Salam damai sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.
Hari ini kita memperingati
Jumat Agung, hari kematian Yesus. Dia sudah mati di kayu salib untuk memberi hidup
kepada kita, kita bisa beribadah, bisa menerima pembukaan rahasia Firman untuk kita
dipersiapkan menjadi umat yang layak bagi Tuhan. Sebabnya kita mau bersekutu dengan
pribadiNya di dalam Firman Tuhan.
Imamat
26:17,25,33,36-39
26:17 Aku sendiri akan
menentang kamu, sehingga kamu akan dikalahkan oleh musuhmu, dan mereka yang
membenci kamu akan menguasai kamu, dan kamu akan lari, sungguhpun tidak ada
orang mengejar kamu.
26:25 dan Aku akan
mendatangkan ke atasmu suatu pedang, yang akan melakukan pembalasan oleh karena
perjanjian itu; bila kamu berkumpul kelak di kota-kotamu, maka Aku akan melepas
penyakit sampar ke tengah-tengahmu dan kamu akan diserahkan ke dalam tangan
musuh.
26:33 Tetapi kamu akan
Kuserakkan di antara bangsa-bangsa lain dan Aku akan menghunus pedang di
belakang kamu, dan tanahmu akan menjadi tempat tandus dan kota-kotamu akan
menjadi reruntuhan.
26:36 Dan mengenai mereka yang
masih tinggal hidup dari antaramu, Aku akan mendatangkan kecemasan ke dalam
hati mereka di dalam negeri-negeri musuh mereka, sehingga bunyi daun yang
ditiupkan angin pun akan mengejar mereka, dan mereka akan lari seperti orang
lari menjauhi pedang, dan mereka akan rebah, sungguhpun tidak ada orang yang
mengejar.
26:37 Dan mereka akan jatuh
tersandung seorang kepada seorang seolah-olah hendak menjauhi pedang,
sungguhpun yang mengejar tidak ada, dan kamu tidak akan dapat bertahan di
hadapan musuh-musuhmu.
26:38 Dan kamu akan binasa di
antara bangsa-bangsa lain, dan negeri musuhmu akan memusnahkan kamu.
26:39 Dan siapa yang masih
tinggal hidup dari antaramu, mereka akan hancur lebur dalam hukumannya di
negeri-negeri musuh mereka, dan karena kesalahan nenek moyang mereka juga
mereka akan hancur lebur sama seperti nenek moyangnya.
Ini tentang pedang atau
perang, kutuk yang ditimpakan Tuhan jika kita tidak taat pada Firman Tuhan.
Pedang ini datang akibat menolak pedang penyucian. Pedang penghukuman menimbulkan
5 hal:
1. Berserak-serak
atau pecah belah
2.
Kota-kota
menjadi reruntuhan
3.
Tanah
menjadi tandus
4.
Kecemasan
atau ketakutan
5.
Hancur
lebur
Kita pelajari poin kedua, kota menjadi
reruntuhan. Kota ada kaitannya dengan kesibukan. Berbeda dengan di desa,
kesibukan di kota itu sampai 24 jam. Seringkali manusia karena kesibukan di
dunia sehingga tidak bisa aktif dalam kegiatan rohani. Terutama tidak ada waktu
untuk mendengar Firman dan mempraktekan Firman. Bahkan ketika beribadahpun,
perhatiannya tidak terfokus kepada Firman. Pikiran dan hatinya tertuju pada
perkara dunia. Dia pikir besok bagaimana bekerja, setelah ini apa yang akan
diperbuat, sehingga telinga tidak bisa menangkap Firman. Ini mengakibatkan
rohani menjadi runtuh, menjadi puing-puing. Tidak ada kekuatan untuk menolak
dosa, sehingga jatuh bangun dalam dosa sampai hidup dalam dosa.
Kita harus waspada, iblis itu mau menguasai
telinga manusia dengan menyodorkan segala kesibukan dunia, bisa sekolah, bisa
pekerjaan. Sehingga tidak ada waktu untuk mendengar Firman apalagi mau praktek
Firman. Sampai hamba Tuhanpun sudah sibuk dengan perkara dunia, tidak ada waktu
lagi untuk mendengar Firman pengajaran. Telinga ini selalu menjadi sasaran dari
iblis, manusia jatuh dalam dosa karena telinganya ditangkap oleh iblis. Hawa
mendengar ular, karena dia mau mendengar ular di situlah penyebab awal mula dia
jatuh dalam dosa.
Kejadian 3:1-3,7
3:1 Adapun ular ialah yang paling cerdik dari segala
binatang di darat yang dijadikan oleh TUHAN Allah. Ular itu berkata kepada
perempuan itu: "Tentulah Allah berfirman: Semua pohon dalam taman ini
jangan kamu makan buahnya, bukan?"
3:2 Lalu sahut perempuan itu kepada ular itu:
"Buah pohon-pohonan dalam taman ini boleh kami makan,
3:3 tetapi tentang buah pohon yang ada di
tengah-tengah taman, Allah berfirman: Jangan kamu makan ataupun raba buah itu,
nanti kamu mati."
3:7 Maka terbukalah mata mereka berdua dan mereka tahu,
bahwa mereka telanjang; lalu mereka menyemat daun pohon ara dan membuat cawat.
Kalau telinga sudah ditangkap oleh iblis maka
gambar Allah Tritunggal hilang dari manusia. Tadinya manusia telanjang dan
tidak malu karena punya kemuliaan Allah tetapi begitu telinganya ditangkap oleh
iblis, manusia jatuh dalam dosa, menjadi telanjang dan malu, kehilangan gambar
Allah Tritunggal = menjadi kota yang runtuh, mejadi puing-puing. Kemudian
cerita selanjutnya manusia diusir dari taman Eden ke dunia. Di dunia ini
manusia yang sudah ada dalam suasana kutukan tidak berhenti berbuat dosa. Iblis
terus menguasai telinga manusia supaya tetap menjadi manusia yang rusak,
menjadi reruntuhan Sehingga nanti akibatnya akan terusir dari dunia ke neraka.
Bahkan hamba Tuhan dan pelayan Tuhanpun telinganya mau dikuasai oleh iblis
sehingga tetap rusak dalam dosa.
Ingat Yudas, iblis berbisik kepada Yudas dan
dia dengar. Firman Tuhan yang keras tidak bisa dia tangkap tetap bisikan iblis
bisa dia dengar.
Yohanes 13:2
13:2 Mereka sedang makan bersama, dan Iblis telah
membisikkan rencana dalam hati Yudas Iskariot, anak Simon, untuk mengkhianati
Dia.
Tuhan tidak rela manusia ciptaanNya menjadi
penghuni neraka. Neraka itu sebenarnya untuk iblis, tetapi karena dia tidak mau
sendiri maka dia tangkap telinga manusia supaya ada temannya. Tuhan tidak rela,
sebab itu Tuhan mengutus Yesus AnakNya yang tunggal untuk mati di kayu salib
menyelamatkan manusia dari penguasaan iblis.
I Yohanes 4:8-10
4:8 Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal
Allah, sebab Allah adalah kasih.
4:9 Dalam hal inilah kasih Allah dinyatakan di
tengah-tengah kita, yaitu bahwa Allah telah mengutus Anak-Nya yang tunggal ke
dalam dunia, supaya kita hidup oleh-Nya.
4:10 Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi
Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus Anak-Nya
sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita.
Ibrani 2:14-15
2:14 Karena anak-anak itu adalah anak-anak dari darah
dan daging, maka Ia juga menjadi sama dengan mereka dan mendapat bagian dalam
keadaan mereka, supaya oleh kematian-Nya Ia memusnahkan dia, yaitu Iblis, yang
berkuasa atas maut;
2:15 dan supaya dengan jalan demikian Ia membebaskan
mereka yang seumur hidupnya berada dalam perhambaan oleh karena takutnya kepada
maut.
Yesus datang kedunia, mati di kayu salib
menyelamatkan manusia atas penguasaan dari iblis. Jadi di kayu salib proses
penciptaan kembali di mulai, manusia yang rusak mau dikembalikan pada gambar
Allah Tritunggal. Apa yang pertama diciptakan? Sebagai mana iblis menangkap
telinga dan mata manusia maka Tuhan pertama kali menciptakan telinga dan mata.
Amsal 20:12
20:12 Telinga yang mendengar dan mata yang melihat,
kedua-duanya dibuat oleh TUHAN.
Mata yang diciptakan Tuhan bukan untuk
melihat dunia sehingga sibuk dengan perkara dunia, tetapi untuk memandang
Korban Kristus di Golgota sehingga bisa aktif di dalam kegiatan yang rohani.
Telinga yang diciptakan Tuhan untuk mendengar
7 ucapan atau seruan Yesus di kayu salib. Ini merupakan proses penciptaan
kembali, kalau telinga kita bisa mendengar itu maka itu suatu proses penciptaan
kembali. Semua seruan Yesus tertulis di dalam Alkitab, diserukan kepada kita
dalam pembukaan rahasia Firman. Biarlah siang ini kita memperingati hari kematian
Yesus, telinga kita mau mendengar 7 seruan Yesus di kayu salib.
1.
Lukas
23:34
23:34
Yesus berkata: "Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa
yang mereka perbuat." Dan mereka membuang undi untuk membagi
pakaian-Nya.
Ucapan
pertama Yesus di kayu salib adalah ucapan memberi pengampunan. Bukti telinga
kita mendengar ucapan pengampunan:
a) Mau mengaku dosa kita kepada Tuhan dan kepada
sesama! Maka darah Yesus mengampuni, menghapus segala dosa kita. Setelah
diampuni jangan diperbuat lagi, kalau kita perbuat lagi berarti kita
menyalibkan Yesus kedua kali di kayu salib. Dosa A akui kepada Tuhan dan
sesama, terdengar ucapan itu ampuni dia. Dosa B diakui, terdengar ucapan itu ‘ampuni
dia’. Umpama dosa itu itu sampai Z, kita akui semua sampai tidak ada dosa. Sesudah diampuni jangan diulang lagi, jangan
diperbuat lagi. Kalau mempertahankan
dosa nanti seperti Yudas, dosa itu akan meningkat sampai permanent, tidak bisa
bertobat lagi seperti Yudas. Dibuka dosanya oleh Tuhan tetapi dia tidak
bertobat, perut hatinya yang busuk dibuka. Waktu dia meninggal perutnya
terbelah. Jangan tunggu seperti itu! Sekarang ini masih terdengar suara Firman
ampunilah mereka, dosa ditunjuk, dinyatakan, akui
dan selesaikan.
b) Mau mengampuni dosa orang lain sekalipun kita
sudah tersakiti. Seperti Yesus yang sudah tersalib tetapi masih berseru
‘ampunilah mereka’. Begitu juga kita ampuni dan melupakan dosa orang lain
sesakit apapun yang kita hadapi. Lupakan, tidak usah diungkit-ungkit, tidak
usah dingat-ingat. Kalau diingat-ingat
nanti jadi penyakit hati, mulai pahit hati, timbul kebencian, sampai kebencian
tanpa alasan.
Mungkin ada yang berpikir, Yesuskan sempurna,
makanya bisa Dia lakukan. Mari kita belajar juga dari manusia seperti kita
yaitu Stefanus. Stefanus bisa, dia berdoa bagi orang-orang yang melempari dia. Jadi
tidak ada alasan bagi kita tidak bisa mengampuni kalau sudah terlalu sakit.
Kisah Para Rasul 7:59-60
7:59 Sedang mereka melemparinya Stefanus berdoa,
katanya: "Ya Tuhan Yesus, terimalah rohku."
7:60 Sambil berlutut ia berseru dengan suara nyaring:
"Tuhan, janganlah tanggungkan dosa ini kepada mereka!" Dan dengan
perkataan itu meninggallah ia.
Ada satu tokoh dalam Alkitab waktu dilempari
batu dia berseru ‘Tuhan lihat apa yang mereka buat!’. Makanya dikatakan
darahnya berteriak. Tetapi Stefanus lain, begitu dilempari batu dia berseru
jangan tanggungkan dosa ini kepada mereka. Bukan berarti saya sudah sempurna
dalam hal ini, sedang dalam proses, terus belajar. Sesakit apapun ampuni,
berdoa bahkan berpuasa bagi orang itu. Pagi ini dengarlah ucapan Yesus di kayu
salib, itu ucapan pengampunan
bagi kita, selesaikan dosa,
ampuni dosa orang lain, lupakan, jangan diungkit-ungkit lagi.
2.
Lukas
23:43
23:43
Kata Yesus kepadanya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga
engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus."
Ucapan
Yesus kepada penjahat di sebelah Yesus. Siapa yang dimaksud dengan penjahat?
Itulah kita manusia berdosa. Di sini Yesus menawarkan Firdaus kepadanya.
Sekarang kepada kita ditawarkan Firdaus, tidak peduli senajis dan sejahat
apapun kita, berapa besar dosa kita, berapa banyak kali kita perbuat dosa itu,
kalau kita masih mendengar Firman siang ini, ada tawaran dari Yesus untuk kita
bisa masuk di Firdaus. Tinggal kita mau sikapi atau tidak, kita mau tanggapi
atau tidak. Kalau kita tanggapi dengan positif, Firdaus tempat kita. Tetapi
kalau tidak, binasalah!
Mengapa
kepada penjahat ini ditawarkan Firdaus?
Lukas
23:40-42
23:40
Tetapi yang seorang menegor dia, katanya: "Tidakkah engkau takut, juga
tidak kepada Allah, sedang engkau menerima hukuman yang sama?
23:41
Kita memang selayaknya dihukum, sebab kita menerima balasan yang setimpal
dengan perbuatan kita, tetapi orang ini tidak berbuat sesuatu yang salah."
23:42
Lalu ia berkata: "Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai
Raja."
Karena
dia mendengar ucapan Yesus yang pertama dan dia manfaatkan untuk mengaku dosa
‘kita yang pantas dihukum, Dia ini tidak’. Ini pelajaran bagi kita. Senajis
apapun, sejahat apapun, seburuk apapun keadaan kita, kalau masih ada Firman
diberitakan, masih ada kesempatan diperbaiki, Firdaus menjadi bagian kita.
Penjahat
ini menunjuk kehidupan yang gagal total, malu, ketakutan, menderita, susah
payah. Hukuman mati di zaman dulu yang paling menderita itu adalah dipaku di
kayu salib sebab pelan-pelan matinya, sampai tercabut kedua lengannya, sampai
terakhir paru-parunya pecah. Jadi betul-betul susah payah, banyak air mata,
tidak ada masa depan. Baik secara jasmani tidak ada masa depan, terutama secara
rohani tidak ada harapan untuk hidup kekal bersama Yesus kalau mempertahankan
dosa.
Mungkin
keadaan kita sudah seperti penjahat ini, kita periksa diri! Benar Tuhan saya
orang berdosa, malu, dalam ketakutan, dalam penderitaan, susah payah, penuh air
mata. Tetapi kalau kita mau mengaku dosa, sederhana saja caranya mau mengaku
dosa, maka kita bisa kembali ke Firdaus. Jangan malu, jangan gengsi! Ucapan
Yesus yang pertama ini seharusnya membangkitkan semangat kita, kita masih bisa
diampuni. Bangkitkan semangat kita untuk menyelesaikan dosa kemudian kita ikut
Tuhan. Bangkitkan harapan untuk kembali ke Firdaus, kerajaan 1000 tahun.
Dosa
itu membuat hidup kita dalam suasana kutukan. Mungkin di hadapan orang terlihat
happy-happy, dia minum minuman keras, merokok, narkoba, terlihat senang tetapi
sebenarnya hidup itu dalam suasana kutukan, susah payah, menderita! Sekarang Yesus
tawarkan Firdaus, Tuhan mau beri Firdaus kepada kita, jangan bodoh
mempertahankan dosa! Jangan berpikir saya terlanjur basah, mati sekalian,
jangan! Ada Firdaus diberikan kepada kita koq kita tolak. Ayo selesaikan dosa,akui
dosa-dosa kita, dengan kuasa darah Yesus, kuasa Anak Domba Paskah, dosa-dosa
dilepaskan, suasana kutuk diganti dengan suasana Firdaus, kebahagiaan sorga. Biarlah membangkitkan semangat kita, jangan
loyo ‘sudah terlanjur saya om, masa bisa diampuni? Bisa! Tinggal mau mengaku atau tidak!
Yehezkiel
36:33-35
36:33
Beginilah firman Tuhan ALLAH: Pada hari Aku mentahirkan kamu dari segala
kesalahanmu, Aku akan membuat kota-kota didiami lagi dan reruntuhan-reruntuhan
akan dibangun kembali.
36:34
Tanah yang sudah lama tinggal tandus akan dikerjakan kembali, supaya jangan
lagi tetap tandus di hadapan semua orang yang lintas dari padamu.
36:35
Sebaliknya mereka akan berkata: Tanah ini yang sudah lama tinggal tandus
menjadi seperti taman Eden dan kota-kota yang sudah runtuh, sunyi sepi dan musnah,
sekarang didiami dan menjadi kubu.
Yang
runtuh bisa dibangun kembali, tinggal mau dibangun atau tidak. Jangan putus
asa, jangan pesimis, masih ada kesempatan kembali ke Firdaus.
Taman
di Eden adalah tempat di mana Tuhan menempatkan sepasang nikah. Jadi ucapan
Yesus yang kedua ini memberi harapan kepada siapapun yang nikahnya sudah
hancur, nikahnya sudah rusak untuk diperbaiki bisa kembali ke Firdaus, bisa
masuk dalam nikah yang rohani. Sehancur apapun nikahmu, masih bisa diperbaiki,
mau dibawa pada nikah yang rohani kembali ke Firdaus. Jangan putus asa, jangan
pesimis, semangat kembali! Jalani hidup dengan semangat, jangan selalu pesimis
‘ah sudah tidak bisa ditolong’ ayo bangkit semangat. Setelah kita diperbaiki
ada kelanjutannya.
3.
Yohanes
19:26-27
19:26
Ketika Yesus melihat ibu-Nya dan murid yang dikasihi-Nya di sampingnya,
berkatalah Ia kepada ibu-Nya: "Ibu, inilah, anakmu!"
19:27
Kemudian kata-Nya kepada murid-Nya: "Inilah ibumu!" Dan sejak
saat itu murid itu menerima dia di dalam rumahnya.
Murid
yang dimaksud di sini adalah rasul Yohanes. Jadi ucapan ketiga adalah ucapah
Yesus menitipkan ibuNya kepada Yohanes. Makna ucapan ketiga ini jangan
semberang menitipkan diri kita, menitipkan buah nikah kita, menitipkan keluarga
kita dalam penggembalaan yang salah! Harus bawa pada penggembalaan yang benar!
Tuhan tidak sembarang menitipkan ibuNya. Begitu juga kita, jangan sembarang
titip diri kita. Jangan dulu karena lihat sama organisasi lalu berpikir di situ
mau tergembala, belum tentu ajaran sehat di dalam.
Saya
sebagai gembala harus menjadi alamat yang tepat bagi sidang jemaat untuk
digembalakan. Makanya tugas gembala itu awasi diri, awasi ajaran supaya selamat
dan orang yang mendengar juga selamat.
I
Timotius 4:16
4:16
Awasilah dirimu sendiri dan awasilah ajaranmu. Bertekunlah dalam semuanya itu,
karena dengan berbuat demikian engkau akan menyelamatkan dirimu dan semua orang
yang mendengar engkau.
Sekarang
karena sudah ada ibadah disiarkan secara online tidak terlalu ragu melepaskan
anak pergi. Tetapi dilihat juga, selama bersama orang tua tergembalanya tidak
benar, apalagi kalau dilepas sendiri ibadah online. Jadi jangan sembarang
titip, harus pada alamat yang tepat.
Di
mana alamat yang tepat untuk kita menitipkan diri digembalakan? Yesus
menitipkan ibuNya kepada Yohanes. Yohanes adalah murid yang paling dikasihi
Yesus.
Yohanes
21:20
21:20
Ketika Petrus berpaling, ia melihat bahwa murid yang dikasihi Yesus sedang
mengikuti mereka, yaitu murid yang pada waktu mereka sedang makan bersama duduk
dekat Yesus dan yang berkata: "Tuhan, siapakah dia yang akan menyerahkan
Engkau?"
Tanda
bahwa Tuhan mengasihi kita, ada pembukaan rahasia Firman.
Daniel
2:18
2:18
dengan maksud supaya mereka memohon kasih sayang kepada Allah semesta langit
mengenai rahasia itu, supaya Daniel dan teman-temannya jangan dilenyapkan
bersama-sama orang-orang bijaksana yang lain di Babel.
Efesus
3:2-3
3:2 —
memang kamu telah mendengar tentang tugas penyelenggaraan kasih karunia
Allah, yang dipercayakan kepadaku karena kamu,
3:3
yaitu bagaimana rahasianya dinyatakan kepadaku dengan wahyu, seperti
yang telah kutulis di atas dengan singkat.
Jadi
alamat yang tepat untuk tergembala adalah penggembalaan yang di dalamnya ada
pembukaan rahasia Firman. Kalau bapak ibu lihat di sini tidak ada pembuakan
rahasia Firman, jangan datang di sini, rugi, nanti kering! Tetapi kalau melihat
ada pembukaan rahasia Firman harus mantap tergembala di sini.
Pembukaan
rahasia Firman itu akan semakin dinyatakan kalau hamba Tuhan itu tahu mengawasi
diri dan mengawasi ajaran. Artinya apa yang dia ajarkan sudah dipraktekan lebih
dahulu. Saya mengajarkan berkorban, saya sendiri kikir, tidak akan ada
pembukaan Firman. Saya ajarkan kesucian sementara hidup saya sendiri najis,
tidak akan ada pembukaan rahasia Firman. Mengajar nikah yang benar sementara
gembala selingkuh, tidak akan ada pembukaan Firman. Ajar jemaat hidup dari iman
tetapi gembala berhektar-hektar kebunnya, tidak akan ada pembukaan Firman.
Dalam
bersekutu saya juga tidak sembarang bersekutu. Lihat hamba Tuhan yang memimpin
Firman, kalau ada pembukaan Firman di situ saya datang. Kalau tidak ada
pembukaan Firman saya tidak mau datang, rugi, capek datang, sudah kering semuanya,
pulangnya tambah kering. Lalu datang dalam penggembalaan mengajar jemaat,
jemaat tambah kering, dia bawa badai kekeringan dalam penggembalaan.
Supaya
kita tahu dalam gereja ini ada pembukaan rahasia Firman atau tidak, mari kita
lihat isi pembukaan rahasia Firman.
II
Timotius 3:16
3:16
Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk 1mengajar,
untuk 2menyatakan kesalahan, untuk 3memperbaiki
kelakuan dan untuk 1mendidik orang dalam kebenaran.
a) Mengajar. Tujuan dari pengajaran adalah
menghentar kita kepada Yesus Mempelai Pria Sorga. Jadi kalau setiap kita dengar
Firman kita selalu didorong untuk menjadi Mempelai Wanita Tuhan, itu pembukaan
rahasia Firman.
Yohanes 6:45
6:45 Ada tertulis dalam kitab nabi-nabi: Dan mereka
semua akan diajar oleh Allah. Dan setiap orang, yang telah mendengar dan
menerima pengajaran dari Bapa, datang kepada-Ku.
Selalu ditekankan kita menjadi Mempelai
Wanita Tuhan, supaya semangat kita mengikut Tuhan ‘saya mau dibawa menjadi
Mempelai Wanita Sorga’ bukan sekedar masuk sorga. Kami dikatakan pekabar Kabar Mempelai. Kalau tidak pernah
membahas tentang mempelai, itu bukan pekabar kabar mempelai!
b) Menyatakan kesalahan. Dosa-dosa apapun yang
ada sampai yang tersembunyi di dalam hati dan pikiran dibuka semua. Namanya
pembuakan rahasia Firman, jadi semua dosa dibuka. Banyak orang Kristen tidak
suka dosanya dibuka, ngamuk, marah, tidak terima. Biarlah kesalahan kita
dinyatakan supaya kita sadar ‘oh ternyata saya salah’. Sadar, menyesal, mengaku,
setelah diampuni jangan dibuat lagi dosanya. Berbahagia kalau kita beribadah
lalu kesalahan kita ditunjuk, supaya kita pulang menjadi kehidupan yang dibenarkan
dan disucikan untuk kelak nanti disempurnakan.
c) Memperbaiki kelakukan. Kesalahan kita
ditunjuk bukan untuk dipermalukan tetapi supaya diperbaiki. Kita kembali bukan
lagi menjadi reruntuhan tetapi dibangun kembali. Bahkan sudah menjadi kubu, ada
perlindungan dari Tuhan.
d) Mendidik orang di dalam kebenaran. Supaya
kita bisa hidup dalam kebenaran Allah, bukan membangun kebenaran diri sendiri.
Itulah
pembukaan rahasia Firman. Jadi jemaat bisa menilai. Saya datang di sini, saya
dengar Firman, saya diajar, saya ditunjuk salahnya, saya diperbaiki, saya
dididik di dalam kebenaran, berarti ini sudah alamat yang tepat. Saya datang di
sini cuma diajak ketawa-ketawa, cuma diajar sorga neraka tanpa ditekankan soal
menjadi mempelai wanita Tuhan, itu dipertanyakan ada pembukaan rahasia Firman
atau tidak. Jadi bisa kita nilai dari itu. Semua
itu tergantung pribadi kita, Tuhan tidak pernah memaksa.
4.
Matius
27:46
27:46
Kira-kira jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring: "Eli, Eli,
lama sabakhtani?" Artinya: Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau
meninggalkan Aku?
Seruan
Yesus ini menunjukan betapa ngerinya kalau ditinggalkan Tuhan! Ini awasan bagi
kita. Sebab itu jangan biasa meninggalkan Tuhan, jangan biasakan menjauh dari
ibadah!
Ibrani
10:25
10:25
Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti
dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan
semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.
Jangan
menjauh ‘ah malas, kali ini saya tidak datang ibadah dulu’ kalau Tuhan yang
meninggalkan kita ngeri sekali! Satu kali dia tinggalkan ibadah, begitu datang
berikutnya ditegur, diingatkan, berarti Tuhan masih mengasihi dia. Kedua kali
dia tinggalkan ibadah,
datang berikutnya masih ada teguran dan peringatan. Nanti satu waktu tidak ada
lagi peringatan, Tuhan sudah meninggalkannya dan itu suatu kengerian.
Waktu
bangsa Israel menyembah lembu emas, kemudian Musa bertemu dengan Tuhan mau
memperdamaikan bangsa Israel dengan Tuhan. Tuhan bilang ‘Musa kamu bawa bangsa
ini berjalan menuju Kanaan, Aku tidak akan
menyertai kamu lagi sebab kamu bangsa yang tegar tengkuk. Nanti kalau Aku
sertai, akanKu musnahkan kamu!’. mendengar itu bangsa Israel berkata itu
ancaman yang paling mengerikan! Kalau tidak punya makanan dan minuman untuk
sesaat, itu masih bisa dicari. Kalau Tuhan sudah tinggalkan, mau apa kita! Biar
di depan kita makanan berlimpah, tetapi sudah Tuhan tinggalkan, mau apa! Hidup
tanpa arah, hanya untuk binasa! Jangan biasa menjauh dari ibadah, apalagi sengaja
tidak beribadah.
Bagi
pelayan Tuhan, kalau ada urusan pamitlah supaya didoakan. Terima kasih yang
sudah tertib dan disiplin, kalau berpergian pamitlah supaya di doakan. Dan di
sana tetap beribadah, tetap tergembala.
Biarlah
kita melekat kepada Tuhan sehingga kita diluputkan dari kengerian-kengerian di
dunia ini.
Mazmur
91:14-16,5-8
91:14
"Sungguh, hatinya melekat kepada-Ku, maka Aku akan meluputkannya, Aku akan
membentenginya, sebab ia mengenal nama-Ku.
91:15
Bila ia berseru kepada-Ku, Aku akan menjawab, Aku akan menyertai dia dalam
kesesakan, Aku akan meluputkannya dan memuliakannya.
91:16
Dengan panjang umur akan Kukenyangkan dia, dan akan Kuperlihatkan kepadanya
keselamatan dari pada-Ku."
91:5
Engkau tak usah takut terhadap kedahsyatan malam, terhadap panah yang terbang
di waktu siang,
91:6
terhadap penyakit sampar yang berjalan di dalam gelap, terhadap penyakit
menular yang mengamuk di waktu petang.
91:7
Walau seribu orang rebah di sisimu, dan sepuluh ribu di sebelah kananmu, tetapi
itu tidak akan menimpamu.
91:8
Engkau hanya menontonnya dengan matamu sendiri dan melihat pembalasan terhadap
orang-orang fasik.
21
penghukuman akan melanda dunia, kita hanya melihat, tidak akan kena kepada
kita. Orang yang melekat kepada Tuhan mengenal nama Tuhan.
Mazmur
111:9
111:9
Dikirim-Nya kebebasan kepada umat-Nya, diperintahkan-Nya supaya perjanjian-Nya
itu untuk selama-lamanya; nama-Nya kudus dan dahsyat.
Bukti
kita mengenal nama Yesus kita mau disucikan. Namanya kudus dan dahsyat, kita
mau disucikan.
Jangan
sembarang juga menyebut nama Yesus. Kadang kita banyak salah, nonton film horor
lalu distrap ‘darah Yesus’ tidak tepat itu.
5.
Yohanes
19:28-29
19:28
Sesudah itu, karena Yesus tahu, bahwa segala sesuatu telah selesai, berkatalah
Ia — supaya genaplah yang ada tertulis dalam Kitab Suci —: "Aku haus!"
19:29
Di situ ada suatu bekas penuh anggur asam. Maka mereka mencucukkan bunga
karang, yang telah dicelupkan dalam anggur asam, pada sebatang hisop lalu mengunjukkannya
ke mulut Yesus.
Ucapan
kelima Aku haus. Kemudian para serdadu memberikan air anggur asam bercampur
empedu, berarti pahit. Apa artinya itu? Air anggur ada kaitannya dengan nikah.
Seringkali nikah kita asam pahit, sekian tahun menikah tidak ada kebahagiaan.
Di kayu salib Yesus mau sedot semuanya. Apa yang membuat nikah kita asam, yang
membuat nikah kita pahit, siang ini Yesus mau sedot, tinggal kita mau atau
tidak. Kalau kita mau semua disedot, berikan pada Yesus anggur asam bercampur
empedu itu. Artinya akui keadaan nikah kita kepada Tuhan.
Bisa
di depan orang kelihatan manis, luar biasa kelihatan couple, jalan bergandengan tetapi siapa yang tahu hati
isteri sudah kecut pada suami, hati suami sudah pahit terhadap isteri karena
banyaknya persoalan yang tidak pernah diselesaikan. Siang ini mau Tuhan sedot
semuanya.
Anak-anak kelihatan luar biasa, padahal
di rumah dia sebenarnya pahit, kecut atau apa hal-hal lain yang membuat pahit
kecut. Perilaku orang tua kepada anak atau perilaku anak kepada orang tua yang
memahitkan hati orang tua. Kebanyakan perilaku anak yang memedihkan hati orang
tua ketika berurusan dengan jodoh seperti Esau.Esau sembarang saja ambil isteri
perempuan Kanaan. Itu memedihkan hati orang tuanya!
Kejadian
26:34-35
26:34
Ketika Esau telah berumur empat puluh tahun, ia mengambil Yudit, anak Beeri
orang Het, dan Basmat, anak Elon orang Het, menjadi isterinya.
26:35 Kedua
perempuan itu menimbulkan kepedihan hati bagi Ishak dan bagi Ribka.
Kaum
muda jangan sembarang! Saya sudah
terlanjur cinta sama dia, padahal orang tuanya tidak setuju, orang tuanya mau
yang satu pengajaran. Tetapi dia paksa, itu memedihkan hati orang tua. Kalau
soal study mau dengar-dengaran. Begitu soal jodoh sampai kabur dari rumah!
Tuhan tolong jangan terjadi dalam kehidupan kita sekalian.
Segala
yang pahit dalam nikah, segala yang membuat nikah itu menjadi asam, akui
semuanya. Biar dari kayu salib kita menerima air anggur yang manis, nikah
menjadi manis. Tinggal mengaku dengan jujur. Dalam nikah itu perlu kejujuran.
Kadang ditanya ada apa? Dijawab ‘tidak apa-apa’ tetapi
nada menjawabnya sudah lain. Biarlah kita jujur, saya tidak suka kau seperti
itu. Kalau hal-hal seperti itu terus dibiarkan nanti timbul kepahitan. Banyak
hal seperti itu yang kita buat dalam nikah kita, sandiwara usang! Ayo
selesaikan, akui semua hal-hal yang membuat pahit kecut nikah kita, biar Tuhan
memberikan air anggur yang manis kepada kita.
6.
Yohanes
19:30
19:30
Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: "Sudah selesai."
Lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya.
Jadi
Yesus mengerjakan penebusan tidak setengah-setengah. Dia mengerjakan penebusan
itu sampai selesai. Dia tahan sengsara melewati ujian yang berat tidak
setengah-setengah, Dia taat sampai mati.
Pelajaran
bagi kita dari ucapan keenam ini:
a) Dalam melayani Tuhan jangan
setengah-setengah, harus full, harus sepenuhnya. Melayani Tuhan harus
sungguh-sungguh, penyerahannya harus penyerahan sepenuh, jangan setengah-setengah, nanti setengah mati. Lebih baik
segera mati supaya segera bangkit. Waktu lulus Lempinel, pesan kedua guru
pelajaran pokok kepada saya cepat mati supaya cepat bangkit. Makanya waktu
melayani mati sekalian, supaya cepat bangkit. Ayo
melayani Tuhan sepenuhnya, jangan setengah-setengah. Paduan suara layani Tuhan
sungguh-sungguh, bagian musik layani Tuhan sungguh-sungguh, jangan
setengah-setengah, kadang muncul, kadang tidak. Pelayanan apa saja lakukan
sepenuh hati.
b) Memang ujian demi ujian harus kita hadapi,
sengsara daging tanpa dosa bersama Yesus harus kita hadapi. Tetapi harus tahan
sengsara seperti Yesus, sengsara sampai mati di kayu salib. Jangan gampang
meraju, gampang putus asa, gampang kecewa, jangan! Apalagi kami hamba Tuhan,
jangan berkata ‘tahu begini saya tidak mau melayani’. Harus tahan sengsara,
maju terus melayani! Kalau Tuhan percayakan saya melayani di Tentena atau di
manapun Tuhan percayakan melayani pasti Tuhan berikan kemampuan yang ajaib.
Jemaat ini miliknya Tuhan, jiwa-jiwa yang sudah Tuhan bayar dengan darahNya
yang mahal harus dibawa ketemu Yesus, biarpun harus mengalami sengsara.
c) Tujuan ujian atau sengsara untuk mematikan
daging kita. Daging ini terlalu banyak maunya, di kasih ini mau itu. Matikan
daging ini sehingga pribadi Yesus nyata sempurna di dalam kita. Yesus datang
kita sudah siap menyambutNya, tidak berbau daging. Ada 2 macam pesta yang akan
terjadi:
1)
Pesta
nikah Anak domba Allah.
2)
Pesta
pembantaian daging.
Kalau daging kita matikan, pesta nikah Anak
Domba Allah untuk kita. Kalau membiarkan daging ini, pesta pembantaian daging
yang dihadapi.
7.
Lukas
23:46
23:46
Lalu Yesus berseru dengan suara nyaring: "Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu
Kuserahkan nyawa-Ku." Dan sesudah berkata demikian Ia menyerahkan
nyawa-Nya.
Ini
seruan Yesus menyerahkan nyawaNya kepada Bapa di sorga. Ini penyererahan Yesus
yang disertai penikaman lambungNya. Sama seperti Adam harus tidur kemudian
diambil salah satu rusuknya, diciptakanlah Hawa. Adam tidur dan tangan Allah mengambil
rusuknya dan diciptakan Hawa.
Apa
makna dari ucapan Yesus yang ketujuh ini bagi kita? Artinya 6 poin di atas bisa kita lakukan
kalau ada penyerahan sepenuh kepada Tuhan. Seperti Yesus berseru ‘Bapa kedalam tanganMu Kuserahkan nyawaKu’ begitu juga kita
‘Tuhan kuserahkan semua ke dalam tanganMu, terserah Engkau Tuhan’. Biar semua
jadi sesuai kehendak Tuhan. Kita bisa mengaku dosa, bisa tergembala, kita
disucikan, bisa menjaga nikah, bisa tahan sengsara kalau bisa menyerah sepenuh
kepada Tuhan. Mengaku dosa kalau tidak ada penyerahan sepenuh, bisa malu,
gengsi, takut. Mau tergembala tetapi tidak ada penyerahan sepenuh, pasti tidak
bisa.
Menyerah
sepenuh kepada Tuhan maka tangan Tuhan diulurkan kepada kita, memampukan kita
untuk bisa menyelesaikan dosa, memampukan kita untuk bisa tergembala, disucikan. Kita bisa beribadah
melayani Tuhan sungguh-sungguh, tahan sengsara sampai daging tidak bersuara
lagi. Waktu Yesus datang kita mendengar seruan terakhir di awan yaitu seruan haleluya dari orang banyak menyambut Yesus
Mempelai Pria Sorga. Kita ada di sana siap menyambut Yesus Mempelai Pria Sorga.
Di
depan ada perjamuan suci, ketika kita gengsi atau malu menyelesaikan dosa, lihat
Korban Kristus perjamuan suci, roti dan cawan yang kita angkat, ini tubuh Yesus
yang terpecah karena saya manusia berdosa. Ini darah Yesus yang tercurah karena
saya manusia berdosa. Ketika kita sudah mulai malas tergembala beribadah
melayani Tuhan, angkat perjamuan suci, ini tubuh Yesus, ini darah Yesus yang
tercurah supaya saya bisa menjadi domba gembalaan Tuhan. Saya anjing dan babi,
bisa tergembala karena Korban Kristus. Ketika kita diperhadapkan dengan
sengsara, mungkin sudah mau mundur, kecewa, putus asa, angkat Perjamuan suci,
Korban Kristus, Yesus tahan sengsara sampai mati untuk saya!! Maka saya juga
bisa kuat tahan sengsara sampai garis akhir. Waktu Yesus datang kembali, kita
siap menyambut Dia. Sengsara yang kita alami
di dunia ini diganti sukacita kekal, sukacita abadi, kemuliaan kekal bersama
dengan Yesus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar