Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan
Yesus Kristus.
Yehezkiel 6:1-7
6:1 Kemudian datanglah firman TUHAN kepadaku:
6:2 "Hai anak manusia, tujukanlah mukamu ke
gunung-gunung Israel dan bernubuatlah melawan mereka!
6:3 Katakanlah: Hai gunung-gunung Israel,
dengarkanlah firman Tuhan ALLAH! Beginilah firman Tuhan ALLAH kepada
gunung-gunung dan bukit-bukit, kepada alur-alur sungai dan lembah-lembah:
Sungguh, Aku akan mendatangkan perang atasmu dan Aku akan membinasakan
bukit-bukit pengorbananmu.
6:4 Mezbah-mezbahmu akan menjadi sunyi sepi dan
pedupaan-pedupaanmu akan dirusak; dan Aku akan merebahkan orang-orangmu yang
terbunuh di hadapan berhala-berhalamu.
6:5 Aku akan mencampakkan mayat-mayat orang Israel di
hadapan berhala-berhala mereka dan menghamburkan tulang-tulangmu keliling
mezbah-mezbahmu.
6:6 Di mana saja kamu diam, kota-kotamu akan menjadi
reruntuhan dan bukit-bukit pengorbananmu akan menjadi sunyi sepi, supaya
mezbah-mezbahmu dihancurkan dan ditinggalkan sunyi sepi, berhala-berhalamu
diremukkan dan ditiadakan, pedupaan-pedupaanmu diluluhkan dan buatan-buatan
tanganmu dihapuskan.
6:7 Dan orang-orangmu yang terbunuh akan berebahan di
tengah-tengahmu dan kamu akan mengetahui, bahwa Akulah TUHAN.
Ini adalah gambaran bagaimana murka
Tuhan akan menimpa umatNya yang tadinya telah diselamatkan oleh Tuhan dari
Mesir dan dibawa oleh Tuhan ke tanah yang telah Dia siapkan yang disebut tanah
elok/ tanah permai.
Kekesalan Tuhan digambarkan di sini bagaimana umat yang disayangi dan ditolong
oleh Tuhan, sudah menempati tanah yang permai kemudian berulah, membuat sakit hati
Tuhan.
Kita sekarang ini telah ditolong
Tuhan dari Mesir dunia ini dan kita dibawa ke tempat yang lebih permai yang
disebut Yerusalem Sorgawi. Secara rohani sudah kita alami, sesuai dengan:
Ibrani 12:22-23
12:22 Tetapi kamu sudah datang ke Bukit Sion, ke kota
Allah yang hidup, Yerusalem sorgawi dan kepada beribu-ribu malaikat, suatu
kumpulan yang meriah,
12:23 dan kepada jemaat anak-anak sulung, yang namanya
terdaftar di sorga, dan kepada Allah, yang menghakimi semua orang, dan kepada
roh-roh orang-orang benar yang telah menjadi sempurna,
Jadi, kita ini sebenarnya sudah ada di negeri yang lebih permai yaitu di
Yerusalem Sorgawi. Bukan Yerusalem baru tetapi Yerusalem Sorgawi. Artinya rasa
ketenteraman dan kedamaian yang sifatnya
sorgawi itu kita nikmati. Karena Yerusalem berasal dari kata Yireh dan Salem.
Artinya Tuhan mengadakan damai.
Ini telah dikerjakan Yesus di
Golgota. Kalau kita sudah menikmati hasil
atau nilai pengorbanan Kristus di Golgota maka kita telah mengapresiasikan gambaran bagaimana kita hidup dalam suasana Yerusalem.
Raja Daud menggambarkan begitu luar
biasa tanah pemberian Tuhan kepada mereka. Dia memberikan satu gambaran yang
jelas dan nyata.
Mazmur 65:10
65:10 Engkau mengindahkan tanah itu, mengaruniainya
kelimpahan, dan membuatnya sangat kaya. Batang air Allah penuh air; Engkau
menyediakan gandum bagi mereka. Ya, demikianlah Engkau menyediakannya:
Secara rohani kita tidak bisa
sangkali, Tuhan memberikan kelimpahan Firman kepada kita. Tanah yang diindahkan
yaitu Yerusalem Sorgawi bagi kita yang dihiasi
kelimpahan firman. Bagaimana kita mengapresiasi kelimpahan Firman? Apakah
sebatas kita mendengar? Bukankah tujuan kita beribadah untuk membersihkan apa
yang mengganggu Yirehsalem ini. Itulah tujuan pembukaan Firman supaya dibenahi segala perilaku kita yang tidak terpuji di
mataNya. Karena hanya merusak
tatanan Yerusalem Sorgawi, hal seperti itulah yang dibersihkan supaya kita menikmati kelimpahan Firman.
Sesungguhnya sangat kita berbahagia ketika kita
beribadah dan Tuhan tunjuk kesalahan kita, itu berarti perhatian Tuhan kepada
kita nyata. Dari pada kita diabaikan oleh
Tuhan. Lebih baik ketika kita datang beribadah, Tuhan tunjukkan kesalahan kita
supaya kita bertabiat seperti Tuhan. Ini yang mesti kita lakukan, tetapi yang
terjadi seringkali bukannya kita rela ketika ditegur.
II Timotius 4:2
4:2 Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak
baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasihatilah dengan segala
kesabaran dan pengajaran.
Mulut hamba Tuhan seperti pedang yang
tajam dan bagaikan
anak panah yang runcing.
Yesaya 49:2
49:2 Ia telah membuat mulutku sebagai pedang yang
tajam dan membuat aku berlindung dalam naungan tangan-Nya. Ia telah membuat aku
menjadi anak panah yang runcing dan menyembunyikan aku dalam tabung panah-Nya.
Tujuannya supaya kita dibersihkan agar
eksistensi kita sebagai Yerusalem Sorgawi tidak terusik dan kita tidak diusir
oleh Tuhan. Orang Israel zaman itu diusir oleh Tuhan dan mayat mereka
bergelimpangan di sekeliling mezbah mereka artinya ibadah yang bersuasana mati.
Mazmur 65:10
65:10 Engkau mengindahkan tanah itu, mengaruniainya
kelimpahan, dan membuatnya sangat kaya. Batang air Allah penuh air; Engkau
menyediakan gandum bagi mereka. Ya, demikianlah Engkau menyediakannya:
Batang air penuh berarti pekerjaan
Roh Kudus nyata.
Yohanes 7:39
7:39 Yang dimaksudkan-Nya ialah Roh yang akan diterima
oleh mereka yang percaya kepada-Nya; sebab Roh itu belum datang, karena Yesus
belum dimuliakan.
Roh Kudus itu bagaikan batang air
yang melimpah. Kita tidak akan mengerti isi hati Tuhan kalau bukan Roh Allah
yang mengetahui isi hati Tuhan datang memberi tahu kepada kita.
Ada gandum berarti ada pemeliharaan Firman Tuhan. Semua fasilitas dari Tuhan, apalagi
yang kurang. Tuhan yang memfasilitasi kita tinggal bagaimana kita mengapresiasi
dan menanggapi kesediaan hati Tuhan memfasilitasi kita. Secara jasmani Tuhan
sediakan apalagi yang rohani. Kadang kita terbentur hanya pada yang jasmani. Tuhan sertakan yang jasmani, malah jadi
problem,
jadi berhala.
Yehezkiel 7:20
7:20 Mereka menghiasi dirinya dengan emas dan peraknya dan kepermaian
perhiasan ini membawa mereka dalam kecongkakan. Dari emas dan perak itu mereka
membuat patung-patungnya yang keji dan dewa-dewanya yang menjijikkan; oleh
sebab itu Aku akan menjadikan emas dan peraknya cemar bagi mereka.
Bukankah yang jasmani itu ikut serta
ketika kita beribadah.
Matius 6:33
6:33 Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan
kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.
Kita sudah mencari kerajaan Tuhan dan
Tuhan lemparkan berkat-berkat
kepada kita. Setelah Tuhan
lemparkan berkat jasmani, kenapa
itu malah jadi masalah, berkat jasmani justru menjadi pertikaian. Jangan hal
itu terjadi. Sulit untuk mengembalikan milik Tuhan.
Berkat jasmani itu hanya efek samping
karena kita mencari firman. Dalam kelimpahan itu Tuhan lengkapi kepada kita berkat jasmani. Jangan soal jasmani malah menjadi masalah. Lebih sial
lagi kalau soal jasmani menjadi pertikaian dalam rumah tangga. Bukan maksud
Tuhan seperti itu, berarti itu sudah salah mengapresiasi berkat Tuhan. Semestinya
kita harus bersama mensyukuri dan mengagungkan Tuhan.
Mazmur 65:11
65:11 Engkau mengairi alur bajaknya, Engkau membasahi
gumpalan-gumpalan tanahnya, dengan dirus hujan Engkau menggemburkannya; Engkau
memberkati tumbuh-tumbuhannya.
Jadi upaya pekerjaan kita, baik itu
jasmani, amat terlebih rohani, itu selalu Tuhan basahi. Tuhan tidak ingin usaha
dan ibadah pelayanan kita kering. Begitu luar biasa lukisan oleh raja Daud
tentang tanah pemberian Tuhan ini. Begitu
kita kerja maka Tuhan ikut membasahi. Bagaimana bisa ada gumpalan tanah kalau
orang itu hanya tidur. Tuhan membasahi gumpalan-gumpalan tanah berarti
membasahi bukti-bukti kerja kita.
Tuhan berikan hujan lebat. Dalam arti
rohani kepada kita diberikan hujan Firman pengajaran untuk menggemburkan tanah.
Jadi alangkah ironisnya hujan turun tetapi tanah hati kita keras ini yang aneh. Itu berarti bentrok dengan rencana
Tuhan. Yang mestinya tanah hati kita sudah ada bukti pekerjaan, kemudian tanah
itu digemburkan. Jangan kita justru limpah Firman tetapi hati keras dan
serakah. Inilah yang dilihat Tuhan berhala berhamburan, berarti mamon, keras
hati dan serakah sudah menguasai bukit-bukit.
Sebenarnya sebelum bangsa Israel
membangun Bait Allah, Tuhan mengizinkan mereka membuat ibadah di bukit-bukit.
I Raja-raja 3:2
3:2 Hanya, bangsa itu masih mempersembahkan korban di
bukit-bukit pengorbanan, sebab belum ada didirikan rumah untuk nama TUHAN sampai
pada waktu itu.
Pengorbanan Anak Abraham juga dia
lakukan di bukit Moria. Tetapi setelah Bait Allah dibangung Tuhan tidak izinkan
mereka beribadah di bukit-bukit, jadi ada perubahan. Tetapi dalam Yehezkiel pasal
ini mengepa mereka beribadah di bukit-bukit. Bukit ini adalah permukaan tanah
yang mencuat ke atas, itu menunjuk kesombongan, kecongkakan, ketinggian hati,
tidak mau merendah. Itu berarti ibadahnya tetap di atas gunung, tidak mau
ditegur. Padahal kita mau dibawa sama dengan Tuhan, Yesus saja dibilangi gila
dan dimaki, Dia diam saja serta menyambut saja.
Ini dijadikan bahan pelajaran menurut I Petrus 2:21-24.
I Petrus 2:21-24
2:21 Sebab untuk itulah kamu dipanggil, karena Kristus
pun telah menderita untuk kamu dan telah meninggalkan teladan bagimu, supaya
kamu mengikuti jejak-Nya.
2:22 Ia tidak berbuat dosa, dan tipu tidak ada dalam
mulut-Nya.
2:23 Ketika Ia dicaci maki, Ia tidak membalas dengan
mencaci maki; ketika Ia menderita, Ia tidak mengancam, tetapi Ia menyerahkannya
kepada Dia, yang menghakimi dengan adil.
2:24 Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam
tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup
untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh.
Kita mau dibawa oleh Tuhan sama
seperti Dia tetapi ada perlawanan. Lebih sial lagi kalau saya hamba Tuhan
mendengar kebenaran Firman lalu saya lawan. Kecuali memang tidak benar yang
disampaikan, atau jelas salah.
Semoga kita semua berpikir jernih dan rohani.
Tuhan memberkati tumbuh-tumbuhannya,
berarti ada kehidupan. Hati yang keras sudah menjadi lembut. Dilembutkan oleh
turunnya hujan.
Mazmur 65:12
65:12 Engkau memahkotai tahun dengan kebaikan-Mu,
jejak-Mu mengeluarkan lemak;
Jejak Tuhan mengeluarkan lemak,
berarti mengeluarkan kesuburan dan kesehatan. Makanya berupayalah supaya dalam
ibadah kita selalu ada jejaknya Tuhan. Karena Tuhan berkata “di mana dua tiga
orang berhimpun karena namaKu, Aku hadir di sana”. Upayakan ini dalam
kehidupan, tidak usah muring-muring. Tunjukkan kita ada jejak Tuhan, selalu mengucap
syukur dan cinta dalam ibadah pelayanan yang benar. Kalau ada lemak dibakar itu
menarik kita, jadi kalau ada jejaknya Tuhan itu akan menarik kita. Lemak itu
sangat berfungsi.
Mazmur 65:13
65:13 tanah-tanah padang gurun menitik, bukit-bukit
berikatpinggangkan sorak-sorai;
Berarti padang gurun itu dirubah menjadi kebun.
Karena apa? Karena ada titik-titik hujan turun. Dulu hatimu seperti padang
gurun yang gersang, hanya tempat kalajengking dan ular derik tingal di sana. Tetapi
sekarang telah
dihalau, karena hujan
turun sehingga tidak menjadi padang gurun lagi. Jangan lupa, dalam Wahyu pasal
9 kalajengking ini akan menyengat. 5 bulan orang mau mati karena disengat
kalajengking tetapi tidak bisa. Olehnya itu supaya tidak memelihara
kalajengking rubahlah padang gurun menjadi tanah basah, karena buka hati
untuk Firman Pengajaran.
Mazmur 65:14
65:14 padang-padang rumput berpakaikan kawanan kambing
domba, lembah-lembah berselimutkan gandum, semuanya bersorak-sorai dan
bernyanyi-nyanyi.
Kalau sudah berpakaikan kawanan kambing domba berarti
ibadah jalan benar. Sebab
kambing domba adalah sarana umat Israel beribadah, dikorbankan di mezbah. Inilah
yang membuat Tuhan murka karena ibadah mereka sudah menyeleweng. Tuhan panggil
mereka untuk beribadah kepadaNya, tetapi mereka malah menyembah berhala.
Keluaran 3:12
3:12 Lalu firman-Nya: "Bukankah Aku akan menyertai engkau? Inilah
tanda bagimu, bahwa Aku yang mengutus engkau: apabila engkau telah membawa
bangsa itu keluar dari Mesir, maka kamu akan beribadah kepada Allah di gunung
ini."
Gunung, bukit, lembah itu dikawal
oleh Tuhan. Kalau hujan turun jelas membuktikan Tuhan mengawal saya dan saudara. Kalau hujan pengajaran
itu membasahi padang gurun hati kita yang gersang, dan kalajengking yang berbisa dihalau, berarti Tuhan mengawal kita.
Apalagi yang salah.
Kita beribadah bukan hanya enak
didengar tetapi untuk membenahi diri kita. Utamanya harga diri kecongkakan ini
harus direndahkan serendah-rendahnya seperti Yesus direndahkan. Bukannya kita
mempertahankan harga diri dan tebar pesona. Tetapi untuk kita mendapatkan sifat
Ilahi yaitu harus merendahkan diri di hadapan Tuhan.
Yesaya 66:12
66:12 Sebab beginilah firman TUHAN: Sesungguhnya, Aku
mengalirkan kepadanya keselamatan seperti sungai, dan kekayaan bangsa-bangsa
seperti batang air yang membanjir; kamu akan menyusu, akan digendong, akan
dibelai-belai di pangkuan.
Air yang mengalir itu adalah air
sungai keselamatan. Kenyamanan dan ketenangan yang kita peroleh bila hujan itu
turun. Makanya umat Tuhan, rencana Tuhan untuk menghadirkan suasana seperti itu
dalam diri kita. Betapa enaknya jika sudah tua masih digendong
dan dibelai-belai oleh Tuhan.
Itu semua rencana Tuhan kepada kita.
Oleh sebab itu hadirkanlah YirehSalem. Jangan kita berbuat gaduh di situ,
jangan kita usik itu. Dalam Ibrani pasal 12 dikatakan di situlah tempat
pertemuan malaikat dan anak-anak sulung dengan gembira. Ini yang sedang Tuhan
kerjakan untuk saya dan saudara.
Sebab itu berhala ini disingkirkan lewat
penyucian Firman. Jangan dipelihara, karena Tuhan murka. Ibadah mereka yang sudah menyeleweng itu membuat
Tuhan murka dan Tuhan ancam untuk dihancurkan. Bahkan
pedupaan-pedupaan mereka dirusak oleh Tuhan. Coba bayangkan, ibadah tidak ada
lagi nilainya, penyerahan mereka tidak diterima oleh Tuhan, tidak bernilai lagi di hadapan Tuhan. Ini jangan sampai
terjadi
pada kita.
Yehezkiel 6:4-5
6:4 Mezbah-mezbahmu akan menjadi sunyi sepi dan
pedupaan-pedupaanmu akan dirusak; dan Aku akan merebahkan orang-orangmu yang
terbunuh di hadapan berhala-berhalamu.
6:5 Aku akan mencampakkan mayat-mayat orang Israel di
hadapan berhala-berhala mereka dan menghamburkan tulang-tulangmu keliling
mezbah-mezbahmu.
Di sini kita melihat bagaimana murka
Tuhan yang besar karena penyelewengan ibadah adalah kejahatan besar. Jangan
hanya berkata zinah itu kejahatan besar atau pembunuhan kejahatan besar. Tetapi
kejahatan besar yang membuat Tuhan murka adalah penyelewengan ibadah. Karena
apa? Kalau berzinah hanya orang itu yang dihukum. Tetapi kalau penyelewengan
ibadah, itu diawali oleh pemimpin ibadah dan jemaat ikut serta sehingga rencana
Tuhan dalam sidang jemaat gagal karena pelayan-pelayan itu sendiri.
Itu sebabnya saya takut sebagai
gembala, jangan sampai saya melakukan penyelewengan dalam pelayanan. Kalau
terjadi penyelewengan dalam menyelenggarakan ibadah, berarti kejahatan besar yang saya lakukan
karena bukan hanya saya kena hukum, namun jemaat juga kena hukum. Kalau gembala
yang berzinah maka pribadinya saja yang kena hukum, jemaat tidak. Tetapi kalau
gembala menyelewengkan ibadah maka dia kena hukum dan jemaat juga kena.
Kita harus mengerti ini supaya jangan
sampai kita dihancurkan oleh Tuhan. Yang menjadi penyebab adalah imam-imam itu
sendiri.
Yeremia 2:8
2:8 Para imam tidak lagi bertanya: Di manakah TUHAN?
Orang-orang yang melaksanakan hukum tidak mengenal Aku lagi, dan para gembala
mendurhaka terhadap Aku. Para nabi bernubuat demi Baal, mereka mengikuti apa
yang tidak berguna.
Ini adalah kejahatan besar sehingga yang dibawa oleh gembala dalam
sidang jemaat adalah murka Tuhan yang besar karena di dalamnya terjadi
kejahatan yang besar.
Yeremia 5:31
5:31 Para nabi bernubuat palsu dan para imam mengajar
dengan sewenang-wenang, dan umat-Ku menyukai yang demikian! Tetapi apakah yang
akan kamu perbuat, apabila datang kesudahannya?
Gembala mengajar sewenang-wenang dan
umat suka. Berarti dua-dua melakukan kejahatan besar sehingga mendapat murka
Tuhan yang besar. Ini jangan sampai terjadi pada kita.
Kita harus waspada hari-hari terakhir
ini. Untuk mengatasi hal ini, solusinya tidak ribet. Solusinya bisa kita lihat
dalam ruas jalan terakhir bangsa Israel.
Yosua 3:3
3:3 dan memberi perintah kepada bangsa itu, katanya:
"Segera sesudah kamu melihat tabut perjanjian TUHAN, Allahmu, yang
diangkat para imam, yang memang suku Lewi, maka kamu harus juga berangkat dari
tempatmu dan mengikutinya --
Jadi Tuhan memberikan arahan kepada
kita:
1. Taruh matamu kepada peti perjanjian,
pada Firman pengajaran Kabar Mempelai.
2. Lihat siapa yang memikul, jangan
asal. Lihat siapa yang memberitakan.
Ini solusi Tuhan yang terakhir karena
Kanaan sudah di depan,
tinggal hambatan ialah sungai Yordan yang sebak.
Mengapa terjadi murka Tuhan yang
besar seperti dalam Yehezkiel pasal 6? Karena ulah imam-imam dan pelayan Tuhan.
Akhirnya pelayan Tuhan bukan untuk menghindarkan murka Tuhan bagi dirinya dan
jemaat yang dia layani tetapi malah hadirkan murka Tuhan yang besar di tengah umat Tuhan sebab mereka melakukan kejahatan besar.
Tuhan memberikan Firman, berarti Dia
menyayangi kita, bagaimana tanggapan kita. Sebenarnya Tuhan sayang kita, Dia
mau membenahi kita. Dia tunjuk “itu ada noda, ada cacat” Dia ingin membenahi
kita, jangan kita tolak. Dia ingin kita setakhta dengan Dia. Jangan kita mengkal
muka, unjuk rasa atau menunjukkan perlawanan di saat Firman Pengajaran disampaikan untuk
menyucikan saudara.
Sebenarnya kita ini manusia yang hina
dan patut direndahkan. Namun sudah hina,
tidak mau lagi direndahkan. Itu sombong sekali. Biar orang di bawah kolong
jembatan jangan coba direndahkan, itu kalau orang dunia. Tetapi kita orang di
dalam pengajaran. Jangan sampai tidak mau direndahkan. Apalagi seperti kami
pembawa pengajaran kemudian tidak mau direndahkan oleh Firman, lalu
menyampaikan Firman Tuhan, nantinya malah menghadirkan murka Tuhan yang besar
karena terjadi penyelewengan ibadah.
Padahal orang yang menyelenggarakan
ibadah itu ada tiga hal yang Tuhan janjikan kepadanya. Ada tiga berkat besar
yang Tuhan janjikan kepada kita dan harus kita sambut luar biasa sebab itu
adalah pemberian Tuhan. Ada pelayanan karena ada korban Kristus, ada Firman.
1. Makanan
Imamat 2:3,10
2:3
Korban sajian selebihnya adalah teruntuk bagi Harun dan anak-anaknya, yakni
bagian maha kudus dari segala korban api-apian TUHAN.
2:10
Korban sajian selebihnya adalah bagian Harun dan anak-anaknya, yakni bagian
maha kudus dari segala korban api-apian TUHAN!
Dulu yang menyelenggarakan ibadah adalah Harun dan anak-anaknya.
Sekarang yang menyelenggarakan ibadah adalah imam (hamba Tuhan). Bagaimana bagian maha kudus itu akan menjadi bagian kita kalau ada
suasana seperti Yehezkiel pasal 6, malah murka Tuhan yang ada.
Itu adalah berkat Tuhan bagi orang yang beribadah dan melayani. Kita
beribadah dan melayani, sama dengan kita dijamin sorga dengan makanan yang luar
biasa.
Imamat 6:24-26
6:24
TUHAN berfirman kepada Musa, demikian:
6:25
"Katakanlah kepada Harun dan anak-anaknya: Inilah hukum tentang korban
penghapus dosa. Di tempat korban bakaran disembelih, di situlah harus
disembelih korban penghapus dosa di hadapan TUHAN. Itulah persembahan maha kudus.
6:26
Imam yang mempersembahkan korban penghapus dosa itulah yang harus memakannya;
haruslah itu dimakan di suatu tempat yang kudus, di pelataran Kemah Pertemuan.
Jadi kalau ibadah pelayanan kita ditandai rasa damai maka ada jaminan
makanan. Tetapi kalau suami isteri melayani tidak ada damai, bagaimana bisa ada
jaminan.
Jadi orang yang menyelenggarakan ibadah (hamba Tuhan) dan sadar bahwa Yesus Imam Besar yang mengepalai dan kita
sebagai imam-imam maka Yesus yang menjamin, yang penting ada korban penghapus
dosa, korban pendamaian. Kenapa kita kehilangan jaminan pemeliharaan Tuhan
secara utuh kepada gerejaNya yang dalam pelayanan ada korban karena dosa
sebagai tanda perdamaian. Sebab dia beribadah dan melayani bukan dalam suasana perdamaian dengan Tuhan.
Bukannya mengomel dan bersungut, kalau seperti itu maka tidak
mendapatkan apa-apa, malah akan tertinggal dalam 3,5 tahun aniaya antikristus. Apa
gunanya beribadah tetapi tertinggal dalam 3,5 tahun aniaya antikristus.
Bukankah kita dibawa oleh Tuhan bukan untuk senasib dengan manusia duniawi tetapi supaya menjadi pilihan Tuhan.
2. Ulangan 18:1-3
18:1
"Imam-imam orang Lewi, seluruh suku Lewi, janganlah mendapat bagian milik
pusaka bersama-sama orang Israel; dari korban api-apian kepada TUHAN dan apa
yang menjadi milik-Nya harus mereka mendapat rezeki.
18:2
Janganlah ia mempunyai milik pusaka di tengah-tengah saudara-saudaranya;
TUHANlah milik pusakanya, seperti yang dijanjikan-Nya kepadanya.
18:3
Inilah hak imam terhadap kaum awam, terhadap mereka yang mempersembahkan korban
sembelihan, baik lembu maupun domba: kepada imam haruslah diberikan paha depan,
kedua rahang dan perut besar.
Dulu ini untuk imam-imam suku Lewi dan memang penerapannya untuk kami
hamba Tuhan harus seperti Lewi. Tetapi apakah pemeliharaan ini hanya terbatas
untuk suku Lewi? Tidak! Kalau ada paha depan, berarti sesuatu yang di depan,
artinya mengedepankan Tuhan maka jaminan Tuhan kepada kita otomatis akan Tuhan
curah. Apalagi untuk kami hamba Tuhan yang melayani 100%. Ini diperuntukkan untuk
kita bersama.
Kemudian diberikan perut besar atau lambungnya. Lambung itu adalah
tempat makanan dicerna kemudian terus ke usus kecil. Itu diberikan kepada kita.
Lambungnya adalah tempat makanan. Itu adalah jaminan untuk orang yang
menyelenggarakan ibadah dan melayani dengan tidak menyeleweng. Lumbung adalah jaminan
pemeliharaan Allah kepada sipenyelenggara ibadah.
3. Imamat 7:8
7:8 Imam
yang mempersembahkan korban bakaran seseorang, bagi dia juga kulit korban
bakaran yang dipersembahkannya itu.
Kulit diberikan sebagai jaminan.
Kejadian 3:21
3:21 Dan
TUHAN Allah membuat pakaian dari kulit binatang untuk manusia dan untuk
isterinya itu, lalu mengenakannya kepada mereka.
Berarti terjadi pembenaran dari Tuhan. Dibenarkan oleh Tuhan. Kita
orang yang tidak benar lalu terjadi pembenaran yang datang dari Tuhan. Alangkah
bahagianya hal itu terjadi pada kita.
Roma 4:25
4:25
yaitu Yesus, yang telah diserahkan karena pelanggaran kita dan dibangkitkan
karena pembenaran kita.
Kulit diberikan berarti kita dibungkus oleh kebenaran Tuhan. Kalau kita
bertanya pada binatang korban itu “mana kulitmu?” dia akan akan menjawab “itu
telah membungkus engkau. Engkau yang berdosa, yang tidak benar namun kebenaranKu diberikan kepadamu”. Bila kita
bertanya kepada Yesus “Yesus mengapa engkau disalib sampai hampir telanjang, punggungmu koyak semua ketika dicambuk dan
sekujur tubuhmu hancur?” itu untuk membenarkan kita. Kita yang tidak benar ditanggung
oleh Tuhan Yesus supaya menjadi benar. Di mana rasa terima kasih kita kepada
Tuhan Yesus.
II Korintus 5:21
5:21 Dia
yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya
dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah.
Setelah kita dibenarkan, dilanjutkan dengan disucikan untuk disempurnakan. Terlalu luar
biasa kasih Tuhan, namuk kadang kita tidak menghargai, Yesus rela hancur
badanNya. Kulit Yesus semua dikelupas untuk membenarkan kita. Tetapi kita
manusia berdosa tidak menghargai, ibadah kita senin kamis (timbul tenggelam).
Dia menanti belaian kasih saudara sebagaimana Dia membelai kita dengan
kasihNya. Kita beribadah dan melayani, mengapa sikap kita malah menjadi lain
setelah dikenakan pakaian dari Tuhan. Sesudah memakai
pakaian kebenaran ini kita harus lanjut disucikan. Semua itu datang dari Tuhan bukan dari diri kita. Namun kita
kadang tidak bisa mensyukuri. Sebabnya gereja Tuhan, jangan sampai kita
mencari-cari alasan untuk tidak bisa membelai wajah Tuhan lewat ibadah
pelayanan kita. Dia merindu belaian tangan saudara lewat doa penyembahan
sebagaimana Dia juga membelai-belai saudara.
Alur sungai, batang air dan
sebagainya dihancurkan oleh Tuhan. Padahal Tuhan menyediakan itu kepada kita gereja
Tuhan di hari-hari terakhir ini. Jangan tunggu murka Tuhan menghancurkan,
artinya Tuhan cabut berkat Tuhan dari kehidupan kita. Jangan tunggu itu terjadi,
itu berarti murka Tuhan yang besar.
Tuhan mau mengembalikan kita seperti
di Eden.
Yehezkiel 36:35
36:35 Sebaliknya mereka akan berkata: Tanah ini yang
sudah lama tinggal tandus menjadi seperti taman Eden dan kota-kota yang sudah
runtuh, sunyi sepi dan musnah, sekarang didiami dan menjadi kubu.
Yesaya 51:3
51:3 Sebab TUHAN menghibur Sion, menghibur segala
reruntuhannya; Ia membuat padang gurunnya seperti taman Eden dan padang
belantaranya seperti taman TUHAN. Di situ terdapat kegirangan dan sukacita,
nyanyian syukur dan lagu yang nyaring.
Semua ini Tuhan ingin kembalikan dan Tuhan sedang menggarap ini. Tuhan membuka ladang dalam
diri kita supaya suasana Eden kembali kita nikmati. Kalau dalam Yesaya tadi
mulai dari kita memandang Golgota dari mana kita digali. Kemudian kita pandang
sepasang nikah yaitu Abraham dan Sara kemudian kita dibawa ke Eden. Ayat 1 itu
ibadah dibenahi, ayat 2 nikah dibenahi dan ayat 3 hasil nikah dan ibadah yang
terbenahi yaitu Eden.
Olehnya jangan sampai nikah dan
ibadah kita tidak mengalami pembenahan dari Tuhan. Suami tidak jujur, isteri
tidak jujur, keduanya tidak jujur, bagaimana bisa menikmati Eden. Marilah kita
jujur, tulus, ikhlas satu persatu. Di dalam nikah rumah tangga kita teladani
Abraham dan Sara. Bukan berarti tidak ada cacatan gelap dan hitam dalam nikah mereka.
Abraham akhirnya telinganya sumbing
karena mendengar perkataan dari mulut yang sumbing.
Sara menjadi sumbing bibirnya dan Abraham sumbing telinganya. Akhirnya lahirlah
Ismael,
terjadi pada Kejadian 16.
Kalau hal seperti ini dipertahankan maka habislah mereka. Akibat sumbing bibir
dan sumbing telinga maka 14 tahun Tuhan menjauh dari Abraham. Nanti Kejadian 17, genap 14 tahun baru Tuhan datang
kembali berbicara kepada Abraham “sunat semua laki-laki di rumahmu” berarti ada
tanda darah bagaikan korban Paskah.
Kita ini mau melayani Tuhan. Tetapi
kalau kami hamba Tuhan menyampaikan pengajaran yang tidak benar itu sumbing
bibir. Jemaat kalau mendengar yang salah maka telinga sumbing. Kalau bibir
sumbing dan telinga sumbing maka murka besar yang turun. Tidak bisa diterima
oleh Tuhan persembahannya (ditolak). Tubuh, jiwa dan roh orang seperti itu tidak disambut oleh Tuhan, semuanya
dibuang oleh Tuhan.
Itu sebabnya saya harus hati-hati.
Jangan seperti Yeremia 2:8, imam tidak lagi bertanya kepada Tuhan, dia berjalan
dengan logikanya sendiri. Dia tidak lagi lipat lutut, tidak baca Firman, tidak
berbuat lagi demi kepentingannya dan umat yang digembalakan. Kasihan nanti murka besar yang terjadi dalam jemaat. Ini
jangan sampai terjadi, jangan kita tunggu murka Tuhan.
Yeremia 2:8
2:8 Para imam tidak lagi bertanya: Di manakah TUHAN?
Orang-orang yang melaksanakan hukum tidak mengenal Aku lagi, dan para gembala
mendurhaka terhadap Aku. Para nabi bernubuat demi Baal, mereka mengikuti apa
yang tidak berguna.
Karena isteri-isteri Salomo sumbing
mulutnya sehingga Salomo sumbing telinganya akhirnya hancur ibadah
pelayanannya. Itulah yang ditekankan oleh Tuhan dalam Imamat 21:18.
Imamat 21:18 (Terjemahan Lama)
21:18 Maka dari pada segala orang yang berkecelaan itu
seorangpun jangan datang hampir, baik orang yang buta atau yang timpang atau
yang sumbing bibirnya atau telinganya,
Yang layak mempersembahkan korban
santapan jangan sumbing bibir dan telinganya. Maksudnya yang mengajar itu harus
menyampaikan kebenaran Firman dan yang mendengar jangan menolak yang disampaikan.
Ciri orang yang sumbing telinga saat mendengar Firman pengajaran yang sehat, dia marah atau tidak
senang. Akhirnya dia akan pergi beribadah kepada pelayan yang sumbing bibirnya yang hanya menceritakan dongeng dan tahyul. Itu
yang berbahaya.
2 Timotius 4:3-4
4:3 Karena akan datang waktunya, orang tidak dapat lagi menerima ajaran
sehat, tetapi mereka akan mengumpulkan guru-guru menurut kehendaknya untuk
memuaskan keinginan telinganya.
4:4 Mereka akan memalingkan telinganya dari kebenaran dan membukanya
bagi dongeng.
Kita semua di penghjung akhir zaman
ini diberkati dan dilawati Tuhan, sambutlah itu. Saya sangat berterima kasih
karena perhatian Tuhan luar biasa kepada kita.
Dikatakan bahwa ada sungai. Sungai yang ada di Eden salah
satunya adalah Pison artinya air yang mengalir berlimpah-limpah. Itu mestinya
kita alami kalau kita dirancang Tuhan untuk menjadi Eden.
Pison mengalir mengairi daerah Hawila,
di Hawila banyak emas. Hawila artinya sakit untuk melahirkan. Bagaimana kalau
kita gereja Tuhan mau hidup di Eden tetapi tidak mau sakit menderita untuk
melahirkan. Rasul Paulus oleh karena tanggung jawab rohani yang dia emban, dia sampai berkata ketika
melihat jemaat Galatia “aku harus menderita sakit melahirkan kamu kembali supaya rupa Kristus nampak
kepada kamu”. Kita ini berkata mau menjadi Eden tetapi kita tidak mau menderita
sakit bersalin. Apa yang mau kita wujudkan kalau tidak mau seperti itu!
Galatia 4:19
4:19 Hai anak-anakku, karena kamu aku menderita sakit
bersalin lagi, sampai rupa Kristus menjadi nyata di dalam kamu.
Ini untuk kita. Kalau hamba Tuhan
memang harus ke sana. Kemudian dia ajarkan untuk menikmati suasana Eden jangan
tolak sakit menderita untuk melahirkan. Untuk apa? Untuk mewujudkan wujud
Kristus. Tetapi kalau sekarang kita mendengar Firman Tuhan dan tidak mau sakit,
menolak rasa sakit karena koreksi Firman Tuhan, jangan harap Eden! Yang
menderita sakit bersalin itu gereja Tuhan. Itu diawali oleh hamba Tuhan. Kalau
hamba Tuhan tidak mau menderita sakit untuk melahirkan demi terwujudnya Kristus
dalam sidang jemaat, bagaimana sidang jemaat nanti bisa sampai ke sana :
Wahyu 12:1-2
12:1 Maka tampaklah suatu tanda besar di langit:
Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan
sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya.
12:2 Ia sedang mengandung dan dalam keluhan dan
penderitaannya hendak melahirkan ia berteriak kesakitan.
Itu adalah saat-saat terakhir gereja Tuhan menderita kemudian diganti dengan Eden. Tetapi mengapa kita
tidak bisa berupaya untuk mewujudkan Kristus dalam diri kita, tidak mau sakit
menderita. Untuk mewujudkan Kristus dalam diri kita, kita memang menderita.
Kapan? Saat kita diuji oleh Tuhan lewat Firman Tuhan yang menunjuk kesalahan
kita. Memang menderita tetapi itu demi Kristus diwujudkan dalam diri kita.
Tetapi kalau tidak bisa seperti itu, gawat! Jemaat mau dibawa ke mana. Hanya
bisa menghayal Eden, yang akan dia temui adalah sengsara 3,5 tahun aniaya.
Di Hawila ada emas tetapi jika kita merubah status yaitu menyembah berhala maka
terjadi perubahan yang mengerikan. Ini yang kita jaga jangan sampai terjadi
pada kita.
Ratapan 4:1-2
4:1 Ah, sungguh pudar emas itu, emas murni itu
berubah; batu-batu suci itu terbuang di pojok tiap jalan.
4:2 Anak-anak Sion yang berharga, yang setimbang
dengan emas tua, sungguh mereka dianggap belanga-belanga tanah buatan tangan
tukang periuk.
Kenapa emas murni bisa berubah?
Karena kena timah. Timah itu menunjuk hal-hal yang duniawi. Apalagi timah hitam, itu menunjuk dunia yang gelap.
Ratapan 4:3
4:3 Serigala pun memberikan teteknya dan menyusui
anak-anaknya, tetapi puteri bangsaku telah menjadi kejam seperti burung unta di
padang pasir.
Emas yang tadinya murni sudah berubah
kemuliaannya karena suasana dunia yang gelap itu merasuk kehidupannya. Akhirnya terhempas di
pojok-pojok jalan. Di pojok jalan sudah menunggu seorang perempuan yang namanya
wanita Babel yang akan merekrut dia.
Amsal 7:12
7:12 sebentar ia di jalan dan sebentar di lapangan, dekat setiap
tikungan ia menghadang.
Sungai yang lain di Eden adalah Gihon,
Hidekel atau Tigris dan berakhir dengan Efrat yang artinya berbuah-buah. Hidekel
artinya suara yang cepat dan tajam. Berarti tidak menunda-nunda waktu dan
menerima ketajaman Firman, demi kita menikmati Eden.
Mari kita
mengapresiasi, lihatlah
Kristus Yesus hancur tubuhNya untuk membenarkan kita. Di mana rasa terima kasih kita kepada Tuhan ?. Tuhan ampunilah kami.
Tuhan Memberkati.
GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 085241270477
Email: imamat_raja@yahoo.com
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar