Salam sejahtera
di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Keluaran 10:23-24
Tulah kesembilan: Gelap gulita
10:23 Tidak ada orang yang dapat melihat temannya, juga tidak ada orang
yang dapat bangun dari tempatnya selama tiga hari; tetapi pada semua orang
Israel ada terang di tempat kediamannya.
10:24 Lalu Firaun memanggil Musa serta berkata: "Pergilah,
beribadahlah kepada TUHAN, hanya kambing dombamu dan lembu sapimu harus
ditinggalkan, juga anak-anakmu boleh turut beserta kamu."
Dulu menjelang bangsa Israel mau keluar dari tanah Mesir terjadi
kegelapan. Di penghujung akhir zaman ini menjelang gereja Tuhan mau keluar dari
dunia, mau diterbangkan ke awan-awan permai juga terjadi kegelapan bahkan
kegelapan yang hebat, yaitu kegelapan ekonomi, kegelapan di segala bidang,
kegelapan dosa yang semakin pekat. Sampai gereja Tuhan dilanda dengan kegelapan
yang dahsyat. Kita adalah gereja Tuhan periksa diri, jangan-jangan keadaan kita
di landa dengan kegelapan.
Praktek hidup di dalam kegelapan:
a. Tidak dapat melihat teman,
artinya egois, hanya mementingkan diri sendiri.
b. Tidak dapat bangun
dari tempatnya, artinya:
ð Tidak mengalami kebangunan
rohani= jatuh bangun di dalam dosa sampai puncaknya dosa yaitu dosa makan minum
(merokok, minuman keras, narkoba) dan dosa kawin mengawinkan (dosa seks dengan
berbagai bentuknya).
ð Lumpuh rohani= tidak
aktif/ tidak setia di dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan.
c. Terikat pada harta
kekayaan/uang, sehingga tidak bisa beribadah melayani Tuhan.
Harta
kekayaan tidak dipakai untuk memuliakan Tuhan.
Amsal 3:9
3:9 Muliakanlah
TUHAN dengan hartamu dan dengan hasil pertama dari segala penghasilanmu,
Orang
yang tidak bisa memuliakan Tuhan= orang yang tidak takut Tuhan.
Wahyu 14:7
14:7 dan ia
berseru dengan suara nyaring: "Takutlah akan Allah dan muliakanlah Dia,
karena telah tiba saat penghakiman-Nya, dan sembahlah Dia yang telah menjadikan
langit dan bumi dan laut dan semua mata air."
Kewajiban
semua orang adalah takut akan Tuhan dan pegang Firman Tuhan.
Pengkhotbah 12:13
12:13 Akhir kata
dari segala yang didengar ialah: takutlah
akan Allah dan berpeganglah pada perintah-perintah-Nya, karena ini adalah
kewajiban setiap orang.
Praktek
takut akan Tuhan yaitu dengan memuliakan Tuhan:
1) Muliakan Tuhan dengan
harta, dengan apa yang ada pada kita. Bagaimana caranya? Mulai dari
mengembalikan milik Tuhan yaitu persepuluhan dan persembahan khusus. Kalau
sudah bekerja jangan lupa kembalikan hulu hasilnya. Memberi untuk pekerjaan
Tuhan, memberi kepada sesama yang membutuhkan. Kalau punya berkat lebih, berbagilah
kepada sesama, kalau sudah Tuhan gerakkan jangan kikir.
Tahun 2017 biarlah rohani kita semakin meningkat. Kalau dulu kurang
setia maka tahun ini harus semakin setia/ semakin berkobar-kobar, semakin suci.
Persiapan kita untuk menyambut kedatangan Tuhan harus semakin takut akan Tuhan.
2) Muliakan Tuhan dengan
tubuh
1 Korintus 6:20
6:20 Sebab kamu
telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah
dengan tubuhmu! (dan roh mu juga).
Bagaimana memuliakan Tuhan dengan tubuh? Secara jasmani, laki-laki
jangan gondrong, potongan rambut harus rapi, perempuan rambutnya jangan
awut-awutan, berpakaian yang rapi/sopan.
Roma 12:1
12:1 Karena itu,
saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu
mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang
berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.
Secara rohani, kita mempersembahkan tubuh kepada Tuhan, syaratnya:
a) Tubuh yang hidup
kepada Tuhan
Tubuh
yang hidup adalah tubuh yang dikuasai oleh Roh Kudus sehingga bisa taat dengar-dengaran
pada Firman→ hasil ketekunan dalam ibadah raya= Pelita emas = kita bersekutu
dengan Allah Roh Kudus di dalam urapan dan karunia Roh Kudus.
Roma 8:13,15
8:13 Sebab, jika
kamu hidup menurut daging, kamu akan mati; tetapi jika oleh Roh kamu mematikan
perbuatan-perbuatan tubuhmu, kamu akan hidup.
8:15 Sebab kamu
tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu
telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru: "ya
Abba, ya Bapa!"
b) Tubuh yang kudus
adalah tubuh yang dikuasai Firman, bukan dikuasai dengan hawa nafsu daging →
hasil ketekunan dalam ibadah pendalaman Alkitab dan perjamuan suci= Meja roti
sajian = kita bersekutu dengan Anak Allah di dalam Firman dan korban Kristus.
Yohanes 17:17
17:17
Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firman-Mu adalah kebenaran.
Sikap
kita dalam mendengar Firman sangat menentukan tubuh kita tetap kudus atau tetap
cemar. Kalau sikapnya benar, sungguh-sungguh maka ada harapan tubuhnya tetap kudus/disucikan,
tetapi kalau bermain-main dalam ibadah, pikiran mengembara maka akan tetap
cemar.
Ingat!
dalam Wahyu 22:11
22:11
Barangsiapa yang berbuat jahat, biarlah ia terus berbuat jahat; barangsiapa
yang cemar, biarlah ia terus cemar; dan barangsiapa yang benar, biarlah ia terus berbuat
kebenaran; barangsiapa yang kudus, biarlah ia terus menguduskan dirinya!"
Diakhir
zaman ini akan terjadi 2 kegerakan, yang benar bertambah benar, tetap suci,
yang kedua tetap cemar. Kalau sekarang kita tidak mau disucikan maka kita akan
masuk dalam kegerakan kedua, terus cemar sampai nanti dibinasakan oleh Tuhan.
c) Tubuh yang berkenan adalah
tubuh yang dikuasai kasih Allah → sebagai hasil ketekunan dalam ibadah doa
penyembahan= Mezbah dupa emas= kita bersekutu dengan Allah Bapa di dalam
kasihNya.
Matius 17:5
17:5 Dan
tiba-tiba sedang ia berkata-kata turunlah awan yang terang menaungi mereka dan
dari dalam awan itu terdengar suara yang berkata: "Inilah Anak yang
Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan, dengarkanlah Dia."
Jadi, muliakan Tuhan dengan tubuh = ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok.
Kita
adalah belahan jiwaNya Tuhan/calon mempelai wanita Tuhan. Kita mau bertemu
dengan Yesus maka harus memuliakan Dia dengan tubuh kita.
Jadi, ketekunan
dalam 3 macam ibadah pokok, itu bagaikan kita sedang berhias/berdandan untuk
bertemu Yesus Mempelai Pria Sorga.
Rut 3:3
3:3 maka
mandilah dan beruraplah, pakailah pakaian bagusmu dan pergilah ke tempat
pengirikan itu. Tetapi janganlah engkau ketahuan kepada orang itu, sebelum ia
selesai makan dan minum.
Waktu Rut mau bertemu Boas, ia disuruh mandi,
berurap dan memakai pakaian bagus.
Walaupun
mengunakan minyak yang mahal/harum, memakai pakaian yang bagus tapi tidak
mandi-mandi, itu sama dengan bohong/akan tetap bau, karena hanya mau satu macam,
dua macam ibadah. Itu sebabnya kita harus bertekun dalam 3 macam ibadah pokok.
Dalam
ibadah pendalaman Alkitab= kita mandi air Firman
Dalam
ibadah raya= kita didandani dengan minyak
Dalam ibadah
doa penyembahan= kita memakai pakaian
bagus
Mempelai
wanitaNya tampil cantik, bertemu dengan Yesus Mempelai Pria Sorga.
Setan licik,
ia manfaatkan tubuh kita, dia sering ganggu tubuh kita, supaya tidak bisa
membawa jiwa dan roh untuk datang beribadah, setan ganggu tubuh lewat capek, sakit
penyakit, dll, supaya tidak tergembala dalam 3 macam ibadah. Jangan mau dikalah
oleh setan!.
3) Muliakan Tuhan dengan
ucapan bibir
Ibrani 13:15
13:15 Sebab itu marilah
kita, oleh Dia, senantiasa mempersembahkan korban syukur kepada Allah, yaitu
ucapan bibir yang memuliakan nama-Nya.
Mulut jangan dipakai berbahasa kotor, berdusta, memfitnah, bergosip.
Mulut kita pakai untuk menyembah Tuhan.
Wahyu 14:7
14:7 dan ia
berseru dengan suara nyaring: "Takutlah akan Allah dan muliakanlah Dia,
karena telah tiba saat penghakiman-Nya, dan sembahlah Dia yang telah menjadikan langit dan bumi dan laut dan semua
mata air."
Menyembah Tuhan bukan diukur dari lamanya menyembah, bukan diukur dari
kerasnya suara dalam menyembah.
Bagaimana menyembah Tuhan yang benar? :
v Menyembah Tuhan yang
menjadikan langit dan bumi,
Langit
itu menunjukkan perkara rohani, bumi menunjukkan perkara jasmani, berarti
mengutamakan perkara rohani lebih dari perkara jasmani. Di manapun kita berada
utamakan yang rohani, silahkan sekolah/kuliah, bekerja, tapi jangan lupa
utamakan yang rohani. Itulah penyembah yang benar.
Kalau
kita bisa mengutamakan yang rohani maka Tuhan tidak menipu, hasilnya:
a) Ada kemenangan
Kejadian 14:17-19
14:17 Setelah
Abram kembali dari mengalahkan Kedorlaomer dan para raja yang bersama-sama
dengan dia, maka keluarlah raja Sodom menyongsong dia ke lembah Syawe, yakni
Lembah Raja.
14:18
Melkisedek, raja Salem, membawa roti dan anggur; ia seorang imam Allah Yang
Mahatinggi.
14:19 Lalu ia
memberkati Abram, katanya: "Diberkatilah kiranya Abram oleh Allah Yang
Mahatinggi, Pencipta langit dan bumi,
Kita
menang menghadapi segala tantangan, menang menghadapi dosa, menang menghadapi
daging yang selalu menggoda kita. Dalam menghadapi masalah ekonomi, masalah
dalam nikah/ keluarga, tidak akur dengan saudara, jika menyembah Tuhan dengan
benar maka pasti menang.
b) Diberkati oleh Tuhan
Kalau
kita mengutamakan yang rohani maka berkat jasmani itu urusannya Tuhan. Tidak
usah kita kejar yang jasmani sampai lupa Tuhan. Kalau hanya mengutamakan yang
jasmani sampai lupa Tuhan itu sama dengan tamak, seperti orang kaya yang bodoh,
sehingga apa yang dia kejar tidak bisa dia nikmati, malah mati rohani bahkan
mati jasmani.
Lukas 12:15
12:15 Kata-Nya
lagi kepada mereka: "Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan, sebab walaupun seorang
berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung dari pada kekayaannya
itu."
c) Menjadi mempelai
wanita Tuhan
Kejadian 24:3
24:3 supaya aku
mengambil sumpahmu demi TUHAN, Allah yang empunya langit dan yang empunya bumi,
bahwa engkau tidak akan mengambil untuk anakku seorang isteri dari antara
perempuan Kanaan yang di antaranya aku diam.
Abraham
mengambil sumpah dari Eliezer hambanya, untuk mencari istri bagi Ishak. Kita
dicari dan dipilih untuk menjadi mempelai wanita Tuhan/ belahan jiwaNya.
v Menyembah Tuhan yang
menjadikan laut= tidak mudah terhalang untuk datang beribadah. Jangan hanya
karena hujan sehingga tidak mau datang beribadah, karena ulangan/ujian di
sekolah, tidak datang beribadah.
Ingat! kisah
Firaun dan prajurit-prajuritnya, bagaimana Firaun keras hati, dia berupaya untuk
menghalang-halangi bangsa Israel supaya tidak bisa beribadah, akhirnya Firaun
tenggelam di dalam laut.
v Menyembah Tuhan yang
menjadikan mata air= nikah terbenahi
Ingat!
kisah perempuan Samaria, ketika Yesus bicara soal mata air, nikahnya langsung
dibenahi.
Yohanes 4:14-18
4:14 tetapi
barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk
selama-lamanya. Sebaliknya air yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata
air di dalam dirinya, yang terus-menerus memancar sampai kepada hidup yang
kekal."
4:15 Kata
perempuan itu kepada-Nya: "Tuhan, berikanlah aku air itu, supaya aku tidak
haus dan tidak usah datang lagi ke sini untuk menimba air."
4:16 Kata Yesus
kepadanya: "Pergilah, panggillah suamimu dan datang ke sini."
4:17 Kata
perempuan itu: "Aku tidak mempunyai suami." Kata Yesus kepadanya:
"Tepat katamu, bahwa engkau tidak mempunyai suami,
4:18 sebab
engkau sudah mempunyai lima suami dan yang ada sekarang padamu, bukanlah
suamimu. Dalam hal ini engkau berkata benar."
Hubungan
di dalam rumah tangga harus terbenahi. Kalau kakak beradik tidak pernah akur/
bertengkar terus maka penyembahan tidak bisa naik ke hadirat Tuhan. Hubungan
dengan orang tua harus diselesaikan. Hubungan suami istri dijaga jangan sampai
rusak. Permulaan nikah masa pacaran/masa tunangan harus dijaga, jangan seperti
sudah suami istri, jangan sampai jadi omomgan orang, menjadi batu sandungan
bagi orang lain. Berusaha jaga kesucian! agar penyembahan kita bisa naik ke
hadirat Tuhan. Jangan seperti dalam Kejadian 6, hanya karena pandangan daging.
Kalau penyembahan kita bisa naik ke hadirat Tuhan, satu saat tidak akan
salah lagi dalam perkataan/ kita sudah sempurna,
Yakobus 3:2
3:2 Sebab kita
semua bersalah dalam banyak hal; barangsiapa tidak bersalah dalam perkataannya,
ia adalah orang sempurna, yang dapat juga mengendalikan seluruh tubuhnya.
sehingga siap untuk menyambut kedatangan Yesus Mempelai Pria Sorga,
dengan satu suara penyembahan HALELUYA. Semakin kita meningkat di dalam roh
penyembahan, bagaikan pesawat yang semakin naik sampai nanti kita bertemu Yesus
Mempelai Pria Sorga di awan-awan permai.
Wahyu 19:6-7
19:6 Lalu aku
mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan
seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena Tuhan, Allah
kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.
19:7 Marilah
kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan
Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.
Tuhan
Memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar