Salam sejahtera
di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Wahyu 2:1-7
2:1 "Tuliskanlah kepada malaikat jemaat di
Efesus: Inilah firman dari Dia, yang memegang ketujuh bintang itu di tangan
kanan-Nya dan berjalan di antara ketujuh kaki dian emas itu.
2:2 Aku tahu segala pekerjaanmu: baik jerih payahmu
maupun ketekunanmu. Aku tahu, bahwa engkau tidak dapat sabar terhadap
orang-orang jahat, bahwa engkau telah mencobai mereka yang menyebut dirinya
rasul, tetapi yang sebenarnya tidak demikian, bahwa engkau telah mendapati
mereka pendusta.
2:3 Dan engkau tetap sabar dan menderita oleh karena
nama-Ku; dan engkau tidak mengenal lelah.
2:4 Namun demikian Aku mencela engkau, karena engkau
telah meninggalkan kasihmu yang semula.
2:5 Sebab itu ingatlah betapa dalamnya engkau telah
jatuh! Bertobatlah dan lakukanlah lagi apa yang semula engkau lakukan. Jika
tidak demikian, Aku akan datang kepadamu dan Aku akan mengambil kaki dianmu
dari tempatnya, jikalau engkau tidak bertobat.
2:6 Tetapi ini yang ada padamu, yaitu engkau membenci
segala perbuatan pengikut-pengikut Nikolaus, yang juga Kubenci.
2:7 Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa
yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat: Barangsiapa menang, dia akan Kuberi
makan dari pohon kehidupan yang ada di Taman Firdaus Allah."
Isi
surat yang ditujukan kepada malaikat jemaat di Efesus untuk diteruskan kepada
jemaat ini ada 6 hal:
1.
Ada
pujian dari Tuhan
2.
Teguran
3.
Himbauan
4.
Ancaman
5.
Ajakan
6.
Janji
Dalam
terang Tabernakel, Efesus 2:1-7 ini kena pada percikan darah yang pertama di
depan Tabut Perjanjian.
Percikan
darah pertama bagi jemaat Efesus
Percikan
darah kedua bagi jemaat Smirna
Percikan
darah yang ketiga bagi jemaat Pergamus
Percikan
darah yang keempat bagi jemaat Tiatira
Percikan
darah yang kelima bagi jemaat Sardis
Percikan
darah yang keenam bagi jemaat Filadelfia
Percikan
darah yang ketujuh bagi jemaat Laodekia
Mengapa
semuanya kena percikan darah, bukankah jemaat Smirna dan Filadelfia sudah
mulus. Bagi Tuhan tidak ada seorang insanpun yang harus menolak percikan darah
sebab percikan darah itu adalah:
1.
Bukti
pengampunan dari Tuhan.
2.
Bukti
bahwa jemaat rela masuk derita
sengsara
Ibrani 9:22
9:22 Dan hampir segala sesuatu disucikan menurut hukum
Taurat dengan darah, dan tanpa penumpahan darah tidak ada pengampunan.
Dulu
zaman Taurat ada percikan darah dari darah binatang sungguhan. Tetapi kita
gereja Tuhan menerima percikan darah tetapi bukan lagi darah binatang namun
darah Yesus.
Orang
yang menerima percikan darah berarti dia sadar bahwa dia berdosa. Tetapi orang
yang menolak percikan darah berarti dia orang yang tidak merasa berdosa. Itu sama seperti
dalam: Yeremia 2:35
2:35 engkau berkata: Aku tidak bersalah! Memang,
murka-Nya telah meninggalkan aku! Sesungguhnya Aku akan membawa engkau ke
pengadilan, oleh karena engkau berkata: Aku tidak berdosa!
Sudah
jelas-jelas mereka bersalah tetapi berkata “kami tidak berdosa”. Ini adalah
ulah dari iblis sehingga dia menolak percikan darah. Jangan ada di antara kita
mendengar Firman dan merasa tidak bersalah. Ketika mendengar Firman Tuhan yang mengoreksi
kita, lalu kita merasa tidak bersalah, itu sama dengan tanpa sadar menolak
pengampunan dari Tuhan.
Banyak
orang datang beribadah mendengarkan Firman dengan sikap begitu angkuh. Sehingga
ketika mendengarkan Firman dia hanya melihat sosok manusia yang berbicara. Dia
tidak melihat bahwa Tuhan yang memakai dia untuk menyatakan isi hati Tuhan
supaya kita terkoreksi.
Pujian
Tuhan terhadap jemaat Efesus luar biasa, ada 10 pujian dari Tuhan. Secara
jasmani tidak ada yang dapat melihat kekurangan mereka, hanya Tuhan yang bisa
melihat kekurangan mereka. Secara manusia tidak bisa melihat kekurangan ini
sebab sudah tertutup oleh 10 pujian. Tetapi mendadak suara Tuhan berubah sebab hanya Tuhan yang bisa
melihat apa yang tersembunyi dalam lubuk hati manusia. Tuhan tahu semuanya, kita
tidak perlu berkamuflase, kita harus membuka diri.
Pujian
yang nampak bagi sidang jemaat ini sungguh luar biasa. Tuhan mendeteksi bahwa
pelayanannya begitu baik dan begitu indah. Siapa yang menyangka ada kekurangan.
Tetapi Tuhan menginginkan gereja tanpa cacat dan cela, itulah Mempelai Wanita.
Oleh sebab itu Tuhan punya kerinduan hati agar sidang jemaat Efesus ini tampil
tanpa ada kekurangan.
Manusia
itu cenderung senang untuk dipuji-puji, setelah itu baru ditunjuk salahnya. Itulah manusia yang suka makan
puji. Tetapi pujian Tuhan itu tidak mengada-ada sebab benar-benar nampak dalam
pekerjaan mereka. Dalam surat Efesus nampak pekerjaan mereka dengan tidak
tanggung-tanggung. Dalam sidang jemaat Efesus inilah pembukaan rahasia Firman
dibukakan dengan begitu mendalam.
Arti
nama Efesus adalah yang dirindukan. Tuhan rindu supaya gerejaNya betul-betul
bisa duduk bersanding dengan Tuhan tanpa cacat cela dan kerut. Oleh sebab itu walaupun
kelebihan kita banyak namun kalau Tuhan menunjuk kekurangan kita jangan kita
mengelak sebab kalau masih ada kekurangan kita tidak akan dibawa duduk dengan
Tuhan Yesus sebagai Mempelai WanitaNya dan akan tertinggal dalam aniaya 3,5
tahun antikristus.
Tuhan
berjalan-jalan di tengah sidang jemaat dan Dia menyelidik. Apa yang belum
dikerjakan oleh sidang jemaat itu diingatkan supaya diperbaiki dan yang sudah
baik untuk dipertahankan.
Begitu
Tuhan Yesus sampai di Yerusalem, Dia masuk dalam Bait Allah, Dia memeriksa
terlebih dahulu supaya besoknya Dia melakukan pembersihan.
Markus 11:11
11:11 Sesampainya di Yerusalem Ia masuk ke Bait Allah.
Di sana Ia meninjau semuanya, tetapi sebab hari sudah hampir malam Ia keluar ke
Betania bersama dengan kedua belas murid-Nya.
Kita
ini Baitnya Tuhan, rumahnya Tuhan, kita tempatnya Roh Kudus. Itu sebabnya Tuhan
masuk memeriksa kita. Tuhan tidak seperti guru yang mengawasi ujian dan
berjalan ke sana sini supaya jangan ada yang menyontek. Tidak demikian, tetapi
Tuhan memperhatikan kekurangan kita. Kalau masih ada satu kekurangan maka itu
mau Tuhan bersihkan, berarti langkah orang itu sudah finish. Alangkah bangganya
kita kalau kita ditegur oleh Tuhan sebab berarti perhatian Tuhan masih tertuju
kepada kita. Tetapi kalau sudah menolak teguran, itu berarti sudah menolak
percikan darah.
10
pujian Tuhan terhadap jemaat Efesus.
1.
Tuhan
memuji jemaat Efesus sebab dilihat pekerjaannya ternyata bagus.
2.
Yang
kedua dilihat jerih payahnya, berarti mereka bukan hanya bekerja dengan standar
tetapi sampai peras keringat. Bila kita diukur oleh Tuhan, kita harus akui bahwa kita belum seperti Efesus
yang berjerih payah keras peringat. Mereka tidak makan tulang tetapi banting
tulang. Ini adalah sidang jemaat Efesus yang menubuatkan gereja Tuhan yang
hidup di akhir zaman.
Tujuh sidang jemaat ini
juga digambarkan dengan tujuh perempuan yang menggandoli satu laki-laki.
Berarti gereja Tuhan di akhir zaman ini digambarkan seperti tujuh gadis yang
sangat merindukan satu laki-laki itulah Tuhan Yesus. Sebab yang bisa
membersihkan aib mereka hanya Tuhan Yesus. Kalau ini ada maka tidak sukar bagi
Tuhan untuk membersihkan sebab kehidupan itu yang rindu dibersihkan.
Yesaya 4:1
4:1 Pada
waktu itu tujuh orang perempuan akan memegang seorang laki-laki, serta berkata:
"Kami akan menanggung makanan dan pakaian kami sendiri; hanya biarlah
namamu dilekatkan kepada nama kami; ambillah aib yang ada pada kami!"
Jemaat Efesus suka
banting tulang, bukannya makan tulang. Yang suka makan tulang itu anjing. Ada
juga burung besar yang suka makan sum-sum tulang. Dia melihat di mana ada bangkai lalu dia ambil tulangnya yang
besar lalu dia bawa terbang tinggi dan mencari dataran yang banyak batu lalu
dia jatuhkan dari ketinggian di atas batu itu supaya tulang itu pecah dan dia
bisa menyedot sum-sumnya. Jadi yang suka makan tulang ini banyak akalnya.
Di sini kita semua
menyerahkan akal kita kepada Tuhan. Lebih baik kita banting tulang peras
keringat dari pada makan tulang atau curi tulang. Peras keringat ini dipuji
oleh Tuhan.
Markus 11:11
11:11
Sesampainya di Yerusalem Ia masuk ke Bait Allah. Di sana Ia meninjau semuanya,
tetapi sebab hari sudah hampir malam Ia keluar ke Betania bersama dengan kedua
belas murid-Nya.
Untuk apa Tuhan Yesus
meninjau? Sebab Tuhan mau membersihkan Bait Allah karena melihat ibadah
pelayanan itu sudah dijadikan komersil. Kalau ibadah pelayanan jemaat sudah
bernuansa komersial, itu membuat Tuhan murka. Makanya sebagai hamba Tuhan saya
takut untuk menkomersilkan, mencari untung atau menjual jemaat.
Saudara buka mata, di
hari-hari terakhir ini banyak pelayan-pelayan yang menjual jemaat. Salah satu prakteknya contohnya mengundang
konglomerat yang suka berkhotbah walaupun tahbisannya tidak jelas. Setelah dia pulang,
sidang jemaat tidak mendapatkan apa-apa tetapi gembala mendapatkan uang serta
sembako yang berlimpah. Praktek seperti ini yang banyak Tuhan jumpai, makanya
Tuhan mau bersihkan.
Saya harus berbesar hati
kalau dibersihkan oleh Tuhan. Sebab dibalik pembersihan ini ada kerinduan hati
Tuhan mau menjadikan kita Mempelai WanitaNya. Kebahagiaan kalau kita menjadi
Mempelai Wanita Tuhan dengan Tuhan Yesus sebagai kepala. Adalah satu perbuatan
yang keliru kalau kita menloak.
Karena hari sudah malam
maka Tuhan Yesus pulang ke Betania dan keesokan harinya Dia kembali dan pembersihan
Bait Allah terjadi. Tuhan Yesus tidak setuju rumahNya dijadikan tempat
komersil.
Markus 11:15-17
11:15
Lalu tibalah Yesus dan murid-murid-Nya di Yerusalem. Sesudah Yesus masuk ke
Bait Allah, mulailah Ia mengusir orang-orang yang berjual beli di halaman Bait
Allah. Meja-meja penukar uang dan bangku-bangku pedagang merpati
dibalikkan-Nya,
11:16
dan Ia tidak memperbolehkan orang membawa barang-barang melintasi halaman Bait
Allah.
11:17
Lalu Ia mengajar mereka, kata-Nya: "Bukankah ada tertulis: Rumah-Ku akan
disebut rumah doa bagi segala bangsa? Tetapi kamu ini telah menjadikannya
sarang penyamun!"
Ternyata di dalam Bait
Allah sudah ada roh bisnis/
sudah dikomersilkan. Kalau sudah ada roh komersil dalam gereja berarti di mata
Tuhan sudah ada roh penyamun. Yesus melihat hal ini makanya Yesus menegur karena mereka sudah ada roh penyamun.
Tetapi setelah ditegur, orang yang sudah mengkomersilkan jemaat itu malah
mengamuk karena ada roh penyamun dalam dirinya.
Tidak sembarang orang
saya izinkan untuk menyampaikan Firman Tuhan dari mimbar ini. Karena saya tidak
mau bekerja ekstra untuk mencabut apa yang salah yang diajarkan. Akhir zaman
ini berbahaya sekali. Kita ada di ruas jalan akhir, sedikit saja terantuk, bencana
kita alami. Itu sebabnya Tuhan mau membersihkan kita.
3.
Tuhan
memuji ketekunan mereka. Tekun ini dalam terjemahan aslinya adalah hupomone, artinya tekun, menunggu,
sabar, setia dan taat. Kita masih jauh dari itu. Mereka sudah tekun tetapi
Tuhan masih mengancam akan mengambil kaki diannya, berarti akan menjadi gelap,
apalagi kita ini. Itu sebabnya ada ajakan untuk bertobat, berarti menerima
percikan darah.
4.
Mereka
ini mengisolir diri karena tidak setuju melihat kejahatan. Sama sekali mereka
tidak mau ada dalam keadaan seperti itu. Tetapi mereka tidak melihat
kekurangannya karena hanya melihat yang di luar, tidak melihat yang di dalam.
Namun mata Tuhan melihat tempat yang paling dalam.
Keluaran 23:2
23:2
Janganlah engkau turut-turut kebanyakan orang melakukan kejahatan, dan dalam
memberikan kesaksian mengenai sesuatu perkara janganlah engkau turut-turut
kebanyakan orang membelokkan hukum.
Ini suatu kejahatan,
termasuk membelokkan hukum. Berarti kita harus ada batasan membedakan diri. Ini
persoalan yang rohani dan dalam persoalan pergaulan kita juga harus waspada.
Sebab yang ada dalam pikiran kita adalah “saya mau menjadi mempelai, saya tidak
boleh ada noda”. Bila ada noda Tuhan lihat maka batal untuk masuk pesta dengan Tuhan. Kalau ini ada dalam kerinduan
saudara maka Tuhan akan campur tangan.
Mazmur 1:1
1:1
Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak
berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh,
Bila berpikir rohani,
maka kita harus memposisikan diri seperti itu. Persoalan yang rohani jangan
sampai dicemarkan. Kalau persoalan di dunia sekarang ini otomatis kita ada interaksi
dengan orang lain tetapi jaga soal yang rohani. Ketika saudara ada di kedai dan
ditawari oleh teman saudara untuk minum minuman keras, jangan saudara terima,
saudara harus eksklusif/tampil beda.
Tidak setuju melihat yang
tidak benar itu harus ada pada kita. Jangan kita ikut nimbrung, jangan ikut
kita sentuh. Kalau kita seperti itu maka
itu menyenangkan hati Tuhan, itu sebabnya Tuhan puji.
5.
Ada
roh penguji. Jemaat ini tidak sembarang menerima pengajaran.
I Tesalonika 5:21
5:21
Ujilah segala sesuatu dan peganglah yang baik.
Jemaat Efesus betul-betul
menguji segala sesuatu. Yang tidak baik dia tolak dan yang baik dia pegang. Apalagi
kami para gembala harus peka/
sensitif terhadap ajaran-ajaran yang berbahaya agar kami gembala mengajar
jemaat sehingga jemaat dan gembala tampil dengan posisi yang pas di hadapan
Tuhan.
6.
Mereka
sabar. Sabar mereka di sini sabar yang positif sebab ada sabar yang negatif.
Contoh sabar yang negatif:
II Korintus 11:3-4
11:3
Tetapi aku takut, kalau-kalau pikiran kamu disesatkan dari kesetiaan kamu yang
sejati kepada Kristus, sama seperti Hawa diperdayakan oleh ular itu dengan
kelicikannya.
11:4
Sebab kamu sabar saja, jika ada seorang datang memberitakan Yesus yang
lain dari pada yang telah kami beritakan, atau memberikan kepada kamu roh yang
lain dari pada yang telah kamu terima atau Injil yang lain dari pada yang telah
kamu terima.
Sabar saja di sini berarti
menerima saja walaupun yesus yang lain, roh yang lain, injil yang lain dia
terima saja. Ini sabar yang salah, tetapi sabarnya orang Efesus itu sabar yang
positif. Benar-benar mereka memiliki roh kesabaran, suami sabar kepada isteri
dan isteri sabar kepada suami.
Secara luar jemaat Efesus
ini sudah aduhai, siapa yang bisa mendeteksi ada kekurangannya.
7.
Rela
menanggung
8.
Menderita
karena nama Tuhan
9.
Tidak
kenal lelah
10. Membenci pengikut Nikolaus. Sidang
jemaat Pergamus bukannya membenci, malah pengajaran Nikolaus sudah diajarkan di
dalamnya.
Mereka ini sudah tampil
luar biasa tetapi sangat terperanjat gembala dan sidang jemaat Efesus, ternyata
mata Tuhan luar biaa jeli melihat kekurangan mereka. Bahkan Tuhan mengatakan
itu kejatuhan yang paling dalam.
Kalau kita menilik diri
kita, kita tidak akan bisa melihat kekurangan kita 100%, hanya Tuhan yang bisa.
Olehnya bapak, ibu, saudara yang kekasih, izinkan Tuhan mengoreksi hidup kita.
Setelah
pujian maka mendadak ada teguran. Itu mengejutkan, seperti disambar petir di
siang bolong.
Wahyu 2:4
2:4 Namun demikian Aku mencela engkau, karena engkau
telah meninggalkan kasihmu yang semula.
10
kelebihannya tetapi akhirnya dicela Tuhan. Apalagi kita ini banyak cacat
celanya. Kalau Tuhan menunjuk cela kita
apa tujuannya?
Efesus 5:27
5:27 supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di
hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu,
tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela.
Ini mutu
Mempelai Wanita Tuhan, mutu Tubuh Kristus, ini kerinduan hati Tuhan. Justru Tuhan
berbicara kepada jemaat Efesus yaitu dalam surat Efesus. Dan ini dikaitkan dengan aturan nikah. Standar
kasih kita dimulai dari dalam nikah. Praktek kasih kita bermula di mana? Seorang
laki-laki menikah dengan seorang perempuan itu tentu karena saling mengasihi.
Jadi ukurannya kasih.
Wahyu 19:7; 21:9
19:7 Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan
memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya
telah siap sedia.
21:9 Maka datanglah seorang dari ketujuh malaikat yang
memegang ketujuh cawan, yang penuh dengan ketujuh malapetaka terakhir itu, lalu
ia berkata kepadaku, katanya: "Marilah ke sini, aku akan menunjukkan
kepadamu pengantin perempuan, mempelai Anak Domba."
Yohanes 3:29
3:29 Yang empunya mempelai perempuan, ialah mempelai laki-laki;
tetapi sahabat mempelai laki-laki, yang berdiri dekat dia dan yang
mendengarkannya, sangat bersukacita mendengar suara mempelai laki-laki itu.
Itulah sukacitaku, dan sekarang sukacitaku itu penuh.
Kita
ini akan menikah dengan Tuhan Yesus. Tetapi bakal batal kalau kita tidak
mengasihi dan mencintai Dia lebih dari segala-galanya. Kesimpulannya kalau
dilihat di sini jemaat Efesus hanya cinta pekerjaan Tuhan, bukan karena cinta
pada PribadiNya. Pelayanan mereka karena ingin dipuji, Tuhan tidak melihat pelayanan
mereka karena dasar cinta mereka kepada Tuhan Yesus dan dikatakan ini kejatuhan
yang dalam..
Mari
kita bekerja atas dasar kasih kepada Tuhan. Apapun yang kita kerjakan untuk
Tuhan itu Tuhan puji. Tetapi yang Tuhan inginkan, kita mengasihi Dia. Orang
dunia bisa berkorban tetapi belum tentu mengasihi. Tetapi kita harus bisa
mengasihi Tuhan baru bisa berkorban.
Karena
Tuhan mengasihi isi dunia ini sehingga dia menyerahkan AnakNya yang tunggal.
Tidak dibalik kalimat ini menjadi “Tuhan menyerahhkan AnakNya yang tunggal
karena mengasihi dunia ini”. Jadi mengasihi lebih dahulu baru berkorban.
Kalau
kasih itu benar-benar mengakar maka kita akan melakukan apa yang sudah harus
dilakukan itu. Tuhan mencari kasih dalam diri saudara dan tunjukkan itu pada
PribadiNya.
Kalau
saya hanya memposisikan diri sebagai hamba maka tujuan saya adalah upah. Kalau
saya hanya memposisikan diri sebagai anak maka tujuan saya adalah warisan.
Tetapi kalau saya menempatkan diri sebagai kekasih, maka tujuan saya adalah
PribadiNya. Kalau saudara menempatkan diri sebagai kekasihnya Tuhan maka
sasaran saudara adalah Pribadinya dan berkata dalam hatimu “saya mau
memilikiNya, saya mau menjadikanNya kekasihku, saya mau menjadikan Dia
suamiku”.
Wahyu 2:4-5
2:4 Namun demikian Aku mencela engkau, karena engkau
telah meninggalkan kasihmu yang semula.
2:5 Sebab itu ingatlah betapa dalamnya engkau telah
jatuh! Bertobatlah dan lakukanlah lagi apa yang semula engkau lakukan. Jika
tidak demikian, Aku akan datang kepadamu dan Aku akan mengambil kaki dianmu
dari tempatnya, jikalau engkau tidak bertobat.
10
hal yang telah dikerjakan itu tetap kita kembangkan, tetapi pelayanan kita
harus berangkat dari dasar kita mengasihi Tuhan. Sebabnya, biarlah gereja Tuhan
selalu berkata “buat Kau ku sembayang”. Sembayang berarti menyerah sepenuh
kepada Tuhan Yesus. Ini yang Tuhan inginkan. Ketika hati kita hancur menyembah
Tuhan maka Tuhan bertakhta di hati kita. Itu yang Tuhan cari.
Itu
sebabnya Efesus ditegur, walaupun kelebihannya 10
tetapi Tuhan temukan masih ada 1 cela. Sekalipun ada 100 hal kelebihan kita
tetapi kalau masih ada satu cela maka belum bisa dikatakan kita sempurna.
Saya
sebagai hamba Tuhan yang pertama ditegur Tuhan di sini, karena gembala yang
lebih dahulu. Apalagi kalau sampai jemaat Tuhan dikomersilkan.
Setelah
teguran, ada himbauan dari Tuhan.
Wahyu 2:5
2:5 Sebab itu ingatlah betapa dalamnya engkau telah
jatuh! Bertobatlah dan lakukanlah lagi apa yang semula engkau lakukan. Jika
tidak demikian, Aku akan datang kepadamu dan Aku akan mengambil kaki dianmu
dari tempatnya, jikalau engkau tidak bertobat.
Berarti
ada tindakan perubahan. Jangan mengatakan ada pembaharuan tetapi hanya pembaharuan
liturgi. Itu bukan pembaharuan yang mengakar yaitu pembaharuan karakter.
Selanjutnya
ada ancaman. Kalau tidak bertobat maka Tuhan akan mengambil kaki dian. Kalau
kaki dian diambil. Berarti hidup itu menjadi gelap, bagaimana umat Tuhan yang
gelap mau menjadi mempelai. Kalau gelap maka saudara tidak akan tahu ini
anaknya orang, ini isterinya orang, ini suaminya orang, ini miliknya orang,
semua saudara raba saja karena gelap. Ini yang Tuhan mau bersihkan dari
kehidupan kita.
Sudah
ada ancaman, kemudian ada ajakan:
Wahyu 2:7
2:7 Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa
yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat: Barangsiapa menang, dia akan Kuberi
makan dari pohon kehidupan yang ada di Taman Firdaus Allah."
Di
mana Roh ini bekerja? Di dalam
penggembalaan sebab gembala itu diangkat oleh Roh. Dengar apa yang dikatakan Roh berarti dengar apa yang dikatakan gembala. Gembala itu harus lebih
dahulu peka terhadap suara Roh.
Kisah Para Rasul 20:28
20:28 Karena itu jagalah dirimu dan jagalah seluruh
kawanan, karena kamulah yang ditetapkan Roh Kudus menjadi penilik untuk
menggembalakan jemaat Allah yang diperoleh-Nya dengan darah Anak-Nya sendiri.
Mendengar
suara Roh Kudus berarti kembali pada penggembalaan yang benar. Yang dikisahkan
di sini adalah perpisahan rasul Paulus dengan para penatua di Efesus. Ini
diingatkan sebab selanjutnya ada ancaman.
Kisah Para Rasul 20:29
20:29 Aku tahu, bahwa sesudah aku pergi,
serigala-serigala yang ganas akan masuk ke tengah-tengah kamu dan tidak akan
menyayangkan kawanan itu.
Ternyata
ada serigala, lebih parah lagi kalau serigala berbulu domba, itu penyamaran.
Kisah Para Rasul 20:30
20:30 Bahkan dari antara kamu sendiri akan muncul
beberapa orang, yang dengan ajaran palsu mereka berusaha menarik murid-murid
dari jalan yang benar dan supaya mengikut mereka.
Kalau
telinga kita tidak mendengarkan suara Roh lewat pelayanan gembala maka ada ajaran palsu yang akan mereka
dengarkan sehingga bukannya mengikut Tuhan, mereka akan mengikut manusia. Ini
jangan terjadi pada kita.
Setelah
ajakan baru diberi janji.
Wahyu 2:7
2:7 Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa
yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat: Barangsiapa menang, dia akan Kuberi
makan dari pohon kehidupan yang ada di Taman Firdaus Allah."
Dulu
ini Tuhan tidak izinkan untuk di makan oleh Adam dan Hawa, sekarang diberikan
peluang yang luas kepada umat Tuhan. Yang dimakan oleh Adam dan Hawa bukan
pohon kehidupan tetapi buah pohon pengetahuan yang baik dan yang jahat. Itu
sebabnya Tuhan mengusir mereka dari taman Eden sebab kalau mereka memakan lagi
buah dari pohon kehidupan maka kekal dosa mereka. Kita diberi kesempatan untuk
makan berarti kita akan kekal dalam kebenaran, kesucian dan sempurna.
Sidang
jemaat ini disayangi Tuhan, Dia tidak biarkan setitik noda pada kita. Kalau
gereja Tuhan sekarang malah gemar membuat noda. Tuhan mau membesihkan sehingga tidak ada setitik nodapun agar pantas menjadi Mempelai Wanita yang bersanding dengan Tuhan Yesus
Mempelai Laki-laki Sorga.
Wahyu 19:6-7
19:6 Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar
orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya:
"Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.
19:7 Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan
memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya
telah siap sedia.
Menjelang
gereja masuk dalam pesta nikah, suara yang menggelegar adalah kata haleluya.
Itu adalah bahasa ajakan untuk kita menyembah sekaligus bahasa penyembahan. Jangan
risih kalau dikatakan “orang haleluya” karena itu bahasa yang menggelagar
menjelang pesta nikah Anak Domba digelar.
Pengantin
wanitanya Tuhan ini sekarang sedang dipersiapkan. Kalau kita mau dipersiapkan
maka segala yang tidak baik dan kotor itu harus dibersihkan dan disingkirkan.
Masakan menggelar pesta nikah kemudian sampah dibiarkan saja di muka pelaminan, itu namanya tidak ada persiapan. Yang kotor
itu hanya dibuang di belakang. Kalau rohani kita
terkebelakang maka pasti mandi-mandi kotoran.
Kita
mau dibersihkan dan duduk bersama dengan Tuhan Yesus Mempelai Laki-laki Sorga
di pelaminan. Kita ini sangat dirindui oleh Tuhan. Tanggapilah dengan sikap yang sama yaitu merindukan Tuhan, kita mengasihi dan mencintai Tuhan Yesus.
GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
Telp: (0458) 21415
HP: 085241270477
Email: imamat_raja@yahoo.com
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar