Salam sejahtera
di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Wahyu 4:5
4:5 Dan dari takhta itu keluar kilat dan bunyi guruh
yang menderu, dan tujuh obor menyala-nyala di hadapan takhta itu: itulah
ketujuh Roh Allah.
Ini
ajakan Tuhan kepada rasul Yohanes karena Tuhan mau memperlihatkan rancanganNya bagi gerejaNya. Tuhan
ingin agar hamba Tuhan ini masuk pada pusat atau inti pemikiran sorga tentang
gerejaNya. Sebab yang dibicarakan di sini adalah perhatian Tuhan terhadap
gerejaNya yang telah Dia bangun lewat pengorbananNya di Golgota. Itu telah kita
ikuti dari pasal dua dan pasal tiga.
Sesudah
melewati teguran dan koreksi Firman Tuhan atau penyucian bagi gereja Tuhan maka
Tuhan ingin meningkatkan pemahaman rasul Yohanes tentang rencana Tuhan bagi
gereja Tuhan, dengan kata lain Tuhan akan lebih membukakan lagi rahasia Allah.
Itu sebabnya Tuhan memperlihatkan takhta dan ada kilat yang keluar dari takhta
itu, ada bunyi gemuruh yang menderu serta tujuh obor yang menyala-nyala. Ini
adalah kondisi di pusat kerajaan Allah.
Tentang
kilat sudah kita lihat. Bukan berarti dalam kerajaan Sorga nanti kita akan
dipertontonkan dengan pancaran kilat atau bunyi guruh yang terus menerus
menderu. Tidak seperti itu, ini semua adalah bahasa lambang sorga. Bicara kilat
berarti ada api. Kemudian kalau bunyi guruh berarti ada benturan dua muatan
yaitu muatan negatif dan muatan positif, itu secara ilmiah.
Bagi
kita Tuhan akan memperlihatkan bahwa ketika ada pelayan-pelayan yang ada muatan
air di dalamnya maka itu adalah utusan Tuhan untuk menangani pekerjaan Tuhan. Dan dilawan oleh
utusan yang tidak ada muatan air (Firman).
Ayub 37:11-13
37:11 Awan pun dimuati-Nya dengan air, dan awan
memencarkan kilat-Nya,
37:12 lalu kilat-Nya menyambar-nyambar ke seluruh
penjuru menurut pimpinan-Nya untuk melakukan di permukaan bumi segala yang
diperintahkan-Nya.
37:13 Ia membuatnya mencapai tujuannya, baik untuk
menjadi pentung bagi isi bumi-Nya maupun untuk menyatakan kasih setia.
Kemudian
kilat ini dikaitkan dengan bunyi guruh. Kita lihat dalam Keluaran pasal 19 dan
pasal 20, bahwa bunyi guruh itu mengajak atau mendorong manusia agar takut akan
Tuhan. Itu tujuan guruh secara rohani yang Tuhan perlihatkan kepada kita. Bahwa yang masuk
sorga adalah orang yang ada roh takut akan Tuhan.
Kali
ini kita akan disuguhkan oleh Tuhan tentang tujuh obor yang menyala-nyala. Obor
ini menunjuk tujuh Roh Allah dan juga tujuh mata Tuhan yang menggerayangi
seluruh muka bumi ini.
Wahyu 5:6
5:6 Maka aku melihat di tengah-tengah takhta dan
keempat makhluk itu dan di tengah-tengah tua-tua itu berdiri seekor Anak Domba
seperti telah disembelih, bertanduk tujuh dan bermata tujuh: itulah ketujuh Roh
Allah yang diutus ke seluruh bumi.
Jadi
tujuh obor, tujuh roh, tujuh mata, semua terkait dengan Anak Domba yang
tersembelih. Jadi saudara perhatikan, kalau saudara dan saya adalah hasil dari
karya Domba yang tersembelih ini, termasuk rasul Yohanes yang mewakili seluruh
hamba Tuhan di muka bumi ini, maka otomatis kita akan mengambil hikmahnya, kita
akan tampil bagaikan obor yang menyala-nyala sebagaimana yang diperagakan dan
dipertontonkan oleh Sorga. Maka Yohanes ini sebelum beraktivitas dalam kelanjutannya maka lebih
dahulu dia harus dimotivasi oleh Tuhan lewat pandangan yang ada pada pusat
kerajaan Sorga, harus melayani dengan berkobar-kobar, menyala-nyala.
Berkobar-kobar
bukan berarti hanya sembarangan. Kalau kita berkobar dan menyala-nyala dalam ibadah pelayanan, ingat itu
harus ada hubungannya dengan pusat
pemikiran sorga. Jangan berkobar-kobar, menyala-nyala, menggebu-gebu tetapi
tidak ada kaitannya dengan pusat
pemikiran sorga.
Banyak
orang berkobar-kobar tetapi tujuannya salah, tujuannya untuk mendapatkan income
yang banyak, itu berarti keluar dari inti pikiran sorga. Saya lebih dahulu,
untuk apa saya berkobar-kobar di usia tua ini kalau tidak mengerti inti pikiran
sorga.
Untuk
apa kita bernyala-nyala, untuk apa kita berkobar-kobar. Kita harus kembali
kepada pusat rancangan sorga yaitu untuk menjadikan kita Mempelai Wanita Tuhan.
Jadi berkobar-kobar dan bernyala-nyala dalam ibadah pelayanan harus kembali
pada pusat pemikiran sorga. Jangan salah, terlalu banyak aksi yang kita lakukan
di dalam gereja tetapi tidak ada hubungannya dengan pusat pikiran sorga, yakni untuk
membangun gereja tanpa cacat cela.
Efesus 5:27
5:27 supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya
dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya
jemaat kudus dan tidak bercela.
Apalagi
kalau saya berkobar-kobar dan bernyala-nyala tetapi pikiranku supaya dapat
makan, dapat pakaian, dapat rumah, dapat hal yang sifatnya lahiriah, maka saya
sudah keluar dari inti pemikiran sorga. Betapa berbahagia, kalau saya ada dalam pemikiran sorga maka rahasia sorga
semakin marak dibukakan. Saya melihat kunci yang luar biasa untuk dapat
mengerti dan paham rencana Tuhan.
Apa
yang dilihat dan didengar oleh Yohanes adalah untuk memberikan inspirasi dalam
pelayanan rasul Yohanes. Ini juga untuk saya dan saudara, supaya kita
terinspirasi dan termotivasi ibadah pelayanan kita. Jangan saudara berpikir
“aku hadir untuk mengisi upacara ibadah”. Cobalah belajar masuk dan tenggelam dalam pusat
pemikiran sorga.
Tuhan
ajak saya dan saudara supaya kita tenggelam masuk dalam pemikiran Ilahi, apa
pusat atau inti pemikiran Ilahi. Kalau pandangan dan pikiran kita sudah
ditangkap oleh Tuhan, sudah terinspirasi, termotivasi, maka tanpa dorongan atau
perintah, dengan sendirinya kita akan bergerak. Dan gerakan kita ini akan
searah, tidak berlawanan.
Yesus
datang di dunia bukan atas inspirasiNya sendiri tetapi sudah diinspirasi dan
dimotivasi oleh Bapa. Dan hal itu Yesus akui. Apa yang Dia lihat dan Dia dengar
itu yang Dia kerjakan.
Yohanes 5:19
5:19 Maka Yesus menjawab mereka, kata-Nya: "Aku
berkata kepadamu, sesungguhnya Anak tidak dapat mengerjakan sesuatu dari
diri-Nya sendiri, jikalau tidak Ia melihat Bapa mengerjakannya; sebab apa yang
dikerjakan Bapa, itu juga yang dikerjakan Anak.
Jadi
Bapa sebagai inspirator menginspirasi Yesus. Bapa sebagai pemikir dan Yesus
sebagai pelaksana pikiran Bapa. Demikian juga hamba Tuhan, utama kita yang hidup di
akhir zaman ini.
Bahkan
Yesus sampai berkata yang secara logika sulit kita terima. Dia katakan kepada
murid-muridNya “kamu nanti akan lebih dari apa yang Aku lakukan”. Soal kesucian
kita akan jadi sama. Soal kena aniaya kalau gurunya kena maka muridnya juga
kena. Tetapi soal pemakaian, Yesus tidak kurang hati kalau dilewati oleh Paulus
maupun Petrus.
Yohanes 14:12
14:12 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa
percaya kepada-Ku, ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan,
bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar dari pada itu. Sebab Aku
pergi kepada Bapa;
Apa
yang dikerjakan oleh Yesus itu datang dari Bapa sebagai inspirator. Jadi Yesus
kembali menjadi pengantara antara Bapa dengan hamba-hambaNya yang akan menjadi
penerus. Yesus mengatakan pada penerus ini “kamu akan lebih”. Benarkah ini? Ini
benar terjadi. Yesus belum pernah hanya karena bayanganNya maka orang sakit
sembuh. Petrus, bayangannya saja membuat orang lain sembuh.
Kisah Para Rasul 5:15-16
5:15 bahkan mereka membawa orang-orang sakit ke luar,
ke jalan raya, dan membaringkannya di atas balai-balai dan tilam, supaya,
apabila Petrus lewat, setidak-tidaknya bayangannya mengenai salah seorang dari
mereka.
5:16 Dan juga orang banyak dari kota-kota di sekitar
Yerusalem datang berduyun-duyun serta membawa orang-orang yang sakit dan
orang-orang yang diganggu roh jahat. Dan mereka semua disembuhkan.
Kalau
kita tarik ayat Yohanes 14:12, kita tidak pantas, tidak layak. Tetapi Tuhan
Yesus memberikan mandat, memberikan wibawa seperti itu. Itu karena Tuhan Yesus
pergi meminta kepada Bapa. Jangan lupa, sehebat apapun orang itu dipakai oleh
Tuhan maka dia harus kembali pada inti pemikiran Sorga. Kalau tidak maka nanti pemakaian
Tuhan itu tidak akan langgeng atau tidak berkelanjutan.
Jadi
pemakaian itu datang dari atas. Tetapi yang dipakai ini jangan lupa inti
pemikiran Tuhan. Sasaran atau kerinduan hati Tuhan jangan dia lupa. Jangan dia
menyeleweng.
Kisah Para Rasul 19:11-12
19:11 Oleh Paulus Allah mengadakan mujizat-mujizat
yang luar biasa,
19:12 bahkan orang membawa saputangan atau kain yang
pernah dipakai oleh Paulus dan meletakkannya atas orang-orang sakit, maka
lenyaplah penyakit mereka dan keluarlah roh-roh jahat.
Hanya
sapu tangan Paulus atau pakaian yang pernah dia pakai ditaruh pada orang sakit
maka orang itu sembuh. Ini juga mengisi Yohanes 14:12. Tetapi jangan lupa,
mereka hamba Tuhan yang dipakai dengan luar biasa ini, mereka juga tetap
terkait dengan pemikiran sorga. Beda dengan pelayan-pelayan di hari-hari terakhir ini. Termasuk diri
saya, jangan sampai mencari popularitas. Urapan Roh Kudus bukan untuk
popularitas tetapi urapan Roh Kudus diberikan oleh Tuhan untuk membawa umat
Tuhan masuk dalam pemikiran sorga menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Jemaat Tuhan
di dalam aktivitas pelayanan
ayo kita berbuat. Tanpa perlu didorong-dorong lagi, kita sudah melihat bagaimana sorga menginspirasi kita untuk kita
berbuat. Jangan lupa apa yang kita kerjakan jangan sampai lepas dari kendali
pusat pemikiran sorga.
1.
Obor
ini menyala, ada hal-hal yang harus Tuhan bersihkan. Satu ketika sesudah
seorang nabi Tuhan bicara tentang adanya pesta nikah Anak Domba Allah maka dia
berbicara tentang ini:
Zefanya 1:6-7
1:6
serta mereka yang berbalik dari pada TUHAN, yang tidak mencari TUHAN dan tidak
menanyakan petunjuk-Nya."
1:7
Berdiam dirilah di hadapan Tuhan ALLAH! Sebab hari TUHAN sudah dekat. Sungguh
TUHAN telah menyediakan perjamuan korban dan telah menguduskan para
undangan-Nya.
Perjamuan ini menubuatkan perjamuan pesta nikah Anak Domba Allah dalam
Wahyu pasal 19.
Zefanaya 1:8
1:8
"Pada hari perjamuan korban TUHAN itu Aku akan menghukum para pemuka, para
anak-anak raja dan semua orang yang memakai pakaian asing.
Ini orang-orang yang
tidak memakai pakaian pesta, yang tetap mempertahankan egonya.
Zefanya 1:11
1:11
Merataplah, hai penduduk perkampungan Lumpang! Sebab telah habis segenap kaum
pedagang, telah lenyap segenap penimbang perak.
Mengapa mereka disuruh
meratap? Karena dagangan mereka lenyap.
Zefanya 1:12
1:12
Pada waktu itu Aku akan menggeledah Yerusalem dengan memakai obor dan akan
menghukum orang-orang yang telah mengental seperti anggur di atas endapannya
dan yang berkata dalam hatinya: TUHAN tidak berbuat baik dan tidak berbuat jahat!
Kalau kita bagaikan obor
yang menyala-nyala, jangan lupa kita ada tugas tersendiri. Ada yang harus
digeledah. Apa yang harus digeledah? Akan menggeledah orang-orang yang tidak
merasa lagi sentuhan tangan Tuhan. Padahal Yerusalem adalah simbol tampilnya
Mempelai Wanita. Tetapi betapa celakanya orang yang mengaku bagian Yerusalem tetapi tidak merasa lagi
sentuhan-sentuhan jari Tuhan.
Ini berarti mereka
benar-benar sudah seperti anggur kental yang mengendap. Mereka tidak digoyang
lagi, tidak ada sentuhan-sentuhan lagi dengan Firman, Roh dan kasih Allah.
Waspada saudara kalau merasa tidak tersentuh lagi dan merasa biasa-biasa saja.
Ada obor yang akan menggeledah saudara dan hati-hati kalau dia sudah bekerja.
Ini bukan digeledah untuk pembinaan lagi tetapi ini hukuman bertubi-tubi. Belum selesai hukuman pertama datang
hukuman kedua, belum selesai yang kedua datang lagi yang ketiga dan itu terus
menerus.
Kalau mengatakan diri ada
roh Mempelai Wanita Tuhan tetapi hanya sekedar ucapan, tidak lagi terasa sentuhan
Firman, Roh dan Kasih Tuhan maka akan ada obor yang menggeledah. Syukur kalau
itu datang secara positif, tetapi bagaimana kalau negatif.
Mereka mengatakan Tuhan
tidak berbuat jahat, berarti tidak percaya bahwa akan ada hukuman bagi dunia
ini. Juga mengatakan Tuhan tidak berbuat baik, berarti tidak percaya Tuhan akan
menyempurnakan gerejaNya. Orang seperti ini sama dengan berkata “Tuhan tidak
ada”. Mereka ini berbicara sambil mengangkat lubang hidungnya ke atas.
Mazmur 10:1-4
10:1
Mengapa Engkau berdiri jauh-jauh, ya TUHAN, dan menyembunyikan diri-Mu dalam
waktu-waktu kesesakan?
10:2
Karena congkak orang fasik giat memburu orang yang tertindas; mereka terjebak
dalam tipu daya yang mereka rancangkan.
10:3
Karena orang fasik memuji-muji keinginan hatinya, dan orang yang loba mengutuki
dan menista TUHAN.
10:4
Kata orang fasik itu dengan batang hidungnya ke atas: "Allah tidak akan
menuntut! Tidak ada Allah!", itulah seluruh pikirannya.
Berarti benar-benar
mereka putus hubungan dengan Tuhan. Itu sebabnya obor berjalan untuk
menggeledah. Kalau untuk kita sekarang, obor berjalan dan menggeladah kita
bukan untuk menghukum kita tetapi untuk membenahi dan memperbaiki kembali
tingkah laku kita, pola pikir kita yang selama ini salah. Kalau motivasi
pelayanan kita salah maka sekarang obor menggeledah kita.
Apa sebenarnya tujuan
kita beribadah dan melayani. Bukankah kita dibeli oleh darah yang mahal dengan
harga tunai di Golgota untuk beribadah dan melayani. Bukan setelah dibeli kita
dilepaskan lalu kita berkata “aku sudah selamat”. Yesus tidak berhenti di situ,
Dia mau menciptakan kita menjadikan Mempelai WanitaNya, itulah puncak atau inti
pemikiran sorga. Mengertilah sidang jemaat, sehingga pelayanan kita benar-benar
pelayanan yang punya motivasi yang berkobar-kobar untuk menjadi Mempelai Wanita
Tuhan.
Zefanya 1:13-14
1:13
Maka harta kekayaannya akan dirampas dan rumah-rumahnya akan menjadi sunyi
sepi. Apabila mereka mendirikan rumah, mereka tidak akan mendiaminya; apabila
mereka membuat kebun anggur, mereka tidak akan minum anggurnya."
1:14
Sudah dekat hari TUHAN yang hebat itu, sudah dekat dan datang dengan cepat
sekali! Dengar, hari TUHAN pahit, pahlawan pun akan menangis.
Zefanya pasal 1 ini
bercerita tentang hal yang akan datang. Makanya dalam Wahyu pasal 4 tadi
dikatakan “Aku akan memberitahu hal-hal yang terjadi sesudah ini”. Termasuk hal
ini Tuhan beritahu. Jangan sampai kita kena murka Tuhan seperti ini.
Zefanya 1:15-16
1:15
Hari kegemasan hari itu, hari kesusahan dan kesulitan, hari kemusnahan dan pemusnahan,
hari kegelapan dan kesuraman, hari berawan dan kelam,
1:16
hari peniupan sangkakala dan pekik tempur terhadap kota-kota yang berkubu dan
terhadap menara penjuru yang tinggi.
Kita kembali pada Petrus
dan Paulus tadi. Soal aniaya, mereka sama merasakan.
Yohanes 15:20
15:20
Ingatlah apa yang telah Kukatakan kepadamu: Seorang hamba tidaklah lebih tinggi
dari pada tuannya. Jikalau mereka telah menganiaya Aku, mereka juga akan
menganiaya kamu; jikalau mereka telah menuruti firman-Ku, mereka juga akan menuruti
perkataanmu.
Perkataan Kristus dan
perkataan hamba Tuhan sudah disetarakan oleh Tuhan Yesus. Sehingga dalam doa
Tuhan Yesus, sekalipun belum ada jiwa yang dimenangkan oleh murid-murid Tuhan Yesus,
tetapi sudah didoakan oleh Tuhan Yesus bahwa jiwa-jiwa yang dimenangkan oleh
murid-muridNya akan ada dan itu masuk dalam pokok doa Tuhan Yesus.
Yohanes 17:20
17:20
Dan bukan untuk mereka ini saja Aku berdoa, tetapi juga untuk orang-orang, yang
percaya kepada-Ku oleh pemberitaan mereka;
Kehidupan yang mau masuk
dalam inti pemikiran sorga maka bahasanya akan setara dengan bahasa Tuhan
Yesus.
2.
Obor
berikut yang kita perhatikan adalah obor yang mengerikan.
Hakim-hakim 15:5
15:5
Kemudian dinyalakannyalah obor itu dan dilepaskannya anjing-anjing hutan itu ke
gandum yang belum dituai kepunyaan orang Filistin, sehingga terbakarlah
tumpukan-tumpukan gandum dan gandum yang belum dituai dan kebun-kebun pohon
zaitun.
Ini adalah Simson, dia
adalah natsir Allah, berarti utusan Tuhan, orangnya Tuhan. Bangsa Filistin berhadapan
dengan Simson sama dengan mereka berhadap-hadapan dengan Tuhan. Jadi ini adalah
obornya Tuhan.
Kenapa Simson berbuat
seperti ini? Kita semua tahu. Ketika Simson melihat gadis di Timna, dia
kepincut. Dia mengajak orang tuanya untuk pergi mengambil perempuan itu menjadi isterinya dan benar
menjadi isterinya. Setelah Simson menggelar pesta nikah dengan ramai oleh
masyarakat Timna bersama orang tua Simson hadir di situ. Maka Simson memberikan
teka-teki. Kepada 30 temannya, Simson berkata “kalau kamu bisa menjawab maka
saya akan memberikan 30 pakaian kebenaran dan 30 pakaian dalam. Tetapi kalau kamu tidak bisa mentabirkan
teka teki saya maka kamu harus bisa memberikan 30 pakaian kebesaran dan 30
pakaian dalam”.
Singkatnya pada hari yang
ketujuh, 30 kawannya itu menyelinap masuk berkata kepada isteri Simson dan mengancam. “kau harus bertanya pada suamimu
apa arti teka teki itu. Kalau kau tidak memberitahu maka kau kami bakar”. Akhirnya isteri Simso membocorkan
arti teka-teki. Petang hari datang ketiga puluh orang itu dan menjawab teka
teki Simson “apa yang lebih manis dari madu dan apa yang lebih kuat dari singa”.
Simson marah dan berkata “kamu membajak dengan lembu betinaku”.
Simson pergi membunuh 30
orang Filistin. Tetapi yang dia sodor hanya pakaian kebesaran dan tidak
memberikan pakaian dalam. Artinya
orang Filistin hanya mencari kebesaran tetapi mempedulikan pakaian dalam, tidak
mempedulikan persoalan nikah! Pakaian dalam ini berbicara nikah. Sebab itulah
sifat orang Filistin hanya mencari kebesaran dan ketenaran tanpa mempedulikan
soal nikah, di situ tidak ada pembenahan nikah.
Simson meninggalkan
isterinya. Kemudian dia berpikir “aku salah, aku mau rujuk dengan isteriku”.
Maka dia membawa seekor anak kambing. Bapa isterinya menyambut Simson. Namun
isterinya sudah diberikan kepada orang lain dan Simson ditawari adik isterinya untuk diperisterinya. Inilah bukti bahwa
mereka tidak menghargai dua menjadi satu! Bukan seperti itu bahasa Alkitab,
bukan inti pemikiran sorga! Maka apa boleh buat obor itu harus menyala.
Kemudian Simson menangkap
300 ekor anjing hutan dan diikat dua menjadi satu menjadi 150 pasang. Inilah gambaran nikah Filistin, nikah serigala! Kemudian
obor ditaruh di ekor serigala itu lalu dia lepas. Pasangan nikah serigala ini
melibas Zaitun, onggokan gandum yang dituai dan yang belum dituai. Semua
dilalap habis oleh api yang dibawa oleh 150 pasangan nikah serigala ini.
Zaitun terbakar, berarti tidak ada terang lagi. Gandum
terbakar berarti tidak ada pemeliharaan Tuhan lewat Firman Tuhan. Jadi kalau
obor itu menyala namun tidak ditanggapi secara positif maka hati-hati! Orang
itu akan disergap kegelapan malam dan tidak ada lagi pemeliharaan oleh Tuhan dengan FirmanNya.
Kita sudah dekat hari
Tuhan, sudah dekat masuk pada nikah yang rohani. Benahilah nikah kita sekarang
ini. Biarlah ada kerinduan hati yang menyala-nyala untuk masuk pada pesta nikah
Anak Domba Allah karena itulah inti kerajaan Sorga. Jangan kita mau tertinggal
sebab nanti diterkam oleh serigala, oleh binatang buas.
Jangan tunggu obor
menyala tetapi bukan untuk
membenahi kita. Biarlah obor ini menyala untuk menggeledah dan membenahi nikah
dan hati kita. Kalau kita beribadah berkobar-kobar dan disertai dengan pembenahan serta pemulihan maka saudara akan berhasil masuk pada nikah yang
rohani. Pesta nikah Anak Domba Allah segera akan digelar.
Dulu saya termasuk ganas
pada isteri saya. Sekalipun maksud
saya benar
tetapi saya bergerak
dengan kekerasan/kekasaran.
Jemaat jangan cepat emosi
ketika daging kita disembelih, disembelih
oleh siapa? Oleh hamba Allah lewat Firman
pengajaran. Jangan
saudara menanggapi salah! Sebab kami dipakai oleh Tuhan untuk menyembelih
daging saudara, untuk menggeledah hati saudara. Kita ini manusia masih sulit
disembelih/
ditakhlukan daging kita
padahal Yesus sudah tersembelih untuk mendapatkan kita.
3.
Berikut
ada obor yang lain yang mengerikan, yang menyala-nyala dan jatuh!
Wahyu 8:10-11
8:10
Lalu malaikat yang ketiga meniup sangkakalanya dan jatuhlah dari langit sebuah
bintang besar, menyala-nyala seperti obor, dan ia menimpa sepertiga dari
sungai-sungai dan mata-mata air.
8:11
Nama bintang itu ialah Apsintus. Dan sepertiga dari semua air menjadi apsintus,
dan banyak orang mati karena air itu, sebab sudah menjadi pahit.
Ini yang harus kita
pikirkan. Jangan sampai kita ditimpa oleh obor yang menyala yaitu obor yang lain adalah bintang yang menyala-nyala seperti
obor. Kalau itu menimpa saudara dan saya maka kita menjadi Apsintus. Apsintus
berarti pahit. Kalau isteri ditimpa obor ini maka hati isteri penuh kepahitan.
Kalau suami yang ditimpa maka hati suami penuh kepahitan. Kalau anak yang
ditimpa maka sama juga menjadi pahit. Kalau gembala atau jemaat yang ditimpa
maka semua
sama saja, menjadi
pahit.
Obor mana yang harus kita
pegang, obor yang bagaimana yang harus kita rangkul, obor yang mana yang
membentuk pikiran dan perasaan kita. Kalau kena obor yang keempat ini maka akan
banyak sungutan, kepahitan dan omelan. Tidak akan mampu untuk mengendalikan
diri. Berarti bukan obor menyala yang di hadapan Tuhan yang dia pegang, malah obor yang
harus ditolak yang dia galakkan dan itu menjadi wacana dalam hidupnya akhirnya binasa.
Saudara memegang obor
menyala yang bagaimana? Apakah yang dekat takhta Anak Domba Allah/ di
dekat takhta ada domba yang tersembelih. Dia tidak bersuara walaupun
disembelih. Dia seperti domba yang membisu. Tidak ada bahasa yang Dia ucapkan
apalagi mengeluh dan mengomel. Ini seharusnya yang ada pada kita. Namun kita
baru disentil sedikit marahnya sudah besar sekali, berarti saudara obor yang mana! (yang jatuh).
Seringkali kita sudah
salah tetapi
tidak mau disalahkan, sikapnya mengamuk sudah keterlaluan. Apalagi
kalau tidak salah dibilangi salah, sudah bagaimana mengamuknya itu. Ini obor
yang bagaimana? Yaitu obor Apsintus!
II Timotius 1:7
1:7
Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang
membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban.
Ini yang harus ada pada
diri saya dan saudara. Kita belajar sabar seperti ini. Sospronismos ini berarti:
1.
Mendisiplinkan
diri
2.
Menahan
kata, tidak ceplas-ceplos
3.
Menguasai
diri
4.
Menahan
sikap
Itulah tujuan obor dari
takhta Allah. Jangan seperti obor yang jatuh sehingga memahitkan hati, semua
pahit, akhirnya yang diucapkan juga pahit. Sebenarnya sesuatu yang pahit itu
baik, asal jangan hati yang pahit. Empedu ular itu pahit, tetapi obat. Sayur
pahit juga baik.
Kita perhatikan apakah
kita kena obor dari takhta Tuhan atau obor yang jatuh yang memahitkan. Jangan kita
kena obor yang menimpa sungai dan mata air. Dikatakan mata Kekasih kita adalah
mata yang memandang pada batang air itu. Gereja Tuhan juga dikatakan akan
timbul mata air dalam hatinya. Tetapi kalau mata air itu sudah ditimpa oleh
apsintus maka mata air menjadi pahit dan sungainya juga pahit. Padahal
kebalikannya, walaupun air yang ada di situ tadinya pahit, tadinya banyak
garam, namun ketika air dari takhta itu mengalir maka akan merubah suasana
menjadi nyaman, ikan menjadi berkeriapan. Itu kata Firman Tuhan. Sebab dari
mata air itu akan keluar air yang sejuk.
Yehezkiel 47:1,6-9
47:1
Kemudian ia membawa aku kembali ke pintu Bait Suci, dan sungguh, ada air keluar
dari bawah ambang pintu Bait Suci itu dan mengalir menuju ke timur; sebab Bait
Suci juga menghadap ke timur; dan air itu mengalir dari bawah bagian samping
kanan dari Bait Suci itu, sebelah selatan mezbah.
47:6
Lalu ia berkata kepadaku: "Sudahkah engkau lihat, hai anak manusia?"
Kemudian ia membawa aku kembali menyusur tepi sungai.
47:7
Dalam perjalanan pulang, sungguh, sepanjang tepi sungai itu ada amat banyak
pohon, di sebelah sini dan di sebelah sana.
47:8 Ia
berkata kepadaku: "Sungai ini mengalir menuju wilayah timur, dan menurun
ke Araba-Yordan, dan bermuara di Laut Asin, air yang mengandung banyak garam
dan air itu menjadi tawar,
47:9
sehingga ke mana saja sungai itu mengalir, segala makhluk hidup yang
berkeriapan di sana akan hidup. Ikan-ikan akan menjadi sangat banyak, sebab ke
mana saja air itu sampai, air laut di situ menjadi tawar dan ke mana saja
sungai itu mengalir, semuanya di sana hidup.
Kalau ditimpa apsintus
maka kematian yang ada bukan berkeriapan, bukan kehidupan. Bicara mata air itu
menunjuk nikah. Sungai itu bicara pekerjaan Roh Kudus. Tetapi kalau sudah
ditimpa oleh apsintus, tidak ada manfaatnya lagi.
Makanya hati-hati, obor
yang bagaimana kita ini. Bernyala-nyala seperti apa kita. Apakah dorongan obor
dari takhta Allah atau obor besar yang jatuh.
Dalam
Hakim-Hakim 15 tadi adalah nikah yang salah. Zefanya tadi omongan atau
pernyataan yang salah yang berakhir dengan perkataan “tidak ada Tuhan” berarti
putus hubungan dengan Tuhan. Ini jangan sampai terjadi. Jangan sampai obor
besar itu menimpa kita.
Orang
boleh perlakukan kita dengan tidak enak, memang untuk seketika kita sakit hati,
tetapi berikutnya katakan kepada Tuhan “terima kasih banyak Tuhan” maka kita
akan mengalami kemenangan.
Yohanes
dibawa oleh Tuhan pada inti kegiatan sorga atau pusat pemikiran sorga.
Hendaklah kita mengerti apa yang menjadi pusat pemikiran sorga. Saya lebih
dahulu. Bagaimana saya bisa menghentar umat pada pemikiran sorga kalau saya
sendiri tidak terinspirasi dengan pemikiran sorga, hanya terinspirasi dengan
pemikiran daging, pemikiran dunia. Tetapi kalau terinspirasi pemikiran sorga
maka akan Tuhan pertambahkan pembukaan rahasia Tuhan kepadaku dan diteruskan
kepada sidang jemaat. Tuhan Yesus kiranya menyertai dan memberkati saya dan
saudara.
Sekali
lagi, obor yang mana menginspirasi saudara. Kegiatan ibadah dan aktifitasmu
dibakar obor yang mana. Kalau di dalam aktifitas ibadah pelayanan yang nampak
lebih banyak kepahitan-kepahitan maka yang menginspirasi jelas Wahyu 8:10-11 . Tetapi
kalau yang menginspirasi adalah obor dari takhta Allah maka ke mana kita pergi
akan membawa kesejukan dan kehidupan maka akan berkeriapan ikan-ikan, itu
adalah gambaran jiwa-jiwa.
Tuhan
tidak akan bertindak sebelum memberitahu kepada hamba-hambaNya.
Amos 3:7
3:7 Sungguh, Tuhan ALLAH tidak berbuat sesuatu tanpa
menyatakan keputusan-Nya kepada hamba-hamba-Nya, para nabi.
Makanya
saya yang lebih dahulu harus naik rohaniku jangan merosot. Coba saudara bayangkan Yohanes di pulau Patmos dalam kesendiriannya.
“kenapa saya disini, saya dipecundangi, hidup kering kerontang”. Andaikan dia berpikir sayang diri, hanya
berpikir yang duniawi maka dia tidak bakal diajak oleh Tuhan untuk naik ke
sorga. Tetapi dia rela ada di sana dan Tuhan tidak biarkan dia sendirian. Tuhan
membawa dia untuk mendapat inspirasi sorga. Apa yang dia nikmati, dia tuangkan
di atas kitab dan kita sekarang menikmatinya.
Terima
kasih banyak Tuhan dan terima kasih kepada hamba
Tuhan, orang yang
dikhususkan oleh Tuhan. Terima kasih banyak Tuhan, saya bisa menikmati Firman
dan merasakan kemuliaan sorga. Sekarang saya sudah bisa melihat tetapi belum
sepenuhnya. Hati merindu untuk menikmati kemuliaan sorga.
Biarlah
engkau menyala-nyala. Yang membuat engkau berkobar-kobar itu karena obor pada Wahyu 8 atau Wahyu 4. Katakanlah “Tuhan
saya mau obor
Wahyu 4. Berikan saya
inspirasi, tangkaplah mataku dan telingaku, apa yang saya lihat dan saya dengar
itu yang akan membangun kehidupan saya. Sehingga ibadah dan pelayananku dibangun oleh pikiran sorga, bukan
pikiran daging.
Tuhan
Memberkati.
GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 085241270477
Email: imamat_raja@yahoo.com
|
JADWAL IBADAH
Rabu : Ibadah Pendalaman Alkitab dan
Perjamuan
Suci → Pk.
17.00
Sabtu : Ibadah Doa Penyembahan → Pk. 16.30
Minggu : Ibadah Sekolah Minggu → Pk. 07.30
Ibadah Raya → Pk. 09.00
Ibadah Kaum Muda Remaja → Pk. 16.00
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar