Puji bagi nama Tuhan, bersama istri saya sampaikan salam sejahtera kepada kita sekalian dan kiranya kita diberkati dan disertai oleh Tuhan.
Imamat
2:1-10
1 "Apabila seseorang hendak mempersembahkan
persembahan berupa korban sajian kepada TUHAN, hendaklah persembahannya itu
tepung yang terbaik dan ia harus menuangkan minyak serta membubuhkan kemenyan
ke atasnya.
2 Lalu korban itu harus dibawanya kepada anak-anak
Harun, imam-imam itu. Setelah diambil dari korban itu tepung segenggam dengan
minyak beserta seluruh kemenyannya, maka imam haruslah membakar semuanya itu di
atas mezbah sebagai bagian ingat-ingatan korban itu, sebagai korban api-apian
yang baunya menyenangkan bagi TUHAN.
3 Korban sajian selebihnya adalah teruntuk bagi
Harun dan anak-anaknya, yakni bagian maha kudus dari segala korban api-apian
TUHAN.
4 Apabila engkau hendak mempersembahkan persembahan
berupa korban sajian dari apa yang dibakar di dalam pembakaran roti, haruslah itu
dari tepung yang terbaik, berupa roti bundar yang tidak beragi, yang diolah
dengan minyak, atau roti tipis yang tidak beragi, yang diolesi dengan minyak.
5 Jikalau persembahanmu merupakan korban sajian dari
yang dipanggang di atas panggangan, haruslah itu dari tepung yang terbaik,
diolah dengan minyak, berupa roti yang tidak beragi.
6 Korban itu harus dipotong-potong, lalu
kautuangkanlah minyak ke atasnya; itulah korban sajian.
7 Jikalau persembahanmu merupakan korban sajian dari
yang dimasak di dalam wajan, haruslah itu diolah dari tepung yang terbaik
bersama-sama minyak.
8 Maka korban sajian yang diolah menurut salah satu
cara itu haruslah kaupersembahkan kepada TUHAN, yakni harus disampaikan kepada
imam, yang membawanya ke mezbah.
9 Kemudian imam harus mengkhususkan dari korban
sajian itu bagian ingat-ingatannya lalu membakarnya di atas mezbah sebagai
korban api-apian yang baunya menyenangkan bagi TUHAN.
10 Korban sajian selebihnya adalah bagian Harun dan
anak-anaknya, yakni bagian maha kudus dari segala korban api-apian TUHAN!
Ketika kita masuk dalam pelajaran Imamat, kita
langsung diperhadapkan dengan suara Firman yang keluar dari kemah pertemuan
(dari dalam Tabernakel). Hal ini mengingatkan kembali kepada kita bahwa ibadah
yang berkenan kepada Tuhan, ibadah yang mempunyai sasaran adalah ibadah yang
punya pola yaitu pola Tabernakel. Tuhan mendirikan Tabernakel di antara umat
agar Tuhan tidak muak terhadap umatNya.
Imamat
26:11
Aku akan menempatkan Kemah Suci-Ku di
tengah-tengahmu dan hati-Ku tidak akan muak melihat kamu.
Kehidupan yang menerima pelajaran tentang kerajaan
Sorga atau Tabernakel maka mereka bagaikan orang yang mengeluarkan harta yang
lama dan harta yang baru dari perbendaharaannya.
Matius
13:52
Maka berkatalah
Yesus kepada mereka: "Karena itu setiap ahli Taurat yang menerima
pelajaran dari hal Kerajaan Sorga itu seumpama tuan rumah yang mengeluarkan
harta yang baru dan yang lama dari perbendaharaannya."
Mereka bagaikan Oikonomos
(bendahara) yang mengeluarkan harta lama yaitu kekayaan Firman dari perjanjian
lama dan harta baru yaitu kekayaan Firman dari perjanjian baru. Itulah tugas
hamba Tuhan yang dipercayai oleh Tuhan sebagai bendahara rohani bagi umat.
Kalau beribadah sesuai pola Tabernakel dan bergaul
erat dengan Tuhan sehingga mengena dengan selera Tuhan maka Tuhan pasti akan
membukakan rahasia FirmanNya baik dari perjanjian lama maupun perjanjian baru.
Pada tahun 1984 saya diingatkan Tuhan pada waktu
sembayang semalam suntuk. Begitu jelas suara itu terdengar dalam lubuk hati
saya yang paling dalam “umatKu membutuhkan pola ibadah yang benar agar mereka
terhindar dari kekacauan ibadah akhir zaman”. Berarti jauh hari Tuhan sudah
melihat bahwa gereja Tuhan akan mengalami kekacauan dalam ibadah, tidak ada
warna lagi. Untuk mengatasi kekacauan ini maka Tuhan berikan pola itulah
pengajaran Tabernakel. Jangankan yang tidak memiliki pola, bila yang sudah
memiliki pola lalu menyimpang sedikit dari pengajaran ini maka nampak sekali
langsung menimbulkan kekacauan.
1
Timotius 6:20-21
20 Hai Timotius, peliharalah apa yang telah
dipercayakan kepadamu. Hindarilah omongan yang kosong dan yang tidak suci dan
pertentangan-pertentangan yang berasal dari apa yang disebut pengetahuan,
21 karena ada beberapa orang yang mengajarkannya dan
dengan demikian telah menyimpang dari iman. Kasih karunia menyertai kamu!
Kalau pemberita yang tidak mengerti pola Tabernakel menyampaikan
Firman maka sekalipun kata-katanya indah tetapi tidak akan membawa kita untuk
sampai pada tujuan akhir menjadi mempelai wanita Tuhan sebab dia tidak melihat
bagaimana langkah-langkah yang ditempuh untuk menjadi mempelai. Banyak sekarang
orang-orang yang berbicara tentang nikah, mungkin terlihat bisa memperbaiki
hubungan nikah antara suami istri dan anak tetapi hanya sebatas memolesi hidup
yang sesaat sebab tidak diarahkan pada sasaran akhir yang sesungguhnya. Kita
harus waspada kalau ada yang memberitakan Firman tetapi tidak dengan pola
Tabernakel supaya jangan menimbulkan kekacauan dalam ibadah pelayanan. Tetapi
bukalah telinga kalau berita yang disampaikan dasarnya pola dari Sorga
(Tabernakel).
Kitab Imamat adalah kitab ibadah yang dimulai dari
suara yang keluar dari dari Tabernakel.
Imamat
1:1
TUHAN memanggil Musa dan berfirman kepadanya dari
dalam Kemah Pertemuan:
Bilangan
1:1
TUHAN berfirman kepada Musa di padang gurun Sinai,
dalam Kemah Pertemuan, pada tanggal satu bulan yang kedua dalam tahun
yang kedua sesudah mereka keluar dari tanah Mesir:
Jadi persoalan ibadah dan persoalan hitungan anggota
Tubuh Kristus dimulai dari suara yang berasal dari Tabernakel.
Dalam Imamat 2:1-16 ada 5 bentuk korban sajian.
1.
Tepung
segenggam (Imamat 2:1-3)
1/10
efa tepung yang terbaik dibawa sebagai korban sajian lalu diambil segenggam
untuk dipersembahkan.
Imamat 6:20
"Inilah persembahan Harun dan
anak-anaknya, yang harus dipersembahkan oleh mereka kepada TUHAN pada hari ia
diurapi: sepersepuluh efa tepung yang terbaik sebagai korban sajian yang tetap,
setengahnya pada waktu pagi dan setengahnya pada waktu petang.
Imamat
pasal 1 berbicara dasar ibadah / pelayanan dan pasal 2 menunjuk pelayanan
sebagai tanggapan kita terhadap dasar ibadah yang diberi oleh Tuhan.
Ibrani 9:14
betapa lebihnya darah Kristus, yang oleh
Roh yang kekal telah mempersembahkan diri-Nya sendiri kepada Allah sebagai
persembahan yang tak bercacat, akan menyucikan hati nurani kita dari
perbuatan-perbuatan yang sia-sia, supaya kita dapat beribadah kepada Allah yang
hidup.
Segenggam
ini menunjuk pelayanan harus ada dalam roh ketenangan.
Pengkhotbah 4:6
Segenggam
ketenangan lebih baik dari
pada dua genggam jerih payah dan usaha menjaring angin.
Itu
sebabnya dalam pelayanan kita harus memiliki kesiapan diri supaya ada roh
ketenangan, jangan tergesa-gesa. Kalau melayani dengan tergesa-gesa maka hasilnya
tidak maksimal. Tuhan mendorong kita untuk memberi tanggapan terhadap korban
Kristus dalam bentuk pelayanan kita yang disertai dengan roh ketenangan.
Tuhan
mengajar kepada kita di mana Dia mengajak orang yang tidak tenang supaya datang
kepadaNya supaya mendapat ketenangan. Pelayanan dalam ketenangan ini tidak akan
terpengaruh oleh keadaan sekitarnya yang kacau. Contohnya adalah janda Sarfat
yang melayani dengan tepung segenggam dan sekalipun di sekitarnya ada dalam
situasi kelaparan tetapi dia tetap tenang. Hadapilah ibadah dan pelayanan di
tahun 2013 ini dengan ketenangan.
Tuhan
tidak menghendaki kita melayani dengan tergesa-gesa karena pelayanan seperti
itu mengarah untuk meninggalkan ibadah pelayanan.
Yesaya 49:17
Orang-orang
yang membangun engkau datang bersegera, tetapi orang-orang yang merombak dan
merusak engkau meninggalkan engkau (dengan
tergesa-gesa).
Kalau
tergesa-gesa mengarah kepada kehidupan yang merusak dan merombak. Orang yang
mau merusak kita bisa terbaca melalui Firman, bila orang tersebut bertemu
dengan kita dia akan menjadi serba salah dan kikuk. Orang tersebut akan merasa
terusik sebab di dalam dirinnya ada roh perusak dan roh perombak.
Segala
sesuatu yang kita hadapi dengan ketenangan akan mudah kita peroleh solusinya
sebab kita langsung kontak dengan Pribadi yang memberi ketenangan. Kalau kita
tidak tenang maka akan merambat kepada yang lain, bisa merambat kepada suami,
istri dan anak.
Kita
perhatikan bagaimana janda di Sidon yang sebenarnya bangsa kafir yang
terkontaminasi dengan Izebel (yang berasal dari Sidon) tetapi direkrut oleh
Tuhan.
I Raja-raja 17:9,12-16
9
"Bersiaplah, pergi ke Sarfat yang termasuk wilayah Sidon, dan
diamlah di sana. Ketahuilah, Aku telah memerintahkan seorang janda untuk
memberi engkau makan."
12
Perempuan itu menjawab: "Demi TUHAN, Allahmu, yang hidup, sesungguhnya
tidak ada roti padaku sedikit pun, kecuali segenggam tepung dalam tempayan dan
sedikit minyak dalam buli-buli. Dan sekarang aku sedang mengumpulkan dua tiga
potong kayu api, kemudian aku mau pulang dan mengolahnya bagiku dan bagi
anakku, dan setelah kami memakannya, maka kami akan mati."
13
Tetapi Elia berkata kepadanya: "Janganlah takut, pulanglah, buatlah
seperti yang kaukatakan, tetapi buatlah lebih dahulu bagiku sepotong roti
bundar kecil dari padanya, dan bawalah kepadaku, kemudian barulah kaubuat
bagimu dan bagi anakmu.
14
Sebab beginilah firman TUHAN, Allah Israel: Tepung dalam tempayan itu tidak
akan habis dan minyak dalam buli-buli itu pun tidak akan berkurang sampai pada
waktu TUHAN memberi hujan ke atas muka bumi."
15
Lalu pergilah perempuan itu dan berbuat seperti yang dikatakan Elia; maka
perempuan itu dan dia serta anak perempuan itu mendapat makan beberapa waktu
lamanya.
16 Tepung dalam tempayan itu tidak habis
dan minyak dalam buli-buli itu tidak berkurang seperti firman TUHAN yang
diucapkan-Nya dengan perantaraan Elia.
Hasil
pelayanan dalam ketenangan adalah ada pemeliharaan yang ajaib dari Tuhan
sekalipun keadaan di sekitarnya kacau balau. Kegerakan akan kita nikmati bila
kita melayani dalam roh ketenangan. Kalau terjadi kegerakan tetapi tanpa roh
ketenangan berarti itu adalah kegerakan daging.
2.
Roti
bundar yang tidak beragi yang diolah dengan minyak, roti tipis yang dioles
dengan minyak
Imamat 2:4
Apabila engkau hendak mempersembahkan
persembahan berupa korban sajian dari apa yang dibakar di dalam pembakaran
roti, haruslah itu dari tepung yang terbaik, berupa roti bundar yang tidak
beragi, yang diolah dengan minyak, atau roti tipis yang tidak beragi, yang
diolesi dengan minyak.
Tepung
ini diolah menjadi roti bundar. Roti bundar ini menunjuk pelayanan dengan
kasih. Berarti ketenangan itu akhirnya akan menghasilkan apa yang disebut pelayanan
kasih.
2 Korintus 9:12
Sebab pelayanan kasih yang berisi pemberian
ini bukan hanya mencukupkan keperluan-keperluan orang-orang kudus, tetapi juga
melimpahkan ucapan syukur kepada Allah.
Ketika
suami atau istri dalam ketenangan tidak mungkin pelayanannya di luar kasih.
Kalau melayani tidak di dalam ketenangan maka pelayanannya tidak karena kasih
tetapi karena terpaksa.
Roti
bundar ini diolah dengan minyak berarti minyak ini benar-benar menyatu dengan
tepung. Ini menunjuk pelayanan dengan
kasih di dalam urapan Roh Kudus. Kalau ada pelayanan seperti ini maka ada
kerukunan dan ke sana Tuhan memerintahkan berkat.
Mazmur 133:1-3
1
Nyanyian ziarah Daud. Sungguh, alangkah baiknya dan indahnya, apabila
saudara-saudara diam bersama dengan rukun!
2
Seperti minyak yang baik di atas kepala meleleh ke janggut, yang meleleh ke
janggut Harun dan ke leher jubahnya.
3
Seperti embun gunung Hermon yang turun ke atas gunung-gunung Sion. Sebab ke
sanalah TUHAN memerintahkan berkat, kehidupan untuk selama-lamanya.
Bentuk
korban sajian yang kedua ini ada dua yaitu roti bundar dan roti tipis. Roti
tipis menunjuk pelayanan dalam kerendahan hati. Jangan melayani dengan
kesombongan dan ketinggian hati. Roti tipis ini juga tanpa ragi dan dioles
dengan minyak. Keduanya ini menunjuk pelayanan yang kembar, pelayanan yang seirama
baik antara suami istri juga antara sidang jemaat sebab didorong oleh kasih dan
dalam kerendahan hati.
Kedua
roti ini dibakar di atas mezbah. Artinya kekuatan yang mendorong kita dalam
pelayanan adalah api korban Kristus.
3.
Dipanggang
di dalam belanga (rendang)
Imamat 2:5-6 (Terjemahan lama)
5
Maka jikalau persembahanmu suatu persembahan makanan yang direndang
dalam belanga, maka hendaklah ia itu dari pada tepung halus yang tiada beragi
dan diramas dengan minyak.
6
Lalu pecahkanlah dia, siramlah dia dengan minyak, demikianlah ia itu menjadi
persembahan makanan.
Belanga
tidak bisa lepas dengan tutupnya. Ini menunjuk pelayanan yang sifatnya rahasia,
pelayanan yang tidak terbuka kepada umum. Itu sebabnya syarat menjadi pelayanan-pelayan
dalam sidang jemaat adalah harus bisa menjaga rahasia iman. Kalau ada jemaat
yang mengaku dosa tidak boleh diceritakan kepada orang lain.
I Timotius 3:8-9
8
Demikian juga diaken-diaken haruslah orang terhormat, jangan bercabang lidah,
jangan penggemar anggur, jangan serakah,
9 melainkan orang yang memelihara
rahasia iman dalam hati nurani yang suci.
Itu
sebabnya jemaat jangan malu menceritakan keadaanmu dan mengaku dosa kepada
Tuhan untuk didoakan oleh gembala, sebab kalau gembala tahu tahbisan ini dia
tidak akan menceritakan hal itu kepada orang lain. Setelah jemaat mengaku dan
didoakan oleh gembala maka dosanya sudah ditutup dan tidak boleh diceritakan
lagi kepada orang lain.
I Petrus 4:8
Tetapi yang terutama: kasihilah
sungguh-sungguh seorang akan yang lain, sebab kasih menutupi banyak sekali
dosa.
Kalau
jemaat mengaku itu bukan karena gembala, tetapi karena pekerjaan Firman Tuhan.
Itu sebabnya tidak boleh lagi diceritakan di luar. Pelayanan hamba Tuhan yang
suka menceritakan pengakuan jemaat pasti akan Tuhan hentikan sebab itu
pelayanan yang merugikan.
Demikian
juga di dalam nikah, kalau ada suami atau istri yang mengaku jangan lagi
diungkit-ungkit, jangan sampai dicerita lagi apalagi sampai diceritakan di luar
rumah. Dari pada bercerita kekurangan suami atau istri kepada orang lain lebih
baik datang menceritakan kepada Tuhan lewat gembala supaya didoakan dan ditutup
oleh darah Yesus.
Imamat 2:5-6
5
Jikalau persembahanmu merupakan korban sajian dari yang dipanggang di atas
panggangan, haruslah itu dari tepung yang terbaik, diolah dengan minyak, berupa
roti yang tidak beragi.
6
Korban itu harus dipotong-potong, lalu kautuangkanlah minyak ke atasnya;
itulah korban sajian.
Pelayanan
ini memang sakit (karena dipotong-potong) tetapi disiram dengan minyak. Saat
kita mengaku dosa memang terasa sakit karena dosa kita dipotong tetapi setelah
itu dibalur dengan kasih Ilahi yaitu Roh Kudus. Pengakuan itu disejajarkan
dengan korban persembahan.
Hosea 14:2-3
2
Bertobatlah, hai Israel, kepada TUHAN, Allahmu, sebab engkau telah tergelincir
karena kesalahanmu.
3
Bawalah sertamu kata-kata penyesalan, dan bertobatlah kepada TUHAN! katakanlah
kepada-Nya: "Ampunilah segala kesalahan, sehingga kami mendapat yang baik,
maka kami akan mempersembahkan pengakuan kami.
Pengakuan
ini sama seperti persembahan itu sebabnya harus disampaikan kepada Tuhan lewat gembala
untuk didoakan.
Ibrani 13:17
Taatilah pemimpin-pemimpinmu dan
tunduklah kepada mereka, sebab mereka berjaga-jaga atas jiwamu, sebagai
orang-orang yang harus bertanggung jawab atasnya. Dengan jalan itu mereka akan
melakukannya dengan gembira, bukan dengan keluh kesah, sebab hal itu tidak akan
membawa keuntungan bagimu.
4.
Dipanggang
di atas wajan
Imamat 2:7-8
7
Jikalau persembahanmu merupakan korban sajian dari yang dimasak di dalam wajan,
haruslah itu diolah dari tepung yang terbaik bersama-sama minyak.
8 Maka korban sajian yang diolah menurut
salah satu cara itu haruslah kaupersembahkan kepada TUHAN, yakni harus
disampaikan kepada imam, yang membawanya ke mezbah.
Apa
yang dimasak di atas wajan umumnya tidak ditutup. Ini menunjuk pelayanan yang
terbuka. Pelayanan yang terbuka termasuk kesaksian.
I Korintus 6:11-13
11
Hai orang Korintus! Kami telah berbicara terus terang kepada kamu, hati kami terbuka
lebar-lebar bagi kamu.
12
Dan bagi kamu ada tempat yang luas dalam hati kami, tetapi bagi kami hanya
tersedia tempat yang sempit di dalam hati kamu.
13
Maka sekarang, supaya timbal balik -- aku berkata seperti kepada anak-anakku
--: Bukalah hati kamu selebar-lebarnya!
Kalau
tidak terbuka maka gerakan Firman dalam orang tersebut akan terkungkung
(terbelenggu), akan dibatasi. Kalau terbuka maka Firman dan Roh Kudus itu akan
bekerja dengan bebas menggarap kehidupan orang tersebut. Firman dan Roh Kudus
tidak serta-merta ada dalam diri jemaat tetapi harus ada kontak dengan hamba
Tuhan.
Imamat 2:2,8,9,16
2
Lalu korban itu harus dibawanya kepada anak-anak Harun, imam-imam itu.
Setelah diambil dari korban itu tepung segenggam dengan minyak beserta seluruh kemenyannya,
maka imam haruslah membakar semuanya itu di atas mezbah sebagai bagian
ingat-ingatan korban itu, sebagai korban api-apian yang baunya menyenangkan
bagi TUHAN.
8 Maka korban sajian yang diolah menurut
salah satu cara itu haruslah kaupersembahkan kepada TUHAN, yakni harus
disampaikan kepada imam, yang membawanya ke mezbah.
9 Kemudian imam harus mengkhususkan
dari korban sajian itu bagian ingat-ingatannya lalu membakarnya di atas mezbah
sebagai korban api-apian yang baunya menyenangkan bagi TUHAN.
16 Haruslah imam membakar sebagai
ingat-ingatannya, sebagian dari emping gandumnya dan minyaknya beserta seluruh
kemenyannya sebagai korban api-apian bagi TUHAN."
Hamba
Tuhan adalah kepercayaan Tuhan untuk menyampaikan apa yang penting untuk anak
Tuhan tersebut. Kalau pelayanan terbuka diterima dengan hati yang terbuka maka
kita akan di dorong untuk menerima Firman yang berbicara tentang persoalan
pasangan, persoalan dua menjadi satu, yang tujuan akhirnya membawa kita menjadi
pasangan Tuhan Yesus Kristus Mempelai Laki-laki Sorga.
II Korintus 6:14
Janganlah
kamu merupakan pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tak
percaya. Sebab persamaan apakah terdapat antara kebenaran dan kedurhakaan? Atau
bagaimanakah terang dapat bersatu dengan gelap?
Kalau
berpasangan dengan yang durhaka maka pelan dan pasti akan diseret pada bosnya
pendurhaka itulah antikris.
II Tesalonika 2:3,8
3
Janganlah kamu memberi dirimu disesatkan orang dengan cara yang bagaimanapun
juga! Sebab sebelum Hari itu haruslah datang dahulu murtad dan haruslah
dinyatakan dahulu manusia durhaka, yang harus binasa,
8
pada waktu itulah si pendurhaka baru akan menyatakan dirinya, tetapi
Tuhan Yesus akan membunuhnya dengan nafas mulut-Nya dan akan memusnahkannya,
kalau Ia datang kembali.
Pelayanan
yang terbuka ini berbicara transparan tentang adanya bahaya di depan dan
tentang kemuliaan yang gilang gemilang, terpergantung kita yang mana yang mau
kita raih.
II Korintus 6:15
Persamaan apakah yang terdapat antara
Kristus dan Belial? Apakah bagian bersama orang-orang percaya dengan
orang-orang tak percaya?
Pengertian
Belial adalah orang dursila (tidak bermoral), orang yang tidak berbudi pekerti.
Jangan sampai berpasangan dengan orang seperti itu.
II Korintus 6:16
Apakah hubungan bait Allah dengan
berhala? Karena kita adalah bait dari Allah yang hidup menurut firman Allah
ini: "Aku akan diam bersama-sama
dengan mereka dan hidup di tengah-tengah
mereka, dan Aku akan menjadi Allah
mereka, dan mereka akan menjadi umat-Ku.
Jangan
ada hubungan dengan berhala karena kita adalah Bait Allah. Jangan bersekutu
dengan adat nenek moyang yang masih menyembah berhala sebab mereka mendapat
inspirasi dari iblis.
II Korintus 6:17-18
17
Sebab itu: Keluarlah kamu dari antara
mereka, dan pisahkanlah dirimu dari
mereka, firman Tuhan, dan janganlah
menjamah apa yang najis, maka Aku akan
menerima kamu.
18 Dan Aku akan menjadi Bapamu, dan kamu akan menjadi anak-anak-Ku laki-laki
dan anak-anak-Ku perempuan demikianlah
firman Tuhan, Yang Mahakuasa."
Dalam
ayat ini baru sebatas menjadi anak. Nanti pada II Korintus 11:2 kita melihat status ini meningkat yaitu dijadikan
tunangan dari Kristus.
5.
Hulu
hasil
Imamat 2:12,14-16
12
Tetapi sebagai persembahan dari hasil pertama boleh kamu mempersembahkannya
kepada TUHAN, hanya janganlah dibawa ke atas mezbah menjadi bau yang
menyenangkan.
14
Jikalau engkau hendak mempersembahkan korban sajian dari hulu hasil kepada
TUHAN, haruslah engkau mempersembahkan bulir gandum yang dipanggang di atas
api, emping gandum baru, sebagai korban sajian dari hulu hasil gandummu.
15
Haruslah kaububuh minyak dan kautaruh kemenyan ke atasnya; itulah korban
sajian.
16 Haruslah imam membakar sebagai
ingat-ingatannya, sebagian dari emping gandumnya dan minyaknya beserta seluruh
kemenyannya sebagai korban api-apian bagi TUHAN."
Yang
terakhir ini korban sajian yang diambil dari hulu hasil. Maksudnya kehidupan
kita pada akhirnya akan dihentar oleh Tuhan pada status bagaikan buah sulung.
Jadi pelayanan kita berujung pada status kita sebagai anak-anak sulung Tuhan.
Yakobus 1:17-18
17
Setiap pemberian yang baik dan setiap anugerah yang sempurna, datangnya dari
atas, diturunkan dari Bapa segala terang; pada-Nya tidak ada perubahan atau
bayangan karena pertukaran.
18
Atas kehendak-Nya sendiri Ia telah menjadikan kita oleh firman kebenaran,
supaya kita pada tingkat yang tertentu menjadi anak sulung di antara semua
ciptaan-Nya.
Kalau
kita sudah berada pada status anak sulung ini maka sudah jelas tempat kita
adalah di dalam Yerusalem Sorgawi.
Ibrani 12:22-23
22
Tetapi kamu sudah datang ke Bukit Sion, ke kota Allah yang hidup, Yerusalem
sorgawi dan kepada beribu-ribu malaikat, suatu kumpulan yang meriah,
23
dan kepada jemaat anak-anak sulung, yang namanya terdaftar di sorga, dan
kepada Allah, yang menghakimi semua orang, dan kepada roh-roh orang-orang benar
yang telah menjadi sempurna,
Dengan
demikian kita tidak perlu ragu lagi karena nama kita sudah tertulis di Sorga.
Jangan sampai kita beribadah dan melayani tetapi nama kita tidak terdaftar di
Sorga. Itu sebabnya mari kita memberi pelayanan sampai membawa diri kita pada
tingkat tertentu menjadi anak sulung maka kehidupan kita terdaftar di Sorga.
Dan kalau sudah terdaftar jangan sampai kita berulah lagi sehingga dihapus.
Ketika
70 murid kembali mereka gembira dengan apa yang mereka kerjakan tetapi Tuhan
berkata bersukacitalah karena namamu terdaftar di Sorga.
Lukas 10:17-20
17
Kemudian ketujuh puluh murid itu kembali dengan gembira dan berkata:
"Tuhan, juga setan-setan takluk kepada kami demi nama-Mu."
18
Lalu kata Yesus kepada mereka: "Aku melihat Iblis jatuh seperti kilat dari
langit.
19
Sesungguhnya Aku telah memberikan kuasa kepada kamu untuk menginjak ular dan
kalajengking dan kuasa untuk menahan kekuatan musuh, sehingga tidak ada yang
akan membahayakan kamu.
20 Namun demikian janganlah bersukacita
karena roh-roh itu takluk kepadamu, tetapi bersukacitalah karena namamu ada terdaftar
di sorga."
Biarlah
pelayanan kita adalah pelayanan yang terkait dengan status anak sulung yang memastikan
nama kita terdaftar di Sorga.
Tuhan
memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar