Salam damai sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.
Wahyu 13:18
13:18 Yang penting di sini ialah
hikmat: barangsiapa yang bijaksana, baiklah ia menghitung bilangan binatang itu,
karena bilangan itu adalah bilangan seorang manusia, dan bilangannya ialah enam
ratus enam puluh enam.
Hikmat Tuhan yang sanggup meluputkan kita
dari aniaya antikristus. Bukan hikmat
dunia, jadi orang kaya, orang pandai, orang punya kedudukan, kalau tidak
memiliki hikmat Tuhan, waktu antikristus berkuasa dia akan tertinggal dan
dianiaya. Tetapi kalau kita punya hikmat Tuhan, ini yang meluputkan kita dari
aniaya antikristus. Hikmat Tuhan = naungan sayap Tuhan.
Wahyu 12:14
12:14 Kepada perempuan itu diberikan kedua sayap dari
burung nasar yang besar, supaya ia terbang ke tempatnya di padang gurun, di
mana ia dipelihara jauh dari tempat ular itu selama satu masa dan dua masa dan
setengah masa.
Naungan sayap Tuhan ini menyingkirkan kita ke
padang belantara jauh dari antikristus. Jadi hikmat Tuhan = naungan sayap
Tuhan. Kerinduan hati Tuhan untuk mengumpulkan gerejaNya, umatNya di bawah
naungan sayap Tuhan.
Matius 23:37
23:37 "Yerusalem, Yerusalem, engkau yang membunuh
nabi-nabi dan melempari dengan batu orang-orang yang diutus kepadamu!
Berkali-kali Aku rindu mengumpulkan anak-anakmu, sama seperti induk ayam
mengumpulkan anak-anaknya di bawah sayapnya, tetapi kamu tidak mau.
Ada istilah berkali-kali menunjuk Firman
penggembalaan. Jadi cara Tuhan mengumpulkan umatnya adalah Tuhan memanggil
lewat Firman penggembalaan, itulah Firman pengajaran yang dipercayakan kepada
seorang gembala untuk diberitakan dengan berkesinambungan dan berulang-ulang. Tetapi
kenyataannya banyak orang Kristen tidak mau tergembala, maunya beredar-edar,
untuk fokus di satu penggembalaan tidak mau. Gembalapun tidak mau tergembala,
tidak mau mendengarkan panggilan Tuhan lewat Firman penggembalaan. Jangan
merasa tidak tergembala itu aman, malah dapat segala-galanya kalau tidak
tergembala, malah ada akibatnya!
1. Zakharia 7:12-13
7:12
Mereka membuat hati mereka keras seperti batu amril, supaya jangan mendengar
pengajaran dan firman yang disampaikan TUHAN semesta alam melalui roh-Nya
dengan perantaraan para nabi yang dahulu. Oleh sebab itu datang murka yang
hebat dari pada TUHAN.
7:13
"Seperti mereka tidak mendengarkan pada waktu dipanggil, demikianlah Aku
tidak mendengarkan pada waktu mereka memanggil, firman TUHAN semesta alam.
Karena
tidak mau mendengar panggilan Tuhan, maka Tuhan juga tidak mau mendengarkan
panggilan mereka. Akibatnya doanya tidak dijawab oleh Tuhan, malah akibat kedua
yang datang.
2.
Zakharia
7:14
7:14
Oleh sebab itu Aku meniupkan mereka seperti angin badai ke antara segala bangsa
yang tidak dikenal mereka, dan sesudahnya tanah itu menjadi sunyi sepi,
sehingga tidak ada yang lalu- lalang di sana; demikianlah mereka membuat negeri
yang indah itu menjadi tempat yang sunyi sepi."
Akibat
kedua tidak ada perlindungan atas kehidupan itu terhadap penghukuman Tuhan ata
dunia ini.
Kehidupan yang tidak tergembala itu dagingnya
liar sehingga pasti dicap oleh antikristus. Kalau tidak ada Wahyu, tidak ada
ada hikmat Tuhan, tidak ada pembukaan Firman, tidak tergembala, daging itu
menjadi liar dan pasti dicap antikristus dengan cap 666. 6 pertama itu
perbuatannya daging, 6 kedua pikirannya daging, 6 ketiga rohnya daging. Jadi
tubuh, jiwa dan rohnya daging semata! Hidupnya sehari-hari menuruti keinginan
daging. Keinginan daging itu memang lebih indah dari kehendak Tuhan, makanya
dia punya daya pikat. Jangan sampai kita seperti ini. Gereja daging itu
bermimpi-mimpian, perbuatannya cemar dan seterusnya.
Praktek hidup menuruti pikiran daging:
1.
Roma
8:7
8:7
Sebab keinginan daging adalah perseteruan terhadap Allah, karena ia tidak
takluk kepada hukum Allah; hal ini memang tidak mungkin baginya.
Tidak
takluk pada hukum Allah = tidak taat dengar-dengaran pada Firman Tuhan. Firman
bilang A dia lakukan B, Firman bilang C dia lakukan D. Ingat Adam dan Hawa,
ketika mereka tidak taat apa yang terjadi? Gagal dan telanjang! Tadinya mereka
sudah di taman Eden, sudah dipelihara Tuhan dan diberkati luar biasa, begitu
mereka tidak taat, gagal dan telanjang. Seperti Adam dan Hawa, kehilangan
suasana taman Eden, kehilangan suasana berkat dan diganti suasana kutukan.
Kalau dibiarkan akan binasa.
Ketidaktaatan
itu merupakan permulaan kegagalan. Begitu tidak taat, gagal! Raja Saul, hebat dipakai
oleh Tuhan luar biasa. Tetapi begitu tidak taat, Saul kehilangan takhta
kerajaannya dan diberikan kepada Daud. Jadi
begitu kita mengalami kegagalan secara jasmani maupun rohani, periksa ketaatan
kita. Sebaliknya ketaatan itu permulaan keberhasilan dan kebahagiaan. Tinggal
mau pilih, taat atau tidak taat. Kalau taat pada Firman kita berhasil, indah,
bahagia. Tidak taat, gagal, telanjang, binasa. Petrus hebat, tetapi begitu
tidak taat dia gagal, telanjang. Dia sudah diangkat menjadi penjala manusia,
tetapi waktu Yesus sudah mati, pikir Petrus mau dapat ini, lebih baik kembali
menjadi penjala ikan. Dia katakan aku mau menangkap ikan, teman-temannya
berkata kami ikut juga. Semua kembali menjadi penangkap ikan, tidak taat pada
panggilan. Semalam-malaman tidak mendapat apa-apa, gagal, di ayat selanjutnya
dia telanjang.
2.
Yakobus
1:13-15
1:13
Apabila seorang dicobai, janganlah ia berkata: "Pencobaan ini datang dari
Allah!" Sebab Allah tidak dapat dicobai oleh yang jahat, dan Ia sendiri
tidak mencobai siapa pun.
1:14
Tetapi tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri, karena ia diseret dan
dipikat olehnya.
1:15
Dan apabila keinginan itu telah dibuahi, ia melahirkan dosa; dan apabila dosa
itu sudah matang, ia melahirkan maut.
Praktek
kedua, jatuh dalam pencobaan. Artinya saat di dalam pencobaan, berbuat dosa.
Keinginan daging itu punya daya pikat dan daya seret. Memikat lalu menyeret
gereja Tuhan keluar dari Firman, dari kehendak Tuhan. Ketika sudah keluar dari
Firman, saat itu setan datang dengan pencobaan-pencobaan. Dan saat dicobai
berbuat dosa. Kalau dibiarkan dosanya matang. Kapan dosa itu matang? Ketika
berbuat dosa tetapi tidak mau diakui, tidak mau diselesaikan, dipertahankan
terus, itu dosanya matang! Biar sudah ditegur, sudah dihajar, tidak mau
mengaku, itu dosa sudah matang. Nanti melahirkan maut kebinasaan. Jangan mau beri kesempatan sedikitpun kepada
iblis.
3.
Yakobus
4:2-3
4:2
Kamu mengingini sesuatu, tetapi kamu tidak memperolehnya, lalu kamu membunuh;
kamu iri hati, tetapi kamu tidak mencapai tujuanmu, lalu kamu bertengkar dan
kamu berkelahi. Kamu tidak memperoleh apa-apa, karena kamu tidak berdoa.
4:3
Atau kamu berdoa juga, tetapi kamu tidak menerima apa-apa, karena kamu salah
berdoa, sebab yang kamu minta itu hendak kamu habiskan untuk memuaskan hawa
nafsumu.
Praktek
ketiga berdoa bahkan mungkin berpuasa tetapi untuk memuaskan hawa nafsu daging,
sehingga doanya tidak dijawab oleh Tuhan. Sampai dia tidak bisa berdoa, berarti
putus hubungan dengan Tuhan, rohaninya kering, kalau terus dibiarkan rohaninya mati!
Sebab itu bawalah hidup kita masuk dalam
penggembalaan. Daging yang liar ini kita bendung, kita ikat dalam
penggembalaan. Kalau tidak dia bergerak
liar terus! Jangan dielus, paksa daging ini, bayar harga untuk tergembala. Orang
yang tergembala tidak sia-sia. Karena dalam penggembalaan kita mendapatkan 3
kekuatan dari Allah untuk mematikan keinginan daging kita.
1.
Ibrani
4:12
4:12
Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua
mana pun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan
sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.
Yang
pertama kekuatan Firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata 2,
untuk menyucikan hati dan pikiran dari keinginan daging. Apa ini keinginan
daging? Kekuatan ini kita dapatkan dari ketekunan dalam ibadah pendalaman
Alkitab dan perjamuan suci. Kita bersekutu dengan Yesus Anak Allah di dalam
Firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata 2 dan di dalam KorbanNya
Perjamuan suci untuk membuat firman mendarah daging. Kalau sudah ada 2 pedang
itu sudah cukup yaitu Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, Firman nubuatan dan
Firman pengajaran, itu sudah cukup untuk menyucikan kehidupan kita sekalian.
2.
Roma
8:6,13
8:6
Karena keinginan daging adalah maut, tetapi keinginan Roh adalah hidup dan
damai sejahtera.
8:13
Sebab, jika kamu hidup menurut daging, kamu akan mati; tetapi jika oleh Roh
kamu mematikan perbuatan-perbuatan tubuhmu, kamu akan hidup.
Yang
kedua kekuatan Roh Kudus untuk mematikan keinginan daging dan perbuatan daging.
Ini kita dapatkan dari ketekunan dalam ibadah raya, kita bersekutu dengan Allah
Roh Kudus dalam urapan dan karunia-karuniaNya. Tekuni ibadah raya, termasuk
ibadah-ibadah persekutuan. Kami sebagai hamba Tuhan penggembalaan kami dalam
ibadah-ibadah persekutuan. Tekuni supaya kita mendapat urapan Roh Kudus. Sangat
keliru kalau mengikuti persekutuan lalu keinginan dagingnya terlalu banyak,
saya mau yang begini, mau yang begitu. Kami belajar ikut persekutuan mau
ditampung oleh panitia di mana saja kami terima. Kalau kita mau terima dan
dengar-dengaran saja pada panitia,
selalu Tuhan berikan yang terbaik. Justru
kita masuk ibadah persekutuan keinginan daging harus semakin dimatikan. Pulang
dari persekutuan keinginan dagingnya semakin hilang.
3.
I
Petrus 4:1-2
4:1
Jadi, karena Kristus telah menderita penderitaan badani, kamu pun harus juga
mempersenjatai dirimu dengan pikiran yang demikian, — karena barangsiapa telah
menderita penderitaan badani, ia telah berhenti berbuat dosa —,
4:2
supaya waktu yang sisa jangan kamu pergunakan menurut keinginan manusia, tetapi
menurut kehendak Allah.
Yang
ketiga kekuatan salib Yesus. Beribadah itu bukan mau cari yang enak, kalau
beribadah ada salibnya sudah betul, itu ibadah yang benar. Kalau mau enak-enak
dagingnya semakin membengkak. Kekuatan salib
Kristus = kekuatan kasih Tuhan, sehingga kita mampu sengsara daging untuk
berhenti berbuat dosa dan tidak lagi menuruti kehendak daging namun mengikuti
kehendak Tuhan. Kekuatan salib ini kita dapatkan dari ketekunan dalam ibadah penyembahan, kita
bersekutu dengan Allah Bapa di dalam kasihNya. Wujud kasih Allah itu adalah
Korban Kristus Yesus di kayu salib.
Ayo tekuni 3 macam ibadah pokok dalam
penggembalaan, kita dapat kekuatan. Kalau sudah tekun dalam 3 macam ibadah
pokok, dagingnya sudah ampun-ampun, tekuni sungguh-sungguh supaya kita mendapat
kekuatan Firman, kekuatan Roh Kudus dan kekuatan kasih Allah.
Bagaimana keadaan orang yang tergembala
sehingga mendapatkan naungan sayap Tuhan.
Mazmur 68:6-7
68:6 Bapa bagi anak yatim dan Pelindung bagi para
janda, itulah Allah di kediaman-Nya yang kudus;
68:7 Allah memberi tempat tinggal kepada orang-orang
sebatang kara, Ia mengeluarkan orang-orang tahanan, sehingga mereka bahagia,
tetapi pemberontak-pemberontak tinggal di tanah yang gundul.
Keadaannya seperti anak yatim, seperti janda
dan seperti orang asing secara rohani. Kita masih mempelajari tentang anak
yatim. Anak yatim ini adalah orang yang putus hubungan dengan bapa yang lama
yaitu iblis, bapa pendusta, bapa pembenci.
Yohanes 8:44
8:44 Iblislah yang menjadi bapamu dan kamu ingin
melakukan keinginan-keinginan bapamu. Ia adalah pembunuh manusia sejak semula
dan tidak hidup dalam kebenaran, sebab di dalam dia tidak ada kebenaran.
Apabila ia berkata dusta, ia berkata atas kehendaknya sendiri, sebab ia adalah
pendusta dan bapa segala dusta.
Ayo lepas dari dusta dan benci. Kebencian itu
kalau dipertahankan akan meningkat menjadi kebencian tanpa alasan, biar orang
itu benar dia benci, sudah baik masih dibenci, sudah menolong malah dibenci.
Kebencian ini sebenarnya produk dunia, jangan dibawa masuk dalam gereja. Jadi
kalau ada hamba Tuhan pelayan Tuhan masih membenci, dia orang Kristen duniawi.
Yohanes 15:18,25 (Perikop: dunia membenci
Yesus dan murid-muridNya)
15:18 "Jikalau dunia membenci kamu, ingatlah
bahwa ia telah lebih dahulu membenci Aku dari pada kamu.
15:25 Tetapi firman yang ada tertulis dalam kitab
Taurat mereka harus digenapi: Mereka membenci Aku tanpa alasan.
Kebencian ini seringkali justru melanda nikah
dan ibadah pelayanan. Mulai dari zaman permulaan, kebencian melanda di dalam
nikah dan di dalam ibadah. Kain kakaknya Habel, itu nikah. Sama-sama melayani,
mempersembahkan korban, itu ibadah pelayanan. Kakak-kakak
Yusuf terhadap Yusuf, sama-sama menggembalakan. Sebagai hamba Tuhan saya jaga
betul jangan ada kebencian. Kalau toh saya dibenci, dimusuhi, saya doakan, diam
saja. Kalau kita dibenci lalu kita balas dengan perkataan dan perbuatan, kita
bereaksi daging, sama saja dengan orang itu, masih melekat pada bapa yang lama.
Mau dibenci diam saja, doakan saja, kalau perlu puasa bagi orang itu. Bukan
berarti sudah mulus saya dalam perkara ini tetapi saya berdoa berpuasa agar
bisa menjadi 1. Dalam ibadah di Mpogombo saya menangis dan berdoa supaya kami
kembali satu.
Begitu juga dusta, dusta ini mau melekat pada
hamba Tuhan, pelayan Tuhan dan anak Tuhan. Kalau sudah berdusta, sudah sulit dan malas untuk bertobat.
Yeremia 9:5
9:5 Yang seorang menipu yang lain, dan tidak seorang
pun berkata benar; mereka sudah membiasakan lidahnya untuk berkata dusta;
mereka melakukan kesalahan dan malas untuk bertobat.
Jadi sulit untuk bertobat. Begitu memfitnah
dan menggosipkan orang tetapi ternyata tidak benar, tidak ada penyelesaian. Hati-hati,
jangan bersentuhan dengan orang seperti itu, racunnya nanti kena pada kita!
Makanya Alkitab katakan bukan kita musuhi tetapi jangan berfellowship, jangan
bergaul. Dia dusta bicara tentang orang lain, nanti kita kena.
Kalau dusta dan kebencian sudah melekat maka
dosa lain juga akan ikut melekat padanya. Orang seperti ini tempatnya di luar
Yerusalem Baru. Sekalipun dia ada di dalam persekutuan, sebenarnya dia ada di
luar Tubuh Kristus, cuma kelihatan saja ada di dalam.
Wahyu 22:15
22:15 Tetapi anjing-anjing dan tukang-tukang sihir,
orang-orang sundal, orang-orang pembunuh, penyembah-penyembah berhala
dan setiap orang yang mencintai dusta dan yang melakukannya, tinggal di
luar.
Orang boleh membenci kita tetapi kebencian
jangan melekat kepada kita, tidak usah kita balas, didoakan saja.
Berada di luar, di luar itu di mana?
Wahyu 21:8
21:8 Tetapi orang-orang penakut, orang-orang yang
tidak percaya, orang-orang keji, orang-orang pembunuh, orang-orang
sundal, tukang-tukang sihir, penyembah-penyembah berhala dan semua pendusta,
mereka akan mendapat bagian mereka di dalam lautan yang menyala-nyala oleh api
dan belerang; inilah kematian yang kedua."
Dusta itu penutup segala dosa. Di luar itu
tempatnya di neraka, tenggelam di neraka. Ini untuk kita hamba Tuhan pelayan
Tuhan, seharusnya rohani kita meningkat sampai di takhta sorga. Tetapi kalau
ada kebencian dan dusta rohaninya merosot, pelayanannya merosot, yang jasmani juga merosot,
merosot sampai tenggelam ke dalam lautan api dan belerang. 2 dosa ini yang
menjadi pelopor penyaliban Yesus, ada saksi dusta dan imam-imam kepala serta
orang Farisi yang membenci Yesus.
Jadi anak yatim adalah orang yang putus
hubungan dengan dosa-dosa yang melekat, kalau sempat ada dosa yang melekat
beberapa tahun atau berapa bulan ini, ayo lepaskan! Bagaimana caranya supaya
terlepas dari dosa yang melekat itu?
Yohanes 15:1-3
15:1 "Akulah pokok anggur yang benar dan
Bapa-Kulah pengusahanya.
15:2 Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah,
dipotong-Nya dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya, supaya ia lebih
banyak berbuah.
15:3 Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah
Kukatakan kepadamu.
Jalan keluarnya harus menjadi ranting yang
melekat pada pokok anggur yang benar! Pokok anggur itulah Yesus, Firman
pengajaran yang benar. Artinya harus tergembala dengan benar dan baik pada
Firman pengajaran yang benar. Kalau tergembala kita dibersikan, penyucian terjadi secara terus
menerus, sampai benar-benar kita lepas dari dosa. Seumpama dosa itu A sampai Z,
lewat penggembalaan dosa A dilepaskan, dosa B dilepaskan sampai Z lepas semua,
tidak ada lagi dosa yang melekat, kita bisa hidup benar dan suci. Betul-betul
putus hubungan dengan iblis.
Kepada kita diperhadapkan 2 pilihan, mau
melekat pada setan atau pada Yesus. Kalau pada setan pertahankan benci dan
dusta. Tetapi kalau mau melekat pada Yesus maka kita harus tergembala, supaya
kita disucikan secara terus menerus, kita putus hubungan dengan bapa yang lama
itulah iblis. Kita dulunya anak iblis, begitu lepas dari iblis kita berubah
status, Bapa kita di sorga dan kita menjadi anak-anak Allah. Lepas dari iblis,
jangan mau melekat lagi! Apalagi kalau kita hamba Tuhan, pelayan Tuhan, jangan
mau lagi melekat pada iblis, putus hubungan dengan iblis bapa yang lama. Melekatlah pada Yesus,
tergembala dengan benar dan baik, kita menjadi anak-anak Allah.
Sebagai anak-anak Allah ada kewajibannya:
1.
I
Petrus 1:17
1:17
Dan jika kamu menyebut-Nya Bapa, yaitu Dia yang tanpa memandang muka menghakimi
semua orang menurut perbuatannya, maka hendaklah kamu hidup dalam ketakutan
selama kamu menumpang di dunia ini.
Kewajiban
kita menyebut nama Bapa. Sebagai anak otomatis dia panggil papanya. Orang lain
tidak dia sebut papa/bapanya.
Tetapi ada syaratnya, tidak seenaknya menyeru Tuhan sebagai Bapa kita, yaitu
kita harus hidup dalam takut akan Tuhan. Buktikan saya anak Allah, harus takut
Tuhan. Bukan takut sesuatu di dunia ini sampai melawan Tuhan. Kita periksa,
sudah sampai sejauh mana rasa takut kita kepada Tuhan!
Praktek
takut akan Tuhan:
a) Amsal 8:13
8:13 Takut akan TUHAN ialah membenci kejahatan; aku
benci kepada kesombongan, kecongkakan, tingkah laku yang jahat, dan mulut penuh
tipu muslihat.
Takut Tuhan itu membenci dosa, bukan
melakukan dosa. Benci dosa sampai membenci dusta! Benci berarti tidak mau
lakukan. Dulu saya perokok dan peminum, sekarang benci, tidak mau lagi, cium
baunya saja tidak mau. Kalau dulu ngomongnya sehari-hari dusta, sekarang tidak
mau lagi. Jadi kita bisa raba, saya ini takut akan Tuhan atau tidak. Sejauh
mana rasa takut kita akan Tuhan? Sampai kita benci dosa, benci dusta.
Kadangkala orang Kristen hanya sampai pada
tahap di situ, tidak ada kelanjutannya. Bahaya, nanti bisa kembali lagi, benci
tetapi rindu. Kalau tidak dilakukan kelanjutannya, bisa kembali lagi, malah lebih
hebat.
b) Yosua 24:14
24:14 Oleh sebab itu, takutlah akan TUHAN dan
beribadahlah kepada-Nya dengan tulus ikhlas dan setia. Jauhkanlah allah yang
kepadanya nenek moyangmu telah beribadah di seberang sungai Efrat dan di Mesir,
dan beribadahlah kepada TUHAN.
Beribadah dan melayani Tuhan dengan setia dan
tulus ikhlas. Apapun mau kita lakukan untuk menyenangkan Tuhan, itu orang yang
takut Tuhan. Di dalam ibadah pelayanan ada Firman yang menjadi rem untuk kita
tidak kembali lagi pada dosa, ada Firman yang melepaskan kita dari dosa. Mari
melayani. Yang belum melayani minta kepada Tuhan supaya Tuhan berikan hati yang
mau melayani. Melayani sesuai gerakan Firman, bukan dorangan orang lain atau emosi daging sehingga
pelayanan kita sungguh-sungguh tulus ikhlas dan setia. Kalau cuma dorongan orang, bisa setia tetapi
tidak tulus ikhlas, bisa melayani tetapi terpaksa!
2.
Yohanes
4:23-24
4:23
Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah
benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki
penyembah-penyembah demikian.
4:24
Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan
kebenaran."
Ada
peningkatan, kalau pertama baru menyebut nama Bapa, yang kedua ini menyembah
Bapa = menyerahkan segenap hidup kepada Bapa di sorga. Ayo tingkatkan pelayanan
kita sampai pada doa penyembahan! Itu kewajiban kita sebagai anak-anak Allah.
Tahun ini tahun penyembahan, tingkatkan penyembahan, tambah doa puasa dan doa
semalaman.
Tadi
menyebut nama Bapa di Sorga ada syaratnya, harus takut Tuhan. Sekarang mau
menyembah Bapa di Sorga juga ada syaratnya, bukan asal saja menyembah menyebut
halleluya.
a) Menyembah dalam roh dan kebenaran artinya
penyembahan itu didorong oleh Firman pengajaran yang benar dalam urapan Roh
Kudus. Jadi dengar Firman sungguh-sungguh pasti ada penyembahan. Kalau dengar
Firman tidak sungguh-sungguh, penyembahannya kering. Kalau mendengar Firman
sungguh-sungguh pasti naik penyembahannya. Di atas meja roti, selain ada 2 roti
tumpuk dari 12 roti, di atas roti itu ada kemenyan, ini sebagai ucapan syukur,
terima kasih Tuhan FirmanMu sudah menegur, menyatakan kesalahan, menasihati.
Tetapi kalau dengar Firman malah marah ketika ditegur, mana ada penyembahan. Tidak
usah disuruh apalagi dipaksa-paksa menyembah, dengar Firman dulu. Kalau sudah
bisa menikmati pekerjaan Firman pasti penyembahan naik, tidak terasa air mata keluar,
hancur hati. Ini sama dengan menyembah dengan kesucian.
I Timotius 2:8
2:8 Oleh karena itu aku ingin, supaya di mana-mana
orang laki-laki berdoa dengan menadahkan tangan yang suci, tanpa marah dan
tanpa perselisihan.
Semakin meningkat penyembahan, semakin
meningkat kesucian. Semakin meningkat kesucian, semakin meningkat penyembahan.
Keduanya ini bergandengan. Kalau kesucian merosot, penyembahan kering.
b) Mazmur 95:6-7
95:6 Masuklah, marilah kita sujud menyembah, berlutut
di hadapan TUHAN yang menjadikan kita.
95:7 Sebab Dialah Allah kita, dan kitalah umat
gembalaan-Nya dan kawanan domba tuntunan tangan-Nya. Pada hari ini, sekiranya
kamu mendengar suara-Nya!
Bapa = Tuhan Sang Pencipta. Kita manusia
diciptakan dari tanah liat. Jadi syarat kedua mengakui bahwa kita ini hanya
tanah liat, tidak mampu apa-apa, tidak layak! Hanya bergantung pada tangan Tuhan
Sang Pencipta. Kalau tanah liat tidak diambil, tidak dibentuk, tetap dia hanya
tanah liat yang diinjak-injak, hewan-hewan buang kotoran di situ. Tetapi kalau
sudah diambil oleh Penjunan, dibentuk menjadi sesuatu yang indah. Yang tadinya
di tanah bisa ditaruh di meja, ditaruh di mana saja. Kalau kita bisa melayani,
itu bukan untuk menjadi kebanggaan dan kesombongan, tetapi semua untuk
kemuliaan nama Tuhan. Kita bisa melayani itu hanya karena kemurahan Tuhan, apa
yang mau kita banggakan.
Mengaku hanya tanah liat juga artinya
melayani dengan kerendahan hati dan rela direndahkan! Kalau orang cibir, orang
ketawai, yah sudah kita memang tanah liat. Manusia boleh menghina kita yang
penting bukan Tuhan yang mengolok kita. Kalau ada bahasa-bahasa sumbang itu
justru menjadi pelecut semangat untuk melayani Tuhan lebih sungguh-sungguh
lagi. Periksa diri, berarti masih banyak kekurangan, terus melayani, tingkatkan
pelayanan, tingkatkan penyerahan, tingkatkan penyembahan maka Tuhan akan
semakin memakai.
c) Bapa di Sorga itu Gembala Agung. Yesus juga
Gembala Agung, Gembala yang baik. Yesus katakan ‘Aku dan Bapa itu satu’. Dia
Gembala yang rela menyerahkan nyawaNya untuk domba-dombaNya.
Yohanes 10:11
10:11 Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik
memberikan nyawanya bagi domba-dombanya;
Jadi syarat ketiga adalah rela berkorban
apapun sampai berkorban nyawa untuk tergembala dan
melayani Tuhan. Kalau tidak bisa memberi, biar mulutnya bilang haleluya-haleluya
tetapi penyembahannya tidak naik. Menyembah Bapa itu syaratnya rela berkorban,
apapun kita korbankan kecuali pengajaran yang benar tidak boleh dikorbankan. Sampai
rela berkorban nyawa untuk tergembala dan untuk
melayani Tuhan.
Inilah
anak yatim secara rohani, lepas dari bapa iblis bapa pendusta dan pembunuh,
kemudian melekat pada Bapa di Sorga, menjadi anak-anak Allah. Kita bisa
menyebut nama Bapa disorga, syaratnya takut Tuhan, prakteknya benci dosa sampai
benci dusta, beribadah melayani dengan tulus ikhlas dan setia. Kemudian
menyembah Bapa di Sorga, menyembah dalam roh dan kebenaran, dorongan Firman
pengajaran dalam urapan Roh Kudus dengan kesucian. Kemudian mengaku hanya tanah liat, tidak bisa berbuat apa-apa. Kalau kita
bisa merendahkan diri, pada kita ada Yesus Imam Besar yang menyertai pelayanan
kita dan memonitor pelayanan kita, kalau ada yang salah diperbaiki. Tidak
apa-apa direndahkan, yang penting bukan Tuhan yang merendahkan. Kalau Tuhan
yang meninggikan, siapa yang bisa merendahkan.
I
Petrus 5:5-6
5:5
Demikian jugalah kamu, hai orang-orang muda, tunduklah kepada orang-orang yang
tua. Dan kamu semua, rendahkanlah dirimu seorang terhadap yang lain, sebab:
"Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah
hati."
5:6 Karena
itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu
ditinggikan-Nya pada waktunya.
Menyembah
Bapa = mengulurkan tangan kepada Yesus Gembala Agung. Dan Yesus Gembala Agung
mengulurkan tanganNya kepada kita.
Mazmur
95:7
95:7
Sebab Dialah Allah kita, dan kitalah umat gembalaan-Nya dan kawanan domba
tuntunan tangan-Nya. Pada hari ini, sekiranya kamu mendengar suara-Nya!
Yesaya
40:11
40:11
Seperti seorang gembala Ia menggembalakan kawanan ternak-Nya dan
menghimpunkannya dengan tangan-Nya; anak-anak domba dipangku-Nya, induk-induk
domba dituntun-Nya dengan hati-hati.
Tahun
ini tahun penyembahan, ayo angkat tangan menyembah. Maka kita merasakan tangan
Yesus Gembala Agung, tangan yang penuh belas kasih, tangan kebajikan dan
kemurahan diulurkan kepada kita. Hasilnya:
a) Tangan Yesus Gembala Agung menghimpunkan kita
atau menyatukan kita dalam satu Tubuh Kristus yang sempurna mulai dari nikah
kita. 1 saja bisa tergembala dengan benar dan baik, tangan Yesus sanggup
menghimpun dan menyatukan nikah kita. Saya dinasihati seorang hamba Tuhan
senior ‘kamu sudah di Tentena, berupaya satukan keluargamu untuk mendukung
pelayanan di Tentena supaya terus dan semakin dipakai Tuhan’. Saya bilang ia
terus saya gumuli supaya saudara daging saya bisa menyatu. Sekalipun beda
penggembalaan tidak apa-apa, yang penting bisa mendukung dalam pelayanan, bukan
saling menjatuhkan.
b) Tangan Yesus Gembala Agung memangku dan
memeluk kita. Orang yang tergembala itu enak, sudah dihimpun, disatukan,
dipeluk dan dipangku lagi. Artinya Yesus menanggung segala beban kita, berapa
bobotnya ditanggung semua oleh Yesus. Tangan
Yesus Gembala Agung menyelesaikan semuanya bagi kita. Kita datang dengan beban
apa? Beban nikah, beban penyakit, beban ekonomi, beban masa depan, beban jodoh,
tergembalalah dengan benar dan baik, menyembah Tuhan, kita dipangku, semua
beban kita ditanggung dan diselesaikan oleh Tuhan tepat pada waktunya. Sudah
sekian waktu beban belum selesai, teruslah tergembala, tunggu waktu Tuhan.
Mungkin selama ini masih mempertahankan beban dosa, makanya beban-beban yang
lain belum selesai. Ayo buang dulu beban dosa maka beban-beban yang lain
diselesaikan. Jaminannya di kayu salib, Yesus berseru “sudah selesai!"
semua sanggup Yesus selesaikan.
c) Tangan Yesus Gembala Agung menuntun kita
dengan hati-hati. Kenapa disebut hati-hati? Karena di depan banyak bahaya, ada
jerat dosa, ada antikristus, ada maut mara bahaya, tetapi tangan Yesus menuntun
kita dengan hati-hati sampai ke mata air kehidupan, itulah takhta sorga.
Wahyu 7:17
7:17 Sebab Anak Domba yang di tengah-tengah takhta
itu, akan menggembalakan mereka dan akan menuntun mereka ke mata air kehidupan.
Dan Allah akan menghapus segala air mata dari mata mereka."
Wahyu 22:1
22:1 Lalu ia menunjukkan kepadaku sungai air
kehidupan, yang jernih bagaikan kristal, dan mengalir ke luar dari takhta Allah
dan takhta Anak Domba itu.
Mata air kehidupan itu ada di takhta sorga,
takhta mempelai, kita dituntun sampai ke sana. Betapa bahagianya, sudah
dihimpunkan, sudah ditanggung bebannya, diselesaikan bebannya, dituntun lagi
sampai ke Yerusalem Baru, kurang apa lagi! Jangan tukar penggembalaan dengan
perkara yang jasmani, yang fana, yang tidak bisa membawa kita pada hidup kekal.
Tetaplah tergembala, tetap menyembah Tuhan. Kita dituntun ke Yerusalem Baru,
sampai bisa menjadi Mempelai Wanita Tuhan yang sempurna. Sambil menuntun,
tangan Yesus menghapus air mata kita. Jadi menuntun = menyucikan, mengubahkan,
menyempurnankan kita. Dari sini kita melihat tanda manusia baru air mata
dihapuskan, artinya hatinya damai sejahtera. Apapun yang dia hadapi, damai,
tenang. Damai sejahtera itu artinya tidak merasakan apa-apa lagi yang dirasakan
daging. Hanya merasakan kasih Allah, itu manusia baru, manusia rohani. Semua
goncang, tetapi kita tetap damai, tetap tenang. Dan jaminannya, Allah sumber
damai sejahtera sanggup memelihara tubuh, jiwa dan roh kita sampai sempurna.
I Tesalonika 5:23
5:23 Semoga Allah damai sejahtera menguduskan kamu
seluruhnya dan semoga roh, jiwa dan tubuhmu terpelihara sempurna dengan tak
bercacat pada kedatangan Yesus Kristus, Tuhan kita.
Siang ini kita mau lepas dari bapa yang lama
itulah iblis, kita mau menjadi anak-anak Allah, kehidupan yang menyebut nama
Bapa di Sorga, syaratnya takut Tuhan, prakteknya benci dosa, beribadah dengan
tulus, ikhlas dan setia. Dan kita mau menyembah Bapa di Sorga, Bapa itu Gembala
Agung. Syaratnya kita menyembah dalam roh dan kebenaran, didorong oleh Firman
pengajaran dan urapan Roh Kudus, dari kesucian, menyembah dengan hanya mengaku
kita ini hanya debu tanah liat, tidak mampu berbuat apa-apa, kita mau melayani
dengan kerendahan hati dan rela direndahkan. Juga
rela berkorban apapun sampai berkorban nyawa. Tangan Yesus Gembala Agung
sekarang di ulurkan kepada kita menghimpun, memeluk, menggendong, memangku dan menuntun
kita sampai ke Yerusalem
yang Baru.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar