Salam
sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Kita
belajar tentang bejana
pembasuhan.
Keluaran
30:17-21
30:17
Berfirmanlah TUHAN kepada Musa:
30:18
"Haruslah engkau membuat bejana dan juga alasnya dari tembaga, untuk
pembasuhan, dan kautempatkanlah itu antara Kemah Pertemuan dan mezbah, dan
kautaruhlah air ke dalamnya.
30:19
Maka Harun dan anak-anaknya haruslah membasuh tangan dan kaki mereka dengan air
dari dalamnya.
30:20
Apabila mereka masuk ke dalam Kemah Pertemuan, haruslah mereka membasuh tangan
dan kaki dengan air, supaya mereka jangan mati. Demikian juga apabila mereka
datang ke mezbah itu untuk menyelenggarakan kebaktian dan untuk membakar korban
api-apian bagi TUHAN,
30:21
haruslah mereka membasuh tangan dan kaki mereka, supaya mereka jangan mati.
Itulah yang harus menjadi ketetapan bagi mereka untuk selama-lamanya, bagi dia
dan bagi keturunannya turun-temurun."
Bejana pembasuhan berada 1 pasal dengan mezbah dupa
emas. Ini bukan suatu kebetulan tetapi hikmat Tuhan kepada penyusun Alkitab
sehingga menempatkan mezbah dupa emas dan bejana pembasuhan pada pasal yang
sama. Mezbah dupa emas secara rohani menunjukan doa penyembahan suatu proses
perobekan daging. Sedangkan bejana pembasuhan merupakan baptisan air yang
benar, merupakan langkah awal masuk perobekan daging. Waktu Yesus mau dibaptis,
Yohanes pembaptis mencegah tetapi Yesus berkata biarlah kita menggenapkan
seluruh kehendak Allah.
Kolose 2:11-12
2:11 Dalam Dia
kamu telah disunat, bukan dengan sunat yang dilakukan oleh manusia, tetapi
dengan sunat Kristus, yang terdiri dari penanggalan akan tubuh yang berdosa,
2:12 karena
dengan Dia kamu dikuburkan dalam baptisan, dan di dalam Dia kamu turut
dibangkitkan juga oleh kepercayaanmu kepada kerja kuasa Allah, yang telah
membangkitkan Dia dari orang mati.
Baptisan air disebut juga sunat Kristus yaitu
penanggalan tubuh yang berdosa. Apa yang pertama disunat? Baptisan air adalah
pembaharuan hati. Jadi yang pertama disunat adalah hati kita.
I Petrus 3:21
3:21 Juga kamu
sekarang diselamatkan oleh kiasannya, yaitu baptisan — maksudnya bukan untuk
membersihkan kenajisan jasmani, melainkan untuk memohonkan hati nurani yang
baik kepada Allah — oleh kebangkitan Yesus Kristus,
Penyunatan jasmani menggunakan benda tajam, penyunatan
rohani dengan pedang Firman pengajaran yang benar.
Ibrani 4:12
4:12 Sebab
firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua mana
pun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan
sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.
Jadi kalau baptisannya benar tidak akan sulit menerima
penyucian oleh Firman pengajaran yang benar. Tempat penyucian di dalam ruangan
suci, masuk kandang penggembalaan, ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok. Kalau
baptisan airnya benar tidak sulit untuk tergembala, untuk disucikan oleh pedang
Firrman pengajaran yang benar.
Jika dalam ibadah tidak ada Firman yang menyucikan,
hanya menyenangkan daging, berarti pemimpin ibadah adalah penyunat palsu.
Filipi 3:2-3
3:2 Hati-hatilah terhadap anjing-anjing,
hati-hatilah terhadap pekerja-pekerja yang jahat, hati-hatilah terhadap
penyunat-penyunat yang palsu,
3:3 karena kitalah orang-orang bersunat,
yang beribadah oleh Roh Allah, dan bermegah dalam Kristus Yesus dan tidak
menaruh percaya pada hal-hal lahiriah.
Ada himbauan hati-hatilah, ini suatu peringatan bagi
kita. Kalau kita beribadah dilayani penyunat-penyunat palsu ada bahaya di depan
yaitu pedang antikristus dan pedang penghukuman Tuhan yang akan melanda kita.
Jadi jangan sembarang datang beribadah dan berfellowship. Kita datang beribadah
tujuannya supaya kita mengalami penyunatan hati. Siapa yang menyelenggarakan
kebaktian? Harus hamba Tuhan yang benar tahbisannya yang dipercaya Firman
pengajaran yang benar sehingga terjadi penyunatan hati.
Hati adalah sumber kehidupan kita. Kalau hati sudah
disucikan itu bagaikan remote control kehidupan kita, maka seluruh hidup itu
akan disucikan. Mulai masuk baptisan air yang benar, dilanjutkan masuk dalam
penggembalaan tekun dalam 3 macam ibadah pokok, disucikan secara terus menerus
oleh pedang Firman pengajaran yang benar. Semoga kita bisa memperhatikan ini
dan jangan sembarang bersekutu. Kami yang menyelenggarakan kebaktian bawa apa?
Kalau cuma bawa ilustrasi, lawak-lawak, pengetahuan dunia, kasihan jemaat yang
datang beribadah tidak mengalami penyucian.
Memang mau mengayunkan pedang Firman penyucian itu beresiko
dilawan, bahkan sampai seperti Stefanus dilempari batu. Dia menyampaikan Firman
yang tajam tentang penyunatan hati, malah ditanggapi dengan emosi daging.
Kisah Para Rasul 7:51-52,54
7:51 Hai
orang-orang yang keras kepala dan yang tidak bersunat hati dan telinga, kamu
selalu menentang Roh Kudus, sama seperti nenek moyangmu, demikian juga kamu.
7:52 Siapakah
dari nabi-nabi yang tidak dianiaya oleh nenek moyangmu? Bahkan mereka membunuh
orang-orang yang lebih dahulu memberitakan tentang kedatangan Orang Benar, yang
sekarang telah kamu khianati dan kamu bunuh.
7:54 Ketika
anggota-anggota Mahkamah Agama itu mendengar semuanya itu, sangat tertusuk hati
mereka. Maka mereka menyambutnya dengan gertakan gigi.
Memang menyampaikan Firman pengajaran yang benar itu
resikonya ditanggapi dengan negatif, dengan emosi daging, dilawan. Jemaat yang
mau disucikanpun kena imbasnya, dianiaya.
Kisah Para Rasul 8:1
8:1 Pada waktu
itu mulailah penganiayaan yang hebat terhadap jemaat di Yerusalem. Mereka
semua, kecuali rasul-rasul, tersebar ke seluruh daerah Yudea dan Samaria.
Ini resiko yang memang harus kita terima, tetapi
dibalik itu ada kemuliaan Tuhan menanti. Kalau dalam ibadah seperti yang kita
lakukan ini ada penyucian hati, ada pemberitaan Firman pengajaran yang
menyucikan, berarti Yesus terpikat kepada kita dan Dia rindu supaya kita juga
terpikat kepadaNya.
Ulangan 10:15-16
10:15 tetapi hanya oleh nenek moyangmulah
hati TUHAN terpikat sehingga Ia mengasihi mereka, dan keturunan merekalah,
yakni kamu, yang dipilih-Nya dari segala bangsa, seperti sekarang ini.
10:16 Sebab itu sunatlah hatimu dan
janganlah lagi kamu tegar tengkuk.
Istilah terpikat ini menunjukan hubungan cinta kasih,
hubungan mempelai. Jadi pemberitaan Firman pengajaran itu adalah wujud kasih
Tuhan bagi kita gerejaNya. Dia mau menjadikan kita sebagai Mempelai WanitaNya.
Harus disucikan, dibersihkan, hatinya harus disunat supaya kita tampil sebagai
kehidupan yang tanpa cacat dan kerut di hadapan Tuhan menjadi Mempelai Wanita
Tuhan. Sebagai timbal balik kita mau terima Firman, terima penyucian, kita
nyatakan cinta kasih kita kepada Tuhan, belahan jiwa kita. Jangan buat Tuhan
bertepuk sebelah tangan. Dia sudah mengasihi kita, ada Firman pengajaran diberitakan
di tengah-tengah kita, kita tanggapi dengan positif, terima penyucian itu. Maka
hati yang disucikan itu tidak mau terpikat lagi dengan dunia, tidak mau
terpikat lagi dengan dosa, tidak mau terpikat dengan daging, hatinya hanya
terpaut kepada Yesus.
Jadi dasarnya itu baptisan air, jangan dientengkan.
Baptisannya benar pasti mau disucikan di dalam penggembalaan sehingga hati
Yesus terpaut kepada kita dan hati kita terpaut kepada Yesus.
Apa yang mau disunat atau mau disucikan dari hati
kita?
1.
Ulangan
10:16
10:16 Sebab itu sunatlah hatimu dan janganlah lagi
kamu tegar tengkuk.
Yang pertama tegar tengkuk atau kekerasan hati, tidak
mau mendengar dan tidak mau taat pada Firman Tuhan. Seringkali kita mendengar
Firman tetapi masih ditandai kekerasan hati dan ketidaktaatan. Kami hamba Tuhan
yang menyampaikan juga dikoreksi, memberitakan tetapi masih kurang taatnya,
tidak ada praktek nyata dalam kehidupan. Ini yang harus disucikan, tegar hati dan
keras hati menjadi hati yang suci, itu adalah hati yang lembut:
Yakobus 1:21
1:21 Sebab itu buanglah segala sesuatu yang kotor dan
kejahatan yang begitu banyak itu dan terimalah dengan lemah lembut firman yang
tertanam di dalam hatimu, yang berkuasa menyelamatkan jiwamu.
Jadi sekeras apapun Firman, itu berkuasa menyelamatkan
jiwa kita. Jadi jangan ditolak, kalau ditolak itu berarti menolak keselamatan,
hanya membawa kepada kebinasaan. Terimalah Firman dengan hati lemah lembut,
kita mau diatur oleh Firman, maka hati kita berisi kasih Tuhan.
Yohanes 14:15
14:15 "Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan
menuruti segala perintah-Ku.
Ini hati yang suci, hati yang lembut, yang mau
menerima Firman, itu hati yang berisi kasih Tuhan, hati mempelai. Kita mau
menyambut Yesus tetapi hati kita tidak memiliki kasih kepada Yesus bagaimana
bisa. Ibarat orang dijodohkan bukan berdasarkan hubungan kasih, dipaksakan,
tidak akan bisa.
2.
Ulangan
10:17
10:17 Sebab TUHAN, Allahmulah Allah segala allah dan
Tuhan segala tuhan, Allah yang besar, kuat dan dahsyat, yang tidak memandang
bulu ataupun menerima suap;
Yang kedua yang mau disucikan adalah memandang bulu
atau memandang muka. Tidak bisa dipungkiri banyak hamba Tuhan, pelayan Tuhan
seperti itu.
Yakobus 2:1-4
2:1 Saudara-saudaraku, sebagai orang yang beriman
kepada Yesus Kristus, Tuhan kita yang mulia, janganlah iman itu kamu amalkan
dengan memandang muka.
2:2 Sebab, jika ada seorang masuk ke dalam kumpulanmu
dengan memakai cincin emas dan pakaian indah dan datang juga seorang miskin ke
situ dengan memakai pakaian buruk,
2:3 dan kamu menghormati orang yang berpakaian indah
itu dan berkata kepadanya: "Silakan tuan duduk di tempat yang baik
ini!", sedang kepada orang yang miskin itu kamu berkata: "Berdirilah
di sana!" atau: "Duduklah di lantai ini dekat tumpuan kakiku!",
2:4 bukankah kamu telah membuat pembedaan di dalam
hatimu dan bertindak sebagai hakim dengan pikiran yang jahat?
Ini membeda-bedakan orang berdasarkan segi jasmani.
Kaya atau miskin, punya kedudukan atau
tidak punya kedudukan sehingga perlakuan penyambutannya berbeda. Kalau kaya
dihormati. Begitu juga di dalam penggembalaan, hamba Tuhan seperti itu. Jemaat
yang kaya diperhatikan, yang tidak kaya tidak diperhatikan, jangan seperti itu.
Itu hati tanpa kasih! Itu pikiran yang jahat.
Yakobus 2:8-9
2:8 Akan tetapi, jikalau kamu menjalankan hukum utama
yang tertulis dalam Kitab Suci: "Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu
sendiri", kamu berbuat baik.
2:9 Tetapi, jikalau kamu memandang muka, kamu berbuat
dosa, dan oleh hukum itu menjadi nyata, bahwa kamu melakukan pelanggaran.
Orang yang memandang muka, memandang bulu itu tidak
punya kasih. Bagaimana kalau gembala tidak punya kasih, bagaimana mau membawa
jemaat bertemu Yesus. Sementara untuk bertemu Yesus harus ada iman,
pengharapan, kasih dan yang terbesar adalah kasih. Doakan saya sebagai gembala supaya
tidak membeda-bedakan orang, semua diperlakukan sama.
Yakobus 2:2 (Terjemahan Lama)
2:2 Sebab, jika ada seorang masuk ke dalam kumpulanmu
dengan memakai cincin emas dan pakaian indah dan datang juga seorang miskin ke
situ dengan memakai pakaian buruk,
Jadi ini dalam ibadah, dalam penggembalaan, dalam
persekutuan, dalam fellowship, jangan hanya memandang manusia dari segi jasmani,
tetapi segi rohaninya yang harus dilihat. Pandang tabut dan pandang yang
memikul, artinya pandang Firman pengajaran dan yang memberitakannya.
Tergembala berdasarkan Firman, lihat hamba Tuhan dari
segi rohani, dari tahbisannya. Bersekutu harus berdasarkan Firman pengajaran
yang benar, lihat hamba Tuhannya dari segi rohani. Termasuk menikah lihat yang
rohani, orang tua cari mantu jangan hanya melihat yang jasmani, lihat yang
rohani yang utama. Jasmaninya hebat, tetapi bagaimana rohaninya, kasihan nanti
anak kita. Kalau melihat yang rohani maka Tuhan berikan yang terbaik, dalam persekutuan,
dalam penggembalaan, masuk nikah semua Tuhan berikan yang terbaik.
3.
Menerima suap =
hati yang terikat akan uang sehingga memutar balikan fakta.
Ulangan 10:17
10:17 Sebab TUHAN, Allahmulah Allah segala allah dan
Tuhan segala tuhan, Allah yang besar, kuat dan dahsyat, yang tidak memandang
bulu ataupun menerima suap;
Ingat prajurit-prajurit yang menjaga kubur, bagaimana
mereka menerima uang sehingga memutar balikan fakta, Yesus bangkit tetapi
mereka bilang dicuri oleh murid-muridNya. Hati-hati, kalau sudah terikat akan
uang pasti memutar balikan fakta, terutama memutar balikan Firman. Yang
seringkali kena justru hamba Tuhan, kalau sudah dikasih jabatan gampang sekali
memutar balikan fakta, yang benar dibilang salah, yang salah dibilang benar.
Pengajaran benar dibilang salah, ajaran yang sesat dibilang benar dan didukung
mati-matian. Hamba Tuhan yang benar dicaci maki dan dihina, hamba Tuhan yang
tidak benar tahbisannya dibela dan didukung mati-matian. Hati yang terikat akan
uang itu tidak tahu membedakan mana yang benar dan mana yang salah, hatinya
sudah buta! Biarpun benar karena ada sesuatu sehingga dia bilangi salah dan dia lawan. Biar
salah karena ada sesuatu dia dapatkan di situ secara jasmani maka dia bilang
benar. Tetapi kalau sudah disucikan maka kita mantap berpegang pada Firman
pengajaran yang benar, tergembala dengan benar, bersekutu pada persekutuan yang
benar.
4.
Menindas anak
yatim
Ulangan 10:18
10:18 yang membela
hak anak yatim dan janda dan menunjukkan kasih-Nya kepada orang
asing dengan memberikan kepadanya makanan dan pakaian.
Anak yatim itu sudah tidak punya bapa. Jadi menindas
anak yatim artinya tidak punya hubungan dengan Bapa sorgawi sehingga yang
menjadi bapanya adalah iblis, dia warisi tabiat bapanya yaitu pembunuh itulah
kebencian dan dusta. Hati penuh kebencian dan mulut penuh dusta, ini gandeng!
Yohanes 8:44
8:44 Iblislah yang menjadi bapamu dan kamu ingin
melakukan keinginan-keinginan bapamu. Ia adalah pembunuh manusia sejak semula
dan tidak hidup dalam kebenaran, sebab di dalam dia tidak ada kebenaran.
Apabila ia berkata dusta, ia berkata atas kehendaknya sendiri, sebab ia adalah
pendusta dan bapa segala dusta.
Karakter iblis dia warisi, kebencian dan dusta.
Sebagai contoh adalah Kain, sudah membunuh Habel dia berdusta lagi. Tuhan tanya
pada Kain ‘mana adikmu?’ Kain jawab ‘memangnya aku penjaga adikku?’. Kain itu
yang kakak, kebanyakan yang senior yang membenci dan berdusta. Kalau yang
junior takut, sungkan, tidak berani. Kebencian dan dusta itu justru banyak
timbul di dalam nikah. Kain kepada Habel, kakak adik. Kakak-kakak Yusuf kepada
Yusuf. Jangan isi nikah dengan kebencian dan dusta. Sebab itu kaum muda dalam
permulaan nikah harus jujur, jangan ada yang ditutup-tutupi. Kalau sudah salah
akuilah saya sudah salah, mengaku kepada Tuhan, mengaku kepada orang tua, minta
didoakan gembala. Jangan disembunyikan, apalagi dalam penataran nikah, saya
tanya semuanya. Pertanyaan terakhir apakah masih suci? Jangan tidak jujur,
jangan disembunyi. Kalau tidak jujur begitu masuk nikah kemudian terbuka maka
nikah itu akan pahit, akan berisi kebencian. Pahit nikah itu, merasa
dikhianati. Jujurlah, kalau salah selesaikan, akui semuanya.
Ibrani 13:4
13:4 Hendaklah kamu semua penuh hormat terhadap
perkawinan dan janganlah kamu mencemarkan tempat tidur, sebab orang-orang
sundal dan pezinah akan dihakimi Allah.
5.
Menindas janda
Ulangan 10:18
10:18 yang membela
hak anak yatim dan janda dan menunjukkan kasih-Nya kepada orang asing
dengan memberikan kepadanya makanan dan pakaian.
Janda itu putus hubungan dengan suami. Jadi menindas
janda artinya membiarkan dirinya putus hubungan dengan Yesus sebagai suami,
sebagai kepala dengan praktek malas menyembah. Atau menyembah tetapi tidak
mencapai ukuran. Sepanjang hari ini kita mau menyembah Tuhan sampai daging
tidak bersuara lagi.
Ulangan 10:21
10:20 Engkau harus takut akan TUHAN, Allahmu, kepada-Nya
haruslah engkau beribadah dan berpaut, dan demi nama-Nya haruslah engkau
bersumpah.
10:21 Dialah pokok puji-pujianmu dan Dialah Allahmu, yang
telah melakukan di antaramu perbuatan-perbuatan yang besar dan dahsyat, yang
telah kaulihat dengan matamu sendiri.
6.
Menindas orang
asing
Ulangan 10:19
10:19 Sebab itu haruslah kamu menunjukkan kasihmu
kepada orang asing, sebab kamu pun dahulu adalah orang asing di tanah Mesir.
Ingat Abraham, Ishak dan Yakub, mereka tinggal sebagai
orang asing dan mereka tinggal di kemah.
Ibrani 11:9-10,16
11:9 Karena iman ia diam di tanah yang dijanjikan itu
seolah-olah di suatu tanah asing dan di situ ia tinggal di kemah dengan Ishak
dan Yakub, yang turut menjadi ahli waris janji yang satu itu.
11:10 Sebab ia menanti-nantikan kota yang mempunyai
dasar, yang direncanakan dan dibangun oleh Allah.
11:16 Tetapi sekarang mereka merindukan tanah air yang
lebih baik yaitu satu tanah air sorgawi. Sebab itu Allah tidak malu disebut
Allah mereka, karena Ia telah mempersiapkan sebuah kota bagi mereka.
Menindas orang asing artinya tidak ada kerinduan untuk
masuk Yerusalem Baru. Hanya di mulut katanya rindu ke Yerusalem Baru, tetapi
hatinya tidak. Buktinya tidak mau tergembala, penggembalaan dia anggap sesuatu
yang asing. Bagi orang yang tidak rindu Yerusalem Baru, itu dianggap sesuatu
yang aneh dan asing. Apalagi yang tergembala jarak jauh, memangnya tidak ada
gereja di sini, kenapa jauh-jauh. Tetapi kalau ada kerinduan mau jaraknya berapak
kilo meter dia tetap datang mau tergembala. Biarlah hati kita mau disucikan,
hati yang tidak terikat dengan dunia tetapi hati yang rindu masuk kota
Yerusalem Baru.
Jadi ada 6
perkara daging yang harus disucikan, sebab kalau tidak sulit untuk mengasihi
Tuhan dan mengasihi sesama. Disucikan oleh pedang Firman supaya mengasihi Tuhan
dan mengasihi sesama, hati hanya terpikat kepada Tuhan.
Hasilnya:
Ulangan
10:21
10:21 Dialah pokok puji-pujianmu dan Dialah Allahmu, yang
telah melakukan di antaramu perbuatan-perbuatan yang besar dan dahsyat, yang
telah kaulihat dengan matamu sendiri.
Tuhan melakukan perbuatan yang besar dan dahsyat dalam
hidup kita, yang tidak pernah kita pikirkan, yang tidak timbul dalam hati itu
Tuhan kerjakan bagi kita. Baik secara jasmani, terutama secara rohani, kita
akan diubahkan.
Wahyu 12:1
12:1 Maka
tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan
matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas
bintang di atas kepalanya.
Mungkin
kita menghadapi perkara yang mustahil, tidak mungkin lagi, ayo serahkan hati
kepada Tuhan, biar hati kita disunat dari 6 perkara daging tadi. Maka Tuhan
akan melakukan perkara yang besar dan dahsyat bagi kita. Baik secara jsamani,
terutama secara rohani kita dibaharui sampai sempurna layak menjadi mempelai
wanita Tuhan.
Tuhan Memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar