Puji Tuhan, salam sejahtera di dalam nama Tuhan Yesus Kristus.
Amos 1:9-10
9 Beginilah firman TUHAN: "Karena tiga
perbuatan jahat Tirus, bahkan empat, Aku tidak akan menarik kembali
keputusan-Ku: Oleh karena mereka telah menyerahkan tertawan suatu bangsa
seluruhnya kepada Edom dan tidak mengingat perjanjian persaudaraan,
10 Aku akan melepas api ke dalam tembok Tirus,
sehingga purinya dimakan habis."
Enam
bangsa kafir ditegur oleh Tuhan dan juga Yehuda serta Israel. Kepada semuanya
Tuhan selalu mengatakan perkataan yang sama yaitu “karena tiga perbuatan jahat
bahkan empat”. Ini menunjukkan pandangan Tuhan bahwa manusia itu sama dan tidak
ada perbedaannya di hadapan Tuhan. Olehnya itu tidak ada seorangpun yang harus
berbangga diri karena tidak ada seorangpun yang dapat menolong dirinya kecuali Tuhan
yang menolong. Itu sebabnya kalau kita sudah ditolong oleh Tuhan janganlah kita
berulah.
Ketika
anak bungsu berulah bapa tidak menyuruh anak sulung atau hamba-hambanya untuk
mencari, tetapi bapa menunggu kesadaran anak bungsu ini setelah dia merasakan
kepahitan karena meninggalkan hadirat bapa. Kalau dicari maka suatu saat dia
akan berulah lagi. Yang tidak dicari ini adalah orang yang sudah menikmati
indahnya warisan Tuhan lewat kekayaan Firman. Jangan sampai kita terlepas dari
rencana Tuhan.
Ucapan
dari bapak Pdt. Carl
J.Totaijs:
“Meninggalkan pengajaran sama dengan gugur dari iman dan itu adalah kejatuhan
yang paling dalam”. Itu sebabnya jangan sampai kita berulah.
Tirus
selalu digandeng dengan Sidon sebab ini adalah kota kembar dan pusat
perdagangan.
Tirus
artinya kota yang berkubu atau kota benteng. Ini adalah kota yang memiliki
kekuatan yang luar biasa.
Yosua 19:29
Kemudian batas itu berbalik ke Rama dan sampai ke kota
yang berkubu Tirus, kemudian batas itu berbalik ke Hosa dan berakhir di
laut. Lagipula Mahalab, Akhzib,
Tirus
adalah kota yang didirikan di atas pulau karang yang jaraknya kurang lebih 1 Km
dari daratan. Penduduknya gesit, lincah dan ulet sehingga mereka menjadi
penguasa lautan. Bangsa Tirus ini juga adalah bangsa yang kasar, dalam
pengertian mereka berupaya untuk mencari kekayaan sekalipun dengan cara kekerasan.
Mengapa mereka berprinsip demikian? Sebab mereka beranggapan kekayaan itu
adalah tembok benteng bagi mereka. Ini sama dengan Sidon dan juga Gaza. Ini
tiga tipe bangsa yang hidup dalam kekerasan.
Zakharia 9:3
Tirus mendirikan tembok benteng bagi dirinya dan
menimbun perak seperti debu dan emas seperti lumpur di jalan.
Perak seperti debu dan emas seperti
lumpur di jalan artinya dalam pandangan bangsa Tirus mereka sangat
kaya sampai merendahkan kemuliaan-kemuliaan yang lain di bumi ini dan merasa
tidak ada kemuliaan lain selain mereka. Begitu sombong dan angkuhnya mereka
sehingga raja-raja di bumi mereka rendahkan.
Yesaya 23:1,7-10
1 Ucapan ilahi tentang Tirus. Merataplah, hai
kapal-kapal Tarsis, sebab Tirus sudah rusak, tiada lagi rumahmu atau
pangkalanmu! Ketika mereka masih di negeri orang Kitim telah dinyatakan hal itu
kepada mereka.
7 Inikah kotamu yang beria-ria, yang asalnya dari
zaman purbakala? Orangnya telah melawat ke tempat yang jauh untuk merantau ke
sana.
8 Siapakah yang memutuskan ini atas Tirus, kota yang
pernah menghadiahkan mahkota, yang saudagar-saudagarnya pembesar-pembesar dan
pedagang-pedagangnya orang-orang mulia di bumi?
9 TUHAN semesta alam yang telah memutuskannya untuk
mematahkan kesombongan, untuk menghinakan segala yang permai dan semua orang
mulia di bumi.
10 Kerjakanlah ladangmu seperti di tepi sungai Nil,
hai puteri Tarsis, sudah tidak ada lagi galangan-galangan kapal!
Tirus
menjadi angkuh sebab hidup mereka benar-benar berkelimpahan dengan kekayaan.
Dengan kekuatan ini Tirus bisa menawan bangsa-bangsa.
Amos 1:9
Beginilah firman TUHAN: "Karena tiga perbuatan
jahat Tirus, bahkan empat, Aku tidak akan menarik kembali keputusan-Ku: Oleh
karena mereka telah menyerahkan tertawan suatu bangsa seluruhnya kepada Edom
dan tidak mengingat perjanjian persaudaraan,
Raja
Tirus bahkan menganggap dirinya adalah allah.
Yehezkiel 28:2
"Hai anak manusia, katakanlah kepada raja
Tirus: Beginilah firman Tuhan ALLAH: Karena engkau menjadi tinggi hati, dan
berkata: Aku adalah Allah! Aku duduk di takhta Allah di tengah-tengah lautan.
Padahal engkau adalah manusia, bukanlah Allah, walau hatimu menempatkan diri
sama dengan Allah.
Hal ini
dipicu karena Tirus bisa meraih segala sesuatu yang mereka cita-citakan lebih
dari bangsa-bangsa yang lain. Ini adalah satu koreksi bagi kita supaya jangan
berprinsip seperti ini.
Amsal 10:15; 18:11
10:15 Kota yang kuat bagi orang kaya ialah hartanya,
tetapi yang menjadi kebinasaan bagi orang melarat ialah kemiskinan.
18:11 Kota yang kuat bagi orang kaya ialah hartanya
dan seperti tembok yang tinggi menurut anggapannya.
Mereka
lupa akan hal ini:
Amsal 11:4
Pada hari kemurkaan harta tidak berguna, tetapi
kebenaran melepaskan orang dari maut.
Tirus
ini beranggapan kekayaan yang telah mereka raih sebagai tembok bagi mereka,
tetapi apa yang terjadi?
Yehezkiel 7:19
Perak mereka akan dicampakkan ke luar dan emas
mereka akan dianggap cemar. Emas dan peraknya tidak akan dapat menyelamatkan
mereka pada hari kemurkaan TUHAN. Mereka tidak akan kenyang karenanya dan perut
mereka tidak akan terisi dengannya. Sebab hal itu menjadi batu sandungan, yang
menjatuhkan mereka ke dalam kesalahan.
Jadilah
anak Tuhan yang bijak yang memiliki kebenaran dan perkara yang lain (jasmani)
adalah urusan Tuhan untuk menambahkan kepada kita.
Matius 6:33
Jadi, usahakanlah dahulu supaya Allah memerintah
atas hidupmu dan lakukanlah kehendak-Nya. Maka semua yang lain akan diberikan
Allah juga kepadamu.
Kalau
kita menomorsatukan Tuhan maka yang lain itu akan mengikut, sehingga ketika
kemurkaan datang kita justru mendapat perlindungan.
Tirus
akhirnya menawan suatu bangsa dan diserahkan kepada Edom, ini sama dengan
perbuatan Gaza. Tirus menaruh kemuliaan dunia pada urutan pertama dan tidak
peduli dengan Allah. Sekalipun demikian Yesus pernah melawati orang Tirus dan menemukan
seorang ibu yang disebut anjing. Memang pada umumnya orang yang diberkati
secara jasmani kalau tidak rohani pasti akan masuk pada kecemaran. Orang yang
merasa memiliki sesuatu tanpa kontrol Firman pengajaran akan bersikap seperti
anjing dengan kekayaan yang mereka miliki. Hal ini tidak dapat dibantah karena
terlalu transparan sekarang ini.
Tetapi
perempuan Tirus ini tidak marah sekalipun Tuhan Yesus menyebutnya anjing.
Sebenarnya kalau dia melihat kekayaan yang ia miliki, untuk apa dia datang
kepada Tuhan Yesus apalagi sampai disebut anjing. Perempuan ini menerima saja
dan mengakui bahwa benar ia anjing. Ini membuat hati Tuhan Yesus jatuh belas
kasihan
Matius 15:21-28
21 Lalu Yesus pergi dari situ dan menyingkir ke
daerah Tirus dan Sidon.
22 Maka datanglah seorang perempuan Kanaan dari
daerah itu dan berseru: "Kasihanilah aku, ya Tuhan, Anak Daud, karena
anakku perempuan kerasukan setan dan sangat menderita."
23 Tetapi Yesus sama sekali tidak menjawabnya. Lalu murid-murid-Nya
datang dan meminta kepada-Nya: "Suruhlah ia pergi, ia mengikuti kita
dengan berteriak-teriak."
24 Jawab Yesus: "Aku diutus hanya kepada
domba-domba yang hilang dari umat Israel."
25 Tetapi perempuan itu mendekat dan menyembah Dia
sambil berkata: "Tuhan, tolonglah aku."
26 Tetapi Yesus menjawab: "Tidak patut
mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada
anjing."
27 Kata perempuan itu: "Benar Tuhan, namun
anjing itu makan remah-remah yang jatuh dari meja tuannya."
28 Maka Yesus menjawab dan berkata kepadanya:
"Hai ibu, besar imanmu, maka jadilah kepadamu seperti yang
kaukehendaki." Dan seketika itu juga anaknya sembuh.
Ada
tiga tahapan yang dialami oleh perempuan ini untuk menyadarkannya.
1. Tidak
dihiraukan oleh Tuhan Yesus.
2. Murid-murid
menyuruh untuk mengusir.
3. Dia
disebut anjing.
Sebenarnya
yang di alami perempuan ini menyayat hati, namun perempuan ini malah makin
merendah.
Matius
15 ini terkena meja roti sajian, ini menunjuk pengajaran yang begitu kuat untuk
memojokkan perempuan ini, tetapi dia menerima sekalipun pengajaran ini datang
begitu keras. Kadangkala anak Tuhan dan bahkan hamba Tuhan yang mengajar tidak
mau menerima kalau dipojokkan oleh Firman pengajaran.
Perempuan
ini disamakan dengan anjing, inilah perilaku orang Tirus dan Sidon bagaikan
anjing, namun perempuan ini menerima koreksi Tuhan ini sehingga akhirnya
anaknya tertolong. Kadang kala orang tua tidak menyadari, sementara buah nikah
digasak (dihancurkan) oleh iblis lalu orang tua sebagai pokok dikoreksi tetapi
malah marah dan membelakangi Tuhan. Bagaimana anak-anak bisa tertolong kalau marah
kepada Tuhan?
Kita
harus berbesar hati ketika kita menerima Firman. Setajam apapun Firman Tuhan
yang datang kepada kita tujuannya untuk menolong dan mengangkat kita. Semanis
apapun bujuk rayu iblis itu untuk mencelakakan dan menghancurkan kita.
Upaya
Tirus ini adalah untuk mencelakakan, dia akan menggiring pelan-pelan supaya
kehidupan itu bersekutu dengan Edom artinya kehilangan hak dan berkat sulung. Iblis
tahu bahwa gereja Tuhan akan diangkat pada level tertentu yaitu anak-anak
sulung. Ini adalah janjinya Tuhan.
Yakobus 1:18
Atas kehendak-Nya sendiri Ia telah menjadikan kita
oleh firman kebenaran, supaya kita pada tingkat yang tertentu menjadi anak
sulung di antara semua ciptaan-Nya.
Berkat
sulung ini sebenarnya haknya Edom tetapi dia kehilangan dan jatuh kepada Yakub.
Berkat sulung ini Tuhan janji untuk kita juga dan bukan hanya untuk Yakub saja.
Kejadian 27:27
Lalu datanglah Yakub dekat-dekat dan diciumnyalah
ayahnya. Ketika Ishak mencium bau pakaian Yakub, diberkatinyalah dia, katanya:
"Sesungguhnya bau anakku adalah sebagai bau padang yang diberkati TUHAN.
Untuk
mendapatkan berkat sulung pertama-tama harus mencium ayah. Artinya ada roh
perdamaian. Bapa yang dimaksud pertama adalah Bapa Sorgawi, kita harus berdamai
dengan Bapa Sorgawi sebab Dia yang merancang dan memikirkan agar kita diangkat
menjadi anak sulung.
Lukas 1:17
dan ia akan berjalan mendahului Tuhan dalam roh dan
kuasa Elia untuk membuat hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya dan hati
orang-orang durhaka kepada pikiran orang-orang benar dan dengan demikian
menyiapkan bagi Tuhan suatu umat yang layak bagi-Nya."
Berkat
sulung:
1.
Bau
padang yang diberkati
Ciri pertama kehidupan yang akan
mencapai level anak sulung adalah dia menghargai penggembalaan. Jangan mengentengkan penggembalaan, sebab dalam
penggembalaan itu Tuhan sudah menetapkan gembala.
Kisah
Para Rasul 20:28
Mereka
sangat berdukacita, terlebih-lebih karena ia katakan, bahwa mereka tidak akan
melihat mukanya lagi. Lalu mereka mengantar dia ke kapal.
Yakub
selalu dekat dengan kandang penggembalaan dan ia tahu selera bapanya. Esau juga
tahu selera bapanya hanya perbedaannya Esau menyajikan makanan dari binatang
buruan sedangkan Yakub menyajikan makanan dari binatang yang digembalakan.
Yakub
mengambil dua ekor anak kambing sesuai anjuran ibunya dan dikelola menurut
selera bapanya. Dua ekor anak kambing dimakan oleh satu orang. Pengertiannya
adalah di dalam penggembalaan yang dinikmati oleh Yakub ada suasana dua menjadi
satu. Itu adalah suasana yang harus kita nikmati supaya kita yang tadinya dua
bisa menjadi satu. Jadi penggembalaan
yang ditetapkan oleh Tuhan bernuansa untuk membawa gereja dua menjadi satu,
inilah yang disebut suasana mempelai.
Persekutuan
nikah adalah persekutuan kecil yang akan menjadi besar dalam persekutuan semua
anggota Tubuh Kristus yang akhirnya menjadi persekutuan dua menjadi satu, yaitu
Tubuh/gereja Tuhan yang sempurna dengan Yesus sebagai Kepala. Untuk menjadikan
dua menjadi satu itu kita harus berada di dalam wilayah penggembalaan. Di luar
wilayah penggembalaan yang akan menggiring kita untuk dua menjadi satu, kita
tidak akan sampai pada level anak sulung. Dua menjadi satu ini sasaran Tuhan,
ini yang menjadi selera Tuhan. Kalau kita mengentengkan ini sama dengan
melepaskan diri dari rencana Allah.
Pada
hari yang keenam bangsa Israel memungut manna dua gomer untuk satu orang. Kita
sekarang berada pada hari yang keenam dalam minggu ketebusan maka kita
mendengar Firman dua menjadi satu/Firman mempelai (KABAR MEMPELAI).
2.
Menerima
berkat embun dari langit, itulah Firman Tuhan.
Kejadian 27:28
Allah
akan memberikan kepadamu embun yang dari langit dan tanah-tanah gemuk di bumi
dan gandum serta anggur berlimpah-limpah.
Di
dalam penggembalaan yang mendorong kita untuk masuk pada dua menjadi satu
berkat, kita akan menerima berkat embun dari langit, yaitu Firman Tuhan, Ini
adalah kebaikan Raja.
Amsal 19:12b
kebaikan raja seperti embun yang
membasahi tumbuh-tumbuhan.
Tuhan
memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar