Salam sejahtera di dalam Kasih Tuhan
Yesus Kristus.
Yeremia 4:11-14
4:11 Pada masa itu akan dikatakan kepada bangsa ini
dan kepada penduduk Yerusalem: "Angin panas dari bukit-bukit gundul di
padang gurun bertiup ke arah puteri umat-Ku; bukan untuk menampi dan bukan
untuk membersihkan,
4:12 melainkan angin yang keras datang atas
perintah-Ku. Sekarang Aku sendiri akan menjatuhkan hukuman atas mereka."
4:13 Lihat, ia naik seperti awan-awan, keretanya
kencang seperti angin badai, kudanya lebih tangkas dari pada burung rajawali.
Celakalah kita, sebab kita dibinasakan!
4:14 Bersihkanlah hatimu dari kejahatan, hai
Yerusalem, supaya engkau diselamatkan! Berapa lama lagi tinggal di dalam hatimu
rancangan-rancangan kedurjanaanmu?
Pasal
4 ini dominan kepada Yehuda, tetapi sedikit campur dengan Israel. Tetapi dominan
untuk Yehuda dan Yerusalem. Apa yang kita baca ini masih dalam bentuk ancaman
penghukuman, belum pelaksanaan eksekusi. Itu dapat kita tangkap dari bunyi kata
dalam ayat 9 dan 11.
Yeremia 4:9,11
4:9 "Pada waktu itu, demikianlah firman
TUHAN, raja dan para pemuka akan kehilangan semangat; para imam akan tertegun
dan para nabi akan tercengang-cengang,
4:11 Pada masa itu akan dikatakan kepada bangsa
ini dan kepada penduduk Yerusalem: "Angin panas dari bukit-bukit gundul di
padang gurun bertiup ke arah puteri umat-Ku; bukan untuk menampi dan bukan
untuk membersihkan,
Jadi yang akan terjadi masih akan datang tetapi waktunya
sudah singkat. Tuhan akan berhembus dari bukit-bukit gundul dan sekaligus
disebutkan bahwa itu adalah angin panas. Bukan untuk membersihkan gandum,
tetapi itu adalah penghukuman.
Masih
diberikan peluang kepada umat Tuhan yaitu Yehuda dan Yerusalem, masih ada
kesempatan walaupun tinggal sedikit. Masih ada peluang untuk mendapatkan kemurahan.
Peringatan ancaman ini sudah diperdengarkan
Tuhan melalui mulut Yeremia, tetapi masih diberi kesempatan oleh Tuhan walaupun
tinggal sedikit. Itu ada pada ayat 8 dan ayat 14. Jika ini dilakukan berarti
murka Tuhan yang bernyala-nyala itu akan surut.
Yeremia 4:8,14
4:8 Oleh karena itu lilitkanlah kain kabung, menangis
dan merataplah; sebab murka TUHAN yang menyala-nyala tidak surut dari pada
kita.
4:14 Bersihkanlah hatimu dari kejahatan, hai
Yerusalem, supaya engkau diselamatkan! Berapa lama lagi tinggal di dalam hatimu
rancangan-rancangan kedurjanaanmu?
Ayat
8 murka Tuhan belum surut berarti
hati Tuhan masih menyala, tinggal menunggu meluap ke luar. Ayat 14 disuruh
membersihkan hati. Sekaligus kalimat yang terakhir adalah hal-hal yang menjadi
alasan Tuhan untuk menjatuhkan hukuman yakni rancangan-rancangan mereka yang
penuh kedurjanaan. Durjana atau jahanam. Ini yang ditilik oleh Tuhan sehingga
menyebabkan murka Tuhan menyala-nyala, tidak surut, tidak turun, tinggal menunggu meletup. Itu karena rancangan-rancangan
kedurjanaan.
Dalam
Yeremia pasal 4 ini poin yang kita temukan antara lain kedurjanaan. Di sini
hanya disebut kedurjanaan, apa poinnya kedurjanaan mereka? Itu bisa kita lihat
pada pasal 6 ayat 19.
Yeremia 6:19
6:19 Dengarlah, hai bumi! Sungguh, ke atas bangsa ini
Aku akan mendatangkan malapetaka, akibat dari rancangan-rancangan mereka, sebab
mereka tidak memperhatikan perkataan-perkataan-Ku dan menolak pengajaran-Ku.
Tuhan
mengadu kepada bumi karena umatNya benar-benar telah membelakangi Tuhan.
1)
Mereka
tidak memperhatikan perkataan Tuhan.
Jadi yang membuat Tuhan
murka karena mereka tidak memperhatikan Firman Tuhan yang mereka perhatikan
hanya kesalahan orang dan kekurangan sesama. Kalau mereka memperhatikan
perkataan-perkataan Tuhan maka otomatis perkataan Tuhan itu akan membenahi
kehidupannya. Ketika si A memperhatikan Firman Tuhan dan melihat ada
kejanggalan pada si B maka si A harus berani untuk mengingatkan kepada si B segera kembali kepada kebenaran Allah.
2)
Menolak
pengajaran Tuhan
Tuhan berbicara melalui
nabi Zakharia bahwa rancangan-rancangan jahat ini yang dominan di kalangan umat
Tuhan.
Zakharia 8:17
8:17
Janganlah merancang kejahatan dalam hatimu seorang terhadap yang lain dan
janganlah mencintai sumpah palsu. Sebab semuanya itu Kubenci, demikianlah
firman TUHAN."
Berarti Tuhan menemukan
di dalam hati umat Tuhan ada rancangan-rancangan jahat. Ini rancangan di dalam
hati seorang terhadap yang lain di mulai dari dalam rumah tangga. Tanpa disadari
isteri, ternyata suami ada rancangan jahat pada isterinya. Tanpa diketahui suami,
ternyata isteri ada rancangan terhadap suami
Tuhan
katakan itu adalah kebencian Tuhan, itu sebabnya Tuhan tidak bisa tahan
hukumanNya. Dipicu sedikit bisa menyala. Makanya disebut “pada waktu itu”
berarti ada masa tetapi tinggal
sedikit.
Ibrani 10:37
10:37 "Sebab sedikit, bahkan sangat sedikit waktu
lagi, dan Ia yang akan datang, sudah akan ada, tanpa menangguhkan
kedatangan-Nya.
Kemurahan
Tuhan yang tinggal sedikit ini, jika tidak dimanfaatkan oleh saya dan saudara,
maka kita akan jatuh menghadapi murka besar Tuhan kepada pribadi-pribadi seperti
ini.
Itu
sebabnya bapa ibu kekasih dalam Tuhan, manfaatkan waktu yang tinggal sedikit
ini. Mumpung masih diberi kesempatan kita bernafas dan mendengarkan Firman. Berarti
masih diberikan kesempatan meratap dan berkabung, siapa tahu Tuhan menarik murkaNya dari kita.
Zefanya 2:3
2:3 Carilah TUHAN, hai semua orang yang rendah hati di
negeri, yang melakukan hukum-Nya; carilah keadilan, carilah kerendahan hati;
mungkin kamu akan terlindung pada hari kemurkaan TUHAN.
Mulai
dari diriku sebagai hamba Tuhan, jangan sampai ada rancangan-rancangan jahat
kepada sesama. Kalau itu interprestasi karena pekerjaan Firman mau diapa lagi. Sebab ditanggapi
dengan daging atau orang
tidak senang pada saya karena
Firman yang saya sampaikan, itu lain masalah. Saya tidak bermaksud jahat kepadanya
tetapi dia yang bermaksud jahat karena menolak pengajaran Tuhan dan tidak
peduli akan perkataan-perkataan Tuhan.
Angin-angin
panas dari bukit gundul bukan untuk membersihkan. Tetapi angin panas yang
menghadirkan hukuman. Sehingga digandeng dengan ayat 12 yaitu angin yang keras.
Yeremia 4:12
4:12 melainkan angin yang keras datang atas
perintah-Ku. Sekarang Aku sendiri akan menjatuhkan hukuman atas mereka."
Jika
Tuhan mau mengerjakan pemulihan dan orang itu menanggapi proses pemulihan lewat
menerima tampilnya Firman pengajaran dan
memperhatikan perkataan-perkataan Tuhan maka dia akan mengalami pemulihan. Sekalipun
angin dari bukit gundul datang, dia justru ada dalam penggembalaan Tuhan. Dari
bukit gundul dia akan menemukan rumput yang subur kalau dia memperhatikan
pekerjaan pemulihan.
II Timotius 3:16
3:16 Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang
bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki
kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.
Tulisan
yang dinafasi oleh Tuhan itu bermanfaat antara lain menyatakan kesalahan. Apa
tujuannya? Supaya kita dipulihkan. Sebab pemulihan itu ada hubungannya dengan
menunjuk kesalahan. Kadang kita tidak bisa menerima jika ditunjuk kesalahan
sehingga akhirnya angin yang berhembus dari bukit gundul adalah hukuman.
Padahal kalau kita mau menerima pemulihan maka dari bukit yang sama justru kita
mendapatkan rumput yang hijau.
Dengan
demikian kita simpulkan di sini benar-benar Yehuda dan Yerusalem tidak menghargai lagi penggembalaan.
Kita
lihat dulu kalau Tuhan mau memulihkan.
Yesaya 49:8-9
49:8 Beginilah firman TUHAN: "Pada waktu Aku
berkenan, Aku akan menjawab engkau, dan pada hari Aku menyelamatkan, Aku akan
menolong engkau; Aku telah membentuk dan memberi engkau, menjadi perjanjian
bagi umat manusia, untuk membangunkan bumi kembali dan untuk membagi-bagikan
tanah pusaka yang sudah sunyi sepi,
49:9 untuk mengatakan kepada orang-orang yang terkurung:
Keluarlah! kepada orang-orang yang ada di dalam gelap: Tampillah! Di sepanjang
jalan mereka seperti domba yang tidak pernah kekurangan rumput, dan di segala
bukit gundul pun tersedia rumput bagi mereka.
Jadi
saudara bayangkan, dari bukit gundul akan tercurah murka Tuhan yaitu angin
panas. Tetapi kalau kita rela dipulihkan, berarti rela ditunjuk kesalahan kita
maka dari bukit gundul tersedia rumput bagi mereka. Sebab kalau kita mau ditunjukkan
kesalahan kita maka akan ada pemulihan.
Sekarang
yang banyak terjadi jika seseorang menunjuk kesalahan bukan karena maunya
tetapi karena menyampaikan Firman, maka sipemberita itu akan dicari-cari kesalahannya. Bukannya berterima kasih. Jadi orang yang mendengar Firman
itu hanya berhenti sampai pada sosok manusia yang bicara itu padahal saat itu
dia dipakai Tuhan untuk menyampaikan Firman. Ketika dia sampaikan Firman
kemudian terasa pada si A dan si B kesalahan mereka ditunjuk maka si A dan si B
ini akan cari-cari kesalahan orang yang bicara itu. Padahal dia hanya alat
Tuhan saat itu. Ini masalah yang ada di dalam gereja! Akhirnya pemulihan tidak
berlaku bagi kehidupan seperti itu.
Ratapan 2:14
2:14 Nabi-nabimu melihat bagimu penglihatan yang dusta
dan hampa. Mereka tidak menyatakan kesalahanmu, guna memulihkan engkau kembali.
Mereka mengeluarkan bagimu ramalan-ramalan yang dusta dan menyesatkan.
Lebih
sial lagi kalau kumpul-kumpul malah bercerita tentang kesalahan hamba Tuhan
yang jelas-jelas dipakai oleh Tuhan. Lebih celaka kalau yang suka bercerita itu
hamba Tuhan! Dia tidak melihat ibadah dan bentuk pelayanannya, dia hanya
melihat kesalahan orang itu. Ini yang paling parah sehingga akhirnya
perasaannya tidak respon lagi pada hamba Tuhan itu sebab sudah masuk racun dari
orang yang tidak mau ditegur. Dia luapkan kepada orang lain dan orang lain itu
kena juga racun. Akhirnya pemulihan tidak berjalan, bukit gundul bukan mendatangkan
rumput yang hijau tetapi angin panas yang membinasakan.
Waspada,
lihat dulu yang kita bicarakan. Kalau yang dicerita orang itu adalah orang yang
dipakai Tuhan dan kita ngomong miring, waspada nanti hancur kehidupan itu,
pelayanannya tidak akan benar. Nuh saja jelas-jelas mabuk dan telanjang. Ham
melihat bapanya tetapi dia tidak mau menangani dan dia malah menceritakan itu
kepada kedua saudaranya. Akhirnya Ham kena kutuk!
Jangan
coba kita cerita-cerita dan mencerca kalau dia hamba Tuhan yang dipakai oleh
Tuhan. Kita akan rusak nanti. Karena pemulihan itu menyatakan yang salah. Itu
sebabnya nafas Tuhan bermanfaat menyatakan kesalahan.
Nafas
Tuhan itu bermanfaat untuk:
1.
Mengajar
2.
Menyatakan
kesalahan.
3.
Memperbaiki
kelakukan. Kenapa kelakuan dipebaiki? Supaya Tuhan berdiam dengan kita.
4.
Mendidik
dalam kebenaran. Mengapa dididik dalam kebenaran, supaya kita menjadi pewaris
langit dan bumi yang baru yang penuh kebenaran.
Di
bukit yang gundul ini kenapa sampai Tuhan murka?
Yeremia 3:2
3:2 Layangkanlah matamu ke bukit-bukit gundul dan
lihatlah! Di manakah engkau tidak pernah ditiduri? Di pinggir jalan-jalan
engkau duduk menantikan kekasih, seperti seorang Arab di padang gurun. Engkau
telah mencemarkan negeri dengan zinahmu dan dengan kejahatanmu.
Angin
panas bertiup dari bukit gundul karena negeri sudah dicemari dengan perzinahan.
Baik zinah jasmani, juga zinah rohani. Inilah yang membuat Tuhan murka.
Yesaya
pasal 49 ini dibuka dengan perikop pemulihan bagi Sion.
Yesaya 49:10
49:10 Mereka tidak menjadi lapar atau haus; angin
hangat dan terik matahari tidak akan menimpa mereka, sebab Penyayang mereka
akan memimpin mereka dan akan menuntun mereka ke dekat sumber-sumber air.
Kalau
pemulihan itu terjadi berarti karena mau dipulihkan maka mereka rela ditunjuk
kesalahan. Jangan sampai kita ditunjuk kesalahan malah berbalik menyerang kembali. Tidak ada pemulihan pada orang seperti itu. Padahal kita ini berada
pada era atau zaman pemulihan.
Tidak
ada manfaatnya kalau kita punya rancangan-rancangan jahat terhadap sesama.
Kalau menyampaikan Firman itu bukan rancangan jahat tetapi maksudnya supaya terjadi pemulihan.
Ini
yang tidak dipeduli lagi oleh orang Yehuda dan Yerusalem. Mereka tidak
menghargai perkataan Tuhan dan mereka menolak pengajaran, berarti mereka tidak
mau digembalakan oleh Tuhan. Ini
masalahnya.
Yesaya 30:11
30:11 menyisihlah dari jalan dan ambillah jalan lain, janganlah susahi
kami dengan Yang Mahakudus, Allah Israel."
Bukit
gundul itu sudah dicemarkan oleh mereka dalam Yeremia 3:2. Akibat pencemaran
itu maka ada angin panas dari bukit-bukit gunung, bukan untuk membersihkan
tetapi untuk membinasakan.
Yeremia 4:12-13
4:12 melainkan angin yang keras datang atas
perintah-Ku. Sekarang Aku sendiri akan menjatuhkan hukuman atas mereka."
4:13 Lihat, ia naik seperti awan-awan, keretanya
kencang seperti angin badai, kudanya lebih tangkas dari pada burung rajawali.
Celakalah kita, sebab kita dibinasakan!
Kebinasaan
yang mereka hadirkan, padahal Tuhan merancang masa depan yang penuh harapan.
Sekalipun Tuhan merancang masa depan yang penuh harapan tetapi kalau kita tidak
mau dipulihkan, tidak mau dibenahi, tidak bakal menerima rancangan Tuhan.
Sekarang bagaimana saya dan saudara, apakah mau dipulihkan, apakah mau kita
menerima pekerjaan pemulihan Tuhan itu?
Saudara
lihat, kalau bicara angin keras kita akan ditarik oleh Tuhan pada Yunus 1:4 di
mana ada angin keras yang membuat kapal mereka hampir tenggelam dan Yunus harus
dilempar.
Yunus 1:4
1:4 Tetapi TUHAN menurunkan angin ribut ke laut, lalu
terjadilah badai besar, sehingga kapal itu hampir-hampir terpukul hancur.
Setelah
Yunus sadar maka dia mengatakan bahwa Tuhan yang melempar dia ke laut. Dalam
Yeremia dikatakan “Aku sendiri yang akan menjatuhkan hukuman atas mereka”
itulah angin keras.
Yunus 1:4 (Terjemahan Lama)
1:4 Maka diturunkan Tuhan suatu angin yang keras
kepada laut itu, lalu menjadi ribut besar, sehingga hampir-hampir karam kapalnya.
Ini
akibatnya kalau Tuhan mengirim angin yang keras, bencana yang mereka terima.
Untung setelah Yunus sadar dia mengakui bahwa Tuhan yang melempar dia ke laut.
Yunus 2:3
2:3 Telah Kaulemparkan aku ke tempat yang dalam, ke
pusat lautan, lalu aku terangkum oleh arus air; segala gelora dan gelombang-Mu
melingkupi aku.
Yeremia 4:12
4:12 melainkan angin yang keras datang atas
perintah-Ku. Sekarang Aku sendiri akan menjatuhkan hukuman atas mereka."
Tuhan
yang melempar Yunus ke laut yang dalam, Tuhan juga yang mendatangkan angin yang
keras. Itu sebabnya kita harus hati-hati. Alangkah indahnya kalau kita
mengoreksi diri. Manfaat kita mendengar Firman adalah supaya kita terkoreksi
sebab kita ingin dipulihkan. Inikan tujuan kita mendengar Firman, tujuan kita
ikut KKR. Bukan sekedar mendengar “oh indah ini Firman” tetapi apakah kita menikmati pemulihan. Pemulihan itulah
tujuan utama dalam kita mendengar Firman.
“Aku
sendiri yang akan menjatuhkan hukuman atas mereka” ini berarti identik dengan
Yunus. Setelah di dalam perut ikan Paus, Yunus sadar bahwa Tuhan yang melempar
dia ke laut. Kalau Yunus, Tuhan yang lempar ke laut, kalau dalam Yeremia 4:12
dikatakan Tuhan sendiri yang menjatuhkan hukuman atas mereka. Kalau Tuhan yang
menjatuhkan hukuman, siapa lagi yang bisa menjadi pembela. Tetapi secara tidak
nyata sebenarnya ada yang menjadi pembela kita di hadapan Tuhan. Siapa yang
membela kita? Gembala yang mengunjuk-unjuk. Dia memohon-mohon kepada Tuhan
untuk membela kita. Itu sebabnya karena mereka putus hubungan dengan gembala
maka tidak ada yang membela mereka. Sebab itu hargai gembala.
Lukas 13:8
13:8 Jawab orang itu: Tuan, biarkanlah dia tumbuh tahun ini lagi, aku
akan mencangkul tanah sekelilingnya dan memberi pupuk kepadanya,
Ibrani 13:17
13:17 Taatilah pemimpin-pemimpinmu dan tunduklah
kepada mereka, sebab mereka berjaga-jaga atas jiwamu, sebagai orang-orang yang
harus bertanggung jawab atasnya. Dengan jalan itu mereka akan melakukannya
dengan gembira, bukan dengan keluh kesah, sebab hal itu tidak akan membawa
keuntungan bagimu.
Ibrani 13:17 (Terjemahan Lama)
13:17 Turutlah orang yang menjadi pemimpinmu, dan
tunduklah kepadanya; karena mereka itu memeliharakan jiwamu, seperti orang yang
memberi penyahutan, supaya mereka itu melakukan perbuatan itu dengan
sukacitanya, bukan dengan duka cita; karena yang demikian itu tiada berfaedah
kepadamu.
Gembala
memberikan penyahutan, memberikan pembelaan. Sebabnya kalau seseorang tidak
menghargai nilai penggembalaan, tidak menghargai utusan Tuhan yang menggembalakan, maka nanti dia tidak ada
pembelaan. Jangan tunggu nanti, karena pembelaan itu sudah dari sekarang. Gembala
yang mengunjuk-unjuk dan menaikan penyahutan di hadapan Tuhan.
Saya
sebagai gembala juga harus tergembala. Itu sebabnya kalau terbuka jalan saya pergi
ikut fellowship. Kalau kita gembala-gembala di sini
secara aklamasi mengakui seseorang sebagai gembala kita, maka jangan kita cerita jelek gembala kita. Kadang kita mengaku “Si B
itu saya punya gembala” tetapi penghargaan pada gembala yang memberi penyahutan
itu tidak ada. Jangan kita tampung cerita orang yang jelas-jelas tidak benar
tahbisannya.
Angin
yang keras ini mengingatkan kepada kita akan kisah Yunus yang diutus ke Niniwe
tetapi dia membangkang. Akhirnya Tuhan lempar dia ke laut, berarti senilai
sampah. Orang yang membangkang kepada Tuhan, dia hanya senilai sampah. Untung
sampah yang bernama Yunus ini sadar.
Sebabnya
mari kita sebagai umat Tuhan, perhatikan! Hargai nilai penggembalaan. Jangan saudara
kritik terus gembalamu, jangan saudara salah-salahkan. Apa yang dia bahasakan
bukan untuk mencelakakan saudara tetapi justru untuk menaikan penyahutan bagi saudara. Kalau dia melayani dengan
kepedihan hati justru tidak bermanfaat bagi sidang jemaat. Belajarlah untuk menahan diri, ini khusus
untuk jemaat Kristus Penebus di jalan Langgadopi 4. Supaya kita bareng
bergandengan tangan menyambut kedatangan Tuhan Yesus.
Yeremia 4:13
4:13 Lihat, ia naik seperti awan-awan, keretanya
kencang seperti angin badai, kudanya lebih tangkas dari pada burung rajawali.
Celakalah kita, sebab kita dibinasakan!
Kalau
bicara kereta yang kencang seperti angin badai dan kuda yang lebih tangkas dari
pada burung rajawali maka itu mengingatkan kita pada peristiwa Elia dijemput oleh
Tuhan dengan kereta berapi. Ini sebenarnya berkat, namun dalam Yeremia pasal 4
itu bukan berkat tapi hukuman.
II Raja-raja 2:11
2:11 Sedang mereka berjalan terus sambil berkata-kata,
tiba-tiba datanglah kereta berapi dengan kuda berapi memisahkan keduanya, lalu
naiklah Elia ke sorga dalam angin badai.
II Raja-raja 2:11 (Terjemahan Lama)
2:11 Maka sesungguhnya sementara keduanyapun berjalan
dan berkata-kata, tiba-tiba adalah sebuah rata api dengan kuda api menceraikan
seorang dengan seorang. Maka demikianlah peri Elia naik ke sorga dalam guruh.
Sebelum
bicara kereta, lebih dahulu bicara tentang awan. Bukankah pelayanan Elia,
sebelum dia berpisah dengan murid-muridnya, dia bicara tentang awan. Ketika
abdi Allah atau hamba dari Elia itu disuruh Elia untuk melihat awan, pada kali
pertama tidak ada tanda apa-apa. Singkatnya pada kali ketujuh Elia berlutut
maka terlihatlah awan sebesar tapak tangan. Jadi perpisahan
ini berawal dari tampilnya awan. Penjemputan Tuhan kepada Elia lewat kereta
yang bagaikan angin badai. Kita gereja Tuhan mau dijemput oleh Tuhan dan dibawa
terbang.
Dulu
Elia saja seorang diri sudah seperti angin badai, apalagi kalau sudah banyak. Ratusan
burung saja serentak terbang tiba-tiba di sini, saudara bisa mendengar kepakan
sayapnya bagaikan angin badai. Apalagi kalau terjadi penyingkiran gereja.
Tetapi bagaimana kita bisa masuk dalam penyingkiran gereja kalau awan ini kita
tidak hargai!
I Raja-raja 18:44
18:44 Pada ketujuh kalinya berkatalah bujang itu:
"Wah, awan kecil sebesar telapak tangan timbul dari laut." Lalu kata
Elia: "Pergilah, katakan kepada Ahab: Pasang keretamu dan turunlah, jangan
sampai engkau terhalang oleh hujan."
Ayub 37:11-13
37:11 Awan pun dimuati-Nya dengan air, dan awan memencarkan kilat-Nya,
37:12 lalu kilat-Nya menyambar-nyambar ke seluruh penjuru menurut pimpinan-Nya
untuk melakukan di permukaan bumi segala yang diperintahkan-Nya.
37:13 Ia membuatnya mencapai tujuannya, baik untuk menjadi pentung bagi
isi bumi-Nya maupun untuk menyatakan kasih setia.
Awan
ini yang membawa air hujan. Awan itu sebesar telapak tangan. Bicara telapak
tangan ada 5 jari. Berarti ini pelayanan 5 jabatan yang dimuati oleh Tuhan
dengan air hujan Firman pengajaran. Tetapi dalam Yeremia 4:13 ini bukannya
mereka menerima berkat melainkan murka/hukuman.
5
jabatan ini adalah nabi, rasul, penginjil, gembala dan guru agama. Saya tidak
mau mengajar saudara menjadi Kristen angan-angan pak menung. Rasul akhir zaman
ada 12. Jangan berpikir akan cukup waktu mereka mengelilingi seluruh dunia, mustahil dengan
kesempatan tiap sidang dapat jatah 1.5 jam .
Gembala
ada di tengah-tengah saudara. Kalau dia menyampaikan Firman nubuatan berarti
roh nabi melayani saudara. Kalau dia menyampaikan Firman pengajaran berarti roh
rasul melayani saudara. Bukan personnya yang kita tunggu. Kita memang sudah
menerima pelayanan penginjil sehingga kita menjadi Kristen lewat penginjilan.
Lewat penginjilan ini kita diserahkan pada penggembalan, itu ditunjukkan oleh
jari manis. Jari manis ini harus mahir Firman pengajaran dan mahir Firman
nubuatan. Dengan demikian dalam dirinya ada muatan air hujan yang lebat. Ini
yang harus kita renungkan hari-hari terakhir ini.
5
jabatan ini jangan berpikir kelima personnya ini akan datang pada tiap sidang di
dunia ini, tidak seperti
itu. Kita sudah menerima Firman nubuatan, itu pelayanan nabi. Kita sudah
menerima Firman pengajaran, itu pelayanan rasul. Walaupun gembala bukan rasul
dan bukan nabi tetapi sudah menyuarakan suara nabi dan rasul lewat Alkitab. Gembala
itu harus bisa mengajar. Jangan berpikir jadi gembala kalau tidak bisa mengajar.
Itu sebabnya jari manis tidak bisa pisah dengan kelingking.
Firman
nubuatan harus paralel dengan Firman pengajaran. Karena nabi dan rasul itulah
tempatnya kita didirikan sebagai bangunan.
Efesus 2:20
2:20 yang dibangun di atas dasar para rasul dan para
nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru.
Rasul
hubungannya dengan Firman pengajaran.
Kisah Para Rasul 2:42
2:42 Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul
dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan
berdoa.
Nabi
hubungannya dengan Firman nubuatan.
II Petrus 1:19
1:19 Dengan demikian kami makin diteguhkan oleh firman
yang telah disampaikan oleh para nabi. Alangkah baiknya kalau kamu
memperhatikannya sama seperti memperhatikan pelita yang bercahaya di tempat yang
gelap sampai fajar menyingsing dan bintang timur terbit bersinar di dalam
hatimu.
Gereja
dasarnya Firman pengajaran dan Firman nubuatan dengan Yesus sebagai batu
penjuru. Jadi Firman pengajaran dan Firman nubuatan tidak boleh pisah dengan
Yesus, itulah perekatnya.
Jangan
tunggu angin keras yang bagaikan badai melanda kehidupan kita. Yang semestinya
kereta bagaikan angin badai itu membawa kita terangkat, mulai dari sekarang
rohani kita terangkat sampai kita masuk penyingkiran gereja. Inilah rancangan
Tuhan, masa depan yang penuh harapan.
Yeremia 29:11
29:11 Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku
mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan
bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh
harapan.
Gereja
Tuhan harus berketetapan hati dalam hal ini.
I Raja-raja 18:44 (Terjemahan Lama)
18:44 Maka pada ketujuh kalinya itu sesungguhnya kata
hamba itu: Bahwasanya adalah sebuah awan kecil sebesar tapak tangan orang itu
naik dari sebelah laut. Maka kata Elia: Pergilah engkau, katakanlah kepada
Akhab: Suruhlah lengkapkan kendaraanmu, lalu berjalanlah, asal jangan engkau
ditegahkan oleh hujan.
Karena
hujan akan turun diawali dengan muncul awan pembawa air. Biarlah kita bukan orang yang akan
menerima kereta yang akan menerjang kita, kuda yang datang menerjang kita, awan
yang mau membinasakan tetapi yang benar-benar mau mengangkat kita.
II Raja-raja 2:11
2:11 Sedang mereka berjalan terus sambil berkata-kata,
tiba-tiba datanglah kereta berapi dengan kuda berapi memisahkan keduanya, lalu
naiklah Elia ke sorga dalam angin badai.
Semestinya
ini berkat untuk kita, bukan menjadi kutuk. Masakan Firman akhirnya malah
menjadi kutuk kepada kita. Bukan itu tujuan Tuhan kita direkrut menjadi orang
percaya, datang beribadah dan melayani, bukan untuk menerima kutuk, tetapi
supaya kelak kita dapat perlindungan,
diterbangkan ke padang belantara oleh Tuhan.
Jangan
kita abaikan penggembalaan karena di situ kita mendapat pembelahan di hadapan
Tuhan, di situ kita mendapat penyahutan. Orang yang memanfaatkan angin badai
itu adalah Elisa maka benar-benar dia mendapat kuasa dan menjadi berkat. Kalau
kita memanfaatkan kereta yang bagaikan badai maka kita akan memperoleh kuasa
dan jadi berkat. Ini yang ingin Tuhan curah kepada kita supaya kita menjadi
berkat.
Selama
Tuhan memberi kita waktu walaupun tinggal sedikit ini, manfaatkanlah. Jangan
berkata seperti ini:
Yesaya 30:15
30:15 Sebab beginilah firman Tuhan ALLAH, Yang
Mahakudus, Allah Israel: "Dengan bertobat dan tinggal diam kamu akan
diselamatkan, dalam tinggal tenang dan percaya terletak kekuatanmu."
Tetapi kamu enggan,
Bertobat
dan tinggal diam berarti ada perubahan kelakuan. Dia menerima nafas Allah yang
bermanfaat memperbaiki kelakuan. Kalau kita memperbaiki kelakuan maka Tuhan
janji akan dia bersama dengan kita. Makanya kalau kita ada perubahan kelakuan,
kita diam saja supaya Tuhan diam bersama dengan kita.
Yesaya 30:16
30:16 kamu berkata: "Bukan, kami mau naik kuda
dan lari cepat," maka kamu akan lari dan lenyap. Katamu pula: "Kami
mau mengendarai kuda tangkas," maka para pengejarmu akan lebih tangkas
lagi.
Tidak
ada manfaatnya kalau kita melawan perkataan Tuhan, tidak ada manfaatnya kalau
kita menolak pengajaran. Manusia seperti itu tinggal menunggu waktu penghukuman.
Perhatikan
awan kecil yang bagakan telapak tangan, tetapi dahsyat karena ada muatan air.
Sebabnya kita sebagai umat Tuhan yang hidup akhir zaman, perhatikan kitab nabi
Yeremia yang sangat luar biasa ini. Saya pribadi sangat terpesona melihat ini.
Terima kasih jika Tuhan mempercayai hambaMu ini Firman. Orang boleh tidak
percaya saya dan menyindir tentang saya tetapi saya berbahagia karena Tuhan nyata percayakan Firman Pengajaran. Apa gunanya saya dipercaya 1000 manusia
tetapi Tuhan tidak mempercayai saya. Ini yang paling utama dalam kehidupan
kita.
Jangan
tunggu angin badai datang, jangan tunggu hal ini menerjang kehidupan saudara.
Mari kita lilitkan kain kabung, kita meratap, bersihkan hati, maka rancangan
kedurjanaan itu Tuhan bersihkan dalam kehidupan kita semua.
Tuhan
memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar