia.
Mazmur 91:15
91:15 Bila ia berseru kepada-Ku, Aku akan menjawab,
Aku akan menyertai dia dalam kesesakan, Aku akan meluputkannya dan
memuliakannya.
Kalau
Tuhan menjawab, belum tentu seperti apa yang kita inginkan. Tuhan lebih tahu
apa yang kita butuhkan.
Mazmur 91:16
91:16 Dengan panjang umur akan Kukenyangkan dia, dan
akan Kuperlihatkan kepadanya keselamatan dari pada-Ku."
Ayat
di atas ini seperti yang kita baca tadi dalam Ulangan 30:20. Kepada orang Israel,
Tuhan katakan:
Yeremia 13:11
13:11 Sebab seperti ikat pinggang melekat pada
pinggang seseorang, demikianlah tadinya segenap kaum Israel dan segenap kaum
Yehuda Kulekatkan kepada-Ku, demikianlah firman TUHAN, supaya mereka itu
menjadi umat, menjadi ternama, terpuji dan terhormat bagi-Ku. Tetapi mereka itu
tidak mau mendengar."
Tuhan
mau buat mereka terpuji, Tuhan mau buat mereka terhormat, Tuhan mau buat mereka
ternama tetapi mereka tidak mau dengar suara Tuhan. Itu sebabnya Tuhan panggil
langit dan bumi sehingga bergoncang supaya mereka mengasihi Tuhan dan mendengarkan
suara Tuhan. Kalau dulu Israel tidak mau, sekarang kita yang menerima
berkatnya. Kalau dulu Israel menolak, sekarang jangan kita tolak karena Tuhan
mau melakukan yang terindah.
Jangan
sampai saya menjadi hamba Tuhan yang tidak mau mendengar suara Tuhan. Sebagai
hamba Tuhan saya harus menjadi teladan bagi sidang jemaat. Saya harus suka mendengar
suara Tuhan, suka baca Firman dan menyembah Tuhan. Sebagai hamba Tuhan saya mau
melekat dengan Dia dan pasti Tuhan memberikan jawaban kalau saya berseru. Itu
saya alami berkali-kali.
Kita
yang hadir di sini semua orang Kristen, dengarkan suara Mempelai Laki-laki
Sorga dan Dia akan datang pada kali yang kedua.
Matius 25:6
25:6
Waktu tengah malam terdengarlah suara orang berseru: Mempelai datang!
Songsonglah dia!
Yesus
Mempelai Laki-laki, songsonglah Dia. Itu terjadi tengah malam. Sekarang ini
kegelapan luar biasa melanda dunia. Betul-betul sekarang dunia sudah seperti
Sodom dan Gomora. Yesus sudah segera mau datang, kita harus mempersiapkan diri
sekarang, jangan kita santai-santai. Kita harus cinta Yesus, dengar suaraNya supaya
kita luput dari bencana yang akan menimpa dunia ini.
Firman
ini bukan untuk menakut-nakuti. Tetapi Alkitab ini menceritakan kasih dan
hukuman Tuhan, kebaikan dan murka Tuhan dalam Alkitab. Kita yang ada pada malam
ini, kita diberkati Tuhah, kita mendengar berita “Mempelai datang, songsonglah
Dia”.
Tuhan
Memberkati
GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 085241270477
Email: imamat_raja@yahoo.com
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar