Salam sejahtera
di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Wahyu 2:1-7
2:1 "Tuliskanlah kepada malaikat jemaat di
Efesus: Inilah firman dari Dia, yang memegang ketujuh bintang itu di tangan
kanan-Nya dan berjalan di antara ketujuh kaki dian emas itu.
2:2 Aku tahu segala pekerjaanmu: baik jerih payahmu
maupun ketekunanmu. Aku tahu, bahwa engkau tidak dapat sabar terhadap
orang-orang jahat, bahwa engkau telah mencobai mereka yang menyebut dirinya
rasul, tetapi yang sebenarnya tidak demikian, bahwa engkau telah mendapati
mereka pendusta.
2:3 Dan engkau tetap sabar dan menderita oleh karena
nama-Ku; dan engkau tidak mengenal lelah.
2:4 Namun demikian Aku mencela engkau, karena engkau
telah meninggalkan kasihmu yang semula.
2:5 Sebab itu ingatlah betapa dalamnya engkau telah
jatuh! Bertobatlah dan lakukanlah lagi apa yang semula engkau lakukan. Jika
tidak demikian, Aku akan datang kepadamu dan Aku akan mengambil kaki dianmu
dari tempatnya, jikalau engkau tidak bertobat.
2:6 Tetapi ini yang ada padamu, yaitu engkau membenci
segala perbuatan pengikut-pengikut Nikolaus, yang juga Kubenci.
2:7 Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa
yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat: Barangsiapa menang, dia akan Kuberi
makan dari pohon kehidupan yang ada di Taman Firdaus Allah."
Wahyu
pasal 2 dan pasal 3 ini dalam terang Tabernakel kena pada 7 percikan darah di
depan Tabut Perjanjian. Ini adalah percikan darah di mana akan menghadapi
sengsara besar. Jadi percikan darah di depan Tabut Perjajian ini adalah persiapan
untuk hadapi sengsara yang besar yaitu tujuh
percikan darah di atas Tabut Perjanjian.
Sebetulnya
kita tidak perlu masuk dalam sengsara yang besar aniaya antikristus, Tuhan
tidak bermaksud untuk kita diseret ke
sana. Agar kita tidak masuk pada sengsara yang besar, kita perlu masuk pada
persiapan yaitu tujuh percikan darah di depan Tabut Perjanjian. Ada tujuh
percikan darah di atas tutup tabut perjanjian yang menunjuk sengsara besar, itu
sudah Yesus tanggung. Jadi kalau ada anak Tuhan yang masuk pada sengsara yang
besar, itu sudah salahnya sendiri karena dia tidak mau menerima tujuh percikan
darah di depan Tabut Perjanjian.
Tujuh
percikan darah di depan Tabut Perjanjian adalah persiapan sengsara, prakteknya
adalah sengsara karena mengalami
penyucian. Penyucian itu memang sengsara bagi daging. Tetapi adalah lebih indah
kita masuk di sini dari pada masuk dalam sengsara besar.
Saya
mengatakan pada diriku bahwa saya tidak akan sanggup masuk dalam sengsara
besar. Tidak usah saudara diiri-iris dagingmu, dicelup saja di septictank,
kira-kira saudara bisa tahan? Pasti saudara minta-minta ampun dan rela untuk
dicap 666. Yesus menceritakan sengsara besar ini dengan derai air mata. Itu
dituliskan dalam Injil Matius, Injil Markus dan Injil Lukas.
Oleh sebab itu kita harus menerima 7 percikan
darah di depan Tabut Perjanjian yang menunjuk sengsara karena penyucian. Tetapi
banyak orang Kristen menolak ini padahal dia tidak sadar dia menolak kerinduan
hati Tuhan untuk merangkul dia, untuk menjadikan dia mempelai wanita Tuhan.
Percikan
darah yang pertama ini kena kepada jemaat Efesus. Efesus artinya “yang
dirindui”. Siapa yang merindu? Itulah Tuhan. Tuhan menyatakan kerinduan hatiNya
lewat 6 hal.
1.
Pujian.
2.
Teguran
3.
Himbauan
4.
Ajakan
untuk mendengar
5.
Janji
6.
Ancaman
Hampir
semua isi surat kepada tujuh jemaat berisi 6 hal ini walaupun keadaan mereka
bercorak ragam. Tujuh sidang jemaat ini menunjukkan gereja Tuhan yang hidup di
akhir zaman ini. Jadi apa yang digambarkan oleh tujuh sidang jemaat di Asia
Kecil ini adalah keadaan kita gereja Tuhan di akhir zaman ini. Jangan-jangan
kehidupan kita seperti jemaat Efesus, atau seperti jemaat Efesus+jemaat
Laodekia. Atau lebih parah lagi dari itu.
Makanya
semuanya kena percikan darah karena dilandasi isi hati Tuhan yang rindu supaya gereja
Tuhan benar-benar tampil dalam kekudusan sama seperti Dia. Itu sebabnya kita
didorong masuk pada persiapan sengsara yaitu sengsara dalam penyucian. Ini yang
seringkali menjadi momok bagi gereja Tuhan. Tetapi tidak menjadikan 3,5 tahun
aniaya antikristus sebagai momok. Bahkan ada yang mengatakan 3,5 tahun aniaya
antikristus itu hanya bohong yang disampaikan oleh pendeta.
Mari
kita tanggapi keseriusan Tuhan ini dalam menyatakan kerinduan hatinya kepada
kita. Sejak dulu Tuhan sudah menyatakan kerinduan hatiNya.
Keluaran 25:8-9
25:8 Dan mereka harus membuat tempat kudus bagi-Ku,
supaya Aku akan diam di tengah-tengah mereka.
25:9 Menurut segala apa yang Kutunjukkan kepadamu
sebagai contoh Kemah Suci dan sebagai contoh segala perabotannya, demikianlah
harus kamu membuatnya."
Tuhan
sudah menyatakan kerinduan hatinya untuk diam bersama dengan umatNya. Kerinduan
hati Tuhan ini terjawab tetapi waktunya hanya singkat. Jadi kerinduan hati
Tuhan ini menjadi sirna kembali.
Kemudian
dalam Yohanes 1:10-14, Tuhan kembali menyatakan isi hatiNya bukan lagi seperti
zaman Musa dahulu. Tuhan langsung hadir menyatakan isi hatiNya yang rindu kepada
umatNya tetapi umat Israel menolak.
Yang
kita baca dalam kitab Wahyu pasal 1, 2 dan 3 ini adalah kerinduan hati Tuhan
yang terakhir. Kalau gereja Tuhan yang hidup di akhir zaman ini tidak
menanggapi, tidak ada lagi kerinduan hati Tuhan yang berikutnya. Tetapi kalau
melihat Firman Tuhan, Tuhan pasti menemukan gerejaNya yang sempurna yang
bersama dengan Dia kekal selama-lamanya. Itulah sebabnya tidak ada lagi penyataan kerinduan hati
Tuhan sesudah itu. Kalau kerinduan hati Tuhan yang terakhir ini diabaikan itu sama dengan menyiksa diri
sendiri, bukan karena Tuhan kejam.
Olehnya
itu perhatikan kerinduan hati Tuhan mulai dari kami para gembala. Sebab ini
surat ini untuk sidang jemaat tetapi ditujukan kepada gembala lebih dahulu, berarti gembala yang lebih dahulu
dikoreksi. Surat ini tidak bertanggal, berarti surat ini cocok bagi semua zaman,
apalagi nubuatan kuncinya bagi kita sekarang. Saya sebagai gembala lebih dahulu
dikoreksi oleh Tuhan. Peran gembala terhadap jemaat itu sangat menentukan. Tidak
bisa berkata “yang penting saya beribadah, tidak peduli gembala itu pezinah, tidak
jujur atau curangkah dia”. Makanya kepada tujuh sidang jemaat ini, malaikat
sidang jemaat itu yang disurati karena yang menyebabkan jemaat jadi begitu
karena peran dari gembala-gembala ini.
Sekali
lagi kita perhatikan kerinduan hati Tuhan ini. Surat ini diawali dengan
perkataan “ini Firman dari Dia”. Gembala itu yang harus lebih dahulu paham itu
Firman. Kalau gembala itu paham Firman maka dia akan takut berbuat kenajisan,
dia akan takut untuk berbuat kecurangan-kecurangan. Keadaan sidang jemaat
adalah hasil dari peran seorang gembala.
Kalau
gembala sudah serius pasang badan untuk menerima dan mempraktekkan Firman lalu
ada satu dua sidang jemaat yang tidak serius, berarti itu sudah salahnya jemaat
sendiri. Tetapi alangkah sialnya kalau sidang jemaat dimurkai karena ulah gembala yang tidak benar.
Kalau
ada ajakan untuk bertobat berarti gembala yang lebih dahulu bertobat. Gembala
harus paham apa sebenarnya kerinduan hati Tuhan. Kalau dia paham kerinduan hati
Tuhan maka begitu datang teguran dia terima karena Tuhan rindu akan dirinya.
Begitu Tuhan ancam maka saya harus memperhatikan dan berupaya benahi diri karena saya dirindukan oleh Tuhan.
Hal itu harus ditularkan oleh gembala kepada sidang jemaat.
Bila
ada pujian, jangan dulu besar lubang hidung. Dari 9 pujian awal yang ditujukan
kepada jemaat Efesus, semua enak didengar. Tetapi sebelum masuk pada pujian
yang kesepuluh, bahasa Tuhan berubah nadanya.
Wahyu 2:2-3
2:2 1Aku
tahu segala pekerjaanmu: 2baik
jerih payahmu maupun 3ketekunanmu.
Aku tahu, bahwa 4engkau
tidak dapat sabar terhadap orang-orang jahat, bahwa 5engkau telah mencobai mereka yang menyebut dirinya
rasul, tetapi yang sebenarnya tidak demikian, 6bahwa engkau telah mendapati mereka pendusta.
2:3 Dan 7engkau
tetap sabar dan 8menderita
oleh karena nama-Ku; dan 9engkau
tidak mengenal lelah.
Tuhan
amati segala pekerjaannya, itu adalah korban waktu dan tenaga. Juga jerih
payahnya berarti Tuhan perhatikan ketika dia peras keringat. Gembala di Efesus bersama
dengan jemaat ini memiliki roh penguji. Menghadapi ajaran-ajaran yang
bersileweran sekarang ini, gembala itu menguji.
Mau
masuk pujian yang kesepuluh ada celaan yang menganga.
Wahyu 2:4
2:4 Namun demikian Aku mencela engkau, karena engkau
telah meninggalkan kasihmu yang semula.
Di
sini mereka kaget. Sudah banyak pujian tetapi ada satu celaan dari Tuhan.
Mengapa mereka dicela? Sebab Tuhan ingin gerejaNya sempurna tanpa cacat cela
dan kerut. Kalau kita sekarang ini celanya lebih banyak dari pada yang bisa
dipuji.
Ternyata
meninggalkan kasih mula-mula ini adalah kejatuhan yang dalam. Apa gunanya 10 pujian
tetapi ternyata kejatuhannya dalam.
Efesus 2:5
2:5 Sebab itu ingatlah betapa dalamnya engkau telah
jatuh! Bertobatlah dan lakukanlah lagi apa yang semula engkau lakukan. Jika
tidak demikian, Aku akan datang kepadamu dan Aku akan mengambil kaki dianmu
dari tempatnya, jikalau engkau tidak bertobat.
Kalimat
terakhir ini adalah ancaman bahwa jemaat ini
terancam kegelapan besar sebab kalau kaki dian dicabut berarti
kegelapan.
Ini
adalah pujian yang kesepuluh:
Efesus 2:6
2:6 Tetapi ini yang ada padamu, yaitu 10engkau membenci segala
perbuatan pengikut-pengikut Nikolaus, yang juga Kubenci.
Kalau
dalam sidang jemaat Pergamus, ini sudah menjadi bentuk pengajaran Nikolaus. Kalau dalam sidang jemaat Efesus perbuatan ini mereka sangat benci. Apa itu Nikolaus? Nikolaus itu suara orang banyak. Berarti
tidak ada kepala lagi di Pergamus. Suara kepala sudah tidak lagi dominan, suara jemaat yang lebih banyak
didengar.
Kalau
suara gembala tidak lagi dihirau dan suara jemaat yang lebih banyak mengatur
itu berarti ini ajaran Nikolaus. Dunia memang memakai ini
tetapi dalam gereja tidak boleh sebab harus ada suara gembala. Makanya di sini
tidak ada pemilihan majelis dengan cara voting. Voting dalam gereja itu adalah
ajaran Nikolaus.
Yohanes 10:3
10:3 Untuk dia penjaga membuka pintu dan domba-domba
mendengarkan suaranya dan ia memanggil domba-dombanya masing-masing menurut
namanya dan menuntunnya ke luar.
Jadi
gembala yang mendengarkan suara domba atau domba-domba yang harus mendengar
suara gembala? Kalau domba-domba mendengar suara gembala itulah yang benar, bukan Nikolaus.
Yohanes 10:4,16
10:4 Jika semua dombanya telah dibawanya ke luar, ia
berjalan di depan mereka dan domba-domba itu mengikuti dia, karena mereka
mengenal suaranya.
10:16 Ada lagi pada-Ku domba-domba lain, yang bukan
dari kandang ini; domba-domba itu harus Kutuntun juga dan mereka akan
mendengarkan suara-Ku dan mereka akan menjadi satu kawanan dengan satu gembala.
Akan
terjadi penggabungan kalau masing-masing mau mendengarkan suara gembala.
Yohanes 10:27
10:27 Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku
mengenal mereka dan mereka mengikut Aku,
Lawannya
adalah suara asing:
Yohanes 10:5
10:5 Tetapi seorang asing pasti tidak mereka ikuti,
malah mereka lari dari padanya, karena suara orang-orang asing tidak mereka
kenal."
Jadi
kalau ada suara yang tidak mendengar lagi suara gembala berarti dia sudah dipengaruhi suara asing. Oleh sebab itu sidang jemaat
diatur oleh gembala dan gembala diatur oleh Firman.
Apalah
arti Tuhan melihat saya berjerih lelah tetapi menemukan ada satu cacat cela
lalu ketika saya ditegur malah mengamuk. Dikatakan tadi “lakukan yang sudah
ada”. Berarti yang 10 itu ditindaklanjuti dan yang salah itu harus dibenahi.
Bukan berarti yang sudah benar itu dihentikan tetapi harus ditindaklajuti.
Gembala
beserta jemaat Efesus ini tidak hanya bekerja tetapi bekerja dengan peras
keringat, itulah yang dikatakan dengan jerih payah. Mereka juga dikatakan
tekun, tekun ini ada 4 pengertiannya:
1)
Menunggu
2)
Penuh
harapan
3)
Kesabaran
4)
Patuh
Hal
itu ada pada jemaat Efesus mulai dari gembalanya. Mereka juga tidak tahan
melihat pelaku kejahatan. Saya sebagai
hamba Tuhan tidak tahan kalau melihat ada pelayan Tuhan yang melakukan
kejahatan, penyelewengan atau penyimpangan. Itu sesuatu hal yang positif di
hadapan Tuhan. Mereka memiliki roh penguji, kemudian rela menanggung, menderita
karena ajaran Tuhan dan benci pengikut Nikolaus.
Tetapi
apa artinya pujian-pujian ini bila Tuhan masih ditemukan cacat cela. Artinya
Tuhan ingin membangun pelayan bersama sidang jemaat ini supaya sempurna. Kalau
ditunjuk cacat terima itu sebab itu untuk melengkapi yang 10 itu. Cacat cela
itu harus dibersihkan. Inilah percikan darah kepada sidang jemaat Efesus.
Dari
10 hal yang dipuji tadi itu, ini semua menyangkut korban-korban. Baik korban
tenaga maupun korban waktu. Kasih yang sempurna telah diperlihatkan oleh
Gembala Agung.
Yohanes 10:11
10:11 Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik
memberikan nyawanya bagi domba-dombanya;
Ini
telah dilupakan oleh orang Efesus dan dilupakan oleh gembala di Efesus. Kasih yang sempurna adalah pengorbanan nyawa Gembala
yang baik. Kasih yang sempurna ini ditularkan kepada gereja. Rasul Yohanes
mengajarkan itu kepada umat Tuhan.
I Yohanes 3:16
3:16 Demikianlah kita ketahui kasih Kristus, yaitu
bahwa Ia telah menyerahkan nyawa-Nya untuk kita; jadi kita pun wajib
menyerahkan nyawa kita untuk saudara-saudara kita.
Supaya
kasih kita imbang dengan kasih Kristus maka kitapun harus menyerahkan nyawa
untuk saudara-saudara kita. Bisakah saudara menyerahkan nyawa untuk
saudara-saudaramu? Kalau soal tenaga sudah dikorbankan, soal waktu sudah
dikorbankan tetapi soal mengorbankan nyawa itu apakah bisa? Misalnya kalau
tinggal itu yang kita miliki dan itu kita butuh lalu ada orang miskin yang
minta, bisakah saudara serahkan?
Ini
praktek menyerahkan nyawa:
I Yohanes 3:17
3:17 Barangsiapa mempunyai harta duniawi dan melihat
saudaranya menderita kekurangan tetapi menutup pintu hatinya terhadap
saudaranya itu, bagaimanakah kasih Allah dapat tetap di dalam dirinya?
Ini
yang sudah tidak ada dalam sidang jemaat Efesus. Korban waktu dan tenaga memang
masih ada tetapi yang satu ini sudah tidak ada lagi.
I Yohanes 3:18
3:18 Anak-anakku, marilah kita mengasihi bukan dengan
perkataan atau dengan lidah, tetapi dengan perbuatan dan dalam kebenaran.
Bagaimana
saudara mau ada kasih Allah, kalau soal mengembalikan perpuluhan saja tidak
bisa. Padahal mengembalikan perpuluhan itu adalah pernyataan bahwa dirimu
adalah miliknya Tuhan.
Ini
adalah celaan yang ada pada sidang jemaat Efesus. Jangan sampai kita mengisi
celaan ini, sebab ini adalah kejatuhan yang paling dalam. Tuhan tidak mau
merangkul kita kalau kita masih ada cacat. Jadi gereja yang dikasihi Tuhan
dinyatakan dalam bentuk koreksi. Biarlah kita menerima koreksi dari Tuhan.
Terbangunnya
Tabernakel karena ada tiga macam korban.
1.
Korban
tenaga itu terlihat dari korban tenaga Bezaleel dan Aholiab bersama-sama dengan
orang yang mereka ajak untuk bekerja. Bezaleel dan Aholiab diberikan Tuhan
kemahiran untuk mengajar orang-orang yang terlibat dalam pembangunan. Jadi
Bezaleel itu pelaksana dan juga mampu untuk mengajar.
2.
Ada
korban waktu yang mereka berikan untuk membangun Tabernakel. 6 hari untuk
bekerja dan 1 hari untuk Tuhan.
3.
Kalau
sudah ada korban tenaga dan korban waktu tetapi tidak ada korban harta
bagaimana Tabernakel bisa terbangun.
Tuhan
melihat sidang jemaat Efesus sudah berjerih lelah, itu korban waktu dan korban
tenaga. Tetapi sayang yang satunya sudah mereka lupa. Mereka sudah berpuas
untuk diri mereka. Sayapun ditantang oleh Tuhan, jangan sampai saya berpuas
untuk diriku.
Dulu
kalau bicara kasih mula-mula itu hanya dalam hal kehadiran, walaupun hujan dia
datang. Tetapi sebenarnya bukan hanya soal itu. Kasih yang semula itu kasih Yesus yang
berkorban di Golgota. Tidak sebanding
Rp.10.000 dengan korban nyawa Kristus di Golgota!
Kita
lihat bagaimana dengan sidang jemaat mula-mula.
Kisah Para Rasul 2:43-47
2:43 Maka ketakutanlah mereka semua, sedang
rasul-rasul itu mengadakan banyak mujizat dan tanda.
2:44 Dan semua orang yang telah menjadi percaya tetap
bersatu, dan segala kepunyaan mereka adalah kepunyaan bersama,
2:45 dan selalu ada dari mereka yang menjual harta
miliknya, lalu membagi-bagikannya kepada semua orang sesuai dengan keperluan
masing-masing.
2:46 Dengan bertekun dan dengan sehati mereka
berkumpul tiap-tiap hari dalam Bait Allah. Mereka memecahkan roti di rumah
masing-masing secara bergilir dan makan bersama-sama dengan gembira dan dengan
tulus hati,
2:47 sambil memuji Allah. Dan mereka disukai semua
orang. Dan tiap-tiap hari Tuhan menambah jumlah mereka dengan orang yang
diselamatkan.
Memecahkan
roti di sini bukan perjamuan kudus. Yang dimaksud di sini adalah perjamuan kasih.
Tuhan
mengatakan kemuliaan gereja hujan akhir akan lebih dari pada gereja hujan awal.
Hagai 2:10
2:10 Adapun Rumah ini, kemegahannya yang kemudian akan
melebihi kemegahannya yang semula, firman TUHAN semesta alam, dan di tempat ini
Aku akan memberi damai sejahtera, demikianlah firman TUHAN semesta alam."
Kalau
melihat Bait Allah yang dibangun oleh Hagai dan Zerubabel ini tidak ada apa-apanya
dibandingkan dengan Bait Allah yang dibangun oleh Salomo. Namun ini adalah nubuatan bahwa kemuliaan
gereja hujan akhir akan lebih mulia dari gereja hujan awal.
Wahyu 2:1
2:1 "Tuliskanlah kepada malaikat jemaat di
Efesus: Inilah firman dari Dia, yang memegang ketujuh bintang itu di tangan
kanan-Nya dan berjalan di antara ketujuh kaki dian emas itu.
Berarti
tuhan mengawasi dan menyelidik kita. Kita harus berterima kasih kalau Tuhan
mengawasi dan memeriksa kita karena Dia tidak ingin kita berada di luar
rencanaNya. Kalau Tuhan memeriksa dan mengawasi kita itu maksudnya supaya kita
ada di dalam pelukannya.
Amsal 5:21
5:21 Karena segala jalan orang terbuka di depan mata
TUHAN, dan segala langkah orang diawasi-Nya.
Ketika
suami keluar, bagaimana dengan isteri. Jangan pikir saudara tidak diawasi!
Ketika saya melayani, Tuhan awasi. Ketika kita pegang dacing, Tuhan awasi.
Amsal 15:3
15:3 Mata TUHAN ada di segala tempat, mengawasi orang
jahat dan orang baik.
Entah
di pojok-pojok kamar, entah di kamar mandi, entah di mobil, entah di pohon atau
di dalam lubang, mata Tuhan mengawasi. Jangan macam-macam anak muda,
bapak-bapak, ibu-ibu, karena mata Tuha mengawasi. Tuhan menyatakan ini sebab
Dia rindu kita menjadi belahan jiwaNya.
Ayub 34:21
34:21 Karena mata-Nya mengawasi jalan manusia, dan Ia
melihat segala langkahnya;
Ketika
saudara buka lemari, mata Tuhan di sana. Ketika saudara buka dompet, mata Tuhan
di sana. Saya harus waspada, saya paling hati-hati persoalan uang ini. Saya
bersyukur Tuhan karuniakan pendamping yang juga waspada persoalan itu.
Yohanes 21:15
21:15 Sesudah sarapan Yesus berkata kepada Simon
Petrus: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku lebih dari pada
mereka ini?" Jawab Petrus kepada-Nya: "Benar Tuhan, Engkau tahu,
bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah
domba-domba-Ku."
Sesudah
sarapan berarti sudah ada kemampuan sebab sudah ada energi, ada nutrisi, ada
vitamin masuk dalam diri Petrus. Kalau orang lapar yang ditanya, jawabannya
nanti tidak benar. Tetapi dia sudah diberi makan oleh Tuhan. Ada ikan bakar dan
roti bakar Tuhan sediakan. Karena sudah ada energi yang masuk maka Tuhan tunggu jawaban yang pas dari Petrus.
Jangan
sampai kita sudah makan makanan dari Tuhan, sudah makan Firman Tuhan tetapi
jawaban kita lintang pukat, tidak jelas! Mulai dari saya sudah makan roti, itu
gambaran Firman dan ada ikan itu gambaran Roh Kudus, saya harus memberikan
jawaban yang tepat.
Ternyata
Tuhan rindu kita mengasihiNya lebih dari yang lain. Tuhan tidak mengatakan
“apakah engkau mengasihi Aku sama seperti mereka ini” tetapi Tuhan
katakan “lebih dari pada mereka ini”. Berarti Tuhan rindu belahan kasih dari
kita.
Petrus
pakai kata “Engkau tahu” sebab dia tahu bahwa Tuhan menyelidik dan memeriksa.
Dia tahu dia tidak bisa mengelak. Tuhan menjawab kalau benar mengasihi Aku
berarti prakteknya gembalakan jiwa-jiwa, bawa mereka untuk mengasihi Tuhan
lebih dari yang lain.
Yohanes 21:16-17
21:16 Kata Yesus pula kepadanya untuk kedua kalinya:
"Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?" Jawab Petrus
kepada-Nya: "Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau."
Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku."
21:17 Kata Yesus kepadanya untuk ketiga kalinya:
"Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?" Maka sedih hati
Petrus karena Yesus berkata untuk ketiga kalinya: "Apakah engkau mengasihi
Aku?" Dan ia berkata kepada-Nya: "Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu,
Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya:
"Gembalakanlah domba-domba-Ku.
Bagaimana
pelayanan gembala terhadap domba-domba, itu adalah praktek kasihnya kepada
Tuhan. Kalau saya sebagai gembala tidak becus dalam penggembalaan, tidak
mengasihi domba dalam arti tidak menyiapkan makanan yang sehat dan segar, itu
sama dengan saya tidak mengasihi Tuhan. Saya tidak mau didapati oleh Tuhan
bahwa saya tidak mengasihi Dia.
“Keperluanku,
keperluanku, Yesus saja. Keperluanku, keperluanku, Yesus saja” ♪.
Usiaku sudah tua, tiada yang lain yang saya perlukan, hanya Yesus, hanya
Firman. Jemaat, kita akan bertemu Yesus. Tetapi Dia akan menolak dan mengenyah
saudara kalau sekarang ini engkau tidak butuh Dia, nanti dalam keadaan sulit
baru merasa butuh Dia. Biarlah kita membutuhkan Dia dalam segala musim hidup
kita. Kita katakan “engkau ada bersamaku” tetapi hanya nyanyi dan tidak takut
akan Dia!
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar