Puji Tuhan, Salam sejahtera dalam nama Tuhan Yesus Kristus, Mempelai Pria Sorga yang kita nanti-nantikan.
Amos 1:6-8
6 Beginilah firman TUHAN: "Karena tiga
perbuatan jahat Gaza, bahkan empat, Aku tidak akan menarik kembali
keputusan-Ku: Oleh karena mereka telah mengangkut ke dalam pembuangan suatu
bangsa seluruhnya, untuk diserahkan kepada Edom,
7 Aku akan melepas api ke dalam tembok Gaza,
sehingga purinya dimakan habis;
8 Aku akan melenyapkan penduduk dari Asdod dan
pemegang tongkat kerajaan dari Askelon; Aku akan mengacungkan tangan-Ku melawan
Ekron, sehingga binasalah sisa-sisa orang Filistin," firman Tuhan ALLAH.
Dari
tujuh bangsa yang disebut dalam Amos pasal 1-2 semua mendapat pembalasan dari
Tuhan lewat dibakar dengan api. Yang akan dibakar dari Gaza adalah puri atau
maligai. Maligai adalah tempat yang menyenangkan.
Amos 1:7 (Terjemahan lama)
Maka sebab itu akan Kukirim kelak suatu api ke dalam
pagar tembok Gaza, yang makan habis akan segala maligainya.
Karena
4 perbuatan jahat Gaza maka apa yang telah menjadi keputusan Tuhan tidak bisa
ditarik lagi. Ini adalah bagian peringatan Tuhan kepada kita. Oleh karena itu
kita diberi kesempatan oleh Tuhan untuk beribadah dan melayani Dia agar kita
tidak berhadapan dengan pembalasan Tuhan yang mana Tuhan berkata “keputusanKu
tidak akan ditarik kembali” yaitu semuanya akan dibakar. Keputusan ini jangan
sampai kena kepada kita. Kita harus memperhatikan bagaimana seharusnya kita
beribadah dan melayani Tuhan sebab ibadah itu begitu besar keuntungannya tidak
hanya pada hidup yang akan datang tetapi pada saat sekarang ini.
I Timotius 6:6
Memang ibadah itu kalau disertai rasa cukup, memberi
keuntungan besar.
I Timotius 4:8
Latihan badani terbatas gunanya, tetapi ibadah itu
berguna dalam segala hal, karena mengandung janji, baik untuk hidup ini maupun
untuk hidup yang akan datang.
Kelak
kita akan melihat perbedaan antara orang yang beribadah dan yang fasik.
Maleakhi 3:18
Maka kamu akan melihat kembali perbedaan antara
orang benar dan orang fasik, antara orang yang beribadah kepada Allah dan orang
yang tidak beribadah kepada-Nya.
Berbicara
Gaza tidak bisa lepas dengan Filistin. Ada empat perbuatan jahat Gaza dan akan
dibicarakan tiga diantaranya..
1.
Merampas
sumur Abraham dan menutupnya
Kepada
kita telah Tuhan karuniakan sumur itulah Alkitab yang bagaikan sumur yang
airnya membual-bual. Sekarang ini ada tangan-tangan yang tidak bertanggung
jawab yang keluar dari pemikiran yang kotor yang mau mengotori sumur yang
begitu bersih airnya yaitu Firman Tuhan ini.
Bilangan 21:17-18
17
Pada waktu itu orang Israel menyanyikan nyanyian ini: "Berbual-buallah,
hai sumur! Mari kita bernyanyi-nyanyi berbalas-balasan karena sumur yang digali
oleh raja-raja,
18
yang dikorek oleh kaum bangsawan di antara bangsa itu dengan tongkat-tongkat
kerajaan, dengan tongkat-tongkat mereka." Dan dari padang gurun mereka
ke Matana;
Tongkat
kerajaan berbicara wibawa Salib.
Jangan
kita mengambil posisi seperti Gaza yaitu orang Filistin, untuk menyumbat sumur.
kalau seperti itu kita akan berhadapan dengan wibawa Salib. Itu sebabnya mari
kita berpihak pada kemurnian Firman. Sumur ini sangat dibutuhkan oleh para penggembala
bukan hanya untuk minuman gembala tetapi juga domba-domba yang digembalakan.
Ketika
sumur itu membual-bual mereka bernyanyi berbalas-balasan, berarti tidak hanya
sepihak. Buktikan sumur yang saudara miliki berbual-bual sehingga ada
keterkaitan satu dengan yang lain. Artinya ada hubungan yang harmonis antara yang
satu dengan yang lain.
Ishak
anak Abraham kembali menggali sumur Abraham tetapi orang Filistin merampasnya
lagi. Itu sebabnya Tuhan tidak lagi menarik keputusanNya dan membakar maligai
Gaza. Maligai berbicara kesenangan, berarti kalau membiarkan sumur itu dikotori
dengan kekerasan hati untuk mempertahankan Esek dan Sitna (artinya perselisihan
dan pertengkaran) maka kehidupan itu akan berhadapan dengan wibawa salib yaitu
pembakaran .
Gaza
itu artinya kuat atau diperkuat, berarti apa yang kotor malah mereka perkuat
dan bukannya menyerah untuk disucikan. Perselisihan dan pertengkaran itu justru
tambah diperkuat, akhirnya berhadapan dengan wibawa Salib.
Sumur
yang digali itu sangat dalam dan semakin dalam semakin mampu menghadapi
kekeringan. Artinya semakin dalam rahasia Firman dibukakan berarti itu semakin
ampuh untuk menghadapi kekeringan rohani. Orang yang mendengar pembukaan rahasia
Firman yang dalam tetapi tetap kering berarti apa yang dia katakan hanya hiasan
bibir belaka tetapi pikiran dan perasaannya tidak tertuju pada kedalaman
pembukaan Firman itu.
Ketika
Yakub menuju ke Haran ia berhenti di sumur dan ia melihat ada kelompok-kelompok
gembala yang mengelilingi sumur itu padahal hari masih siang. Ini sebenarnya
koreksi kepada para gembala yang “korupsi waktu”. Waktu penggembalaan masih ada
tetapi mereka sudah tidak mau menggembalakan lagi.
Kejadian 29:7-9
7
Lalu kata Yakub: "Hari masih siang, belum waktunya untuk mengumpulkan
ternak; berilah minum kambing dombamu itu, kemudian pergilah menggembalakannya
lagi."
8
Tetapi jawab mereka: "Kami tidak dapat melakukan itu selama segala
kumpulan binatang itu belum berkumpul; barulah batu itu digulingkan dari mulut
sumur dan kami memberi minum kambing domba kami."
9 Selagi ia berkata-kata dengan mereka,
datanglah Rahel dengan kambing domba ayahnya, sebab dialah yang
menggembalakannya.
Kelompok
domba yang terakhir datang adalah kawanan domba Laban yang digembalakan oleh
Rahel. Ini adalah gambaran gereja Tuhan hujan akhir dan kalau ini sudah tampil
maka sumur itu akan dibuka. Dengan kata lain kalau penutup sumur itu sudah
dibuka, rahasia Firman sudah dibuka itu tanda tampilnya Rahel yaitu gereja
hujan akhir. Sekarang ini jelas dan nyata rahasia Firman makin dibukakan kepada
kita, itu pertanda kita sudah berada pada saat-saat terakhir tampilnya gereja
Tuhan untuk menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Jangan kita membuang-buang waktu,
jangan malah menyumbat sumur air Firman yang mau membasuh hati dan pikiran kita
yang kotor supaya kita menjadi gereja Rahel, gereja yang sempurna.
Lea
menunjuk gereja yang menekankan persoalan mengejar jumlah jiwa.
Rahel
menunjuk gereja yang menekankan persoalan mutu rohani, soal jumlah adalah
urusannya Tuhan.
Menjelang
saat-saat terakhir jangan kita malah menghidupkan Sitna dan Esek yang artinya
perselisihan dan pertengkaran.
Kejadian 26:15-22
15
Segala sumur, yang digali dalam zaman Abraham, ayahnya, oleh hamba-hamba
ayahnya itu, telah ditutup oleh orang Filistin dan ditimbun dengan tanah.
16
Lalu kata Abimelekh kepada Ishak: "Pergilah dari tengah-tengah kami sebab
engkau telah menjadi jauh lebih berkuasa dari pada kami."
17
Jadi pergilah Ishak dari situ dan berkemahlah ia di lembah Gerar, dan ia
menetap di situ.
18
Kemudian Ishak menggali kembali sumur-sumur yang digali dalam zaman Abraham,
ayahnya, dan yang telah ditutup oleh orang Filistin sesudah Abraham mati;
disebutkannyalah nama sumur-sumur itu menurut nama-nama yang telah diberikan
oleh ayahnya.
19
Ketika hamba-hamba Ishak menggali di lembah itu, mereka mendapati di situ mata
air yang berbual-bual airnya.
20
Lalu bertengkarlah para gembala Gerar dengan para gembala Ishak. Kata mereka:
"Air ini kepunyaan kami." Dan Ishak menamai sumur itu Esek,
karena mereka bertengkar dengan dia di sana.
21
Kemudian mereka menggali sumur lain, dan mereka bertengkar juga tentang itu.
Maka Ishak menamai sumur itu Sitna.
22
Ia pindah dari situ dan menggali sumur yang lain lagi, tetapi tentang sumur ini
mereka tidak bertengkar. Sumur ini dinamainya Rehobot, dan ia berkata:
"Sekarang TUHAN telah memberikan kelonggaran kepada kita, sehingga kita
dapat beranak cucu di negeri ini."
Rehobot
artinya lapang atau luas. Kalau kita membuka hati lapang dan luas maka rohani
kita akan bertumbuh dan berkembang.
Pada
awalnya mereka menyumbat (menutup) sumur itu dengan tanah, artinya dengan
daging,
Kejadian 26:15
Segala sumur, yang digali dalam zaman
Abraham, ayahnya, oleh hamba-hamba ayahnya itu, telah ditutup oleh orang
Filistin dan ditimbun dengan tanah.
kemudian
memuncak dengan pertengkaran dan perselisihan, menyebabkan terkena keputusan
Tuhan untuk menghukum yang tidak bisa ditarik lagi, artinya tidak ada maaf lagi.
2.
Ulah
Orang Filistin kepada Simson
Mereka
menggunakan Delila untuk menjerat Simson dan akhirnya dia menjadi buta sebab
matanya dicungkil. Delila artinya lezat.
Jangan
sampai karena mengikuti kelezatan daging mengakibatkan mata rohani kita buta.
Kalau sudah buta (gelap) berarti sudah dekat pada pencabutan hak sulung. Tidak
akan ada pada perkumpulan anak-anak sulung di Yerusalem Sorgawi. Kegelapan
adalah tulah ke-9 kepada orang Mesir dan tulah ke-10 adalah anak sulung mati
(pencabutan hak sulung).
Jangan
ikut kelezatan daging, Alkitab malah mengajar kebalikkannya yaitu daging harus
disalib. Untuk apa daging disalib? Supaya kita menerima wibawa Salib yaitu kita
diangkat menjadi anak-anak sulung. Kalau kita beribadah dan melayani dengan
terpaksa dan tidak dengan ketulusan hati itu berarti kita masih mengikuti kelezatan
daging sebab belum mengutamakan Tuhan dalam segala hal.
Hakim-hakim 16:1-2,21
1
Pada suatu kali, ketika Simson pergi ke Gaza, dilihatnya di sana seorang
perempuan sundal, lalu menghampiri dia.
2
Ketika diberitahukan kepada orang-orang Gaza: "Simson telah datang ke
sini," maka mereka mengepung tempat itu dan siap menghadang dia
semalam-malaman itu di pintu gerbang kota, tetapi semalam-malaman itu mereka
tidak berbuat apa-apa, karena pikirnya: "Nanti pada waktu fajar kita akan
membunuh dia."
21
Orang Filistin itu menangkap dia, mencungkil kedua matanya dan membawanya ke
Gaza. Di situ ia dibelenggu dengan dua rantai tembaga dan pekerjaannya di
penjara ialah menggiling.
Kalau
melawak dalam pemberitaan Firman Allah itu sama dengan pemberita buta.
Hakim-hakim 16:23,25
23 Sesudah itu
berkumpullah raja-raja kota orang Filistin untuk mengadakan perayaan korban
sembelihan yang besar kepada Dagon, allah mereka, dan untuk bersukaria; kata
mereka: "Telah diserahkan oleh allah kita ke dalam tangan kita Simson,
musuh kita."
25 Ketika hati mereka riang gembira,
berkatalah mereka: "Panggillah Simson untuk melawak bagi kita."
Simson dipanggil dari penjara, lalu ia melawak di depan mereka, kemudian mereka
menyuruh dia berdiri di antara tiang-tiang.
Pekerjaan
Filistin ini membuat mata hamba Tuhan buta dan jemaat yang dipimpin juga akan
ikut terjerumus.
Matius 15:14
Biarkanlah mereka itu. Mereka orang buta
yang menuntun orang buta. Jika orang buta menuntun orang buta, pasti keduanya
jatuh ke dalam lobang."
Lubang
yang disebut di sini dalam terjemahan aslinya adalah bustanos yaitu lobang yang ada kotorannya. Akibatnya mulai dari
pemimpin jemaat (gembala) sampai dengan sidang jemaat sama-sama menjadi najis,
tidak mengalami penyucian.
3.
Orang
Filistin menyamakan Tabut Perjanjian dengan Dagon
Tuhan
tidak mau disamakan dengan apapun di dunia ini.
Yesaya 42:8
Aku
ini TUHAN, itulah nama-Ku; Aku tidak akan memberikan kemuliaan-Ku kepada yang
lain atau kemasyhuran-Ku kepada patung.
Dahulu
Tabut Perjanjian dalam bentuk fisik, sekarang tampil dalam bentuk berita yaitu
Kabar Mempelai, jangan kita samakan dengan yang lain! Ini kabar pemuncakkan
rahasia Firman Allah yang menampilkan nikah yang rohani antara Kristus dengan
gerejaNya.
I Samuel 5:2-4
2
Orang Filistin mengambil tabut Allah itu, dibawanya masuk ke kuil Dagon dan
diletakkannya di sisi Dagon.
3
Ketika orang-orang Asdod bangun pagi-pagi pada keesokan harinya, tampaklah
Dagon terjatuh dengan mukanya ke tanah di hadapan tabut TUHAN; lalu mereka
mengambil Dagon dan mengembalikannya ke tempatnya.
4 Tetapi ketika keesokan harinya mereka
bangun pagi-pagi, tampaklah Dagon terjatuh dengan mukanya ke tanah di hadapan
tabut TUHAN, tetapi kepala Dagon dan kedua belah tangannya terpenggal dan
terpelanting ke ambang pintu, hanya badan Dagon itu yang masih tinggal.
Tangan
dan kepala Dagon putus. Ini menunjukkan kepada kita bahwa dua kali Tuhan
menunjukkan murkanya kalau menyamaratakan Tabut Perjanjian dengan yang lain.
Jangan mencampur adukkan Firman pengajaran yang benar dengan yang lain, orang
yang seperti itu lama kelamaan akan hancur (putus hubungan kepala dengan tubuh).
Ibrani 6:18-20
18
supaya oleh dua kenyataan yang tidak berubah-ubah, tentang mana Allah tidak
mungkin berdusta, kita yang mencari perlindungan, beroleh dorongan yang kuat
untuk menjangkau pengharapan yang terletak di depan kita.
19
Pengharapan itu adalah sauh yang kuat dan aman bagi jiwa kita, yang telah
dilabuhkan sampai ke belakang tabir,
20
di mana Yesus telah masuk sebagai Perintis bagi kita, ketika Ia, menurut
peraturan Melkisedek, menjadi Imam Besar sampai selama-lamanya.
Mengapa
Tuhan berbicara soal perlindungan yang harus dicari? Karena ada hal yang
berbahaya yang akan muncul di depan kita sebab itu kita butuh perlindungan. Itu
sebabnya Tuhan memberi dorongan yang kuat dan kalau Tuhan yang mendorong
arahnya pasti jelas. Tuhan mendorong ke Ruangan Maha Kudus di mana di dalamnya
ada tabut perjanjian yang sekarang berbicara Kabar Mempelai.
Kalau
kita mendorong diri sendiri, kita bisa salah dorong. Tuhan mendorong lewat tiga
hal:
Ø Meja
Roti menunjuk Kristus Yesus lewat Firman dan Perjamuan Kudus.
Ø Kaki
Dian menunjuk Roh Kudus dengan karunia-karuniaNya.
Ø Mezbah
Dupa (doa penyembahan) menunjuk Kasih Allah Bapa.
Ini
yang mendorong kita masuk dalam Ruangan Maha kudus sehingga kita dilindungi
oleh Tuhan. Apa yang Tuhan karuniakan kepada kita biarlah kita resapi
sebaik-baiknya supaya hidup ini tidak salah arah.
Tuhan
memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar