Salam sejahtera
di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Lukas
pasal 8 dalam terang Tabernakel kena pada pelita emas. Pelita Emas berfungsi
untuk menerangi 7 hal.
Lukas 8:9-10
8:9 Murid-murid-Nya bertanya kepada-Nya, apa
maksud perumpamaan itu.
8:10 Lalu Ia menjawab: "Kepadamu diberi karunia
untuk mengetahui rahasia Kerajaan Allah, tetapi kepada orang-orang lain hal itu
diberitakan dalam perumpamaan, supaya sekalipun memandang, mereka tidak melihat
dan sekalipun mendengar, mereka tidak mengerti.
Apakah
Tuhan pilih kasih sehingga kepada kamu dibukakan rahasia Allah dan kepada yang
lain hanya perumpamaan? Bukannya Tuhan pilih kasih tetapi yang menjadi masalah
ada pada diri kita manusia. Jika kita memposisikan diri sebagai murid, berarti
mau menerima pengajaran Firman maka Tuhan akan membukakan rahasia kerajaan
Allah. Tetapi kalau kita tidak membuka hati dan menempatkan diri sebagai murid lalu
menolak Firman Allah seperti:
Yeremia 6:19,8
6:19 Dengarlah, hai bumi! Sungguh, ke atas bangsa ini
Aku akan mendatangkan malapetaka, akibat dari rancangan-rancangan mereka, sebab
mereka tidak memperhatikan perkataan-perkataan-Ku dan menolak pengajaran-Ku.
6:8 Terimalah penghajaran, hai Yerusalem, supaya Aku
jangan menarik diri dari padamu, supaya Aku jangan membuat engkau sunyi sepi,
menjadi negeri yang tidak berpenduduk!"
Yesaya 5:24
5:24 Sebab itu seperti lidah api memakan jerami, dan
seperti rumput kering habis lenyap dalam nyala api, demikian akar-akar mereka
akan menjadi busuk, dan kuntumnya akan beterbangan seperti abu, oleh karena
mereka telah menolak pengajaran TUHAN semesta alam dan menista firman Yang
Mahakudus, Allah Israel.
Maka
Tuhan menutup diri, tidak akan membukakan rahasia kerajaan Allah, berarti tidak
akan membukakan apa rancanganNya. Dan itu adalah masalah. Jangan kita berpikir
itu tidak akan menimbulkan masalah. Sebab yang memiliki status murid, adalah
orang yang mau menerima pengajaran.
Yesaya 42:21
42:21 TUHAN telah berkenan demi penyelamatan-Nya untuk
memberi pengajaran-Nya yang besar dan mulia;
Pengajaran
yang besar dan mulia tujuannya untuk keselamatan jiwa. Untuk menyelamatkan
jiwamu maka Tuhan menganugerahkan pengajaran yang besar dan mulia. Ini masalah,
kalau kita umat Tuhan, baik keluarga di tempat ini, jika menutup diri, menutup hati
untuk memposisikan diri sebagai murid, maka Tuhan juga akan tutup hati. Ini
jangan terjadi dalam kita.
Posisikanlah
diri kita sebagai seorang murid. Berarti mau menerima didikan pengajaran sorga.
Kalau menerima Firman pengajaran berarti kita ditata dan dibentuk oleh sorga.
Bukankah kita punya niat untuk masuk sorga. Semua umat Tuhan mengatakan
melangkah menuju sorga tetapi menolak untuk ditata oleh sorga, nanti nihil
hasilnya. Sebab Tuhan katakan tidak semua orang yang menyebut Aku Tuhan akan
masuk sorga.
Jika
kita mendapatkan kepastian bahwa dalam diri bapak ibu ada keselamatan yang
pasti, maka buktikan kita menerima Firman pengajaran. Firman pengajaran itu tujuannya
untuk membersihkan sifat tabiat daging kita, sifat lahiriah yang selalu bertentangan
dengan sorga. Sifat lahiriah yang banyak menonjol adalah mabuk-mabuk. Apakah
ini sifat sorga? Bukan!
Itu
sebabnya di dalam ibadah pelayanan, jika Yesus Imam Besar hadir, maka kita
dilayani oleh Imam Besar untuk diperdamaikan dengan Bapa Sorgwai lewat Firman pengajaran.
Ulangan 32:1-2
32:1 "Pasanglah telingamu, hai langit, aku mau
berbicara, dan baiklah bumi mendengarkan ucapan mulutku.
32:2 Mudah-mudahan pengajaranku menitik laksana hujan,
perkataanku menetes laksana embun, laksana hujan renai ke atas tunas muda, dan
laksana dirus hujan ke atas tumbuh-tumbuhan.
Firman
pengjaran itu bagaikan hujan. Pertama bagaikan embun, kemudian meningkat
menjadi gerimis atau renai, lalu meningkat menjadi hujan yang deras. Tetapi
dalam beribadah banyak gereja lebih suka embun. Apakah kita bisa mandi kalau
cuma embun, tidak bisa. Apakah kita bisa mandi kalau cuma gerimis? Bisa saja
tetapi tidak bersih. Yang dibutuh dalam gereja adalah hujan yang deras. Zakharia
menganjurkan kepada kita supaya kita berdoa kepada Tuhan meminta hujan yang
lebat dan keras turun dalam gereja, itulah murid. Berarti dia mau menerima
Firman pengajaran yang deras dan lebat.
Itu
yang harus kita minta, bukan cuma embun. Kalau cuma embun, itu seketika. Cepat
menguap dan hilang. Kalau cuma gerimis tidak membuat kita sehat rohani, makanya
kalau anak sudah kena gerimis sekalian dimandikan supaya melepaskan air yang cuma gerimis. Kita mengaku orang Kristen, lewat pola sorga yaitu Firman
pengajaran kita dibina untuk masuk sorga. Tetapi tanpa pengajaran, sorga itu
tanda tanya. Apalagi mau menjadi Mempelai Wanita, menjadi Tubuh Kristus, jangan
harap.
Zakharia 10:1
10:1 Mintalah hujan dari pada TUHAN pada akhir musim
semi! TUHANlah yang membuat awan-awan pembawa hujan deras, dan hujan lebat akan
diberikanNya kepada mereka dan tumbuh-tumbuhan di padang kepada setiap orang.
Bukan
hujan yang turun seperti ini yang dimaksud, hujan ini adalah pengajaran, itu
sesuai dengan nyanyian Musa dalam Ulangan 32:1. Dan nyanyian Musa ini ada di
sorga. Nyanyian Anak Domba dan nyanyian Musa di dengar oleh rasul Yohanes di
sorga.
Wahyu 15:2-3
15:2 Dan aku melihat sesuatu bagaikan lautan kaca
bercampur api, dan di tepi lautan kaca itu berdiri orang-orang yang telah
mengalahkan binatang itu dan patungnya dan bilangan namanya. Pada mereka ada
kecapi Allah.
15:3 Dan mereka menyanyikan nyanyian Musa,
hamba Allah, dan nyanyian Anak Domba, bunyinya: "Besar dan ajaib segala
pekerjaan-Mu, ya Tuhan, Allah, Yang Mahakuasa! Adil dan benar segala jalan-Mu,
ya Raja segala bangsa!
Dikatakan
mintalah hujan pada akhir musim semi. Berarti kita berada pada waktu gereja
hujan akhir. Kekristenan kita ini bagaimana sih? Kalau dengar Firman lebih dari
5 menit sudah main kode pada pak pendeta “lama sekali pak pendeta”. Seringkali saudara tidak sadar, sama saja tidak mau
dibina untuk masuk sorga, padahal kita mau masuk sorga. Bagaimanapun keadaan
kita masa lampau, jika kita menerima Firman pengajaran, maka itu cara Tuhan untuk
membina kehidupan kita baik sebagai suami, sebagai isteri dan sebagai anak.
Walaupun sudah amburadul masa lampau kita, kuasa Firman mampu memperbaiki kita.
Dari
pada Tuhan merahasiakan rahasia kerajaan sorga, yang disodor dalam gereja hanya
peremumpamaan. Bagaimana kalau saya khotbah hanya khotbah tentang anjing dan
burung bangau. Tuhan sudah mau datang, sudah lebih dahsyat sekarang yang
terjadi di muka bumi, siapkah kita? Tetapi yang paling digemari di dalam ibadah
gereja Tuhan di mana-mana, kalau ibadah itu ada lawak, ada ilustrasi ini dan
itu. Pengajaran itu untuk membentuk karakter kita untuk membina sifat karakter suami
yang kasar supaya dia berubah menjadi lembut terhadap isteri. Supaya membentuk
karakter isteri yang cerewet supaya dia bersahaja. Kenapa kita malah tolak
hujan Firman pengajaran?
Tuhan
mengajar kita supaya berdoa minta hujan yang lebat, bukan supaya turun embun
dan turun gerimis. Kalau cuma turun gerimis, hanya menyebabkan sakit. Sebabnya
kita butuh derasnya hujan, itu caranya Tuhan supaya kita tidak hanya dilayani
dalam perumpamaan dan tidak mengerti rancangan sorga. Rancangan sorga adalah
Yesus Mempelai Laki-laki Sorga rindu memiliki Mempelai WanitaNya. Mempelai
Wanitanya ini adalah gereja yang rindu menempatkan diri sebagai kehidupan yang
menerima derasnya hujan pengajaran sehingga tabiatnya dirubah oleh pengajaran
Firman Tuhan.
Dalam
perumpamaan Tuhan Yesus ini, pada empat jenis tanah ini sebenarnya sudah Tuhan
berikan benih. Benih ini sifatnya:
1.
Kekal.
Ini yang ditabur oleh Tuhan melalui hamba Tuhan.
I Petrus 1:23
1:23
Karena kamu telah dilahirkan kembali bukan dari benih yang fana, tetapi dari
benih yang tidak fana, oleh firman Allah, yang hidup dan yang kekal.
Letak masalah yang mendengar itu apakah
punya hati seperti di tepi jalan, apakah punya hati yang seperti tanah tipis di
atas batu, atau hati seperti tanah bersemak belukar, atau tanah yang baik. Yang
menjadi penentu adalah diri kita sendiri, bukan lagi salahnya Tuhan. Sebab
kepada semua sudah Tuhan berikan benih (kemurahan).
Kita harus tahu bahwa
Firman itu sifatnya kekal dan itu ditabur dalam ibadah. Kita harus paham bahwa
kita menyambut Firman yang sifatnya kekal. Berarti kalau kita menyambut Firman
maka kita akan dibawa pada kekekalan bersama dengan Tuhan. Benih itu bukan
hanya punya kekekalan.
2.
Sifat
benih yang kedua adalah:
Roma 1:16
1:16
Sebab aku mempunyai keyakinan yang kokoh dalam Injil, karena Injil adalah
kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya, pertama-tama orang
Yahudi, tetapi juga orang Yunani.
Jadi pertama diberi
kesempatan kepada umat pilihan yaitu umat Israel. Kemudian diberikan kesempatan
kepada Yunani, itulah bangsa kafir, termasuk kita sekarang. Berarti kepada
semua diberikan kesempatan. Di dalam Injil adalah kekuatan Allah untuk menyelamatkan. Kekuatan Allah manifestasinya di
dalam Firman pengajaran.
Roma 1:17
1:17
Sebab di dalamnya nyata kebenaran Allah, yang bertolak dari iman dan memimpin
kepada iman, seperti ada tertulis: "Orang benar akan hidup oleh
iman."
Itu tujuannya Firman
pengajaran. Mulai dari kami hamba Tuhan, kalau kami menempatkan diri sebagai murid yang menerima Firman
pengajaran tujuannya apa? Supaya kami hidup dasarnya iman. Kalau saya hamba
Tuhan yang melayani jemaat, kemudian saya katakan saya beriman tetapi saya ada
di sawah atau di kebun coklat, berarti bukan iman namun saya bersandar pada lengan
dan akal saya.
Saya bersaksi karena 30
tahun lampau saya datang melayani di sini dengan isteri dan 3 orang anak, anak
yang ketiga baru 40 hari. Kami melayani jemaat yang waktu itu adalah
kakek-kakek di panti werda. Kalau kami hanya mengharapkan dan memiliki mata
jasmani, tidak mungkin saya datang melayani di sini. Apa yang mau dimakan
anakku yang sulung, yang kedua, yang ketiga yang masih bayi itu bersama isteri dan saya. Tetapi kami tidak bersandar pada orang lain dan tidak
pernah kami mengirim sos. Banyak mujizat yang kami alami, ketika buka pintu
rumah ada beras di depan rumah. Ada juga orang yang gedor pintu dan begitu
dibuka ada orang dengan beras di bahunya. Banyak kali hal itu kami alami.
Saya tidak punya kebun
dan tidak punya sawah sebab yang kami layani adalah Tuhan yang benar-benar ada
dan saya iman Dia. Itulah kekuatan Allah yang menyelamatkan. Itu pekerjaan
benih, itu Injil yang mendorong saya agar jangan saya berdiri membohongi
jemaat, mengatakan beriman-beriman padahal saya tidak beriman. Kalau kalian
tahu saya membohongi kalian karena tidak beriman, rugi kalian datang beribadah.
Kalau saya bersandar pada lengan saya, terkutuklah saya kata Firman Allah.
3.
Benih
itu adalah pemberian Tuhan dan digambarkan bagaikan hujan.
Yesaya 55:10
55:10 Sebab
seperti hujan dan salju turun dari langit dan tidak kembali ke situ, melainkan
mengairi bumi, membuatnya subur dan menumbuhkan tumbuh-tumbuhan, memberikan
benih kepada penabur dan roti kepada orang yang mau makan,
Itu berarti benih dari
sorga ini adalah pemberian Tuhan. Pengajaran itu adalah pemberian Tuhan yang
digambarkan bagaikan hujan yang turun. Kenapa mengaku percaya Yesus tetapi
menolak pemberian Tuhan. Coba bapak Presiden di sini membawa kado lalu kita
tolak, kecut hati bapak Presiden atau tidak. Apalagi ini pemberian sorga. Pemberian
sorga ini adalah pemberian dari Bapa segala Roh yang tidak pernah berubah,
kenapa ditolak.
Yakobus 1:16-17
1:16
Saudara-saudara yang kukasihi, janganlah sesat!
1:17
Setiap pemberian yang baik dan setiap anugerah yang sempurna, datangnya dari
atas, diturunkan dari Bapa segala terang; pada-Nya tidak ada perubahan atau
bayangan karena pertukaran.
Pengajaran ini pemberian
sorga, kenapa kita tolak. “apa itu pengajaran-pengajaran, yang saudara suka cuma perumpamaan-perumpamaan” orang seperti itu nanti menyesal. Tidak usah
bapak Presiden, bapak camat saja kalau datang memberi apa-apa, apakah saudara
akan tolak? Saya kira pak camat akan marah. “saya beri apa-apa tetapi cuma
dilempar!”.
Pemberian yang baik itu
dari atas, Bapa segala terang. Yang Dia berikan tidak sembunyi-sembunyi, itu
dalam bentuk hujan Firman pengajaran yang turun. Yang diberi itu untuk
mengkondisikan kita sama seperti Dia.
Yang
Tuhan berikan itu hanya satu benih, tidak banyak-banyak. Yang ditaburi adalah
ladangnya Tuhan. Kita ini ladangnya Tuhan.
I Korintus 3:9
3:9 Karena kami adalah kawan sekerja Allah; kamu
adalah ladang Allah, bangunan Allah.
Tuhan
yang punya ladang, maka Tuhan katakan jangan taburkan dua jenis benih di ladang
Tuhan, hanya satu benih.
Imamat 19:19
19:19 Kamu harus berpegang kepada ketetapan-Ku.
Janganlah kawinkan dua jenis ternak dan janganlah taburi ladangmu dengan dua
jenis benih, dan janganlah pakai pakaian yang dibuat dari pada dua jenis bahan.
Tuhan
Yesus berkata “tanaman yang tidak ditanam oleh BapaKu akan dicabut sampai ke
akar-akarnya”. Orang yang mendengar malah tersinggung. Lalu ada laporan pada
Yesus bahwa mereka tersinggung mendengar. Yesus menjawab “biarkan mereka
pemimpin yang buta menuntut orang buta, keduanya jatuh pada lobang”. Jadi kalau
menanam dua jenis, itu adalah pemimpin buta.
Antara
lain tanaman yang lain adalah paham epikuros dan stoa yaitu paham-paham
filsafat, ahli pikir orang Yunani. Jangan itu filsafat menjadi dasar
pemberitaan Firman. Jadi jangan beritakan benih lain.
Kolose 2:8
2:8 Hati-hatilah, supaya jangan ada yang menawan kamu
dengan filsafatnya yang kosong dan palsu menurut ajaran turun-temurun dan
roh-roh dunia, tetapi tidak menurut Kristus.
Saya
khotbah di sini murni Firman, tidak ada ditambah ilmu filsafat. Jangan sampai
Firman porsinya sedikit dan yang banyak malah filsafat, ini pemimpin buta.
Waktu
rasul Paulus memberitakan Firman di Eropa, dia bertemu orang-orang filsafat
dari aliran Stoa dan Epikuros. Mereka hadang rasul Paulus, mereka katakan “hei,
apa yang diberitakan si peleter ini! Pengajaran apa yang dia beritakan ini?”.
Tetapi mereka ingin tahu. Kemudian mereka ajak rasul Paulus supaya dikawinkan
ajaran stoa serta epikuros dengan Injil tetapi Paulus tidak mau, dia tetap murni
hanya satu. Tetapi setelah Paulus tidak ada, rasul-rasul yang berpegang pada
ajaran yang murni sudah duluan dipanggil Tuhan dan tinggal penerusnya, akhirnya
mereka menggabungkan Firman dengan Stoa dan Epikuros. Itulah yang ada dalam
gereja sekarang yang disebut Genostik. Kelompok genostis sekarang banyak
didalam gereja, khotbahnya filsafat, bukan murni Firman. Berarti sudah berapa
benih? Gawat kalau seperti ini. Kapan bisa bertumbuh rohani kita kalau porsi
Firman dikurangi dan yang lain dicerita lebih banyak.
Akhir
zaman ini antikristus sudah mau datang, kita mau tersingkir atau tidak. Kalau
tidak tersingkir nanti berhadapan dengan antikristus. Antikristus ini manusia
tanpa hukum Allah, dia akan menguasai seluruh dunia. Orang yang tertinggal
tidak bisa berkutik lagi karena Tuhan tidak lagi bersama dengan mereka. Sebab Tuhan
bersama gereja yang disempurnakan sudah dibawa terbang ke padang belantara dan
dunia dibiarkan selama 3,5 tahun dikuasai oleh antikristus. Jangan sampai kita
salah interprestasi menghadapi Firman.
Jadi
ini pemberian Tuhan. Benih itu disebut kekal, di dunia ini semuanya fana, hanya
Firman yang kekal.
I Petrus 1:23
1:23 Karena kamu telah dilahirkan kembali bukan dari
benih yang fana, tetapi dari benih yang tidak fana, oleh firman Allah, yang hidup
dan yang kekal.
Jadi
kelahiran kita sebagai manusia itu adalah benih fana, hanya cocok di dunia,
tidak cocok di sorga. Makanya kita harus dilahirkan kembali oleh benih yang
kekal itulah Firman. Sehingga kita cocok di sorga,
tidak cocok lagi di dunia. Makanya orang yang dilahirkan kembali di dalam Firman dibenci
oleh dunia karena dunia tidak bisa terima. Tetapi mana yang kita pilih cocok di
dunia atau cocok di sorga. Di dunia ini yang banyak cekcok.
I Petrus 1:24-25
1:24 Sebab: "Semua yang hidup adalah seperti
rumput dan segala kemuliaannya seperti bunga rumput, rumput menjadi kering, dan
bunga gugur,
1:25 tetapi firman Tuhan tetap untuk
selama-lamanya." Inilah firman yang disampaikan Injil kepada kamu.
Ini
yang kita terima yang tampil dalam bentuk Firman pengajaran. Kita dikondisikan oleh
Tuhan
sebagai murid.
Kehidupan yang dikondisikan sebagai murid pasti menerima Firman pengajaran
karena itu yang membawa dia pada kekekalan, cocok di sorga.
Ada 4
jenis tanah:
1.
Tanah
di tepi jalan
Bukan penabur itu yang
bodoh, tetapi 4 jenis tanah ini menunjukkan keadaan kita manusia yang
menanggapi datangnya taburan Firman. Ada yang seperti tanah di tepi jalan.
Kalau kita berdiri di tepi jalan hanya menonton orang lewat. Bahkan rasul
Paulus mengatakan “kami pelayan-pelayan Tuhan hanya menjadi tontonan”. Saudara perhatikan
bagaimana kekesalan Paulus hanya dijadikan tontonan bahkan dianggap sampah.
I Korintus 4:9
4:9
Sebab, menurut pendapatku, Allah memberikan kepada kami, para rasul, tempat
yang paling rendah, sama seperti orang-orang yang telah dijatuhi hukuman mati,
sebab kami telah menjadi tontonan bagi dunia, bagi malaikat-malaikat dan bagi
manusia.
Kristen duniawi hanya
menonton apa yang hamba Tuhan lakukan. Yesus juga dijadikan tontonan waktu
Yesus disalib. Orang yang lewat menonton dan berkata “turunkan diriMu!” mereka
perlakukan Yesus demikian rupa. Tetapi satu saat, Yesus dengan orang-orang yang
benar-benar menerima pengajaran akan berbalik menonton mereka. Jangan jadi
Kristen penonton.
Matius 27:39-42
27:39 Orang-orang
yang lewat di sana menghujat Dia dan sambil menggelengkan kepala,
27:40
mereka berkata: "Hai Engkau yang mau merubuhkan Bait Suci dan mau
membangunnya kembali dalam tiga hari, selamatkanlah diri-Mu jikalau Engkau Anak
Allah, turunlah dari salib itu!"
27:41
Demikian juga imam-imam kepala bersama-sama ahli-ahli Taurat dan tua-tua
mengolok-olokkan Dia dan mereka berkata:
27:42
"Orang lain Ia selamatkan, tetapi diri-Nya sendiri tidak dapat Ia
selamatkan! Ia Raja Israel? Baiklah Ia turun dari salib itu dan kami akan
percaya kepada-Nya.
Padahal yang ditonton itu
menghapus surat hutang kita.
Kolose 2:14-15
2:14
dengan menghapuskan surat hutang, yang oleh ketentuan-ketentuan hukum mendakwa
dan mengancam kita. Dan itu ditiadakan-Nya dengan memakukannya pada kayu salib:
2:15 Ia
telah melucuti pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa dan menjadikan
mereka tontonan umum dalam kemenangan-Nya atas mereka.
Akhirnya Tuhan berbalik
untuk menonton. Makanya jangan kita seperti tanah di tepi jalan. Memang Firman
Tuhan itu bagaikan teka-teki. Firman Allah itu harus dijelaskan, jangan berhenti pada perumpamaan.
2.
Tanah
berbatu-batu. Waktu pertama menerima Firman dia gembira sekali. Tetapi begitu
matahari terbit dia layu, mengapa? Karena tanahnya tipis dan tidak mendapat
siraman. Hanya saat itu dia mendengar setelah itu tidak mau lagi mendapat
siraman lewat pengajaran Firman. Sekalipun tanahnya tipis, kalau selalu
disiram, tetap akan berbuah. Kalau disiram pasti tidak mati. Ini sudah
berbatu-batu, tidak disiram lagi, gawat. Kata Firman Tuhan itu berarti murtad,
hancur. Kalau sudah murtad sulit diperbaiki lagi.
Ibrani 6:5-6
6:5 dan
yang mengecap firman yang baik dari Allah dan karunia-karunia dunia yang akan
datang,
6:6
namun yang murtad lagi, tidak mungkin dibaharui sekali lagi sedemikian, hingga
mereka bertobat, sebab mereka menyalibkan lagi Anak Allah bagi diri mereka dan
menghina-Nya di muka umum.
3.
Tanah
belukar duri
Apa yang mengganggu pertumbuhannya? Sekarang ini juga tanpa sadar
banyak kita terganggu dengan itu.
Lukas 8:14
8:14
Yang jatuh dalam semak duri ialah orang yang telah mendengar firman itu, dan
dalam pertumbuhan selanjutnya mereka terhimpit oleh kekuatiran dan kekayaan dan
kenikmatan hidup, sehingga mereka tidak menghasilkan buah yang matang.
Manusia itu banyak kekuatiran, tetapi Tuhan katakan serahkan kekuatiranmu
pada Tuhan. Bukan cuma kekuatiran, namun ada 3 hal yaitu kekuatiran, kekayaan
dan kenikmatan. Lihat saja waktu bencana di Palu, orang kaya tetapi lari
tinggal pakaian di badan. Karena apa? Karena tidak mau menabur di sorga. Kenikmatan
dunia ini yang merusak gereja Tuhan. Kehidupan seperti ini ketika Tuhan Yesus
datang dalam peristiwa Pharusia, dia akan tertinggal. Firman pengajaran itu
deras dan lebat, itu yang mesti kita minta.
4.
Tanah
yang baik
Markus 4:20
4:20 Dan
akhirnya yang ditaburkan di tanah yang baik, ialah orang yang mendengar dan
menyambut firman itu lalu berbuah, ada yang tiga puluh kali lipat, ada yang
enam puluh kali lipat, dan ada yang seratus kali lipat."
30 kali lipat, berarti
menghargai korban Kristus. Yesus dijual dengan 30 keping perak. Sebelum Yesus
melayani sudah diperhadapkan angka 30. Akhir pelayananNya diperhadapkan dengan
angka 30, angka korban Kristus. Berarti orang yang mendengar Firman dan menerima,
dia ada dalam persekutuan dengan korban Kristus. Karena kita Yesus disalib, karena kita Yesus mati, karena kita Yesus harus menanggung utang
di Golgota.
Angka 60 adalah angka
nikah terkawal. Kehidupan itu dikawal oleh Tuhan, utama nikahnya dikawal.
Tempat tidur Salomo dikawal dengan 60 pahlawan dengan pedang di tangan. Berarti
anak Tuhan yang dikawal oleh Tuhan dengan pedang Firman. Ini tanah yang baik,
dia tahu nikahnya dikawal, dia tahu bagaimana pekerjaan pedang Firman itu.
Kidung Agung 3:7-8
3:7
Lihat, itulah joli Salomo, dikelilingi oleh enam puluh pahlawan dari antara
pahlawan-pahlawan Israel.
3:8
Semua membawa pedang, terlatih dalam perang, masing-masing dengan pedang pada
pinggang karena kedahsyatan malam.
Malam di depan ini
menunjuk
masa antikristus. Kalau
tidak ada yang mengawal jemaat, kalau hamba Tuhan tidak bertanggung jawab
mengawal kehidupan saudara dari nikah jasmani menunju nikah rohani, gawat
kehidupan itu, dia akan berhadapan dengan kegelapan. Persekutuan saudara mulai
dari persekutuan kecil yaitu nikah jasmani sampai pada nikah yang rohani.
Karena gereja akan menikah dengan Yesus. Yesus Mempelai Laki-laki Sorga dan
gereja adalah Mempelai WanitaNya. Itu Firman Tuhan, bukan rekayasa pendeta. Gereja
Tuhan sekarang bertunangan dengan Yesus.
II Korintus 11:2
11:2
Sebab aku cemburu kepada kamu dengan cemburu ilahi. Karena aku telah
mempertunangkan kamu kepada satu laki-laki untuk membawa kamu sebagai perawan
suci kepada Kristus.
Jadi gereja diibaratkan
seperti seorang perempuan yang sedang bertunangan dengan seorang laki-laki.
Laki-laki itulah Yesus. Kapan gereja Tuhan menikah dengan Yesus?
Wahyu 19:7
19:7
Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari
perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.
Ini pernikahan dalam arti
rohani, bukan jasmani. Makanya nikah kita dikawal oleh Tuhan lewat hamba Tuhan
yang ada pedang Firman di sampingnya. Inilah tanah yang baik yaitu kehidupan
Kristen yang mau dikawal oleh Tuhan lewat gembala yang ada pedang di tangannya.
Mazmur 149:6
149:6
Biarlah pujian pengagungan Allah ada dalam kerongkongan mereka, dan pedang
bermata dua di tangan mereka,
Ulangan 33:29
33:29 Berbahagialah engkau, hai Israel; siapakah yang
sama dengan engkau? Suatu bangsa yang diselamatkan oleh TUHAN, perisai
pertolongan dan pedang kejayaanmu. Sebab itu musuhmu akan tunduk menjilat
kepadamu, dan engkau akan berjejak di bukit-bukit mereka."
Pedang Firman itu lebih
tajam dari pada pedang bermata dua.
Ibrani 4:12
4:12
Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua
mana pun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan
sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.
Itu sebabnya jemaat perlu
dikawal oleh gembala lewat pedang Firman yang tajam. Coba saudara beli daging
lalu iri dengan pisau yang tumpul, pasti susah sekali. Makanya Pengkhotbah
mengatakan “jika pedang itu tumpul, meningkatkan kekuatan lebih lagi” makanya
perlu pedang yang tajam. Saya sebagai gembala mengawal jemaat.
Tanah yang baik itu
menghasilkan 100 kali lipat. Yesus memberikan perumpamaan dalam Matius 18 dan
Lukas 15 tentang 100 ekor domba, hilang satu pasti dicari karena tidak mau
kurang dari 100. Jadi angka 100 adalah angka kelengkapan tubuh. Tuhan ingin
kita menjadi tanah yang baik yang tampil dan masuk dalam kelengkapan Tubuh
Kristus menjadi Mempelai Wanita Tuhan.
Tanah yang baik bukan
berarti karena pujiannya menggelegar. Tanah yang baik artinya membawa hidupnya
masuk dalam nikah yang rohani. Daud mau masuk dalam nikah dengan anak Saul,
harus membawa 100 kulit khatan orang Filistin. Berarti angka 100 adalah angkah
nikah yang akan dipermuliakan.
Jadilah
kita orang Kristen yang menjadi murid. Kalau menjadi murid pasti Tuhan
ungkapkan rahasia sorga. Jangan cuma perumpamaan, mana kita mau tahu Firman
Tuhan. Mana rohani bisa bertumbuh kalau dengan Firman hanya perumpamaan dan
dongeng. Jangan kita mendongeng dalam gereja.
II Timotius 4:3-4
4:3 Karena akan datang waktunya, orang tidak dapat
lagi menerima ajaran sehat, tetapi mereka akan mengumpulkan guru-guru menurut
kehendaknya untuk memuaskan keinginan telinganya.
4:4 Mereka akan memalingkan telinganya dari kebenaran
dan membukanya bagi dongeng.
Gereja
bukan tempatnya mendongeng. Tetapi gereja tempat pengajaran yang sehat. Hujan
yang deras dan lebat perlu dalam gereja untuk membawa kita menghargai korban
Kristus, mengawal nikah kita sampai membawa pada nikah yang sempurna bersama
dengan Kristus.
Tuhan
Memberkati.
GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 085241270477
Email: imamat_raja@yahoo.com
|
JADWAL IBADAH
Rabu : Ibadah Pendalaman Alkitab dan
Perjamuan
Suci → Pk.
17.00
Sabtu : Ibadah Doa Penyembahan → Pk. 16.30
Minggu : Ibadah Sekolah Minggu → Pk. 07.30
Ibadah Raya → Pk. 09.00
Ibadah Kaum Muda Remaja → Pk. 16.00
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar