Salam
sejahtera di dalam nama Tuhan Yesus Kristus.
Amos 9:11-15 (Janji tentang keselamatan)
9:11 "Pada hari itu Aku akan mendirikan kembali
pondok Daud yang telah roboh; Aku akan menutup pecahan dindingnya, dan akan
mendirikan kembali reruntuhannya; Aku akan membangunnya kembali seperti di
zaman dahulu kala,
9:12 supaya mereka menguasai sisa-sisa bangsa Edom
dan segala bangsa yang Kusebut milik-Ku," demikianlah firman TUHAN yang
melakukan hal ini.
9:13 "Sesungguhnya, waktu akan datang,"
demikianlah firman TUHAN, "bahwa pembajak akan tepat menyusul penuai dan
pengirik buah anggur penabur benih; gunung-gunung akan meniriskan anggur baru
dan segala bukit akan kebanjiran.
9:14 Aku akan memulihkan kembali umat-Ku Israel:
mereka akan membangun kota-kota yang licin tandas dan mendiaminya; mereka akan
menanami kebun-kebun anggur dan minum anggurnya; mereka akan membuat
kebun-kebun buah-buahan dan makan buahnya.
9:15 Maka Aku akan menanam mereka di tanah mereka,
dan mereka tidak akan dicabut lagi dari tanah yang telah Kuberikan kepada
mereka," firman TUHAN, Allahmu.
Lima
ayat ini dibagi empat:
Ayat
11: Janji tentang pemulihan
Ayat 12:
Menjadikan milik Tuhan berkemenangan atas sisa bangsa Edom.
Ayat
13-14: Tentang kemakmuran rohani, kesuburan atau kesempurnaan rohani, bukan
jasmani.
Ayat
15: Tentang penetapan di mana Tuhan tidak akan mencabut lagi umat Tuhan dari
tanah yang dijanjikan. Israel dan kita umat Tuhan berada bersama dalam Ibrani
12:22-23.
Sekarang
ini ada kecenderungan menyelewengkan isi dari
ayat 11.
Amos 9:11
9:11 "Pada hari itu Aku akan mendirikan kembali
pondok Daud yang telah roboh; Aku akan menutup pecahan dindingnya, dan akan
mendirikan kembali reruntuhannya; Aku akan membangunnya kembali seperti di
zaman dahulu kala,
Di sini
penyimpangan yang kita temukan dalam gereja bahwa isi dari pondok Daud itu selalu diberi
penekanan pujian dan penyembahan. Secara logika itu memang masuk akal tetapi
sesungguhnya berbicara pondok Daud sebenarnya Daud tidak pernah merindukan
membangun pondok itu. Daud menyampaikan kerinduan hatinya kepada nabi Natan supaya
memohon kepada Tuhan agar apa yang
dia pendam yaitu melihat tabut perjanjian yang masih berada di dalam tenda supaya dibangunkan Bait Allah. Itu kerinduan Daud yang paling kuat untuk membangun bait Allah dan
bukannya mendirikan pondok Daud. Pondok Daud itu hanya bersifat darurat.
I Tawarikh 16:1
16:1 Tabut Allah itu dibawa masuk, lalu diletakkan
di tengah-tengah kemah yang dipasang Daud untuk itu, kemudian mereka
mempersembahkan korban bakaran dan korban keselamatan di hadapan Allah.
II Samuel 7:2
7:2 berkatalah raja kepada nabi Natan:
"Lihatlah, aku ini diam dalam rumah dari kayu aras, padahal tabut Allah
diam di bawah tenda."
Raja
Daud sadar dia sudah membangun istana untuk kepentingan dirinya sementara Tabut
perjanjian yang menunjuk kasih Allah, yang seharusnya kita ditarik masuk ke
dalamnya, hanya dibuatkan tempat yang darurat. Untuk dirinya sesuatu yang
permanen tetapi untuk Tuhan darurat. Hal ini tidak dibenarkan dan Daud tidak nyaman seperti ini.
Kesalahan
Daud ini jangan terulang dalam diri kita, kita harus mengutamakan Peti
Perjanjian. Peti perjanjian harus permanen dalam diri kita. Artinya kita harus
mengarahkan diri kita masuk dalam pembangunan Tubuh Kristus, itu yang harus
menjadi prioritas kita yaitu menjadi Mempelai Wanita, untuk menampung kasih Allah sepenuhnya.
Apa
yang dirindukan Daud ini Tuhan jawab tetapi bukan dia yang harus membangun melainkan
anaknya yaitu Salomo.
Yesaya 16:5
16:5 maka suatu takhta akan ditegakkan dalam kasih
setia dan di atasnya, dalam kemah Daud, akan duduk senantiasa seorang hakim
yang menegakkan keadilan, dan yang segera melakukan kebenaran."
Nuansa
kemah Daud ini yang ditekankan adalah keadilan dan kebenaran. Ini adalah warna
nikah, suasana peti perjanjian, sebab Tuhan berjanji “Aku akan menjadikan
engkau istriKu dalam keadilan dan kebenaran”. Apakah pelayan yang mempraktekkan
praise and worship itu paham bahwa
dia adalah isteri Anak Domba Allah? Apakah kita mau dibangun oleh Tuhan menjadi
isteri Anak Domba Allah dalam keadilan dan kebenaran? Itulah isi takhta yang
ada di dalam pondok Daud. Itu yang harus ditekankan. Sebab kalau tidak keluhan
Tuhan akan dinyatakan kepada gereja Tuhan yang menyelewengkan hal ini.
Yang
menyelewengkan ini lebih banyak pujian dan penyembahan dalam ibadah. Mereka
berpikir pujian itu memberi dan memberi itu lebih hormat dari pada menerima
karena mereka mengangkat ayat yang mengatakan “Adalah lebih berbahagia memberi dari pada menerima”. Kita
berhadapan dengan Tuhan bukan kepada sesama manusia. Kalau kita berhadapan
dengan sesama manusia dan kita memberikan sesuatu maka dia tidak peduli dengan sipemberi yang penting dia menerima apa yang kita
berikan. Tetapi Tuhan bukan genggaman kita atau besarnya pemberian kita yang
Tuhan lihat tetapi siapa yang memberi itu yang akan Tuhan perhatikan apakah hidup disucikan atau tidak. Itu
sebabnya jangan kita salah dalam
hal ini.
Sebab itu raja Daud mempunyai minat yang begitu
tinggi “tabut hanya di dalam tenda dan aku di dalam istana” sehingga dia menyampaikan
ingin membangun Bait Allah, itu adalah tempat Tabut Perjanjian. Dulunya kemah
Musa atau Tabernakel adalah tempat Tabut. Kesalahan setelah tabut terpisah dengan tabernakel, dia
membangun tenda yang lain. Jadi kalau kita menomorsatukan kemah Daud itu sama
dengan memisahkan Kepala dan Tubuh. Tabut perjanjian yang dipisahkan dari
Tabernakel sama dengan Tubuh dan Kepala yang dipisahkan.
Orang
yang mempraktekkan seperti itu tidak paham bahwa hidup itu sebenarnya digarap oleh Firman Pengajaran untuk menjadi isteri Anak Domba
Allah, untuk menjadi istri dalam keadilan, kesetiaan dan kebenaran. Jangan kita
terlibat dalam hal seperti itu terlihat
seperti tidak salah. Mengapa Allah berfirman:
Amos
5:21-23
5:21 "Aku
membenci, Aku menghinakan perayaanmu dan Aku tidak senang kepada perkumpulan
rayamu.
5:22 Sungguh,
apabila kamu mempersembahkan kepada-Ku korban-korban bakaran dan korban-korban
sajianmu, Aku tidak suka, dan korban keselamatanmu berupa ternak yang tambun,
Aku tidak mau pandang.
5:23 Jauhkanlah
dari pada-Ku keramaian nyanyian-nyanyianmu, lagu gambusmu tidak mau Aku dengar.
Kenapa
Daud tidak berani pergi ke bukit Gibeon di mana ada Tabernakel? Karena Daud
melakukan kesalahan fatal. Dia menyuruh menghitung jumlah orang Israel lewat
panglimanya yaitu Yoab. 9 bulan Yoab menghitung orang Israel, 9 bulan Daud
mengandung dosa sehingga melahirkan 70.000 orang Israel mati. Akhirnya Daud
tidak berani lagi pergi ke Tabernakel karena dia takut pada pedang yang ada di
sana. Kenapa orang tidak berani menampilkan pengajaran Tabernakel? Karena pengajaran itu bagaikan pedang yang tajam dan orang mencari yang lembut yang senangkan manusia.
I Tawarikh 21:28-30
21:28 Pada waktu itu juga Daud mempersembahkan
korban di sana, ketika ia melihat, bahwa TUHAN telah menjawab dia di tempat
pengirikan Ornan, orang Yebus itu.
21:29 Kemah Suci, yang dibuat Musa di padang gurun,
dan mezbah korban bakaran pada waktu itu ada di bukit pengorbanan di Gibeon,
21:30 tetapi Daud tidak berani pergi ke sana
berhadapan dengan Allah untuk menanyakan petunjuk-Nya, sebab ia takut kepada
pedang malaikat TUHAN itu.
Banyak
orang menolak
pengajaran Tabernakel karena takut ketajaman pedang Firman. Kebanyakan malah
orang menjadi pengolok Tabernakel. Salah satu yang diolok oleh antikristus di
Sorga adalah Tabernakel bukan pondok Daud sebab iblis tidak takut dengan pondok
Daud. Yang iblis takuti adalah Tabernakel itu sebabnya dia hujat.
Daud
tidak berani pergi ke Tabernakel untuk bertanya Firman kepada Tuhan sebab takut
ada pedang di situ. Mari kita memperhatikan agar kita tidak salah, apa
sebenarnya pondok Daud itu. Takhta Daud ada di situ dan akan tampil dalam
keadilan dan kebenaran. Itu sasaran dari Daud. Jadi apa yang ditulis dalam Amos
pasal 9 ayat 11 disalah artikan.
Kalau
dikatakan pembaharuan atau pemulihan dalam gereja Tuhan, yang terjadi dalam
gereja Tuhan umum bukan pemulihan yang hakiki sesuai isi hati Tuhan tetapi
pemulihan liturgi. Liturgi atau tata cara gereja itu bisa dirubah-rubah.
Contohnya dulu beribadah tanpa alat musik lalu memakai alat musik dengan
bertepuk tangan dan sekarang lebih lagi dengan tari-tarian. Itu hanya pemulihan
liturgi bukan pemulihan yang sesungguhnya.
Daud
melakukan kesalahan dan dia takut bertanya kepada Tuhan di Tabernakel yang
dibangun oleh Musa yang ada di bukit Gibeon. Setelah Salomo menggantikan raja
Daud, sebelum dia melakukan pekerjaan lebih dahulu dia pergi ke Gibeon untuk
bertanya pada Tuhan di Tabernakel. Tuhan memberikan dia mimpi setelah
mempersembahkan 1.000 ekor domba. Artinya penghargaan Salomo begitu tinggi
terhadap Korban Kristus.
Dia
memberi dan Tuhan juga
memberi kepadanya. Tuhan bertanya “apa yang engkau mau akan Aku berikan”.
Ternyata yang dia minta hikmat karena dia diperhadapkan dengan bangsa yang
besar, dia minta hikmat untuk dapat menyelesaikan segala masalah di
tengah-tengah umat Tuhan. Tuhan memberikan hikmat dan ditambah dengan nyawa
musuhnya, kekayaan, umur panjang dan semuanya Tuhan tambahkan.
Jadi
apa yang diminta oleh Salomo adalah hikmat. Untuk kita sekarang adalah
pembukaan rahasia Firman. Jangan menjadi kehidupan Kristen hanya beribadah
tanpa kerinduan hati untuk mengetahui apa yang dirindukan oleh Tuhan. Tuhan
akan menyatakan “Aku akan memperisterikan engkau dalam keadilan dan kebenaran”.
Berarti kita didorong masuk dalam suasana peti perjanjian (nikah yang rohani).
Kita
lihat nubuatan dalam Matius pasal 1 dan Lukas pasal 1 tentang Yesus yang duduk
di takhta itu. Itulah Yesus Mempelai Laki-laki Sorga yang duduk di takhta Daud.
Yesus duduk di sana untuk mendapatkan isteri (gereja Tuhan). Semoga saudara adalah orang yang ada
di situ.
Amos
9:11 adalah janji tentang pemulihan. Apakah kita sedang dipulihkan? Kita ini mengaku
dipulihkan tetapi stagnan/
tinggal
di tempat, ibadah hanya diisi dengan pujian tetapi tidak tahu mengarah ke mana.
Jemaat hanya diisi dengan kemakmuran jasmani dan tidak diarahkan untuk dibawa
menjadi istri Anak Domba Allah. Bagaimana jemaat mau tahu kalau tidak
ditunjukkan. Sejauh mana pengenalan gembala sejauh itu kalau gembala pengenalannya dangkal jemaat juga dangkal.
Umat diharapkan untuk bergumul agar gembala mempunyai
pemahaman yang mendalam supaya kita mengkonsumsi apa yang dia terima dari Tuhan
dan bukan hal-hal yang lain. Apalagi kalau sampai meremehkan gembala. Jangan
coba remehkan gembalamu! Saya bukan hamba Tuhan yang main-main. Sementara
mendengar Firman jangan berisik supaya kita betul-betul diarahkan oleh Tuhan
pada satu sasaran sebab penggembalaan itu akan mengarahkan saudara untuk
menjadi istri Anak Domba Allah. Bukannya diam di tempat dan hanya diisi dengan
pujian, bukan hanya sekedar mendengar Firman begitu saja.
Ulangan 17:12; 33:8-11
17:12 Orang yang berlaku terlalu berani dengan tidak
mendengarkan perkataan imam yang berdiri di sana sebagai pelayan TUHAN,
Allahmu, ataupun perkataan hakim, maka orang itu harus mati. Demikianlah harus
kauhapuskan yang jahat itu dari antara orang Israel.
33:8 Tentang Lewi ia berkata: "Biarlah Tumim
dan Urim-Mu menjadi kepunyaan orang yang Kaukasihi, yang telah Kaucoba di Masa,
dengan siapa Engkau berbantah dekat mata air Meriba;
33:9 yang berkata tentang ayahnya dan tentang
ibunya: aku tidak mengindahkan mereka; ia yang tidak mau kenal
saudara-saudaranya dan acuh tak acuh terhadap anak-anaknya. Sebab orang-orang
Lewi itu berpegang pada firman-Mu dan menjaga perjanjian-Mu;
33:10 mereka mengajarkan peraturan-peraturan-Mu
kepada Yakub, hukum-Mu kepada Israel; mereka menaruh ukupan wangi-wangian di
depan-Mu dan korban yang terbakar seluruhnya di atas mezbah-Mu.
33:11 Berkatilah, ya TUHAN, kekuatannya dan
berkenanlah kepada pekerjaannya. Remukkanlah pinggang orang yang melawan dia
dan yang membenci dia, sehingga mereka tidak dapat bangkit."
Jangan kita
menjadi penghujat. Sementara hamba Tuhan memaparkan isi hati Tuhan jangan
sampai kita menjadi penghujat.
Yang
dihujat oleh antikristus bukan pondok Daud sebab iblis tidak gentar dengan
pondok Daud, tetapi yang dia hujat adalah Tabernakel.
Wahyu 13:6
13:6 Lalu ia membuka mulutnya untuk menghujat Allah,
menghujat nama-Nya dan kemah kediaman-Nya dan semua mereka yang diam di sorga.
Salah
satu yang dihujat adalah kemah kediamanNya atau Tabernakel, itu menunjuk isteri
Anak Domba Allah.
Menghujat
ini dalam terjemahan aslinya adalah blesfonia.
Ada empat artinya:
1. Menyalahkan
2. Merugikan,
dirinya sendiri dia rugikan dan juga orang lain.
3. Menyakiti.
Kalau saudara dihujat pasti sakit.
4. Tidak
adil. Tadinya akan diperisterikan dalam keadilan dan kebenaran. Tetapi kalau
tidak adil maka tidak akan berhasil menjadi isteri Anak Domba Allah.
Dari
empat poin tadi kesimpulannya adalah menyatakan hal-hal yang tidak benar dan
jahat (mengutuki Allah dan orang lain serta gembala). Kita harus paham bahwa
kita digembalakan bukan hanya sekedar menjalankan ibadah dalam suatu upacara.
Sebab apa yang diketahui oleh gembala akan dia curah kepada kita. Kalau gembala
tidak tahu jemaat
yang dia pimpin sangat prihatin.
Kisah Para Rasul 15:14-17
15:14 Simon telah menceriterakan, bahwa sejak semula
Allah menunjukkan rahmat-Nya kepada bangsa-bangsa lain, yaitu dengan memilih
suatu umat dari antara mereka bagi nama-Nya.
15:15 Hal itu sesuai dengan ucapan-ucapan para nabi
seperti yang tertulis:
15:16 Kemudian Aku akan kembali dan membangunkan
kembali pondok Daud yang telah roboh, dan reruntuhannya akan Kubangun kembali
dan akan Kuteguhkan,
15:17 supaya semua orang lain mencari Tuhan dan
segala bangsa yang tidak mengenal Allah, yang Kusebut milik-Ku demikianlah
firman Tuhan yang melakukan semuanya ini,
Nafas
dari Amos 9:11 dan Kisah Para Rasul 15:16 yang berbicara tentang pondok Daud
adalah untuk mendapatkan milikNya itulah Mempelai WanitaNya dari tengah-tengah
bangsa kafir. Apakah orang yang mengutamakan pujian dan penyembahan ada penekanan seperti itu ternyata tidak
ada karena bukan itu penekanan
mereka.
Penampilan
Firman Allah itu keras dan tajam lebih tajam dari pedang yang bermata dua tidak enak bagi daging makanya banyak umat
Tuhan tidak sampai menjadi Mempelai Wanita Tuhan karena tersangkut di tengah
jalan atau jalan di tempat.
Yang
dibicarakan di sini adalah persoalan bangsa kafir yang sudah menerima Yesus sebagai Tuhannya bersama orang-orang Yahudi
tetapi orang Yahudi masih menuntut bahwa bangsa kafir ini harus digarap seperti
cara Taurat. Itu sebabnya ketika Petrus tampil dia berkata “mengapa kita harus
menanggungkan beban sementara nenek moyang kita tidak mampu melakukannya”.
Kisah Para Rasul 15:3
15:3 Mereka diantarkan oleh jemaat sampai ke luar
kota, lalu mereka berjalan melalui Fenisia dan Samaria, dan di tempat-tempat
itu mereka menceriterakan tentang pertobatan orang-orang yang tidak mengenal
Allah. Hal itu sangat menggembirakan hati saudara-saudara di situ.
Ayat di
atas ini menceritakan pembangunan Tubuh Kristus. Adanya pertobatan dari bangsa
kafir melahirkan sukacita dari orang lain. Salah satu sukacita yang hadir dalam
diri kita kalau melihat jiwa baru.
Kisah Para Rasul 15:4
15:4 Setibanya di Yerusalem mereka disambut oleh
jemaat dan oleh rasul-rasul dan penatua-penatua, lalu mereka menceriterakan
segala sesuatu yang Allah lakukan dengan perantaraan mereka.
Waktu
rombongan Paulus dari Antiokhia, mereka dihentar oleh jemaat. Tiba di Yerusalem
mereka disambut oleh jemaat. Bisa saja ada jemaat yang berkomentar “Paulus ini
yang pernah membunuh saudara dan papa saya dulu, masakan saya mau menyambut
dia”. Tetapi jemaat ini siap menyambut dan tidak melihat lagi masa lalu Paulus.
Jadi jemaat ini semua aktif dalam pelayanan, mereka kreatif bukan jadi
penonton, inilah ciri-ciri jemaat calon Mempelai Wanita Tuhan dari bangsa
kafir. Kalau anda tidak mampu secara fisik, anda bisa dengan cara lain yaitu berdoa.
Ayat ketiga
menceritakan tubuh yaitu Mempelai Wanita, ayat yang keempat menceritakan Kepala,
itulah Tuhan Yesus Mempelai Laki-laki Sorga. Pelayanan Paulus lengkap, dia
bercerita tentang Tubuh dan dia bercerita tentang kepala. Inilah injil sepenuh.
Injil sepenuh berbicara tentang Kepala dan Tubuh, Yesus Mempelai Laki-laki
Sorga dan gereja Tuhan Mempelai WanitaNya. Injil sepenuh menceritakan Yesus
Mempelai Laki-laki Sorga yang merindukan Mempelai WanitaNya, itu sebabnya Dia
duduk di tenda Daud di takhta Daud merindukan
kehadiran gereja Tuhan/ mempelai wanitaNya.
Kisah Para Rasul 15:5
15:5 Tetapi beberapa orang dari golongan Farisi,
yang telah menjadi percaya, datang dan berkata: "Orang-orang bukan Yahudi
harus disunat dan diwajibkan untuk menuruti hukum Musa."
Keberadaan
Firman pengajaran yang sehat ini mau dicemarkan dengan Taurat. Itu menunjuk
masa silam.
Ibrani 8:13
8:13 Oleh karena Ia berkata-kata tentang perjanjian
yang baru, Ia menyatakan yang pertama sebagai perjanjian yang telah menjadi
tua. Dan apa yang telah menjadi tua dan usang, telah dekat kepada
kemusnahannya.
Yang
tua atau usang tidak bisa dikombinasikan dengan yang baru. Kalau orang mengkombinasikan
Taurat dan rahmat/
menerima Taurat dan menerima juga rahmat berarti zinah rohani. Ini menggangu,
yaitu orang-orang yang mau menarik kita kembali pada Taurat.
Kisah Para Rasul 15:6
15:6 Maka bersidanglah rasul-rasul dan
penatua-penatua untuk membicarakan soal itu.
Penatua
ini artinya matang rohani. Jemaat di luar, tidak ikut-ikut campur persoalan
pengajaran. Yang terlibat di dalam adalah hamba Tuhan dan penatua yang matang
rohaninya. Setelah terjadi pertemuan itu untuk sementara waktu mereka bersitegang
leher.
Kisah Para Rasul 15:6-7 (Terjemahan
Lama)
15:6 Maka rasul-rasul dan ketua-ketua itu pun
berhimpunlah hendak menimbangkan hal itu.
15:7 Apabila mereka itu sedang bertengkar-tengkar
sangat, bangkitlah Petrus serta berkata kepada mereka itu, "Hai Tuan-tuan
dan Saudara-saudara, kamu ketahui bahwa sudah lama Allah memilih aku di antara
kamu, supaya dengan lidahku orang kafir harus mendengar firman Injil, lalu
percaya.
Kisah Para Rasul 15:7
15:7 Sesudah beberapa waktu lamanya berlangsung
pertukaran pikiran mengenai soal itu, berdirilah Petrus dan berkata kepada
mereka: "Hai saudara-saudara, kamu tahu, bahwa telah sejak semula Allah
memilih aku dari antara kamu, supaya dengan perantaraan mulutku bangsa-bangsa
lain mendengar berita Injil dan menjadi percaya.
Untung
teman-teman Petrus tidak mengatakan “kapan kami menunjuk engkau?”. Mereka semua
percaya dan menghargai yang dituakan ini.
Kisah Para Rasul 15:8-9
15:8 Dan Allah, yang mengenal hati manusia, telah
menyatakan kehendak-Nya untuk menerima mereka, sebab Ia mengaruniakan Roh Kudus
juga kepada mereka sama seperti kepada kita,
15:9 dan Ia sama sekali tidak mengadakan perbedaan
antara kita dengan mereka, sesudah Ia menyucikan hati mereka oleh iman.
Pemaparan
Petrus saat itu membuat mereka diam. Kemudian diambil alih oleh Yakobus saudara
Yesus dan dia mengangkat pondok Daud. Jadi jangan salah, berbicara pondok Daud
hubungannya dengan penampilan gereja dari bangsa kafir. Ini yang dinanti-nanti
oleh Yesus, Dia akan memerintah dalam keadilan dan kebenaran sekaligus
menjadikan kita isteriNya dalam keadilan dan kebenaran.
Hosea 2:18
2:18 Aku akan menjadikan engkau isteri-Ku untuk
selama-lamanya dan Aku akan menjadikan engkau isteri-Ku dalam keadilan dan
kebenaran, dalam kasih setia dan kasih sayang.
Itu
sebabnya dalam Amos 9:15 dikatakan mereka akan ditetapkan untuk tinggal
selama-lamanya di negeri ini. Apakah negeri Palestina sana? Tidak, itu bukan
negeri kita.
Jadi Pondok
Daud yang ditafsirkan sebagai pujian dan penyembahan sebenarnya lari dari tujuan ayat itu.
Saya
berterima kasih kepada Tuhan sebab saya menemukan Kabar Mempelai ini maka mata
saya dicelikkan oleh Tuhan dan oleh
kemurahan Tuhan hal itu makin dinyatakan oleh Tuhan. Apa artinya kita beribadah
kalau rahasia Allah tidak dinyatakan kepada kita. Kalau seperti itu lebih baik
kembali pada gereja yang dulu. Kasihan
kalau beribadah tanpa pembukaan rahasia Firman sebab tidak mendapat
perlindungan dari Tuhan.
Tuhan
Memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar