Salam sejahtera di dalam Kasih Tuhan
Yesus Kristus.
Imamat 21:18
21:18 karena setiap orang yang bercacat badannya tidak
boleh datang mendekat: orang buta, orang timpang, orang yang bercacat mukanya,
orang yang terlalu panjang anggotanya,
Imamat pasal 21 ini
kena meja roti pertunjukkan yang berbicara tentang persekutuan kita dengan
Yesus lewat Firman pengajaran dan perjamuan
suci. Tuhan memberikan persyaratan, sebagai umat Tuhan yang telah ditebus, kita
telah dijadikan imam-imam. Dalam sidang jemaat inti adalah gembala, kemudian
meningkat kepada tua-tua atau pembantu-pembantu mimbar. Terus berkembang kepada
pemain musik, singer, paduan
suara. Dan berkembang secara menyeluruh kepada seluruh umat Tuhan yang
digembalakan.
Jadi
ketika kita hadir di dalam ibadah pelayanan, kita datang bagaikan membawa
santapan kepada Tuhan. Yang kita bawa adalah diri kita (tubuh, jiwa dan roh) kita. Ibadah pelayanan tidak hanya
sebatas ketika kita menggelar ibadah. Misalnya untuk kita di sini ibadah pendalaman Alkitab pada hari rabu,
ibadah doa penyembahan pada hari sabtu dan ibadah raya pada hari minggu.
Namanya ibadah pelayanan itu seluruh kehidupan kita, sepanjang umur kita,
seluruh waktu yang kita lewati, itu masuk dalam kategori ibadah.
Pelayanan
kita tidak nanti di mimbar. Di rumah, baik suami, isteri dan anak-anak, semua
tindakan kita harus diwarnai Firman karena itu termasuk ibadah. Termasuk
pekerjaan untuk rumah Tuhan secara fisik itu termasuk ibadah.
Kalau
saudara tahu nilai ibadah pelayanan itu mahal harganya sebab yang memberi
kesempatan untuk kita bisa menjadi imam yang beribadah dan melayani itu dibayar
mahal oleh Yesus di Golgota, sekaligus dia menjadi Imam Besar dalam ibadah-ibadah
yang kita gelar. Kita sebagai imam-imam adalah orang-orang yang siap dikomando oleh
Imam Besar, yang selalu siap membantu pelayanan pekerjaan Tuhan. Bukan berarti nanti kita
membantu baru perkerjaanNya berhasil, namun kita diberi kesempatan untuk
terlibat.
Syarat
untuk membantu pekerjaan Tuhan, tidak boleh:
1.
Buta.
Dulu buta jasmani, sekarang buta rohani.
2.
Timpang.
Dulu timpang jasmani sekarang timpang rohani.
3.
Cacat
muka. Dulu cacat muka jasmani sekarang cacat muka rohani.
Cacat
muka ini dibagi dua yaitu sumbing bibir dan sumbing telinganya.
Imamat 21:18 (Terjemahan Lama)
21:18 Maka dari pada segala orang yang berkecelaan itu
seorangpun jangan datang hampir, baik orang yang buta atau yang timpang atau
yang sumbing bibirnya atau telinganya,
a)
Orang
sumbing bibirnya secara lahiriah kata-katanya tidak jelas. Orang yang sumbing
bibir rohaninya adalah orang-orang yang tidak jelas berbicara tentang Firman pengajaran yang dia
sampaikan. Jadi kalau di dalam gereja mulai dari saya sebagai hamba Tuhan,
kalau pelajaran yang saya sampaikan tidak jelas, ngawur, ngelantur, tidak
sesuai dengan Firman, maka di muka Tuhan saya sumbing bibir secara rohani. Itu
sebabnya dikoreksi oleh Tuhan agar saat kita melayani umat Tuhan, kita harus
berupaya agar pelayanan kita cocok dengan kebenaran Firman. Ucapan dan
perkataan kita harus kita cocokan dengan kebenaran Firman. Kalau tidak nanti
kita keliru.
Yesaya 8:20
8:20
"Carilah pengajaran dan kesaksian!" Siapa yang tidak berbicara sesuai
dengan perkataan itu, maka baginya tidak terbit fajar.
Bintang fajar itulah
Yesus.
Wahyu 22:16 (Terjemahan Lama)
22:16
"Aku ini Yesus sudah menyuruhkan malaekat-Ku hendak menyaksikan segala
perkara ini kepadamu bagi segala sidang jemaat, Akulah Akar dan Benih Daud, dan
Bintang fajar yang gilang-gemilang itu."
Tidak jumpa dengan
bintang fajar, berarti kehidupan seperti ini tidak bisa jumpa dengan Tuhan
Yesus pada kedatanganNya pada kali yang kedua. Kalau dia hamba Tuhan sumbing
maka jemaat juga akan seperti itu. Bagaimana mau melayani kalau sumbing
bibirnya, nantinya orang itu mendapat penolakan dari Tuhan.
Kita harus waspada
hari-hari terakhir ini, kita hidup menjelang kedatangan Yesus pada kali yang kedua. Jangan sampai
pengajaran yang kita terima dalam gereja, dalam ibadah kita jangan sampai tidak
sesuai dengan kebenaran. Sebab kalau tidak
resikonya tidak akan terbit fajar baginya.
Yesaya 8:20
8:20
"Carilah pengajaran dan kesaksian!" Siapa yang tidak berbicara sesuai
dengan perkataan itu, maka baginya tidak terbit fajar.
Firman Tuhan menyuruh
kita mencari pengajaran dan kesaksian. Jangan berpikir “pokoknya saya sudah
beribadah”. Apakah saudara menemukan orang yang menyapaikan pengajaran itu
sesuai dengan perkataan Firman. Kalau saudara ke sini dan tidak menemukan
pengajaran dan kesaksian maka rugi anda datang. Kalau Firman tidak punya
sasaran yang jelas maka akibatnya baginya tidak terbit fajar.
Bicara fajar itu berarti
pagi-pagi sekali. Kebangkitan Yesus terjadi dini hari. Kedatangan Yesus diibaratkan
bagaikan fajar gilang gemilang.
Wahyu 22:16
22:16
"Aku, Yesus, telah mengutus malaikat-Ku untuk memberi kesaksian tentang
semuanya ini kepadamu bagi jemaat-jemaat. Aku adalah tunas, yaitu keturunan
Daud, bintang timur yang gilang-gemilang."
22:16 "Aku
ini Yesus sudah menyuruhkan malaekat-Ku hendak menyaksikan segala perkara ini
kepadamu bagi segala sidang jemaat, Akulah Akar dan Benih Daud, dan Bintang
fajar yang gilang-gemilang itu." (TL).
Saya gembala bertanggung jawab di hadapan Tuhan,
jangan sampai kita salah langkah. Kita mau ketemu Yesus, kita sudah rindu
berjumpa dengan Dia karena dunia ini penuh kemelut. Kelak akan datang pribadi
manusia yang lebih buas dari binatang buas, yang akan memberi cap 666, itulah
antikristus/ si dajal.
Apa isi perkataan yang
tidak dapat diragukan? Bagaimana warna perkataan yang tidak dapat diragukan?
Ini menyangkut kesaksian, berarti kita sudah harus ada pada level kesaksian
yang terakhir, kesaksian puncak. Kalau kesaksian puncak dibeberkan kepada kita
berarti yang menyaksikan itu tidak sumbing bibirnya.
Wahyu 19:9
19:9
Lalu ia berkata kepadaku: "Tuliskanlah: Berbahagialah mereka yang diundang
ke perjamuan kawin Anak Domba." Katanya lagi kepadaku: "Perkataan ini
adalah benar, perkataan-perkataan dari Allah."
Siapa Anak Domba Allah?
Itulah Yesus. Waktu Yohanes melihat Yesus datang, dia langsung menunjuk dan
berkata “tengok Anak Domba Allah yang menghapus dosa isi dunia”. Walaupun
pekerjaan pelayanan Yesus untuk seluruh dunia, tetapi ternyata dunia menolak
dan hanya sebagian yang menerima. Puji Tuhan kalau saudara menerima. Sebab yang
bisa menghapus dosa kita tidak bisa datang dari diri kita. Biarpun kita tidur
di atas paku, berjalan 1 km dengan merangkak, tidak bisa
menghapus dosa kita. Hanya Korban Kristus yang bisa menghapus dosa. Setelah
dosa kita dihapus maka kita mengucap syukur lewat ibadah pelayanan.
Diselamatkan dulu baru kita beribadah dan melayani.
Kesaksian puncak yang
dibicarakan dalam Yesaya 8:20. Sekian lama kita ikut Tuhan bagaimana kesaksian-kesaksian apakah sudah mewarnai hidup kita?, tetapi inilah kesaksian puncak.
Bagaimana saudara dan saya mau mencapai kesaksian yang puncak kalau kesaksian
kita sekarang ini bobrok dan hancur. Mengapa? Ada kemungkinan yang kita terima
adalah pelayanan yang sumbing bibirnya. Penyebab yang kedua adalah telingamu
yang sumbing! Tidak bisa menerima pengajaran, tidak bisa menangkap Firman pengajaran yang menyucikan sehingga
akhrinya lari kepada dongeng-dongeng. Hasilnya najis karena telinga yang mendengar sumbing. Mungkin yang menyampaikan
tidak sumbing, tetapi yang mendengar yang sumbing. Tetapi bisa juga dua-duanya.
Yang menyampaikan Firman bibirnya sumbing dan sekaligus telinganya sumbing.
Repot kalau seperti ini, bagaimana mau membawa santapan kepada Tuhan. Tidak
akan mungkin dia bisa bertemu dengan Tuhan Yesus,
bahkan
ditolak oleh Tuhan.
Wahyu 22:6
22:6
Lalu Ia berkata kepadaku: "Perkataan-perkataan ini tepat dan benar, dan
Tuhan, Allah yang memberi roh kepada para nabi, telah mengutus malaikat-Nya
untuk menunjukkan kepada hamba-hamba-Nya apa yang harus segera terjadi."
Bahasa Firman Tuhan yang
tepat dan benar itu kena mengena ujung perjalanan kita. Israel dulu 40 tahun
mengembara dari Mesir sampai Kanaan. 40 yobel x 50 tahun = 2000 tahun. Kita
sekarang berada
pada yobel ke 40, bahkan kita sudah ada pada tahun bonus, sudah mau masuk Kanaan yaitu kerajaan 1000 tahun. Bagaimana kalau kita melayani dengan bibir dan telinga sumbing?
Gawat! Itu sebabnya Tuhan memberikan persyaratan supaya kita menaruh perhatian dan kita membenahi diri lewat Firman yang benar dan tidak perlu kita
ragukan.
Wahyu 22:7
22:7
"Sesungguhnya Aku datang segera. Berbahagialah orang yang menuruti
perkataan-perkataan nubuat kitab ini!"
Bukan kitab yang lain,
tetapi Alkitab. Berbahagia yang menuruti perkataan Alkitab. Yesus sudah mau
datang, tanda-tanda makin jelas. Tanda khusus kedatangan Tuhan kepada gereja
Tuhan itulah pembukaan rahasia Firman Tuhan.
Rasul Paulus membutuhkan
dukungan doa dari sidang
jemaat supaya bisa berbicara perkataan yang benar, berarti supaya jangan
sumbing bibirnya.
Efesus 6:18-19
6:18
dalam segala doa dan permohonan. Berdoalah setiap waktu di dalam Roh dan
berjaga-jagalah di dalam doamu itu dengan permohonan yang tak putus-putusnya
untuk segala orang Kudus,
6:19
juga untuk aku, supaya kepadaku, jika aku membuka mulutku, dikaruniakan
perkataan yang benar, agar dengan keberanian aku memberitakan rahasia Injil,
Jadi perkataan yang benar
ini ada hubungannya dengan pembukaan rahasia Firman Tuhan. Pembukaan rahasia
Firman Tuhan itu ada di penghujung akhir zaman untuk mempersiapkan pertemuan
Tuhan Yesus dengan gerejaNya. Itu rahasia dan itu perkataan yang benar.
Ayo kita semua, mulai
dari hamba-hamba Tuhan, berkembang kepada pembantu mimbar, pemain musik, paduan suara dan semuanya, mari kita semua beri diri supaya dibenahi oleh Tuhan agar kelak kita bertemu Yesus, diterima
oleh Dia, artinya tidak ditolak.
Kalau bibir saya sumbing,
hanya memberitakan yang menyenangkan telinga saudara karena telinga saudara
sumbing, maka gawatlah kita. Saya tidak mau seperti itu dan saya juga tidak mau
saudara sumbing telinga. Maka kita cari penggembalaan yang benar, bukan penggembalaan
asal.
Rasul Paulus, rasul spesial
yang diangkat oleh Tuhan untuk kita bangsa kafir. Ini kesaksian rasul Paulus di
pengadilan. Dia mengangkat bahasa Tuhan ketika dia disergap saat dalam
perjalanan ke Damsyik untuk menangkap umat Tuhan.
Kisah Para Rasul 22:14
22:14
Lalu katanya: Allah nenek moyang kita telah menetapkan engkau untuk mengetahui
kehendak-Nya, untuk melihat Yang Benar dan untuk mendengar suara yang keluar
dari mulut-Nya.
Berarti telinganya tidak
boleh sumbing dan mulutnya tidak boleh sumbing. Ini tidak hanya untuk dia
sendiri, dia ingin penerusnya untuk mengkopi dirinya.
I Korintus 4:16; 11:1
4:16
Sebab itu aku menasihatkan kamu: turutilah teladanku!
11:1
Jadilah pengikutku, sama seperti aku juga menjadi pengikut Kristus.
Dia berani bicara karena
dia ditetapkan Tuhan untuk melihat dan mendengar yang benar. Khusus Tuhan
melantik Paulus untuk saudara dan saya, apa lagi yang mau kita ragukan.
Filipi 3:17
3:17
Saudara-saudara, ikutilah teladanku dan perhatikanlah mereka, yang hidup sama
seperti kami yang menjadi teladanmu.
Jadi permintaan Paulus
dalam Efesus 6:19 yaitu supaya didukung dalam doa, itu bukan hanya untuk dia.
Tetapi itu akan berkesinambungan. Akan ada estafet sampai pada kita hari ini.
Jangan sumbing bibir,
jangan sumbing telinga. Kalau dengar kata-kata gampang tersinggung itu berarti
sumbing telinga saudara, tidak tahan mendengar Firman penyucian. Ini gawat! Saya
tidak mau kita semua di sini ditolak oleh Yesus ketika Dia datang. Kenapa
gampang sekali kita sumbing telinga? Sebab diganggu oleh dunia, iblis dan daging.
Filipi 4:9
4:9 Dan
apa yang telah kamu pelajari dan apa yang telah kamu terima, dan apa yang telah
kamu dengar dan apa yang telah kamu lihat padaku, lakukanlah itu. Maka Allah
sumber damai sejahtera akan menyertai kamu.
Makanya Tuhan tunjukkan
kalau sumbing bibir dan telinga maka nanti ditolak oleh Tuhan. Sekarang kesempatan kita dibenahi
Tuhan. Kenapa kita sudah bertahun-tahun dalam Firman pengajaran tetapi masih
juga sumbing bibir dan telinga. Kita diajak oleh Tuhan untuk mempersiapkan diri
bertemu dengan Yesus di mana Yesus sebagai Mempelai Laki-laki Sorga dan kita
Mempelai WanitaNya. Kita diibaratkan wanita yang sedang bertunangan dengan seorang Laki-laki
(Kristus).
II Korintus 11:2
11:2
Sebab aku cemburu kepada kamu dengan cemburu ilahi. Karena aku telah
mempertunangkan kamu kepada satu laki-laki untuk membawa kamu sebagai perawan
suci kepada Kristus.
Tuhan sendiri berkata
“Aku suamimu”.
Yesaya 54:5
54:5
Sebab yang menjadi suamimu ialah Dia yang menjadikan engkau, TUHAN semesta alam
nama-Nya; yang menjadi Penebusmu ialah Yang Mahakudus, Allah Israel, Ia disebut
Allah seluruh bumi.
Mari kita belajar, mulai
dari saya, jangan sampai sumbing bibir. Bicaranya tidak jelas, artinya pengajarannya tidak jelas, hari ini
bicara A, besok sudah berubah lagi. Kita harus bicara sesuai dengan apa yang
dikehendaki Tuhan. Bicara yang jelas dan tepat yang sesuai dengan Firman itu
hanya kita peroleh lewat perkataan Kristus. Itu sebabnya rasul Petrus
mengatakan pada Tuhan Yesus “mau
ke mana kami pergi. Tidak ada yang lain. Karena hanya perkataanMu yang ada
hidup kekal”. Perkataan Yesus yang ada kekekalan.
Yohanes 6:67
6:67
Maka kata Yesus kepada kedua belas murid-Nya: "Apakah kamu tidak mau pergi
juga?"
Banyak orang yang telinganya
sumbing, tidak bisa mendengar perkataan Yesus yang keras, akhirnya ramai-ramai
mereka meninggalkan Yesus. Yesus menguji telinga murid-muridNya. Namun Petrus
menjawab:
Yohanes 6:68
6:68
Jawab Simon Petrus kepada-Nya: "Tuhan, kepada siapakah kami akan pergi?
Perkataan-Mu adalah perkataan hidup yang kekal;
Petrus tidak mau pergi. Kalau
dia pergi berarti menolak kekekalan, menolak sorga. Menolak sorga berarti masuk
neraka.
Yohanes 6:69-71
6:69 dan
kami telah percaya dan tahu, bahwa Engkau adalah Yang Kudus dari Allah."
6:70
Jawab Yesus kepada mereka: "Bukankah Aku sendiri yang telah memilih kamu
yang dua belas ini? Namun seorang di antaramu adalah Iblis."
6:71
Yang dimaksudkan-Nya ialah Yudas, anak Simon Iskariot; sebab dialah yang akan
menyerahkan Yesus, dia seorang di antara kedua belas murid itu.
Ternyata ada yang bibir
sumbing dan telinga sumbing di sini, yaitu Yudas Iskariot. Jadi yang menjual,
menyerahkan dan mengkhianati Yesus adalah orang bibir dan telinga sumbing.
Makanya jangan tolak
Yesus, menolak Yesus sama dengan menolak hidup yang kekal. Menolak Yesus prakteknya menolak perkataan Yesus. Menolak
perkataan Yesus sama dengan membelakangi pengajaran yang benar. Lebih baik kita
membelakangi pengajaran yang tidak benar dari pada membelakangi pengajaran yang
benar.
Kita sudah belajar
tentang 7 jemaat di Asia Kecil. 7 sidang jemaat ini menggambarkan sidang jemaat di seluruh dunia.
Hanya tinggal Smirna dan Filadelfia yang bertahan. 29% bertahan dan 71% yang
goyah. Bila ini diterapkan secara pribadi, raba dirimu. Jangan sampai tinggal
29% yang rohani dalam diri saudara dan 71% tidak rohani. Ini jangan sampai
terjadi. Fifty fifty saja tidak
boleh! Tidak boleh 50% rohani, 50% duniawi.
Eden
|
Sorga
100%
|
Wilayah
Daging
|
Wilayah
Rohani
|
Sayangnya jemaat-jemaat
di Asia Kecil, yang rohani tinggal 29%, yang jasmani tinggal 71%. Apakah ini
pantas mempersembahkan santapan untuk Tuhan? Artinya layakkah dia ketemu Tuhan
Yesus? Itu sebabnya Tuhan datang dengan Firman, Roh dan kasihNya supaya kita
berakhir dengan 100% yang rohani. Ketika datang pada salib Golgota, kita
menyatakan diri bertobat dan dibaptis berarti kita mulai pada titik nol dan melangkah ke
sorga. Yang daging pelan-pelan di iris sampai nol.
Jangan sampai telinga dan
mulut kita sumbing. Sialnya lagi kalau saya gembala sumbing bibir, tidak jelas
pengajaran yang saya sampaikan kepada suadara, tidak tepat seperti kehendak
Tuhan, tidak tepat sesuai yang dirindukan oleh Tuhan, tidak sesuai dengan isi hati Tuhan, tidak sesuai dengan pikiran
Tuhan, tidak sesuai dengan perasaan Tuhan. Jika sudah sesuai dengan kehendak, isi hati Tuhan, pikiran Tuhan, kerinduan
hati Tuhan kemudian disampaikan, jangan sampai telinga saudara yang sumbing.
Jangan terlalu mudah daging ini tersinggung. Tuhan sudah mau datang, kita
dengar katakan “puji Tuhan, ini adalah berkat buat saya”. Jangan malah bereaksi
yang negatif, kita harus sadari dan bertobat. Kalau masih tersinggung itu
membuktikan telinganya sumbing.
Dua jemaat yang masih
bertahan ini, diganggu oleh jemaat iblis. Yudas tadi dikatakan sebut Yesus
sebagai iblis. Iblis berusaha mengganggu Smirna dan Filadelfia yang masih bertahan itu dengan bibir sumbing
yaitu kedua
jemaat ini hadapi roh fitnah.
Wahyu 2:9
2:9 Aku
tahu kesusahanmu dan kemiskinanmu -- namun engkau kaya -- dan fitnah mereka,
yang menyebut dirinya orang Yahudi, tetapi yang sebenarnya tidak demikian:
sebaliknya mereka adalah jemaah Iblis.
Ada jemaah berarti ada
malaikat. Malaikat apa itu? Malaikat iblis! Malaikat iblis ini adalah orang
yang suka melempar fitnah. Ini yang bahaya di akhir zaman ini.
Perkataan ini menyangkut
Firman pengajaran, itu harus cocok.
Mazmur 145:13
145:13
Kerajaan-Mu ialah kerajaan segala abad, dan pemerintahan-Mu tetap melalui
segala keturunan. TUHAN setia dalam segala perkataan-Nya dan penuh kasih setia
dalam segala perbuatan-Nya.
Yesus setia pada
perkataanNya dan ini dihubungkan dengan kerajaanNya. Kita ini adalah orang yang
ada di bawa pemerintahanNya, kita ini ada dibawa kekuasanNya. Tuhan tidak
sedikitpun sumbing bibir. Jaga jangan sampai kita sumbing bibir. Mulai dari
dalam nikah kita harus kita hiasi, terimalah pembenahan dari Tuhan lebih dahulu
dari diri kita sendiri.
Kidung Agung 5:16
5:16
Kata-katanya manis semata-mata, segala sesuatu padanya menarik. Demikianlah
kekasihku, demikianlah temanku, hai puteri-puteri Yerusalem.
Itu bahasa Sulamit,
gambaran gereja dari bangsa kafir. Dia mengaku bahwa perkataan Yesus itu manis
semata-mata berarti bibirnya tidak sumbing. Prakteknya dalam nikah, jangan
sampai di luar kata-katanya manis tetapi di dalam rumah kata-katanya sudah
tidak manis. Begitu juga anak muda, jangan sampai di rumah manis tetapi di luar
sudah seperti kuda terlepas dari kandang, sudah melawan Firman. Atau di luar
manis tetapi di dalam berontak sama orang tua.
Kidung Agung 7:9
7:9
Kata-katamu manis bagaikan anggur!" Ya, anggur itu mengalir kepada
kekasihku dengan tak putus-putusnya, melimpah ke bibir orang-orang yang sedang
tidur!
Kata-katanya bagaikan
anggur yang mengalir ke bibir yang orang
sedang tidur artinya isteri tidak akan manis kalau dia tidak tunduk. Namun
bermula juga dari suami. Jangan sampai nikah Lamekh, balas membalas. Masing-masing
praktek bagiannya. Tidur artinya isteri yang menyerah kepada kepemimpinan suami (berserah sepenuh
kepada Tuhan). Kadang-kadang
hal yang kecil-kecil saya isteri ragu terhadap suami, bagaimana dia bisa
percaya.
b)
Orang
yang sumbing telinga adalah orang yang sulit atau mengelak untuk menerima
perkataan yang benar. Perkataan yang tidak benar itu yang dia terima.
Pengajaran yang tidak benar itu yang digandrungi, padahal sudah jelas
pengajaran itu salah. Mengapa hal itu bisa terjadi? Sebab ada kesalahan, ada
dosa, ada pelanggaran yang ditutup-tutupi sehingga dia cenderung untuk
mendengar yang tidak cocok dengan perkataan Tuhan. Berarti dia tidak sadar bahwa
dia menolak kekekalan sorga dan dia terjun bebas ke neraka.
Orang yang sumbing
telinganya sulit mendengar pengajaran yang benar yang sifatnya keras dan gampang sekali tersinggung. Kalau sudah tersinggung
akan terjadi perlawanan. Padahal kita sementara dibenahi supaya apa yang kita
persembahkan diterima oleh Tuhan. Apakah saudara mau beribadah dan melayani kemudian
hasilnya sia-sia? Tentu tidak. Kita beribadah dan melayani supaya hasilnya
diterima oleh Tuhan.
Siapakah yang benar yang
patut kita dengar dan terima?
Kisah Para Rasul 3:14
3:14
Tetapi kamu telah menolak Yang Kudus dan Benar, serta menghendaki seorang
pembunuh sebagai hadiahmu.
Yang Kudus dan Benar
itulah Yesus. Justru mereka bersekutu
dengan pembunuh karena hadiah,
berarti lebih senang bersekutu dengan roh kebencian. Bahkan mereka mengkhianati
yang benar dan mengupayakan agar alami kehancuran bagi yang benar.
Kisah Para Rasul 7:52-53
7:52
Siapakah dari nabi-nabi yang tidak dianiaya oleh nenek moyangmu? Bahkan mereka
membunuh orang-orang yang lebih dahulu memberitakan tentang kedatangan Orang
Benar, yang sekarang telah kamu khianati dan kamu bunuh.
7:53
Kamu telah menerima hukum Taurat yang disampaikan oleh malaikat-malaikat, akan
tetapi kamu tidak menurutinya."
Tidak menuruti berarti
teling rohaninya sumbing. Akibatnya pengkhianatan dan pembunuhan. Kita jaga,
jangan sampai yang benar kita khianati, jangan sampai pemberita benar kita
benci. Karena apa? Karena telinga sumbing, tidak bisa menerima koreksi Firman
Tuhan. Akhirnya dikhianati bukan hanya utusan tetapi yang mengutusnya yaitu Yesus.
Mengapa terjadi seperti itu? Karena tidak memahami maksud dan
tujuan ibadah dan pelayanan.
Sialnya kita sudah tahu maksud dan tujuan ibadah pelayanan kita tetapi belum
juga dalam praktek.
Supaya tidak sumbing
telinga kita maka baca baik-baik ayat ini.
Lukas 8:18
8:18
Karena itu, perhatikanlah cara kamu mendengar. Karena siapa yang mempunyai,
kepadanya akan diberi, tetapi siapa yang tidak mempunyai, dari padanya akan
diambil, juga apa yang ia anggap ada padanya."
Makanya raba baik-baik,
jangan sampai telinga rohanimu sumbing. Mendengar Firman gampang marah, gampang
menolak karena sumbing. Makanya perhatikan caramu mendengar. Untuk apa? Supaya
kita mengerti. Kalau mengerti, maka ibarat orang memasak, dia tahu meracik
bumbu-bumbu. Sehingga orang yang lewat di situ, mampir mau makan karena enak
masakannya.
II Timotius 2:7
2:7
Perhatikanlah apa yang kukatakan; Tuhan akan memberi kepadamu pengertian dalam
segala sesuatu.
Kalau memperhatikan
perkataan Firman Tuhan yang disampaikan oleh hamba-hamba Tuhan maka kita
diberikan pengertian. Kalau kita diberi pengertian berarti hidupmu bagaikan
lahan yang subur, lahan yang baik. Kita tahu dalam Matius pasal 13, Markus pasal
4 dan Lukas 8 hubungannya dengan perumpamaan penaburan di empat jenis tanah.
Orang yang mendengar dan memperhatikan sehingga mengerti, adalah tanah yang
baik yang mengelurkan hasilnya 30, 60 sampai 100 kali lipat. Memperhatikan ini
tujuannya agar jangan sampai telinga kita sumbing supaya kita menjadi lahan
tanah yang baik, tanah subur.
Matius 13:23
13:23
Yang ditaburkan di tanah yang baik ialah orang yang mendengar firman itu dan
mengerti, dan karena itu ia berbuah, ada yang seratus kali lipat, ada yang enam
puluh kali lipat, ada yang tiga puluh kali lipat."
Kalau mengerti kita
dikelompokkan sebagai tanah yang baik. Angka 30 adalah angka korban Kristus, penyerahan diri Yesus.
Yesus dijual 30 keping perak oleh Yudas. Angka 30 juga adalah angka terlibat dalam melayani, sebab imam yang melayani harus
berusia 30 sampai . Angka 30 juga adalah angka lebarnya bahtera Nuh, banyak
pengertian angka 30.
Kalau sudah mendengar dan
mengerti maka ada harapan masuk dalam pesta nikah Anak Domba Allah yang disebut
pesta pondok daun-daunan, itu menunjuk penyingkiran gereja sudah dekat. Begitu
antikritus datang maka gereja Tuhan yang mengerti Firman, tidak sumbing
telinganya, yang hidup dalam praktek Firman, dia akan disingkirkan dan masuk
dalam pesta pondok daun-daunan. Apakah saudara tidak rindu disingkirkan/ dilindungi oleh Tuhan? Awas, antikristus sudah
mau datang.
Nehemia 8:3-4
8:3 Lalu
pada hari pertama bulan yang ketujuh itu imam Ezra membawa kitab Taurat itu ke
hadapan jemaah, yakni baik laki-laki maupun perempuan dan setiap orang yang
dapat mendengar dan mengerti.
8:4 Ia
membacakan beberapa bagian dari pada kitab itu di halaman di depan pintu
gerbang Air dari pagi sampai tengah hari di hadapan laki-laki dan perempuan dan
semua orang yang dapat mengerti. Dengan penuh perhatian seluruh umat
mendengarkan pembacaan kitab Taurat itu.
Jadi harus ada perhatian,
umat itu dengan penuh perhatian mendengar pembacaan kitab Taurat itu. Dulu
terjadi di zaman Nehemia, sekarang secara luar biasa dibacakan kepada kita.
Nehemia 8:9
8:9
Bagian-bagian dari pada kitab itu, yakni Taurat Allah, dibacakan dengan jelas,
dengan diberi keterangan-keterangan, sehingga pembacaan dimengerti.
Dibaca dengan jelas
berarti tidak sumbing bibirnya, sehingga orang bisa mengerti. Bagaimana
akhirnya?
Nehemia 8:13
8:13 Maka
pergilah semua orang itu untuk makan dan minum, untuk membagi-bagi makanan dan
berpesta ria, karena mereka mengerti segala firman yang diberitahukan kepada
mereka.
Akhirnya mereka masuk
dalam pesta pondok daun-daunan.
Perikop Nehemia pasal 8:
Pembacaan kitab hukum Hari raya Pondok Daud
Kita mau dihentar Tuhan
masuk dalam pesta pondok daun-daunan/ penyingkiran gereja. Silahkan datang antikristus, manusia yang tidak
punya peri kemanusiaan itu. Tetapi bagi saudara yang mendengar dari sekarang, tidak
sumbing telinga sehingga mengerti, maka kita sudah diterbangkan ke tempat yang
sudah Tuhan sediakan.
Makanya kalau mengerti
dan mendengar firman, belajar takut
akan Tuhan. Saya mau beribadah dan melayani Tuhan pekerjaan apapun. Tanpa
diminta menawarkan diriku untuk melayani. Seperti peristiwa dalam Hakim-hakim
pasal 5. Banyak yang menawarkan diri untuk bekerja membantu Balak dan Debora.
Kalau kita jangankan menawarkan diri, diminta saja tidak mau! Kenapa? Karena
telinganya sumbing. Jadilah sukarelawan dalam pekerjaan Tuhan, dalam ibadah
pelayanan kita.
Hakim-hakim 5:1-4,9
5:1 Pada
hari itu bernyanyilah Debora dan Barak bin Abinoam, demikian:
5:2
Karena pahlawan-pahlawan di Israel siap berperang, karena bangsa itu menawarkan
dirinya dengan sukarela, pujilah TUHAN!
5:3
Dengarlah, ya raja-raja! Pasanglah telingamu, ya pemuka-pemuka! Kalau aku, aku
mau bernyanyi bagi TUHAN, bermazmur bagi TUHAN, Allah Israel.
5:4
TUHAN, ketika Engkau bergerak dari Seir, ketika Engkau melangkah maju dari
daerah Edom, bergoncanglah bumi, tirislah juga langit, juga awan tiris airnya;
5:9
Hatiku tertuju kepada para panglima Israel, kepada mereka yang menawarkan
dirinya dengan sukarela di antara bangsa itu. Pujilah TUHAN!
Tetapi ada yang dikutuki
yaitu kota meros. Meros artinya mengungsi. Mereka ini merasa sudah mau
disingkirkan.
Hakim-hakim 5:23
5:23
"Kutukilah kota Meros!" firman Malaikat TUHAN, "kutukilah
habis-habisan penduduknya, karena mereka tidak datang membantu TUHAN, membantu
TUHAN sebagai pahlawan."
Apakah Tuhan perlu dibantu
baru berhasil? Tidak! Tetapi Tuhan membuka lapangan kerja untuk kita melayani
Dia. Saya takut sama Tuhan karena hari-hari terakhir ini sangat luar biasa, Tuhan
sangat melimpahkan kasihNya kepada saudara, jangan sampai Dia pindahkan
kasihnya kepada orang lain kalau kita tidak mau mendengar. Semoga kita semua
mau mendengar dan menaruh perhatian, mau menjadi pahlawan.
Ini yang Tuhan cari dari gereja
Tuhan. Tidah usah basa-basi, kerjalah, ayo beribadah, melayani Tuhan dan
berdoalah. Tuhan buka peluang untuk kita kerja, apakah kita mau jadi pahlawan,
mau mengabdi kepada Tuhan. Itulah orang yang tidak sumbing telinga, mendengar
dan mengerti.
Kalau sudah sumbing
telinganya, akhirnya ke mana dia pergi?
II Timotius 4:1-4
4:1 Di
hadapan Allah dan Kristus Yesus yang akan menghakimi orang yang hidup dan yang
mati, aku berpesan dengan sungguh-sungguh kepadamu demi penyataan-Nya dan demi
Kerajaan-Nya:
4:2
Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah
apa yang salah, tegorlah dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan
pengajaran.
4:3
Karena akan datang waktunya, orang tidak dapat lagi menerima ajaran sehat,
tetapi mereka akan mengumpulkan guru-guru menurut kehendaknya untuk memuaskan
keinginan telinganya.
4:4
Mereka akan memalingkan telinganya dari kebenaran dan membukanya bagi dongeng.
Ini yang membuat orang
tidak suka kalau ditunjuk kesalahannya, inilah orang yang sumbing telinganya. Karena
sudah sumbing telinga maka mereka justru menabrak saja apa yang dilarang oleh
Tuhan.
I Timotius 4:7
4:7
Tetapi jauhilah takhayul dan dongeng nenek-nenek tua. Latihlah dirimu
beribadah.
Tahyul dan dongeng ini
yang dilarang tetapi malah itu yang disuka oleh telinga yang sumbing. Mereka
beribadah tetapi pengajaran yang disampaikan di situ yang memuaskan telinganya,
tidak mau lagi ditegur dan ditunjuk kesalahannya. Akhirnya dongeng dan tahyul
yang mereka suka. Inilah bukti telinganya sumbing.
Hamba Tuhan kalau sudah
seperti ini yaitu menyenangkan telinga orang yang mendengar, berarti sudah
sumbing bibirnya. Yang mendengar sumbing telinganya. Sialnya lagi kalau guru
dan hamba Tuhan dua-duanya sumbing telinga dan bibirnya.
Kalau hamba Tuhan sumbing
bibir dia tidak berani lagi menyampaikan kemurniaan ketajaman Firman. Dia akan
berkata “semua sama saja. Pokoknya pengajaran kita sama, cuma beda pendapat”
itulah bibir sumbing! Kalau jemaat suka dengar yang begitu berarti telinga
sumbing. Jangan harap diterima oleh Tuhan, mereka akan ditolak oleh Tuhan.
Mereka tidak akan masuk dalam penyingkiran gereja.
Hawa mendengar Firman
Tuhan dari Adam dan itu perkataan yang benar. Namun Hawa mendengar perkataan
iblis sehingga telinganya jadi sumbing. Lalu dia teruskan pada Adam akhirnya
Adam sumbing juga telinga dan bibirnya, sehingga ikut makan buah yang dilarang.
Abraham mendengar Firman
dari Tuhan pada Kejadian pasal 15 dan dia mempersembahkan korban yang luar
biasa kepada Tuhan, karena dia mau mendapatkan anak dari keturunannya sendiri.
Namun telinganya menjadi sumbing karena mendengar suara dari Sara yang sumbing bibirnya.
Akhirnya Abraham kena sehingga mengambil Hagar menjadi gundiknya dan lahirlah
Ismael. Ismael ini digambarkan seperti kuda liar yang suka berperang, tidak
senang dengan wilayah tetangga. Itulah yang terjadi.
Salomo orang paling
berhikmat di dunia, tidak ada tandingannya. Tetapi karena mendengar suara
isteri akhirnya Salomo juga hancur. Makanya hati-hati isteri-isteri, mesti
mendengar nasihat Tuhan.
Maukah
kita mempersembahkan sesuatu kepada Tuhan yaitu tubuh, jiwa dan roh kita yang
diteria oleh Tuhan atau mau ditolak. Makanya anak muda remaja dengarkan Firman.
Jangan sampai manis di gereja dan di rumah tetapi di luar aduhai.
Lihat
kenajisan terjadi di mana-mana! Karena roh kenajisan ada di mana-mana. Katakan
kepada Tuhan “tolong saya, beri saya kemampuan yang ajaib menghadapi itu”. Beri
Roh Kudusmu Tuhan, beri kasihMu, beri FirmanMu melimpah. Terima kalau kita
ditunjuk kesalah kita oleh hamba Tuhan yang ada penyataan Allah dan mengerti
kerajaan Allah.
Kalau
Tuhan tidak memagari hidupku, memagari nikahku dan buah nikahku, saya tidak
tahu apa yang terjadi. Kalau Tuhan tidak memagari umat Tuhan yang telah Tuhan beli
dengan harga tunai dengan darahMu lalu dititip dalam penggembalaan, bagaimana
nasib kita.
Jangan
sampai mulut kita tidak bicara sesuai Firman, pengajaran yang tidak sesuai
pengajaran Tuhan. Telinga tidak mau mendengar yang benar, suka mendengar tahyul
dan dongeng, yang justru dilarang oleh Tuhan malah ditabrak saja. Kalau seperti
itu akibatnya terjadi penolakan Tuhan. Ini jangan terjadi pada diri kita.
GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 085241270477
Email: imamat_raja@yahoo.com
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar