Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan
Yesus Kristus.
Yeremia 4:5-7
4:5 Beritahukanlah di Yehuda dan kabarkanlah di
Yerusalem: Tiuplah sangkakala di dalam negeri, berserulah keras-keras:
"Berkumpullah dan marilah kita pergi ke kota-kota yang berkubu!"
4:6 Angkatlah panji-panji ke arah Sion! Cepat-cepatlah
kamu mengungsi, jangan tinggal diam! Sebab Aku mendatangkan malapetaka dari
utara dan kehancuran yang besar.
4:7 Singa telah bangkit dari belukar, pemusnah
bangsa-bangsa telah berangkat, telah keluar dari tempatnya untuk membuat
negerimu menjadi tandus; kota-kotamu akan dijadikan puing, tidak ada yang
mendiaminya.
Tuhan
melukiskan betapa dahsyatnya bila terjadi serbuan dari sebelah utara. Itulah
pekerjaan kuasa Babel. Babel yang ini yang disebut negeri besar atau kota besar
dan juga disebut wanita pelacur. Gambarannya ada pada Wahyu pasal 17 dan 18.
Pada zaman Israel, kerajaan Babel ini secara real memang ada di sebelah utara
Israel.
Di
sini yang Tuhan himbau adalah orang Yehuda, penduduk Yerusalem dan sekaligus disinggung
tentang Sion. Jadi ini adalah jawaban keluh kesah mereka. Tuhan jawab
membuktikan bahwa Tuhan tidak melupakan mereka. Yehuda dan penduduk Yerusalem
ini digambarkan
sebagai isteri Tuhan
yang tidak setia. Di situ ada dua suku yaitu Yehuda dan Benyamin, kerajaan di
selatan. Kemudian 10 suku, kerajaan bagian utara yang ibu kotanya Samaria,
disebut Tuhan isteri yang murtad. Itu sudah kita lewati dalam Yeremia 4:1.
Yeremia 4:1
4:1 "Jika engkau mau kembali, hai Israel,
demikianlah firman TUHAN, kembalilah engkau kepada-Ku; dan jika engkau mau
menjauhkan dewa-dewamu yang menjijikkan, tidak usahlah engkau melarikan diri
dari hadapan-Ku!
Tuhan
melihat ada indikasi mereka mau kembali. Sehingga Tuhan bicara kalau mau
kembali maka Tuhan langsung bicara suasana mempelai yaitu kebenaran, keadilan
dan kesetiaan. Itu adalah warna nikah Kristus dengan gereja atau warna nikah
Tuhan dengan umatNya.
Hosea 2:18
2:18 Aku akan menjadikan engkau isteri-Ku untuk selama-lamanya dan Aku
akan menjadikan engkau isteri-Ku dalam keadilan dan kebenaran, dalam kasih
setia dan kasih sayang.
Yang
akan kita bicarakan kali ini adalah tentang isteri yang tidak setia.
Yeremia 4:6
4:6 Angkatlah panji-panji ke arah Sion! Cepat-cepatlah
kamu mengungsi, jangan tinggal diam! Sebab Aku mendatangkan malapetaka dari
utara dan kehancuran yang besar.
Dalam
study sebelumnya kita sudah mengikuti bagaimana panji-panji itu. Panji adalah
tanda yang diangkat lebih tinggi dari yang lain agar dapat dilihat sejauh
mungkin. Panji juga adalah pesan khusus atau pesan kilat kepada seseorang.
Sekali
lagi ini adalah jawaban terhadap tanggapan orang Sion dan Yerusalem bahwa Tuhan sudah meninggalkan dan melupakan
mereka. Di sini Tuhan membuktikan “Aku tidak meninggalkan kamu, Aku tidak melupakan kamu”.
IsteriNya walaupun tidak setia tetapi ada dalam pikiran dan hati Tuhan, itu
sebabnya Tuhan menjawab. Ketika ada ancaman yang mau menyerbu mereka maka Tuhan
arahkan supaya mereka segera mengungsi. Karena serbuan itu besar sekali dan
akan menyebabkan ketandusan dan sebagainya.
Ini
nubuatan untuk kita gereja Tuhan bahwa di depan ini sesungguhnya kita terancam.
Ada serbuan yang hebat sekali yang akan menerjang gereja Tuhan. Kalau gereja
Tuhan tidak diberi peringatan dari Tuhan, dia jalan saja dan akhirnya dia kena
sambar dari serbuan Babel itu. Roh Babel sekarang ini bekerja keras lewat
handphone. Di udara ini bergentayangan roh najis. Tinggal saudara tindis maka
di handphone saudara melihat pergerakan-pergerakan Babel (roh najis).
Tujuan
iblis untuk menghancurkan kita gereja Tuhan yang adalah calon mempelai wanita
untuk Kristus karena kita sedang bertunangan. Kalau kita tidak waspada,
hancurlah kita. Makanya dengan datangnya suara sangkakala ini adalah peringatan
kepada kita bahwa Tuhan tetap ingat saudara dan Tuhan tidak lupa akan Sion.
Yesaya 49:8 (Perikop: Sion dipulihkan)
49:8 Beginilah firman TUHAN: "Pada waktu Aku
berkenan, Aku akan menjawab engkau, dan pada hari Aku menyelamatkan, Aku akan
menolong engkau; Aku telah membentuk dan memberi engkau, menjadi perjanjian
bagi umat manusia, untuk membangunkan bumi kembali dan untuk membagi-bagikan
tanah pusaka yang sudah sunyi sepi,
Ini
tanggapan Tuhan terhadap ayat 14.
Yesaya 49:14
49:14 Sion berkata: "TUHAN telah meninggalkan aku
dan Tuhanku telah melupakan aku."
Bukti
bahwa Tuhan tidak melupakan mereka dan tidak melupakan saudara, ada suara
sangkakala yang nyaring dan keras diperdengarkan kepada saudara.
Yesaya 49:15-16
49:15 Dapatkah seorang perempuan melupakan bayinya,
sehingga ia tidak menyayangi anak dari kandungannya? Sekalipun dia
melupakannya, Aku tidak akan melupakan engkau.
49:16 Lihat, Aku telah melukiskan engkau di telapak
tangan-Ku; tembok-tembokmu tetap di ruang mata-Ku.
Sudah
dilukis berarti sudah ada dalam rencana perbuatan ajaib Tuhan. Tetapi semua ini harus ditanggapi lebih dahulu
oleh kita dengan mendengarkan suara Firman. Untuk Sion, untuk Yerusalem, untuk
Yehuda, beda penampilan Tuhan untuk Israel yang 10 suku yang lain. Tidak ada
disebutkan suara bunyi sangkakala bagi mereka.
Jadi, Firman Tuhan yang bagaikan bunyi
sangkakala yang keras itu adalah Firman Tuhan yang keras yang diperdengarkan di
dalam sidang jemaat. Sekalipun itu berisi teguran yang keras tetapi itu adalah
jawaban Tuhan agar kita nyaman, kita aman dan kita ada dalam lindungan Tuhan.
Tuhan mengarahkan kita untuk berada dalam lindungan Tuhan. Tetapi sayangnya
banyak yang bereaksi salah. Ketika suara sangkakala, teguran yang keras itu
diperdengarkan, yang sebenarnya di dalamnya punya nilai untuk memberi
kesempatan dia mengungsi agar aman dari serbuan, tetapi malah ditanggapi salah.
Puji Tuhan kalau jemaat tidak menanggapi salah terhadap tampilnya Firman Tuhan sekalipun
sekeras bunyi
sangkakala dan tajam seperti pedang bermata dua.
Apalagi
pasal yang 49 ini ada di dalamnya tentang mulut hamba Tuhan yang bagaikan
pedang, bagaikan anak panah yang runcing. Itu adalah bagian-bagian dari bukti
jawaban Tuhan bahwa Tuhan tidak meninggalkan. Bukti bahwa Tuhan tidak
meninggalkan ada pedang yang tajam bermain dalam gereja, ada Firman Tuhan yang
bekerja di dalam gereja. Itu bukan berarti Tuhan membenci atau meninggalkan
tetapi untuk mempersiapkan saya dan saudara agar kita luput dari serbuan Babel.
Sekarang
ini Babel bekerja keras, gereja palsu bekerja keras sudah terang-terangan.
Mulai dari gereja setan sudah bekerja. Ada yang tampil dengan label ‘gereja
suci akhir zaman’ padahal najis di dalamnya. Dan ini akan mengabungkan seluruh
dunia, akan mengkait seluruh masyarakat dunia untuk menerjang saudara. Sebab itu perhatikan Firman yang Tuhan berikan
setajam apapun supaya luput.
Yesaya 49:2
49:2 Ia telah membuat mulutku sebagai pedang yang
tajam dan membuat aku berlindung dalam naungan tangan-Nya. Ia telah membuat aku
menjadi anak panah yang runcing dan menyembunyikan aku dalam tabung panah-Nya.
Kalau
tadi suara sangkakala, suara yang keras, peringatan yang keras maka pada ayat 2
ini mulut hamba Tuhan tampil bagaikan pedang yang tajam. Untuk apa? Apakah
untuk cari gara-gara? Tidak! Ini membuktikan jawaban bahwa Tuhan tidak lupa kita.
Bahkan dikatakan kita digambar di telapak tanganNya, sudah ada dalam rancangan
Tuhan, Tuhan sedang membangun kita.
Jadi
si pemberita disembunyikan oleh Tuhan dan yang mau mendengar berita juga
disembunyikan, disingkirkan Tuhan. Kenapa gereja Tuhan menanggapi salah. Saya heran membaca situasi
sekarang ini. Tidak sedikit yang tidak lagi mendekatkan dirinya kepada Tuhan.
Walaupun mulutnya masih menyebut nama Tuhan. Sebab ciri keadaan akhir zaman
dari 18 dosa akhir zaman dalam II Timotius pasal 3, salah satunya tidak tahu
berterima kasih. Sudah ditolong oleh Tuhan, lewat hamba Tuhan menolong
kehidupan itu, sudah diatur kehidupannya tetapi berbalik menyerang hamba Tuhan
yang dipakai oleh Tuhan menolong kehidupan itu. Apakah ini bukti bahwa
kehidupan ini menerima suara Firman? Apakah ini tanggapan bahwa kehidupan itu
menerima suara bunyi sangkakala yang keras?
Yesaya 49:15-17
49:15 Dapatkah seorang perempuan melupakan bayinya,
sehingga ia tidak menyayangi anak dari kandungannya? Sekalipun dia
melupakannya, Aku tidak akan melupakan engkau.
49:16 Lihat, Aku telah melukiskan engkau di telapak
tangan-Ku; tembok-tembokmu tetap di ruang mata-Ku.
49:17 Orang-orang yang membangun engkau datang
bersegera, tetapi orang-orang yang merombak dan merusak engkau meninggalkan engkau.
Dalam
terjemahan yang lain adalah “tetapi orang-orang yang merombak dan merusak
engkau meninggalkan engkau dengan tergesa-gesa”. Saya dan saudara tidak usah
risau, Tuhan tidak meninggalkan kita. Bukti Tuhan tidak meninggalkan kita ada
suara Firman Tuhan yang tampil keras kita dengar. Hanya orang yang akan merusak
kita yang akan pergi meninggalkan kita tergesa-gesa. Tetapi yang akan membangun
engkau datang bersegera.
Kalau
kehidupan saudara ada pada rel atau jalannya Tuhan maka akan datang orang yang
ikut membangun kita. Sebab ditulis dalam tangan Tuhan maka Tuhan tidak akan
lupakan. Siapa yang menjadi tangan Tuhan di dalam gereja? Itulah yang menjadi
pelayan Tuhan di dalam gereja.
Di
akhir zaman ini kita terancam, gereja Tuhan terancam, siapa yang bisa menolong
kita. Itu sebabnya Sion berkata “Tuhan meninggalkan kita” karena mereka merasa kalau
Tuhan meninggalkan maka ada yang akan mencelakakan mereka. Karena mereka melihat situasi yang tergambar di
depannya seakan-akan Tuhan sudah tinggalkan, namun tidak! Tuhan tidak pernah
lupa. Percaya Tuhan tidak tinggalkan saudara, Tuhan tidak pernah melupakan
saudara. Menghadapi kemelut apapun jangan saudara berpikir “Tuhan sudah
melupakan saya”.
Itu
sebabnya perlu suara nafiri dikumandangkan.
Bilangan 10:9
10:9 Dan apabila kamu maju berperang di negerimu
melawan musuh yang menyesakkan kamu, kamu harus memberi tanda semboyan
dengan nafiri, supaya kamu diingat di hadapan TUHAN, Allahmu, dan
diselamatkan dari pada musuhmu.
Suara
yang diperdengarkan seperti suara nafiri, itulah suara Firman yang datang
dengan keras.
Yesaya 58:1
58:1 Serukanlah kuat-kuat, janganlah tahan-tahan!
Nyaringkanlah suaramu bagaikan sangkakala, beritahukanlah kepada umat-Ku
pelanggaran mereka dan kepada kaum keturunan Yakub dosa mereka!
Suara
nafiri ini diperdengarkan membuktikan bahwa kita diingat oleh Tuhan. Kalau
saudara mau diingat oleh Tuhan, jangan tolak suara Firman. Ironis, sangat menyebalkan hati Tuhan kalau
saudara yang mengerti rencana Tuhan kemudian menolak, sakit hati dan tersinggung
ketika mendengar Firman dan lupa akan pertolongan-pertolongan yang pernah
diterima.
Yehuda,
Yerusalem dan Sion ini memang kelompok yang satu. Sion itu ada di Yerusalem.
Yehuda itu adalah kerajaan yang ibu kotanya Yerusalem. Perhatikan, Tuhan benar-benar
telah melukis di tanganNya Sion dan Yerusalem. Bukit Sion ada di kota
Yerusalem, di kota Yerusalem ada bukit Zaitun, bukit Moria dan bukit Golgota.
Sekarang
bagaimana seharusnya kita menanggapi ini.
Yeremia 4:5
4:5 Beritahukanlah di Yehuda dan kabarkanlah di
Yerusalem: Tiuplah sangkakala di dalam negeri, berserulah keras-keras:
"Berkumpullah dan marilah kita pergi ke kota-kota yang berkubu!"
Ayat
ini terbagi tiga hal:
1.
Suara
itu memperingatkan datangnya bahaya
Maksudnya supaya
peringatan ini serius kita tanggapi bahwa ada bahaya di depan kita, untuk itu
perlu suara sangkakala.
Yehezkiel 33:5
33:5 Ia
mendengar suara sangkakala, tetapi ia tidak mau diperingatkan, darahnya
tertimpa kepadanya sendiri. Kalau ia mau diperingatkan, ia menyelamatkan nyawanya.
Mendengarkan suara
sangkakala tetapi tidak mau diperingatkan. Jadi peringatan Tuhan itu dalam
bentuk suara sangkakala. Ada bahaya tetapi tidak mau diperingatkan, tidak mau
diberitahu bahwa apa yang anda lakukan itu bisa mengundang bencana bagi dirimu
bahkan kebinasaan. Tetapi peringatan tidak mau ditanggapi itu sangat keliru.
Ini Yehuda, ini
Yerusalem, ini Sion, Tuhan buktikan bahwa Tuhan tidak lupa maka Tuhan datang
memberi peringatan dalam bentuk suara sangkakala. Ini adalah peringatan yang keras.
Kalau bicara dengan
seorang yang sedikit tuli maka kita bisa bicara lebih dekat. Kalau sudah agak tuli
maka kita harus bicara dengan keras dekat telinganya sampai dia kaget. Makanya
jangan kita pura-pura tuli. Adapun datangnya suara Firman itu bukan untuk
menjebak dan mencelakakan kita tetapi justru supaya kita terhindar dari serbuan Babel dan kita aman terlindung
di dalam kepak
sayap Tuhan.
Yehezkiel 33:17-19,7
33:17
Tetapi teman-temanmu sebangsa berkata: Tindakan Tuhan tidak tepat! Padahal
tindakan mereka yang tidak tepat.
33:18
Jikalau orang benar berbalik dari kebenarannya dan melakukan kecurangan, ia
harus mati karena itu.
33:19
Sebaliknya, kalau orang fasik bertobat dari kefasikannya dan ia melakukan
keadilan dan kebenaran, ia pasti hidup karena itu.
33:7 Dan
engkau anak manusia, Aku menetapkan engkau menjadi penjaga bagi kaum Israel.
Bilamana engkau mendengar sesuatu firman dari pada-Ku, peringatkanlah mereka
demi nama-Ku.
Yang bertugas untuk
meniup sangkakala adalah hamba Tuhan, gembala-gembala. Ayat 17 itu adalah orang
yang mendengar bunyi sangkakala lalu ditanggapi miring, malah Tuhan yang
disalahkan. Tetapi sebenarnya yang merasakan dan mendengar adalah Yehezkiel, Yehezkiel
yang kena bukan Tuhan. Coba saudara bayangkan bagaimana perasaan hamba Tuhan
yang menyuarakan demi keselamatan dan malah dibilangi “tindakanmu tidak
benar!”. Mungkin saat mendengar belum
berbunyi, tetapi hati sudah berbicara dan di luar akan berbunyi! Ini berarti
tidak mau lepas dari ancaman dan mau jalan terus.
Yehezkiel 33:8-9
33:8
Kalau Aku berfirman kepada orang jahat: Hai orang jahat, engkau pasti mati! --
dan engkau tidak berkata apa-apa untuk memperingatkan orang jahat itu supaya
bertobat dari hidupnya, orang jahat itu akan mati dalam kesalahannya, tetapi
Aku akan menuntut pertanggungan jawab atas nyawanya dari padamu.
Kalau tidak
memperingatkan maka itu menjadi masalah bagi hamba Tuhan yang tidak mau buka
suara. Diterima atau tidak, saya tetap mau bicara sebab yang punya sorga bukan
orang yang ditegur itu tetapi Tuhan yang punya sorga. Saya tidak mau
menimbulkan masalah dengan Tuhan. Hamba Tuhan kalau tidak mau menimbulkan
masalah dengan Tuhan maka jangan segan-segan sampaikan peringatan Tuhan kepada umat Tuhan.
Lebih baik saya sekarang
dibenci dan ditolak banyak orang tetapi jangan Tuhan yang tolak saya. Yang
banyak menolak dan seringkali menolak justru orang-orang yang banyak mendapat pertolongan. Bahkan dapat
dikatakan hidupnya Tuhan pakai ditangani
oleh orang yang dia benci itu.
Coba saudara evaluasi kembali
hidup rohanimu. Dulu saya datang hidupku begini dan begitu kemudian saya
ditolong oleh seseorang. Kenapa
tega malah menikam orang itu dari
belakang! Makanya sukar orang seperti itu untuk berhasil. Hidup seperti itu
akan berakhir pada pelukan Babel, bukan pelukan Yerusalem. Keduanya perempuan. Yerusalem disebut isteri Anak Domba
Allah, Babel juga disebut perempuan pelacur, isterinya iblis. Mana kita pilih,
mau jatuh pada pelukan Babel atau jatuh pada pelukan Yerusalem di mana kita
dipeluk oleh Kristus.
Makanya saya sebagai
hamba Tuhan tidak tendeng aling-aling, saya harus bicara. Begitu jiwa itu
dipercayakan Tuhan untuk saya gembalakan maka saya tidak akan membuat dia
tenang dengan dosanya. Sampai dia damai dengan Tuhan baru saya tenang. Sebab
Tuhan mengasihinya dan saya juga mengasihi dia. Biarpun yang duduk di situ
wakil gubernur, gubernur atau presiden, di hadapan Tuhan kita sama. Sebagai
gembala saya harus menolong dia. Keberhasilan yang dimiliki dalam dunia bukan
berarti itu juga keberhasilan ke sorga. Siapa yang menentukan keberhasilan ke
sorga? Itulah gembala. Makanya gembala itu pegang peran besar dalam
membangun rohani jemaat.
I Timotius 4:16
4:16
Awasilah dirimu sendiri dan awasilah ajaranmu. Bertekunlah dalam semuanya itu,
karena dengan berbuat demikian engkau akan menyelamatkan dirimu dan semua orang
yang mendengar engkau.
Keselamatan jemaat ada di
pundak gembala. Salah gembala menangani maka hancurlah kita semua.
2.
Berkumpullah
Yeremia 4:5
4:5
Beritahukanlah di Yehuda dan kabarkanlah di Yerusalem: Tiuplah sangkakala di
dalam negeri, berserulah keras-keras: "Berkumpullah dan marilah
kita pergi ke kota-kota yang berkubu!"
Jangan cari selamat
sendiri-sendiri. Tomas karena mencari selamat sendiri sementara yang 10
berkumpul maka Tomas kehilangan tujuh hal. Tetapi Petrus bersama 9 temannya,
mereka tetap berkumpul. Tetapi Tuhan masih tetap ingat Tomas. Sehingga ketika
dia berkumpul bersama 10 temannya, Tuhan tampil. Tetapi disayangkan dia
sudah kehilangan 7 hal. Jadi kalau kita tidak berkumpul di dalam satu kekuatan
Firman bunyi suara sangkakala yang memperingatkan kita, lalu kita jalan sendiri
maka kita akan kehilangan 7 hal ini.
Tomas benar-benar
kehilangan 7 perkara dan ini jangan terjadi pada saudara. Ini yang harus kita
perhatikan baik-baik.
Yohanes 20:19
20:19
Ketika hari sudah malam pada hari pertama minggu itu berkumpullah
murid-murid Yesus di suatu tempat dengan pintu-pintu yang terkunci karena
mereka takut kepada orang-orang Yahudi. Pada waktu itu datanglah Yesus dan
berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata: "Damai sejahtera bagi
kamu!"
Mereka berkumpul sebab
ancaman ada di sekitar mereka. Ini pembelajaran bagi kita, Gereja sedang
diancam roh Babel, bila kita tidak berkumpul maka habislah kita.
1)
10
murid mendapatkan ucapan damai sejahtera sampai 3 kali, Tomas hanya menerima 1
kali.
Yohanes 20:19,21,26
20:19
Ketika hari sudah malam pada hari pertama minggu itu berkumpullah murid-murid
Yesus di suatu tempat dengan pintu-pintu yang terkunci karena mereka takut
kepada orang-orang Yahudi. Pada waktu itu datanglah Yesus dan berdiri di
tengah-tengah mereka dan berkata: "1Damai
sejahtera bagi kamu!"
20:21
Maka kata Yesus sekali lagi: "2Damai
sejahtera bagi kamu! Sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga sekarang
Aku mengutus kamu."
20:26
Delapan hari kemudian murid-murid Yesus berada kembali dalam rumah itu dan
Tomas bersama-sama dengan mereka. Sementara pintu-pintu terkunci, Yesus datang
dan Ia berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata: "3Damai sejahtera bagi kamu!"
Tidak
ada yang memaksa kita untuk berkumpul tetapi Firman Tuhan mengajar untuk kita
berkumpul. Kalau mengabaikan Firman dan tidak mau berkumpul maka silahkan
kehilangan damai sejahtera.
Berkumpul
di sini tidak sembarang tetapi karena ada kebenaran Firman yang kita terima.
Bukannya berkumpul karena membenci seseorang. Lihat saja sekarang, orang yang dulu tidak
senang dengan si A, malah kini berkumpul dengan dia karena membenci
pendeta B. Memang orang-orang akan beraliansi
tetapi tujuannya apa. Herodes dan Pilatus bersahabat karena mau melawan Yesus.
Padahal sebelum melawan Yesus mereka bermusuhan.
2)
10
murid dua kali melihat tangan Yesus yang berlubang, Tomas hanya satu kali.
Yohanes 20:20
20:20
Dan sesudah berkata demikian, Ia menunjukkan tangan-Nya dan lambung-Nya kepada
mereka. Murid-murid itu bersukacita ketika mereka melihat Tuhan.
3)
10
murid ketika melihat Yesus mereka bersukacita. Tetapi Tomas tidak bersukacita, malah
sedih.
4)
10
murid berbahagia, tetapi Tomas tidak berbahagia. “engkau percaya karena
melihat” maka Tomas tidak berbahagia. Karena dia percaya sesuatu setelah melihat.
Yohanes 20:29
20:29
Kata Yesus kepadanya: "Karena engkau telah melihat Aku, maka engkau
percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya."
5)
10
murid mendapat hembusan nafas dari Yesus, tetapi Tomas tidak.
Yohanes 20:22
20:22
Dan sesudah berkata demikian, Ia mengembusi mereka dan berkata: "Terimalah
Roh Kudus.
Tomas
kehilangan kesempatan Yesus menghembusinya dengan Roh Kudus.
6)
10
murid mendapat mandat pengutusan, tetapi Tomas tidak
Yohanes 20:21
20:21
Maka kata Yesus sekali lagi: "Damai sejahtera bagi kamu! Sama seperti Bapa
mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku mengutus kamu."
7)
10
murid mendapat mandat pengampunan,
tetapi Tomas tidak.
Yohanes 20:23
20:23
Jikalau kamu mengampuni dosa orang, dosanya diampuni, dan jikalau kamu
menyatakan dosa orang tetap ada, dosanya tetap ada."
Tomas
tidak mendapatkan wibawa sorga ini.
Semua ini terjadi setelah kebangkitan Kristus.
Itu sebabnya dalam
Yeremia 4:5 tadi ada ajakan berkumpul. Dan berkumpul ini memang adalah sifat
domba. Sekalipun domba ada di padang penggembalaan, ketika ada binatang buas
mau menyergap, segera mereka berkumpul. Tetapi yang jalan sendiri itu yang
nanti dimangsa serigala. Itu sebabnya Tuhan ajar kita dalam Yeremia 4:5 ini agar
kita memiliki sifat domba yang dengar-dengaran dan taat.
Di depan kita ini ada
pekerjaan yang besar. Kalau kita tidak kumpul, tidak serempak, kerja
sendiri-sendiri maka saya mau katakan, serigala dan macan tutul akan tertawa.
Oleh sebabnya mari kita rapatkan barisan menghadapi pekerjaan yang besar ini.
Ini adalah sesuatu yang
nanti akan memuncak. Kalau sekarang tidak menggalakkan diri untuk berkumpul, bagaimana nanti
ketika suara sangkakala yang terakhir.
Matius 24:31
24:31
Dan Ia akan menyuruh keluar malaikat-malaikat-Nya dengan meniup sangkakala yang
dahsyat bunyinya dan mereka akan mengumpulkan orang-orang pilihan-Nya dari
keempat penjuru bumi, dari ujung langit yang satu ke ujung langit yang lain.
Mungkin sekarang kita
berpikir “bagaimana suara sangkakala
belum sampai-sampai di ujung bumi” tetapi Firman Tuhan sudah menjamin bahwa
suara Tuhan sudah sampai di ujung bumi. Tidak mungkin Firman Tuhan itu bohong.
Roma 10:18
10:18
Tetapi aku bertanya: Adakah mereka tidak mendengarnya? Memang mereka telah
mendengarnya: "Suara mereka sampai ke seluruh dunia, dan perkataan mereka
sampai ke ujung bumi."
Sekarang kita tidak usah
berpikir tentang ujung bumi. Sekarang kita pikirkan tentang diri kita. Apakah
saudara sudah mendengar dan memperhatikan bunyi sangkakala ini yaitu Firman
yang keras. Jangan dulu pikirkan orang lain, pikirkan dulu diri saudara. Apakah saudara adalah orang yang
akan masuk dalam poin ini. Jangan-jangan tidak masuk.
Kalau sekarang ini kita
tidak membiasakan mendengar suara bunyi sangkakala, tidak mendengar suara
Firman Tuhan yang tajam dan keras, maka nanti tidak akan tanggap mendengarkan
bunyi sangkakala ini. Karena tidak membiasakan telinga mendengar akhirnya tidak tanggap.
Yesaya 6:9
6:9
Kemudian firman-Nya: "Pergilah, dan katakanlah kepada bangsa ini:
Dengarlah sungguh-sungguh, tetapi mengerti: jangan! Lihatlah sungguh-sungguh,
tetapi menanggap: jangan!
Bagaimana kita bisa
seperti ini kalau tidak dari sekarang menggunakan telinga dan mata untuk
melihat pergerakan, karena kita ditulis Tuhan di telapak tanganNya. Orang yang
ditulis oleh Tuhan di telapak tangan Tuhan terasa pekerjaan Tuhan menggarap
kehidupannya. Terasa ketika
dia mendengar bunyi sangkakala lalu dia memperhatikan karena itu tanda dia
dipeduli oleh Tuhan dan dia menikmati Firman. Sebagai suami menikmati, sebagai
isteri menikmati, sebagai anak menikmati dan satu ketika akan berkumpul. Sebelum
terjadi perkumpulan yang akbar, mulailah dari persekutuan yang kecil-kecil ini
supaya jangan kita kehilangan 7 hal seperti Tomas.
Kita harus memperhatikan
ini karena akan terjadi pemuncakannya dalam Matius 24:31. Itu masih dalam tubuh
nafsani. Tetapi kalau sudah mati akan dibangkitkan. Mempelai wanita yang
disingkirkan itu diubahkan sekejab mata dan berkumpul dengan orang yang mati dalam
Tuhan yang sudah dibangkitkan untuk berkumpul di awan-awan yang permai.
I Tesalonika 4:16-17
4:16
Sebab pada waktu tanda diberi, yaitu pada waktu penghulu malaikat berseru dan
sangkakala Allah berbunyi, maka Tuhan sendiri akan turun dari sorga dan mereka
yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit;
4:17
sesudah itu, kita yang hidup, yang masih tinggal, akan diangkat bersama-sama
dengan mereka dalam awan menyongsong Tuhan di angkasa. Demikianlah kita akan
selama-lamanya bersama-sama dengan Tuhan.
Yang hidup inilah yang
akan disingkirkan. Kenapa disingkirkan? Karena terancam oleh ular naga, maka
Tuhan merebut dengan cepat dan tegas, itulah yang disebut harpaso. Lalu diterbangkan ke padang belantara selama 3,5 tahun.
Setelah itu kita bergabung dengan orang mati yang dibangkitkan, bertemu Yesus
di awan-awan. 75 hari kita di angkasa, kemudian kita turun ke bumi. Secara
total kita menguasai markasnya iblis di angkasa. Di situlah baru dibuktikan
bahwa musuh-musuh kita takluk di bawah kaki kita.
Jangan saudara takluk kepada
musuh, kita yang harus menaklukkan musuh. Ini yang harus kita renungkan
hari-hari terakhir ini. Jangan jadi Kristen yang cengeng. Tuhan mengingat
saudara. Bukti Tuhan mengingat saudara adalah dengar suara Firman. Kalau
mendengar suara Firman itu bukti Tuhan tidak melupakan kita, jangan ditolak.
3.
Mari
kita pergi ke kota-kota yang berkubu
Yeremia 4:5
4:5
Beritahukanlah di Yehuda dan kabarkanlah di Yerusalem: Tiuplah sangkakala di
dalam negeri, berserulah keras-keras: "Berkumpullah dan marilah kita
pergi ke kota-kota yang berkubu!"
Pertama tadi mendapat peringatan
dari si penunggu, dari gembala, kemudian berkumpul. Setelah berkumpul ada
ajakan untuk bersama pergi ke kota berkubu. Bukan lagi mencari tetapi “mari
kita pergi ke kota-kota yang berkubu”. Berarti pergi untuk mendapatkan
perlindungan, ini yang kita dambakan. Orang-orang yang mendapat perlindungan
ini adalah orang yang dari sekarang ini pengharapannya akan kedatangan Tuhan
tidak pernah pupus, tetap membara, sehingga dia melayani dengan berkobar-kobar
karena ada kerinduan hati untuk bertemu dengan Kekasihnya yaitu Tuhan Yesus.
Itu adalah pengharapan baginya.
Ibrani 6:18
6:18
supaya oleh dua kenyataan yang tidak berubah-ubah, tentang mana Allah tidak
mungkin berdusta, kita yang mencari perlindungan, beroleh dorongan yang kuat
untuk menjangkau pengharapan yang terletak di depan kita.
Tuhan bukan manusia yang
suka berdusta.
Bilangan 23:19
23:19 Allah bukanlah manusia, sehingga Ia
berdusta bukan anak manusia, sehingga Ia menyesal. Masakan Ia berfirman dan
tidak melakukannya, atau berbicara dan tidak menepatinya?
Ternyata manusia ini suka
berdusta, suami dustai isteri, isteri dustai suami, anak dustai orang tua,
tetapi Tuhan tidak pernah berdusta.
Ibrani 6:19
6:19
Pengharapan itu adalah sauh yang kuat dan aman bagi jiwa kita, yang telah
dilabuhkan sampai ke belakang tabir,
Ini adalah orang yang punya pengharapan akan kedatangan Yesus
pada kali yang kedua. Dia mengharapkan kedatangan Tuhan Yesus pada kali kedua,
ini kedatangan Mempelai Laki-laki sorga. Itulah kubu, itulah kota segi empat,
ruangan maha suci, di situ kita taruh pengharapan, di situ tempat yang aman.
Jadilah orang Kristen yang merindu menjadi Mempelai Wanita, menjadi peti untuk menerima
tutup peti dengan dua kerub, itulah Bapa, Roh Kudus dan Anak Allah
yang menaungi kita dibawa kepak sayapNya.
Ayub 11:18-19
11:18
Engkau akan merasa aman, sebab ada harapan, dan sesudah memeriksa kiri kanan,
engkau akan pergi tidur dengan tenteram;
11:19
engkau akan berbaring tidur dengan tidak diganggu, dan banyak orang akan
mengambil muka kepadamu.
Mengapa dia bisa pergi
tidur dengan tenteram? Karena dia punya
pengharapan bahwa kekasihnya tidak jauh, Dia hanya sejauh doa. Berarti tangan
kekasihnya itu memeluk dia. Dengan apa? Dengan Firman dan RohNya.
Kidung Agung 2:6
2:6
Tangan kirinya ada di bawah kepalaku, tangan kanannya memeluk aku.
Dia melihat kiri, ada
tangan Tuhan di kepalanya, Dia menoleh ke kanan ada tangan Tuhan memeluknya,
maka amanlah dia. Ada Firman Tuhan, ada Roh Kudus, itulah pekerjaan tangan Tuhan yang
disuarakan oleh hamba Tuhan.
Kidung Agung 8:3
8:3
Tangan kirinya ada di bawah kepalaku, tangan kanannya memeluk aku.
Sampai dua kali
disebutkan ayat ini. Ini menunjukkan bahwa yang dipeluk oleh Tuhan ini adalah
kehidupan yang mau dua menjadi satu, mau menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Artinya
dia mengerti apa itu nikah dua menjadi
satu. Makanya jangan permainkan nikah agar kita dipeluk oleh Kekasih kita. Karena
kita punya pengharapan maka kita pasti bisa tidur. Tetapi jangan juga tidur
seperti orang malas, kita harus tidur seperti orang berpengharapan. Bukannya
mau merendahkan yang tidak bisa tidur, kalau ada yang tidak bisa tidur lebih
baik duduk berdoa. Itu lebih lagi nilainya.
Amsal 3:16
3:16
Umur panjang ada di tangan kanannya, di tangan kirinya kekayaan dan kehormatan.
Yerusalem itu ada
hubungannya dengan tangan kanan. Kekayaan dan kehormatan itu adalah miliknya
Yesus. Ada 7 hal yang dimiliki oleh Yesus, di sini baru dua hal yang Dia
berikan. Jadi masih ada 5 hal yang mau Tuhan berikan kepada kita.
Wahyu 5:12
5:12
katanya dengan suara nyaring: "Anak Domba yang disembelih itu layak untuk
menerima 1kuasa, dan 2kekayaan, dan 3hikmat, dan 4kekuatan, dan 5hormat, dan 6kemuliaan, dan 7puji-pujian!"
Kenapa kita kehilangan pengharapan,
Tuhan masih menyediakan 5 lagi. Tuhan rindu kita duduk bersama dengan Dia dan
memiliki sama seperti Yang Tuhan miliki. Makanya terimalah Firman Tuhan, jangan
tolak. Jangan menjadi kehidupan Kristen yang tidak tahu berterima kasih kepada
Tuhan.
Kita
semua memiliki pengharapan. Tangan Tuhan kekasih kita siap memeluk kita. Kalau
suara Firman datang memperingatkan kita terimalah itu. Karena ada penunggu yang
dipercaya Tuhan untuk menyampaikan peringatanNya. Penunggu itu bertanggung
jawab akan jiwa kita.
I Petrus 2:25
2:25 Sebab dahulu kamu sesat seperti domba, tetapi
sekarang kamu telah kembali kepada gembala dan pemelihara jiwamu.
Gembala
pemelihara jiwa itu adalah Tuhan Yesus dan Dia percayakan kepada
gembala-gembala. Itu sebabnya Tuhan sangat tersinggung, Tuhan marah kepada
gembala-gembala.
Yeremia 23:2
23:2 Sebab itu beginilah firman TUHAN, Allah Israel,
terhadap para gembala yang menggembalakan bangsaku: "Kamu telah membiarkan
kambing domba-Ku terserak dan tercerai-berai, dan kamu tidak menjaganya. Maka
ketahuilah, Aku akan membalaskan kepadamu perbuatan-perbuatanmu yang jahat,
demikianlah firman TUHAN.
Dianggap
oleh Tuhan jahat kalau gembala tidak menjaga domba-domba. Maaf bapak ibu, bukan
nanti datang membesuk saudara baru itu berarti menjaga. Di kamar saya memeriksa
Firman dan bersujud berdoa untuk mengunjuk-unjuk saudara kepada Tuhan. Itulah
tugas kami.
Tuhan
memberkati.
GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 085241270477
Email: imamat_raja@yahoo.com
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar