Puji Tuhan, bersama istri saya sampaikan salam sejahtera kepada kita sekalian.
Ibrani 11:28-29
28 Karena
iman maka ia mengadakan Paskah dan pemercikan darah, supaya pembinasa anak-anak
sulung jangan menyentuh mereka.
29 Karena
iman maka mereka telah melintasi Laut Merah sama seperti melintasi tanah
kering, sedangkan orang-orang Mesir tenggelam, ketika mereka mencobanya juga.
Kita melihat di sini
bagaimana praktek iman dari kehidupan Israel yang saat itu berjumlah sekitar
2.000.000 lebih yang melaksanakan paskah pertama di Mesir. Dengan iman mereka
bertindak. Tentu iman itu berangkat dari mendengar Firman.
Roma 10:17
Jadi, iman
timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.
Lebih dahulu mereka
menerima Firman dan begitu Firman disampaikan mereka tidak mengulur dan menunda
waktu, mereka langsung mempraktekkan. Jadi iman disertai dengan perbuatan iman.
Iman tanpa perbuatan iman sama dengan tubuh yang mati.
Yakobus 2:26
Sebab seperti tubuh tanpa roh adalah
mati, demikian jugalah iman tanpa perbuatan-perbuatan adalah mati.
Itu sebabnya kita
mendengar Firman, tidak hanya sebatas mendengar tetapi ada yang harus kita
lakukan. Ketika kita mendengar Firman dan mau melakukan maka di sini sudah ada
dua suasana yang berbeda. Saat mendengar suasananya terasa enak tetapi ada
tuntutan setelah kita mendengar yaitu praktek. Suasana kedua dalam
mempraktekkan inilah biasanya kita berubah sikap. Apakah kita mampu mempraktekkan
apa yang kita dengar, atau kita mengulur waktu, tidak melakukan dan bahkan
menolak? Di sini bukti kita beriman atau tidak, kalau beriman pasti
mempraktekkannya dan tidak menolak.
Kita sekarang bukan
hanya sebatas beriman karena kita berada di ruas jalan terakhir. Bangsa Israel
pada waktu merayakan paskah pertama itu, mereka berada pada ruas jalan pertama.
Ketika berada di Mesir mereka mendapatkan berita kelepasan. Tidak akan terjadi
kelepasan kalau mereka tidak ada praktek sekalipun sudah menerima berita
kelepasan. Kehidupan Kristen di dunia ini semuanya sudah menerima Firman
kelepasan tetapi yang sangat dipertanyakan adalah praktek dari kelepasan itu.
Bukti kita ada kelepasan adalah dalam persekutuan dengan Anak Domba itu.
Keluaran 12:1-3
1
Berfirmanlah TUHAN kepada Musa dan Harun di tanah Mesir:
2 "Bulan
inilah akan menjadi permulaan segala bulan bagimu; itu akan menjadi bulan
pertama bagimu tiap-tiap tahun.
3 Katakanlah
kepada segenap jemaah Israel: Pada tanggal sepuluh bulan ini diambillah oleh
masing-masing seekor anak domba, menurut kaum keluarga, seekor anak domba untuk
tiap-tiap rumah tangga.
Pada
waktu Tuhan berbicara bulan ini sebenarnya itu adalah bulan ketujuh tetapi
Tuhan alihkan menjadi bulan pertama. Ini membuktikan bahwa Allah sangat
menentukan waktu, atau waktu itu ada di dalam tangan Tuhan.
Sebelum
masuk dalam pesta paskah, bangsa Israel lebih dahulu ditekankan tentang waktu
supaya mereka menyadari ada Pribadi yang mengatur waktu. Olehnya itu kita harus
mendekatkan diri pada yang mengatur waktu.
Daniel 2:21a
Dia mengubah saat dan waktu,
Bangsa Israel
menggunakan dua macam kalender, kalender pertanian dan kalender agama. Kalender
agama dimulai dari Keluaran 12 sewaktu mereka melaksanakan paskah. Berarti
untuk melangkah pada perkara rohani kita tidak bisa melangkah dengan cara kita
sendiri tetapi Allah yang mengatur dan Ia tunjukkan suatu kekuatan untuk kita
melangkah yaitu mulai dari darah Domba Paskah itu. Kalau umat Tuhan
melaksanakan paskah jangan hanya secara hurufiah tetapi apakah kita sudah mulai
melangkah memulai dengan langkah yang baru yang ditandai oleh Darah Yesus? Itu
berarti kita memulai dengan waktu yang baru bersama Tuhan dan waktu Tuhan yang
baru bersama dengan kita.
Ketika bersekutu
dengan Domba Paskah maka kita mengayunkan langkah yang baru berarti kita
mengklaim diri kita dilepaskan dari Mesir, bahkan lepas dari kematian anak
sulung.
Ibrani 11:28
Karena iman
maka ia mengadakan Paskah dan pemercikan darah, supaya pembinasa anak-anak
sulung jangan menyentuh mereka.
Surat Ibrani terkena
pintu tirai yang memisahkan ruangan suci dan ruangan maha suci. Di dalam surat Ibrani
dibicarakan tentang Domba Paskah, sebab darah Domba Paskah inilah yang harus
dibawa oleh imam besar ke Ruangan Maha Kudus lalu dipercik 7X di atas dan di
depan peti perjanjian di mana sebelumnya harus melewati pintu tirai.
Jadi perayaan paskah
itu tujuannya adalah agar kita tidak dibinasakan oleh pembinasa anak-anak
sulung. Kalau kita tidak sadar tentang hal ini maka kita akan kehilangan hak kesulungan.
Untuk mempertahankan supaya tidak kehilangan hak sulung ini maka ada Domba
Paskah yang mendamaikan segala dosa dan kesalahan kita dan membuat kita
mengalami kelepasan dari belenggu dosa ini.
Perayaan paskah kita
secara rohani waktunya berbeda-beda yaitu saat kita bertobat. Dari perayaan
paskah ditingkatkan dengan baptisan air (perayaan roti fatir) dan setelah itu di
hadirat Tuhan kita bagaikan anak sulung yang harus ditimang-timang oleh
imam-imam (pesta timang-timangan). Dengan kata lain posisi kedudukan saudara
jangan lepas dengan hamba Tuhan yang mengunjuk-unjuk/menggerak-gerakkan saudara di hadapan Tuhan. Kita harus ada
gerakan, jangan berhenti di tengah jalan.
Sebagai anak sulung
berarti kita akan memiliki adik, maksudnya akan memenangkan jiwa yang baru.
Tuhan tahu kita tidak ada kemampuan sama sekali untuk memenangkan jiwa, maka
Tuhan memberikan Roh Kudus (Pesta Pentakosta). Setelah kita diberikan Roh Kudus
maka kita memiliki kemampuan untuk bersaksi sehingga kita bisa meniup terompet
(pesta bunyi nafiri). Ada dua nafiri dari perak yang harus ditiup, perak
berbicara penebusan yang diceritakan dalam perjanjian lama dan perjanjian baru.
Kemudian dilanjut dengan pesta pendamaian yaitu penyucian tuntas dan di akhiri
dengan pesta pondok daun-daunan yaitu penyingkiran gereja jauh dari
antikristus.
1. Pesta
Paskah (imamat 23:4-5)
2. Pesta
Roti Fatir/roti penderitaan (imamat 23:6-8)
3. Pesta
Timang-timangan/unjuk-unjukkan (imamat 23:9-14
4. Pesta
Pentakosta ( Imamat 23:15-22)
5. Pesta
Bunyi Nafiri (Imamat 23:23-25)
6. Pesta
Gafirat/pendamaian (Imamat 23:26-32)
7. Pesta
Pondok daun-daunan (imamat 23:33-43)
Bagaimana bisa
mencapai pesta yang ketujuh kalau tidak memulai dari awal? Kalau awalnya salah
maka tidak akan mungkin berjalan lebih jauh. Itu sebabnya kalau awalnya salah
harus kita perbaiki, jangan asal melangkah.
Kita perlu mengetahui
waktu Tuhan dan waktu Tuhan yang Tuhan kehendaki dalam diri kita pertama kali
adalah bersekutu dengan Domba Paskah. Itu adalah waktu kita pertama berjumpa
dengan Kristus.
Pengkhotbah 9:12
Karena
manusia tidak mengetahui waktunya. Seperti ikan yang tertangkap dalam jala yang
mencelakakan, dan seperti burung yang tertangkap dalam jerat, begitulah
anak-anak manusia terjerat pada waktu yang malang, kalau hal itu menimpa mereka
secara tiba-tiba.
Manusia tidak tahu
waktunya dan kalau lepas dengan Firman maka hidupnya akan bertambah gelap. Di
luar Tuhan kita tidak tahu apa yang awal harus kita kerjakan sampai pada akhir.
Daud meminta kepada Tuhan untuk diberikan kapan waktu ajalnya. Dia tahu kalau
ajalnya tiba dan dia berada di luar waktunya Tuhan itu berarti bencana.
Mazmur 39:5
"Ya
TUHAN, beritahukanlah kepadaku ajalku, dan apa batas umurku, supaya aku
mengetahui betapa fananya aku!
Tuhan tahu waktuNya
dan ini dikaitkan dengan perayaan Paskah.
Matius 26:18
Jawab Yesus:
"Pergilah ke kota kepada si Anu dan katakan kepadanya: Pesan Guru: waktu-Ku
hampir tiba; di dalam rumahmulah Aku mau merayakan Paskah bersama-sama
dengan murid-murid-Ku."
Efesus 5:16
dan
pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat.
Tuhan mau merekrut
seisi rumah kita, itu sebabnya dalam Keluaran 12 disebutkan yang makan domba
paskah adalah seisi rumah. Tuhan rindu seisi rumah menikmati Domba Paskah. Kalau
kita melangkah, berpikir dan berjalan ada dalam pengawasan waktu Tuhan maka
kita tidak perlu berulah. Biarlah kita berada di dalam waktu-waktu yang
ditentukan oleh Tuhan.
Kelepasan bangsa
Israel ini dimulai dengan penetapan waktu oleh Tuhan. Waktu pertama untuk masuk
dalam kelepasan ditandai dengan Paskah. Waktu bangsa Israel merayakan paskah, 9
hukuman atas bangsa Mesir sudah diberlalu dan tinggal 1 hukuman terakhir yaitu
anak sulung yang mati. Hukuman yang satu inilah yang diberi penekanan dalam
Ibrani 11:28 supaya bangsa Israel luput dari maut.
Ibrani 11:28
Karena iman
maka ia mengadakan Paskah dan pemercikan darah, supaya pembinasa anak-anak
sulung jangan menyentuh mereka.
Ada dua sasaran
Paskah yang salah satunya ditekankan dalam ayat di atas.
Ø
Kelepasan bangsa Israel dari Mesir.
Ø
Supaya luput dari pembinasa anak-anak sulung.
Bangsa Israel diberikan Tuhan pandangan bahwa
mereka itu adalah anak sulungnya Tuhan. Ketika anak sulung Tuhan ini berulah
maka diganti oleh bangsa kafir. Ketika anak sulung Ishak yaitu Esau berulah
maka diganti oleh Yakub. Ketika keturunan Yakub berulah maka diganti oleh
bangsa kafir. Jadi Allah itu selalu punya orang. Kalau saudara berulah maka
Tuhan ganti dengan orang lain. Jangan kita berulah dan merasa diri penting
karena Tuhan berkuasa untuk mengganti. Berarti kalau kita berulah maka kita
dijamah oleh malaikat maut.
Darah domba paskah
itu dilabur di pintu. Untuk kita sekarang adalah pintu hati. Di mana letak
pintu hati kita? Itulah kelima indra kita yang harus diperci darah Anak Domba
Allah. Kalau kelima pintu hati kita ini dipercik darah maka tidak mungkin kita akan
berulah dan malaikat maut tidak akan berani mencabut hak sulung yang ada pada
saudara. Buktikan perasaan saudara tidak mudah tersinggung. Kalau kita mudah
tersinggung berarti pintu hati kita belum dilabur darah.
Anak sulung yang
diterjang malaikat maut mulai dari anak manusia (bicara jiwa) dan juga anak
binatang (bicara tubuh). Yang menjadi rohnya adalah berhala yang juga dilibas
oleh Tuhan. Kepada anak Tuhan, Tuhan akan memilihara roh, jiwa dan tubuhnya,
Tuhan akan menyucikan sampai sempurna.
1 Tesalonika 5:23
Semoga Allah damai sejahtera menguduskan
kamu seluruhnya dan semoga roh, jiwa dan tubuhmu terpelihara sempurna dengan
tak bercacat pada kedatangan Yesus Kristus, Tuhan kita.
Mengapa pada bangsa
Israel diberikan berita kelepasan? Karena mereka menderita di Mesir. Seperti
posisi Israel saat itu demikianlah posisi kita manusia sekarang ini.
Keluaran 3:6-8,17
6 Lagi Ia
berfirman: "Akulah Allah ayahmu, Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah
Yakub." Lalu Musa menutupi mukanya, sebab ia takut memandang Allah.
7 Dan TUHAN
berfirman: "Aku telah memperhatikan dengan sungguh kesengsaraan umat-Ku di
tanah Mesir, dan Aku telah mendengar seruan mereka yang disebabkan oleh
pengerah-pengerah mereka, ya, Aku mengetahui penderitaan mereka.
8 Sebab itu
Aku telah turun untuk melepaskan mereka dari tangan orang Mesir dan menuntun
mereka keluar dari negeri itu ke suatu negeri yang baik dan luas, suatu negeri
yang berlimpah-limpah susu dan madunya, ke tempat orang Kanaan, orang Het,
orang Amori, orang Feris, orang Hewi dan orang Yebus.
17 Jadi Aku
telah berfirman: Aku akan menuntun kamu keluar dari kesengsaraan di Mesir
menuju ke negeri orang Kanaan, orang Het, orang Amori, orang Feris, orang Hewi
dan orang Yebus, ke suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya.
Kelepasan itu
pemberiaan Tuhan tetapi masih ada tugas yang diberikan pada kita yaitu untuk
memerangi 7 bangsa. Kita tidak mempunyai kemampuan, itu sebabnya kita harus
bersekutu dengan Tuhan.
Kejadian 3:12
Lalu
firman-Nya: "Bukankah Aku akan menyertai engkau? Inilah tanda bagimu,
bahwa Aku yang mengutus engkau: apabila engkau telah membawa bangsa itu keluar
dari Mesir, maka kamu akan beribadah kepada Allah di gunung ini."
Tujuan kita beribadah
supaya hubungan kita tetap harmonis dan mesra dengan Tuhan, supaya Tuhan
mentransfer kuasa kepada kita sebab ada 7 bangsa yang harus kita hadapi.
Sebagai pembukti kita mencintai Yesus adalah kita sungguh-sungguh beribadah dan
melayani. Hubungan kita harus harmonis dengan Tuhan sebagai hubungan mempelai.
Kidung Agung 5:6-8
6 Kekasihku
kubukakan pintu, tetapi kekasihku sudah pergi, lenyap. Seperti pingsan aku
ketika ia menghilang. Kucari dia, tetapi tak kutemui, kupanggil, tetapi tak
disahutnya.
7 Aku ditemui
peronda-peronda kota, dipukulinya aku, dilukainya, selendangku dirampas oleh
penjaga-penjaga tembok.
8 Kusumpahi
kamu, puteri-puteri Yerusalem: bila kamu menemukan kekasihku, apakah yang akan
kamu katakan kepadanya? Katakanlah, bahwa sakit asmara aku!
Kita hanya bangsa
kafir yang mendapat kemurahan karena bangsa Israel melakukan pelanggaran
terhadap Tuhan. Tetapi kalau kita juga bertingkah maka Tuhan akan kembali kepada
bangsa Israel.
Roma 11:11-12
11 Maka aku
bertanya: Adakah mereka tersandung dan harus jatuh? Sekali-kali tidak! Tetapi
oleh pelanggaran mereka, keselamatan telah sampai kepada bangsa-bangsa lain,
supaya membuat mereka cemburu.
12 Sebab jika
pelanggaran mereka berarti kekayaan bagi dunia, dan kekurangan mereka kekayaan
bagi bangsa-bangsa lain, terlebih-lebih lagi kesempurnaan mereka.
Keluaran 3:18
Dan bilamana
mereka mendengarkan perkataanmu, maka engkau harus beserta para tua-tua Israel
pergi kepada raja Mesir, dan kamu harus berkata kepadanya: TUHAN, Allah orang
Ibrani, telah menemui kami; oleh sebab itu, izinkanlah kiranya kami pergi ke
padang gurun tiga hari perjalanan jauhnya untuk mempersembahkan korban kepada
TUHAN, Allah kami.
Kalimat “Dan
bilamana mereka mendengarkan perkataanmu” berarti Tuhan tidak memaksa
manusia.
“Tiga hari perjalanan” menunjuk kematian dan kebangkitan Yesus
Kristus.
Ketika keluar dari Mesir yang memegang peran
dalam perjalanan bangsa Israel adalah tongkat, sampai mereka tiba di gunung
Sinai. Setelah Musa naik ke gunung Sinai ia menerima 2 loh batu dan bagan untuk
membangun Tabernakel. Dahulu mereka membangun Tabernakel, sekarang kita
membangun Tubuh Kristus. Dalam ruas jalan yang kedua ini yang memegang peranan
bukan lagi tongkat tetapi peti perjanjian. Ini menunjuk Injil Kemuliaan. Dahulu
dalam bentuk Tabut Perjanjian sekarang dalam bentuk Kabar Mempelai. Karena
peran Tabut Perjanjian maka sungai Yordan terbelah dua dan Yerikho dihancurkan.
2 Korintus 4:3-4
3 Jika Injil yang
kami beritakan masih tertutup juga, maka ia tertutup untuk mereka, yang akan
binasa,
4 yaitu
orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman
ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang
adalah gambaran Allah.
Ketika kita telah menerima kelepasan lewat
tongkat yaitu Salib Golgota, sekarang harus kita tingkatkan melihat peti
perjanjian dan pemikulnya. Peti Perjanjian ada di Ruangan Maha Kudus dan
kesanalah sasaran kita.
Ibrani 6:18-20
18 supaya
oleh dua kenyataan yang tidak berubah-ubah, tentang mana Allah tidak mungkin
berdusta, kita yang mencari perlindungan, beroleh dorongan yang kuat untuk
menjangkau pengharapan yang terletak di depan kita.
19
Pengharapan itu adalah sauh yang kuat dan aman bagi jiwa kita, yang telah
dilabuhkan sampai ke belakang tabir,
20 di mana
Yesus telah masuk sebagai Perintis bagi kita, ketika Ia, menurut peraturan
Melkisedek, menjadi Imam Besar sampai selama-lamanya.
Bilangan 10:11-12,33
11 Pada tahun
yang kedua, pada bulan yang kedua, pada tanggal dua puluh bulan itu, naiklah
awan itu dari atas Kemah Suci, tempat hukum Allah.
12 Lalu berangkatlah orang Israel dari
padang gurun Sinai menurut aturan keberangkatan mereka, kemudian diamlah awan
itu di padang gurun Paran.
33 Lalu berangkatlah mereka dari gunung
TUHAN dan berjalan tiga hari perjalanan jauhnya, sedang tabut perjanjian TUHAN
berangkat di depan mereka dan berjalan tiga hari perjalanan jauhnya untuk
mencari tempat perhentian bagi mereka.
34 Dan awan
TUHAN ada di atas mereka pada siang hari, apabila mereka berangkat dari tempat
perkemahan.
35 Apabila
tabut itu berangkat, berkatalah Musa: "Bangkitlah, TUHAN, supaya musuh-Mu
berserak dan orang-orang yang membenci Engkau melarikan diri dari
hadapan-Mu."
36 Dan apabila tabut itu berhenti,
berkatalah ia: "Kembalilah, TUHAN, kepada umat Israel yang beribu-ribu
laksa ini."
Dalam perjalanan kita
bersama Peti Perjanjian bukan berarti jalan kita sudah mulus tetapi ada musuh
yang akan bergerak. Menghadapi musuh dari luar Israel berhasil mengalahkannya
tetapi yang berat ketika mereka menghadapi musuh dari dalam, itulah yang
disebut orang-orang bajingan (bangsa kacauan).
Bilangan 11:4 (Terjemahan lama)
Maka bangsa
kacauan, yang di antara mereka itu, beringin-inginlah lalu pulang, maka
pada masa itu menangislah bani Israel, katanya: Siapa gerangan akan memberi
kita makan daging?
Bilangan 11:1-6
1 Pada suatu
kali bangsa itu bersungut-sungut di hadapan TUHAN tentang nasib buruk mereka,
dan ketika TUHAN mendengarnya bangkitlah murka-Nya, kemudian menyalalah api
TUHAN di antara mereka dan merajalela di tepi tempat perkemahan.
2 Lalu
berteriaklah bangsa itu kepada Musa, dan Musa berdoa kepada TUHAN; maka
padamlah api itu.
3 Sebab itu
orang menamai tempat itu Tabera, karena telah menyala api TUHAN di antara
mereka.
4 Orang-orang
bajingan yang ada di antara mereka kemasukan nafsu rakus; dan orang Israel pun
menangislah pula serta berkata: "Siapakah yang akan memberi kita makan
daging?
5 Kita
teringat kepada ikan yang kita makan di Mesir dengan tidak bayar apa-apa,
kepada mentimun dan semangka, bawang prei, bawang merah dan bawang putih.
6 Tetapi
sekarang kita kurus kering, tidak ada sesuatu apa pun, kecuali manna ini saja
yang kita lihat."
Seseorang
bersungut-sungut karena pandangannya hanya berorientasi pada dirinya sendiri
dan tidak melihat pada Tuhan yang berusaha untuk melepaskan dan sekaligus
menghentarnya untuk sampai pada puncak rencana Tuhan. Bersungut tentang nasib
keadaan kita mempercepat murka Tuhan turun ke atas kita.
Keluaran 12:11
Dan beginilah
kamu memakannya: pinggangmu berikat, kasut pada kakimu dan tongkat di tanganmu;
buru-burulah kamu memakannya; itulah Paskah bagi TUHAN.
Dengan menikmati
paskah kita diwajibkan oleh Tuhan untuk terlibat dalam kegiatan yang ada
aturannya dan tidak asal.
1.
Pinggang
berikat
Ini adalah salah satu ciri khas Mempelai
Wanita. Jadi kelepasan oleh domba paskah ini sekaligus mengarahkan kita untuk
tidak melupakan ikat pinggang.
Yeremia
2:32
Dapatkah seorang dara melupakan perhiasannya, atau
seorang pengantin perempuan melupakan ikat pinggangnya? Tetapi umat-Ku
melupakan Aku, sejak waktu yang tidak terbilang lamanya.
Artinya pelayanan kita harus berada
dalam koridor mempelai, harus berada dalam suasana mempelai. Jangan malah kita
bersungut saat melayani.
Ikat pinggang itulah kebenaran Allah.
Yesaya
11:5
Ia tidak akan menyimpang dari kebenaran
dan kesetiaan, seperti ikat pinggang tetap terikat pada pinggang.
Apa konsep Tuhan terhadap umat Tuhan yang
memiliki ikat pinggang ini?
Yeremia
13:11
Sebab seperti ikat pinggang melekat pada pinggang
seseorang, demikianlah tadinya segenap kaum Israel dan segenap kaum Yehuda
Kulekatkan kepada-Ku, demikianlah firman TUHAN, supaya mereka itu menjadi
umat, menjadi ternama, terpuji dan terhormat bagi-Ku. Tetapi mereka itu
tidak mau mendengar."
Kalau ada ikat
pinggang/kebenaran dan kita melayani dalam suasana mempelai maka kita terhormat
di hadapan Tuhan. Tidak usah mencari hormat pada manusia.
Yohanes 12:43
Sebab mereka lebih suka akan kehormatan
manusia dari pada kehormatan Allah.
2. Berkasut
Yeremia 2:25
Jagalah, supaya kakimu jangan tak
bersepatu dan supaya kerongkonganmu jangan haus! Tetapi engkau berkata:
Percuma saja! Percuma! Sebab aku cinta kepada orang-orang asing, jadi aku mau
mengikuti mereka.
Tuhan
menyuruh memakai kasut/sepatu tetapi mereka mengabaikan Tuhan dan mengikuti
maunya sendiri.
Berkasut berarti memberitakan
Injil damai sejahtera.
Efesus 6:15
kakimu berkasutkan kerelaan untuk
memberitakan Injil damai sejahtera;
Pribadi
yang memberitakan itu terlebih dahulu ada damai. Bagaimana mau memberitakan
Injil damai sejahtera kalau diri sendiri tidak ada damai.
3. Tongkat
di tangan
Keluaran 12:11
Dan beginilah kamu memakannya:
pinggangmu berikat, kasut pada kakimu dan tongkat di tanganmu; buru-burulah
kamu memakannya; itulah Paskah bagi TUHAN.
Ada
tongkat di tangan berarti ada kuasa salib di tangan kita. Begitu melepas
tongkat akan berubah menjadi ular, melepaskan kuasa salib maka iblis akan
muncul.
4. Buru-buru
memakannya
Dimakan dengan
buru-buru karena waktu sudah singkat.
Ibrani 10:37-39
37 "Sebab sedikit, bahkan sangat
sedikit waktu lagi, dan Ia yang akan datang, sudah akan ada, tanpa menangguhkan
kedatangan-Nya.
38 Tetapi orang-Ku yang benar akan hidup
oleh iman, dan apabila ia mengundurkan diri, maka Aku tidak berkenan
kepadanya."
39 Tetapi kita bukanlah orang-orang yang mengundurkan
diri dan binasa, tetapi orang-orang yang percaya dan yang beroleh hidup.
Ketika Tuhan berbicara waktu tinggal
sedikit maka dihubungkan dengan kebinasaan orang yang mengundurkan diri.
Jangankan undur, diam di tempat itu pun tidak baik tetapi harus maju terus
dalam pelayanan.
5.
Pelita
harus menyala
Amsal 6:23
Karena perintah itu pelita, dan ajaran itu cahaya, dan
teguran yang mendidik itu jalan kehidupan,
Kalau pelita menyala maka kegelapan
pasti teratasi dan gereja Tuhan benar-benar dipersiapkan untuk bertemu dengan
Tuhan sebab Tuhan segera akan datang.
Lukas 12:35-36
35 "Hendaklah pinggangmu tetap
berikat dan pelitamu tetap menyala.
36 Dan hendaklah kamu sama seperti orang-orang yang
menanti-nantikan tuannya yang pulang dari perkawinan, supaya jika ia datang dan
mengetok pintu, segera dibuka pintu baginya.
Keluaran
12:15
Kamu makanlah
roti yang tidak beragi tujuh hari lamanya; pada hari pertama pun kamu buanglah
segala ragi dari rumahmu, sebab setiap orang yang makan sesuatu yang beragi,
dari hari pertama sampai hari ketujuh, orang itu harus dilenyapkan dari antara
Israel.
Ini berbicara
pembersihan. Hari pertama kita memulai dengan domba paskah sampai tiba di hari
ketujuh, berarti kita sampai berjumpa dengan Yesus, Domba Paskah yang kita
nanti-nantikan.
Kita ini keluarga
Allah maka kita harus melayani dengan suasana Mempelai sehingga Tuhan menyebut
kita ternama, terpuji dan terhormat di
hadapan Tuhan. Kalau hal ini ada maka tidak dapat dipungkiri inilah ciri
Mempelai Wanita. Dalam Kidung Agung diceritakan begitu mesra hubungan antara
Salomo dan Sulamit. Seharusnya begitulah hubungan mesra antara gereja Tuhan dan
Kristus Yesus.
Tuhan memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar