Puji Tuhan, Salam sejahtera di dalam nama Tuhan Yesus Kristus, selamat kita berbahagia memandang Tuhan di dalam FirmanNya.
Imamat 4:1-12
1 TUHAN berfirman kepada Musa:
2 "Katakanlah kepada orang Israel: Apabila
seseorang tidak dengan sengaja berbuat dosa dalam sesuatu hal yang dilarang
TUHAN dan ia memang melakukan salah satu dari padanya,
3 maka jikalau yang berbuat dosa itu imam yang
diurapi, sehingga bangsanya turut bersalah, haruslah ia mempersembahkan kepada
TUHAN karena dosa yang telah diperbuatnya itu, seekor lembu jantan muda yang
tidak bercela sebagai korban penghapus dosa.
4 Ia harus membawa lembu itu ke pintu Kemah
Pertemuan, ke hadapan TUHAN, lalu ia harus meletakkan tangannya ke atas kepala
lembu itu, dan menyembelih lembu itu di hadapan TUHAN.
5 Imam yang diurapi itu harus mengambil sebagian
dari darah lembu itu, lalu membawanya ke dalam Kemah Pertemuan.
6 Imam harus mencelupkan jarinya ke dalam darah itu,
dan memercikkan sedikit dari darah itu, tujuh kali di hadapan TUHAN, di depan
tabir penyekat tempat kudus.
7 Kemudian imam itu harus membubuh sedikit dari
darah itu pada tanduk-tanduk mezbah pembakaran ukupan dari wangi-wangian, yang
ada di hadapan TUHAN di dalam Kemah Pertemuan, dan semua darah selebihnya harus
dicurahkannya kepada bagian bawah mezbah korban bakaran yang di depan pintu
Kemah Pertemuan.
8 Segala lemak lembu jantan korban penghapus dosa
itu harus dikhususkannya dari lembu itu, yakni lemak yang menyelubungi isi perut
dan segala lemak yang melekat pada isi perut itu,
9 dan lagi kedua buah pinggang dan lemak yang
melekat padanya, yang ada pada pinggang, dan umbai hati yang harus
dipisahkannya beserta buah pinggang itu,
10 sama seperti yang dikhususkan dari lembu korban
keselamatan. Imam harus membakar semuanya di atas mezbah korban bakaran.
11 Adapun kulit lembu jantan itu dan segala
dagingnya, beserta kepala dan betisnya dan isi perutnya dan kotorannya,
12 jadi lembu jantan itu seluruhnya harus dibawanya
ke luar perkemahan, ke suatu tempat yang tahir, ke tempat pembuangan abu, dan
lembu itu harus dibakarnya sampai habis di atas kayu api di tempat pembuangan
abu.
Imamat pasal 4 terbagi 4 bagian:
1. Ayat
1-12 Kesalahan seorang imam.
Terkena
injil Yohanes yang menampilkan Yesus sebagai Anak Allah.
2. Ayat
13-21 Kesalahan yang dilakukan oleh seluruh umat Tuhan.
Terkena
injil Markus yang menampilkan Yesus sebagai hamba.
3. Ayat
22-26 Kesalahan yang dilakukan seorang penghulu atau seorang pemuka.
Terkena
injil Matius yang menampilkan Yesus sebagai Raja.
4. Ayat
27-35 Kesalahan seorang kaum awam/rakyat jelata.
Terkena
injil Lukas yang menampilkan Yesus sebagai manusia.
Ayat yang kita baca di atas bersuasana Injil Yohanes
yang berbicara tentang Anak Allah yang menanggung dosa manusia. Dia rela
meninggalkan kemuliaanNya untuk menjadi sama dengan kita manusia yang berdosa
(hanya Yesus tidak berdosa) untuk menanggung dosa kita.
Yang ditaruh pada urutan atas adalah imam yang
melakukan pelanggaran dan berakibat kepada umat Tuhan. Jadi pelanggaran yang
dilakukan oleh imam, apalagi gembala, akan mempengaruhi rohani umat Tuhan. Itu
sebabnya ini yang lebih dahulu harus diangkat, sebab bila tidak diangkat
berarti hamba Tuhan ini lupa posisinya sebagai mitra kerja dari Imam Besar
yaitu Anak Allah.
Tugas dari Imam Besar yang adalah Anak Allah yang
mengambil rupa sebagai manusia dipercayakan Tuhan kepada imam yang secara
khusus adalah gembala untuk melayani umat Tuhan di dalam kekurangan dan
kelemahannya agar bukan menambah dosa tetapi keluar dari suasana dosa. Tetapi bagaimana
kalau imam itu sendiri terlibat di dalam pelanggaran?
Ibrani
2:14-15
14 Karena anak-anak itu adalah anak-anak dari darah
dan daging, maka Ia juga menjadi sama dengan mereka dan mendapat bagian dalam
keadaan mereka, supaya oleh kematian-Nya Ia memusnahkan dia, yaitu Iblis, yang
berkuasa atas maut;
15 dan supaya
dengan jalan demikian Ia membebaskan mereka yang seumur hidupnya berada dalam
perhambaan oleh karena takutnya kepada maut.
Dalam kitab Maleakhi, imam itu ditegur oleh Tuhan
tetapi berbalik malah menyerang Tuhan. Tentu yang dilihat oleh mereka itu yang
mereka lawan, yaitu Maleakhi. Memang bukan Tuhan secara langsung yang mereka
lawan tetapi Maleakhi yang sebenarnya Maleakhi hanya sebagai alat. Tetapi
sesungguhnya yang mereka lawan adalah Tuhan.
Maleakhi
1:6-7
6 Seorang anak menghormati bapanya dan seorang hamba
menghormati tuannya. Jika Aku ini bapa, di manakah hormat yang kepada-Ku itu?
Jika Aku ini tuan, di manakah takut yang kepada-Ku itu? firman TUHAN semesta
alam kepada kamu, hai para imam yang menghina nama-Ku. Tetapi kamu berkata:
"Dengan cara bagaimanakah kami menghina nama-Mu?"
7 Kamu membawa roti cemar ke atas mezbah-Ku, tetapi
berkata: "Dengan cara bagaimanakah kami mencemarkannya?" Dengan cara
menyangka: "Meja TUHAN boleh dihinakan!"
Karena penyelewengan imam ini mengakibatkan umat
Tuhan ikut melakukan kesalahan yang sebenarnya mereka tidak harus seperti itu.
Imam di sini menyajikan roti cemar. Imam adalah bagaikan oikonomos (bendahara) yang
dipercayakan perkara yang rohani. Tetapi manakala imam ini menyajikan perkara
yang rohani tetapi sudah tercemar maka jemaat bukan hanya bersalah tetapi juga dapat
hukuman dari Tuhan.
Hamba Tuhan bagaikan oikonomos yang mengeluarkan
harta yang lama dan harta yang baru yaitu kekayaan rahasia Firman dari perjanjian
lama dan perjanjian baru. Kalau ini sudah tercemar dan hamba Tuhan tidak mau
lepas dan tidak mau keluar dari permasalahan itu maka jemaat yang dilayani
kelak akan dihukum oleh Tuhan. Dan kalau jemaat dihukum maka yang bertanggung
jawab adalah gembala. Di depan gembala jemaat akan dianiaya oleh antikris dan
gembala yang paling terakhir.
Bilangan
18:5
Dan kamu ini haruslah melakukan kewajibanmu mengenai
tempat kudus dan kewajibanmu mengenai mezbah, supaya orang Israel jangan lagi
tertimpa oleh murka.
Contoh kongkrit di mana ketika imam berbuat salah
maka umat kena dampaknya:
Imamat
22:15-16
15 Janganlah pada imam melanggar kekudusan
persembahan-persembahan kudus orang Israel yang telah dikhususkan bagi TUHAN,
16 karena dengan
demikian mereka mendatangkan kepada orang Israel kesalahan yang harus ditebus,
apabila mereka memakan persembahan-persembahan kudus mereka, sebab Akulah
TUHAN, yang menguduskan mereka."
Kalau gembala menerima korban dan dimanfaatkan salah
maka umat yang dihantam oleh Tuhan. Itu sebabnya gembala yang menerima korban
sebagai balas jasa pelayanannya jangan sampai digunakan untuk keenakan
dagingnya yaitu dengan pelesir yang bukan karena Firman. Itu kesalahan besar!
Karena kesalahan anak-anak imam Eli mengakibatkan
bencana besar bagi Israel.
I
Samuel 2:24-25
24 Janganlah begitu, anak-anakku. Bukan kabar baik yang
kudengar itu bahwa kamu menyebabkan umat TUHAN melakukan pelanggaran.
25 Jika seseorang berdosa terhadap seorang yang
lain, maka Allah yang akan mengadili; tetapi jika seseorang berdosa terhadap
TUHAN, siapakah yang menjadi perantara baginya?" Tetapi tidaklah
didengarkan mereka perkataan ayahnya itu, sebab TUHAN hendak mematikan mereka.
Mereka ini sebenarnya menjadi pengantara tetapi
tidak berfungsi lagi karena mereka melakukan pelanggaran bahkan pelanggaran
amoral, mereka tidur dengan wanita-wanita yang melayani di pelataran. Kemudian
korban yang dibawa oleh umat mereka ambil sebelum direbus dan yang sedang
direbus mereka cucuk lalu diambil. Artinya mereka tidak memberikan kesempatan
pelayanan umat Tuhan itu berlangsung dengan mulus dan baik tetapi mereka potong
di tengah jalan
Mengapa imam lebih dahulu harus dibenahi? Karena
harus menjadi pengantara umat dengan Tuhan. Hamba Tuhan harus memahami ini
supaya jangan melakukan kesalahan yang berkesinambungan.
Begitu besar peran hamba Tuhan yang menghadap Tuhan.
Tidak boleh ada yang mengusik dan mengganggu gugat sebab perannya besar dan
beresiko tinggi. Kalau salah masuk ke ruangan maha suci berarti taruhannya
nyawa. Kalau tidak membawa salah satu yaitu bokor yang berisi darah atau
pedupaan maka pasti dia dibunuh oleh Tuhan.
Imamat
16:17
Seorang pun tidak boleh hadir di dalam Kemah
Pertemuan, bila Harun masuk untuk mengadakan pendamaian di tempat kudus, sampai
ia keluar, setelah mengadakan pendamaian baginya sendiri, bagi keluarganya dan
bagi seluruh jemaah orang Israel.
Tidak mungkin menangani keluarga dan seluruh jemaah
kalau hamba Tuhan tidak dibenahi hiudpnya. Lebih dahulu hamba Tuhan yang berbenah
diri dan jangan ada yang mengganggu saat hamba Tuhan membenahi diri supaya
benar-benar fokus sehingga ketika ia tampil untuk membenahi umat Tuhan tidak
ada kendala lagi. Apalagi dalam hal ini hamba Tuhan adalah bendahara yang
membagi-bagi Firman. Bagaimana bisa ia membagi Firman dalam kemurnian dan
kesejukanNya kalau dia sendiri menghinakan meja Tuhan dan menganggap bahwa
ibadah itu hanya suatu upacara belaka.
Ibadah bukan suatu upacara belaka tetapi tempat kita
digembleng dan dibina supaya kelak wujud tampil tanpa cacat cela dan kerut.
Oleh karena itu setiap saat yang lebih dahulu berbenah diri adalah saya sebagai
imam (gembala).
Selamat tidaknya jemaat ada di atas pundak gembala.
Yang dibicarakan adalah selamat yang akan datang, bukan selamat yang sekarang.
Kalau sekarang meninggal maka bisa yakin selamat. Tetapi bagaimana kalau
terjadi penyingkiran gereja, apakah saudara masuk penyingkiran? Kalau tidak
berarti masuk aniaya antikris, bisakah saudara mempertahankan keselamatan itu?
Keselamatan yang akan datang ini yang harus menjadi fokus gereja Tuhan. Jangan
hanya berpikir sampai pada Yesus yang telah mati untuk menyelamatkan kita.
Efesus
5:25
Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus
telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya
Memang kita sudah selamat tetapi kita sedang
diselamatkan,
Efesus
5:26
untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya
dengan memandikannya dengan air dan firman,
dan akan diselamatkan.
Efesus
5:27
supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di
hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu,
tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela.
Keselamatan yang akan datang ini yang perlu
diperhatikan. Ketika kedatangan Yesus kedua kali keselamatan yang akan datang
ini disebutkan lagi.
Ibrani
9:28
demikian pula
Kristus hanya satu kali saja mengorbankan diri-Nya untuk menanggung dosa banyak
orang. Sesudah itu Ia akan menyatakan diri-Nya sekali lagi tanpa menanggung
dosa untuk menganugerahkan keselamatan (penuh) kepada mereka, yang menantikan
Dia.
Kedatangan Tuhan bersifat dua hal:
Ø Parusia yaitu
seperti pencuri, khusus kepada mempelai wanitaNya. Menjelang 3½ tahun aniaya.
Ø Epifania yaitu
kedatangan Yesus secara umum. Sesudah 3½ tahun aniaya.
Yang dibicarkan di sini adalah kedatangan Tuhan
dalam suasana parusia, apakah kita
akan berada disitu? Ini yang harus terpatri dalam pikiran hamba Tuhan agar
jangan hanya menjalankan ibadah sebagai upacara belaka, namun harus bisa mempertanggung
jawabkan supaya kelak jemaat masuk pada penyingkiran. Kalau sudah dipaparkan
kemudian ada jemaat yang tidak peduli, maka itu adalah kesalahannya sendiri.
Efesus
4:30
Dan janganlah kamu mendukakan Roh Kudus Allah, yang
telah memeteraikan kamu menjelang hari penyelamatan.
Bukankah kita sudah diselamatkan? Saat diselamatkan
kita sudah merasakan cengkraman Roh Kudus.
Efesus
1:13
Di dalam Dia kamu juga -- karena kamu telah
mendengar firman kebenaran, yaitu Injil keselamatanmu -- di dalam Dia kamu
juga, ketika kamu percaya, dimeteraikan dengan Roh Kudus, yang dijanjikan-Nya
itu.
Roh Kudus ini jangan didukakan karena kita sudah
dekat dengan waktu parusia.
Roma
13:11
Hal ini harus kamu lakukan, karena kamu mengetahui
keadaan waktu sekarang, yaitu bahwa saatnya telah tiba bagi kamu untuk bangun
dari tidur. Sebab sekarang keselamatan sudah lebih dekat bagi kita dari pada
waktu kita menjadi percaya.
Hamba Tuhan sebagai bendahara, dalam setiap
pelayanannya membagi kasih karunia kepada jemaat sama seperti rasul Paulus.
Jadi umat Tuhan mendapatkan kasih karunia dari bendahara yang dipercayakan
Tuhan kasih karunia. Kalau tidak dikaruniakan kasih karunia apa yang mau
dibagi?
Petrus sekalipun ditegur dia tidak meraju dan ketika
disebut iblis ia menerima lalu berbenah diri. Andaikan Petrus marah ketika
disebut iblis maka dia tidak akan menyaksikan Yesus dipermuliakan. Ketika
Petrus ditegur oleh Paulus di depan umat karena kepergok melakukan kesalahan,
Petrus dengan rendah hati menerima. Seandainya Petrus marah maka dia bukan lagi
hamba Tuhan teladan.
Hamba Tuhan harus mau berbenah diri. Harus berusaha
bagaimana supaya berkenan kepada Tuhan bukan berusaha supaya mendapatkan
sesuatu/mendapatkan keuntungan jasmani.
Jangan sampai saya menyajikan roti cemar kepada
jemaat! Kemudian ketika ditegur tetap ngotot dan tidak mau menerima teguran,
malah membenci yang menegur.
I
Timotius 4:16
Awasilah dirimu sendiri dan awasilah ajaranmu.
Bertekunlah dalam semuanya itu, karena dengan berbuat demikian engkau akan menyelamatkan
dirimu dan semua orang yang mendengar engkau.
Selalu dimulai dari diri sendiri baru orang lain.
Jadi imam itu harus yakin dengan benar bahwa dia selamat.
Filipi
1:7
Memang sudahlah sepatutnya aku berpikir demikian
akan kamu semua, sebab kamu ada di dalam hatiku, oleh karena kamu semua turut
mendapat bagian dalam kasih karunia yang diberikan kepadaku, baik pada waktu
aku dipenjarakan, maupun pada waktu aku membela dan meneguhkan Berita Injil.
Ada 4 kriteria hamba Tuhan sebagai oikonomos/pembagi
kasih karunia Tuhan.
1.
Paham
rahasia keselamatan yang akan datang.
Contohnya
adalah Nuh. Kepada Nuh dibukakan tentang rahasia keselamatan yang akan datang
karena dia memiliki kasih karunia. Ini kriteria hamba Tuhan yang dipercayakan
untuk membagi kasih karunia kepada umat.
Kejadian 6:8, 13-14
8
Tetapi Nuh mendapat kasih karunia di mata TUHAN.
13
Berfirmanlah Allah kepada Nuh: "Aku telah memutuskan untuk mengakhiri
hidup segala makhluk, sebab bumi telah penuh dengan kekerasan oleh mereka, jadi
Aku akan memusnahkan mereka bersama-sama dengan bumi.
14
Buatlah bagimu sebuah bahtera dari kayu gofir; bahtera itu harus kaubuat
berpetak-petak dan harus kaututup dengan pakal dari luar dan dari dalam.
Setelah
rahasia keselamatan itu diberitahu kepadanya maka dia harus kerjakan. Tidak
mungkin saya membagi rahasia keselamatan kepada saudara kalau tidak dipercayakan
kasih karunia, rahasia keselamatan yang akan datang dan lebih dahulu harus saya
kerjakan baru disampaikan kepada jemaat.
Bahtera
itu harus dipakal artinya jangan sampai dunia masuk. Orang yang tahu rahasia
keselamatan tidak akan mengizinkan dunia masuk dalam pelayanan. Seandainya saya
sebagai hamba Tuhan mengijinkan dunia masuk maka jangan dengarkan saya karena
itu berarti saya tidak mengerti kasih karunia. Harus jelas pemanfaatan berkat
Tuhan yang kita terima supaya jangan sampai dunia masuk.
Bahtera
dibuat dari kayu gofir berarti yang ditekankan adalah mutu dan bukan jumlah
yang jadi ukuran.
Dipetak-petak
maksudnya supaya nikah itu terbenahi. Jangan sampai Sem masuk di kamar Yafet,
atau Yafet masuk di kamarnya Ham. Rahasia keselamatan yang akan datang adalah
nikah kita yang terbenahi menuju pada nikah yang rohani. Itu sebabnya mari kita
benahi nikah dari sekarang.
Zaman
Nuh disebutkan bumi rusak. Itulah dunia sekarang yang sedang rusak dan makin
rusak. Sementara bumi semakin rusak, Tuhan membenahi nikah mulai dari kepala
rumah tangga.
Kejadian 6:20
Dari
segala jenis burung dan dari segala jenis hewan, dari segala jenis binatang
melata di muka bumi, dari semuanya itu harus datang satu pasang kepadamu,
supaya terpelihara hidupnya.
2.
Walaupun
dibenci dia tidak membalas membenci.
Tidak
ada di dalam kamus hati orang yang punya kasih karunia untuk membalas kebencian
atau ada perasaan iri dalam hatinya. Contohnya adalah Yusuf yang dibenci oleh
saudara-saudaranya sendiri tetapi ia tidak membalas.
Kejadian 37:4-5, 8
4
Setelah dilihat oleh saudara-saudaranya, bahwa ayahnya lebih mengasihi Yusuf
dari semua saudaranya, maka bencilah mereka itu kepadanya dan tidak mau
menyapanya dengan ramah.
5
Pada suatu kali bermimpilah Yusuf, lalu mimpinya itu diceritakannya kepada
saudara-saudaranya; sebab itulah mereka lebih benci lagi kepadanya.
8
Lalu saudara-saudaranya berkata kepadanya: "Apakah engkau ingin menjadi
raja atas kami? Apakah engkau ingin berkuasa atas kami?" Jadi makin
bencilah mereka kepadanya karena mimpinya dan karena perkataannya itu.
Yusuf
dibenci karena dia tidak suka dengan perbuatan saudara-saudaranya dan
melaporkan kepada bapanya. Namun Yusuf tidak membalas kebencian
saudara-saudaranya. Apa yang disampaikan oleh Yusuf dinilai oleh saudara-saudaranya
adalah kesombongan. Padahal itu ada tujuan Tuhan memakai mulut Yusuf untuk
membenahi mereka.
Kisah Para Rasul 7:9-10
9
Karena iri hati, bapa-bapa leluhur kita menjual Yusuf ke tanah Mesir, tetapi
Allah menyertai dia,
10 dan melepaskannya dari segala
penindasan serta menganugerahkan kepadanya kasih karunia dan hikmat,
ketika ia menghadap Firaun, raja Mesir. Firaun mengangkatnya menjadi kuasa atas
tanah Mesir dan atas seluruh istananya.
Seringkali
orang yang mau mengedepankan kebenaran / kesucian selalu dicap sombong.
Kadang
kala berkata tidak membenci tetapi masih menyimpan sakit hati dan dendam. Orang
yang membenci dan suka membalas bukanlah pembagi kasih karunia. Itu sebabnya
rahasia keselamatan itu kabur dan samar-samar sebab tidak memiliki hati yang
penuh dengan kasih karunia untuk mengampuni orang lain. Daud malah berdoa puasa
ketika orang-orang yang membencinya jatuh sakit.
Mazmur 35:13-14
13
Tetapi aku, ketika mereka sakit, aku memakai pakaian kabung; aku menyiksa
diriku dengan berpuasa, dan doaku kembali timbul dalam dadaku,
14 seolah-olah temanku atau saudarakulah
yang sakit, demikianlah aku berlaku; seperti orang yang berkeluh kesah karena
kematian ibu, demikianlah aku tunduk dengan pakaian kabung.
3.
Tampil
beda
Mengapa
bisa tampil beda? Karena digembalakan oleh Firman Tuhan (digembalakan oleh
Allah).
Keluaran 33:12, 16-17
12 Lalu berkatalah Musa kepada TUHAN:
"Memang Engkau berfirman kepadaku: Suruhlah bangsa ini berangkat, tetapi
Engkau tidak memberitahukan kepadaku, siapa yang akan Kauutus bersama-sama
dengan aku. Namun demikian Engkau berfirman: Aku mengenal namamu dan juga
engkau mendapat kasih karunia di hadapan-Ku.
16
Dari manakah gerangan akan diketahui, bahwa aku telah mendapat kasih karunia di
hadapan-Mu, yakni aku dengan umat-Mu ini? Bukankah karena Engkau berjalan
bersama-sama dengan kami, sehingga kami, aku dengan umat-Mu ini, dibedakan dari
segala bangsa yang ada di muka bumi ini?"
17 Berfirmanlah TUHAN kepada Musa:
"Juga hal yang telah kaukatakan ini akan Kulakukan, karena engkau telah
mendapat kasih karunia di hadapan-Ku dan Aku mengenal engkau."
Umat
yang digembalakan harus tampil beda kalau benar mendapat kasih karunia. Namun
tidak semua umat digembalakan bisa tampil beda sebab Yudas Iskariot
(pengkhianat) pasti ada. Juga harus tampil beda dalam cara berpakaian jangan
seperti orang dunia, terutama saat datang beribadah.
Roma 12:1-2
1 Karena itu, saudara-saudara, demi
kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai
persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah
ibadahmu yang sejati.
2 Janganlah kamu menjadi serupa dengan
dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat
membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah
dan yang sempurna.
Kalau
kita menghadapi permasalahan harus selalu mendahulukan Firman. Ketika amarah
kita mau meledak segera ingat Firman, itu namanya tampil beda.
“Bukankah karena Engkau berjalan
bersama-sama dengan kami” berarti Tuhan menggembalakan secara
langsung, Firman langsung mereka terima. Untuk kita sekarang berarti
digembalakan oleh Firman Tuhan dalam kemurnianNya.
Permohonan
Musa diclaim oleh Tuhan dan Tuhan benar melakukan. Kalau Allah melakukan maka
pasti terasa pada diri kita. Kalau tidak merasa berarti Allah tidak melakukan
bagi diri orang tersebut, ia tidak mendapatkan pembagian kasih karunia.
4.
Rahasia
pembangunan Tubuh Kristus dibukakan kepadanya
Contohnya
adalah Daud.
Kisah Para Rasul 7:46
Daud
telah mendapat kasih karunia di hadapan Allah dan ia memohon, supaya ia
diperkenankan untuk mendirikan suatu tempat kediaman bagi Allah Yakub.
Tuhan
mengilhami Daud tentang pembangunan Bait Allah yang menunjuk Tubuh Kristus. Kepada
hamba Tuhan yang mendapat kasih karunia untuk dibagikan kepada jemaat, rahasia
pembangunan Tubuh Kristus pasti dibukakan kepadanya.
I Tawarikh 28:19; 29:1
28:19
Semuanya itu terdapat dalam tulisan yang diilhamkan kepadaku oleh TUHAN, yang
berisi petunjuk tentang segala pelaksanaan rencana itu.
29:1
Berkatalah raja Daud kepada segenap jemaah itu: "Salomo, anakku yang
satu-satunya dipilih Allah adalah masih muda dan kurang berpengalaman, sedang
pekerjaan ini besar, sebab bukanlah untuk manusia bait itu, melainkan untuk
TUHAN Allah.
Rahasia
pembangunan Tubuh Kristus jangan berorientasi/mengarah kepada manusia tetapi
kepada Tuhan! Jadi saya menggembalakan saudara bukan untuk diriku tetapi untuk
Tuhan.
I Tawarikh 29:3,5b,9,14,17
3 Lagipula oleh karena cintaku kepada
rumah Allahku, maka sebagai tambahan pada segala yang telah kusediakan bagi
rumah kudus, aku dengan ini memberikan kepada rumah Allahku dari emas dan perak
kepunyaanku sendiri
5b
Maka siapakah pada hari ini yang rela memberikan persembahan kepada
TUHAN?"
9
Bangsa itu bersukacita karena kerelaan mereka masing-masing, sebab dengan tulus
hati mereka memberikan persembahan sukarela kepada TUHAN; juga raja Daud sangat
bersukacita.
14
Sebab siapakah aku ini dan siapakah bangsaku, sehingga kami mampu memberikan
persembahan sukarela seperti ini? Sebab dari pada-Mulah segala-galanya
dan dari tangan-Mu sendirilah persembahan yang kami berikan kepada-Mu.
17
Aku tahu, ya Allahku, bahwa Engkau adalah penguji hati dan berkenan kepada
keikhlasan, maka aku pun mempersembahkan semuanya itu dengan sukarela dan
tulus ikhlas. Dan sekarang, umat-Mu yang hadir di sini telah kulihat memberikan
persembahan sukarela kepada-Mu dengan sukacita.
Jadi
kasih karunia yang dimiliki oleh Daud menggambarkan kasih karunia yang dimiliki
oleh pelayan atau orang yang menyelenggarakan kebaktian yang mengerti rahasia
pembangunan Tubuh Kristus dimana semuanya bermuara kepada Tuhan. Landasan
mereka berbuat adalah dengan sukarela dan tidak terpaksa. Dahulu yang dilakukan
oleh bangsa Israel adalah yang jasmani. Untuk kita sekarang ada proyek jasmani
ada proyek yang rohani. Kalau yang jasmani tidak boleh dengan terpaksa,
terlebih lagi yang rohani tidak boleh dengan terpaksa.
Kehidupan
yang melayani dengan tidak terpaksa adalah kehidupan yang mendapatkan kasih
karunia.
Hamba
Tuhan yang harus lebih dahulu terbenahi. Sehingga dalam pelayanan sasarannya
adalah pribadi Yesus Mempelai Pria Sorga, kemudian hamba Tuhan membagikan ini
kepada sidang jemaat, sehingga sidang jemaat juga akan didorong dengan
sukarela. Kalau dengan terpaksa berarti tidak mendapat kasih karunia. Walaupun
secara kasat mata, dihambur dari mimbar, tetapi ada yang menerima dengan
sukarela dan ada yang melaksanakan dengan terpaksa.
II Korintus 9:6-8
6
Camkanlah ini: Orang yang menabur sedikit, akan menuai sedikit juga, dan orang
yang menabur banyak, akan menuai banyak juga.
7
Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan dengan
sedih hati atau karena paksaan, sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan
sukacita.
8
Dan Allah sanggup melimpahkan segala kasih karunia kepada kamu, supaya kamu
senantiasa berkecukupan di dalam segala sesuatu dan malah berkelebihan di dalam
pelbagai kebajikan.
“Camkanlah ini” berarti sesuatu yang perlu
mendapat perhatian double.
Bagaimana pelayanan Yesus yang diceritakan dalam
injil Yohanes?
Yohanes
19:30; 20:20,27
19:30 Sesudah Yesus meminum anggur asam itu,
berkatalah Ia: "Sudah selesai." Lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan
menyerahkan nyawa-Nya.
20:20 Dan sesudah berkata demikian, Ia menunjukkan
tangan-Nya dan lambung-Nya kepada mereka. Murid-murid itu bersukacita ketika
mereka melihat Tuhan.
20:27 Kemudian Ia berkata kepada Tomas:
"Taruhlah jarimu di sini dan lihatlah tangan-Ku, ulurkanlah tanganmu dan
cucukkan ke dalam lambung-Ku dan jangan engkau tidak percaya lagi, melainkan
percayalah."
Lukas
24:40
Sambil berkata demikian, Ia memperlihatkan tangan
dan kaki-Nya kepada mereka.
Tangan Yesus berlubang paku, kakiNya berlubang paku,
lambungNya juga ditusuk dengan lembing. Ini yang diperlihatkan ketika Ia bangkit
dari antara orang mati. Ini yang ditunjukkan supaya kita imam-imam mengerti
mengapa kita yang lebih dahulu dibenahi, yaitu supaya kita meneladani pelayanan
guru kita, pelayanan Imam Besar. Tuhan Yesus menunjukkan tangan dan kakiNya yang
berlobang paku serta lambungnya yang tertusuk lembing dengan maksud: “untuk
melayani kamu tanganKu beresiko tinggi kena paku, ini kakiKu berlubang paku
untuk berjalan menemui kamu, lihat lambungKu karena kasihKu kepadamu beresiko
tinggi sehingga harus ditusuk lembing”.
Ini yang harus ada dalam pelayanan kita. Memang
untuk mengasihi orang lain, apalagi yang membenci kita, kita harus menerima
resiko yang besar. Hamba Tuhan diajar oleh Tuhan untuk tidak menolak resiko
dalam pelayanan. Itu sebabnya kita perlu untuk dibenahi.
Tuhan memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar