Mazmur 22:10-12
22:10 Ya, Engkau yang mengeluarkan aku dari kandungan;
Engkau yang membuat aku aman pada dada ibuku.
22:11 Kepada-Mu aku diserahkan sejak aku lahir, sejak
dalam kandungan ibuku Engkaulah Allahku.
22:12 Janganlah jauh dari padaku, sebab kesusahan
telah dekat, dan tidak ada yang menolong.
Ini
pengakuan dari seorang raja yaitu raja Daud. Dia tahu dia ada di dunia dan dia
menjadi raja di Israel, tetapi dia tidak lupa akan asal usulnya sehingga dia
berkata “ya Engkau yang mengeluarkan aku dari kandungan”. Dari sana asalnya
raja Daud, dari sepasang nikah (Isai
dan isterinya).
“Engkau
yang membuat aku aman pada dada ibuku”. Dia merasa ketika dia bayi, cerita
orang tuanya bahwa di dada ibunya,
di sana dia merasa aman. Ini secara jasmani. Secara rohani kita ini dikandung
di Golgota dan dilahirkan oleh Golgota. Dan
di sana juga dada ibu kita. Apakah kita merasa aman bila dekat dengan Golgota?
Tidak hanya sebatas bayi aman pada dada ibunya, tetapi kalau benar kita adalah
orang yang telah dilahirkan dalam keluarga Allah lewat kandungan Golgota maka
tentu kita tidak akan menjauh dari korban Kristus, dari salib Golgota sebab di
situ kita aman. Di dada ibu (gembala baik) kita aman.
1 Tesalonika 2:7
2:7 Tetapi kami berlaku ramah di antara kamu, sama seperti seorang ibu mengasuh dan merawati anaknya.
Mazmur 22:12
22:12 Janganlah jauh dari padaku, sebab kesusahan
telah dekat, dan tidak ada yang menolong.
Di
sini raja Daud mengajak. Sebenarnya ajakan ini bagi jiwanya sendiri. Sebab
tidak mungkin Tuhan menjauh kalau bukan manusia yang menjauh dari Tuhan. Manusia
yang cenderung menjauh dari Tuhan. Ketika manusia menjauh dari Tuhan maka
dikatakan “tidak ada yang dapat menolong”. Tetapi kalau kita dekat dengan
Tuhan, kesusahan boleh datang tetapi ada yang membentengi kita. Begitulah pengalaman
Daud.
Di
sisi lain kita melihat peran orang tua kepada anak yang dikaruniakan Tuhan di
dalam nikah. Biarlah anak itu merasa aman dalam dekapan ibunya. Karena banyak
kali ibu kejam terhadap bayinya. Bahkan kita diperhadapkan lewat tayangan-tayangan
televisi tentang ibu yang kejam, ada bayi yang dibuang oleh ibunya diletakkan
di dalam kardus. Tetapi jika ibu dan bapaknya anak
Tuhan maka tidak akan
tega berbuat seperti itu.
Kalau
kita tangani
bayi sudah kita kasari
maka berarti anak itu terjadi karena hawa nafsu, bukan karena doa! Tetapi kalau
anak itu lahir karena doa papa dan mama, maka orang tua tidak akan tega untuk berbuat kasar kepada anaknya. Sebab itu pemberian
Allah, jawaban doa saudara.
Bukan
berarti tidak perlu dihajar, tetapi jangan dihajar dengan keterlaluan. Kalau
keterlaluan itu berarti anak itu lahir karena hawa nafsu dosa. Ini jangan
terjadi, sebabnya kalau seperti itu kita harus minta ampun kepada Tuhan dan kepada anak kita.
Kepada
pasangan suami isteri, jagalah pemberian
Tuhan ini dengan cara Alkitabiah. Menghadapi apa yang ada di depan ini yaitu
kesusahan yang sudah dekat, maka anak itu akan aman, sidang jemaat akan aman di
dalam dekapan Kekasih kita yaitu Mempelai Laki-laki Sorga yang sering kita
katakan belahan jiwa kita. Kalau kita dekat dengan Dia maka kita dilindungi. Silahkan kesusahan bergerak di sekeliling kita, tetapi kita aman di dada
Kekasih kita.
KEBAKTIAN PENDALAMAN ALKITAB
Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan
Yesus Kristus.
Yeremia 4:1-4
4:1 "Jika engkau mau kembali, hai Israel,
demikianlah firman TUHAN, kembalilah engkau kepada-Ku; dan jika engkau mau
menjauhkan dewa-dewamu yang menjijikkan, tidak usahlah engkau melarikan diri
dari hadapan-Ku!
4:2 Dan jika engkau bersumpah dalam kesetiaan, dalam
keadilan dan dalam kebenaran: Demi TUHAN yang hidup!, maka bangsa-bangsa akan
saling memberkati di dalam Dia dan akan bermegah di dalam Dia."
4:3 Sebab beginilah firman TUHAN kepada orang Yehuda
dan kepada penduduk Yerusalem: "Bukalah bagimu tanah baru, dan janganlah
menabur di tempat duri tumbuh.
4:4 Sunatlah dirimu bagi TUHAN, dan jauhkanlah kulit
khatan hatimu, hai orang Yehuda dan penduduk Yerusalem, supaya jangan murka-Ku
mengamuk seperti api, dan menyala-nyala dengan tidak ada yang memadamkan, oleh
karena perbuatan-perbuatanmu yang jahat!"
Ungkapan
“jika engkau mau kembali” ungkapan ini konotasinya adalah tawaran/ajakan Tuhan
tanpa ada unsur paksaan. Ini bahasa sorga. Kepada siapa Dia suruh kembali?
Alamatnya adalah “hai Israel”. Siapa mereka?
Yeremia 3:12
3:12 Pergilah menyerukan perkataan-perkataan ini ke
utara, katakanlah: Kembalilah, hai Israel, perempuan murtad, demikianlah
firman TUHAN. Muka-Ku tidak akan muram terhadap kamu, sebab Aku ini murah hati,
demikianlah firman TUHAN, tidak akan murka untuk selama-lamanya.
Bagian
untuk Yehuda ada pada ayat 3 dan 4.
Yeremia 4:3-4
4:3 Sebab beginilah firman TUHAN kepada orang Yehuda
dan kepada penduduk Yerusalem: "Bukalah bagimu tanah baru, dan janganlah
menabur di tempat duri tumbuh.
4:4 Sunatlah dirimu bagi TUHAN, dan jauhkanlah kulit
khatan hatimu, hai orang Yehuda dan penduduk Yerusalem, supaya jangan murka-Ku
mengamuk seperti api, dan menyala-nyala dengan tidak ada yang memadamkan, oleh
karena perbuatan-perbuatanmu yang jahat!"
Berbeda
nadanya Tuhan mengatakan kepada kerajaan di utara yang 10 suku yaitu kerajaan Israel adalah perempuan
murtad. Kemudian Tuhan mengatakan kerajaan di selatan yang dua suku yaitu
kerajaan Yehuda adalah perempuan tidak setia. Yang Tuhan himbau pada pasal 4:1 ini untuk kerajaan Israel. Tuhan
tahu mereka sudah murtad, dewa-dewa yang mereka taruh di bukit-bukit
berhamburan.
Yeremia 2:27
2:27 yang berkata kepada sepotong kayu: Engkaulah
bapaku! dan kepada batu: Engkaulah yang melahirkan aku! Sungguh, mereka
membelakangi Aku dan tidak menghadapkan mukanya kepada-Ku, tetapi pada waktu
mereka ditimpa malapetaka mereka berkata: Bangkitlah menyelamatkan kami!
Jadi
yang mereka sebut bapa adalah kayu berarti kedagingan, ibu adalah batu berarti keras hati. Sehingga
menghasilkan perempuan murtad. Kedagingan dan keras hati menjadi satu dan
hasilnya kemurtadan.
Bila
kita melihat pasal empat ini, ada himbauan dan tawaran Tuhan. Itu karena kasih
Tuhan kepada mempelai wanitaNya yaitu isteriNya agar kembali tanpa ada paksaan.
Jangan kembali karena dipaksa dan karena terpaksa. Tetapi kalau kembali dengan
sukarela, datang dengan hati tulus dan ikhlas, itu yang dinantikan oleh Tuhan.
Tetapi kalau datang dengan terpaksa, datang karena dipaksa, nanti akan kambuh
kembali. Tuhan tidak ingin melihat kekasihNya ulang berulang kambuh dan kambuh
terus. Apalagi gereja Tuhan yang disebut tunanganNya.
2 Korintus 11:2
11:2 Sebab aku cemburu kepada kamu dengan cemburu ilahi. Karena aku
telah mempertunangkan kamu kepada satu laki-laki untuk membawa kamu sebagai
perawan suci kepada Kristus.
Pengertian
tunangan ini beda tipis dengan isteri. Kalau disebut tunangan itu sama dengan
disebut isteri. Contoh: keadaan
Yusuf dan Maria.
Matius 1:18-19
1:18 Kelahiran Yesus Kristus adalah seperti berikut:
Pada waktu Maria, ibu-Nya, bertunangan dengan Yusuf, ternyata ia mengandung
dari Roh Kudus, sebelum mereka hidup sebagai suami isteri.
1:19 Karena Yusuf suaminya, seorang yang tulus
hati dan tidak mau mencemarkan nama isterinya di muka umum, ia bermaksud
menceraikannya dengan diam-diam.
Ulangan 22:23-24
22:23 Apabila ada seorang gadis yang masih perawan dan
yang sudah bertunangan -- jika seorang laki-laki bertemu dengan dia di
kota dan tidur dengan dia,
22:24 maka haruslah mereka keduanya kamu bawa ke luar
ke pintu gerbang kota dan kamu lempari dengan batu, sehingga mati: gadis itu,
karena walaupun di kota, ia tidak berteriak-teriak, dan laki-laki itu, karena ia telah memperkosa isteri sesamanya
manusia. Demikianlah harus kauhapuskan yang jahat itu dari tengah-tengahmu.
Berarti
tunangan dan isteri itu hanya beda tipis.
Himbauan
ini adalah tawaran kemurahan Tuhan yang terakhir bagi kita. Dulu ini buat
Israel, tetapi sekarang bagi gereja Tuhan yang hidup akhir zaman.
Tujuh
sidang jemaat di Asia Kecil itu yang menubuatkan gereja yang hidup di akhir
zaman, 71% sudah tidak benar, sudah menyeleweng. 5 sidang sudah menyeleweng,
tinggal 2 sidang yang masih eksis. Tetapi toh yang 71% ini masih dilawati,
masih dihimbau supaya mereka kembali. Tuhan masih ketuk hati mereka.
Sedangkan 2
jemaat itupun tetap diganggu.
Siapa yang mengganggu? Jemaat iblis. Jemaat yang 29% ini mandi-mandi fitnah
dari jemaat iblis. Kalau ada jemaat berarti ada malaikat jemaat. Malaikat
jemaat itu adalah gembala yang Tuhan angkat. Tetapi 5 sudah tidak menjalankan
tugas dengan benar, tinggal 2 yang benar. Kalau ada jemaat iblis berarti ada gembalanya yang suka memfitnah ke mana-mana,
yang coba menghancurkan dua sidang jemaat ini. Tetapi puji Tuhan, mereka
dikawal oleh Tuhan. Tuhan tidak menginginkan mereka hancur. Sedangkan pada yang
sudah hancur itu saja Tuhan masih tawarkan supaya kembali.
Tuhan
masih himbau isterinya yang di utara itu supaya kembali, meskipun sudah Tuhan kasih surat cerai.
Tetapi tanpa paksaan. Sebab kalau dipaksa nanti esok lusa salah sedikit
langsung kambuh lagi. Itu yang Tuhan tidak ingin.
Gereja
Tuhan/ umat Tuhan, kalau kita tahu kita
dipertunangkan dengan Kristus Yesus Mempelai Laki-laki Sorga mari kita galakkan
rasa cinta kita kepada Tuhan dan kita katakan “Engkau belahan jiwaku” atau
sigaraning nyowo (bahasa jawa).
Mempelai
Laki-laki Sorga sudah dekat kembali, mengapa kita surut langkah, kita harus maju. Makanya tahun 2018 ini
kita beri nama tahun ibadah pelayanan yang berkobar-kobar sampai garis akhir.
Itu yang harus kita tingkatkan dan galakkan menanti kedatangan Tuhan.
Lihat
saja sekeliling kita. Sekarang ini tidak ada yang dirahasiakan, semuanya
diperlihatkan lewat tayangan televisi. Hal-hal yang dulu tabu sekarang
diperlihatkan. Tidak ada lagi yang tabu sekarang. Ini mengingatkan dan memberi
isyarat kepada saya dan saudara agar kita punya kesiapan yang matang menyambut
kedatangan Tuhan kedua kali. Apa yang salah di tahun 2017 kita benahi pada tahun 2018
(jangan diulangi).
Kembalilah
tetapi tidak dipaksa. Hanya jangan menyesal, sebab jika kembali ini punya berkat tersendiri.
Yeremia 4:2
4:2 Dan jika engkau bersumpah dalam kesetiaan, dalam
keadilan dan dalam kebenaran: Demi TUHAN yang hidup!, maka bangsa-bangsa akan
saling memberkati di dalam Dia dan akan bermegah di dalam Dia."
Ada
tiga kata sifat yang ditonjolkan oleh Tuhan di sini yaitu kesetiaan, keadilan
dan kebenaran. Ini berarti kembali sebelum peristiwa pasal 3, kembali pada
suasana sebelum Tuhan menceraikan mereka di utara dan di selatan. Jadi kembali seperti sedia kala, yaitu
Mempelai Laki-laki dan Mempelai Wanita diwarnai tiga kata sifat ini yaitu
kesetiaan, keadilan dan kebenaran. Ini yang dicari oleh Tuhan.
Sebelum
kasus pada Yeremia pasal 3, di mana Tuhan murka karena menemukan isteriNya yang
ada di utara yaitu kerajaan Israel dan yang di selatan yaitu kerajaan Yehuda
sudah menyeleweng, pada pasal 2 Tuhan mengenang isterinya. Saat di mana diisi suasana kesetiaan, keadilan
dan kebenaran. Itu adalah sifat Mempelai Laki-laki Sorga.
Hosea 2:18
2:18 Aku akan menjadikan engkau isteri-Ku untuk
selama-lamanya dan Aku akan menjadikan engkau isteri-Ku dalam keadilan dan
kebenaran, dalam kasih setia dan kasih sayang.
Kalau
mau kembali, ayo janjilah sebagaimana Tuhan ada dalam keadilan, kesetiaan dan kebenaran kepada kita maka kita juga harus adil, setia dan benar kepada Tuhan.
Ini baru imbang, bagaikan baut dan mur itu pas. Kenapa bisa kembali pas, karena
ulang dibentuk dratnya.
Ini cara
Tuhan, ini adalah kasih Tuhan kepada kita gereja Tuhan. Mengapa kita bertahan
dengan sifat kita masa lalu. Tuhan tampil sebagai Mempelai Laki-laki Sorga yang
setia, adil dan benar. Dia mencari Mempelai Wanita yaitu anak Tuhan yang juga
mewarnai hidupnya dengan kesetiaan, keadilan dan kebenaran.
Kalau masa lalu kita banyak bolong soal
kesetiaan, yang lalu kita banyak alpa soal pelayanan, bahkan lebih banyak
alpanya dari pada setianya. Sekarang kita balik harus lebih banyak setianya.
Bahkan tidak usah ada lagi bolongnya.
Kesetiaan
ini adalah poin yang diincar oleh iblis.
2 Korintus 11:3
11:3 Tetapi aku takut, kalau-kalau pikiran kamu disesatkan dari
kesetiaan kamu yang sejati kepada Kristus, sama seperti Hawa diperdayakan oleh
ular itu dengan kelicikannya.
Yeremia 4:2
4:2 Dan jika engkau bersumpah dalam kesetiaan, dalam
keadilan dan dalam kebenaran: Demi TUHAN yang hidup!, maka bangsa-bangsa akan
saling memberkati di dalam Dia dan akan bermegah di dalam Dia."
Ketika
kita memiliki suasana tidak setia, berarti ekor naga mulai bermain dengan
saudara. Sedikit hari lagi dia akan menelan. Kalau ekornya sudah membelit itu
tinggal menunggu dia menelan. Olehnya kita harus menjaga roh kesetiaan kita.
Kita
seringkali tidak setia. Apapun kerjamu di rumah harus utamakan ibadah
pelayanan. Karena hidupmu bukan karena pekerjaan itu tetapi karena Yang di atas.
Kapapun Tuhan bisa mengetuk pintu, bisa bunyi lonceng dan engkau kembali kepada Tuhan. Jadi kita hidup bukan karena kita
kuat atau karena kita bisa mencari nafkah tetapi karena Tuhan.
Jangan
ketika
kita masuk tahun 2018, justru langsung bolong di tanggal 10 ini. Nanti
kalau Tuhan merebut gereja dengan keras dan tegas dan diterbangkan ke padang
belantara, lalu saudara tidak diambil karena tidak ada dalam suasana kesetiaan,
keadilan dan kebenaran. Sebab tidak mungkin diambil orang seperti itu karena dia bukan isteriNya.
Kalau dia isterinya Tuhan pasti dia setia, dia adil dan dia ada dalam
kebenaran.
Dalam
1 minggu ada 168 jam. Kalau sehari 1 jam saja berdoa dan 3 kali ibadah dalam
seminggu itu sudah 14,5 jam. Waktu bagi saudara masih banyak, masih ada 153,5 jam. Sebenarnya belum adil tetapi
Tuhan katakan “biar saja, anggap dacingnya sudah seimbang”. Sebetulnya kita
harus malu! Dia yang sudah melahirkan kita, Dia sudah berkorban bagi kita,
tetapi kita melayani dengan tidak setia, tidak adil, tidak lagi dalam kebenaran.
Satu saat orang yang seperti itu akan menerima imbalannya. Dia berada di luar tempat
kertak gigi.
Kita
lihat usaha Tuhan begitu luar biasa bagi gerejaNya.
Zakharia 1:14
1:14 Berkatalah kepadaku malaikat yang berbicara
dengan aku itu: Serukanlah ini: Beginilah firman TUHAN semesta alam: Sangat
besar usaha-Ku untuk Yerusalem dan Sion,
Siapa
Yerusalem dan Sion? Itulah gereja Tuhan. Secara kasat mata, secara jasmani itu
menunjuk Yerusalem dan Sion yang dulu ada di Timur Tengah sana. Tetapi secara
rohani menunjuk kita sekarang ini. Di Yerusalem ada Firman dan di Sion ada
pengajaran. Di Yerusalem ada puji-pujian dan di Sion ada seruan nama Tuhan
berarti ada pengajaran. Jadi baik puji-pujian maupun pengajaran itu marak di
dalam gereja Tuhan. Itu bukti bahwa usaha Tuhan begitu luar biasa, sangat besar
usaha Tuhan bagi gerejaNya.
Mazmur 102:22
102:22 supaya nama TUHAN diceritakan di Sion, dan Dia
dipuji-puji di Yerusalem,
Nama
Tuhan itulah Firman Tuhan. Kalau dalam gereja Tuhan terasa usaha Tuhan maka ada
penerapan untuk kita mengenal namanya lewat pengajaran dan ada pujian
penyembahan di dalam gereja Tuhan sebab rasa syukur terima kasihnya tidak
tanggung-tanggung.
Tadinya
kita sudah menyeleweng tinggalkan jalan kebenaran kemudian Tuhan himbau supaya kembali. Sekarang bagaimana kita sebagai gereja Tuhan menanggapi. Selama
Tuhan masih tawarkan, marilah kita isi seruan Tuhan ini.
Yeremia 4:2
4:2 Dan jika engkau bersumpah dalam kesetiaan, dalam
keadilan dan dalam kebenaran: Demi TUHAN yang hidup!, maka bangsa-bangsa akan
saling memberkati di dalam Dia dan akan bermegah di dalam Dia."
Hasilnya
jika kita kembali:
1.
Saling
memberkati
Berarti ada damai. Itu
berarti tanda kehidupan kembali kepada Tuhan dalam kesetiaan, keadilan dan
kebenaran. Terasa kehidupan itu saling memberkati, ada roh damai dalam
kehidupannya mulai dari dalam nikah rumah tangga. Utamanya nikah kami hamba Tuhan.
Damai itulah bukti
kehidupan ada dengan Tuhan. Tetapi kalau hidup itu selalu ribut, ada perang
timur tengah, perang Vietnam, perang teluk, perang Korea, berarti mulutnya
bilang kembali tetapi sebenarnya hatinya tidak kembali (bohong).
Itu sebabnya ayo kita saling
memberkati, itu tanda kita kembali. Jadi ciri orang yang kembali itu saling
memberkati. Dan tentu kepada yang sama-sama kembali ada
saling memberkati.
2.
Bermegah
di dalam Dia
Mengapa dikatakan
bermegah di dalam Dia? Karena tadinya di sana ada dewa kejijikan yang dikepalai
“mendewakan kekuatannya sendiri”. Kehidupan yang mengandalkan kekuatannya
sendiri dan merasa semua bisa dia lalukan sendiri itu sama mendirikan dewa
kejijikan baginya. Raja Daud ketika mencari pertolongan kepada manusia, dia
merasa sia-sia adanya.
Yeremia 4:1
4:1
"Jika engkau mau kembali, hai Israel, demikianlah firman TUHAN, kembalilah
engkau kepada-Ku; dan jika engkau mau menjauhkan dewa-dewamu yang menjijikkan,
tidak usahlah engkau melarikan diri dari hadapan-Ku!
Orang yang mendewakan
kekuatannya itu kejijikan bagi Tuhan.
Habakuk 1:11
1:11
Maka berlarilah mereka, seperti angin dan bergerak terus; demikianlah mereka
bersalah dengan mendewakan kekuatannya.
Terkutuk orang yang
mengandalkan kekuatannya.
Yeremia 17:5,7
17:5
Beginilah firman TUHAN: "Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang
mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada TUHAN!
17:7
Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN!
Mazmur 108:13
108:13
Berikanlah kepada kami pertolongan terhadap lawan, sebab sia-sia penyelamatan
dari manusia.
Ternyata sia-sia, tidak
bisa mendapat pertolongan dari manusia. Itu diakui oleh raja Daud. Bersandar
pada kekuatannya itu sama dengan mendewakan. Dan dewa-dewa itu menjijikkan.
Dikatakan “bermegah di
dalam Dia” berarti bermegah di dalam Tuhan. Bukan hal lain yang kita megahkan.
Yeremia 9:24
9:24
tetapi siapa yang mau bermegah, baiklah bermegah karena yang berikut: bahwa ia
memahami dan mengenal Aku, bahwa Akulah TUHAN yang menunjukkan kasih setia,
keadilan dan kebenaran di bumi; sungguh, semuanya itu Kusukai, demikianlah
firman TUHAN."
Bermegah dalam Tuhan
karena dia mengenal Tuhan dengan benar. Dia mengenal Tuhan karena ada kesetiaan, keadilan dan kebenaran dalam
diri Tuhan. Itulah sifat Mempelai Laki-laki Sorga. Jadi kalau kita bersandar
kepada Tuhan itu sama dengan kita bersandar pada suami kita. Coba kalau isteri
saudara bersandar pada suami orang bukan pada saudara sebagai suaminya. Saudara tersinggung atau
tidak? Sangat tersinggung!
Keadilan dan kebenaran
itu sifat Mempelai Laki-laki Sorga, itulah tunangan kita, itulah belahan jiwa
kita. Makanya Dia pasti
cemburu kalau kita bersandar pada yang lain. Tidak ada yang lain yang sediakan
sorga bagi kita, hanya Yesus. Kalau kita bersandar pada yang lain sama dengan
kita menjauh dari Tuhan, itu sama dengan pelan dan pasti cempulung ke neraka.
Sekuat apapun saudara, sepintar apapun saudara mari kita bersandar dan bermegah
kepadaNya.
Semua ini disukai oleh
Tuhan. Itu sebabnya Tuhan suruh bersumpah dalam keadilan, kesetiaan dan
kebenaran sebab itu yang menjadi selera Tuhan. Kalau kita bersandar kepada Dia itulah kegemaranNya, Dia
lebih senang. Dia tidak akan berkata ‘nyee’! Justru itu kesenangan dan kegemaranNya.
Ternyata kami salah, saya
banyak salah. Padahal kesukaanMu kalau kami bersandar kepadaMu karena Engkau
setia, adil dan benar. Makanya kita bermegahlah di dalam Dia.
3. Mengenal Tuhan dengan
benar
Kalau kita kenal selera
hati Tuhan dan kesukaanNya. Pahami
dan kenalilah Tuhan, dia adalah kekasihmu yang menunjukkan kasih setia,
keadilan dan kebenaran. Semua itu Tuhan sukai.
Saya berbahagia. Makin
tua saya harus makin bersandar kepada Tuhan. Sedangkan dulu saya masih kuat.
Umur 30an tahun saya masuk di Tentena dengan isteri dan tiga orang anak yang masih kecil, anak
ketiga masih 40 hari. Seandainya saya bersandar kepada orang tua dan
saudara-saudara saya lalu saya minta beras maka saya tidak akan menikmati
kemuliaan. Tetapi begitu kami berharap kepada Tuhan walaupun harus melalui
proses maka kami menikmati kemuliaan, utama rahasia Firman makin dibukakan.
Rekan-rekan hamba Tuhan,
utamanya yang masih muda-muda, bersandarlah 100% kepada Tuhan. Apalagi yang
masih lajang, saudara belum repot. Saya datang di sini secara jasmani repot
sekali. Saya harus timba air jam 11 malam atau jam 4 subuh di sungai. Tetapi bersama Tuhan, saya mau mati
atau mau apa, saya pegang janjiMu.
Sebab kalau kita berharap
dan bersandar kepada manusia, satu saat yang kita harapkan tidak kita peroleh maka
kita kecewa. Kalau kita kecewa pada seseorang, bukan hanya kita kecewa namun
juga mencerca orang itu di mana-mana sehingga akhirnya tambah jauh berkat
Tuhan.
Yeremia 9:23
9:23
Beginilah firman TUHAN: "Janganlah orang bijaksana bermegah karena
kebijaksanaannya, janganlah orang kuat bermegah karena kekuatannya, janganlah
orang kaya bermegah karena kekayaannya,
Kalau bersandar pada
hal-hal itu maka itu kejijikan. Tetapi kalau kita bersandar pada Tuhan, itu
kesukaannya Tuhan. Kalau bersandar pada Tuhan maka aman sentosalah kita karena
menyenangkan hati Tuhan. Kalau kita mengisi kesukaan Tuhan maka kita
menyenangkan Tuhan. Masakan telur ayam, susu, daging bebek atau daging sapi tidak dikasih oleh Tuhan.
Yeremia 9:24
9:24 tetapi siapa yang mau bermegah, baiklah bermegah
karena yang berikut: bahwa ia memahami dan mengenal Aku, bahwa Akulah
TUHAN yang menunjukkan kasih setia, keadilan dan kebenaran di bumi; sungguh,
semuanya itu Kusukai, demikianlah firman TUHAN."
Kenalilah
dulu Tuhan. Kita harus mengenal Tuhan sampai pengenalan puncak yang isinya
keadilan, kebenaran dan kesetiaan. Kenalilah Tuhan Mempelai Laki-laki Sorga,
Dia setia, adil dan benar. Kalau kita sudah kenal Tuhan maka kita juga harus
setia, adil dan benar. Itu baru klop saling kenal. Kalau sudah saling kenal
maka akan saling rangkul dan tidak mau lepas lagi.
Jadi
kembali kepada Tuhan seperti disebutkan dalam Yeremia 4:1 maka Tuhan tunjuk
caranya yaitu kenali Tuhan sampai pada pengenalan puncak. Ukuran pengenalan
kita kepada Tuhan adalah sampai mengenal Yesus sebagai Mempelai Laki-laki Sorga
dan kita calon Mempelai WanitaNya. Kalau ini kita bahasakan kemudian kita jabarkan
dalam kehidupan kita sehari-hari maka kita tidak akan ada masalah. Masakan
tunanganNya dibiarkan telanjang dan diterlantarkan. Tidak! Karena di dunia ini ada tujuh mata Tuhan mencari
di manapun saudara. Dia mengamati dan menjelahi. Dia pasti memperhatikan “itu
tunanganKu, itu belahan jiwaKu begini. Aku tidak mau diam”
Yesaya 62:1
62:1 Oleh karena Sion aku tidak dapat berdiam diri,
dan oleh karena Yerusalem aku tidak akan tinggal tenang, sampai kebenarannya
bersinar seperti cahaya dan keselamatannya menyala seperti suluh.
Hamba
Tuhan pun yang mencintai Sion, mencintai Yerusalem, mencintai gereja Tuhan,
mencintai Tuhan, dia tidak akan tinggal diam.
Yesaya 62:2
62:2 Maka bangsa-bangsa akan melihat kebenaranmu, dan
semua raja akan melihat kemuliaanmu, dan orang akan menyebut engkau dengan nama
baru yang akan ditentukan oleh TUHAN sendiri.
Sidang
jemaat Filadelfia juga dijanji diberi nama baru. Itulah upaya Tuhan. Apalagi
yang kurang. Kita ini yang seringkali tidak tanggap, tidak mengapresiasi. Padahal kasih Tuhan luar biasa kepada kita,
namun kenapa kita anggap sepi! Orang seperti itu sangat keterlaluan! Satu waktu
posisimu akan dicabut oleh Tuhan dan diganti
oleh orang lain. Jangan berpikir Tuhan itu kekurangan jiwa.
Setelah
pemahaman kita sudah begitu meningkat, maka ada pekerjaan yang harus kita
kerjakan. Sama dalam Kejadian pasal 2, Adam disuruh kerja. Bukan berarti Adam ditempatkan
Tuhan di taman Eden kemudian duduk pangku tangan.
Kejadian 2:15
2:15 TUHAN Allah mengambil manusia itu dan
menempatkannya dalam taman Eden untuk mengusahakan dan memelihara taman itu.
Jadi
ada pekerjaan, bukan malas-malasan. Adam ada pekerjaan, ada yang dia harus
kerjakan dan harus dia pelihara. Bukan dia hanya pangku-pangku kaki dan
bersiul-siul. Sekarang kalau kita sudah kembali maka ada kerja yang harus kita
kerjakan.
Yeremia 4:3
4:3 Sebab beginilah firman TUHAN kepada orang Yehuda
dan kepada penduduk Yerusalem: "Bukalah bagimu tanah baru, dan janganlah
menabur di tempat duri tumbuh.
Kita
harus membuka kebun baru dan jangan menabur di tempat duri tumbuh. Kalau benar
saudara sudah kembali kepada Tuhan, kembali pada citra Tuhan, kembali pada yang
disukai Tuhan maka bukalah lembaran baru, buka tanah baru, buka bendang baru
dan jangan menabur di tempat duri tumbuh.
1.
Saat
membuka lahan baru ini diingatkan kembali kasus yang terjadi pada Kejadian
pasal 3. Berarti jangan ulangi yang dulu, dulu banyak duri, sekarang jangan
diulangi.
Kejadian 3:17
3:17
Lalu firman-Nya kepada manusia itu: "Karena engkau mendengarkan perkataan
isterimu dan memakan dari buah pohon, yang telah Kuperintahkan kepadamu: Jangan
makan dari padanya, maka terkutuklah tanah karena engkau; dengan bersusah payah
engkau akan mencari rezekimu dari tanah seumur hidupmu:
Jangan isteri suka
dominan, suka mendikte. Itu penyebab duri tumbuh! Sayapun tidak setuju kalau
isteriku suka dominan! Tidak bisa begitu. Isteri ada batasnya, suami juga ada
batasnya.
Kejadian 3:18
3:18
semak duri dan rumput duri yang akan dihasilkannya bagimu, dan tumbuh-tumbuhan
di padang akan menjadi makananmu;
Buka ladang baru, jangan
buat lagi sistem yang menyebabkan duri ada. Jangan bangun konsep, jangan bangun
cara yang jelas-jelas menimbulkan duri dan onak. Sehebat bagaimanapun engkau
sebagai isteri, tidak boleh engkau menguasai suamimu. Suami harus mengasihi
isteri, maka aman rumah tangga.
Kalau komando datang dari
isteri terus, maka tidak sadar itu tetap ladang lama dan ada duri di situ. Akhirnya
dia bekerja dengan kekuatannya sendiri dan kembali menjadi tanah.
Kejadian 3:19
3:19
dengan berpeluh engkau akan mencari makananmu, sampai engkau kembali lagi
menjadi tanah, karena dari situlah engkau diambil; sebab engkau debu dan engkau
akan kembali menjadi debu."
Apakah mau kembali jadi
tanah? Kalau kita menjadi Mempelai Wanita Tuhan maka kita tidak akan kembali
menjadi tanah, tidak kembali pada debu. Tetapi disingkir oleh Tuhan hidup-hidup, jauh
dari mata ular.
Jangan konsep lama kita
pakai. Tahun 2018 ayo rubah citra.
Kejadian 3:18
3:18
semak duri dan rumput duri yang akan dihasilkannya bagimu, dan tumbuh-tumbuhan
di padang akan menjadi makananmu;
Akhirnya mereka makan
rumput. Rumput itu makanan binatang, berarti setara binatang. Kita diciptakan menurut
peta dan teladan Tuhan.
Masakan binatang menjadi isterinya Tuhan. Manusia yang dibenarkan, disucikan
dan disempurnakan itu yang menjadi isterinya Tuhan. Kadang kita tidak memahami
ini, bahkan sudah memahami tetapi perbuatan tidak sesuai. Jangan kita seperti itu. Inilah yang
menyusahkan.
2.
Bilangan 33:55
33:55
Tetapi jika kamu tidak menghalau penduduk negeri itu dari depanmu, maka
orang-orang yang kamu tinggalkan hidup dari mereka akan menjadi seperti
selumbar di matamu dan seperti duri yang menusuk lambungmu, dan mereka akan
menyesatkan kamu di negeri yang kamu diami itu.
Ini berarti memberi
pelayanan hanya setengah jalan, tidak tuntas. Beribadah dan melayani tidak
sepenuh hati padahal Tuhan katakan “tuntaskan semua”. Kalau melayani tidak
sepenuh hati, tidak tuntas, hanya setengah-setengah hati maka hasilnya tumbuh duri. Pelayanan
itu harus pelayanan utuh, apalagi kami hamba Tuhan harus pelayanan sepenuh.
Tuntaskan semua yang tidak baik. Sebab kalau tidak itu nanti menjadi duri
menusuk lambungmu. Sebab kerja tidak tuntas.
Bilangan 33:35
Duri di sini bukan
menusuk kaki tetapi menusuk lambung. Lambung itu tempat mencerna makanan. Kalau
saudara makan, makanan itu bukan langsung masuk ke kaki tetapi ke lambung dulu.
Makan itu sama dengan
melayani. Yesus mengatakan “ada makanan yang harus Aku makan yang engkau tidak
tahu”. Murid-murid berpikir “tentu ada yang antarkan Guru makanan. Makanan kita
ini mungkin tidak sedap” mereka melongo. Lalu Yesus mengatakan “makananKu
adalah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaanNya”.
Bukan mengerjakan setengah-setengah.
Yohanes 4:33-34
4:33
Maka murid-murid itu berkata seorang kepada yang lain: "Adakah orang yang
telah membawa sesuatu kepada-Nya untuk dimakan?"
4:34
Kata Yesus kepada mereka: "Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang
mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya.
Karena Dia mengerjakan
sampai selesai maka berhak Dia berdoa kepada Bapa “Bapa kembalikan kemuliaan
yang pernah Aku miliki sebelum dunia dijadikan” sebab Dia sudah mengerjakan semua
pekerjaanNya.
Tahun 2018 kita harus
benar-benar kerja. Yang mendaftar doa puasa, ayo kita tingkatkan. Apa lagi kita
akan menghadapi KKR dan lebih lagi kita menghadapi kedatangan Tuhan pada kali
yang kedua.
Jangan sampai ada
pelayanan yang tidak sepenuh hati. Paduan suara jangan suka berkata “Tuhan tahu
saya capek”. Kalau nanti orang seperti itu ketuk pintu sorga maka Tuhan
menjawab “kau tahu, Saya capek, tidak bisa buka pintu”. Apakah tidak menangis air mata darah.
3.
Hakim-hakim 8:5-6
8:5 Dan
berkatalah ia kepada orang-orang Sukot: "Tolong berikan beberapa roti
untuk rakyat yang mengikuti aku ini, sebab mereka telah lelah, dan aku sedang
mengejar Zebah dan Salmuna, raja-raja Midian."
8:6
Tetapi jawab para pemuka di Sukot itu: "Sudahkah Zebah dan Salmuna itu ada
dalam tanganmu, sehingga kami harus memberikan roti kepada tentaramu?"
Sukot artinya bilik
sempit, ini adalah orang yang memiliki hati sempit. Inilah orang-orang yang
tidak mau memberikan pelayanan.
Hakim-hakim 8:8,15
8:8 Maka
berjalanlah ia dari sana ke Pnuel, dan berkata demikian juga kepada orang-orang
Pnuel, tetapi orang-orang ini pun menjawabnya seperti orang-orang Sukot.
8:15
Lalu pergilah Gideon kepada orang-orang Sukot sambil berkata: "Inilah
Zebah dan Salmuna yang karenanya kamu telah mencela aku dengan berkata:
Sudahkah Zebah dan Salmuna itu ada dalam tanganmu, sehingga kami harus
memberikan roti kepada orang-orangmu yang lelah itu?"
Jadi pelayanan Gideon dan
orang-orangnya ini sampai tuntas, sampai mereka menangkap Zebah dan Salmuna.
Hakim-hakim 8:16
8:16
Lalu ia mengumpulkan para tua-tua kota itu, ia mengambil duri padang gurun dan
onak, dan menghajar orang-orang Sukot dengan itu.
Orang yang tidak
memberikan pelayanan roti, ada duri special baginya. Ini jangan terjadi pada
diri kita. Sebabnya kita ini harus bisa memberi roti kepada orang yang lemah.
Mungkin saudara berkata “saya tidak bisa bersaksi” tetapi ada yang bisa kita lakukan,
mengajak orang untuk datang mendengar Firman. Tidak ada alasan untuk berkata
tidak bisa.
Diceritakan oleh Tuhan
dalam Lukas pasal 11 tentang seorang yang datang pada sahabatnya malam-malam
untuk minta roti. Karena dia tidak punya roti,
makanya dia meminta kepada sahabatnya sebab ada tamu datang.
Bagaimana dengan kita? Tahun-tahun ini akan datang orang secara
sembunyi-sembunyi bertanya Firman kepada saudara, sebab kita menghadapi tahun
kegerakan Firman pengajaran. Bagaimana kalau kita tidak siap.
Itu sebabnya kita harus
siap dan kita harus tahu di mana alamat yang ada roti. Untung orang itu tahu di
mana alamat yang ada roti yaitu pada sahabatnya. Jadi pertama kita harus siap
memberikan pelayanan. Kedua kita harus tahu di mana alamat yang tepat yang ada
roti. Itu wajar-wajar saja. Kalau saudara baca dalam Lukas pasal 11, itu jelas
sekali.
Lukas 11:5-8
11:5
Lalu kata-Nya kepada mereka: "Jika seorang di antara kamu pada tengah
malam pergi ke rumah seorang sahabatnya dan berkata kepadanya: Saudara,
pinjamkanlah kepadaku tiga roti,
11:6
sebab seorang sahabatku yang sedang berada dalam perjalanan singgah ke rumahku
dan aku tidak mempunyai apa-apa untuk dihidangkan kepadanya;
11:7
masakan ia yang di dalam rumah itu akan menjawab: Jangan mengganggu aku, pintu
sudah tertutup dan aku serta anak-anakku sudah tidur; aku tidak dapat bangun
dan memberikannya kepada saudara.
11:8 Aku
berkata kepadamu: Sekalipun ia tidak mau bangun dan memberikannya kepadanya
karena orang itu adalah sahabatnya, namun karena sikapnya yang tidak malu itu,
ia akan bangun juga dan memberikan kepadanya apa yang diperlukannya.
Hari-hari terakhir ini,
kalau kita bisa menempatkan diri sebagai alamat puji Tuhan, berarti kita ada
roti. Kalau kita belum bisa menempatkan diri seperti itu, kita harus tahu di
mana alamat ada roti. Kita sudah harus tahu di mana alamat ada Firman
pengajaran untuk menolong orang tengah malam.
Orang-orang Sukot dan
Pniel dicambuk dengan duri padang gurun. Duri padang gurun itulah kaktus, berbisa.
4.
Hakim-hakim 9:1-5
9:1
Adapun Abimelekh bin Yerubaal pergi ke Sikhem kepada saudara-saudara ibunya dan
berkata kepada mereka dan kepada seluruh kaum dari pihak keluarga ibunya:
9:2
"Tolong katakan kepada seluruh warga kota Sikhem: Manakah yang lebih baik
bagimu: tujuh puluh orang memerintah kamu, yaitu semua anak Yerubaal, atau satu
orang? Dan ingat juga, bahwa aku darah dagingmu."
9:3 Lalu
saudara-saudara ibunya mengatakan hal ihwalnya kepada seluruh warga kota
Sikhem, maka condonglah hati orang-orang itu untuk mengikuti Abimelekh, sebab
kata mereka: "Memang ia saudara kita."
9:4
Sesudah itu mereka memberikan kepadanya tujuh puluh uang perak dari kuil
Baal-Berit, lalu Abimelekh memberi perak itu sebagai upah kepada
petualang-petualang dan orang-orang nekat supaya mengikuti dia.
9:5 Ia
pergi ke rumah ayahnya di Ofra, lalu membunuh saudara-saudaranya, anak-anak
Yerubaal, tujuh puluh orang, di atas satu batu. Tetapi Yotam, anak bungsu
Yerubaal tinggal hidup, karena ia menyembunyikan diri.
Ini roh ambisius.
Abimelekh membujuk saudaranya di Sikhem untuk mengangkatnya menjadi raja atas
mereka dari pada mengangkat saudara-saudaranya yang lain. Kemudian
sahabat-sahabatnya mengumpulkan uang untuk mengangkat Abimelekh menjadi raja.
Dan mereka melantik Abimelekh menjadi raja di Sikhem. Sesudah itu bersama
dengan teman-temanya mereka pergi ke tempat tinggal Zerubaal, ada 70 orang anak
Gideon di sana (saudara dari Abimelekh sendiri tetapi lain ibu) dan mereka semua
bunuh. Karena ambisi akhirnya terjadi pembunuhan. Akhirnya Abimelekh mengangkat
diri menjadi raja tetapi diibaratkan seperti duri yang terbang di antara
pohon-pohon yang lain.
Ini roh ambisius, ini
lebih bahaya lagi. Bagi kita berserah kepada Tuhan. Yang wajar-wajar saja. Kita tunggu waktunya Tuhan. Yang penting kita
tahu kesukaannya Tuhan yaitu kesetiaan, keadilan dan kebenaran.
5.
Amsal 15:19
15:19
Jalan si pemalas seperti pagar duri, tetapi jalan orang jujur adalah rata.
Kalau buka ladang baru
kemudian seperti angan-angan pak Menung yang pemalas, bagaimana bisa. Isterinya
setiap hari sediakan bekal. Suaminya tampil gaga pakai topi bawa cangkul. Sampai
di hutan dia duduk di bahwa pohon lalu berpikir “kalau saya tebang pohon ini
akan jatuh menindis pohon sana lalu menimpa pohon yang satunya lagi”. Tetapi
dia hanya menghayal karena malas. Memang si pemalas itu suka menghayal. Tidak
akan bisa membuka ladang baru kalau pemalas dan banyak tidurnya.
Apalagi sekarang ini
saudara banyak disita oleh handphone. Di mana doa sembayangmu, mana baca Firman
lagi, waktu disita! Kalau hamba Tuhan yang disita waktunya oleh handphonenya jangan
harap ada kebangkitan, kematian terus yang akan dia nikmati. Apalagi kalau
melihat dalam handphone hal yang najis!
Orang malas tidak laku di
perusahaan. Di mana-mana orang malas tidak laku. Iblis saja tidak mau pakai
orang malas, apalagi sorga. Jadi di mana posisi orang malas? Tagantong!
Orang malas tidak boleh
makan.
I Tesalonika 2:10
Itu sebabnya orang malas
sulit sekali mengerti Firman sebab dia tidak bisa makan Firman.
6.
Pengkhotbah 7:6
7:6
Karena seperti bunyi duri terbakar di bawah kuali, demikian tertawa orang
bodoh. Ini pun sia-sia.
Jangan tertawa seperti orang bodoh.
Itu
sebabnya dikatakan jangan kita menabur di atas duri, jangan ada hal-hal seperti
itu. Kalau masih ada duri seperti ini maka berarti melecehkan Yesus yang
bermahkota duri. Yesus di Golgota bermahkotakan duri, supaya saudara dengar-dengaran dan nikah jangan terbalik, pelayanan jangan setengah-setengah, memberi menyambut orang dengan roti, jangan ada roh ambisi dan pemalas. Saya tidak mau lagi membuka ladang yang ada
duri, saya mau bekerja sampai selesai, tidak mau setengah jalan, tidak mau
setengah hati.
Tuhan
memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar