Wahyu 6:15-17
6:15 Dan raja-raja di bumi dan
pembesar-pembesar serta perwira-perwira, dan orang-orang kaya serta orang-orang
berkuasa, dan semua budak serta orang merdeka bersembunyi ke dalam gua-gua dan
celah-celah batu karang di gunung.
6:16 Dan mereka berkata kepada gunung-gunung dan
kepada batu-batu karang itu: "Runtuhlah menimpa kami dan sembunyikanlah
kami terhadap Dia, yang duduk di atas takhta dan terhadap murka Anak Domba
itu."
6:17 Sebab sudah tiba hari besar murka mereka dan
siapakah yang dapat bertahan?
Siapakah
yang dapat bertahan ketika Anak Domba itu menampakkan diri untuk kedua kali
datang ke dunia. Ada tujuh kelompok di sini yang kita tahu mereka adalah
orang-orang yang penuh ketakutan. Seharusnya hal ini tidak perlu terjadi jika
kita memperhatikan dari pembukaan metarai pertama. Yang berperan membuka
meterai itu adalah Domba yang sudah tersembelih. Jelas sekali Dia yang pegang
peran membuka.
Wahyu 5:6,9,12
5:6 Maka aku melihat di tengah-tengah takhta dan
keempat makhluk itu dan di tengah-tengah tua-tua itu berdiri seekor Anak
Domba seperti telah disembelih, bertanduk tujuh dan bermata tujuh: itulah
ketujuh Roh Allah yang diutus ke seluruh bumi.
5:9 Dan mereka menyanyikan suatu nyanyian baru
katanya: "Engkau layak menerima gulungan kitab itu dan membuka
meterai-meterainya; karena Engkau telah disembelih dan dengan darah-Mu
Engkau telah membeli mereka bagi Allah dari tiap-tiap suku dan bahasa dan kaum
dan bangsa.
5:12 katanya dengan suara nyaring: "Anak Domba
yang disembelih itu layak untuk menerima kuasa, dan kekayaan, dan hikmat,
dan kekuatan, dan hormat, dan kemuliaan, dan puji-pujian!"
Anak
Domba yang tersembelih itu benar-benar satu kepercayaan sorga untuk membuka
hal-hal yang akan terjadi di depan. Jika kita benar-benar hidup bersekutu
dengan Anak Domba, tidak akan ada yang disembunyi oleh Tuhan, pasti akan Tuhan
bukakan.
Amos 3:7
3:7 Sungguh, Tuhan ALLAH tidak berbuat sesuatu tanpa
menyatakan keputusan-Nya kepada hamba-hamba-Nya, para nabi.
Ini
pergumulan saya agar apa yang akan terjadi ke depan ini, minimal di dalam
perkataan sudah terucap.
Sebenarnya
tidak perlu takut, andaikata pada aksi dalam Wahyu 6:1-2 yaitu kegerakan kuda
putih, mereka membawa diri masuk dalam kegerakan Firman, kasih dan Roh Allah.
Kegerakan kuda putih itu adalah kegerakan Firman, kasih dan Roh Allah tetapi
itu mereka abaikan.
Firman
dan Roh itu sama-sama disebut pedang. Jadi kegerakan itu ada hubungannya dengan
pedang firman. Jika raja-raja, perwira, pembesar, orang kaya dan semuanya itu
menghargai kegerakan Firman dan menerima pedang Firman maka mereka tidak akan
berhadapan dengan pedang yang dibawa oleh kuda merah padam, kelaparan yang
dibawa kuda hitam serta bela sampar yang dibawa oleh kuda hijau kuning dan mereka tidak perlu takut.
Ini pelajaran bagi kita, apakah bapak, ibu, kekasih dalam Tuhan membuka hati
menerima sabetan pedang Firman Tuhan.
Pedang
Firman itu adalah pedang kejayaan Allah. Tetapi kenapa dalam gereja Tuhan,
pedang Firman Tuhan itu ditolak? Karena mempertahankan eksistensi daging. Padahal itu adalah pedang kejayaanmu,
kata firman Tuhan.
Ulangan 33:29
33:29 Berbahagialah engkau, hai Israel; siapakah yang
sama dengan engkau? Suatu bangsa yang diselamatkan oleh TUHAN, perisai pertolongan
dan pedang kejayaanmu. Sebab itu musuhmu akan tunduk menjilat kepadamu, dan
engkau akan berjejak di bukit-bukit mereka."
Israel
rohani sesungguhnya adalah kehidupan saudara.
Roma 2:28-29
2:28 Sebab yang disebut Yahudi bukanlah orang yang
lahiriah Yahudi, dan yang disebut sunat, bukanlah sunat yang dilangsungkan
secara lahiriah.
2:29 Tetapi orang Yahudi sejati ialah dia yang tidak
nampak keyahudiannya dan sunat ialah sunat di dalam hati, secara rohani, bukan
secara hurufiah. Maka pujian baginya datang bukan dari manusia, melainkan dari
Allah.
Apakah
saudara merasa sudah diselamatkan oleh Tuhan? Israel sudah diselamatkan dari
Mesir. Kita sudah diselamatkan oleh pengorbanan Kristus Yesus dari Mesir/ dunia
ini, Anak Domba yang
berkepentingan dan berperan membukakan meterai itu.
Jika
kita menyambut pedang kejayaan yang disebut Tuhan “kejayaanmu” maka kita tidak
akan dikalahkan oleh musuh, kita akan berkemenangan. Jika kita menerima
kegerakan Firman dan Roh Kudus yang adalah curahan kasih Tuhan, yang digambarkan
dengan kuda putih dengan penunggang berjubah putih, itu menunjukkan kebenaran
dan kekudusan Tuhan dalam gerakan Firman untuk mengangkat gereja Tuhan,
dibenarkan, disucikan dan disempurnakan oleh Tuhan lewat pedang kejayaanmu. Itu
jangan kita tolak.
Yang
menolak itu kalang kabut ketika yang membuka itu mendadak muncul. Dialah
pribadi yang sudah tersembelih, memberikan kemungkinan dan peluang bagi kita, untuk
terlibat dalam kegerakan ini. Tujuannya untuk pembangunan Tubuh Kristus menjadi
Mempelai Wanita. Jangan sekedar slogan, jangan hanya lipservice saja. Tetapi nyatakan saudara menyambut pedang FirmanNya,
Firman yang menyucikan, pedang yang memberikan kejayaan bagi saudara. Sebab
kalau tidak kuda merah padam yang datang, pedang lain datang dan akan mencabut roh perdamaian di dunia ini.
Apa
yang terjadi di dunia sekarang ini, rasanya manusia tidak diwarnai lagi dengan
damai pada posisi yang
benar. Pokoknya kalau sedikit tersinggung, damai itu tersisihkan dan angkara
murka yang berjalan. Itulah keadaan manusia sekarang. Porsi perdamaian itu
sudah tidak punya tempat di dalam hati manusia. Sebab begitu tersinggung
langsung merah padam wajahnya, muram mukanya dan panas hatinya. Inilah
pekerjaan kuda merah padam bagi orang yang tidak menerima kegerakan kuda putih.
Ini
yang kita jaga, jangan sampai ini terjadi, jangan tunggu pedang Tuhan mengamuk.
Dan yang Dia amuki adalah Edom.
Yesaya 34:5-6
34:5 Sebab pedang-Ku yang di langit sudah mengamuk,
lihat, ia turun menghakimi Edom, bangsa yang Kukhususkan untuk ditumpas.
34:6 TUHAN mempunyai sebilah pedang yang berlumuran
darah dan yang penuh lemak, yaitu darah anak-anak domba dan kambing-kambing
jantan dan lemak buah pinggang domba-domba jantan. Sebab TUHAN mengadakan
penyembelihan korban di Bozra dan pembantaian besar di tanah Edom.
Kenapa
Tuhan tunjuk Edom? Sebab kegerakan kuda putih ini adalah untuk mempertahankan
hak kesulungan supaya kita ada dalam status anak-anak sulung. Tetapi Edom ini
tidak menghargai kedudukan sulung ini, makanya Tuhan murka.
Kalau
di antara kita siang ini ada yang tidak menghargai pemberian Tuhan yaitu status
saudara ditempatkan sebagai anak sulung supaya nanti kita ada di dalam Yerusalem
Sorgawi dalam persekutuan anak-anak sulung yang meriah bersama malaikat, sekarang
ini sambut pedang firman yang membersihkan keinginan-keinginan daging kita.
Ibrani 12:22-23
12:22 Tetapi kamu sudah datang ke Bukit Sion, ke kota
Allah yang hidup, Yerusalem sorgawi dan kepada beribu-ribu malaikat, suatu
kumpulan yang meriah,
12:23 dan kepada jemaat anak-anak sulung, yang namanya
terdaftar di sorga, dan kepada Allah, yang menghakimi semua orang, dan kepada
roh-roh orang-orang benar yang telah menjadi sempurna,
Kalau
hanya soal Esau merasa lapar, sebenarnya banyak budak-budak ayahnya yang sedang
membuat roti, sebab keluarga Ishak adalah keluarga kaya, dia bisa pergi minta
roti. Tetapi keinginannya yang tidak terkontrol. Kalau keinginan kita tidak
terkontrol maka kita bisa melepaskan kedudukan hak sulung, tidak lagi
menghargai kesulungan.
Kesulungan
kita peroleh hanya karena Kristus Yesus berkorban di Golgota. Makanya Yesus
yang sulung diciptakan supaya kita menjadi anak sulung.
Kolose 1:15
1:15 Ia adalah gambar Allah yang tidak kelihatan, yang
sulung, lebih utama dari segala yang diciptakan,
Anak
muda remaja, jangan karena persoalan keinginan-keinginanmu engkau buru sehingga
engkau merendahkan hak kesulungan yang Tuhan beri. Itu adalah pemberian Tuhan
yang sangat berharga. Jangan tunggu pedang itu mengamuk di langit, di mana
penunggang kuda itu memegang pedang besar, ini jangan sampai terjadi pada saudara.
Yakobus 1:16-18
1:16 Saudara-saudara yang kukasihi, janganlah sesat!
1:17 Setiap pemberian yang baik dan setiap anugerah
yang sempurna, datangnya dari atas, diturunkan dari Bapa segala terang; pada-Nya
tidak ada perubahan atau bayangan karena pertukaran.
1:18 Atas kehendak-Nya sendiri Ia telah menjadikan
kita oleh firman kebenaran, supaya kita pada tingkat yang tertentu menjadi anak
sulung di antara semua ciptaan-Nya.
Bapa
itu yang punya anak, anakNya adalah saudara dan saya. Kegerakan Roh Kudus dan kegerakan Firman itulah yang mengkemas dan
menjadikan kita anak sulung. Jangan seperti Edom merendahkan kesulungan.
Kesulungan
ini adalah kedudukan saya dan saudara. Jangan tunggu pedang mengamuk. Apalagi
kalau dalam Yehezkiel 27:8-10, pedang itu disuruh asah sampai mengkilat seperti petir. Kalau Tuhan
mengamuk, siapa yang bisa menghadapinya. Lihat saja kejadian di Palu, Tuhan
mengamuk. Ini peringatan kepada kita. Rumah yang tadinya gagah tempat suami, isteri
dan anak, mendadak hilang dari permukaan bumi.
Esau
ini meringankan hak kesulungan. Jangan tunggu Anak Domba itu melepas kuda merah
padam. Dia berhak melepas, mengapa? Sebab karya Golgota tidak dihargai, padahal
itu untuk mengangkat manusia untuk menjadi anak sulungNya. Contohnya Israel
Keluaran 4:22 mereka telah diangkat menjadi anak sulungnya Tuhan. Tuhan
menyuruh Musa mengatakan pada Firaun bahwa Israel adalah anak sulungnya Tuhan,
tetapi mereka tidak menghargai. Itu baru hak sulung, apalagi diangkat menjadi
Mempelai Wanita Tuhan.
Kalau
ada anak Tuhan yang main-main tunggu saja pedang itu. Hanya persoalan keinginan
sehingga Tuhan menghukum Esau. Kalau kebutuhan beda dengan keinginan.
Tuhan
itu tidak puas, Dia berjalan terus. Kalau Tuhan membalas tidak akan berhenti, Tuhan
tidak katakan “cukup pedang” tidak seperti itu. Itu sesuai Firman. Karena kitab
nabi Yesaya juga mengatakan bahwa Tuhan tidak akan puas jika membalas, Dia akan
membalas terus.
Jika
melihat Wahyu 6:5-6, terjadi kelaparan. Mengapa? Sebab ayat 1 dan 2, yaitu
kegerakan Firman pengajaran, bagaikan meja yang dihiasi 2 tumpuk roti di sana. Tetapi manusia merasa
tidak butuh roti kehidupan dan minuman kehidupan. Akhirnya Tuhan terjang dengan
kelaparan “silahkan kuda hitam, terjang mereka semua”. Jadi kalau Tuhan
membalas betul-betul tidak ada rem. Kita mau katakan Tuhan itu kejam? Tidak,
bukan Tuhan yang kejam. Yang kejam adalah orang yang tidak menyambut kasih Tuhan.
Kelaparan
ini sudah dinubuatkan oleh nabi Amos. Ketika nabi Amos menubuatkan tentang
kelaparan yang dahsyat, sekaligus dia menubuatkan lewat dua ayat tentang
tsunami. Sebelumnya Tuhan sudah menawarkan “ini roti, silahkan kamu makan”.
Tetapi tidak dilirik dengan sebelah mata. Banyak anak muda tidak penduli dengan
Firman Tuhan, hanya pergi ke mana-mana, tidak mau tahu dengan meja roti yang
sudah Tuhan hiasi dengan Firman.
Kalau
Tuhan membalas, tidak berhenti. Bukan cuma persoalan kelaparan tetapi disikat
juga dengan tsunami.
Amos 8:11-12
8:11 "Sesungguhnya, waktu akan datang,"
demikianlah firman Tuhan ALLAH, "Aku akan mengirimkan kelaparan ke negeri
ini, bukan kelaparan akan makanan dan bukan kehausan akan air, melainkan akan
mendengarkan firman TUHAN.
8:12 Mereka akan mengembara dari laut ke laut dan
menjelajah dari utara ke timur untuk mencari firman TUHAN, tetapi tidak
mendapatnya.
Kalau
sekarang orang Kristen tidak butuh Firman pengajaran, dia merasa berat karena
bagaikan pedang yang mengoreksi tabiatnya, sifatnya dan segala keinginannya,
silahkan, tetapi awas!
Pasal
ini diapit oleh dua ayat tentang tsunami.
Amos 5:8
5:8 Dia yang telah membuat bintang kartika dan bintang
belantik, yang mengubah kekelaman menjadi pagi dan yang membuat siang gelap
seperti malam; Dia yang memanggil air laut dan mencurahkannya ke atas permukaan
bumi -- TUHAN itulah nama-Nya.
Ini
tsunami, silahkan bagi yang mau
main-main! Jangan tunggu kelaparan menerjang, sudah lapar disikat lagi dengan tsunami.
Amos 9:6
9:6 yang mendirikan anjung-Nya di langit dan
mendasarkan kubah-Nya di atas bumi; yang memanggil air laut dan
mencurahkannya ke atas permukaan bumi -- TUHAN itulah nama-Nya.
Jangan
kita leha-leha. Silahkan terjadi
bencana lain tetapi kalau
saudara sambut kegerakan kuda putih, maka saudara selamat dan dilindungi. Jangan tunggu murka Allah menerjang terus menerus.
Makanya
tidak perlu raja-raja ketakutan melihat kedatangan Yesus, kalau mereka sambut peran Anak Domba itu dari awal.
Wahyu 1:5 saja kalau mereka perhatikan, walaupun mereka raja, ada Raja yang
lebih dari mereka, tetapi tidak mereka hargai.
Wahyu 1:5
1:5 dan dari Yesus Kristus, Saksi yang setia, yang
pertama bangkit dari antara orang mati dan yang berkuasa atas raja-raja bumi
ini. Bagi Dia, yang mengasihi kita dan yang telah melepaskan kita dari dosa
kita oleh darah-Nya --
Kalimat
pertama menunjukkan bagaimana sengsara Anak Domba itu. Raja-raja ini harus
sadar ada yang lebih berkuasa atas mereka. Sebab Daniel pasal 2 Tuhan katakan
“Aku yang mengangkat raja, Aku juga yang memecat raja”. Jadi jangan berpikir
kudeta atau unjuk rasa mahasiswa yang memecat raja, itu datang dari Tuhan.
Jangan sampai kita diterjang dan ketakutan seperti raja-raja dan sebagainya.
Wahyu 6:7-8
6:7 Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai yang
keempat, aku mendengar suara makhluk yang keempat berkata: "Mari!"
6:8 Dan aku melihat: sesungguhnya, ada seekor kuda
hijau kuning dan orang yang menungganginya bernama Maut dan kerajaan maut
mengikutinya. Dan kepada mereka diberikan kuasa atas seperempat dari bumi untuk
membunuh dengan pedang, dan dengan kelaparan dan sampar, dan dengan
binatang-binatang buas yang di bumi.
Di
sini apa yang terjadi pada pasal 6 ayat 3-4 serta 5-6 sudah ada di dalamnya.
Hanya ditambah binatang buas dan bela sampar. Berarti kalau bela sampar
digabung dengan pedang dan kelaparan, maka kesempatan untuk sempurna sudah
hilang sama sekali. Kesempatan gereja untuk sempurna sudah sirna, tidak mungkin
sama sekali. Jangan berkata “saya mau disempurnakan, saya mau menjadi Mempelai
Wanita” tetapi jangan tunggu kesempatan itu berlalu, jangan tunggu kesempatan
itu tidak terpenuhi lagi, hanya sekedar ngomong dan tidak menjadi pengalaman saudara.
Wahyu 6:8
6:8 Dan aku melihat: sesungguhnya, ada seekor kuda
hijau kuning dan orang yang menungganginya bernama Maut dan kerajaan maut
mengikutinya. Dan kepada mereka diberikan kuasa atas seperempat dari bumi untuk
membunuh dengan pedang, dan dengan kelaparan dan sampar, dan dengan
binatang-binatang buas yang di bumi.
Kalau
penduduk bumi ada 6 milliar, kemudian kuda hijau kuning dilepas oleh Tuhan,
berarti 1.5 milliar manusia habis. Dalam
peristiwa bencana di Palu, Sigi dan Donggala saja korbannya sekitar ± 5000 jiwa. Sebabnya jangan lagi kita
longgar leher.
Filipi 4:6
4:6 Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apa pun
juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa
dan permohonan dengan ucapan syukur.
Berpikirlah
apa yang baik, bukan yang negatif. Kalau dikatakan rumah tempat kami beribadah
tidak bisa digunakan, saya katakan terima kasih Tuhan, berarti sebelum ada tantangan dari luar, kami sudah distop duluan oleh
Tuhan. Sebab ini sudah didengus bahwa ada kebaktian di sana. Saya berpikir
secara positif. Dan hal yang kedua supaya lain orang membuka rumahnya, jangan hanya
orang-orang itu terus. Tuhan mengasihi kita, Tuhan punya rencana yang tidak dapat
kita selami dan yang indah bagi
kita. Satu perkara, terimalah kegerakan kuda putih.
Ini
peringatan bagi kita, Tuhan tidak berhenti di situ. Kemudian dunia mendadak
gelap, karena Tuhan menggulung langit dan matahari seperti kain kabung. Jadi
benar-benar manusia yang hidup akhir zaman ini, jika tidak menghargai korban
Kristus maka nasibnya mengerikan.
Kalau matahari gelap berarti kasih Allah, Tuhan cabut dan manusia sampai pada
akhir hidupnya! Kita bangga, kita jaya, kita hebat, mau apa kalau matahari sudah hitam/gelap, kasih Allah dicabut. Matahari itu simbol kebenaran dan Allah itu bagaikan matahari.
Berarti berakhir kasih Tuhan kepada manusia.
Mazmur 84:12
84:12 Sebab TUHAN Allah adalah matahari dan perisai;
kasih dan kemuliaan Ia berikan; Ia tidak menahan kebaikan dari orang yang hidup
tidak bercela.
Matius 5:45
Kemudian
bulan menjadi darah. Berarti pekerjaan penebusan Kristus Yesus berakhir.
Bintang-bintang jatuh, berarti pekerjaan Roh Kudus
untuk menuntun manusia di dalam diri hamba-hamba Tuhan juga berakhir.
Ketika
hidup manusia sampai pada finish, maka Alkitab mengatakan bahwa raja-raja dan
pembesar-pembesar ketakutan. Mengapa? Tuhan meminta agar raja-raja ini mengenal
diri dan memuji akan Tuhan. Adapun dalam statusnya sebagai raja, sebagai
pembesar, jangan dia lupa ada Tuhan yang harus dia puji. Tetapi mereka tidak mau memuji Tuhan.
Mazmur 148:11-12
148:11 hai raja-raja di bumi dan segala bangsa,
pembesar-pembesar dan semua pemerintah dunia;
148:12 hai teruna dan anak-anak dara, orang tua dan
orang muda!
Apalagi
mendapat kedudukan sebagai raja, mendapat status sebagai pembesar, alangkah
eloknya. Itu pemberian dari Tuhan, kenapa tidak memuji Tuhan. Malah merancang
yang jahat. Raja dan pembesar ini join, mereka terkait.
Kisah Para Rasul 4:26
4:26 Raja-raja dunia bersiap-siap dan para pembesar
berkumpul untuk melawan Tuhan dan Yang Diurapi-Nya.
Mestinya
mereka sanjung Tuhan, tetapi mereka malah join untuk melawan Tuhan yang
diurapi. Pikirnya mereka bisa melawan.
I Korintus 10:22
10:22 Atau maukah kita membangkitkan cemburu Tuhan?
Apakah kita lebih kuat dari pada Dia?
Berani-beraninya
raja-raja dan pembesar-pembesar bermufakat melawan Tuhan. Siapa yang dikaitkan
di sini bahwa Tuhan mereka lawan? Itulah umat Tuhan. Mereka sedang berdoa di
sini dan mereka melihat pemimpin, pembesar dan raja-raja melawan mereka. Mereka
angkat ayat ini dalam doa dan tempat mereka goncang lalu mereka dipenuhkan Roh
Kudus. Berarti yang dilawan oleh raja dan pembesar adalah anda dan saya yang
takut akan Tuhan. Tuhan Yesus merasa terusik.
Ketika
Saulus dengan surat rekomendasi dari majelis besar untuk membunuh anak-anak
Tuhan di Damsyik, Tuhan Yesus hadang dia di jalan. Bahasa Tuhan lugas “Saulus,
Saulus, mengapa engkau menganiaya Aku”. Jadi ketika karena Firman kita
terhimpit, tidak usah kita takut, sebab yang lebih tersinggung adalah Tuhan.
Dia tidak membiarkan saudara, Dia bergerak dan punya cara sendiri. Jika orang
serius dengan Tuhan dan coba ada orang himpit, maka Tuhan di sorga akan beraksi. Saya punya pengalaman banyak
tentang hal ini.
Mazmur 2:2,10
2:2 Raja-raja dunia bersiap-siap dan para pembesar
bermufakat bersama-sama melawan TUHAN dan yang diurapi-Nya:
2:10 Oleh sebab itu, hai raja-raja, bertindaklah
bijaksana, terimalah pengajaran, hai para hakim dunia!
Sekarang
kita mengatakan ada raja ini dan raja itu. Tetapi jangan-jangan saudara sendiri
adalah raja-raja kecil, sebab saudara tidak mau diatur oleh Tuhan, tidak mau
diatur oleh Firman. Hatinya adalah raja. Kalau sudah bersikap seperti itu dan
tidak mau dikendalikan oleh Firman, berarti sudah memposisikan diri sebagai
raja untuk dirinya sendiri. Untuk mengatasi maka terimalah pengajaran.
Mazmur 2:11-12
2:11 Beribadahlah kepada TUHAN dengan takut dan
ciumlah kaki-Nya dengan gemetar,
2:12 supaya Ia jangan murka dan kamu binasa di jalan,
sebab mudah sekali murka-Nya menyala. Berbahagialah semua orang yang berlindung
pada-Nya!
Jangan
mempertahankan status ego kita, jangan saudara tidak mau diatur oleh Firman. Kalau dinasihati, lihat pergerakan matanya, apakah dia bisa
terima. Jika dinasihati kemudian tidak sejahtera dia duduk, itu bukti dia tidak
bisa terima nasihat. Kalau biji matanya sudah menari-nari seperti orang menari
Bali, berarti tidak ada nasihat yang masuk dan orang itu berpikir dengan
caranya sendiri. Sebenarnya kalau ada orang memberi nasihat, berarti kita
disayangi oleh orang itu.
Jangan
sampai ego kita yang kita kedepankan dan kita
merasa sebagai pembesar, tidak mau diatur. Siapa yang mau mengatur kita? Ada
perpanjangan Tuhan yaitu gembala yang jadi saluran Firman pengajaran.
Kelompok
ini ketakutan ketika melihat Anak Domba. Tidak disebut ketika melihat Anak
Allah atau ketika melihat Yesus. Coba arahkan pandangan kita. Kalau disebut
Anak Domba berarti hubungannya dengan kematian dan kebangkitanNya itu yang
tidak dihargai, sekarang Anak Domba datang dengan murkanya. Ini jangan terjadi dalam diriku
sebagai hamba Tuhan. Sebagai hamba Tuhan saya tidak mau berlagak seperti bos.
Kadangkala
kami hamba Tuhan bertingkah sebagai boss, mau berkhotbah sudah diaturkan sapu tangan di mimbar, mau mandi sudah
disiapkan pakaian dalamnya, handuknya, sabunnya sampai sikat giginya sudah
ditaruh odol, seperti pembesar saja. Jika dia berpergian orang lain yang
bawakan tasnya, padahal tasnya itu ringan hanya isi Alkitab. Isteri hamba Tuhan
juga jangan berlagak seperti nyonya besar!
Teladan
kami hamba Tuhan adalah Yesus:
Markus 10:45
10:45 Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk
dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi
tebusan bagi banyak orang."
Kalau
hamba Tuhan malah mau berlagak jadi boss! Banyak kali kalau saya berpergian, hamba Tuhan muda mau rampas
membawakan tas saya, mereka berkata “supaya urapannya ada pada saya juga”.
Jangan begitu, urapan tidak ada dalam tas itu. Urapan akan ada bila bergaul dengan Tuhan. Kadang-kadang hamba
Tuhan juga ngomongnya ngelantur. Kenapa
hamba Tuhan mau berlagak seperti itu. Saya tidak mau seperti itu. Saya rindu
pemakaian Tuhan berlanjut, bukannya stop. Saya rindu masuk pada kesempurnaan. Terserah
apa orang lain katakan, yang penting saya berdamai dengan Tuhan.
Makanya
saya tidak mau berlagak sebagai pembesar. Ada rekan yang berkata “opa mesti
diperlakukan lain, mesti diaturkan makanan di kepala meja”. Sudahlah, biarkan
saya di ekor meja. Akhirnya hilang akal dia, sebelumnya dia berkata “saya tidak
setuju opa diperlakukan begitu! Mestinya ditaruh di kepala meja dan diaturkan
begini dan begitu”. Saya jawab “menurut pikiranmu bagus, tetapi membuat saya
hancur! Nanti saya jadi sombong”. Akhirnya dia urungkan niatnya dan diam.
Kemudian
meningkat kepada siapa? Perwira. Kenapa dia ketakutan? Sebab tidak ada
pelayanan yang sifatnya rohani. Kita lihat pelayanan perwira yang rohaninya luar biasa.
Kisah Para Rasul 10:1
10:1 Di Kaisarea ada seorang yang bernama Kornelius,
seorang perwira pasukan yang disebut pasukan Italia.
Padahal
dia adalah tentara romawi yang saat itu sedang menjajah wilayah Yudea, Samaria dan Galilea. Tidak ada rasa
sebagai seorang perwira sehingga dia tampil arogant.
Kisah Para Rasul 10:2
10:2 Ia saleh, ia serta seisi rumahnya takut akan
Allah dan ia memberi banyak sedekah kepada umat Yahudi dan senantiasa berdoa
kepada Allah.
Padahal
orang Yahudi itu ada dibawa kekuasaan penjajah, tetapi malah dia bermurah hati.
Kisah Para Rasul 10:3-4
10:3 Dalam suatu penglihatan, kira-kira jam tiga
petang, jelas tampak kepadanya seorang malaikat Allah masuk ke rumahnya dan
berkata kepadanya: "Kornelius!"
10:4 Ia menatap malaikat itu dan dengan takut ia
berkata: "Ada apa, Tuhan?" Jawab malaikat itu: "Semua doamu dan
sedekahmu telah naik ke hadirat Allah dan Allah mengingat engkau.
Ini
perwira yang bagus, bukan arogant. Yang ketakutan dalam Wahyu dalam pasal 6 itu
yang arogant. Tidak ada pelayanan selama ini kepada Tuhan.
Matius 8:5
8:5 Ketika Yesus masuk ke Kapernaum, datanglah seorang
perwira mendapatkan Dia dan memohon kepada-Nya:
Perwira
ini bukan orang Yahudi, tetapi dia datang kepada Yesus jelas bangsa Yahudi
Yohanes 4:22 dan
bermohon kepada Yesus.
Matius 8:6-7
8:6 "Tuan, hambaku terbaring di rumah karena
sakit lumpuh dan ia sangat menderita."
8:7 Yesus berkata kepadanya: "Aku akan datang
menyembuhkannya."
Ada
penghargaan Yesus kepada perwira ini sebagaimana dia juga menghargai Yesus.
Matius 8:8-10
8:8 Tetapi jawab perwira itu kepada-Nya: "Tuan,
aku tidak layak menerima Tuan di dalam rumahku, katakan saja sepatah kata, maka
hambaku itu akan sembuh.
8:9 Sebab aku sendiri seorang bawahan, dan di bawahku
ada pula prajurit. Jika aku berkata kepada salah seorang prajurit itu: Pergi!,
maka ia pergi, dan kepada seorang lagi: Datang!, maka ia datang, ataupun kepada
hambaku: Kerjakanlah ini!, maka ia mengerjakannya."
8:10 Setelah Yesus mendengar hal itu, heranlah Ia dan
berkata kepada mereka yang mengikuti-Nya: "Aku berkata kepadamu,
sesungguhnya iman sebesar ini tidak pernah Aku jumpai pada seorang pun di
antara orang Israel.
Perwira
ini punya atasan. Ada struktur sorga yaitu Allah, Kristus, suami atau laki-laki
baru isteri atau perempuan.
I Korintus 11:3
11:3 Tetapi aku mau, supaya kamu mengetahui hal ini,
yaitu Kepala dari tiap-tiap laki-laki ialah Kristus, kepala dari perempuan
ialah laki-laki dan Kepala dari Kristus ialah Allah.
Siapa
yang menjadi perwira di sini jika kita kaitkan dengan ayat di atas ini? Perwira
ini tunduk pada komandannya, kemudian dia juga punya wibawa kepada prajurit.
Ini mencengangkan ketika Yesus mendengar. Yesus adalah perwira, ada komandanNya
yaitu Allah Bapa. Ada bawahannya ialah gereja yang dikuasai Roh Kudus. Apakah
iya ketika dikatakan datang kita datang dan ketika dikatakan pergi kita pergi,
artinya apakah kita ada perasaan tunduk dan ketaatan kepadaNya?
Perwira-perwira
di dalam Wahyu pasal 6 ini ketakutan. Mengapa? Sebab mereka tidak tunduk pada
atasanya dan tidak ada wibawa karena mereka sombong. Kesimpulannya mereka tidak
ada pelayanan yang ada kaitannya dengan sorga sehingga mereka ketakutan.
Dalam
Kisah Para Rasul pasal 27 ada seorang perwira yang diutus ke Roma. Dia
bertanggung jawab untuk mencari kapal, namanya Yulius.
Kisah Para Rasul 27:1,3
27:1 Setelah diputuskan, bahwa kami akan berlayar ke
Italia, maka Paulus dan beberapa orang tahanan lain diserahkan kepada seorang
perwira yang bernama Yulius dari pasukan Kaisar.
27:3 Pada keesokan harinya kami singgah di Sidon.
Yulius memperlakukan Paulus dengan ramah dan memperbolehkannya mengunjungi
sahabat-sahabatnya, supaya mereka melengkapkan keperluannya.
Perwira
ini sangat menghargai Paulus. Sekalipun Paulus adalah tahanan, dia tahu Paulus
ini hamba Tuhan. Dia berlaku ramah, ini sikap perwira yang tidak arogant.
Kisah Para Rasul 27:43
27:43 Tetapi perwira itu ingin menyelamatkan Paulus.
Karena itu ia menggagalkan maksud mereka, dan memerintahkan, supaya orang-orang
yang pandai berenang lebih dahulu terjun ke laut dan naik ke darat,
Bukan tekanan yang lain tetapi Paulus yang menjadi
pusat pikirannya. Ini perwira yang baik, menghargai eksistensi hamba Tuhan.
Keberadaan hamba Tuhan sangat dia hargai, tidak arogant/ sombong. Kalau dia menghargai hamba
Tuhan maka Tuhan katakan “sebagaimana mereka mendengarkan kamu, demikian juga
mereka mendengarkan Aku” berarti mendengarkan Allah Bapa.
Tetapi
perwira dalam wahyu pasal 6 masuk dalam kelompok orang yang ketakutan. Semoga
tidak ada di antara kita seperti itu. Jadilah saudara sebagai prajurit yang perwira
dan perkasa di dalam Tuhan. Kalau itu ada maka ketika Yesus datang pada kali
kedua, Dia datang sebagai Anak Domba, kita tidak akan ketakutan.
Memang
dari sekarang dengan penuh keberanian kita masuk menghadap Tuhan.
Ibrani 10:21-23
10:21 dan kita mempunyai seorang Imam Besar sebagai
kepala Rumah Allah.
10:22 Karena itu marilah kita menghadap Allah dengan
hati yang tulus ikhlas dan keyakinan iman yang teguh, oleh karena hati kita
telah dibersihkan dari hati nurani yang jahat dan tubuh kita telah dibasuh
dengan air yang murni.
10:23 Marilah kita teguh berpegang pada pengakuan
tentang pengharapan kita, sebab Ia, yang menjanjikannya, setia.
Orang-orang
kaya, mengapa mereka ikut ketakutan? Ini orang kaya yang tidak tahu menggunakan
kekayaannya.
Lukas 16:19
16:19 "Ada seorang kaya yang selalu berpakaian
jubah ungu dan kain halus, dan setiap hari ia bersukaria dalam kemewahan.
Hebat
dia tetapi tidak tahu menggunakan kesempatan yang Tuhan berikan.
Lukas 16:24
16:24 Lalu ia berseru, katanya: Bapa Abraham,
kasihanilah aku. Suruhlah Lazarus, supaya ia mencelupkan ujung jarinya ke dalam
air dan menyejukkan lidahku, sebab aku sangat kesakitan dalam nyala api ini.
Ini
banyak kali sudah kita dengar, orang
kaya ini di dunia suka memerintah orang lain. Ini sudah di neraka masih juga perintah
orang. Ini
berarti orang yang tidak
bertobat walaupun sudah masuk neraka. Ini orang kaya yang tidak tahu diri!
Sudah di neraka dia perintah lagi Abraham. Dulu waktu dalam keadaan kaya dia
tidak peduli Firman. Kini dia baru tahu harga setetes Firman saja mahal! Tetapi mau
diapa, sudah terlambat.
Lukas 16:29
16:29 Tetapi kata Abraham: Ada pada mereka kesaksian
Musa dan para nabi; baiklah mereka mendengarkan kesaksian itu.
Apa
itu kesaksian Musa dan para nabi?
Yohanes 5:37-39
5:37 Bapa yang mengutus Aku, Dialah yang bersaksi
tentang Aku. Kamu tidak pernah mendengar suara-Nya, rupa-Nya pun tidak pernah
kamu lihat,
5:38 dan firman-Nya tidak menetap di dalam dirimu,
sebab kamu tidak percaya kepada Dia yang diutus-Nya.
5:39 Kamu menyelidiki Kitab-kitab Suci, sebab kamu
menyangka bahwa oleh-Nya kamu mempunyai hidup yang kekal, tetapi walaupun
Kitab-kitab Suci itu memberi kesaksian tentang Aku,
Itu
menyaksikan tentang Yesus. Jadi kitab suci dan kitab para nabi yang tertulis
itu menunjuk pribadi Yesus. Tetapi orang kaya ini tidak mau baca kitab suci,
tidak mau tahu kitab suci. Sekarang baru mau baca kitab suci tetapi sudah di
neraka. Sekarang terlambat sudah. Jadi terlambat berbuat, terlambat baca kita
suci, terlambat mendengar Firman, terlambat berbuat kemurahan.
Nasihat
Tuhan bagi orang kaya supaya jangan ketakutan adalah:
I Timotius 6:17
6:17 Peringatkanlah kepada orang-orang kaya di dunia
ini agar mereka jangan tinggi hati dan jangan berharap pada sesuatu yang tak
tentu seperti kekayaan, melainkan pada Allah yang dalam kekayaan-Nya memberikan
kepada kita segala sesuatu untuk dinikmati.
Ternyata
kekayaan itu tidak bisa dipercaya, tidak bisa kita berharap. Kalau berharap
kepada Tuhan kita tidak akan takut.
I Timotius 6:18-19
6:18 Peringatkanlah agar mereka itu berbuat baik,
menjadi kaya dalam kebajikan, suka memberi dan membagi
6:19 dan dengan demikian mengumpulkan suatu harta
sebagai dasar yang baik bagi dirinya di waktu yang akan datang untuk mencapai
hidup yang sebenarnya.
Ini tidak
sia-sia, supaya jangan kita takut menghadap Tuhan saat Dia datang. Di antara kita ini terselip
kehidupan-kehidupan yang dilanda musibah di Palu dan Donggala. Bukan kita
merendahkan mereka, bukan mereka tidak punya, tetapi mari kita meringankan.
Yang
terakhir kita bicarakan orang-orang yang berkuasa. Kalau orang-orang berkuasa
tipe seperti Nimrod, itulah yang akan ketakutan.
I Tawarikh 1:10
1:10 Kush memperanakkan Nimrod; dialah orang yang
mula-mula sekali berkuasa di bumi.
Ini
orang yang mula-mula berkuasa di bumi. Dan dia perkasa di hadapan Tuhan. Bukan
berarti dia menyenangkan Tuhan tetapi berani melawan Tuhan. Orang berkuasa yang
berani melawan Tuhan, nasibnya akhirnya ketakutan. Nimrod salah satu contohnya. Beraninya Nimrod melawan Tuhan
itu apa? Tuhan katakan “penuhilah bumi ini”. Tetapi dia boyong semua
teman-temannya ke tanah Sinear dan dia bangun menara Babel di sana. Awalnya
kelihatan baik tetapi selanjutnya Tuhan hancurkan karena melawan Firman.
Berkuasa boleh-boleh saja tetapi jangan melawan Firman.
Contoh
orang yang berkuasa yang ditakuti orang lain sehingga raja dan panglimanya
datang kepada orang yang berkuasa ini dan ingin berdamai. Jadi berkuasa itu
tidak menjadi masalah jika itu dari Tuhan, tetapi jangan melawan Firman. Contoh
orang yang berkuasa yang ditakuti oleh raja Abimelekh dan kepala pasukannya
Pikhol adalah Ishak.
Kejadian 26:16-17,27-28
26:16 Lalu kata Abimelekh kepada Ishak: "Pergilah
dari tengah-tengah kami sebab engkau telah menjadi jauh lebih berkuasa dari
pada kami."
26:17 Jadi pergilah Ishak dari situ dan berkemahlah ia
di lembah Gerar, dan ia menetap di situ.
26:27 Tetapi kata Ishak kepada mereka: "Mengapa
kamu datang mendapatkan aku? Bukankah kamu benci kepadaku, dan telah menyuruh
aku keluar dari tanahmu?"
26:28 Jawab mereka: "Kami telah melihat sendiri,
bahwa TUHAN menyertai engkau; sebab itu kami berkata: baiklah kita mengadakan
sumpah setia, antara kami dan engkau; dan baiklah kami mengikat perjanjian
dengan engkau,
Abraham
juga orang yang berkuasa yang ditakuti orang karena dia takut akan Tuhan.
Kejadian 18:18-19
18:18 Bukankah sesungguhnya Abraham akan menjadi
bangsa yang besar serta berkuasa, dan oleh dia segala bangsa di atas bumi akan
mendapat berkat?
18:19 Sebab Aku telah memilih dia, supaya
diperintahkannya kepada anak-anaknya dan kepada keturunannya supaya tetap hidup
menurut jalan yang ditunjukkan TUHAN, dengan melakukan kebenaran dan keadilan,
dan supaya TUHAN memenuhi kepada Abraham apa yang dijanjikan-Nya
kepadanya."
Orang
berkuasa mulai dari mengatur rumah tangga dan buah nikah supaya anak-anaknya
melakukan kebenaran dan keadilan. Kebenaran, keadilan serta kesetiaan ini adalah
warna status Mempelai. Jadi jika kita diberikan kekuasan, ayo kita arahkan
kepada status menjadi Mempelai Wanita untuk Yesus Mempelai Laki-laki. Kita
tidak perlu takut kepada Yesus. Ketika Anak Domba datang, tidak usah ada
ketakutan pada kita. Karena kita menjadi isteriNya.
Hosea 2:18
2:18 Aku akan menjadikan engkau isteri-Ku untuk
selama-lamanya dan Aku akan menjadikan engkau isteri-Ku dalam keadilan dan
kebenaran, dalam kasih setia dan kasih sayang.
Kalau
mengajarkan keadilan, kebenaran, kasih setia dan kasih sayang, itu ciri
mempelai wanita, itu ciri isteri Anak Domba. Masakan isterinya melihat Mempelai
Laki-laki datang lalu dia ketakutan.
Kecuali
isteri di dunia ini, ketika mendengar klakson motor suaminya, dia langsung
ketakutan “apalagi yang akan terjadi”. Apalagi anak-anak yang sering dibentak
ayahnya, ketika mendengar suara motor ayahnya langsung lari sembunyi di bawah kolong.
Kalau
kita menjadi Mempelai Wanita di dalam kebenaran, keadilan dan kasih setia, kita
mau takut apa kepada Yesus. Dia suamimu, Dia kepalamu. Tetapi kalau seperti
Nimord memang akan takut, kalau seperti Abimelekh memang akan takut. Jangan
terjadi pada kita seperti itu.
Kita
dikemas oleh Fiman, Roh dan kasih Tuhan untuk menjadi Mempelai WanitaNya. Kita
angkat tangan “marilah kekasihku, terlalu lama saya menantiMu”. Kasih kita
makin membara, kita melayani Dia lewat melayani sesama, kita tidak menjadi raja
yang menolak pengajaran tetapi kita menerima pengajaran dan kita tahu diri
sehingga ketika Dia datang kita sambut.
Wahyu 6:16-17
6:16 Dan mereka berkata kepada gunung-gunung dan
kepada batu-batu karang itu: "Runtuhlah menimpa kami dan sembunyikanlah
kami terhadap Dia, yang duduk di atas takhta dan terhadap murka Anak Domba
itu."
6:17 Sebab sudah tiba hari besar murka mereka dan
siapakah yang dapat bertahan?
Kenapa
dikatakan murka mereka? Anak Domba dengan siapa yang murka di sini? Salah satu
yang mengisi adalah:
II Korintus 10:6
10:6 dan kami siap sedia juga untuk menghukum setiap
kedurhakaan, bila ketaatan kamu telah menjadi sempurna.
Inilah
kelompok yang bersama Yesus.
Kita
mau perhadapkan diri pada Tuhan. Saya rindu kegerakan Firman itu ada pada
diriku. Pedang kejayaan itu, izinkanlah Tuhan membersihkan saya. Saya tidak mau
pedang yang besar yang dibawa oleh penunggang kuda merah padam. Bukan kelaparan
yang kami nanti tetapi pelayanan yang penuh sesaji di atas meja. Bukan bela
sampar, itu berarti tidak sehat, tidak sempurna. Tetapi yang kita cari adalah
kesempurnaan.
Tuhan
Memberkati.
GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 085241270477
Email: imamat_raja@yahoo.com
|
JADWAL IBADAH
Rabu : Ibadah Pendalaman Alkitab dan
Perjamuan
Suci → Pk.
17.00
Sabtu : Ibadah Doa Penyembahan → Pk. 16.30
Minggu : Ibadah Sekolah Minggu → Pk. 07.30
Ibadah Raya → Pk. 09.00
Ibadah Kaum Muda Remaja → Pk. 16.00
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar