Salam sejahtera
di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Wahyu 2:1-7
2:1 "Tuliskanlah kepada malaikat jemaat di
Efesus: Inilah firman dari Dia, yang memegang ketujuh bintang itu di tangan
kanan-Nya dan berjalan di antara ketujuh kaki dian emas itu.
2:2 Aku tahu segala pekerjaanmu: baik jerih payahmu
maupun ketekunanmu. Aku tahu, bahwa engkau tidak dapat sabar terhadap
orang-orang jahat, bahwa engkau telah mencobai mereka yang menyebut dirinya
rasul, tetapi yang sebenarnya tidak demikian, bahwa engkau telah mendapati
mereka pendusta.
2:3 Dan engkau tetap sabar dan menderita oleh karena
nama-Ku; dan engkau tidak mengenal lelah.
2:4 Namun demikian Aku mencela engkau, karena engkau
telah meninggalkan kasihmu yang semula.
2:5 Sebab itu ingatlah betapa dalamnya engkau telah
jatuh! Bertobatlah dan lakukanlah lagi apa yang semula engkau lakukan. Jika
tidak demikian, Aku akan datang kepadamu dan Aku akan mengambil kaki dianmu
dari tempatnya, jikalau engkau tidak bertobat.
2:6 Tetapi ini yang ada padamu, yaitu engkau membenci
segala perbuatan pengikut-pengikut Nikolaus, yang juga Kubenci.
2:7 Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa
yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat: Barangsiapa menang, dia akan Kuberi
makan dari pohon kehidupan yang ada di Taman Firdaus Allah."
Dikatakan
“tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Efesus. Jadi Firman itu ditulis dan
ditujukan kepada gembala di Efesus. Dia lebih dahulu mengenyam Firman yang
ditulis itu. Kemudian dia meneruskan Firman yang ditulis itu kepada seluruh anggota jemaat di Efesus.
Kekuatan
Firman yang ditulis, jauh lebih besar kuasa kesaksiannya dari pada orang mati lalu bangkit yang
datang bersaksi kepada kita. Ini disampaikan agar kita tidak pandang enteng
terhadap Firman yang ditulis. Tujuannya supaya kita menghargai Firman yang
ditulis.
2 Timotius 3:16-17
3:16 Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk
mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk
mendidik orang dalam kebenaran.
3:17 Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi
untuk setiap perbuatan baik.
Ketika
Tuhan Yesus menghadapi orang Farisi dan ahli Taurat, Yesus mengkisahkan tentang
orang kaya dan Lazarus yang miskin. Sudah miskin dia kena borok lagi, jadi
penderitaannya double. Orang yang miskin dan kena borok ini lebih duluan mati,
logikanya bisa kita terima. Kemudian orang kaya itu juga mati dan dia melihat
Lazarus orang miskin itu ada di pangkuan Abraham. Artinya dia ada hubungannya
dengan bapa orang percaya. Sekalipun miskin dan borok tetapi imannya ada dan
dia meneladani iman Abraham.
Orang
kaya ini setiap hari menggelar pesta karena kekayaannya. Kemudian dia mati dan
masuk ke
dalam alam barzah. Ketika dia merasakan penderitaan yang tidak terkatakan itu, dia
mengangkat matanya dan melihat Lazarus dipangkuan Abraham.
Singkatnya
permintaannya kepada Abraham agar Lazarus datang mengunjungi saudaranya sebab
masih ada 5 saudaranya, supaya jangan mereka menderita seperti dia di neraka. Dia
baru mau berbelas kasih tetapi sudah terlambat. Tetapi apa jawab Abraham?
Itulah yang akan kita baca tentang Firman yang tertulis itu.
Lukas 16:27-30
16:27 Kata orang itu: Kalau demikian, aku minta
kepadamu, bapa, supaya engkau menyuruh dia ke rumah ayahku,
16:28 sebab masih ada lima orang saudaraku, supaya ia
memperingati mereka dengan sungguh-sungguh, agar mereka jangan masuk kelak ke
dalam tempat penderitaan ini.
16:29 Tetapi kata Abraham: Ada pada mereka kesaksian
Musa dan para nabi; baiklah mereka mendengarkan kesaksian itu.
16:30 Jawab orang itu: Tidak, Bapa Abraham, tetapi
jika ada seorang yang datang dari antara orang mati kepada mereka, mereka akan
bertobat.
Orang
kaya yang tadi masuk di neraka merasa lebih kuat kesaksian orang yang mati dan
bangkit yang bersaksi dari pada Firman yang tertulis. Tetapi Abraham berkata:
Lukas 16:31
16:31 Kata Abraham kepadanya: Jika mereka tidak
mendengarkan kesaksian Musa dan para nabi, mereka tidak juga akan mau
diyakinkan, sekalipun oleh seorang yang bangkit dari antara orang mati."
Jadi
kesaksian Firman yang tertulis itu lebih kuat. Itu sebabnya kepada tujuh sidang
jemaat selalu diawali dengan “tuliskanlah”. Jadi membaca Firman yang tertulis
itu lebih kuat dorongannya untuk mengangkat iman percaya kita dibandingkan
mendengarkan kesaksian orang yang mati lalu bangkit. Artinya jangan kita
menggandoli sebatas mujizat-mujizat lahiriah, tetapi yang harus kita imani
adalah Firman yang tertulis. Di situlah seharusnya iman kita.
Seringkali
kalau ada KKR yang menekankan soal mujizat, banyak orang yang ke sana padahal
tidak ada iman yang timbul karena mujizat. Sebab iman yang benar itu timbul dari mendengarkan Firman dan Firman
itu sudah tertulis. Bukan karena melihat mujizat. Hal ini harus dibersihkan dari pandangan
kita.
Roma 10:17
10:17 Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan
pendengaran oleh firman Kristus.
Firman
ini sudah ditulis, itu juga ditujukan kepada tujuh jemaat. Kita ini sudah ada
dalam pengajaran, jangan sampai esok lusa saudara ikut terseok-seok sehingga
akhirnya meremehkan Firman yang tertulis hanya karena melihat orang mati
bangkit.
Justru
Tuhan mengatakan kesaksian orang mati bangkit itu tidak membuahkan timbul iman.
Iman timbul dari mendengarkan Firman. Adapun mujizat itu bukan berarti kita
tolak, itu sangat kita butuh. Tetapi iman
itu timbul karena mendengarkan Firman yang tertulis.
Wahyu
2:1,8,12,18 ; 3:1,7,14 semuanya dimulai “tuliskanlah.. ini Firman dari Dia”.
Sekaligus Firman yang ditulis ini bila dibaca oleh gembala maka dia bagaikan
bercermin melihat kesalahan dan kekeliruannya. Lalu itu diteruskan kepada
jemaat sehingga jemaat bisa berkaca melihat kekurangannya yang membuatnya tidak
elok.
Dulu
jemaat Efesus ini diperingatkan oleh rasul Paulus dan dalam Wahyu mereka
diperingatkan langsung oleh Tuhan melalui gembala mereka.
Efesus 3:2-3
3:2 -- memang kamu telah mendengar tentang tugas
penyelenggaraan kasih karunia Allah, yang dipercayakan kepadaku karena kamu,
3:3 yaitu bagaimana rahasianya dinyatakan kepadaku
dengan wahyu, seperti yang telah kutulis di atas dengan singkat.
Wahyu
yang diterima oleh rasul Paulus ini ditulis, bukan hanya sekedar koreksi.
Efesus 3:4
3:4 Apabila kamu membacanya, kamu dapat mengetahui
dari padanya pengertianku akan rahasia Kristus,
Jadi
Firman itu ditulis, ilham yang diterima oleh rasul Paulus ditulis, di dalamnya
terkandung rahasia Kristus kepada jemaat. Yang pegang peran ini yang harus
lebih dahulu paham. Makanya kita umat Tuhan jangan malas membaca Firman. Paling kurang
bacalah 1 pasal setiap hari. Apalagi kalau dalam ibadah sudah tidak mau hadir
dan di rumah tidak mau membaca, bagaimana bisa ada kekuatan/ iman bertumbuh.
Setelah
gembala terkoreksi dari Firman yang tertulis
ini, tentu dia tidak akan menutup diri. Dia akan memberitakan kepada umat
Tuhan, Firman yang menunjuk kekurangan mereka. Bukankah hal ini membuat mereka
terperanjat. Lewat Firman yang ditulis itu mereka mengetahui bahwa kejatuhan
mereka sangat dalam. Mereka tidak melihat selama ini sebab sudah ditutupi
dengan kegiatan-kegiatan fisik mereka, sehingga kejatuhan yang paling dalam ini
tidak mereka lihat. Makanya perlu Firman Tuhan ditulis.
Kalau
suami banting tulang untuk memenuhi kebutuhan anak, cucu dan mantu serta
kebutuhan isterinya. Apalagi yang akan mereka rasa kurang. Kalau kita melihat
gambaran di dunia, kenapa isteri dan anak mengeluh? Walaupun suami sudah memenuhi kebutuhan
tetapi mereka tidak menikmati kasih.
Semua
kebutuhan pelayanan pekerjaan Tuhan sudah mereka isi, tetapi Tuhan tetap haus
akan kasih mereka. Sebab yang mengikat pertunangan adalah kasih. Ini yang Tuhan
rindu dari jemaat Efesus. Apalagi terhadap kita gereja di akhir zaman. Curahan
isi hatiNya kepada kita menunjukkan bahwa Dia merindu mendapatkan layanan kasih
kita kepadaNya. Di manakah realisasi kasih itu yang harus kita praktekkan.
Lukas 17:7-9
17:7 "Siapa di antara kamu yang mempunyai seorang
hamba yang membajak atau menggembalakan ternak baginya, akan berkata kepada
hamba itu, setelah ia pulang dari ladang: Mari segera makan!
17:8 Bukankah sebaliknya ia akan berkata kepada hamba
itu: Sediakanlah makananku. Ikatlah pinggangmu dan layanilah aku sampai selesai
aku makan dan minum. Dan sesudah itu engkau boleh makan dan minum.
17:9 Adakah ia berterima kasih kepada hamba itu,
karena hamba itu telah melakukan apa yang ditugaskan kepadanya?
Semua
sudah dia laksanakan, bukankah itu semua kepentingan majikan? Tetapi Dia
meminta pelayanan makan. Pengertian pelayanan makan di sini bukankah melayani
pekerjaan Tuhan itu sama seperti memberi makan?
Yohanes 4:34
4:34 Kata Yesus kepada mereka: "Makanan-Ku ialah
melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya.
Tetapi
di sini Tuhan mau menunjukkan poinnya tersendiri.
Lukas 17:10
17:10 Demikian jugalah kamu. Apabila kamu telah
melakukan segala sesuatu yang ditugaskan kepadamu, hendaklah kamu berkata: Kami
adalah hamba-hamba yang tidak berguna; kami hanya melakukan apa yang kami harus
lakukan."
Dalam
hal ini melakukan pekerjaan fisik menggarap ladang demi majikan, tetapi yang
Tuhan ingin adalah memberi waktu melayani PribadiNya. Ini yang harus lebih kita
pahami. Melayani pekerjaanNya sudah kita kerjakan. Tetapi melayani PribadiNya
lewat doa penyembahan kita, itulah yang kurang. Padahal di situlah hubungan
kasih kita terjalin dengan Tuhan. Penyembahan dengan penyerahan diri sepenuh
kepada Kristus sebagai kekasih kita, itulah yang Tuhan Yesus dambakan.
Bukan
berarti Tuhan meremehkan pekerjaan kita secara fisik, itu malah dipuji. Tetapi
yang paling Tuhan tunggu adalah penyerahan hidup kita lewat doa penyembahan
kita. Apakah Tuhan Yesus mau menyembah dirinya sendiri? Tentu tidak. Dari orang tebusanNya Dia ingin mendapatkan penyembahan/pengagungan terhadap diriNya.
Penyembahan
inilah yang masih kurang kita lakukan. Saya juga mengatakan bahwa inilah yang
masih kurang saya dan isteri lakukan. Ketika saya masuk dalam doa puasa maka
saya menerima teguran Tuhan. Mengapa Tuhan ungkapkan ini? Karena ini yang masih
kurang dari diri kita yaitu melayani pribadiNya. Kita sudah banting tulang
melayani pekerjaanNya dan itu dipuji oleh Tuhan. Tetapi melayani priadiNya
masih kurang. Kita akan melihat ini dalam satu alat yaitu mezbah dupa emas.
Mezbah
dupa emas inilah tmpat kita mencurah kasih kita kepada Tuhan. Di sinilah kita
menyapa pene-halel Yahwe. Dalam
doa penyembahan itu kita bagaikan membelai-belai wajah Tuhan. Bagi yang sudah
menikah, begitu tangan isteri membelai wajahmu apakah itu akan saudara tolak?
Tentu saudara akan berkata “ini yang saya dambakan”. Dalam penyembahan inilah
curahan kasih sayang kita kepada Tuhan, bagaikan asap bau dupa yang harum naik membelai-belai wajah Tuhan.
Itu
sebabnya bila imam besar mau masuk ke ruangan maha suci, satu-satunya alat yang
manunggal masuk dari ruangan suci adalah perukupan mezbah dupa emas ini yang
menunjuk doa penyembahan.
Bukan
berarti kita mau mengurangi aktivitas
fisik kita untuk pekerjaan Tuhan.
Tetapi yang Tuhan rindukan yaitu doa penyembahan kita. Saking sibuknya sehingga
ketika malam hari kita sudah terlalu capek sehingga lupa menyembah Tuhan sebelum tidur. Bangun pagi juga malas untuk menyembah.
Keluaran 30:1
30:1 "Haruslah kaubuat mezbah, tempat pembakaran
ukupan; haruslah kaubuat itu dari kayu penaga;
Mezbah
dupa emas itu bentuknya empat persegi. Artinya orang yang gemar menyembah, dia
terbayang-bayang Yerusalem Baru. Dia tidak jauh lagi dari Yerusalem Baru. Kalau
panjanganya 1 hasta berarti dua panjangan sama dengan dua lebar. Jadi dilihat
dari sudut mana pun terlihat dua tetapi satu. Dua menjadi satu ini adalah kasih
mempelai, ini yang Tuhan dambakan.
Tuhan
berkata pada Efesus “Aku acungkan jempol pada pekerjaanmu tetapi kamu sudah
tidak mengerti dua menjadi satu”. Seperti itulah bahasa Tuhan kepada jemaat
Efesus, termasuk kepada kita.
Keluaran 30:2
30:2 sehasta panjangnya dan sehasta lebarnya, sehingga
menjadi empat persegi, tetapi haruslah dua hasta tingginya; tanduk-tanduknya
haruslah seiras dengan mezbah itu.
Tinggi
mezbah itu dua hasta, itu menunjuk kasih kepada Tuhan dan kasih kepada sesama. Ketika
Tuhan Yesus ditantang oleh orang farisi, hukum mana yang terbesar dalam kitab
suci, maka Tuhan Yesus menyimpulkan dalam hukum kasih yaitu kasih kepada Tuhan
dan kasih kepada sesama.
Matius 22:34-40
22:34 Ketika orang-orang Farisi mendengar, bahwa Yesus
telah membuat orang-orang Saduki itu bungkam, berkumpullah mereka
22:35 dan seorang dari mereka, seorang ahli Taurat,
bertanya untuk mencobai Dia:
22:36 "Guru, hukum manakah yang terutama dalam
hukum Taurat?"
22:37 Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan,
Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap
akal budimu.
22:38 Itulah hukum yang terutama dan yang pertama.
22:39 Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu,
ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.
22:40 Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum
Taurat dan kitab para nabi."
Jadi
ini tidak lepas dari yang ditulis. Dua hal ini yang ditekankan oleh Tuhan.
Menyembah Tuhan dasarnya adalah kasih. Dasar kasih mempelai ini yang hilang.
Mereka memang bekerja tetapi kasih mempelai ini yang hilang, tidak ada lagi roh penyembahan.
Keluaran 30:3-4, 7-8
30:3 Haruslah kausalut itu dengan emas murni, bidang
atasnya dan bidang-bidang sisinya sekelilingnya, serta tanduk-tanduknya.
Haruslah kaubuat bingkai emas sekelilingnya.
30:4 Haruslah kaubuat dua gelang emas untuk mezbah itu
di bawah bingkainya; pada kedua rusuknya haruslah kaubuat gelang itu, pada
kedua bidang sisinya, dan haruslah gelang itu menjadi tempat memasukkan kayu
pengusung, supaya dengan itu mezbah dapat diangkut.
30:7 Di atasnya haruslah Harun membakar ukupan dari
wangi-wangian; tiap-tiap pagi, apabila ia membersihkan lampu-lampu, haruslah ia
membakarnya.
30:8 Juga apabila Harun memasang lampu-lampu itu pada
waktu senja, haruslah ia membakarnya sebagai ukupan yang tetap di hadapan TUHAN
di antara kamu turun-temurun.
Mezbah
pembakaran ukupan itu dibakar baik pagi maupun petang. Penyembahan yang harus
kita lakukan adalah pada subuh hari untuk menghadapi aktivitas sepanjang hari. Banyak yang
punya pengalaman, kalau lalai sembayang subuh maka sepanjang hari pasti
muring-muring, tidak sejahtera hati. Begitu masuk siang beraktivitas, ada-ada saja masalah yang
terjadi. Mungkin ketika memasak di dapur bisa panci bocor atau kompor lupa
dimatikan dan menyala terus. Di sini saya berikan contoh yang kecil saja.
Ketika
di kantor atau usaha pekerjaan, pasti saudara banyak menemui hal-hal yang
saudara tidak suka. Kenapa? Sebab pada waktu subuh saudara tidak merelakan
dirimu untuk menyembah. Ketika saudara menyembah, sebenarnya saudara sedang diisi dengan perkara yang
baru, minyak yang baru. Supaya minyak yang baru ini menjadi pendorong saudara
beraktivitas sepanjang hari.
Kita
didorong oleh Tuhan pada hari ini agar menjadi umat Tuhan yang suka menyembah.
Sebab benih perempuan (gereja) yang
tertinggal adalah benih perempuan yang tidak tahu menyembah. Mengapa Petrus
ditangkap oleh Herodes dan besoknya akan dibunuh? Karena dia tidak mempraktekkan roh penyembahan, sebaliknya dia tidur. Berbeda dengan rasul
Paulus dan Silas yang memuji menyembah Tuhan sehingga terlepas dari belenggu di
dalam penjara.
Petrus
sudah melihat di kiri kanannya ada prajurit yang berjaga dan dia dirantai serta
di pintu gerbang ada dua tentara, bagaimana dia bisa lolos? Tetapi puji Tuhan
ada kelompok doa kaum wanita yang mendoakan rasul Petrus. Kalau tidak ada anak-anak Tuhan yang suka menyembah Tuhan, entah
bagaimana nasibnya gereja Tuhan.
Saya
ditegur Tuhan, memang saya bangun menyembah kadang setengah 4. Seharusnya saya
mempertahankan roh penyembahan ini sampai memuncak pada roh Mempelai. Subuh
atau pagi hari, itu adalah waktu yang terindah kita menyembah Tuhan.
Tuhan
Yesus mengajar minimal dalam satu hari kita menyembah 1 jam. Justru ketika menghadapi salib, Yesus mendekati
murid-muridNya yang tertidur dan berkata “tidakkah kamu sanggup berjaga-jaga 1 jam saja”.
Adakah
sidang jemaat menyembah Tuhan 1 jam setiap hari. Atau sebaliknya selama 24 jam itu tidak ada doa
penyembahan. Bahkan mungkin ketika menghadapi ubi rebus ada yang langsung makan dan tidak
berdoa lagi kepada Tuhan.
Petang
hari juga roh penyembahan harus ada. Menghadapi kegelapan malam perlu ukupan
dibakar, saat itu pelita bernyala. Menghadapi kegelapan malam tanpa ada doa
penyembahan, tanpa ada pelita maka kita akan menerjang hal-hal yang seharusnya
tidak kita terjang. Itu sebabnya pada petang hari ukupan itu dibakar seiring
dengan pelita menyala. Kita harus mengerti hal ini.
Pada
pagi hari dibersihkan dan diberi minyak baru. Pada malam hari ukupan dibakar
dan pelita yang memiliki minyak baru itu dinyalakan.
Ratapan 3:22-23
3:22 Tak berkesudahan kasih setia TUHAN, tak
habis-habisnya rahmat-Nya,
3:23 selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu!
Semestinya
begitu bangun setiap pagi kita sudah menikmati yang baru untuk hari itu, besok
yang baru lagi, demikian juga lusa. Tetap yang terjadi pada kita hari ini baru
dan besoknya kembali pada hari yang kemarin, berarti tidak berubah. Kalau
seperti itu bagaimana bisa sampai pada kasih Mempelai.
Alat
yang manunggal masuk dalam ruangan maha suci hanyalah perukupan ini. Jadi orang
Kristen yang ada Firman Tuhan dan ada Roh Kudus serta tahu menyembah itu yang
bisa disingkirkan. Tetapi kalau ada Firman (meja roti sajian) dan ada Roh Kudus
(pelita emas) tetapi tidak tahu menyembah (mezbah dupa emas) maka tidak akan
disingkirkan dan tertinggal dalam 3,5 tahun aniaya antikristus.
Kita
ini umat ciptaan Tuhan. Bagaimana ciri umat ciptaan Tuhan:
Mazmur 95:6
95:6 Masuklah, marilah kita sujud menyembah, berlutut
di hadapan TUHAN yang menjadikan kita.
Ini
ciri umat Tuhan yang diciptakan oleh Tuhan, dia suka berlutut menyembah Tuhan.
Menyembah itu berarti menyerah kepada Tuhan. Tentu Tuhan tidak akan membiarkan
kita digulung pencobaan sampai hancur kalau kita menyerah kepada Tuhan.
Pencipta
kita ini sekaligus menyebut diriNya sebagai Suami. Apa lagi yang kurang.
Mengapa kita tidak bisa menyembah kepada Suami kita. Kenapa kita tidak bisa
menyerah kepada Suami kita? Kenapa tidak bisa menyerah kepada Pencipta kita, Kepala
kita, Mempelai Laki-laki Sorga.
Efesus
artinya yang dirindukan. Tuhan rindu supaya mereka memiliki roh mempelai yang selalu menyerah kepada Tuhan Yesus Mempelai
Laki-laki Sorga. Semua yang mereka lakukan itu bagus, itu sebabnya setelah
mereka ditegur “betapa dalamnya engkau telah jatuh”, Tuhan mengatakan
“lakukanlah lagi apa yang semula engkau lakukan”. Berarti apa yang telah dia
kerjakan yang dipuji Tuhan itu harus mereka tindak lanjuti. Bukan berarti
mereka menyembah lalu tidak lagi mengerjakan pelayanan untuk pekerjaan Tuhan.
Wahyu 2:4-5
2:4 Namun demikian Aku mencela engkau, karena engkau
telah meninggalkan kasihmu yang semula.
2:5 Sebab itu ingatlah betapa dalamnya engkau telah
jatuh! Bertobatlah dan lakukanlah lagi apa yang semula engkau lakukan.
Jika tidak demikian, Aku akan datang kepadamu dan Aku akan mengambil kaki
dianmu dari tempatnya, jikalau engkau tidak bertobat.
Yesaya 54:5
54:5 Sebab yang menjadi suamimu ialah Dia yang
menjadikan engkau, TUHAN semesta alam nama-Nya; yang menjadi Penebusmu ialah
Yang Mahakudus, Allah Israel, Ia disebut Allah seluruh bumi.
Jadi
ciri Mempelai Wanita, tanda yang tidak bisa dipungkiri dan tidak bisa disangkali
adalah penyembahan. Kalau anak Tuhan memiliki roh penyembahan berarti ada roh
mempelai dalam dirinya. Penyembahan itu harus kita buktikan, jangan hanya
secara hurufiah. Tetapi dalam Ratapan 3:23 harus ditandai dengan tanda minyak
baru. Kalau menyembah-menyembah dan minyaknya tidak ada lagi, bagaimana itu. Minyak
tidak ada berarti pelita tidak bernyala. Artinya sudah tidak ada kesaksian yang
kita tampilkan bahwa kita sudah menjadi baru sebagai bukti kita diciptakan oleh
Tuhan.
Ratapan 3:23
3:23 selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu!
Zefanya 3:5
3:5 Tetapi TUHAN adil di tengah-tengahnya, tidak
berbuat kelaliman. Pagi demi pagi Ia memberi hukum-Nya; itu tidak pernah
ketinggalan pada waktu fajar. Tetapi orang lalim tidak kenal malu!
Orang
lalim tidak tahu malu. Dia nikmati oksigen baru, dia nikmati sinar matahari
baru, dia bisa menghitung sekian ekor ayamnya turun dari pohon, tetapi di
hadapan Tuhan dia orang lalim tidak tahu malu. Lalim berarti kejam, berarti dia
tidak lembut. Maksudnya dia tidak tahu menyembah Tuhan. Tuhan tolong jangan kami seperti itu. Orang yang tahu
menyembah akan menemukan dirinya di mahligai Tuhan.
Mazmur 45:10
45:10 di antara mereka yang disayangi terdapat
puteri-puteri raja, di sebelah kananmu berdiri permaisuri berpakaian emas dari
Ofir.
Mezbah
dupa itu dari kayu penaga tetapi disalut dengan emas murni.
Mazmur 45:11
45:11 Dengarlah, hai puteri, lihatlah, dan
sendengkanlah telingamu, lupakanlah bangsamu dan seisi rumah ayahmu!
Jangan
ingat masa lalu, lupakan masa lampau. Jangan itu yang menggandoli saudara.
Mazmur 45:12
45:12 Biarlah raja menjadi gairah karena keelokanmu,
sebab dialah tuanmu! Sujudlah kepadanya!
Raja
bergairah artinya terpenuhi kerinduan hatiNya karena kita sujud menyembah. Ini yang harus kita galakkan. Jangan
tunggu nanti di gereja baru sujud menyembah, tetapi ayo kita galakkan di rumah.
Inilah yang kurang bagi kita.
Coba
saudara perhatikan penyembahan subuh dan petang ini, raja Daud suka
menggalakkan ini, Daniel juga suka menggalakkan ini. Tuhan juga mempertontonkan
di Perjanjian Baru, Tuhan Yesus dipermuliakan di atas gunung saat mereka
menyembah. Ini yang harus kita lakukan dalam kehidupan kita. Firman Tuhan yang
tertulis itu jangan hanya kita jadikan koleksi.
Apakah
kita menggalakkan doa penyembahan dan setia membaca Firman yang ditulis?
Apalagi Firman yang tertulis ini adalah ucapan langsung dari Tuhan Yesus.
Sedangkan Firman yang diucapkan oleh nabi-nabi kalau diabaikan berat hukamannya
apalagi Firman yang diucapkan langsung oleh Tuhan Yesus.
Ibrani 1:2; 2:1-4
1:2 maka pada zaman akhir ini Ia telah berbicara
kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya, yang telah Ia tetapkan sebagai yang
berhak menerima segala yang ada. Oleh Dia Allah telah menjadikan alam semesta.
2:1 Karena itu harus lebih teliti kita memperhatikan
apa yang telah kita dengar, supaya kita jangan hanyut dibawa arus.
2:2 Sebab kalau firman yang dikatakan dengan
perantaraan malaikat-malaikat tetap berlaku, dan setiap pelanggaran dan
ketidaktaatan mendapat balasan yang setimpal,
2:3 bagaimanakah kita akan luput, jikalau kita
menyia-nyiakan keselamatan yang sebesar itu, yang mula-mula diberitakan oleh
Tuhan dan oleh mereka yang telah mendengarnya, kepada kita dengan cara yang
dapat dipercayai, sedangkan
2:4 Allah meneguhkan kesaksian mereka oleh tanda-tanda
dan mujizat-mujizat dan oleh berbagai-bagai penyataan kekuasaan dan karunia Roh
Kudus, yang dibagi-bagikan-Nya menurut kehendak-Nya.
Ini
akan diakhiri dengan Wahyu 2:7
Wahyu 2:7
2:7 Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang
dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat: Barangsiapa menang, dia akan Kuberi makan
dari pohon kehidupan yang ada di Taman Firdaus Allah."
Apa
yang didengar itu? Derasnya Firman pengajaran yang mengoreksi mereka. Turunnya
Firman pengajaran yang membersihkan keadaan mereka itulah yang harus didengar.
Tuhan menangkap telinga. Telinga itu ibarat langit-langit yang membedakan rasa
pedis, manis, pahit, asam. Kalau kita mendengar Firman yang asal, nanti kita
pikir kita menyembah padahal malah menyembah diri sendiri atau bahhkan
menyembah setan.
Ayub 36:10
36:10 dan ia membukakan telinga mereka bagi ajaran,
dan menyuruh mereka berbalik dari kejahatan.
Apa
sebenarnya yang jahat dari Efesus sehingga mereka harus bertobat? Karena
meninggalkan kasih mula-mula, sudah tidak ada roh penyembahan.
Ayub 34:3
34:3 Karena telinga itu menguji kata-kata, seperti
langit-langit mencecap makanan.
Kenapa
telinga itu harus dikuasai oleh Tuhan dan Roh Kudus berbicara? Supaya yang kita
dengar bisa diuji, agar penyembahan kita jangan salah arah sebab iblis juga mau
disembah. Iblis mau menyeret pendeta besar ataupun pendeta kecil untuk
menyembah dia. Makanya telinga kita harus mendengar suara roh, mendengar suara
Firman yang ditulis. Itu yang diingatkan oleh Roh Kudus dan Roh kudus mengajarkan
kepada kita hal-hal yang akan datang.
Yohanes 14:26
14:26 tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan
diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu
kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.
Ini yang
diingatkan kepada kita supaya jangan salah dalam menyembah. Jangankan jemaat
biasa, rasul Yohanespun dua kali salah menyembah. Apalagi kalau yang hanya
seperti kita ini. Itu sebabnya Roh Kudus berkata “barangsiapa bertelinga
hendaklah dia mendengar yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat”.
Wahyu 19:10
19:10 Maka tersungkurlah aku di depan kakinya untuk
menyembah dia, tetapi ia berkata kepadaku: "Janganlah berbuat demikian!
Aku adalah hamba, sama dengan engkau dan saudara-saudaramu, yang memiliki
kesaksian Yesus. Sembahlah Allah! Karena kesaksian Yesus adalah roh
nubuat."
Yohanes
melakukan kesalahan. Bukan Tuhan yang dia sembah tetapi yang membawa berita
yang dia sembah. Kalau saudara bersaksi, saksikanlah Firman Tuhan. Kalau
saudara terbentur dengan pertanyaan orang, bawa orang itu untuk mendengar
Firman. Kalau bersaksi katakanlah “ini Firman yang saya dengar”. Jangan katakan
“ini yang dikatakan oleh si A,
hebat sekali pendeta A itu”. Saudara
salah kalau seperti itu.
Ini
kesalahan Yohanes yang kedua.
Wahyu 22:8-9
22:8 Dan aku, Yohanes, akulah yang telah mendengar dan
melihat semuanya itu. Dan setelah aku mendengar dan melihatnya, aku tersungkur
di depan kaki malaikat, yang telah menunjukkan semuanya itu kepadaku, untuk
menyembahnya.
22:9 Tetapi ia berkata kepadaku: "Jangan berbuat
demikian! Aku adalah hamba, sama seperti engkau dan saudara-saudaramu, para
nabi dan semua mereka yang menuruti segala perkataan kitab ini. Sembahlah
Allah!"
Untung
pemberita firman atau malaikat ini tidak besar kepalanya. Dia langsung
menghentikan penyembahan Yohanes yang salah itu.
Kesimpulannya
agar kita semua ini hanya satu yang kita sembah. Dialah Kepala kita, Dia Suami
yang menciptakan kita. Apakah masih kurang kuat Firman Tuhan sehingga kita
tidak bisa menyembah Tuhan. Masihkah saudara merasa bahwa Tuhan tidak
menciptakan saudara.
Sekarang
ini seperti dianggap suatu lelucon kalau dikatakan “ada bencana di depan”.
Jangan tunggu saudara sudah masuk dalam suasana seperti itu baru mau menyembah,
itu sudah terlambat! Lebih baik Tuhan ambil kita dari pada masuk dalam aniaya
antikristus. Diambil oleh Tuhan di sini maksdunya supaya kita disingkirkan oleh
Tuhan. Kita harus mengupayakan, harus ada perjuangan, rebutlah keselamatan itu.
I Timotius 4:10
4:10 Itulah sebabnya kita
berjerih payah dan berjuang, karena kita menaruh pengharapan kita kepada Allah
yang hidup, Juruselamat semua manusia, terutama mereka yang percaya.
Termasuk
untuk beribadah kita harus ada perjuangan. Berjalan kaki untuk beribadah itu
perjuangan. Pulang larut malam karena beribadah itu perjuangan. Beribadah itu
perjuangan, rebutlah keselamatan itu. Biarlah Tuhan melihat kita sebagai umag
Tuhan yang berjuang, walaupun kita capek kita menyembah Tuhan sampai merasakan
urapan yang baru dan urapan itu mendorong kita untuk mengasihi Tuhan lebih dari
segala-galanya. Inilah yang Tuhan rindukan dari kehidupan kita.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar