Salam sejahtera
di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Wahyu 6:16-17
6:16 Dan mereka berkata kepada gunung-gunung
dan kepada batu-batu karang itu: "Runtuhlah menimpa kami dan
sembunyikanlah kami terhadap Dia, yang duduk di atas takhta dan terhadap murka
Anak Domba itu."
6:17 Sebab sudah tiba hari besar murka mereka dan
siapakah yang dapat bertahan?
Yang
mereka takutkan adalah murka Anak Domba. Ini julukan Tuhan Yesus dari sejak Dia
dibaptis oleh Yohanes Pembaptis.
Yohanes 1:29,36
1:29 Pada keesokan harinya Yohanes melihat Yesus
datang kepadanya dan ia berkata: "Lihatlah Anak domba Allah, yang
menghapus dosa dunia.
1:36 Dan ketika ia melihat Yesus lewat, ia berkata:
"Lihatlah Anak domba Allah!"
Ini
ada hubungannya dengan mezbah korban bakaran sebab Anak Domba ada kaitannya
dengan mezbah korban bakaran. Mezbah korban bakaran yang paling indah dan mulia
adalah salib Golgota. Kenapa orang Kristen suka menggunakan salib baik sebagai
anting-anting, kalung dan juga di rumah? Itu berarti indah. Korban Kristus
adalah sumber segala sesuatu yang
indah. Kalau kita mau indah tidak bisa lepas dengan Korban Kristus.
Ketika
orang lepas dengan korban Kristus dan murka Anak Domba ini ditumpahkan karena manusia
tidak mau menerima yang indah dari korban Kristus, maka apa boleh buat. Tawaran
Tuhan untuk memberikan yang indah dan yang paling indah adalah duduk di sebelah
kanan Mempelai Laki-laki Sorga yang mendapat julukan Anak Domba. Tetapi karena
tawaran ini ditolak maka apa boleh buat, yang datang adalah murka dari Anak
Domba oleh karena mereka tidak menghargai pemberian Tuhan yang indah ini.
Akhirnya
pelarian mereka adalah di cela-cela gunung, di gua-gua, karena mau mencari perlindungan karena
melihat murka Anak Domba ini. Ini pelarian mereka. Mereka mau berlindung kepada
gunung-gunung batu, celah gunung-gunung batu dan di gua-gua. Dipertanyakan kita
sekarang di mana kita harus berlindung. Kita lihat Mereka mau berlindung di
celah gunung batu, tetapi itu bukan perlindungan yang aman.
Bagi
anak Tuhan ada perlindungan yang aman dan itu dianjurkan oleh Tuhan sendiri.
Kalau di sini itu rancangan mereka sendiri. Karena selama ini mereka hanya
mengikuti rancangan-rancangan mereka sendiri maka berakhir dengan mencari
perlindungan oleh rancangan mereka sendiri tetapi itu tidak aman. Tetapi anak
Tuhan yang mempunyai kerinduan hati dan hidupnya ada dalam rancangan Tuhan maka
Tuhan merancang perlindungan yang luar biasa. Bagi kita menghadapi murka ini
ada rancangan perlindungan Tuhan yang luar biasa.
Kalau
hidup kita lebih dominan dipimpin oleh rancangan-rancangan kita tanpa dikaitkan
dengan Korban Kristus, maka ketika mendengar deru langit dan bumi karena murka
Anak Domba maka kita mencari perlindungan dengan rancangan-rancangan kita
sendiri. Tetapi kalau kita diatur oleh Tuhan lewat Firman Tuhan dalam
rancangan-rancangan Tuhan maka Tuhan yang atur di mana kita harus berlindung.
Yeremia 6:19
6:19 Dengarlah, hai bumi! Sungguh, ke atas bangsa ini
Aku akan mendatangkan malapetaka, akibat dari rancangan-rancangan mereka, sebab
mereka tidak memperhatikan perkataan-perkataan-Ku dan menolak pengajaran-Ku.
Tuhan
mau menggoyang bumi. Kalau rancangan manusiawi kita jadikan landasan perjalanan hidup tanpa menyerah pada
rancangan Tuhan yang indah dan mulia itu, apa boleh buat, ini yang akan dialami.
Padahal perkataan Tuhan jika kita dengar, maka walaupun malapetaka, deru langit
dan bumi memekakan dunia ini, Tuhan sudah siap di mana kita digiring untuk
mendapatkan perlindungan. Di sini akan dikoreksi apakah kita ada di dalam.
Yesaya 26:20
26:20 Mari bangsaku, masuklah ke dalam kamarmu,
tutuplah pintumu sesudah engkau masuk, bersembunyilah barang sesaat lamanya,
sampai amarah itu berlalu.
Ini
dirancang Tuhan, ini perkataan Tuhan, ini ajaran Tuhan. Menghadapi apa?
Menghadapi amarah Tuhan.
Yesaya 26:21
26:21 Sebab sesungguhnya, TUHAN mau keluar dari
tempat-Nya untuk menghukum penduduk bumi karena kesalahannya, dan bumi tidak
lagi menyembunyikan darah yang tertumpah di atasnya, tidak lagi menutupi
orang-orang yang mati terbunuh di sana.
Dalam
Wahyu 6:9,11 dikatakan darah orang benar itu
berseru, sekarang Tuhan tidak lagi menutup telinga.
Wahyu 6:9,11
6:9 Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai yang
kelima, aku melihat di bawah mezbah jiwa-jiwa mereka yang telah dibunuh oleh
karena firman Allah dan oleh karena kesaksian yang mereka miliki.
6:11 Dan kepada mereka masing-masing diberikan sehelai
jubah putih, dan kepada mereka dikatakan, bahwa mereka harus beristirahat
sedikit waktu lagi hingga genap jumlah kawan-kawan pelayan dan saudara-saudara
mereka, yang akan dibunuh sama seperti mereka.
Tuhan
mengajar kita untuk menerima rancangan
Tuhan, bagi kita supaya kita masuk di kamar. Setelah masuk di kamar tutup
pintu. Apa yang harus kita saksikan di kamar. Justru Tuhan giring kita ke kamar
menghindari malapetaka. Apa yang harus kita
perhatikan dulu di kamar, apakah itu ada pada kita. Mustahil kita digiring
Tuhan ke kamar dengan begitu-begitu saja, setelah tutup pintu aman, tidak
seperti itu.
Yang
perlu kita perhatikan menurut Amsal 24:4, hal ini harus ada. Kamar dimana kita
digiring oleh Tuhan ada hiasan, ada isi. Ini yang seringkali diabaikan
anak-anak Tuhan. Tidak usah kita bilang orang dunia, mereka memang tidak tahu
karena bukan bangsanya Tuhan. Tetapi bangsanya Tuhan semestinya dia harus tahu.
Amsal 24:4
24:4 dan dengan pengertian kamar-kamar diisi dengan
bermacam-macam harta benda yang berharga dan menarik.
Kita
disuruh masuk kamar, ada koreksi dan itu perlindungan. Jika saudara masuk di
dalam kamar saudara akan melihat ada macam-macam harta benda yang berharga dan
menarik, apakah itu ada pada kita?
1.
Itu
menunjukkan ruangan suci, saudara akan melihat benda-benda berharga di sana.
Ø Ada meja roti di sana, ada roti dua
tumpuk di sana, ada peralatan untuk korban curahan, ada kemenyan di sana dan ada
kayu yang dilapisi dengan emas. Apakah ini tidak indah.
Ø Ada pelita emas yang dari 1 talenta
emas murni. Apakah ini tidak berharga dan tidak mulia.
Ø Ada mezbah dupa emas. Apakah ini
tidak berharga.
Kita disuruh masuk ke
kamar, apakah ini ada di dalam kehidupan kita. Ini meluputkan kita dari malapetaka
yang akan menimpa dunia. Tetapi
kalau rancangan-rancangan kita yang kita gagas dan kerjakan maka larilah ke
gunung-gunung, larilah ke celah-celah gunung batu, larilah ke gua-gua, padahal
itu bukan tempat yang aman. Menurut rancangan manusia gunung batu itu pasti aman,
tetapi kalau gempa bumi hancurlah kita. Lalu yang aman di mana?
Itu sebabnya anak Tuhan
didorong oleh Tuhan untuk menikmati perlindungan yang aman hanya ada dalam 3
macam ibadah kalau kita galakkan. Dalam ibadah pendalaman Alkitab, di situ kita
memandang keindahan Kristus Yesus lewat Firman pengajaran, di situ kita melihat
keindahan Korban Kristus lewat perjamuan kudus. Itu menjamin kepada kita bahwa
kita memiliki harta yang berharga dan yang indah.
Kita periksa dulu, apakah
kita ini ada aktivitas di dalam
kamar sebab di situ ada jaminan perlindungan Tuhan dari malapetaka yang akan
menimpa, waktu Dia keluar untuk memurkai dunia ini. Anak Domba akan keluar
sekaligus datang menjemput Mempelai Wanita yang ada di kamar. Yang selama ini
dia hidup di dalam bimbingan Tuhan lewat pendalaman Alkitab, lewat kita melihat
keindahan Kristus lewat penjabaran Firman dan Korban Kristus. Kemudian kita
melihat kaki dian emas, ini berharga, itulah persekutuan dengan Roh Kudus dalam
karunia-karuniaNya. Setiap orang diberikan karunia yang berbeda-beda tetapi
untuk kepentingan bersama.
Makanya kita menjadi
orang Kristen, jangan sampai tidak dipandu oleh rancangan Tuhan. Itu bahaya
loh. Kalau tidak dipandu, nanti sama dengan bangsa-bangsa lain. Tadi bangsanya
Tuhan yang disuruh masuk kamar. Itu berarti anak Tuhan yang mengerti tiga macam
ibadah.
Roma 12:6
12:6
Demikianlah kita mempunyai karunia yang berlain-lainan menurut kasih karunia
yang dianugerahkan kepada kita: Jika karunia itu adalah untuk bernubuat baiklah
kita melakukannya sesuai dengan iman kita.
Bukan bernubuat sesuai
kata hati dan bahasa yang dibuat-buat, nubuatan palsu. hanya halusinasi. Tetapi
harus berdasarkan pengajaran Firman, berdasarkan Firman Kristus. Bagaimana bisa
bernubuat tetapi hidupnya tidak pernah digarap oleh Firman. Tetapi itu
digandrungi oleh banyak orang Kristen dan tidak melihat tahbisan orang itu,
apakah dia ada dalam tahbisan yang benar.
Roma 12:7
12:7
Jika karunia untuk melayani, baiklah kita melayani; jika karunia untuk
mengajar, baiklah kita mengajar;
Pelayanan itu banyak
corak ragam. Melayani dan mengajar itu diberikan perberdaan. Mengajar itu juga
melayani tetapi ada perbedaan. Untuk mengajar tidak boleh asal. Inilah yang
indah dan berharga. Kalau kita sudah diberikan kepercayaan untuk melayani,
layanilah, itu karunia.
Jangan ini ditelan
mentah-mentah tanpa penjelasan ayat berikutnya. Misalnya kalau wanita mau
berkhotbah harus di antara sesama wanita. Tidak boleh salah.
Titus 2:1-2
2:1
Tetapi engkau, beritakanlah apa yang sesuai dengan ajaran yang sehat:
2:2
Laki-laki yang tua hendaklah hidup sederhana, terhormat, bijaksana, sehat dalam
iman, dalam kasih dan dalam ketekunan.
Roma 12:8
12:8
jika karunia untuk menasihati, baiklah kita menasihati. Siapa yang
membagi-bagikan sesuatu, hendaklah ia melakukannya dengan hati yang ikhlas;
siapa yang memberi pimpinan, hendaklah ia melakukannya dengan rajin; siapa yang
menunjukkan kemurahan, hendaklah ia melakukannya dengan sukacita.
Berkorban ini dan itu
harus ikhlas, jangan terpaksa. Rajin di sini bukan rajin dalam pemikiran daging
kita tetapi seorang pemimpin harus rajin berada di kaki Tuhan. Bukan dibilang
rajin bahwa ketika membangun gereja dia ikut mencampur hala-hala, bukan rajin yang
seperti itu yang dimaksud.
Ada 7 karunia di sini
yang ada hubungannya dengan kaki dian emas. Dijabarkan dalam ibadah itulah
ibadah raya seperti sekarang ini. Kaki dian emas ini adalah persekutuan kita
dengan Roh Kudus dan karunia-karuniaNya. Meja roti sajian adalah persekutuan
kita dengan Anak Allah di dalam Firman pengajaran dan perjamuan kudus. Mezbah
dupa emas adalah persekutuan kita dengan Allah Bapa di dalam kasihNya. Itu
menunjuk ibadah doa penyembahan. Mezbah dupa emas itu panjang dan lebarnya 1
hasta. Artinya kita menyembah pada Allah yang satu. Tingginya 2 hasta, artinya
dalam menyembah kita harus di dalam kasih yaitu kasih kepada Allah dan kasih
kepada sesama. Ini adalah 10 Firman yang diringkas menjadi dua oleh Tuhan.
Matius 22:38-40
22:38 Itulah
hukum yang terutama dan yang pertama.
22:39 Dan hukum
yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti
dirimu sendiri.
22:40 Pada kedua
hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi."
Apakah kamar seperti ini
ada pada saudara? Apakah kamar saudara dihiasi seperti ini? Kalau ini ada maka saudara
aman karena ini rancangan Tuhan. Kita harus masuk di kamar, tetapi bukan kamar
jasmani yang dimaksud. Kamar (hati) kita jangan sampai tidak diisi oleh hal-hal ini.
2.
Lukas 12:3
12:3 Karena itu
apa yang kamu katakan dalam gelap akan kedengaran dalam terang, dan apa yang
kamu bisikkan ke telinga di dalam kamar akan diberitakan dari atas atap rumah.
Jangan kita masuk di
kamar yang ada bisik-bisik di situ, ada roh curiga di situ, ada pembicaraan
yang tidak kena mengena dengan rencana Tuhan. Inipun harus kita waspada. Jadi
kita masuk di kamar, lebih dahulu kita bersihkan roh bisik-bisik. Karena apa
yang kita bicarakan dalam kamar akan dibawa terbang oleh burung yang bersayap sampai
kepada raja, kepada orang kaya, kepada orang berkuasa. Dengan kata lain, supaya
kita aman jangan sampai ada bisik-bisik yang sifatnya negatif dalam hidup kita.
Pengkhotbah 10:20
10:20
Dalam pikiran pun janganlah engkau mengutuki raja, dan dalam kamar tidur
janganlah engkau mengutuki orang kaya, karena burung di udara mungkin akan
menyampaikan ucapanmu, dan segala yang bersayap dapat menyampaikan apa yang
kauucapkan.
Jadi walaupun
bisik-bisik, satu saat akan dinampakkan oleh Tuhan.
Pengkhotbah 10:20 (Terjemahan Lama)
10:20
Janganlah engkau mengutuki raja, jikalau di dalam tempat tidurmu sekalipun, dan
janganlah engkau mengutuki orang yang berkuasa, jikalau di dalam bilikmu
bersekat sekalipun, kalau-kalau burung di udara membawa akan bunyi suaramu, dan
unggaspun memberitahu perkataanmu kelak.
Artinya hidup kita akan
aman dan tenang kalau kita menghindarkan diri dari bisik-bisik. Karena ada 11
dosa yang menghambat pembangunan Tubuh Kristus. Salah satunya bisik-bisik.
II Korintus 12:20
12:20
Sebab aku kuatir, bahwa apabila aku datang aku mendapati kamu tidak seperti
yang kuinginkan dan kamu mendapati aku tidak seperti yang kamu inginkan. Aku
kuatir akan adanya 1perselisihan,
2iri hati, 3amarah, 4kepentingan diri sendiri, 5fitnah, 6bisik-bisikan, 7keangkuhan, dan 8kerusuhan.
12:21
Aku kuatir, bahwa apabila aku datang lagi, Allahku akan merendahkan aku di
depan kamu, dan bahwa aku akan berdukacita terhadap banyak orang yang di masa
yang lampau berbuat dosa dan belum lagi bertobat dari 9kecemaran, 10percabulan
dan 11ketidaksopanan yang
mereka lakukan.
Angka 11 adalah angka
penghalang pembangunan Tubuh Kristus. Kalau dalam kamar itu ada bisik-bisikan berarti
tidak akan mendapat perlindungan
karena tidak berhasil masuk dalam pembanguna Tubuh Kristus.
Kalau ada iri hati, ada
perselisihan, ada fitnah, ada kedengkian, ada percabulan, ada bisik-bisik dan
sebagainya, ini harus kita bersihkan. Berarti sama dengan kita masuk di kamar
perlindungan Tuhan. Berarti sama dengan kita hadirkan diri kita di bawah kepak
sayapnya Tuhan kita dilindungi. Itu rancangan Tuhan, kalau rancangan manusia
ayo ke gunung, ke celah-celah bukit batu, ke gua-gua. Tetapi apakah aman?
Tidak. Karena murka Anak Domba tidak bisa tertahankan lagi.
3.
II Raja-raja 4:32
4:32 Dan
ketika Elisa masuk ke rumah, ternyata anak itu sudah mati dan terbaring di atas
tempat tidurnya.
Kita masuk pintu, lalu
menutup pintu, jangan-jangan ada kematian di dalamnya, ada maut di situ.
II Raja-raja 4:33-35
4:33
Sesudah ia masuk, ditutupnyalah pintu, sehingga ia sendiri dengan anak itu di
dalam kamar, kemudian berdoalah ia kepada TUHAN.
4:34
Lalu ia membaringkan dirinya di atas anak itu dengan mulutnya di atas mulut
anak itu, dan matanya di atas mata anak itu, serta telapak tangannya di atas
telapak tangan anak itu; dan karena ia meniarap di atas anak itu, maka menjadi
panaslah badan anak itu.
4:35
Sesudah itu ia berdiri kembali dan berjalan dalam rumah itu sekali ke sana dan
sekali ke sini, kemudian meniarap pulalah ia di atas anak itu. Maka bersinlah
anak itu sampai tujuh kali, lalu membuka matanya.
Kita tahu kisah ini.
Pertama Gehazi disuruh Elisa “bawa tongkat ini, sampai di sana, engkau sentuh
hidung anak itu dengan tongkat ini. Tetapi di perjalanan jangan engkau memberi
salam pada orang dan jangan menerima salam dari orang lain”. Artinya Gehazi hanya membawa satu
salam untuk menghadapi kematian. Kita mau masuk kamar, periksa dulu,
jangan-jangan dalam kamar ada kematian disana.
Tetapi Gehazi dalam
menghadapi ini dia gagal. Pesan Elisa tidak mungkin gagal tetapi dia yang gagal karena ada satu hal yang tidak dia lakukan
yaitu tutup pintu belakang.
Gagasan Firman Tuhan
jangan menerima salam dari orang lain di dalam perjalanan. Salam itu ada
hubungannya dengan Firman pengajaran.
II Yohanes 1:10
1:10
Jikalau seorang datang kepadamu dan ia tidak membawa ajaran ini, janganlah kamu
menerima dia di dalam rumahmu dan janganlah memberi salam kepadanya.
Salam itu sama dengan
pengajaran. Jadi jangan sampai kita membawa dua macam pengajaran ketika kita
menghadapi kamar yang ada maut, kamar yang ada kematian. Itu sebabnya gereja
Tuhan sudah Tuhan berikan pengajaran yang besar dan mulia demi keselamatan
kita. Ibadah kita punya pola yaitu pola sorga. Itulah pengajaran satu-satunya jika kita menghadapi kamar yang ada
kematian. Bagaimana kita bisa selamat di situ, ada mayat di situ.
Jadi ada pembenahan di
situ dan sistem pembenahannya luar biasa. Elisa datang, dia masuk ke dalam
kamar. Elisa ini punya Firman dan punya Roh. Jadi cerita dalam II Raja-Raja
pasal 13 tentang Elisa akan mati, itu menunjuk Firman dan Roh segera akan
diangkat oleh Tuhan.
Masuknya Elisa di kamar
ini menemui orang yang mati, untuk kita sekarang mati rohaninya. Bagaimana mau
mendapat perlindungan masuk ke kamar kalau rohani mati. Tidak bisa, tidak ada jalan
lain kecuali Elisa datang, dia tutup pintu belakang. Menutup pintu belakang
berarti menyelesaikan hal-hal masa lalu, masa lampau. Karena apa? Sebab Tuhan
cari yang masa lalu, Tuhan tuntut yang masa lampau dan harus kita selesaikan. Coba
kalau masa lalu tidak diselesaikan, itu berarti bawa beban. Kalau kita mau
damai lalu orang itu tidak mau, berarti kita sudah menyelesaikan walaupun orang
itu tidak mau.
Pengkhotbah 3:15
3:15
Yang sekarang ada dulu sudah ada, dan yang akan ada sudah lama ada; dan Allah
mencari yang sudah lalu.
Pengkhotbah 3:15 (Terjemahan Lama)
3:15
Segala sesuatu yang telah ada itu, ia itu adalah sekarang juga, dan barang yang
akan ada itu, ia itupun sedia sudah ada, maka dituntut Allah akan barang yang
sudah lalu itu.
Bagaimana mau masuk kamar
perlindungan Tuhan lalu kita tidak pernah menyelesaikan masa lampau. Dengan
kita aktif dalam 3 macam ibadah yang merupakan salah satu bagian dari rancangan
Tuhan, itu adalah kesempatan kita menyelesaikan masa lampau dengan Tuhan dan
sesama.
Mungkin pernah suami
tendang suami, selesaikan dan minta ampun. Mungkin isteri dendam pada suami,
pokoknya diam-diam suami tidak tahu isteri sudah bungkus pakaiannya. Begitu
masuk kamar suami kaget, isteri langsung menangis “pokoknya saya pulang, saya
tidak sejahtera dengan kau. Kalau saya tahu dulu saya tidak mau dengan kau!”.
Harusnya diselesaikan, bukan jalan keluarnya pisah/ cerai.
Saya ingat seorang
petinggi Kabar Mempelai, suatu saat terjadi perselisihan antara suami isteri. Isterinya
padahal sudah siap mau minggat. Suaminya pulang naik sepeda basah-basah dari
pelayanan. Tetapi karena di jalan hujan dan air sudah naik, kenapa sepedanya
tidak bisa lagi jalan, ternyata ikan gabus besar terjepit di terali. “puji
Tuhan, ini ikan gabus jadi alat bujuk isteri”. Karena masih dalam suasana
kematian, isterinya sudah kumpul botol-botol, kumpul barang bekas dan panggil
pembeli, tiba-tiba suaminya larang “tidak boleh!”. Isterinya tidak terima dan
tersinggung, “lebih baik saya pulang ke rumah orang tua”. Akhirnya damai sampai
Tuhan panggil keduanya dalam usia tua.
Jadi harus ada
penyelesaian. Tuhan cari yang sudah lampau. Mau masuk kamar supaya dapat
perlindungan, maka bersihkanlah kamar dalam banyak hal. Antara anak dan orang
tua, kami juga menyadari banyak kali orang tua menggusari hati anak sehingga
hati anak jadi tawar. Tidak jadi
masalah jika papa turun kepada anak “maafkan nak, papa sudah kelewatan”. Tidak
usah gengsi-gengsian, itu tidak akan selesai.
Apalagi anak, masa mau
gengsi datang minta maaf kepada papa dan mama. Sudah jelas melawan papa dan
mama, melawan orang tua. Orang tua bilang A dia lakukan B, orang tua bilang B dia lakukan
Z. Selesaikan, penipuan-penipuan juga harus kita selesaikan. Seringkali
kita dapat berkat lalu perpuluhan tidak kita kembalikan, itu penipuan. Selesaikan
itu, itu dituntut Tuhan. Kalau tidak kita selesaikan, tidak akan bisa aman di
kamarnya.
Itu sebabnya ketika kita
datang beribadah terima
koreksi-koreksi Tuhan. Jangan sampai kita mengaku anak Tuhan, katanya sudah
mengalami pembaharuan padahal kembali pada cara nenek moyang. Bukan pembaharuan
itu namanya, olehnya perlu dibenahi karena ada kematian.
Apa yang dibuat oleh
Elisa, apa yang dibuat oleh Firman dan Roh? Dia tiarap. Benar-benar kehidupan
yang ada dalam tanda kematian rohani, untuk mengembalikan kehidupan padanya,
dia harus kontak langsung dengan Firman dan Roh Kudus. Kita tahu Firman Tuhan
bagaimana Elisa jalan sana jalan sini lalu meniarap lagi di atas anak itu. Lalu
anak itu bersin 7 kali. Bersin itu berarti keluar barang yang kotor. 7 kali
bersin berarti benar-benar dia menerima kehidupan yang sempurna karena dia
dibersihkan 7 kali oleh pekerjaan Firman sehingga keluar yang kotor.
Coba kalau kita di sini
semua bersin, apa gerangan yang terjadi? Udara jadi kotor, virus yang keluar.
Karena dihantam oleh Firman dan Roh Kudus dan dia bersekutu dengan Firman dan
Roh Kudus maka yang kotor itu dibersihkan sehingga terjadi sukacita dan ada roh
penyembahan. Ini mengundang perlindungan Tuhan dalam kehidupannya.
II Raja-raja 4:35-37
4:35
Sesudah itu ia berdiri kembali dan berjalan dalam rumah itu sekali ke sana dan
sekali ke sini, kemudian meniarap pulalah ia di atas anak itu. Maka bersinlah
anak itu sampai tujuh kali, lalu membuka matanya.
4:36
Kemudian Elisa memanggil Gehazi dan berkata: "Panggillah perempuan Sunem
itu!" Dipanggilnyalah dia, lalu datanglah ia kepadanya, maka berkatalah
Elisa: "Angkatlah anakmu ini!"
4:37
Masuklah perempuan itu, lalu tersungkur di depan kaki Elisa dan sujud menyembah
dengan mukanya sampai ke tanah. Kemudian diangkatnyalah anaknya, lalu keluar.
Pekerjaan Firman dan Roh
yang menolong orang yang sudah mati ini maka terjadi yang indah. Firman
bekerja, Roh bekerja dan kasih Allah bekerja
maka terjadi penyembahan. Di situ kita peroleh perlindungan dari Tuhan.
4.
Kejadian 43:30
43:30
Lalu segeralah Yusuf pergi dari situ, sebab hatinya sangat terharu merindukan
adiknya itu, dan dicarinyalah tempat untuk menangis; ia masuk ke dalam kamar,
lalu menangis di situ.
Apakah kamar kita, kita
hiasi dengan air mata. Air mata sukacita, air mata yang merindukan terjadinya
penyatuan? Kita apakah ada kerinduan hati dalam rumah tangga kita mulai suami,
isteri, anak, cucu dan mantu, apakah ada air mata penyembahan merindukan ada
tanda terjadi penyatuan? Inilah perlindungan yang agung jika saudara dan saya
punya kerinduan hati seperti Yusuf.
Saudara lihat ada tiga
kali saudara Yusuf datang mencari.
1)
Kunjungan
pertama kali saudara-sadara Yusuf karena dihubungkan dengan rasa kelaparan.
2)
Kunjungan
kedua dihubungkan dengan Benyamin dan Simeon. Di sini terjadi penebusan di mana
ada pekerjaan piala perak milik dari Yusuf yang membawa kesadaran mereka akan
dosa kesalahan mereka masa lalu.
3)
Pada
kunjungan yang ketiga ini Yusuf menyatakan diri kepada saudara-saudaranya.
Mengapa dikatakan kunjungan ke 3 sebab mereka sudah pulang hanya belum
sampai di tempat.
Pada kunjungan yang kedua
itulah Yusuf masuk ke kamar lalu menangis. Tetapi sebelum menangis, dia sapa
dulu saudara-saudaranya dan dia menyapa Benyamin itu anaknya.
Kejadian 43:29
43:29 Ketika
Yusuf memandang kepada mereka, dilihatnyalah Benyamin, adiknya, yang seibu
dengan dia, lalu katanya: "Inikah adikmu yang bungsu itu, yang telah kamu
sebut-sebut kepadaku?" Lagi katanya: "Allah kiranya memberikan kasih
karunia kepadamu, anakku!"
Kesimpulannya jika kita
datang beribadah karena rasa haus dan lapar akan Firman, itu bagus. Tetapi
setelah kunjungan pertama harus ditingkatkan pada kunjungan yang kedua. Dan di
sini sudah lebih mendalam bicara tentang penebusan. Jadi bukan mereka berbicara
kelaparan tetapi benar-benar tubuh, jiwa dan rohnya perlu ditebus. Syukur puji
Tuhan, roh mempelai yang bekerja di situ. Yusuf adalah gambaran roh mempelai.
Maka pada kunjungan yang ketiga, roh mempelai itu menyatakan diri. Bukan
sekedar mengambang, tetapi sekarang lebih menyatakan diri kepada mereka. Maka
terjadi penyatuan tubuh. Dari yang tadinya 12 orang itu terpisah-pisah,
sekarang sudah menjadi satu. Angka 12 menunjuk persekutuan yang sangat indah di
dalam Firman.
Apakah kita masuk dalam kamar
seperti ini? Apakah ada derai air mata? Atau hanya derai air mata kesusahan.
Seringkali kita masuk kamar dan menangis di kaki Tuhan hanya karena sayang
diri, hanya karena dilanda kesusahan.
Seringkali isteri
menangis di pojok-pojok hanya karena mendengar suara suami agak keras dan kasar.
Atau suami muring-muring hanya karena isteri tidak memberikan makanan yang
sedap. Termasuk saya dikoreksi. Kadang air mata kita bagaimana. Mutu yang
bagaimana air mata kita. Tuhan koreksi kamar kita, apakah ada air mata dan air
mata yang bagaimana. Atau air mata yang rindu dalam persekutuan tubuh Kristus.
Yusuf tidak tahan.
Kemudian pada pasal 45 bukan hanya Yusuf yang menangis, semua saudaranya
menangis karena penuh kesukaan, mereka semua dirangkul oleh roh mempelai.
Kejadian 45:1
45:1
Ketika itu Yusuf tidak dapat menahan hatinya lagi di depan semua orang yang
berdiri di dekatnya, lalu berserulah ia: "Suruhlah keluar semua orang dari
sini." Maka tidak ada seorang pun yang tinggal di situ bersama-sama Yusuf,
ketika ia memperkenalkan dirinya kepada saudara-saudaranya.
Tadinya dia menangis di
kamar karena terharu melihat pekerjaan Firman, ada tanda Tuhan mau menyatukan
mereka. Sekarang dia menyatakan dirinya.
Kejadian 45:2-8
45:2
Setelah itu menangislah ia keras-keras, sehingga kedengaran kepada orang Mesir
dan kepada seisi istana Firaun.
45:3 Dan
Yusuf berkata kepada saudara-saudaranya: "Akulah Yusuf! Masih hidupkah
bapa?" Tetapi saudara-saudaranya tidak dapat menjawabnya, sebab mereka
takut dan gemetar menghadapi dia.
45:4
Lalu kata Yusuf kepada saudara-saudaranya itu: "Marilah dekat-dekat."
Maka mendekatlah mereka. Katanya lagi: "Akulah Yusuf, saudaramu, yang kamu
jual ke Mesir.
45:5
Tetapi sekarang, janganlah bersusah hati dan janganlah menyesali diri, karena
kamu menjual aku ke sini, sebab untuk memelihara kehidupanlah Allah menyuruh
aku mendahului kamu.
45:6
Karena telah dua tahun ada kelaparan dalam negeri ini dan selama lima tahun
lagi orang tidak akan membajak atau menuai.
45:7
Maka Allah telah menyuruh aku mendahului kamu untuk menjamin kelanjutan
keturunanmu di bumi ini dan untuk memelihara hidupmu, sehingga sebagian besar
dari padamu tertolong.
45:8
Jadi bukanlah kamu yang menyuruh aku ke sini, tetapi Allah; Dialah yang telah
menempatkan aku sebagai bapa bagi Firaun dan tuan atas seluruh istananya dan
sebagai kuasa atas seluruh tanah Mesir.
Akhirnya apa yang terjadi
pada diri mereka? Ayah mereka meninggal. Saudara-saudara Yusuf dihantui perkara
yang lampau, harus diselesaikan. Sistem pertama mereka menyelesaikan mereka
kirim utusan. Tetapi bukan seperti itu cara Tuhan, bukan pakai utusan, bukan
pakai perantara. Tetapi akhirnya mereka datang sendiri kepada Yusuf
menyelesaikan apa yang terjadi masa lampau. Yusuf memeluk lagi mereka.
Kalau benar kamar kita
yang dibersihkan untuk mendapat perlindungan Tuhan, maka 4 hal ini harus kita
periksa. Jangan tunggu seperti raja, perwira, pembesar, orang berkuasa, orang
kaya, hamba, orang merdeka, mencari perlindungan di gunung-gunung tetapi tidak
ada perlindungan.
Kejadian 50:15
50:15
Ketika saudara-saudara Yusuf melihat, bahwa ayah mereka telah mati, berkatalah
mereka: "Boleh jadi Yusuf akan mendendam kita dan membalaskan sepenuhnya
kepada kita segala kejahatan yang telah kita lakukan kepadanya."
Kalau tidak diselesaikan
maka dihantui perasaan ini.
Kejadian 50:16
50:16
Sebab itu mereka menyuruh menyampaikan pesan ini kepada Yusuf: "Sebelum
ayahmu mati, ia telah berpesan:
Menyelesaikan sesuatu
jangan pakai perantara, harus diri sendiri langsung datang.
Kejadian 50:17
50:17
Beginilah harus kamu katakan kepada Yusuf: Ampunilah kiranya kesalahan
saudara-saudaramu dan dosa mereka, sebab mereka telah berbuat jahat kepadamu.
Maka sekarang, ampunilah kiranya kesalahan yang dibuat hamba-hamba Allah
ayahmu." Lalu menangislah Yusuf, ketika orang berkata demikian kepadanya.
Yusuf menangis. Ada dua
pengertian di sini:
Ø Menangis terharu
Ø Menangis bukan karena sakit hati atau dendam.
Kejadian 50:18-21
50:18
Juga saudara-saudaranya datang sendiri dan sujud di depannya serta berkata:
"Kami datang untuk menjadi budakmu."
50:19
Tetapi Yusuf berkata kepada mereka: "Janganlah takut, sebab aku inikah
pengganti Allah?
50:20
Memang kamu telah mereka-rekakan yang jahat terhadap aku, tetapi Allah telah
mereka-rekakannya untuk kebaikan, dengan maksud melakukan seperti yang terjadi
sekarang ini, yakni memelihara hidup suatu bangsa yang besar.
50:21
Jadi janganlah takut, aku akan menanggung makanmu dan makan anak-anakmu
juga." Demikianlah ia menghiburkan mereka dan menenangkan hati mereka
dengan perkataannya.
Maka terjadi pemberesan, tuntas.
Jadi
persoalan kamar ini bukan berarti yang ukuran 4 persegi itu. Bukan kamar
saudara itu yang dimaksud. Masuklah hai bangsaKu, Tuhan tidak bilang
“bangsa-bangsa” berarti hanya umatNya.
Yesaya 26:20-21
26:20 Mari bangsaku, masuklah ke dalam kamarmu,
tutuplah pintumu sesudah engkau masuk, bersembunyilah barang sesaat lamanya,
sampai amarah itu berlalu.
26:21 Sebab sesungguhnya, TUHAN mau keluar dari
tempat-Nya untuk menghukum penduduk bumi karena kesalahannya, dan bumi tidak
lagi menyembunyikan darah yang tertumpah di atasnya, tidak lagi menutupi
orang-orang yang mati terbunuh di sana.
Masuk
kamar, tutup pintu, selesaikan yang lampau. Jangan pikir sudah selesai. Lihat
saudara-saudara Yusuf, karena tidak mereka selesaikan secara tuntas akhirnya
dihantui. Akhirnya mereka sendiri yang datang, damai terjadi. Maka perlindungan
dijamin oleh Tuhan. Semua makanannya dan kebutuhan mereka ditanggung oleh
Yusuf. Benar-benar Roh mempelai
segala-galanya ada padanya.
Jika
benar-benar kita memiliki Roh
mempelai maka selesai masalah dan tangisan kita bukan karena duka tetapi
tangisan sukacita.
Saudara
yang diberkati oleh Tuhan, sudahkan engkau hiasi kamarmu dengan 3 macam alat.
Sudahkah engkau mengkoreksi rohanimu di kamar
apakah mati rohani. Sudahkah saudara mempedulikan dan
memperhatikan apakah di kamar ada air mata yang bukan air mata buaya? Tetapi
benar-benar air mata sukacita, air mata yang terharu karena melihat pekerjaan
Tuhan untuk menyatukan tubuh Kristus mulai dari rumah tangga. Yang lampau harus diselesaikan
karena Tuhan tuntut itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar