Puji Tuhan, bersama istri saya sampaikan salam sejahtera di dalam nama Tuhan Yesus Kristus.
Zakharia
1:14-15
14 Berkatalah
kepadaku malaikat yang berbicara dengan aku itu: Serukanlah ini: Beginilah
firman TUHAN semesta alam: Sangat besar usaha-Ku untuk Yerusalem dan Sion,
15 tetapi
sangat besar murka-Ku terhadap bangsa-bangsa yang merasa dirinya aman, yang,
sementara Aku murka sedikit, telah membantu menimbulkan kejahatan.
Dalam ayat 14 kita
bisa melihat cermin hati Tuhan yang disebutkan betapa besar gairahNya terhadap
Yerusalem. Status Yerusalem pada waktu itu digambarkan bagaikan seorang wanita
yang janda. Alkitab juga mengatakan Allah itu sendiri adalah suami bagi umat
Tuhan. Jadi Yerusalem di sini adalah gambaran dari umat Israel pada waktu itu
yang digambarkan bagaikan perempuan yang tidak setia dan perempuan yang
bersundal yang dicerai oleh Tuhan. Jadi posisi Israel pada waktu itu adalah
sebagai janda.
Ratapan 1:1
Ah, betapa
terpencilnya kota itu, yang dahulu ramai! Laksana seorang jandalah ia, yang
dahulu agung di antara bangsa-bangsa. Yang dahulu ratu di antara kota-kota,
sekarang menjadi jajahan.
Yesaya 54:5
Sebab yang
menjadi suamimu ialah Dia yang menjadikan engkau, TUHAN semesta alam nama-Nya;
yang menjadi Penebusmu ialah Yang Mahakudus, Allah Israel, Ia disebut Allah
seluruh bumi.
Gairah Tuhan terhadap
Yerusalem ternyata adalah nubuatan yang
justru kegenapannya adalah bagi gereja Tuhan di akhir zaman. Gairah Tuhan ini
ternyata resikonya tinggi sekali, Tuhan harus menerjang pengalaman yang paling
berat. Kita dapat merasakan gairah Tuhan yang besar ini dengan pembayaran harga
yang berat dari Tuhan. Kalau kita mengerti gairah Tuhan akan kehidupan kita dan
Ia harus menerjang resiko yang paling tinggi maka seharusnya kita berkata:
“terima kasih Tuhan, gairahMu terhadapku Engkau bayar mahal”.
Yohanes 2:16-17
16 Kepada
pedagang-pedagang merpati Ia berkata: "Ambil semuanya ini dari sini,
jangan kamu membuat rumah Bapa-Ku menjadi tempat berjualan."
17 Maka teringatlah murid-murid-Nya,
bahwa ada tertulis: "Cinta untuk rumah-Mu menghanguskan Aku."
Rumah Tuhan dahulu
adalah bait Allah sebagai simbol gereja Tuhan sekarang ini.
I Korintus 3:16-17
16 Tidak
tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di
dalam kamu?
17 Jika ada
orang yang membinasakan bait Allah, maka Allah akan membinasakan dia. Sebab
bait Allah adalah kudus dan bait Allah itu ialah kamu.
Efesus 2:20-22
20 yang
dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus sebagai
batu penjuru.
21 Di dalam
Dia tumbuh seluruh bangunan, rapi tersusun, menjadi bait Allah yang kudus, di
dalam Tuhan.
22 Di dalam
Dia kamu juga turut dibangunkan menjadi tempat kediaman Allah, di dalam Roh.
Karena gairah Tuhan
ini maka Ia harus melalui penderitaan yang begitu berat. Kalau kita mencintai
seseorang dan rela berkorban demi keselamatannya pasti orang tersebut akan
berterima kasih, demikian juga sikap kita seharusnya kepada Tuhan.
Penderitaan Tuhan
karena gairahNya kepada kita diawali bukan di istana tetapi di kandang
Betlehem. Apa yang disampaikan oleh Zakharia ini terjadi ±400 tahun sebelum peristiwa
kelahiran Tuhan Yesus di kandang Betlehem. Jadi apa yang dikatakan oleh
Zakharia ini digenapkan 400 tahun kemudian di mana Tuhan Yesus rela terbaring
di kandang.
Biasanya ketika
melihat ibu hamil maka selalu diberi prioritas, tetapi ketika Tuhan Yesus
dikandung tidak ada yang memberikan tumpangan karena kepentingan diri sendiri
sangat menonjol saat itu. Untuk masuk penampungan saat itu harus membayar
sedangkan Yusuf dan Maria sangat miskin. Itulah pembayaran harga yang harus
dialami Tuhan Yesus karena gairahNya untuk mengangkat gereja Tuhan.
Mazmur 69:10
sebab cinta untuk rumah-Mu menghanguskan
aku, dan kata-kata yang mencela Engkau telah menimpa aku.
Pengalaman hancur dan
hangus harus Tuhan Yesus alami karena membayar gairahnya terhadap kita. Pengalaman-pengalaman
dari pelayan-pelayan Tuhan juga kadang harus beresiko tinggi karena ada
penekanan Tuhan dalam hatinya untuk memberikan pernyataan kepada jemaat betapa
besar gairah Tuhan terhadap jemaat. Seharusnya kita menyambut gairah Tuhan ini,
apalagi kita ini bangsa kafir.
Bangsa Israel yang
tadinya disebut istri Tuhan kemudian dikirimi surat cerai sehingga mereka
menjadi janda secara rohani.
Yeremia 3:6-9
6 TUHAN
berfirman kepadaku dalam zaman raja Yosia: "Sudahkah engkau melihat apa
yang dilakukan Israel, perempuan murtad itu, bagaimana dia naik ke atas setiap
bukit yang menjulang dan pergi ke bawah setiap pohon yang rimbun untuk
bersundal di sana?
7 Pikir-Ku:
Sesudah melakukan semuanya ini, ia akan kembali kepada-Ku, tetapi ia tidak
kembali. Hal itu telah dilihat oleh Yehuda, saudaranya perempuan yang tidak
setia.
8 Dilihatnya,
bahwa oleh karena zinahnya Aku telah menceraikan Israel, perempuan murtad itu,
dan memberikan kepadanya surat cerai; namun Yehuda, saudaranya perempuan yang
tidak setia itu tidak takut, melainkan ia juga pun pergi bersundal.
9 Dengan
sundalnya yang sembrono itu maka ia mencemarkan negeri dan berzinah dengan
menyembah batu dan kayu.
Sehingga dahulu
mereka menjadi ratu tetapi kemudian sekarat. Itulah pengalaman manusia kalau
ditinggalkan oleh Tuhan, rohaninya sekarat. Tetapi gairah Tuhan tidak pernah
luntur, suatu saat Tuhan kembali memunculkan gairahNya. Seharusnya Israel yang
telah berada dalam keadaan seperti itu menyambut gairah Tuhan ini. Apalagi
ketika gairah Tuhan ini ditujukan kepada kita bangsa kafir. Sebenarnya kita ini
disebut kaum proselit yaitu bangsa kafir yang sudah terima Tuhannya orang
Yahudi.
Zaman dahulu walaupun
orang kafir sudah masuk agama Yahudi tetapi mereka tidak mempunyai hak-hak
seperti orang Yahudi. Tetapi karena gairah Tuhan untuk mendapatkan kehidupan
kita, sekarang kita memiliki hak yang sama seperti bangsa Yahudi.
Efesus 2:11-12
11 Karena itu
ingatlah, bahwa dahulu kamu -- sebagai orang-orang bukan Yahudi menurut daging,
yang disebut orang-orang tak bersunat oleh mereka yang menamakan dirinya
"sunat", yaitu sunat lahiriah yang dikerjakan oleh tangan manusia, --
12 bahwa
waktu itu kamu tanpa Kristus, tidak termasuk kewargaan Israel dan tidak
mendapat bagian dalam ketentuan-ketentuan yang dijanjikan, tanpa pengharapan
dan tanpa Allah di dalam dunia.
Jalur penderitaan
Tuhan karena gairahNya untuk mendapatkan kita adalah lewat jalan ini:
Lukas 2:12
Dan inilah
tandanya bagimu: Kamu akan menjumpai seorang bayi dibungkus dengan lampin dan
terbaring di dalam palungan."
Kain lampin
sebenarnya sesuatu yang tidak lazim membungkus bayi yang baru lahir. Kain
lampin itu adalah kain kotor.
Yesaya 64:6
Demikianlah
kami sekalian seperti seorang najis dan segala kesalehan kami seperti kain
kotor; kami sekalian menjadi layu seperti daun dan kami lenyap oleh
kejahatan kami seperti daun dilenyapkan oleh angin.
Yesaya 64:6 (Terjemahan lama)
Tetapi kami
sekalian seperti seorang najis jua dan segala kebenaran kami seperti sehelai kain
yang larah, sebab itu kami sekalianpun luruh seperti daun dan kami dibawa
oleh kejahatan kami seperti diterbangkan oleh angin.
Artinya dengan
kelahiran Tuhan Yesus dipalungan dan dibungkus kain lampin adalah untuk
mengangkat segala kekotoran dalam kehidupan kita. Alurnya untuk kita
dibersihkan dari segala kekotoran adalah harus ada dalam suasana kandang
artinya harus berada dalam suasana penggembalaan, sebab di dalam penggembalaan
kita mendapatkan aliran gairah Tuhan yang besar terus menerus. Di luar Firman
penggembalaan kita tidak akan menemukan gairah Tuhan yang besar.
Seruan Tuhan tentang
gairahNya yang besar kembali Ia proklamasikan.
Yohanes 10:11
Akulah
gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya;
Ketika seruan ini
ditampilkan tanggapan manusia berbeda-beda, ada yang menganggap Tuhan Yesus
gila dan kerasukan setan, ada juga yang menerima. Setiap kebenaran ditampilkan
selalu menimbulkan dua akses, ada yang menolak dan ada yang menerima.
Yohanes 6:52
Orang-orang
Yahudi bertengkar antara sesama mereka dan berkata: "Bagaimana Ia ini
dapat memberikan daging-Nya kepada kita untuk dimakan."
Yohanes 10:19-21
19 Maka
timbullah pula pertentangan di antara orang-orang Yahudi karena perkataan itu.
Banyak di antara mereka berkata:
20 "Ia
kerasukan setan dan gila; mengapa kamu mendengarkan Dia?"
21 Yang lain
berkata: "Itu bukan perkataan orang yang kerasukan setan; dapatkah setan
memelekkan mata orang-orang buta?"
Tuhan tidak menyetel
telinga orang yang mendengarkan supaya semuanya seirama sebab kalau itu terjadi
berarti Tuhan tidak menciptakan manusia seperti gambarNya. Allah itu bebas, itu
sebabnya kita manusia juga diberi kebebasan untuk memilih. Semoga kebebasan
kita jangan salah dimanfaatkan tetapi kita membuka hati untuk menerima
FirmanNya sehingga kuasa Firman itu menggarap kita sampai suatu saat kita tampil
menjadi istriNya. Ini adalah tujuan akhir gairah Tuhan:
Wahyu 19:6-9
6 Lalu aku
mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan
seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena Tuhan, Allah
kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.
7 Marilah
kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan
Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.
Ini adalah tujuan
akhir dari perjalanan untuk membuktikan gairah Tuhan yang besar terhadap umat
Tuhan yaitu tampil pengantin-Nya yang telah siap sedia.
Untuk mencapai wujud
dari gairah Tuhan yang besar ini tidak ada jalur lain yang bisa kita tempuh
selain melalui jalur penggembalaan.
Mazmur 69:14
Maukah kamu
berbaring di antara kandang-kandang? Sayap-sayap merpati bersalut dengan perak,
bulu kepaknya dengan emas berkilau-kilauan.
Kalimat pertama
adalah kalimat tanya yang mengandung ajakan untuk kita masuk dalam kandang
penggembalaan. Kalau kita masuk dalam penggembalaan maka akan menikmati apa
yang ditulis dalam kalimat selanjutnya.
Perak berbicara kuasa
penebusan oleh darah Yesus.
Emas berbicara
karakter Ilahi yang ditransfer oleh pekerjaan Roh Kudus.
Jadi dalam
penggembalaan kita menikmati pekerjaan penebusan oleh korban Kristus. Ketika
kita mendengar Firman dalam penggembalaan dan kita menyadari kekurangan dan
kesalahan kita lalu kita mengaku maka darah Yesus menyucikan kita sehingga
sifat Ilahi akan ditransfer oleh Firman dalam urapan Roh Kudus dalam diri kita.
Berbicara sayap
artinya kuasa penyingkiran gereja Tuhan
Wahyu 12:14
Kepada
perempuan itu diberikan kedua sayap dari burung nasar yang besar, supaya ia
terbang ke tempatnya di padang gurun, di mana ia dipelihara jauh dari tempat
ular itu selama satu masa dan dua masa dan setengah masa.
I Petrus 1:19
melainkan
dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba
yang tak bernoda dan tak bercacat.
Karena kita menyambut
gairah Tuhan yang besar maka Tuhan juga memberikan dua sayap yang besar yang
menunjuk kuasa penyingkiran ke padang belantara ketika masa 3,5 tahun siksaan
antikristus.
Setelah Tuhan Yesus
disalib baru pikiran murid-murid dibukakan untuk mengerti mengapa Tuhan Yesus
dua kali menyucikan Bait Allah yaitu pada awal pelayanan dan akhir pelayanan.
Pada penyucian yang
pertama Tuhan memakai cambuk. Penyucian kedua Tuhan tidak lagi menggunakan
cambuk tetapi dengan bahasa isyarat. Ini menunjuk perkembangan rohani yang semakin
maju. Tanpa lewat pukulan dan hanya dengan isyarat dari Tuhan kita sudah harus
sadar. Tetapi sayangnya saat itu mereka tidak mengerti dan tidak mau sadar
bahkan menantang.
Dalam Yohanes 2:13-23
terjadi pembesihan Bait Allah yang hubungannya dengan ibadah. Dalam Yohanes
2:1-11 berbicara tentang pernikahan di Kana. Jadi nikah dan ibadah itu jalan
bersama-sama. Demikian juga dengan perempuan Samaria di Sikhar yang sudah dalam
dekadensi moral, Tuhan datang membenahi nikahnya lalu membenahi ibadahnya dan
karena dia menerima gairah Tuhan maka akhirnya dia tampil menjadi bintang bersinar
di Sikhar sehingga penduduk Sikhar keluar dan datang kepada Yesus. Tuhan Yesus
bertemu perempuan ini pada jam 12 siang, saat matahari bersinar dengan penuh
dan tidak ada lagi bayangan yang terlihat karena semua sudah tersorot.
Jadi untuk membenahi
nikah yang sudah hancur seperti ini kita tidak boleh menolak sorotan kebenaran
Firman Allah secara penuh, jangan setengah-setengah.
Mazmur 84:12
Sebab TUHAN
Allah adalah matahari dan perisai; kasih dan kemuliaan Ia berikan; Ia tidak
menahan kebaikan dari orang yang hidup tidak bercela.
Matahari yang
bersinar penuh artinya kebenaran Firman yang menyorot penuh kehidupan siapapun.
Jangan tenggelam
(larut) dalam kehancuran, kalau itu memang pengalaman masa lalu saudara, tetapi
sambut / terima gairah Tuhan yang besar bagi kita. Tuhan rela hangus dan hancur
karena gairahnya kepada kita. Itu sebabnya kita harus berbesar hati.
Ayub 36:15
Dengan
sengsara Ia menyelamatkan orang sengsara, dengan penindasan Ia membuka telinga
mereka.
Penyucian Bait Allah
yang kedua kali tidak menggunakan cambuk.
Markus 11:9-11,15
9 Orang-orang
yang berjalan di depan dan mereka yang mengikuti dari belakang berseru:
"Hosana! Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan,
10
diberkatilah Kerajaan yang datang, Kerajaan bapak kita Daud, hosana di tempat
yang maha tinggi!"
11
Sesampainya di Yerusalem Ia masuk ke Bait Allah. Di sana Ia meninjau semuanya,
tetapi sebab hari sudah hampir malam Ia keluar ke Betania bersama dengan kedua
belas murid-Nya.
15 Lalu
tibalah Yesus dan murid-murid-Nya di Yerusalem. Sesudah Yesus masuk ke Bait
Allah, mulailah Ia mengusir orang-orang yang berjual beli di halaman Bait
Allah. Meja-meja penukar uang dan bangku-bangku pedagang merpati
dibalikkan-Nya,
16 dan Ia
tidak memperbolehkan orang membawa barang-barang melintasi halaman Bait Allah.
Untuk mempermudah
langkah-langkah kita dalam menanggapi gairah Tuhan yang besar ini dimulai dari:
Kisah Para Rasul 2:36 Ã Pintu Gerbang
Jadi seluruh
kaum Israel harus tahu dengan pasti, bahwa Allah telah membuat Yesus, yang kamu
salibkan itu, menjadi Tuhan dan Kristus."
Untuk merealisasikan
apa yang dikatakan gairah Tuhan yang besar ini maka pintu gerbang terbuka lebar
bagi kita oleh karena Tuhan Yesus menyerahkan nyawaNya. Kalau Yesus tidak
memberi nyawaNya maka orang tidak bisa membunuhNya, tetapi Tuhan Yesus berikan
dan dia berkuasa mengambil kembali.
Yohanes 10:17-18
17 Bapa
mengasihi Aku, oleh karena Aku memberikan nyawa-Ku untuk menerimanya kembali.
18 Tidak
seorang pun mengambilnya dari pada-Ku, melainkan Aku memberikannya menurut
kehendak-Ku sendiri. Aku berkuasa memberikannya dan berkuasa mengambilnya
kembali. Inilah tugas yang Kuterima dari Bapa-Ku."
Bagaimana langkah
orang yang menanggapi bahwa gairah Tuhan sedang ditujukan kepadanya?
Kisah Para Rasul 2:37
Ketika mereka mendengar hal itu hati
mereka sangat terharu, lalu mereka bertanya kepada Petrus dan rasul-rasul yang
lain: "Apakah yang harus kami perbuat, saudara-saudara?"
Langkah pertama
adalah terharu saat mendengar Firman dan jangan berhenti sampai disitu harus
dilanjutkan dengan rasa ingin tahu apa yang harus dilakukan. Jangan kita malah
merasa tahu.
Kisah Para Rasul 2:38
Jawab Petrus kepada mereka:
"Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis
dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima
karunia
Sikap yang harus
dilakukan adalah bertobat (Mezbah Korban Bakaran). Banyak orang bertobat tetapi
tidak percaya Yesus, akhirnya di neraka. Kehidapan yang percaya Yesus tetapi
tidak bertobat juga akan berakhir sama di neraka. Bertobat tanpa Yesus inilah
yang disebut pakaian yang dikelantang, terlihat benar dan suci tetapi buatan
manusia, tidak sama dengan kesucian Tuhan.
Markus 9:3
dan pakaian-Nya sangat putih berkilat-kilat. Tidak ada
seorang pun di dunia ini yang dapat mengelantang pakaian seperti itu
Setelah bertobat
selanjutnya mereka dibaptis (Bejana Pembasuhan) dan menerima karunia Roh Kudus
(Pintu Kemah).
Dilanjutkan dengan
praktek hidup orang yang menerima gairah Tuhan yang besar
Kisah Para Rasul 2:44
Dan semua
orang yang telah menjadi percaya tetap bersatu, dan segala kepunyaan mereka
adalah kepunyaan bersama,
Yang dimaksud dengan
orang percaya di sini adalah yang percaya dan mempercayakan diri kepada Tuhan (Pistis). Orang-orang yang seperti inilah
yang bisa menjadi satu.
Yohanes 17:11,21-23
11 Dan Aku
tidak ada lagi di dalam dunia, tetapi mereka masih ada di dalam dunia, dan Aku
datang kepada-Mu. Ya Bapa yang kudus, peliharalah mereka dalam nama-Mu, yaitu
nama-Mu yang telah Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu
sama seperti Kita.
21 supaya
mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku
dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam Kita, supaya dunia percaya,
bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku.
22 Dan Aku
telah memberikan kepada mereka kemuliaan, yang Engkau berikan kepada-Ku, supaya
mereka menjadi satu, sama seperti Kita adalah satu:
23 Aku di
dalam mereka dan Engkau di dalam Aku supaya mereka sempurna menjadi satu,
agar dunia tahu, bahwa Engkau yang telah mengutus Aku dan bahwa Engkau
mengasihi mereka, sama seperti Engkau mengasihi Aku.
5 kali disebutkan “satu”.
Yang mempersatukan kita adalah Firman
(kebenaran Allah),
Yohanes 17:17
Kuduskanlah
mereka dalam kebenaran; firman-Mu adalah kebenaran.
bukan kebenaran diri
sendiri.
Roma 10:2-3
2 Sebab aku
dapat memberi kesaksian tentang mereka, bahwa mereka sungguh-sungguh giat untuk
Allah, tetapi tanpa pengertian yang benar.
3 Sebab, oleh
karena mereka tidak mengenal kebenaran Allah dan oleh karena mereka berusaha
untuk mendirikan kebenaran mereka sendiri, maka mereka tidak takluk kepada
kebenaran Allah.
Kalau suami
dikuduskan dan istri juga dikuduskan oleh Firman kebenaran maka nikah itu bisa
menjadi satu. Kita bisa satu kalau tiap orang merelakan diri unduk dikuduskan
oleh Firman kebenaran.
Yesus bukan orang
berdosa tetapi Dia telah memberi contoh:
Yohanes 17:19
dan Aku
menguduskan diri-Ku bagi mereka, supaya mereka pun dikuduskan dalam kebenaran.
Kisah Para Rasul 2:44-45
44 Dan semua
orang yang telah menjadi percaya tetap bersatu, dan segala kepunyaan mereka
adalah kepunyaan bersama,
45 dan selalu
ada dari mereka yang menjual harta miliknya, lalu membagi-bagikannya kepada
semua orang sesuai dengan keperluan masing-masing.
Ini adalah kehidupan
yang melepaskan haknya dan tidak mementingkan dirinya sendiri. Pada akhir zaman
akan lebih mencuat persoalan mementingkan diri sendiri tetapi gereja Tuhan
malah akan berbalik arah.
2 Timotius 3:2a
Manusia akan mencintai dirinya sendiri
dan menjadi hamba uang.
Kisah Para Rasul 2:46
Dengan
bertekun dan dengan sehati mereka berkumpul tiap-tiap hari dalam Bait Allah.
Mereka memecahkan roti di rumah masing-masing secara bergilir dan makan
bersama-sama dengan gembira dan dengan tulus hati,
Berkumpul tiap-tiap hari dalam Bait Allah artinya selalu berada
dalam pengaruh Allah sehingga terhindarlah
kita untuk berpikir dan berbuat hal-hal yang bisa menyakiti hati Tuhan yang
telah menyatakan gairahNya besar terhadap kita.
Memecahkan roti dalam
ayat di atas menunjuk perjamuan kasih yang dulu digalakkan namun akhirnya
diselewengkan. Itulah pekerjaan iblis, apa yang baik dari Tuhan selalu mau ia
selewengkan. Jangan sampai kita justru melakukan apa yang sudah diselewengkan
oleh iblis.
I Korintus 11:17-19
17 Dalam
peraturan-peraturan yang berikut aku tidak dapat memuji kamu, sebab
pertemuan-pertemuanmu tidak mendatangkan kebaikan, tetapi mendatangkan
keburukan.
18 Sebab
pertama-tama aku mendengar, bahwa apabila kamu berkumpul sebagai Jemaat, ada
perpecahan di antara kamu, dan hal itu sedikit banyak aku percaya.
19 Sebab di
antara kamu harus ada perpecahan, supaya nyata nanti siapakah di antara kamu
yang tahan uji.
Dari persoalan
tentang perpecahan ini Paulus menunjukkan tentang perjamuan kasih harus
dibenahi dan perjamuan kudus itu teladannya.
I Korintus 11:20-22,33-34
20 Apabila
kamu berkumpul, kamu bukanlah berkumpul untuk makan perjamuan Tuhan.
21 Sebab pada
perjamuan itu tiap-tiap orang memakan dahulu makanannya sendiri, sehingga yang
seorang lapar dan yang lain mabuk.
22 Apakah
kamu tidak mempunyai rumah sendiri untuk makan dan minum? Atau maukah kamu
menghinakan Jemaat Allah dan memalukan orang-orang yang tidak mempunyai
apa-apa? Apakah yang kukatakan kepada kamu? Memuji kamu? Dalam hal ini aku
tidak memuji.
33 Karena
itu, saudara-saudaraku, jika kamu berkumpul untuk makan, nantikanlah olehmu
seorang akan yang lain.
34 Kalau ada orang yang lapar, baiklah
ia makan dahulu di rumahnya, supaya jangan kamu berkumpul untuk dihukum.
Hal-hal yang lain akan kuatur, kalau aku datang.
Perjamuan kasih yang
sudah diselewengkan menimbulkan perpecahan sehingga tidak bisa menjadi satu.
Jangan kaget kalau melihat ada perpecahan sebab itu memang harus terjadi. Untuk
meluruskan hal ini rasul Paulus menunjuk perjamuan kudus pada malam terakhir.
Itu adalah contoh bagaimana Tuhan Yesus tidak mementingkan diriNya sendiri.
Zakharia 8:1-2
1 Datanglah
firman TUHAN semesta alam, bunyinya:
2 "Beginilah
firman TUHAN semesta alam: Aku berusaha untuk Sion dengan kegiatan yang besar
dan dengan kehangatan amarah yang besar.
Dua hal di sini
digandeng menjadi satu yaitu kegiatan yang besar dan amarah yang besar,
tepergantung kita mau memilih yang mana.
Zakharia 8:3
Beginilah
firman TUHAN: Aku akan kembali ke Sion dan akan diam di tengah-tengah
Yerusalem. Yerusalem akan disebut Kota Setia, dan gunung TUHAN semesta alam
akan disebut Gunung Kudus.
Yang dinubuatkan
dalam ayat ditampilkan hasilnya dalam:
Wahyu 21:9-10
9 Maka
datanglah seorang dari ketujuh malaikat yang memegang ketujuh cawan, yang penuh
dengan ketujuh malapetaka terakhir itu, lalu ia berkata kepadaku, katanya:
"Marilah ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu pengantin perempuan,
mempelai Anak Domba."
10 Lalu, di dalam roh ia membawa aku ke
atas sebuah gunung yang besar lagi tinggi dan ia menunjukkan kepadaku kota yang
kudus itu, Yerusalem, turun dari sorga, dari Allah.
Inilah hasil upaya
gairah Tuhan yang besar dalam kehidupan kita. Biarlah kita menyambut gairah
Tuhan yang besar ini.
Tuhan memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar