Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Yohanes
12:1-8
12:1 Enam hari
sebelum Paskah Yesus datang ke Betania, tempat tinggal Lazarus yang
dibangkitkan Yesus dari antara orang mati.
12:2 Di situ
diadakan perjamuan untuk Dia dan Marta melayani, sedang salah seorang yang turut
makan dengan Yesus adalah Lazarus.
12:3 Maka Maria
mengambil setengah kati minyak narwastu murni yang mahal harganya, lalu
meminyaki kaki Yesus dan menyekanya dengan rambutnya; dan bau minyak semerbak
di seluruh rumah itu.
12:4 Tetapi
Yudas Iskariot, seorang dari murid-murid Yesus, yang akan segera menyerahkan
Dia, berkata:
12:5
"Mengapa minyak narwastu ini tidak dijual tiga ratus dinar dan uangnya
diberikan kepada orang-orang miskin?"
12:6 Hal itu
dikatakannya bukan karena ia memperhatikan nasib orang-orang miskin, melainkan
karena ia adalah seorang pencuri; ia sering mengambil uang yang disimpan dalam
kas yang dipegangnya.
12:7 Maka kata
Yesus: "Biarkanlah dia melakukan hal ini mengingat hari penguburan-Ku.
12:8 Karena
orang-orang miskin selalu ada pada kamu, tetapi Aku tidak akan selalu ada pada
kamu."
Meminyaki
Yesus ini tujuannya adalah persiapan penguburan Yesus. Persiapan penguburan
Yesus = persiapan kematian Anak Domba Paskah.
Keluaran
12:3-6
12:3 Katakanlah
kepada segenap jemaah Israel: Pada tanggal sepuluh bulan ini diambillah oleh
masing-masing seekor anak domba, menurut kaum keluarga, seekor anak domba untuk
tiap-tiap rumah tangga.
12:4 Tetapi jika
rumah tangga itu terlalu kecil jumlahnya untuk mengambil seekor anak domba,
maka ia bersama-sama dengan tetangganya yang terdekat ke rumahnya haruslah
mengambil seekor, menurut jumlah jiwa; tentang anak domba itu, kamu buatlah
perkiraan menurut keperluan tiap-tiap orang.
12:5 Anak
dombamu itu harus jantan, tidak bercela, berumur setahun; kamu boleh ambil
domba atau kambing.
12:6 Kamu harus
mengurungnya sampai hari yang keempat belas bulan ini; lalu seluruh jemaah
Israel yang berkumpul, harus menyembelihnya pada waktu senja.
Anak
domba Paskah diambil pada tanggal 10, kemudian dikurung dan disembelih pada
tanggal 14, berarti dikurung selama 4 hari. Bagi Tuhan 1 hari = 1000 tahun,
1000 tahun = 1 hari. Jadi 4 hari = 4.000 tahun.
II
Petrus 3:8
3:8 Akan tetapi,
saudara-saudaraku yang kekasih, yang satu ini tidak boleh kamu lupakan, yaitu,
bahwa di hadapan Tuhan satu hari sama seperti seribu tahun dan seribu tahun
sama seperti satu hari.
Anak
domba Paskah menubuatkan Korban Kristus, Anak Domba Allah yang disembelih.
Selama 4.000 tahun Korban Kristus masih berupa bayangan. 4.000 tahun itu adalah
zaman Allah Bapa dan zaman Anak Allah.
Ø Zaman
Allah Bapa 2000 tahun mulai dari Adam bapa manusia sampai Abraham bapa orang
percaya. Makanya disebut zaman Allah Bapa karena diapit 2 bapa.
Ø Zaman
Anak Allah 2000 tahun, dari Ishak anak tunggal Abraham dan Sara sampai
kedatangan Yesus Anak tunggal Allah.
Dalam
kurun waktu 4.000 tahun ini Korban Kristus masih dalam wujud gambaran.
Kejadian
3:21
3:21 Dan TUHAN
Allah membuat pakaian dari kulit binatang untuk manusia dan untuk isterinya
itu, lalu mengenakannya kepada mereka.
Di
zaman Allah Bapa Korban Kristus dalam bentuk bayangan binatang yang disembelih
dan diambil kulitnya. Di zaman Allah Bapa, ada binatang yang disembelih, tidak
diketahui binatang apa. Dan hanya berlaku untuk 2 orang yaitu Adam dan Hawa.
Imamat
16:3,16
16:3 Beginilah
caranya Harun masuk ke dalam tempat kudus itu, yakni dengan membawa seekor
lembu jantan muda untuk korban penghapus dosa dan seekor domba jantan untuk
korban bakaran.
16:16 Dengan
demikian ia mengadakan pendamaian bagi tempat kudus itu karena segala kenajisan
orang Israel dan karena segala pelanggaran mereka, apa pun juga dosa mereka.
Demikianlah harus diperbuatnya dengan Kemah Pertemuan yang tetap diam di antara
mereka di tengah-tengah segala kenajisan mereka.
Di
zaman Anak AllahKorban Kristus dalam bentuk bayangan binatang yang disembelih
untuk korban pendamaian. Sudah jelas binatangnya apa, ada lembu jantan muda,
ada domba jantan, tetapi berlaku hanya untuk 1 bangsa yaitu bangsa Israel. Lalu
bagaimana dengan kita bangsa kafir. Sekarang di zaman Allah Roh Kudus, semua
bayangan korban Kristus tadi sudah digenapi oleh 1 korban yang sempurna yaitu
korban Kristus Yesus di kayu salib untuk menyelamatkan seluruh dunia.
Yohanes
1:29
1:29 Pada
keesokan harinya Yohanes melihat Yesus datang kepadanya dan ia berkata:
"Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia.
Korban
Kristus itu tepat 4.000 tahun = anak domba Paskah disembelih 4 hari setelah dia
dikurung. Jadi korban Kristus ini penggenapannya.
Dalam
kurun waktu 4.000 tahun itu bagaimana keadaan manusianya?
Ø Zaman
Allah Bapa
Kejadian
2:16-17
2:16
Lalu TUHAN Allah memberi perintah ini kepada manusia: "Semua pohon dalam
taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas,
2:17
tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah
kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau
mati."
Tuhan
memberikan suatu perintah dan larangan yang tidak berat bagi manusia. Kalau
seandainya perintah itu semua buah dalam pohon itu tidak bisa kamu makan
buahnya dengan bebas, hanya 1 yang boleh! Itu berat. Ini perintah Tuhan semua
boleh dimakan, hanya 1 yang tidak boleh. Ini tidak berat, tetapi sayang manusia
saat itu melanggar perintah Tuhan dan mereka mati. Manusia yang melanggar
perintah Tuhan itu mati, mereka tanpa hukum Allah dan diusir dari taman Eden ke
dunia!
Ø Zaman
Anak Allah, Tuhan memberikan suatu hukum kepada satu bangsa yaitu bangsa
Israel, itulah hukum Taurat. Maksudnya supaya manusia yang tadinya sudah mati
bisa hidup. Tetapi sayang manusia melanggar hukum Taurat. Karena melanggar
hukum Taurat maka manusia yang tadinya sudah mati menjadi busuk! Padahal tujuan
hukum Taurat supaya manusia yang sudah mati itu menjadi hidup. Tetapi dilanggar
oleh bangsa Israel. 1 hukum saja dilanggar, itu sudah melanggar seluruh hukum. Tetapi
sekarang aneh, bangsa kafir malah mau melakukan hukum Taurat, sementara bangsa
Israelpun tidak sanggup melakukannya. Lalu hanya separuh-separuh yang
dikerjakan. Kalau mau melakukan hukum Taurat, yang dilakukan semuanya, bukan cuma
sabat. Ibadah bawa domba atau lembu, mata ganti
mata gigi ganti gigi. Ini tidak relevant lagi dengan hukum sekarang, kalau
seperti itu penjara penuh.
Selama 4.000 tahun manusia mati dan busuk karena
dosa. Sekarang kita di zaman Allah Roh Kudus. Kalau manusia yang mati dan busuk
karena dosa ini dibiarkan, tidak ditolong, maka pasti berulat. Manusia berulat
itu tempatnya di neraka!
Yesaya 66:24
66:24
Mereka akan keluar dan akan memandangi bangkai orang-orang yang telah
memberontak kepada-Ku. Di situ ulat-ulatnya tidak akan mati, dan apinya tidak
akan padam, maka semuanya akan menjadi kengerian bagi segala yang hidup.
Syukur kepada Tuhan, Tuhan tidak mau manusia ciptaanNya
mati, busuk dan binasa. Tepat 4.000 tahun, Yesus Anak Tunggal Bapa di sorga di
utus untuk mati di kayu salib menyelamatkan manusia berdosa yang mati dan
busuk.
I Yohanes 4:8-10
4:8
Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih.
4:9
Dalam hal inilah kasih Allah dinyatakan di tengah-tengah kita, yaitu bahwa
Allah telah mengutus Anak-Nya yang tunggal ke dalam dunia, supaya kita hidup
oleh-Nya.
4:10
Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang
telah mengasihi kita dan yang telah mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi
dosa-dosa kita.
Korban Kristus menyetop kebusukan, kalau tidak kita
tetap busuk dan berulat. Korban Kristus melepaskan kita dari perbudakan dosa.
Seperti anak domba Paskah yang disembelih pada hari ke-14 setelah 4 hari
dikurung, lewat darah anak domba Paskah itu bangsa Israel lepas dari perbudakan
di Mesir. Begitu juga sekarang, Korban Kristus Anak Domba Allah melepaskan kita
dari perbudakan dosa. Tinggal kita mau atau tidak, sarana sudah Tuhan berikan.
Jadi kalau ada yang masuk neraka, berulat, itu bukan salah Tuhan lagi, itu salah
orang itu sendiri. Sebab sarana sudah diberikan, ada Korban Kristus, Anak Domba
Paskah yang tersembelih, tinggal kita mau terima, manfaatkan atau tidak.
Biarlah kita mau merayakan jumat Agung, merayakan Paskah, kita mau menerima
sarana itu, manfaatkan Korban Kristus.
Contoh kehidupan yang mati dan busuk yaitu Lazarus. Sebelumnya
dia sudah mati 4 hari, dia manfaatkan Korban Kristus maka dia hidup.
Yohanes 11:39
11:39
Kata Yesus: "Angkat batu itu!" Marta, saudara orang yang meninggal
itu, berkata kepada-Nya: "Tuhan, ia sudah berbau, sebab sudah empat hari
ia mati."
Sudah busuk, sudah 4 hari dia mati. Tetapi Yesus
datang dengan kuasa kebangkitannya untuk menolong Lazarus. Lazarus ini adalah gambaran
kehidupan yang mengasihi Yesus dan dikasihi Yesus, tetapi diizinkan mengalami
kebusukan.
Yohanes 11:5-6
11:5
Yesus memang mengasihi Marta dan kakaknya dan Lazarus.
11:6
Namun setelah didengar-Nya, bahwa Lazarus sakit, Ia sengaja tinggal dua hari
lagi di tempat, di mana Ia berada;
Dia
dikasihi dan mengasih Yesus, tetapi di sini seakan-akan doanya tidak dijawab.Tuhan
izinkan ini terjadi, kita mengasihi Yesus dan kita dikasihi Yesus, tetapi
kadang bahkan sering Tuhan izinkan kita mengalami kebusukan lalu doa kita tidak
dijawab. Itu sebenarnya bukan tidak dijawab, itu merupakan ujian kasih kita
kepada Tuhan, apakah masih mengasihi Yesus atau tidak.
Ada
berapa macam kebusukan:
1. Kebusukan
dosa yaitu lewat perkataan busuk, perbuatan busuk, pandangan busuk, serta
pikiran yang busuk. Saya sudah mengasihi Engkau Tuhan dan dikasihi olehMu,
kenapa isteri saya mengalam kebusukan dosa, anak saya yang tadinya baik
tiba-tiba mengalami kebusukan dosa. Tuhan izinkan sebagai hamba Tuhan, anaknya
dihantam oleh dosa. Angin badai gelombang dosa itu datangnya sekonyong-konyong,
yang tadinya mulus, tiba-tiba bermasalah, anaknya busuk.
2. Kebusukan
nikah, nikah yang tadinya baik tiba-tiba bermasalah. Anak yang manis tiba-tiba
jatuh pada permulaan nikah, masa pacaran, masa tunangan. Sudah bertahun-tahun
nikah berjalan dengan baik tiba-tiba ada kekerasan, terjadi perselingkuhan, sampai
bisa terjadi perceraian dan kawin mengawinkan.
3. Kebusukan
dalam pelayanan. Tadinya gembala teguh berpegang pada ajaran yang benar,
tiba-tiba ajaran campur masuk. Gereja yang luar biasa, gembalanya melayani luar
biasa, tiba-tiba meninggal dan diganti dengan gembala yang menganut ajaran
campur. Tahbisan sudah salah, motivasi pelayanan sudah salah, hanya mencari
perkara yang jasmani. Waktu baru merintis pelayanan, baru melayani, tahbisannya
benar, motivasi pelayannya benar. Begitu sudah diberkati, sudah berhasil,
tahbisannya salah, motivasi
pelayanan sudah salah, bicaranya dominan sudah yang jasmani.
4. Kebusukan-kebusukan
jasmani menyangkut ekonomi, kesehatan, masa depan dan sebagainya.
Ini
macam-macam kebusukan yang datang sekonyong-konyong. Orang yang dikasihi Tuhan
dan mengasihi Tuhan tiba-tiba busuk karena dosa, busuk nikahnya, busuk pelayanannya, busuk yang jasmani. Bagaimana cara
menghadapi kebusukan?
Dari pihak Tuhan Yesus harus mati dan Dia dikubur
selama 3 hari, berarti sudah berbau busuk. Dia turun ke alam maut sumber
kebusukan. Dan dia bangkit mengalahkan maut, itulah Jumat Agung dan Paskah.
Dari pihak kita. Kalau mau pulih dari kebusukan maka
sikap kita yang menentukan.
1. Yohanes
11:25-27,40,21,32
11:25
Jawab Yesus: "Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku,
ia akan hidup walaupun ia sudah mati,
11:26
dan setiap orang yang hidup dan yang percaya kepada-Ku, tidak akan mati
selama-lamanya. Percayakah engkau akan hal ini?"
11:27
Jawab Marta: "Ya, Tuhan, aku percaya, bahwa Engkaulah Mesias, Anak Allah,
Dia yang akan datang ke dalam dunia."
11:40 Jawab Yesus: "Bukankah sudah Kukatakan
kepadamu: Jikalau engkau percaya engkau akan melihat kemuliaan Allah?"
11:21
Maka kata Marta kepada Yesus: "Tuhan, sekiranya Engkau ada di sini,
saudaraku pasti tidak mati.
11:32
Setibanya Maria di tempat Yesus berada dan melihat Dia, tersungkurlah ia di
depan kaki-Nya dan berkata kepada-Nya: "Tuhan, sekiranya Engkau ada di
sini, saudaraku pasti tidak mati."
Dari
pihak kita percaya kepada Yesus, percaya pada Firman pengajaran. Bagaimana bisa
ditolong kalau kita tidak percaya. Percaya dulu dan dilanjutkan harus sehati. Marta
berkata kalau Engkau ada di sini saudaraku tidak mati. Maria juga berkata
kelaau Engkau ada di sini saudaraku tidak mati. Ini sehati,jadi hari percaya
dan sehati artinya harus 1 Firman pengajaran yang benar, jangan membuka telinga
mendengar ajaran lain yang tidak sehat, ajaran campur. Harus 1 Firman
pengajaran yang benar yang adalah perkataan Yesus, Firman yang dibukan
rahasianya, ayat menerangkan ayat di dalam Alkitab.
Di
dalam perkataan Yesus ada kuasa kebangkitan yang sanggup memulihkan apa yang
sudah busuk.
Yohanes5:24-25
5:24
Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa mendengar perkataan-Ku dan
percaya kepada Dia yang mengutus Aku, ia mempunyai hidup yang kekal dan tidak
turut dihukum, sebab ia sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup.
5:25
Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya saatnya akan tiba dan sudah tiba, bahwa
orang-orang mati akan mendengar suara Anak Allah, dan mereka yang mendengarnya,
akan hidup.
Jangan
pesimis, mungkin pribadi sudah busuk karena dosa, nikah sudah busuk, pelayanan
sudah busuk, yang jasmani sudah busuk, ayo percaya kepada Yesus dan dengar
Firman pengajaran, pegang Firman. Di dalam perkataan Yesus ada kuasa
kebangkitan. Saya mengalami, saya sudah mati dan busuk karena dosa yang sekonyong-konyong
menerpa. Orang tua pikir baik dan mulus, padahal sudah hancur. Tetapi dengan
pengajaran bangkit, dipulihkan!
2. Yohanes
11:31-32
11:31
Ketika orang-orang Yahudi yang bersama-sama dengan Maria di rumah itu untuk
menghiburnya, melihat bahwa Maria segera bangkit dan pergi ke luar, mereka
mengikutinya, karena mereka menyangka bahwa ia pergi ke kubur untuk meratap di
situ.
11:32
Setibanya Maria di tempat Yesus berada dan melihat Dia, tersungkurlah ia di
depan kaki-Nya dan berkata kepada-Nya: "Tuhan, sekiranya Engkau ada di
sini, saudaraku pasti tidak mati."
Sikap
kita saat menghadapi kebusukan, bukan mempersalahkan orang, bukan saling
mempersalahkan, tetapi sikap yang benar itu tersungkur di bawah kaki Yesus.
Pengertian tersungkur di kaki Yesus:
a) Curhat
kepada Tuhan dalam penyembahan, menyembah dengan hancur hati, dengan tangisan
air mata. Kita katakan pada Tuhan keadaan kita, kita utarakan semuanya. Kalau
kita bisa tersungkur menyembah dengan hancur hati, dengan menangis, maka Yesus
juga menangis.
Yohanes 11:33-36
11:33
Ketika Yesus melihat Maria menangis dan juga orang-orang Yahudi yang datang
bersama-sama dia, maka masygullah hati-Nya. Ia sangat terharu dan berkata:
11:34
"Di manakah dia kamu baringkan?" Jawab mereka: "Tuhan, marilah
dan lihatlah!"
11:35
Maka menangislah Yesus.
11:36
Kata orang-orang Yahudi: "Lihatlah, betapa kasih-Nya kepadanya!"
Yesus menangis artinya Dia turut merasakan
penderitaan kita, Dia memperhatikan tetesan air mata kita, air mata kita
ditampung dikirbatnya dan Dia sedot segala penderitaan kita. Di ayat 36 itu
adalah bukti betapa besar kasih Yesus kepada kita. Saat menghadapi kemustahilan
bukan saling mempersalahkan, bukan meratap, dalam penggembalaan ada masalah
malah tuding gembala lain menghasut dombaku, mencuri domba, padahal dia yang
salah. Lebih baik pukul diri kenapa domba ini keluar, jangan salahkan hamba
Tuhan lain.
Ayo menyembah dengan hancur hati, maka Yesus turut
merasakan penderitaan kita, Dia memperhatikan tetesan air mata kita, Dia sedot
segala penderitaan kita. Di kayu salib sudah Yesus buktikan, waktu mau mati
Yesus berseru “sudah selesai”. Sebelumnya Dia minum air anggur asam bercampur
empedu, itulah segala kebusukan dan penderitaan kita sudah Yesus tanggung di
kayu salib. Tinggal kita kita manfaatkan, banyak tersungkur di bawah kaki
Yesus.
b) Tersungkur
itu di tanah. Kita mengaku hanya tanah liat, mengaku banyak kekurangan,banyak
kebusukan dosa.Akui kebusukan ini terjadi karena dosaku, saya kurang menyembah,
saya kurang perhatian kepada suami, kurang perhatian kepada isteri, kurang
perhatian kepada anak, saya kurang perhatian dalam pelayanan. Mengaku tidak
berdaya, tidak bisa berbuat apa-apa. Tanah liat itu tidak mampu berbuat
apa-apa, dia hanya di bawah. Kecuali dia diambil dan dibentuk menjadi suatu
benda oleh tangan Sang Penjunan. Kalau masih di bawah tidak bisa berbuat
apa-apa. Hanya diinjak, hanya jadi tempat binatang buang kotoran.
Itu namanya tersungkur, mengaku banyak kekurangan
‘karena saya ini terjadi’. Dan kita berserah sepenuh, bergantung pada tangan
belas kasihan Tuhan = percaya dan mempercayakan hidup sepenuh kepada Tuhan.
Belas kasihan Tuhan itulah hidup kita. Menghadapi pelayanan yang busuk dengan
kekuatan kita, tidak bisa!
Ingat perempuan pendarahan, dia berupaya sampai sudah
habis hartanya. Tetapi apa Alkitab katakan? Keadaannya kian buruk! Kalau kita
pakai kekuatan sendiri mengahadapi kebusukan, keadaan kita kian buruk! Suami
busuk, isteri busuk, lalu pakai kekuatan sendiri, kalau begitu saya tinggalkan
dulu beberapa bulan, siapa tahu dia sadar. Pulang sudah ada isteri atau suami
yang baru, itu malah tambah buruk. Masalah dalam pelayanan saya keras, jemaat
lawan dengan kekerasan juga, kian buruk! Pakailah kekuatan Tuhan, bergantung
pada belas kasihan Tuhan. Itulah hidup kita, hanya percaya dan mempercayakan
hidup sepenuh kepada Tuhan.
Percaya dan mempercayakan hidup kepada Tuhan =
mengangkat batu kubur. Tunjukan segala kebusukan kita, tidak usah
dibagus-bagusi, angkat batu kubur itu!
Yohanes 11:39
11:39
Kata Yesus: "Angkat batu itu!" Marta, saudara orang yang meninggal
itu, berkata kepada-Nya: "Tuhan, ia sudah berbau, sebab sudah empat hari
ia mati."
Kenyataannya banyak orang Kristen seperti Marta,
sudah busuk, tidak mau mengangkat batu kubur, tetap keras hati mempertahankan
kebusukan, tidak mau diakui. Kalau suami ada masalah dalam nikah, tidak mau dia
akui kalau itu gara-gara dia, dia tidak mau angkat batu kubur. Kalau dia
gembala, tidak mau dia akui kalau dia yang salah, tetap pertahankan keras hati
dan kebusukan. Kenyataannya banyak yang seperti itu, bukannya pukul diri, bukannya akui banyak kebusukan tetapi
mempersalahkan orang lain.
Jangan meratap, jangan pertahankan batu kubur,
biarlah kita mau tersungkur, angkat batu kubur. Sore ini apa yang menjadi
kebusukan kita, angkat batu kubur, lembutkan hati, akui saja semua keadaan kita
kepada Tuhan.
Maka hasilnya:
Yohanes 11:43-44
11:43
Dan sesudah berkata demikian, berserulah Ia dengan suara keras: "Lazarus,
marilah ke luar!"
11:44
Orang yang telah mati itu datang ke luar, kaki dan tangannya masih terikat
dengan kain kapan dan mukanya tertutup dengan kain peluh. Kata Yesus kepada
mereka: "Bukalah kain-kain itu dan biarkan ia pergi."
Hasilnya kita mengalami kuasa kemuliaan Tuhan yaitu
Roh Kudus sanggup memulihkan apa yang sudah mati dan busuk. Nikahnya mati, pelayanannya mati, kuasa kemuliaan Tuhan itulah
Roh Kudus sanggup memulihkan semuanya. Tergantung dari kita mau tersungkur dan mengangkat batu
kubur atau tidak, mau dipulihkan, ambil sikap tersungkur. Sekalipun malu mau
mengaku, tanggalkan semua itu. Apalagi kalau dia gembala, masuk 1 keluar 10,
masuk 2 keluar 20, tekor terus. Yah sudah akui, saya ini busuk, ampuni. Tuhan
mampu memulihkan semuanya.
Roma 8:11
8:11
Dan jika Roh Dia, yang telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati, diam
di dalam kamu, maka Ia, yang telah membangkitkan Kristus Yesus dari antara
orang mati, akan menghidupkan juga tubuhmu yang fana itu oleh Roh-Nya, yang
diam di dalam kamu.
Di dalam Roh Kudus ada kuasa kebangkitan, kuasa menghidupkan
dan memulihkan apa yang sudah mati dan busuk. Bahkan lebih dari itu Roh Kudus,
Roh Kemuliaan membawa kita sama mulia dengan Yesus, mengubahkan kita dari
manusia daging yang busuk menjadi manusia rohani yang harum sampai sama mulia
dengan Yesus, kita menjadi Mempelai WanitaNya, masuk pesta nikah Anak Domba
Allah.
Sore ini kita butuh Roh Kudus. Akui semua kebusukan
kita, buka hati, akui semua kepada Tuhan, Roh Kudus bekerja memulihkan
semuanya.
Tuhan Memberkati
Tidak ada komentar:
Posting Komentar