Salam sejahtera di dalam Kasih Tuhan
Yesus Kristus.
Belajar Tabernakel berarti kita
belajar kehendak Tuhan. Puncak kehendak Tuhan adalah persekutuan Tubuh Kristus. Memang bagi yang
mengundang hamba Tuhan lain, itu adalah suatu pergumulan sebab harus
menyediakan makanan secara jasmani dan terlebih lagi menyediakan makanan secara
rohani. Jadi persekutuan itu jangan kita remehkan dan jangan kita entengkan.
Itu sebabnya kalau datang dalam persekutuan saya mengucap syukur kepada Tuhan,
tidak ringan pergumulan dari tuan rumah untuk mengadakan persekutuan. Kalau
umat Tuhan apalagi hamba Tuhan tidak tahu mengucap syukur, itu sudah
keterlaluan.
Kita akan masuk dalam kitab Imamat
pasal 19 poin yang kelima.
Imamat 19:13-14,19,33-34,36
19:13 Janganlah engkau memeras sesamamu manusia dan
janganlah engkau merampas; janganlah kautahan upah seorang pekerja harian
sampai besok harinya.
19:14 Janganlah kaukutuki orang tuli dan di depan
orang buta janganlah kautaruh batu sandungan, tetapi engkau harus takut akan
Allahmu; Akulah TUHAN.
19:19 Kamu harus berpegang kepada ketetapan-Ku.
Janganlah kawinkan dua jenis ternak dan janganlah taburi ladangmu dengan dua
jenis benih, dan janganlah pakai pakaian yang dibuat dari pada dua jenis bahan.
19:33 Apabila seorang asing tinggal padamu di
negerimu, janganlah kamu menindas dia.
19:34 Orang asing yang tinggal padamu harus sama
bagimu seperti orang Israel asli dari antaramu, kasihilah dia seperti dirimu
sendiri, karena kamu juga orang asing dahulu di tanah Mesir; Akulah TUHAN, Allahmu.
19:36 Neraca yang betul, batu timbangan yang betul,
efa yang betul dan hin yang betul haruslah kamu pakai; Akulah TUHAN, Allahmu
yang membawa kamu keluar dari tanah Mesir.
Ayat-ayat
yang kita baca ini berbicara tentang merampas, memeras, kekerasan alias
kejahatan. Kejahatan yang dikatakan di dalam ayat 13 adalah memeras sesama
manusia serta merampas. Ini adalah wejangan Tuhan atau nasihat Tuhan kepada
kita.
Memeras
dan merampas itu berarti merugikan orang lain dan hanya memenuhi kebutuhan bagi
dirinya sendiri alias menguntungkan diri sendiri. Ini Tuhan katakan “jangan”.
Berarti dengan kata lain, Tuhan tidak ingin saya sebagai hamba Tuhan merampas,
memeras alias melakukan kejahatan
kepada orang lain dengan motivasi kepentingan diriku sendiri. Itu pantang di
hadapan Tuhan dan itu harus menjadi pantangan bagi kita umat Tuhan, utamanya
mulai kami hamba-hamba Tuhan atau gembala-gembala sidang alias bintang-bintang
jemaat.
Yang
harus ada pada kami hamba Tuhan adalah ini:
I Korintus 10:24
10:24 Jangan seorang pun yang mencari keuntungannya
sendiri, tetapi hendaklah tiap-tiap orang mencari keuntungan orang lain.
Pada
bagian ini, Tuhan ingin menarik perhatian saya dan saudara pada ranah yang
rohani, jangan yang jasmani. Karena pada hakekatnya kita menggunakan ayat ini
hanya pada ranah jasmani. Kalau memang itu tujuan dan menjadi sasaran, maka
ayat ini paling kuat untuk menjadi palunya karena memang tujuannya ke sana.
Tetapi kalau masuk pada ranah rohani, berarti kalau kita melihat orang itu
diambang kerugian rohani dan kita tidak menolong dia, itu sama dengan kita
hanya mencari untung rohani sendiri. Alias kita makan makanan rohani sendiri,
kita sendiri mengerti dan orang lain tidak mengerti. Dia berpikir “untuk apa
orang lain mau mengerti, biar aku sendiri yang mengerti. Biarkan orang itu
melangkah terus pada kebinasaan”. Itulah orang yang mencari untung rohani
seorang diri.
Alkitab
ini pada hakekatnya berbicara perkara rohani. Kalau kita hanya bicara hal-hal
yang jasmani maka kita adalah orang yang paling malang.
I Korintus 15:19
15:19 Jikalau kita hanya dalam hidup ini saja menaruh
pengharapan pada Kristus, maka kita adalah orang-orang yang paling malang dari
segala manusia.
Jika
si A dibukakan Tuhan secara transparan matanya, lalu dia melihat si B yang gelap
dalam perjalanannya serta mengarah pada kebinasaan, maka si A yang mengerti
jangan cari untung sendiri, dia harus menolong si B. Ia
harus datang memberi tahu pada si B bahwa langkahnya menuju pada kebinasaan
supaya mereka sama-sama untung. Tetapi seringkali di sinilah terjadi benturan
dan timbul masalah, yaitu apakah si B mau menerimanya?.
Apakah
Yesus datang ke dunia supaya dompet kita penuh, supaya memiliki beberapa unit
kendaraan, supaya memiliki berhektoare kebun? Kalau cuma untuk persoalan itu
tidak perlu Yesus datang. Tetapi Yesus datang untuk mengangkat kita menjadi
sama dengan Dia. Inilah yang Tuhan inginkan dalam diri kita.
Imamat
19:13 ini dikaitkan dengan persoalan upah jangan ditahan. Tuhan Yesus sudah
mempraktekkan lewat perumpamaan yang Dia paparkan kepada orang-orang Yahudi.
Ini berarti Tuhan Yesus tidak hanya untuk sendiri sebab kebunNya digarap,
tetapi Dia juga mau penggarap itu mendapat untung.
Matius 20:8
20:8 Ketika hari malam tuan itu berkata kepada
mandurnya: Panggillah pekerja-pekerja itu dan bayarkan upah mereka, mulai
dengan mereka yang masuk terakhir hingga mereka yang masuk terdahulu.
Hari
itu juga mereka dibayar, tidak ditahan hari esoknya. Ladang digarap sehingga
pemilik ladang untung dan para penggarap juga untung. Tidak hanya sepihak yang
untung, Tuhan mengajar kita seperti itu.
Imamat 19:13
19:13 Janganlah engkau memeras sesamamu manusia dan
janganlah engkau merampas; janganlah kautahan upah seorang pekerja harian
sampai besok harinya.
Berarti,
kalau ditahan sampai besok dia sudah ada kerugian. Dia tidak menikmati pada
waktu yang bersamaan. Tuhan ingin kita menikmati pada waktu bersamaan. Ketika
saudara mendapat berkat rohani dari sorga dan melihat langkahmu dengan pasti,
maka tolong juga yang lain. Kalau dia terima puji Tuhan. Kalau dia protes itu
salahnya sendiri. Pada perumpamaan Tuhan Yesus dalam Matius 20:8 itu ternyata
muncul protes. Ini saja sudah menimbulkan protes apalagi kalau seperti ini:
Yeremia 22:13
22:13 Celakalah dia yang membangun istananya
berdasarkan ketidakadilan dan anjungnya berdasarkan kelaliman, yang
mempekerjakan sesamanya dengan cuma-cuma dan tidak memberikan upahnya
kepadanya;
Kita
harus waspada supaya kita semua mendapat upah sepenuh. Upah sepenuh berarti
sama-sama masuk dalam pembentukan Tubuh Kristus. Ini yang harus menjadi
penekanan kita semua pada hari-hari terakhir ini. Awas jangan sampai kaum Kedar
datang kepada Tuhan lalu saudara yang di dalam justru keluar dan mereka yang mengambil tempat saudara. Biarlah mereka masuk
untuk menambah jumlah kita, bukannya yang sudah di dalam ada yang keluar.
II Yohanes 1:8
1:8 Waspadalah, supaya kamu jangan kehilangan apa yang
telah kami kerjakan itu, tetapi supaya kamu mendapat upahmu sepenuhnya.
Tuhan
ingatkan bahwa Dia tidak akan menahan upah kita, hanya diingatkan apakah
saudara setia dalam kasih. Itu sebabnya disebut kasih setia. Banyak orang setia
tetapi tidak dalam kasih. Ada orang mengasihi tetapi tidak setia. Dua-duanya
harus kita pegang yaitu kasih dan setia.
Tuhan
tidak akan menahan upah. Tuhan pasti memberikan upah sepenuh. Hanya kita yang
menjadi masalahnya. Tuhan memberikan upah sepenuh karena kita juga menggarap
dengan kasih setia.
Peras
memeras ini bukan hanya satu arah tetapi dua arah. Baik si A terhadap si B,
baik si B terhadap si A. Dalam arah yang satu Tuhan memberikan upah sepenuh,
dalam arah yang satunya lagi kita kerja dengan penuh kasih setia. Sehingga
tidak akan ada roh kekerasan di dalamnya, tidak ada roh merampas dan memeras di
dalamnya.
Yeremia 22:13
22:13 Celakalah dia yang membangun istananya
berdasarkan ketidakadilan dan anjungnya berdasarkan kelaliman, yang
mempekerjakan sesamanya dengan cuma-cuma dan tidak memberikan upahnya
kepadanya;
Orang
lain dia pekerjakan dengan cuma-cuma padahal di sisi lain dia membangun istana.
Istana itu isinya kebahagiaan dan sukacita. Berarti dia membangun kebahagiaan
dan sukacitanya sendiri sedangkan pekerja yang membangun tidak dia bayar upahnya.
Dalam
kitab nabi Hosea dikatakan kita ini membangun istana. Dalam membangun itu
banyak orang yang memberikan sumbangan, dukungan dan bantuan. Jangan kita lupa
terhadap dukungan orang baik dalam bentuk tenaga, waktu ataupun financial.
Apalagi saya yang banyak menerima pertolongan dari orang lain, jangan sampai
saya lupa orang itu. Jangan sampai saudara mendapat dukungan sehingga
memperoleh kebahagiaan lalu saudara lupa orang itu bahkan berbalik mencerca
orang itu.
Yang
juga banyak kali terjadi, ketika tidak mendapatkan perhatian dari seseorang,
maka orang yang tidak memberikan perhatian itu diumpat. Padahal kita
mendapatkan perhatian langsung dari Tuhan dan itu adalah pengalaman saya.
Hosea 8:14
8:14 Israel telah melupakan
Pembuatnya dan telah mendirikan istana-istana; Yehuda telah memperbanyak
kota-kota yang berkubu; tetapi Aku akan melepas api ke dalam kota-kota mereka,
sehingga puri mereka dimakan habis.
Jadi
dia hanya menikmati kebahagiaannya sendiri dan lupa Penciptanya. Ini sama
dengan menikmati kebahagiaan di atas penderitaan orang lain. Mereka mendirikan
istana di atas penderitaan Tuhan yang membebaskan mereka. Apalagi kita secara
fakta, mendirikan istana atas dasar penderitaan Kristus di Golgota, itu jangan
kita lupakan.
Dalam
Yeremia 22:13 selanjutnya disebutkan anjungan. Anjungan itu adalah peranginan
atau sotoh. Angjungan atau sotoh itu menunjuk ambang kelepasan. Sebab Tuhan
Yesus mengatakan “bila ini terjadi dan engkau sudah ada di atas sotoh rumah,
jangan turun lagi”. Berarti itu menunjuk ambang kelepasan. Jangan sampai kita
sudah ada diambang kelepasan, diambang penyingkiran kemudian kita gagal. Sudah
tercium aroma bahwa gereja sudah mau disingkirkan kemudian malah ada yang
gagal, itu sangat disayangkan. Ini jangan sampai terjadi pada kita.
Kita
sudah ada di ambang keselamatan yang akan datang, penyingkiran gereja sudah
tercium. Kita melihat gelagat dunia sekarang ini, ada pihak-pihak lain yang mau
menerjang kekristenan dan itu sudah nyata di depan mata kita. Olehnya jangan
kita lupa bahwa ada yang berjerih lelah untuk kita. Tuhan akan mempertontonkan
kita sebagai upah jerih payahNya.
Yesaya 40:10
40:10 Lihat, itu Tuhan ALLAH, Ia datang dengan
kekuatan dan dengan tangan-Nya Ia berkuasa. Lihat, mereka yang menjadi upah
jerih payah-Nya ada bersama-sama Dia, dan mereka yang diperoleh-Nya berjalan di
hadapan-Nya.
Jadi
Tuhan bagaikan hamba yang berjerih lelah yang mendapatkan upah, itulah kita Mempelai WanitaNya. Jangan lupa yang
berjerih payah dan bekerja keras itu. Bawalah hidup saudara sebagai pengisi
jerih lelahnya Tuhan dalam pengorbananNya yang tidak tanggung-tanggung.
Imamat 19:14
19:14 Janganlah kaukutuki orang tuli dan di depan
orang buta janganlah kautaruh batu sandungan, tetapi engkau harus takut akan
Allahmu; Akulah TUHAN.
Orang
tuli jangan dikutuki, berarti berkati dia. Orang buta jangan ditaruh batu
sandungan, berarti jangan jebak dia.
Orang
tuli jasmani jangan kita kutuki, orang tuli jasmani gampang kita ketahui.
Tuli rohani
terbagi dua:
1)
Tuli
yang positif
Ada dua contoh:
a)
I Samuel 10:27
10:27
Tetapi orang-orang dursila berkata: "Masakan orang ini dapat menyelamatkan
kita!" Mereka menghina dia dan tidak membawa persembahan kepadanya. Tetapi
ia pura-pura tuli.
Ini
yang positif. Biarpun dicerca, dihina, dimaki, dia pura-pura tuli, cuek saja.
Perkataan-perkataan itu tidak menjadi masalah bagi dia. Tetapi justru yang
mencerca itu yang bahaya.
Saat
itu Saul berada dalam rohani puncak, Roh Kudus bekerja keras dalam dirinya.
Kemudian orang-orang lain mencerca dia tetapi dia pura-pura tuli. Ini berarti
menutup hati untuk tidak membalas.
Jadi
orang mengata-ngatai kita seharusnya
kita pura-pura tuli dan berkata “puji Tuhan”. Kalau kita belum ada yang sampai
pada level ini. Kita belum bisa menerima bahasa miring tentang diri kita, sebab masih ingin membalas.
Ada
bahaya bagi orang yang mengata-ngatai sebab ada yang membela kita.
I Samuel 11:12-13
11:12
Lalu berkatalah bangsa itu kepada Samuel: "Siapakah yang telah berkata:
Masakan Saul menjadi raja atas kita? Serahkanlah orang-orang itu, supaya kami
membunuhnya."
11:13
Tetapi kata Saul: "Pada hari ini seorang pun tidak boleh dibunuh, sebab
pada hari ini TUHAN telah mewujudkan keselamatan kepada Israel."
Sampai
di titik ini, rohani Saul ada pada puncak. Orang tuli positif seperti Saul di sini ini jangan dikutuki,
kalau ada orang yang mengutuki maka orang itu akan dibunuh.
Kita
semua harus tuli seperti itu kalau dicerita negatif oleh orang lain. Tetapi
bukannya pura-pura tuli namun bangkit amarahnya. Itu menunjukkan hidup itu
belum bisa merendahkan diri (rendah hati).
b)
Mazmur 38:13-14
38:13
Orang-orang yang ingin mencabut nyawaku memasang jerat, orang-orang yang
mengikhtiarkan celakaku, memikirkan kehancuran dan merancangkan tipu daya
sepanjang hari.
38:14
Tetapi aku ini seperti orang tuli, aku tidak mendengar, seperti orang bisu yang
tidak membuka mulutnya;
Awas,
orang yang seperti Daud yang membuat telinganya tuli mendengar cercaan orang,
Tuhan yang akan mengambil alih menghadapi orang yang mencerca. Mengapa? Sebab
Daud ini selalu melakukan apa yang baik. Ketika Daud ini melakukan yang baik
dan benar justru dia dimaki dan mereka merancang untuk membinasakan.
Mazmur 38:15-16
38:15
ya, aku ini seperti orang yang tidak mendengar, yang tak ada bantahan dalam
mulutnya.
38:16
Sebab kepada-Mu, ya TUHAN, aku berharap; Engkaulah yang akan menjawab, ya
Tuhan, Allahku.
Kenapa
dia buat telinganya tuli? Karena dia punya iman, dia berharap dan menyerahkan
kepada Tuhan. Makanya kita belajar dari Firman, biarpun apa orang bilang buat
telinga kita tuli dan serahkan kepada Tuhan. Itu yang positif.
Mazmur 38:17-23
38:17
Pikirku: "Asal mereka jangan beria-ria karena aku, jangan membesarkan diri
terhadap aku apabila kakiku goyah!"
38:18
Sebab aku mulai jatuh karena tersandung, dan aku selalu dirundung kesakitan;
38:19
ya, aku mengaku kesalahanku, aku cemas karena dosaku.
38:20
Orang-orang yang memusuhi aku besar jumlahnya, banyaklah orang-orang yang
membenci aku tanpa sebab;
38:21
mereka membalas yang jahat kepadaku ganti yang baik, mereka memusuhi aku,
karena aku mengejar yang baik.
38:22
Jangan tinggalkan aku, ya TUHAN, Allahku, janganlah jauh dari padaku!
38:23
Segeralah menolong aku, ya Tuhan, keselamatanku!
Ternyata
orang yang tuli ini ada yang mengutuki dan mengata-ngatai dia, tetapi dia
menyerahkan kepada Tuhan. Yang menjadi urusannya adalah mencari yang baik dan
mengejar yang benar. Ini yang harus ada padaku dan pada saudara.
Kadang
kala yang terjadi karena ulah kita lalu kita dicaci maki, kita malah balas orang itu.
2)
Tuli
yang negatif
Yesaya 42:19
42:19
Siapakah yang buta selain dari hamba-Ku, dan yang tuli seperti utusan yang
Kusuruh? Siapakah yang buta seperti suruhan-Ku dan yang tuli seperti hamba
TUHAN?
Tuli yang negatif ini
adalah hamba Tuhan. Tetapi kepada mereka inipun jangan kita kutuki tetapi
bagaimana kita buat mereka sadar. Jangan kita buat batu sandungan di depannya,
kita harus berusaha bagaimana menolong agar dia jangan tersandung. Masalahnya
terjadi pada proses ini. Apakah hamba Tuhan yang dikatakan tuli tadi mau
ditolong, mau diberkati? Pasti orang akan menjawab “mau” kalau berkat yang kita
berikan itu berupa dollar. Tetapi kalau saudara paparkan pengajaran Firman yang
benar, bisakah orang ini menerima.
Baik terhadap tuli yang
positif dan terhadap tuli yang negatif ini kita harus waspada, jangan mengutuk
sebab keduanya akan ada efeknya. Sekalipun menghadapi tuli yang negatif kita
harus tetap menolong dengan pikiran yang positif.
Dalam imamat pasal 19
tadi tuli dan buta digandeng. Dalam Yesaya pasal 42 tuli dan buta juga
digandeng. Ternyata tuli dan buta ini seperti kembar siam tidak bisa dipisah. Tuhan
telah mengambil sikap untuk menolong baik yang tuli maupun kepada yang buta.
Jadi gereja tidak ada alasan untuk tidak
meniru apa yang telah Tuhan lakukan.
Lukas 7:22
7:22 Dan
Yesus menjawab mereka: "Pergilah, dan katakanlah kepada Yohanes apa yang
kamu lihat dan kamu dengar: Orang buta melihat, orang lumpuh berjalan, orang
kusta menjadi tahir, orang tuli mendengar, orang mati dibangkitkan dan kepada
orang miskin diberitakan kabar baik.
Buta pada ayat di atas
juga dengan tuli. Akibat Tuhan menolong yang buta dan tuli, selalu dampak
negatif yang muncul. Muncul perlawanan! Coba lihat saja dalam Yohanes pasal 9,
apakah tidak muncul perlawanan. Orang tua dari anak yang disembuhkan Tuhan
Yesus itu sendiri malu mengakui bahwa itu anaknya karena ada ketakutan. Nanti
dia dikucilkan dari sinagoge, dikucilkan dari persekutuan.
Itu sebabnya dalam
memberikan pertolongan kepada orang buta dan tuli, ada efek negatif dan ada
efek postif. Tetapi kalau dia adalah hamba Tuhan yang murni, dia tidak peduli
pada efek yang negatif sebab dia hanya memikirkan efek yang positif. Namanya
melakukan pekerjaan Tuhan dan melakukan kebenaran Firman Tuhan jangan kita
anggap itu akan diterima semua orang. Tidak ada nabi yang tidak mendapat
perlawanan. Tuhan Yesus datang ke dunia ini sudah jelas misinya tetapi dilawan.
Namun bukan hanya orang di luar sana yang melawan, kitapun pendeta-pendeta
masih banyak yang melawan kebenaran Firman! Makanya saya sebagai hamba Tuhan tidak akan diam diri.
Awas jangan yang tuli
positif kita kutuki, sebab ada Tuhan yang langsung membela. Yang tuli negatif
ini adalah pelayan Tuhan. Kalau ada yang mau menolong dia supaya tidak jatuh di
lubang lalu dia tidak mau maka awas! Ada seruan Tuhan kepada segala hewan untuk
memakan orang tuli dan yang buta ini.
Yesaya 42:18-21; 56:9-11
42:18
Dengarkanlah, hai orang-orang tuli pandanglah dan lihatlah, hai orang-orang
buta!
42:19
Siapakah yang buta selain dari hamba-Ku, dan yang tuli seperti utusan yang
Kusuruh? Siapakah yang buta seperti suruhan-Ku dan yang tuli seperti hamba
TUHAN?
42:20
Engkau melihat banyak, tetapi tidak memperhatikan, engkau memasang telinga,
tetapi tidak mendengar.
42:21
TUHAN telah berkenan demi penyelamatan-Nya untuk memberi pengajaran-Nya yang
besar dan mulia;
56:9 Hai
segala binatang di padang, hai segala binatang di hutan, datanglah untuk makan!
56:10
Sebab pengawal-pengawal umat-Ku adalah orang-orang buta, mereka semua tidak
tahu apa-apa; mereka semua adalah anjing-anjing bisu, tidak tahu menyalak;
mereka berbaring melamun dan suka tidur saja;
56:11
anjing-anjing pelahap, yang tidak tahu kenyang. Dan orang-orang itulah
gembala-gembala, yang tidak dapat mengerti! Mereka semua mengambil jalannya
sendiri, masing-masing mengejar laba, tiada yang terkecuali.
Untuk menolong yang buta
dan tuli ini maka Tuhan drop pelajaran besar dan mulia.
Imamat 19:19
19:19 Kamu harus berpegang kepada ketetapan-Ku.
Janganlah kawinkan dua jenis ternak dan janganlah taburi ladangmu dengan dua
jenis benih, dan janganlah pakai pakaian yang dibuat dari pada dua jenis bahan.
Ini
dua menjadi satu tetapi dalam versi yang berbeda.
Ø Praktek dalam Alkitab orang yang
mengawinkan dua jenis ternak yaitu kuda dikawinkan dengan keledai sehingga
menghasilkan bagal. Ini bukan 100% bicara hewan di luar sana tetapi juga kena
pada kita. Misalnya dalam Kisah Para Rasul pasal 10, Petrus melihat binatang
yang haram dan binatang halal yang ada di dalam kain lalu disuruh untuk
sembelih. Apakah itu binatang yang sesunggunya? Maksudnya Petrus mau diutus
pada Kornelius. Kornelius ini adalah bangsa kafir, dia bagaikan binatang haram di mata Tuhan.
Kalau kuda dikawinkan
dengan keledai maka menghasilkan bagal. Mengawinkan itu berarti nikah. Secara
rohani kalau ada nikah yang dipaksakan atau persekutuan yang dipaksakan maka
akan melahirkan Absalom, sebab Absalom mati karena menungang bagalnya yang
tidak bisa dia kendalikan. Kalau nikah dipaksakan atau masuk dalam persekutuan
yang dipaksakan maka akan lahir Absalom-Absalom dalam kehidupan orang itu.
Kalau persekutuan hanya
karena dipaksa atau datang dalam persekutuan karena terpaksa, maka nanti akan
muncul Absalom-Absalom yaitu orang yang aka membunuh pengajaran yang telah dia
terima dari para pendahulu. Itu sebabnya jangan saudara paksakan masuk dalam
satu persekutuan kalau jelas di sana tidak benar pengajarannya. Kalau saudara
paksakan maka akhirnya orang itu yang akan melawan pendahulu, karena Absalom melawan papanya yaitu Daud.
Lihat persekutuan-persekutuan
yang bukan diikat oleh Firman pengajaran yang murni, yang hanya dipaksakan.
Akibatnya mereka melawan Firman pengajaran yang telah disampaikan oleh para
pendahulu. Waspada kita!
Termasuk kita di sini,
kita datang di sini tidak ada unsur paksaan dan jangan terpaksa. Kalau hatimu
tidak tulus lebih baik jangan datang. Sebab nanti dalam dirimu akan muncul
Absalom yaitu daging yang memberontak. Termasuk pada anak-anak saya yang sudah
menjadi pendeta saya katakan jangan datang berfellowship di sini karena saya
papa mereka, tetapi kalau datang karena dasar Firman maka silahkan datang.
Kalau persekutuan karena
dasarnya pengajaran yang benar maka itu bukan akan menghasilkan bagal tetapi
lembu yang bisa disembelih untuk menjadi korban. Persekutuan karena pengajaran
yang murni, akan menghasilkan kehidupan yang rela disembelih dagingnya. Dia
rela disembelih karena digarap oleh Firman pengajaran yang murni. Kalau sudah
tahu jenisnya sudah lain, kenapa mau masuk dalam persekutuan itu. Kalau
memaksakan masuk, nanti hasilnya bagal, daging yang memberontak, akhirnya
melawan kebenaran Firman.
Sebagai gembala saya
harus waspada. Kalau saya mengikuti persekutuan yang tidak sejenis lagi, saya
bisa mengadopsi itu, kemudian di dalam penggembalaan saya beritakan. Akibatnya
saya rugi, jemaat yang mendengar juga rugi. Kalau persekutuan itu sudah lain
jenisnya, hati-hati.
Kami sebagai gembala
harus berupaya bergumul di kaki Tuhan mohon supaya Tuhan memberikan pengertian
terhadap kalimat-kalimat di dalamnya dan Firman pengajaran itu menjadi pagar
bagi kita.
Ø Ladang jangan ditaburi dua jenis
benih, ini ada hubungannya dengan buta.
Matius 15:13-14
15:13
Jawab Yesus: "Setiap tanaman yang tidak ditanam oleh Bapa-Ku yang di sorga
akan dicabut dengan akar-akarnya.
15:14
Biarkanlah mereka itu. Mereka orang buta yang menuntun orang buta. Jika orang
buta menuntun orang buta, pasti keduanya jatuh ke dalam lobang."
Matius 15:1-20 itu
terjadi di wilayah Israel
Matius 15:21-28 terjadi
di wilayah kafir
Matius 15:29-31 terjadi
di batas antara wilayah Israel dan wilayah kafir
Ternyata di wilayah
Israel, di wilayah Yahudi ini ada ditemukan tanaman lain. Yahudi sejati adalah
saudara dan saya. Orang yang menabur tanaman yang lain ini adalah hamba yang
buta. Apakah ini tidak berbahaya? Kalau saudara tidak buta, saudara melek mata,
maka lihatlah ada tanaman yang lain di dalam gereja Tuhan. Tuhan Yesus mengatakan
itu harus dicabut sampai ke akar-akarnya.
Di sinilah yang menjadi
kesulitan berat. Tuhan mengatakan jangan ditaburi dua jenis, tetapi ternyata
itu terjadi dalam gereja Tuhan. Sedangkan
sudah benih yang satu jenis tetapi kalau ketika direndam lalu dijatuhi oleh
bangkai binatang, benih itu jangan ditabur.
Imamat 11:38
11:38
Tetapi apabila benih itu telah dibubuhi air, lalu ke atasnya jatuh bangkai
seekor dari binatang-binatang itu, maka najislah benih itu bagimu.
Ini belum ditabur, baru
benih tetapi sudah tercampur. Ini yang harus kami waspadai, benih yang kita
taburkan jangan sampai sudah masuk ajaran lain. Itu belum tumbuh, baru mau
disampaikan, kita sudah harus hati-hati. Apalagi kalau benih itu sudah
direndam.
Pernah seorang hamba
Tuhan berdoa menangis meminta Firman kepada Tuhan dan Tuhan berikan Firman. Dia
gembira sekali sebab merasa sudah mendapat Firman. Tetapi motivasinya yang
salah, cara penyajiannya yang salah. Ini yang seringkali banyak terjadi pada
diriku dan kami hamba-hamba Tuhan.
Minggu depannya dia
melihat kenapa kurang yang datang. Lalu dia menangis “Tuhan bukannya Engkau
sudah memberikan Firman dan sudah saya sampaikan, kenapa malah banyak yang
pergi”. Lalu Tuhan menjawab “Aku sudah berikan Firman tetapi belum Aku suruh
sampaikan”. Berarti belum waktunya untuk diberitakan kepada jemaat, lebih
dahulu Firman itu untuk hamba Tuhan itu, untuk dirinya. Tetapi belum untuk
dirinya, sudah dia beritakan. Inilah yang banyak terjadi. Benih itu sudah
direndam dengan air mata, lalu diberitakan tetapi hasilnya nol. Malah orang
banyak tidak mau datang lagi.
Apalagi kalau ditanam
benih yang lain. Sekalipun sudah tumbuh, Tuhan suruh itu dicabut. Ini justru
terjadi di wilayah orang Kristen.
Ø Imamat 19:19
19:19
Kamu harus berpegang kepada ketetapan-Ku. Janganlah kawinkan dua jenis ternak
dan janganlah taburi ladangmu dengan dua jenis benih, dan janganlah pakai
pakaian yang dibuat dari pada dua jenis bahan.
Mazmur 28:3
28:3
Janganlah menyeret aku bersama-sama dengan orang fasik ataupun dengan orang
yang melakukan kejahatan, yang ramah dengan teman-temannya, tetapi yang hatinya
penuh kejahatan.
Jangan kita tertipu
dengan keramah-tamahan. Ramah itu bagus tetapi jangan tertipu. Sebab ternyata
di dalamnya ada kekerasan, ada roh memeras, ada roh merampas, ini yang berat. Kelihatannya
ramah tetapi munafik. Inilah yang disebut dengan dua macam pakaian tadi. Jangan
sampai kita memakai pakaian dari berbagai macam jenis bahan.
Kelihatan ramah tetapi
hatinya judes sekali, ramah tetapi di dalamnya ada yang tidak beres. Itu
berarti tampil dengan dua macam baju yang sangat mencelakakan kita gereja
Tuhan. Ini jangan terjadi pada kita.
Jangan
masuk dalam persekutuan yang dipaksakan. Sudah tahu itu bukan jenis yang benar tetapi saudara paksa masuk.
Kalau dia hamba Tuhan akhirnya yang kena adalah jemaat. Nanti saya ceritakan di
lain waktu pengalaman saya. Hampir saya terjebak karena saya coba masuk, saya
paksakan masuk dalam persekutuan yang tidak benar. Secara logika memang saya
dibujuk untuk masuk, setelah saya masuk ternyata gawat di dalamnya. Seandainya
saat itu saya terbuai melihat gegap gempitanya maka hancurlah saya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar