Puji Tuhan, bersama istri saya sampaikan salam sejahtera kepada kita sekalian, selamat kita memandang Tuhan di dalam FirmanNya.
Zakharia 1:7-8
7 Pada hari
yang kedua puluh empat dari bulan yang kesebelas -- itulah bulan Syebat -- pada
tahun yang kedua zaman Darius datanglah firman TUHAN kepada nabi Zakharia bin
Berekhya bin Ido, bunyinya:
8 "Tadi
malam aku mendapat suatu penglihatan: tampak seorang yang menunggang kuda
merah! Dia sedang berdiri di antara pohon-pohon murad yang di dalam jurang; dan
di belakangnya ada kuda-kuda yang merah, yang merah jambu dan yang putih.
Setiap catatan Firman
Tuhan mengandung 2 hal yakni Firman pengajaran dan Firman nubuatan karena
gereja dibangun di atas dasar Firman nubuatan dan Firman pengajaran dan Yesus
batu penjurunya. Bila mengaku gereja Tuhan tetapi tidak mengerti dua hal ini
maka kehidupan tersebut hanya menjadi orang Kristen yang tidak jelas, yang
samar-samar sebab tidak tahu atas dasar apa rohaninya dibangun. Tidak ada
alasan bagi kita untuk tidak mengerti hal ini karena dalam setiap pemberitaan
Firman Tuhan hal ini yang selalu dikedepankan.
Dalam ayat di atas
diceritakan bahwa Zakharia mendapat penglihatan pada malam hari tepat pada
tanggal 24 bulan 11. Penglihatan ini bukan hanya sekedar dicatat dan tidak
mengandung nilai rohani untuk kita. Kitab Zakharia dimulai dengan menampilkan
Firman dan diakhiri dengan penampilan Raja di atas segala raja. Jadi Firman yang
kita dengar adalah Firman yang mendorong kita untuk bertemu Yesus Raja di atas
segala raja, Mempelai Laki-laki Sorga. Kalau minat terlalu tipis untuk
mendengar Firman maka tidak mungkin kehidupan tersebut untuk jumpa dengan
Yesus, pasti hanya akan bertemu dengan antikris yaitu seorang manusia yang
mewujudkan iblis di dalam dirinya.
Mengawali penglihatan
yang pertama ini lebih dahulu diberikan penekanan tentang bilangan-bilangan
yang ada.
Ø
Tanggal
24
Angka 24 adalah angka tua-tua. Sebelum angka
24 ada angka 23.
Angka 23 adalah angka seruan Firman yang
disampaikan terus menerus.
Yeremia
25:1-3
1 Firman yang datang kepada Yeremia
tentang segenap kaum Yehuda dalam tahun keempat pemerintahan Yoyakim bin Yosia,
raja Yehuda, yaitu dalam tahun pertama pemerintahan Nebukadnezar, raja Babel.
2 Firman itu telah disampaikan oleh nabi
Yeremia kepada segenap kaum Yehuda dan kepada segenap penduduk Yerusalem,
katanya:
3 "Sejak dari tahun yang ketiga
belas pemerintahan Yosia bin Amon, raja Yehuda, sampai hari ini, jadi sudah dua
puluh tiga tahun lamanya, firman TUHAN datang kepadaku dan terus-menerus aku
mengucapkannya kepadamu, tetapi kamu tidak mau mendengarkannya.
Jadi untuk mencapai angka 24 (angka
dewasa rohani) maka terlebih dahulu kita harus terbuka hati menerima seruan
Firman secara terus menerus, bukan temporer, bukan insidentil atau hanya
mendengar sewaktu-waktu. Namun dalam kitab nabi Yeremia diceritakan ternyata
mereka tidak peduli. Ini memang tabiat manusia yang tidak mau peduli dengan
Firman dan menganggap itu sebagai ocehan hamba Tuhan. Padahal Tuhan menyuruh
kita harus mendengar Firman dan mendengar hamba-hamba Tuhan.
II
Tawarikh 20:20
Keesokan harinya pagi-pagi mereka maju
menuju padang gurun Tekoa. Ketika mereka hendak berangkat, berdirilah Yosafat,
dan berkata: "Dengar, hai Yehuda dan penduduk Yerusalem! Percayalah kepada
TUHAN, Allahmu, dan kamu akan tetap teguh! Percayalah kepada nabi-nabi-Nya, dan
kamu akan berhasil!"
Untuk mencapai kedewasaan dan kematangan
rohani kita harus mau menerima seruan Firman yang tampil secara terus menerus.
Wahyu
4:4
Dan sekeliling takhta itu ada dua puluh empat takhta,
dan di takhta-takhta itu duduk dua puluh empat tua-tua, yang memakai pakaian
putih dan mahkota emas di kepala mereka.
Kehidupan yang bisa mencapai standar
rohani yang matang cirinya adalah:
1.
memakai pakaian putih artinya di dalamnya ada
kebenaran dan kesucian,
2.
memakai mahkota emas artinya kehidupan ini tidak
terkalahkan dan bukan kehidupan yang selalu dikalahkan.
Apakah karakteristik rohani kita
sekarang sedang memintal kebenaran dan kesucian atau hanya sekedar beribadah
tetapi tidak pernah berubah? Kita memintal kebenaran dan kesucian lewat
aktifitas kita datang mendengar Firman yang disampaikan secara terus menerus.
Wahyu
4:8-9
8 Dan keempat makhluk itu masing-masing
bersayap enam, sekelilingnya dan di sebelah dalamnya penuh dengan mata, dan
dengan tidak berhenti-hentinya mereka berseru siang dan malam: "Kudus,
kudus, kuduslah Tuhan Allah, Yang Mahakuasa, yang sudah ada dan yang ada
dan yang akan datang."
9 Dan setiap kali makhluk-makhluk itu
mempersembahkan puji-pujian, dan hormat dan ucapan syukur kepada Dia, yang
duduk di atas takhta itu dan yang hidup sampai selama-lamanya,
Tiga kali seruan kudus oleh terafirm.
Kudus yang pertama adalah kudus Allah Bapa, yang kedua adalah kudus Anak Allah
dan yang ketiga adalah kudus Allah Roh Kudus. Ini suara penghuni sorga. Kalau
mau ke sorga tetapi menolak Firman yang menguduskan bagaimana bisa kita sampai
ke sana. Sekarang ini banyak orang Kristen yang menipu diri sendiri sebab tidak
mengerti maksud Tuhan, mengapa dia menjadi pengikut Kristus dan dengan dasar apa
rohaninya dibangun.
Setelah itu makhluk Sorga ini berseru
“yang sudah ada dan yang ada dan yang akan datang”, ini adalah langkah yang
harus dilalui oleh anak Tuhan.
Efesus
5:25-27
25 Hai suami, kasihilah isterimu
sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya
baginya (yang sudah ada)
26 untuk menguduskannya, sesudah Ia
menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan firman, (yang ada)
27 supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di
hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu,
tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela. (yang akan datang)
Bagaimana
gereja Tuhan bisa sampai pada kesempurnaan kalau cuma menerima yang dulu (yaitu
korban Kristus di kayu salib) tetapi yang sekarang (yaitu Firman Tuhan yang
menyucikan) malah ditolak. Ketika kita datang beribadah semestinya kita berdoa
supaya Firman Tuhan turun deras untuk menyucikan kita.
Tampil
tanpa cacat dan kerut adalah sasaran akhir gereja Tuhan yang akan duduk
setakhta dengan Tuhan. Jangan sampai akhirnya kita menyesal tapi sudah
terlambat karena sekarang ini menolak teguran.
Amsal 5:11-14
11 dan pada akhirnya engkau akan
mengeluh, kalau daging dan tubuhmu habis binasa,
12 lalu engkau akan berkata: "Ah,
mengapa aku benci kepada didikan, dan hatiku menolak teguran;
13 mengapa aku tidak mendengarkan suara
guru-guruku, dan tidak mengarahkan telingaku kepada pengajar-pengajarku?
14 Aku nyaris terjerumus ke dalam tiap malapetaka di
tengah-tengah jemaah dan perkumpulan."
Dalam
penglihatan yang dilihat oleh Zakharia, kuda merah itu sudah dilepas. Artinya
damai itu sudah dicabut dari bumi.
Wahyu 4:9-11
9 Dan setiap kali makhluk-makhluk itu
mempersembahkan puji-pujian, dan hormat dan ucapan syukur kepada Dia, yang
duduk di atas takhta itu dan yang hidup sampai selama-lamanya,
10 maka tersungkurlah kedua puluh empat tua-tua itu di
hadapan Dia yang duduk di atas takhta itu, dan mereka menyembah Dia yang hidup
sampai selama-lamanya. Dan mereka melemparkan mahkotanya di hadapan takhta itu,
sambil berkata:
11 "Ya Tuhan dan Allah kami, Engkau layak
menerima puji-pujian dan hormat dan kuasa; sebab Engkau telah menciptakan
segala sesuatu; dan oleh karena kehendak-Mu semuanya itu ada dan
diciptakan."
Ini
adalah ciri rohani yang matang yaitu selalu mengutamakan Tuhan dalam segala
hal, berada dalam kerendahan hati (melempar mahkotanya) dan selalu menyembah (proskoneho) yang artinya seperti anjing
menjilat kaki tuannya dan seperti istri yang menyerah penuh kepada suaminya.
Kalau ini sudah ada pada diri kita maka kehidupan kita ini akan menjadi anak
Tuhan yang pasti berhasil mencapai apa yang akan datang yaitu tampil tanpa
cacat dan kerut.
Ø Tanggal
24 bulan yang ke 11
Artinya
36 hari lagi menjelang tahun berakhir. Ini adalah angka yang tidak
menguntungkan. 36 orang Israel dibunuh oleh orang Ai ketika mereka menyerang
kota Ai sebab ada di antara mereka yang mengentengkan / meremehkan dan merasa
bisa tanpa kaitkan Tuhan. Dengan kata lain kita diperhadapkan dengan angka 36
karena sudah berhadapan dengan binatang yaitu kuda merah, hal ini jangan kita
remehkan apa yang sudah diingatkan oleh Tuhan,
pandangan
kita diarahkan dengan sesuatu di depan yang mengerikan yang bisa membinasakan
kita. Itu sebabnya hal ini harus menjadi perhatian kita sebagai umat yang hidup
di akhir zaman ini.
F
9 Karunia
F
9 Jabatan
F
9 Buah Roh
F
9 Pekerjaan Kasih
|
9 x 4 = 36
9
adalah angka buah Roh. Artinya kalau kuda merah itu dilepaskan maka kita tidak
akan mendapatkan lagi buah-buah Roh, tidak akan mendapatkan lagi
karunia-karunia Roh. Itu sebabnya perhatikan Firman supaya jangan sampai hal
ini terjadi dalam kehidupan kita.
Keadaan kita tidak enteng. Kita sedang
berhadap-hadapan dengan suasana yang mengerikan. Kalau kita tidak menghargai
Firman, menolak kemurahan Tuhan maka murka Tuhan yang datang dan akan jadi
bagiannya.
Wahyu 6:3-4
3 Dan ketika
Anak Domba itu membuka meterai yang kedua, aku mendengar makhluk yang kedua
berkata: "Mari!"
4 Dan majulah seekor kuda lain, seekor kuda
merah padam dan orang yang menungganginya dikaruniakan kuasa untuk
mengambil damai sejahtera dari atas bumi, sehingga mereka saling membunuh, dan
kepadanya dikaruniakan sebilah pedang yang besar.
Kuda merah padam ini menunjuk marahnya iblis
yang besar. Akhirnya manusia itu saling membunuh. Kalau hal ini tidak kita
hiraukan maka suatu ketika kita bisa dimasuki rasa kebencian yang sangat hebat
sehingga siapapun bisa saling membunuh.
Dalam penglihatan tentang kuda merah itu
masih tersisa kemurahan Tuhan yang perlu menjadi perhatian kita.
Zakharia 1:8
"Tadi malam aku mendapat suatu
penglihatan: tampak seorang yang menunggang kuda merah! Dia sedang berdiri di
antara pohon-pohon murad yang di dalam jurang; dan di belakangnya ada kuda-kuda
yang merah, yang merah jambu dan yang putih.
Kalau ada pokok Murad maka jangan coba
mencari onak dan duri karena pasti tidak ada demikian juga kalau ada duri tidak
mungkin ada murad.
Amsal 8:13
Takut akan
TUHAN ialah membenci kejahatan; aku benci kepada kesombongan, kecongkakan,
tingkah laku yang jahat, dan mulut penuh tipu muslihat.
Sebab duri dan Murad ini saling bertentangan,
tidak akan mungkin bisa tumbuh berdampingan.
Mengapa bisa ada pokok murad?
Yesaya 55:10
Sebab seperti
hujan dan salju turun dari langit dan tidak kembali ke situ, melainkan mengairi
bumi, membuatnya subur dan menumbuhkan tumbuh-tumbuhan, memberikan benih
kepada penabur dan roti kepada orang yang mau makan,
Tujuan turunnya hujan (=Firman pengajaran)
bukan hanya untuk pemeliharaan sekarang (roti) tetapi untuk pemeliharaan yang
akan datang (benih). Berarti kehidupan yang menolak Firman pengajaran tidak
akan mendapat pemeliharaan yang akan datang dan juga rohaninya sekarang ini
akan mati.
Yesaya 55:11-12
11
demikianlah firman-Ku yang keluar dari mulut-Ku: ia tidak akan kembali
kepada-Ku dengan sia-sia, tetapi ia akan melaksanakan apa yang Kukehendaki, dan
akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya.
12 Sungguh,
kamu akan berangkat dengan sukacita dan akan dihantarkan dengan damai;
gunung-gunung serta bukit-bukit akan bergembira dan bersorak-sorai di depanmu,
dan segala pohon-pohonan di padang akan bertepuk tangan.
Dikatakan pohon-pohon bertepuk tangan berarti
bukan lagi menjadi pohon yang mati karena sudah ada sentuhan dengan Tuhan Yesus
kayu yang hidup (firman).
Markus
23:31
Sebab jikalau
orang berbuat demikian dengan kayu hidup, apakah yang akan terjadi dengan kayu
kering?"
Pohon-pohon ini menunjuk manusia yang
menerima Firman pengajaran sehingga dia tidak mati karena ada sentuhan dengan
Yesus (Firman).
Yesaya
55:13
Sebagai ganti
semak duri akan tumbuh pohon sanobar, dan sebagai ganti kecubung akan tumbuh
pohon murad, dan itu akan terjadi sebagai kemasyhuran bagi TUHAN, sebagai tanda
abadi yang tidak akan lenyap.
Kalau kita tadinya adalah duri dan kecubung
lalu berubah menjadi Murad itu terjadi karena pekerjaan Firman pengajaran.
Kalau kita sudah berubah berarti itu sudah menjadi kesaksian untuk
selama-lamanya.
II Korintus 9:10-11
10 Ia yang
menyediakan benih bagi penabur, dan roti untuk dimakan, Ia juga yang akan
menyediakan benih bagi kamu dan melipatgandakannya dan menumbuhkan buah-buah
kebenaranmu;
11 kamu akan diperkaya dalam segala
macam kemurahan hati, yang membangkitkan syukur kepada Allah oleh karena kami.
Benih untuk ditabur
dan roti yang disediakan adalah bukti pemeliharaan Tuhan. Kehidupan yang
seperti ini adalah kehidupan yang mengerti dan menghargai undangan Tuhan.
Yesaya 55:1-2
1Ayo, hai
semua orang yang haus, marilah dan minumlah air, dan hai orang yang tidak
mempunyai uang, marilah! Terimalah gandum tanpa uang pembeli dan makanlah, juga
anggur dan susu tanpa bayaran!
2 Mengapakah kamu belanjakan uang untuk
sesuatu yang bukan roti, dan upah jerih payahmu untuk sesuatu yang tidak
mengenyangkan (menyehatkan)? Dengarkanlah Aku maka kamu akan memakan yang baik
dan kamu akan menikmati sajian yang paling lezat.
Namun ada tawaran kehidupan
tetapi mereka malah menolak perhatian Tuhan.
Yeremia 2:25
Jagalah,
supaya kakimu jangan tak bersepatu dan supaya kerongkonganmu jangan haus!
Tetapi engkau berkata: Percuma saja! Percuma! Sebab aku cinta kepada
orang-orang asing, jadi aku mau mengikuti mereka.
Mungkin kita tidak
berkata percuma tetapi kelakuan dan ekspresi wajah kita mengatakan percuma.
Mereka mengesampingkan suara Tuhan dan malah merangkul suara asing (pengajaran
palsu).
Tuhan memberikan
pemeliharaan yang luar biasa, ada anggur supaya rumah tangga nikah sehat dan
susu supaya kerohanian meningkat pada kedewasaan. Semuanya diberikan tanpa
bayaran bukan karena murahan tetapi karena Tuhan tahu kita tidak akan mungkin
bisa membayarnya. Sudah diberikan secara gratis namun manusia masih menolak.
Mari kita menerima
pemeliharaan Tuhan yang sekarang (roti) dan yang akan datang (benih). Untuk
pemeliharaan Tuhan yang akan datang kita diberikan benih untuk di tanam sebab
kita ini adalah ladang Allah. Tidak boleh ada dua jenis benih yang ditabur
sebab kalau dua tanaman maka tidak bisa masuk di lumbung kekudusan Tuhan.
Mengapa duri dan onak
ini bisa mengalami perubahan menjadi Murad dan pohon Sanobar? Karena kekuatan
air hujan yang turun, karena anak Tuhan tersebut membuka hati untuk menerima
hujan Firman Tuhan.
Kejadian 3:18
semak duri
dan rumput duri yang akan dihasilkannya bagimu, dan tumbuh-tumbuhan di padang
akan menjadi makananmu;
Jangan berpikir hanya
di tanah bisa tumbuh duri dan onak. Kita manusia diciptakan dari tanah dan
dalam hati kita juga tumbuh duri dan onak. Itu sebabnya Tuhan Yesus rela datang
memikul duri di atas KepalaNya untuk mengangkat duri dari dalam hati kita.
Yesus melalui pengalaman dimahkotai duri untuk mengubah kita dari duri dan onak
menjadi sanobar dan murad.
Untuk melepaskan
bangsa Israel dari Mesir maka Musa dipanggil Tuhan melalui suara yang datang
dari antara semak duri yang menyala tetapi tidak terbakar. Ia diperintahkan
untuk menanggalkan kasut karena tanah tempat ia berdiri kudus. Ini membuktikan
kepada kita ketika Yesus memakai mahkota duri dalam upaya mencabut duri yang
ada dalam hati kita maka kita dibawa pada kategori kudus (tanah yang kudus).
Jangan sampai kita tidak
ada gairah untuk mendengarkan Firman Tuhan. Apapun pelayanan kita di dunia fana
ini, kalau kita meremehkan Firman Tuhan maka suatu saat akan bertemu dengan
Tuhan tetapi bukan sebagai penyelamat namun untuk membawa penghukuman.
Zakharia 12:10
"Aku akan mencurahkan roh
pengasihan dan roh permohonan atas keluarga Daud dan atas penduduk Yerusalem,
dan mereka akan memandang kepada dia yang telah mereka tikam, dan akan meratapi
dia seperti orang meratapi anak tunggal, dan akan menangisi dia dengan pedih seperti
orang menangisi anak sulung.
Ada dua hal yang
ditampilkan disini yaitu keluarga Daud yang berbicara kedudukan Raja (kepala)
dan Yerusalem yang menunjuk Tubuh Kristus. Kehidupan anak Tuhan yang menjadi
bagian anggota Tubuh Kristus yang akan bertemu dengan Yesus (jalur Raja)
sebagai Kepala maka pasti dalam dirinya ada roh pergumulan sehingga dia tidak
santai-santai saja.
Meratapi anak sulung ada
hubungannya dengan keluarnya bangsa Israel dari Mesir di mana anak sulung Mesir
mati dan anak sulung Allah yaitu Israel keluar dari Mesir, berarti mengalami
kuasa kelepasan,
Meratapi anak tunggal
ada hubungannya dengan anak tunggal janda di Nain yang dibangkitkan, berarti
mengalami kuasa kebangkitan.
Ketika Yesus
dimahkotai duri mereka merasa tidak puas dan memukulnya dengan buluh sehingga
semakin tertancap ke kulit kepala Yesus. Dan sebelum dipakaikan ke kepala Yesus
mahkota duri itu direndam dulu dengan bisa kalajengking. Tuhan rela melakukan
itu untuk mencabut duri dan onak dari hati kita. Di mana rasa syukur kita!
Sampai hati kita mengkhinati Tuhan, sampai hati kita tidak hargai Dia, sampai
hati kita tinggalkan Dia, sampai hati kita tidak mau mendengarkan Firman.
Untuk apa pohon
sanobar:
1. Menjadi
lantai dasar bait Allah, berarti tidak bisa keluar lagi dari situ.
I
Raja-raja 6:15
ia melapisi dinding rumah itu dari dalam dengan papan
kayu aras; dari lantai sampai ke balok langit-langit dilapisinya dengan kayu
aras, tetapi lantai rumah itu dilapisinya dengan papan kayu sanobar.
2. Menjadi
dinding dari kapal Saudagar.
Yehezkiel
27:2-5
2 "Hai engkau anak manusia,
ucapkanlah suatu ratapan mengenai Tirus,
3 dan katakanlah kepada Tirus, yang
terletak di pintu masuk lautan, dan yang berdagang dengan bangsa-bangsa di
banyak daerah pesisir: Beginilah firman Tuhan ALLAH: Hai Tirus, engkau berkata:
aku kapal yang maha indah.
4 Wilayahmu di tengah lautan; ahli
bangunmu membuat keindahanmu sempurna.
5 Seluruh badanmu mereka buat dari kayu sanobar Senir,
mereka mengambil aras Libanon membuat bagimu tiang layar.
Kapal yang dibangun oleh Tirus bukan
kapal perang melainkan kapal saudagar karena pencaharian mereka adalah jual
beli.
Amsal
31:10-14
10 Isteri yang cakap siapakah akan
mendapatkannya? Ia lebih berharga dari pada permata.
11 Hati suaminya percaya kepadanya,
suaminya tidak akan kekurangan keuntungan.
12 Ia berbuat baik kepada suaminya dan
tidak berbuat jahat sepanjang umurnya.
13 Ia mencari bulu domba dan rami, dan
senang bekerja dengan tangannya.
14 Ia serupa kapal-kapal saudagar, dari jauh ia
mendatangkan makanannya.
Jadi kalau dalam nikah rumah tangga
masih ada pertengkaran berarti masih belum ada pohon sanobar, yang ada masih
duri dan onak. Kalau sudah diubahkan menjadi sanobar maka ada kapal saudagar
yang membawa logistik dan membuat rumah tangga menjadi indah.
Matius 27:27-30
27 Kemudian
serdadu-serdadu wali negeri membawa Yesus ke gedung pengadilan, lalu memanggil
seluruh pasukan berkumpul sekeliling Yesus.
28 Mereka
menanggalkan pakaian-Nya dan mengenakan jubah ungu kepada-Nya.
29 Mereka
menganyam sebuah mahkota duri dan menaruhnya di atas kepala-Nya, lalu
memberikan Dia sebatang buluh di tangan kanan-Nya. Kemudian mereka berlutut di
hadapan-Nya dan mengolok-olokkan Dia, katanya: "Salam, hai raja orang
Yahudi!"
30 Mereka meludahi-Nya dan mengambil
buluh itu dan memukulkannya ke kepala-Nya.
Kalau kita bisa
melihat pengorbanan Yesus yang mencabut duri dari hati kita sehingga darah
mengalir disekujur wajahnya maka kita tidak akan berani mengkhianatiNya dan pasti
akan berterima kasih kepada Tuhan karena telah mengubahkan kita.
Tuhan Memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar