Salam sejahtera di dalam Kasih Tuhan
Yesus Kristus.
Imamat 19:15-18,35
19:15 Janganlah kamu berbuat curang dalam peradilan;
janganlah engkau membela orang kecil dengan tidak sewajarnya dan janganlah
engkau terpengaruh oleh orang-orang besar, tetapi engkau harus mengadili orang
sesamamu dengan kebenaran.
19:16 Janganlah engkau pergi kian ke mari menyebarkan
fitnah di antara orang-orang sebangsamu; janganlah engkau mengancam hidup
sesamamu manusia; Akulah TUHAN.
19:17 Janganlah engkau membenci saudaramu di dalam
hatimu, tetapi engkau harus berterus terang menegor orang sesamamu dan
janganlah engkau mendatangkan dosa kepada dirimu karena dia.
19:18 Janganlah engkau menuntut balas, dan janganlah
menaruh dendam terhadap orang-orang sebangsamu, melainkan kasihilah sesamamu
manusia seperti dirimu sendiri; Akulah TUHAN.
19:35 Janganlah kamu berbuat curang dalam peradilan,
mengenai ukuran, timbangan dan sukatan.
Imamat
pasal 19 dibagi beberapa bagian
1.
Imamat
19:1-3,30,32 Kudusnya hidup dalam hubungan orang
tua dan anak, serta hubungan kita dengan Tuhan.
2.
Imamat
19:5-8 Kudusnya hidup bagaimana kita mempersembahkan ucapan syukur atau
keselamatan.
3.
Imamat
19:9-10,23-25 Kudusnya kehidupan umat Tuhan dalam pencaharian dan hasil dari
pencaharian
4.
Imamat
19:11-12,15-18,35 Kudusnya umat Tuhan dalam ucapan dan perkataan.
Kita telah berada pada point yang keempat.
Imamat
pasal 18,19,20,21 dan 22 semuanya berbicara tentang kekudusan.
Imamat
18: kudusnya perkawinan
Imamat
19: kudusnya hidup
Imamat
20: kudusnya umat
Imamat
21: kudusnya para imam
Imamat
22: kudusnya kebaktian korban
Imamat
17 sampai 22 dalam terang Tabernakel kena pada meja roti pertunjukkan. Untuk
meraih kekudusan dari lima hal yang disebut tadi, itu kita peroleh lewat pekerjaan
Firman pengajaran dan Perjamuan Kudus. Jadi untuk mengerti kudusnya perkawinan
kita harus ada pada meja roti pertunjukkan, yaitu penampilan Firman pengajaran
dan perjamuan kudus. Begitu juga kalau kita mau mengerti kudusnya hidup,
kudusnya imam, kudusnya umat dan kudusnya kebaktian, semua kita terima dalam
ibadah pendalaman Alkitab dan perjamuan kudus.
Itu
sebabnya sulit untuk kita hidup dalam kesucian kalau kebaktian pendalaman
Alkitab tidak digalakkan. Kami hamba Tuhan berkewajiban untuk mengangkat ibadah
pendalaman Alkitab. Dari pihak umat Tuhan harus punya minat untuk mendalami
siapa Yesus kemudian dia proyeksikan dengan dirinya sangat bertolak belakang. Yesus
yang kudus sedangkan kita najis penuh cacat cela, sedangkan dari pihak Tuhan
kita mau dijadikan belahan jiwaNya. Untuk memperoleh status dalam kekudusan ini
butuh ibadah pendalaman Alkitab (Firman
pengajaran dan perjamuan kudus).
Betapa pentingnya Fiman pengajaran di dalam gereja Tuhan, ditambah dengan
perjamuan kudus.
Ibrani 12:8-11
12:8 Tetapi, jikalau kamu bebas dari ganjaran, yang
harus diderita setiap orang, maka kamu bukanlah anak, tetapi anak-anak gampang.
12:9 Selanjutnya: dari ayah kita yang sebenarnya kita
beroleh ganjaran, dan mereka kita hormati; kalau demikian bukankah kita harus
lebih taat kepada Bapa segala roh, supaya kita boleh hidup?
12:10 Sebab mereka mendidik kita dalam waktu yang
pendek sesuai dengan apa yang mereka anggap baik, tetapi Dia menghajar kita
untuk kebaikan kita, supaya kita beroleh bagian dalam kekudusan-Nya.
12:11 Memang tiap-tiap ganjaran pada waktu ia
diberikan tidak mendatangkan sukacita, tetapi dukacita. Tetapi kemudian ia
menghasilkan buah kebenaran yang memberikan damai kepada mereka yang dilatih
olehnya.
Kita
yang ada di ruas jalan akhir ini harus waspada. Minat kita untuk mengenal Yesus
lewat pelajaran Firman harus semakin menggebu-gebu, harus kita galakkan, harus
kita intensifkan sehingga kita bertumbuh dalam pengenalan.
II Petrus 3:18
3:18 Tetapi bertumbuhlah dalam kasih karunia dan dalam
pengenalan akan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus. Bagi-Nya kemuliaan,
sekarang dan sampai selama-lamanya.
Hosea 6:3
6:3 Marilah kita mengenal dan berusaha sungguh-sungguh
mengenal TUHAN; Ia pasti muncul seperti fajar, Ia akan datang kepada kita
seperti hujan, seperti hujan pada akhir musim yang mengairi bumi."
Pada
sore ini kita kembali pada poin yang keempat dalam Imamat pasal 19 ini. Di sini
bebicara kata-kata. Dalam menghadapi sesama jangan ada kebencian, jangan ada
roh dendam dan jangan ada roh fitnah. Ayat 11 berbicara jangan ada dusta dan
bohong, ayat 15 berbicara jangan ada kecurangan, ayat 16 berbicara jangan
memfitnah, ayat 18 ditekankan oleh Tuhan jangan menuntut balas. Berarti poin
yang keempat ini dikunci dengan penampilan kasih. Tidak membalas karena ada
kasih. Menuntut balas, dendam, membenci, memfitnah, bohong, berdusta dan curang
itu semua berarti tidak ada kasih.
Itu
sebabnya kita harus mengintropeksi diri sekarang ini, utamanya saya sebagai
pemberita. Saya dikoreksi oleh Tuhan lebih dahulu.
Imamat 19:35
19:35 Janganlah kamu berbuat curang dalam peradilan,
mengenai ukuran, timbangan dan sukatan.
Tidak
ada kecurangan dalam dirinya Tuhan. Berarti di ladang Tuhan tidak boleh ada
kecurangan. Tetapi kenyataannya dalam Alkitab, di ladang Tuhan yaitu
penggarap-penggarap ladang inilah yang banyak ditemukan ada kecurangan. Jadi sementara
Tuhan sebagai pemilik ladang tidak ada kecurangan tetapi orang kepercayaan
Tuhan untuk menggarap ladang Tuhan justru bersileweran ditemukan ada kecurangan-kecurangan.
Ini yang harus kita waspadai, utamanya kami hamba Tuhan.
Bagaimana
kita bisa meraih kudusnya hidup kalau kita tidak diajar, tidak mendapatkan
pengajaran. Bagaimana saya memposisikan diri pada kesucian Allah kalau saya
menolak teguran.
Imamat 19:17
19:17 Janganlah engkau membenci saudaramu di dalam
hatimu, tetapi engkau harus berterus terang menegor orang sesamamu dan
janganlah engkau mendatangkan dosa kepada dirimu karena dia.
Bagaimana
saya bisa memposisikan diri kudus dan lepas dari kecurangan kalau ke mana-mana
menyebar fitnah. Berarti yang saya
lakukan bukan mengerjakan apa yang diperintahkan Tuhan yaitu menggarap ladang
Tuhan supaya dalam ladang Tuhan ditemukan ada buah kebaikan, kebenaran dan
keadilan. Kalau pelayan itu penuh dengan kecurangan, apa yang mau diharap.
II Korintus 11:13
11:13 Sebab orang-orang itu adalah rasul-rasul palsu,
pekerja-pekerja curang, yang menyamar sebagai rasul-rasul Kristus.
Pekerja
curang ini justru ada di ladang Tuhan. Alkitab mengajar bahwa saya sebagai
pemberita, sebagai pengajar yang menyampaikan Firman Pengajaran, lebih dahulu
saya harus memuliakan ajaran Tuhan. Bagaimana saya memuliakan ajaran Tuhan
kalau ada kecurangan dan ketidaktulusan. Inilah rancunya pekerja-pekerja di
ladang Tuhan. Jadi tidak semua yang terlibat dalam ladang Tuhan itu adalah pekerja-pekerja
baik.
Filipi 3:2
3:2 Hati-hatilah terhadap anjing-anjing, hati-hatilah
terhadap pekerja-pekerja yang jahat, hati-hatilah terhadap penyunat-penyunat
yang palsu,
Kalau
tidak diungkap oleh Tuhan lewat penampilan Firman pengajaran, banyak menggarap ladang Tuhan, berpikir itu sudah benar, ternyata
ditemukan oleh Tuhan bahwa hidup bagaikan anjing. Anjing di sini artinya:
1.
Gembala
yang tidak tahu menggonggong alias membiarkan dosa. Mengapa dia membiarkan
dosa? Sebab dia menggalakkan dosa. Atau bisa terjadi dia menggonggong orang
lain tetapi dirinya sendiri tidak dia gonggong= makan dosa umat.
Hosea 4:8
4:8 Mereka
mendapat rezeki dari dosa umat-Ku dan mengharapkan umat-Ku itu berbuat salah.
2.
Dia
sudah muntah kemudian dia jilat kembali.
Yesaya 56:11
56:11
anjing-anjing pelahap, yang tidak tahu kenyang. Dan orang-orang itulah
gembala-gembala, yang tidak dapat mengerti! Mereka semua mengambil jalannya
sendiri, masing-masing mengejar laba, tiada yang terkecuali.
2 Petrus 2:22
2:22 Bagi mereka
cocok apa yang dikatakan peribahasa yang benar ini: "Anjing kembali lagi
ke muntahnya, dan babi yang mandi kembali lagi ke kubangannya."
Saya
ngeri melihat gelagat pekerja-pekerja yang seperti ini. Bagaimana mau membawa
umat pada kudusnya hidup kalau gembala sendiri ada dalam praktek seperti ini.
Lebih parah lagi kalau itu terjadi dalam pengajaran, itu sangat memalukan.
Tuhan
bicara mengenai Meja Roti Sajian, berarti mengagungkan Firman pengajaran. Meja roti
sajian itu ada 4 kaki yang tingginya dari tanah sampai di papan mejanya adalah 1,5
hasta. Kalau keempatnya digabung menjadi 6 hasta. Angka 1,5 adalah angka
pengantara dan angka 6 adalah angka manusia.
I Timotius 2:5
2:5 Karena Allah itu esa dan esa pula Dia yang menjadi
pengantara antara Allah dan manusia, yaitu manusia Kristus Yesus,
Yesus
rela bagaikan
domba yang dipenggal-penggal untuk menjadi pengantara kita dengan Allah Bapa, supaya bisa menopang
meja hati kita agar jangan kena tanah dan bisa diisi dengan Firman pengajaran.
Tetapi kita tidak peduli pada kaki yang menopang dan kita biarkan hati kita
sehingga muncul ucapan dusta, bohong, fitnah, kebencian dan dendam. Bagaimana bisa
dikatakan Yesus yang menopang tetapi hatinya diisi dusta, bohong, fitnah,
dendam dan kebencian. Itu sama dengan penistaan terhadap kaki yang menopang
meja roti.
Kalau
kita melihat ada yang menopang kita maka mari kita membersihkan dulu hati kita,
jangan ada kecurangan agar Firman dipermuliakan. Di atas meja itu ada dua tumpukan
roti, ada kemenyan di situ dan ada alat-alat perjamuan kudus. Di bawah ada kaki
yang menopang dan di atas dipertontonkan Firman pengajaran dan perjamuan kudus. Berarti sama, baik di bawah
maupun di atas bernuansa Korban
Kristus.
Kadang
kita tidak melihat lagi kaki yang sudah menopang kita, itulah Yesus. Yesus
menjadi manusia yang rela dipenggal-penggal bagaikan kaki meja roti sajian
untuk menopang meja hati kita. Bagaimana kita memuliakan pengajaran Tuhan kalau
hati kita curang.?
Titus 2:9-10
2:9 Hamba-hamba hendaklah taat kepada tuannya dalam
segala hal dan berkenan kepada mereka, jangan membantah,
2:10 jangan curang, tetapi hendaklah selalu tulus dan
setia, supaya dengan demikian mereka dalam segala hal memuliakan ajaran Allah,
Juruselamat kita.
Ini
harus dilakukan hamba secara jasmani
terhadap tuannya. Tetapi secara rohani kita semua ini hamba Tuhan.
Ada
dua tumpuk dalam satu meja, dua menjadi satu. Dua gomer tepung dibuat menjadi
satu ketul roti. Kalau kita menghargai dua menjadi satu berarti kita memuliakan
ajaran Tuhan. Kalau kita tidak menghargai dua menjadi satu maka itu berarti
membantah, curang, tidak setia dan tidak tulus kepada Tuhan.
Manusia
Yesus rela dipenggal-penggal bagaikan domba untuk menopang hati kita supaya hati kita bisa menjunjung Firman.
Filipi 2:16
2:16 sambil berpegang pada firman kehidupan, agar aku
dapat bermegah pada hari Kristus, bahwa aku tidak percuma berlomba dan tidak
percuma bersusah-susah.
Filipi 2:16 (Terjemahan Lama)
2:16 sambil menjunjung firman yang memberi
hidup itu, supaya aku megah pada Hari Kristus, sebab aku tiada melakukan yang
sia-sia dan tiada berusaha dengan sia-sia.
Junjunglah
Firman, ini yang sewajarnya dilakukan oleh kita. Olehnya jangan kita curang.
Ada pekerja-pekerja jahat yang tidak mau masuk dalam gemblengan. Teguran itu juga merupakan gemblengan. Itu sebabnya yang menegur juga harus waspada, jangan
sampai berdosa.
Imamat 19:17
19:17 Janganlah engkau membenci saudaramu di dalam
hatimu, tetapi engkau harus berterus terang menegor orang sesamamu dan
janganlah engkau mendatangkan dosa kepada dirimu karena dia.
Apa
maksudnya “menegur sesama dan janganlah engkau mendatangkan dosa kepada dirimu
karena dia”? Kalau kita tahu itu salah lalu kita diam dan tidak menegur dia
berarti kita melakukan kesalahan. Kalau kita menegur lalu orang yang
ditegur itu tidak terima dan dia membenci, kita harus waspada jangan sampai
kita juga membenci dia, itu berarti kita juga ikut berdosa.
Ayub 34:10,12
34:10 Oleh sebab itu, kamu orang-orang yang berakal
budi, dengarkanlah aku: Jauhlah dari pada Allah untuk melakukan kefasikan, dan
dari pada Yang Mahakuasa untuk berbuat curang.
34:12 Sungguh, Allah tidak berlaku curang, Yang
Mahakuasa tidak membengkokkan keadilan.
Persoalan
kecurangan itu terjadi di pengadilan, mengadili itu berarti menakar. Sebelum
kita menakar orang lebih dahulu kita harus menakar diri kita. Lebih dahulu kita
lihat Firman, lalu bisa tahu bahwa orang itu salah dan kita memberi tahu dia
karena lebih dahulu kita sudah menikmati Firman itu. Bagaimana mau menakar
orang kalau belum menakar dirimu sendiri, bila kita belum rasakan timbangan Tuhan.
Kalau
curang berarti hanya menimbang orang dan dirinya sendiri tidak pernah ditakar.
Misalnya saya sebagai hamba Tuhan saya menakar jemaat padahal saya sendiri
tidak ditimbang, hidup saya berantakan.
Itu
sebabnya pentingnya Firman pengajaran ditambah dengan perjamuan kudus. Meja
roti itu sudah ada empat kaki yang tingginya 1,5 hasta yang arti rohaninya
pengantara. Itulah pengantara meja dengan dunia. Maksudnya supaya meja itu
jangan menyentuh tanah, jangan menyentuh dunia, jangan menyentuh pasir, jangan
menyentuh kotoran, Yesus yang sentuh dan kita ditopang untuk diisi Firman.
Kemudian kita sampai pada kadar dua menjadi satu.
Jemaat
Tuhan jangan kurang hati kalau ada teguran Firman. Jangan sakit hati kalau
sewaktu-waktu gembala menegur. Sebab dengan kaca mata sebagai hamba Tuhan, dia
melihat di balik itu ada kecelakaan. Kalau ada roh pembantah, roh kecurangan,
roh ketidaktaatan berarti back groundnya adalah iblis. Hamba Tuhan melihat bahwa
itu berbahaya, orang itu dipegang oleh iblis makanya dia mau memutuskan
hubungan jemaat dengan iblis. Kalau hal itu diberitahu terimalah itu dan jangan
marah.
Imamat 19:15
19:15 Janganlah kamu berbuat curang dalam peradilan;
janganlah engkau membela orang kecil dengan tidak sewajarnya dan janganlah
engkau terpengaruh oleh orang-orang besar, tetapi engkau harus mengadili orang
sesamamu dengan kebenaran.
Dari
bagian ini kita diajar jangan pandang bulu. Kalau hamba Tuhan hanya pandang bulu dalam menegur
berarti dia curang, jahat dan tidak mengasihi
saudara. Saya terbuka di hadapan Tuhan dan sidang jemaat, pertimbangkan kami di
hadapan Tuhan.
II Korintus 4:1-2
4:1 Oleh kemurahan Allah kami telah menerima pelayanan
ini. Karena itu kami tidak tawar hati.
4:2 Tetapi kami menolak segala perbuatan tersembunyi
yang memalukan; kami tidak berlaku licik dan tidak memalsukan firman Allah.
Sebaliknya kami menyatakan kebenaran dan dengan demikian kami menyerahkan diri
kami untuk dipertimbangkan oleh semua orang di hadapan Allah.
Apalagi
untuk rekan hamba Tuhan, saya harus berani berbicara supaya kita seirama. Itu
sebabnya kalau ada salah, saya akan memberi tahu karena saya mencintai dan mengasihi saudara.
Mazmur 109:1-5
109:1 Untuk pemimpin biduan. Mazmur Daud. Ya Allah
pujianku, janganlah berdiam diri!
109:2 Sebab mulut orang fasik dan mulut penipu
ternganga terhadap aku, mereka berbicara terhadap aku dengan lidah dusta;
109:3 dengan kata-kata kebencian mereka menyerang aku
dan memerangi aku tanpa alasan.
109:4 Sebagai balasan terhadap kasihku mereka menuduh
aku, sedang aku mendoakan mereka.
109:5 Mereka membalas kejahatan kepadaku ganti
kebaikan dan kebencian ganti kasihku.
Ini
yang banyak terjadi di mana-mana dan ini jangan
terjadi pada kita, jika orang berbuat baik kepada saudara kemudian saudara balas dengan kejahatan. Orang
mengasihimu kemudian saudara balas dengan tuduhan yang
macam-macam, kalau seperti itu maka saudara jahat di hadapan Tuhan. Ini jangan sampai terjadi. Kenapa hal-hal
semacam itu terjadi? Tanyakan pada dirimu sendiri.
Imamat 19:16
19:16 Janganlah engkau pergi kian ke mari menyebarkan
fitnah di antara orang-orang sebangsamu; janganlah engkau mengancam hidup
sesamamu manusia; Akulah TUHAN.
Mengancam
saja tidak dibenarkan. Kalau membunuh berarti kita merusak gambar Tuhan.
Mengancam sudah masuk dalam kategori itu karena mengancam berangkat dari
kebencian, benci itu sama dengan membunuh.
Kejadian 9:6
9:6 Siapa yang menumpahkan darah manusia, darahnya
akan tertumpah oleh manusia, sebab Allah membuat manusia itu menurut gambar-Nya
sendiri.
Jadi
menumpahkan darah alias membunuh yang berawal dari mengancam karena ada
kebencian, maka itu merusak gambar Allah. Hal ini dilakukan bisa dengan
kata-kata, menyebarkan fitnah, menyampaikan kata-kata yang tidak benar.
Menjelek-jelekkan orang itulah fitnah. Itu berasal dari bahasa gerika diabolos. Iblis juga bahasa gerikanya diabolos. Jadi orang yang menceritakan
hal-hal yang tidak benar tentang orang lain, berpihak kepada iblis. Berarti dia
musuh Tuhan.
Jangan
kita memfitnah, juga dalam nikah rumah tangga jangan saling memfitnah, kadang
tidak sadar suami isteri saling memfitnah. Ketika isteri pergi ke mana-mana dia
jelek-jelekkan suaminya yang di rumah. Begitu juga suami ketika pergi ke mana-mana dia
jelek-jelekkan isterinya yang di rumah ditambah dengan bumbu-bumbu fitnah. Ini tidak elok.
Dalam
Imamat 19:16 dikatakan “di antara
orang-orang sebangsamu“. Umat Israel menubuatkan sesama anggota Tubuh.
Kalau tahu bahwa kita ada dalam satu tubuh, apa gunanya tangan kanan kita
meninju mata kiri. Kalau mata kanan ada masalah maka tangan kiri yang akan
disuruh oleh otak untuk menolong mata kanan. Kalau kaki kiri ada luka maka otak
menyuruh tangan kanan untuk membersihkan dan membebat luka di kaki kiri. Memang
sakit tetapi itu harus dibersihkan.
Kita
ini mengaku sebagai anggota Tubuh Kristus tetapi kenapa justru ada fitnah. Kalau memang ada salah,
tunjukkan dengan terus terang. Di sinilah yang menjadi problemnya, kalau yang ditegur itu menerima berarti tidak ada masalah,
tetapi kalau menolak akan timbul masalah. Saat itu jaga dirimu supaya jangan engkau
berdosa.
Imamat 19:17
19:17 Janganlah engkau membenci saudaramu di dalam
hatimu, tetapi engkau harus berterus terang menegor orang sesamamu dan
janganlah engkau mendatangkan dosa kepada dirimu karena dia.
Karena
merasa dia adalah sesamamu maka tegur kalau dia salah. Begitu juga kalau saya
melihat di antara saudara ada yang tidak pas dengan Firman maka saya harus
menegur dengan terus terang. Apalagi kalau itu kesalahan melawan Firman
pengajaran yang murni dan yang sehat, masakan kita diam. Begitu juga gembala
terhadap jemaat, jika jemaat
melakukan kesalahan kemudian saya diam, kalau seperti itu berarti saya anjing
bisu.
Fitnah
itu terdapat
di dalam gereja. Maka tidak heran kalau orang yang suka
memfitnah itu disebut jemaat iblis. Alangkah disayangkan kalau saya menyanyi
memuji Tuhan tetapi ternyata di hadapan Tuhan saya jemaat iblis karena suka
memfitnah.
Wahyu 2:9
2:9 Aku tahu kesusahanmu dan kemiskinanmu -- namun
engkau kaya -- dan fitnah mereka, yang menyebut dirinya orang Yahudi, tetapi
yang sebenarnya tidak demikian: sebaliknya mereka adalah jemaah Iblis.
Yahudi
yang sebenarnya bukan lahiriah Yahudi.
Roma 2:28-29
2:28 Sebab yang disebut Yahudi bukanlah orang yang
lahiriah Yahudi, dan yang disebut sunat, bukanlah sunat yang dilangsungkan
secara lahiriah.
2:29 Tetapi orang Yahudi sejati ialah dia yang tidak
nampak keyahudiannya dan sunat ialah sunat di dalam hati, secara rohani, bukan
secara hurufiah. Maka pujian baginya datang bukan dari manusia, melainkan dari
Allah.
Mengaku
Yahudi berarti mengaku orang Kristen padahal jemaat iblis. Kalau Firman Tuhan
tidak diungkapkan, bisa saja kita tanpa sadar sudah menjadi jemaat iblis.
Jemaat iblis ini ada di Smirna dan ada juga di Filadelfia. Filadelfia dikatakan
rohaninya indah dan mulus tetapi ternyata ada jemaat iblis yang menyelundup.
Tetapi karena gebrakan Firman dalam jemaat Filadelfia dan mereka mayoritas
memegang tegung Firman pengajaran sehingga akhirnya jemaat iblis yang
menyelundup tadi sadar dan datang mengaku bahwa Tuhan ada bersama dengan
mereka.
Bagaimana
cara menelanjangi pemfitnah ini?
1.
Wahyu 3:8
3:8 Aku
tahu segala pekerjaanmu: lihatlah, Aku telah membuka pintu bagimu, yang
tidak dapat ditutup oleh seorang pun. Aku tahu bahwa kekuatanmu tidak seberapa,
namun engkau menuruti firman-Ku dan engkau tidak menyangkal nama-Ku.
Pada jemaat ini dibukakan
pintu, berarti ada pembukaan Firman. Kalau ada pembukaan Firman maka itu
pembuka jalan bagi kita. Kalau ada pembukaan rahasia Firman maka nantinya itu
menyudutkan jemaat iblis.
2.
Wahyu 3:10
3:10
Karena engkau menuruti firman-Ku, untuk tekun menantikan Aku, maka Aku
pun akan melindungi engkau dari hari pencobaan yang akan datang atas seluruh
dunia untuk mencobai mereka yang diam di bumi.
Dia menuruti Firman. Jadi
kita kebal dari si pemfitnah kalau kita menjadi penurut Firman. Untuk
membungkemkan si pemfitnah yang adalah jemaat iblis ini maka kita buktikan
bahwa kita menurut Firman. Menurut Firman dalam bahasa gerika disebut teireho.
Wahyu 3:8-9
3:8 Aku
tahu segala pekerjaanmu: lihatlah, Aku telah membuka pintu bagimu, yang tidak
dapat ditutup oleh seorang pun. Aku tahu bahwa kekuatanmu tidak seberapa, namun
engkau menuruti firman-Ku dan engkau tidak menyangkal nama-Ku.
3:9
Lihatlah, beberapa orang dari jemaah Iblis, yaitu mereka yang menyebut dirinya
orang Yahudi, tetapi yang sebenarnya tidak demikian, melainkan berdusta, akan
Kuserahkan kepadamu. Sesungguhnya Aku akan menyuruh mereka datang dan
tersungkur di depan kakimu dan mengaku, bahwa Aku mengasihi engkau.
Ternyata ada jemaat iblis
menyusup
di dalam jemaat
Filadelfia, tetapi mereka melihat sidang jemaat Filadelfia ini kuat dalam
persahabatan.
Kalau saudara melakukan
Firman, maka Tuhan mengasihi saudara dan dibuktikan ada pembukaan pintu (ada
pembukaan rahasia Firman). Nanti para pemfitnah ini akan mengaku bahwa Tuhan
mengasihi kita. Jadi untuk membungkemkan orang yang memfitnah, tunjukan bahwa
saudara berpegang pada Firman.
Ada tujuh pengertian teireho:
1.
Berjaga-jaga
atau waspada
2.
Melihat
atau memandang ke depan
3.
Menjaga
seperti biji mata
4.
Firman
itu dia catat di dalam hati dan pikirannya
5.
Melaksanakan
perintah atau komando
6.
Menjaga
kesucian
seperti seorang gadis
menjaga keperawanannya
7.
Memegang
erat-erat atau kuat.
Itu cara untuk
membungkemkan pemfitnah. Orang yang menuruti Firman ini akan dilindungi oleh
Tuhan dari hari pencobaan.
Wahyu 3:10
3:10
Karena engkau menuruti firman-Ku, untuk tekun menantikan Aku, maka Aku pun akan
melindungi engkau dari hari pencobaan yang akan datang atas seluruh dunia untuk
mencobai mereka yang diam di bumi.
Melindungi di sini dalam
bahasa aslinya juga adalah teireho. Bagaimana
saudara akan dilindungi kalau tidak menurut Firman dan menjadi pemfitnah,
pendendam, curang, tidak taat, pembantah. Orang seperti itulah yang namanya
benih perempuan yang tertinggal. Orang yang bukan pemfitnah, bukan pembantah,
yang taat dan mengagungkan Firman, dia akan dilindungi dari sengsara
antikristus 3,5 tahun.
Sejak
saya kenal pengajaran ini saya paling takut kalau melihat ada yang salah, baik kepada diriku maupun kepada sesama.
Saya tidak tunggu lama, saya langsung bicara bahwa itu salah. Apalagi kalau
saya melihat ada hamba Tuhan yang kredit barang, saya langsung beritahu sesuai dengan Imamat 19:17, saya
harus berterus terang. Walaupun beresiko saya harus dibenci, saya harus
berterus terang, sebab saya mengasihi orang itu dan saya cinta Tuhan Yesus.
Imamat 19:17
19:17 Janganlah engkau membenci saudaramu di dalam
hatimu, tetapi engkau harus berterus terang menegor orang sesamamu dan
janganlah engkau mendatangkan dosa kepada dirimu karena dia.
Mazmur 15:1-2
15:1 Mazmur Daud. TUHAN, siapa yang boleh menumpang
dalam kemah-Mu? Siapa yang boleh diam di gunung-Mu yang kudus?
15:2 Yaitu dia yang berlaku tidak bercela, yang
melakukan apa yang adil dan yang mengatakan kebenaran dengan segenap hatinya,
Itulah
orang yang bisa ada di Bait Allah, yang bisa ada di dalam Tubuh Kristus.
Bukankah itu yang kita kejar untuk menjadi anggota Tubuh Kristus, bisa menjadi
Mempelai Wanita Tuhan, belahan jiwanya Tuhan Yesus. Untuk apa kita
bersusah-susah lagi kalau sekarang kita mati sudah selamat. Kalau kita mau
masuk dalam tubuh Kristus
jangan menyebar fitnah, berbuat jahat dan menimpakan celaka kepada orang lain.
Mazmur 15:3
15:3 yang tidak menyebarkan fitnah dengan lidahnya,
yang tidak berbuat jahat terhadap temannya dan yang tidak menimpakan cela
kepada tetangganya;
Untuk
apa kita mendengarkan Firman pengajaran yang begitu deras mengoreksi kita?
Supaya kita menjadi kehidupan yang ada di kemah Allah (tubuh Kristus).
Mazmur 140:12
140:12 Pemfitnah tidak akan diam tetap di bumi; orang
yang melakukan kekerasan akan diburu oleh malapetaka.
Ini
nubuatan bagaimana gereja Tuhan yang sudah disucikan dan disempurnakan kelak
mengalami penyingkiran ke padang belantara lalu naik ke angkasa dan turun lagi
ke bumi untuk berkerajaan 1000 tahun. Saat itulah pemfitnah tidak ada lagi di
bumi di dalam kerajaan 1000 tahun. Karena dia adalah pemfitnah berarti dia
adalah anggotanya iblis, dia akan mati dan bangkit setelah kerajaan 1000 tahun.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar