Salam
sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Yohanes 3:22-24
3:22 Sesudah itu
Yesus pergi dengan murid-murid-Nya ke tanah Yudea dan Ia diam di sana
bersama-sama mereka dan membaptis.
3:23 Akan tetapi
Yohanes pun membaptis juga di Ainon, dekat Salim, sebab di situ banyak air, dan
orang-orang datang ke situ untuk dibaptis,
3:24 sebab pada
waktu itu Yohanes belum dimasukkan ke dalam penjara.
Ini
adalah pergerakan penginjilan dari Yesus Kristus bersama murid-muridNya.
Pergerakan Firman penginjilan mulai dari Yerusalem, Yudea, Samaria dan sampai
ke ujung bumi. Itu adalah titipan Tuhan yang harus dikerjakan oleh gereja
Tuhan. Kemudian di penghujung akhir zaman berbalik arah, dari ujung bumi
berbalik ke Yerusalem. Sekarang ini adalah masanya di mana Firman pengajaran
dari ujung bumi yang dikatakan bagaikan kilat yang memancar dari Timur ke
Barat.
Matius 24:27
24:27 Sebab sama
seperti kilat memancar dari sebelah timur dan melontarkan cahayanya sampai ke
barat, demikian pulalah kelak kedatangan Anak Manusia.
Kita
melihat penginjilan seperti yang diteladankan oleh Yesus mulai dari Yerusalem,
ke Yudea dan dalam Yohanes pasal 4 itu diberitakan di Samaria. Dalam Matius 4:16-17
dikatakan wilayah bangsa kafir.
Matius 4:16-17
4:16 bangsa yang
diam dalam kegelapan, telah melihat Terang yang besar dan bagi mereka yang diam
di negeri yang dinaungi maut, telah terbit Terang."
4:17 Sejak waktu
itulah Yesus memberitakan: "Bertobatlah, sebab Kerajaan Sorga sudah
dekat!"
Firman
penginjilan adalah penyajian Firman kepada orang yang ada di dalam kegelapan
dosa. Dia diinjili dan bila dia buka hati maka dia berpindah dari gelap kepada
terang. Setelah ada di dalam terang ada tindak lanjut. Kita sudah menerima
injil keselamatan, dulu kita dalam kegelapan dosa dan kita membuka hati
menerima kabar baik ini dan kita tinggalkan suasana gelap dan pindah pada
suasana terang. Suasana gelap itu ada pemimpinnya, ada rajanya yang disebut
raja kegelapan. Setelah pindah di dalam
kerajaan terang maka ada Rajanya, itulah Raja segala terang yaitu Yesus.
Biarlah
kita lebih mantap dan lebih memahami penjabaran Injil yang disebut dalam
Alkitab ini, itu kita kenal dalam perjanjian baru.
1.
Injil Keselamatan
Efesus
1:13
1:13 Di dalam Dia kamu juga -- karena kamu telah
mendengar firman kebenaran, yaitu Injil keselamatanmu -- di dalam Dia kamu
juga, ketika kamu percaya, dimeteraikan dengan Roh Kudus, yang dijanjikan-Nya
itu.
Ketika kita menerima Injil
keselamatan maka kita dimetarai, ada panjar itulah Roh Kudus, bahasa gerika
panjar adalah araboun. Kalau panjar
berarti belum penuh, kemudian baru kita akan menerima sepenuhnya. Ketika kita
menerima injil keselamatan kita diyakinkan. Siapa yang bergerak untuk
meyakinkan? Ialah Roh Kudus, itulah panjar, itulah araboun.
Jadi kalau orang mendengar Injil
Keselamatan, mendengar berita baik ini lalu dia tidak diyakinkan berarti Roh
Kudus tidak bekerja padanya. Namun
ketika dia membuka hati maka Roh Kudus leluasa bergerak untuk meyakinkan dia.
Inilah yang disebut araboun, baru
sebagian kita terima. Belum dikatakan penuh Roh Kudus tetapi jamahan Roh Kudus sudah kita alami. Karena tidak ada orang
yang mengaku Yesus adalah Tuhan kalau bukan pekerjaan Roh Kudus.
I
Korintus 12:3
12:3 Karena itu aku mau meyakinkan kamu, bahwa tidak
ada seorang pun yang berkata-kata oleh Roh Allah, dapat berkata:
"Terkutuklah Yesus!" dan tidak ada seorang pun, yang dapat mengaku:
"Yesus adalah Tuhan", selain oleh Roh Kudus.
Ketika kita diyakinkan berarti
kita pindah dari gelap dan datang
kepada terang. Dari cengkraman raja kegelapan kita dibebaskan dan pindah di tangan Raja segala terang.
Sesudah kita di dalam terang jangan merasa puas “aku sudah di dalam terang, aku
sudah percaya Yesus, aku sudah dipegang oleh tangan Tuhan”. Itu baru langkah
pertama, tetapi di sinilah banyak orang
keseleo kakinya, tidak bisa maju. Karena pemahamannya “aku sudah menerima Yesus
sebagai Tuhan dan Juruselamat” padahal tidak hanya sampai di situ tujuan Raja sorga.
2.
Injil Kerajaan
Setelah kita diselamatkan oleh
Injil Keselamatan dari gelap kepada terang maka ada tindak lanjut yang disebut Injil
Kerajaan. Kalau ada kerajaan berarti ada peraturan. Peraturan kerajaan itulah
yang diajarkan, sehingga Injil Kerajaan ini identik dengan Firman pengajaran.
Jangan kita berhenti dengan injil keselamatan.
Injil Kerajaan ini mengatur dan
mengajar orang-orang yang sudah menerima Injil Keselamatan tadi, bagaimana dia berperilaku sebagai anggota kerajaan Allah,
sebagai anggota keluarga
Allah.
Matius
24:14
24:14 Dan Injil Kerajaan ini akan diberitakan
di seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa, sesudah itu barulah tiba
kesudahannya."
Injil Kerajaan itu diajarkan,
Firman Pengajaran ini membawa gereja Tuhan mendekati akhir nasib dunia ini.
Sekarang inilah Injil Kerajaan ini harus kita pegang, kita harus diajar
bagaimana berperilaku sebagai anggota kerajaan Allah, sebagai suami, sebagai
isteri, sebagai anak, kita diatur oleh Firman pengajaran atau Injil Kerajaan.
Kalau ini sedang diperdengarkan berarti kita sedang melangkah menuju pada
kegenapan, mau berakhir pada kesudahannya.
Kalau Firman pengajaran ini
dikumandangkan dari mimbar ini berarti saudara sedang didorong masuk pada
kesudahan, akhir perjalanan gereja Tuhan di dunia yang fana ini. Kalau kita
tidak menaruh perhatian serius pada Injil Kerajaan dan hanya berpegang pada
injil keselamatan maka bisa kena pada teologia prestisinasi. Sekali percaya
Yesus tetap selamat, biarpun berbuat dosa tetap selamat, itu adalah teologia
prestisinasi. Kalau hamba Tuhan tidak bisa memantau dan mendeteksi maka
hancurlah kita semua.
Perjanjian baru dibuka dengan
nama Yesus dan dikunci dengan nama Yesus. Sekarang ini ada yang tidak mau lagi
menyebut nama Yesus. Kalau hamba Tuhan tidak jeli dan tidak memantau maka kita
semua bisa disergap habis.
Jadi Injil Kerajaan dikumandangkan
supaya anak Tuhan yang sudah pindah dari gelap datang kepada terang, diajar
bagaimana berperilaku sebagai anggota keluarga Allah. Di situ dibicarakan oleh
Tuhan tentang rahasia ibadah. Jadi di dalam Firman pengajaran ini kita melihat
tujuan kita beribadah dan apa makna kita melayani.
I
Timotius 3:14-15
3:14 Semuanya itu kutuliskan kepadamu, walaupun
kuharap segera dapat mengunjungi engkau.
3:15 Jadi jika aku terlambat, sudahlah engkau tahu
bagaimana orang harus hidup sebagai keluarga Allah, yakni jemaat dari Allah
yang hidup, tiang penopang dan dasar kebenaran.
Jadi Injil Kerajaan ini adalah
Firman pengajaran yang mengajarkan kita bagaimana berperilaku sebagai anggota
kerajaan Allah. Sementara kita diajar berperilaku sebagai anggota keluarga
Allah maka di dalamnya ada makna (rahasia)
yang lebih dalam lagi.
I
Timotius 3:16
3:16 Dan sesungguhnya agunglah rahasia ibadah kita:
"Dia, yang telah menyatakan diri-Nya dalam rupa manusia, dibenarkan dalam
Roh; yang menampakkan diri-Nya kepada malaikat-malaikat, diberitakan di antara
bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah; yang dipercayai di dalam dunia,
diangkat dalam kemuliaan."
Jadi waktu kita beribadah kita
diajar bagaimana kita beribadah dan melayani. Karena nanti akan datang pada
poin yang ketiga.
3.
Injil Kemuliaan
Dalam membentuk anggota keluarga
Allah ini, ada rahasia di dalamnya yang disebut rahasia ibadah. Di dalam ibadah
kita, di mana Firman pengajaran diajarkan, kita akan diarahkan pada satu titik
yang paling utama yaitu Kemuliaan mempelai atau duduk bersanding menjadi
Mempelai Wanita. Tidak akan kita sampai di sana kalau tidak mau kita diajar
dulu bagaimana berperilaku sebagai warga kerajaan Allah, sebagai anggota
keluarga Allah. Itu lebih dahulu diajarkan untuk kita menerima kemuliaan, agar
kita memiliki kemuliaan seperti yang Yesus miliki.
Yesus berdoa di taman Getsemani “Bapa,
berikanlah Aku kemuliaan yang pernah Aku miliki sebelum dunia diciptakan. Kemuliaan
yang Engkau berikan kepadaKu, juga akan Aku berikan kepada mereka”. Itu adalah
status Yesus Mempelai Laki-laki Sorga dan kita gerejaNya sebagai mempelai
wanita. Lewat Injil Kemuliaan kita ditata bagaimana berperilaku dan akan
menghasilkan sidang jemaat mempelai wanita yang sama mulia dengan Kristus.
Dalam Yohanes pasal 3 kita juga akan menjumpai bahwa Yesus adalah Mempelai
Laki-laki yang mempunyai Mempelai Wanita.
Yohanes 3:29
3:29 Yang empunya mempelai perempuan, ialah mempelai
laki-laki; tetapi sahabat mempelai laki-laki, yang berdiri dekat dia dan yang
mendengarkannya, sangat bersukacita mendengar suara mempelai laki-laki itu.
Itulah sukacitaku, dan sekarang sukacitaku itu penuh.
Jadi, Gereja harus mau diatur lewat Injil
Kerajaan. Suami harus begini, isteri harus begitu, anak-anak harus seperti ini,
ibadah mesti begini, pelayanan mesti begini, itu semua diatur oleh Injil
Kerajaan, bukan diatur oleh aturan gereja. Gembala harus ada syaratnya, diaken
ada syaratnya, semua ada tahbisan-tahbisannya. Kalau ini sudah ada pada kita dan
kita jalani maka kita akan sampai pada Injil Kemuliaan di mana kita menjadi
sama mulia, segambar dengan
Yesus.
II
Korintus 4:3
4:3 Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup
juga, maka ia tertutup untuk mereka, yang akan binasa,
“injil yang kami beritakan” ini
menunjuk injil poin 1 dan poin 2.
II
Korintus 4:4
4:4 yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang
pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat
cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah.
Disinilah
kita
mulai digambarkan lewat Injil Keselamatan, kemudian ditingkatkan pada Injil
Kerajaan. Bagaimana bisa mencapai
kemuliaan bersama Kristus yang adalah gambaran Allah? Lewat Injil Kemuliaan.
Yesus bergumul untuk ini.
Yohanes
17:4-5
17:4 Aku telah mempermuliakan Engkau di bumi dengan
jalan menyelesaikan pekerjaan yang Engkau berikan kepada-Ku untuk melakukannya.
17:5 Oleh sebab itu, ya Bapa, permuliakanlah Aku
pada-Mu sendiri dengan kemuliaan yang Kumiliki di hadirat-Mu sebelum dunia ada.
Yesus minta “kembalikan kemuliaan
yang pernah Dia miliki sebelum dunia
diciptakan”. Di dalam doa imamat Yesus. Tetapi jangan
lupa ayat 4 yaitu “menyelesaikan pekerjaan yang Engkau berikan”. Prakteknya
sekarang untuk kita, itulah ibadah pelayan. Ibadah pelayan kita bukanlah ibadah
yang sepenggal-sepenggal. Yang diteladankan Yesus adalah menyelesaikan
pekerjaan, bukan sepenggal, Dia bekerja sampai garis akhir. Untuk kita sekarang
adalah bekerja sampai garis akhir. Garis akhir bisa sampai kita meninggal dunia
atau sampai Tuhan Yesus datang pada kali yang kedua. Kita harus bekerja terus
supaya kita bisa menerima kemuliaan yang Tuhan Yesus dambakan dalam Yohanes 17:5
Yohanes
17:22
17:22 Dan Aku telah memberikan kepada mereka
kemuliaan, yang Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu, sama
seperti Kita adalah satu:
Di sini Yesus meminta tetapi
sebenarnya sudah Dia miliki. Karena diajarkan apa yang kia minta, kita harus
percaya bahwa kita sudah terima.
Markus
11:24
11:24 Karena itu Aku berkata kepadamu: apa saja yang
kamu minta dan doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu
akan diberikan kepadamu.
Yesus meminta kepada Bapa dan Dia
yakini sudah Dia terima maka Dia berikan kepada murid-muridNya. Itulah orang
yang menerima Firman pengajaran, orang yang mau diajar menerima kemuliaan yang
sama. Ini yang Tuhan inginkan dalam kehidupan
kita gereja Tuhan.
Makanya ibadah itu bukan kalau
lagi senang maka saya beribadah, kalau hati saya kurang nyaman tidak usah
ibadah. Padahal teladan kita adalah Yesus mengerjakan pekerjaan Bapa sampai
menyelesaikan. Ini teladan, utamanya bagi saya sebagai hamba Tuhan harus
bekerja sampai garis akhir. Entah garis akhir ketika Yesus datang maka saya
terangkat. Atau sebelum peristiwa Ephipani, saya sudah diambil oleh Tuhan
Yesus. Tetapi jangan sampai ketika saya diambil saya dalam keadaan vakum, tidak
beribadah.
Siapa yang mau tahu usia saudara.
Lihat saja sekarang anak muda, hari ini ngomong-ngomong, besoknya sudah tidak
ada. Juga hamba Tuhan, siapa yang mau menyangka garis akhirnya besok atau lusa.
Tetapi kalau kita ada dalam suasana ibadah dan melayani, kapanpun garis akhir kita
akan ada dalam pelukan Tuhan di dalam kemuliaanNya. Ini yang kita rindukan.
Yesus
dalam injil
kemuliaan, Dia rindu kita nikmati.
Yohanes
17:22
17:22 Dan Aku telah memberikan kepada mereka
kemuliaan, yang Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu, sama
seperti Kita adalah satu:
Kemuliaan yang Tuhan berikan
kepada kita itu tujuannya supaya kita searah, sepenanggungan, menjadi satu. Kepada
yang dipercayakan, ayo kita jadi satu. Kalau kepercayaan Tuhan salah kita gunakan,
ini bagaikan bumerang bagi dirinya
(kebinasaan).
Untuk menerima injil kemuliaan
ini ada pembayaran harga. Injil keselamatan kita terima, dari gelap kita
dipindahkan kepada terang. Ketika di dalam terang kita diajar Injil Kerajaan, bagaimana
berperilaku sebagai anggota kerajaan Allah dan sebagai anggota keluarga Allah.
Setelah itu kita diatur untuk mencapai hasil yaitu lewat injil Kemuliaan di mana gereja mengalami
kemuliaan sama dengan Kristus.
Kalau gereja sudah diangkat dalam
kemuliaan bersama Kristus, ingat doa Yesus. Doa Yesus dalam Yohanes pasal 17
ayat 4 dan 5 serta ayat 22 itu masih dalam kaitan doa Yesus tetapi penggenapan
waktunya beda. Ayat 22 Yesus sudah mendoakan “Aku telah berikan”. Berarti kita
harus yakin bahwa apa yang Yesus ucapkan itu sudah seharusnya menjadi bagian
kita. Tetapi ada pembayaran harga. Sebagaimana Yesus berdoa “berikanlah
kemuliaan yang pernah Aku miliki sebelum dunia diciptakan” untuk itu ada
pembayaran harganya. Pembayaran harganya Yesus harus masuk dalam Yohanes pasal
18 dan 19, itulah penderitaan untuk menerima kemuliaan. Pasal 20 Yesus
dibangkitkan dan benar fakta
kemuliaan itu nyata. Pasal 21 Yesus naik ke sorga.
Kalau dalam doa Yesus mengatakan
“Aku telah memberikan” berarti kita tidak bisa menerima dengan enteng. Jangan berpikir menerima kemuliaan dengan
murahan, tetapi kita harus membayar juga lewat ibadah pelayanan walaupun
ditandai dengan derita sengsara. Coba saudara, banyak pekerjaan dan tugas yang
harus saudara kerjakan namun bisa hadir dalam ibadah, itu penderitaan. Belum lagi kita di nista karena Firman Pengajaran,
dsb.
4.
Injil Kekal
Wahyu
14:6-7
14:6 Dan aku melihat seorang malaikat lain terbang di
tengah-tengah langit dan padanya ada Injil yang kekal untuk diberitakannya
kepada mereka yang diam di atas bumi dan kepada semua bangsa dan suku dan
bahasa dan kaum,
14:7 dan ia berseru dengan suara nyaring:
"Takutlah akan Allah dan muliakanlah Dia, karena telah tiba saat
penghakiman-Nya, dan sembahlah Dia yang telah menjadikan langit dan bumi dan
laut dan semua mata air."
Ini Injil Kekal yang
dikumandangkan malaikat di tengah-tengah langit.
Berarti orang yang tadi mendambakan kemuliaan itu untuk dibawa pada kemuliaan,
benar-benar gravitasi bumi tidak bisa menarik dia lagi, sebab Injil Kekal itu
ada di tengah langi. Itu sebabnya orang yang sudah mendengarkan Injil
Keselamatan, Injil Kerajaan, Injil Kemuliaan, kita sudah tidak bisa lagi
dikuasai oleh dunia ini, sebab Mempelai Wanita itu ada di langit.
Wahyu
12:1
12:1 Maka tampaklah suatu tanda besar di langit:
Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan
sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya.
Jadi Mempelai Wanita yang awalnya
telah menerima Injil Keselamatan dan dibina oleh Firman pengajaran, maka dia
berpakaian pakaian kemuliaan dan alamatnya sudah jelas. Hidup itu benar-benar
hatinya 100% telah dipikat oleh Mempelai Pria Sorga.
Jangan kita berkata “kalau begitu
sekarang ini tidak usah lagi mencari” tidak seperti itu. Silahkan saudara bekerja
banting tulang, silahkan sekolah setinggi-tingginya, tetapi jangan sampai
perkara rohani terabaikan. Selalu jadikan perkara rohani itu nomor satu dari
segala-galanya. Karena itu yang akan menjamin saudara kekal bersama dengan
Tuhan. Dari pada kita kekal bersama iblis di neraka.
Wahyu
20:10
20:10 dan Iblis, yang menyesatkan mereka, dilemparkan
ke dalam lautan api dan belerang, yaitu tempat binatang dan nabi palsu itu, dan
mereka disiksa siang malam sampai selama-lamanya.
Jadi, kalau ibadahmu itu ibadah pelayanan
palsu karena digarap oleh pengajaran yang palsu, maka alamat orang itu ada di
lautan api. Tetapi kalau ibadah kita adalah ibadah yang digarap oleh Injil
Keselamatan, firman penginjilan dan dilanjutkan Firman pengajaran sehingga kita
sampai pada kemuliaan maka kemuliaan itu mengarahkan kita pada kekekalan
bersama Kristus, bukan bersama nabi palsu dalam
neraka.
Sekarang ini lebih parah lagi,
sekarang orang melarang menyebut Haleluya saat berdoa dan menyembah Tuhan.
Padahal di sorga, dalam penyembahan 24 tua-tua itu berkata “haleluya”.
Wahyu
19:4
19:4 Dan kedua puluh empat tua-tua dan keempat makhluk
itu tersungkur dan menyembah Allah yang duduk di atas takhta itu, dan mereka
berkata: "Amin, Haleluya."
Doa dari raja Daud dibuka dengan
haleluya dan ditutup dengan haleluya.
Mazmur
106:1,47
106:1 Haleluya! Bersyukurlah kepada TUHAN, sebab Ia
baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
106:47 Selamatkanlah kami, ya TUHAN, Allah kami, dan
kumpulkanlah kami dari antara bangsa-bangsa, supaya kami bersyukur kepada
nama-Mu yang kudus, dan bermegah dalam puji-pujian kepada-Mu.
Bangsa-bangsa yang dikumpulkan adalah persekutuan Tubuh Kristus
yang disebutkan dalam Matius 24:30.
Matius
24:31
24:31 Dan Ia akan menyuruh keluar
malaikat-malaikat-Nya dengan meniup sangkakala yang dahsyat bunyinya dan mereka
akan mengumpulkan orang-orang pilihan-Nya dari keempat penjuru bumi, dari ujung
langit yang satu ke ujung langit yang lain.
Mazmur
106:48
106:48 Terpujilah TUHAN, Allah Israel, dari
selama-lamanya sampai selama-lamanya, dan biarlah seluruh umat mengatakan:
"Amin!" Haleluya!
Haleluya ini memang bahasa ajakan
menyembah Tuhan sekaligus bahasa penyembahan. Tetapi sekarang ini malah
diplintir!
Kekekalan ini alamatnya di
langit. Berarti anak Tuhan yang menerima Firman penginjilan, dilanjut Firman
Pengajaran sehingga mencapai kemuliaan maka dia akan mencapi kekekalan karena dia
tahu posisinya ada di langit dan isinya adalah takut akan Tuhan. Itulah
Mempelai Wanita Tuhan.
Tetapi
semua ini hanyalah injil kasih karunia.
Kisah Rasul 20:24
20:24 Tetapi aku tidak menghiraukan nyawaku sedikit
pun, asal saja aku dapat mencapai garis akhir dan menyelesaikan pelayanan yang
ditugaskan oleh Tuhan Yesus kepadaku untuk memberi kesaksian tentang Injil kasih karunia Allah.
Tetapi ada satu injil yang harus
kita waspadai yaitu injil manusia.
5.
Injil manusia
Galatia
1:6,11
1:6 Aku heran, bahwa kamu begitu lekas berbalik dari
pada Dia, yang oleh kasih karunia Kristus telah memanggil kamu, dan mengikuti
suatu injil lain,
1:11 Sebab aku menegaskan kepadamu, saudara-saudaraku,
bahwa Injil yang kuberitakan itu bukanlah injil manusia.
Berarti yang ditunjuk oleh Tuhan
melalui rasul Paulus dalam Galatia 1:6-11 ini, injil manusia yang dominan,
bukan injil dari Tuhan. Injil manusia itu sifatnya selalu menyenangkan telinga
orang yang mendengar, selalu mengikuti selera orang yang mendengar. Ini yang sedang marak sekarang ini.
Galatia
1:10
1:10 Jadi bagaimana sekarang: adakah kucari kesukaan
manusia atau kesukaan Allah? Adakah kucoba berkenan kepada manusia? Sekiranya
aku masih mau mencoba berkenan kepada manusia, maka aku bukanlah hamba Kristus.
Injil manusia itu sifatnya selalu
menyenangkan telinga orang yang mendengar, sehingga penekanannya perkara yang duniawi yang menyenangkan telinga
orang yang mendengar. Inilah injil manusia.
2 Timotius 4:3-4
4:3 Karena akan datang waktunya, orang tidak dapat
lagi menerima ajaran sehat, tetapi mereka akan mengumpulkan guru-guru menurut
kehendaknya untuk memuaskan keinginan telinganya.
4:4 Mereka akan memalingkan telinganya dari kebenaran
dan membukanya bagi dongeng.
Rasul Paulus memberitakan Injil
bukan untuk menyenangkan telinga orang yang mendengar.
I
Tesalonika 2:3-4
2:3 Sebab nasihat kami tidak lahir dari kesesatan atau
dari maksud yang tidak murni dan juga tidak disertai tipu daya.
2:4 Sebaliknya, karena Allah telah menganggap kami
layak untuk mempercayakan Injil kepada kami, karena itulah kami berbicara,
bukan untuk menyukakan manusia, melainkan untuk menyukakan Allah yang menguji
hati kita.
Jadi, kalau berita dari mimbar itu hanya
menyenangkan telinga yang mendengar, hanya bicara berkat-berkat jasmani,
hati-hati! Itu injil tetapi injil manusia, injil yang hanya memanjakan daging.
Apalagi kalau saya menyampaikan
Firman lalu di depan saya ada orang yang perpuluhannya 100 juta, walaupun
isterinya 2,5 saya tidak berani tegur karena nanti hilang 100 juta. Bahaya
kalau saya seperti itu. Akhirnya yang saya sampaikan teologia prestisinasi atau
teologia liberal lalu ditambah lagi teologia kemakmuran sehingga hancurlah
kita. Kalau seperti itu kita tidak akan ada di atas, kemuliaan tidak akan kita
capai. Dijauhkan Tuhan jangan sampai terjadi dalam kehidupan sidang jemaat.
Tuhan
Memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar