Salam
sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Yohanes
4:1-6
4:1 Ketika Tuhan
Yesus mengetahui, bahwa orang-orang Farisi telah mendengar, bahwa Ia memperoleh
dan membaptis murid lebih banyak dari pada Yohanes
4:2 -- meskipun
Yesus sendiri tidak membaptis, melainkan murid-murid-Nya, --
4:3 Ia pun
meninggalkan Yudea dan kembali lagi ke Galilea.
4:4 Ia harus
melintasi daerah Samaria.
4:5 Maka
sampailah Ia ke sebuah kota di Samaria, yang bernama Sikhar dekat tanah yang
diberikan Yakub dahulu kepada anaknya, Yusuf.
4:6 Di situ
terdapat sumur Yakub. Yesus sangat letih oleh perjalanan, karena itu Ia duduk
di pinggir sumur itu. Hari kira-kira pukul dua belas.
Yesus
harus melintasi wilayah Samaria, artinya tidak boleh tidak. Karena selama ini
orang Yahudi yaitu kerajaan di Selatan yang ibu kotanya di Yerusalem, bila
mereka mau ke Galilea mereka harus memutar jauh ke seberang Yordan. Tetapi kali ini Yesus
harus melewati Samaria.
Wilayah
Samaria yang dikenal dengan kerajaan di sebelah utara yaitu kerajaan Israel
yang ibu kotanya Samaria, di zaman pemerintahan Omri raja Israel, maka dia
memindahkan ibu kota dari kota Tirza pindah ke Samaria. Waktu Israel di bawah
pemerintahan Yerobeam, sebelum Omri, kedudukan kerajaan itu di Tirza. Tetapi
setelah Omri menjadi raja, dia membeli sebuah gunung dari seorang kaya yang
bernama Semer. Dia membangun kota dan mendirikan Samaria yang berasal dari nama
Semer si pemilik. Di sanalah pemerintahan Israel sampai raja Asyur merebut
mereka, kurang lebih 700 tahun sebelum Kristus.
Ketika
Yerobeam memberontak dari kerajaan yang tadinya masih dibawah pimpinan raja
Rehabeam, anak dari Salomo, maka terbagi dualah kerajaan Israel. Yang dikenal
kerajaan sebelah utara 10 suku dan kerajaan sebelah selatan 2 suku. Yang dua
suku ini yaitu Yehuda dan Benyamin, mereka menamakan diri Yehuda dan
inilah yang dikenal dengan bangsa Yahudi.
Setelah
kerajaan yang 10 suku itu dikalahkan oleh raja Asyur, maka rakyatnya ini
disebar di seluruh bangsa kekuasaan Asyur.
Kemudian masyarakat yang ada dibawah pemerintahan Asyur di kirim menjadi
penghuni kerajaan Israel ini. Sehingga rakyat Israel yang
tidak dibuang, yang miskin dan yang lemah ini bercampur baur dengan bangsa yang
dikirim oleh Asyur ini. Sehingga terjadilah asimilasi, terjadi kawin campur.
Itulah yang dikenal dengan orang Samaria yaitu hasil produk dari bangsa kafir
dan bangsa Israel yang sisa.
Ketika
mereka sudah dikirim oleh raja Asyur ke Israel, mereka tidak tahu beribadah
kepada Allahnya Israel, sehingga Tuhan mengirim singa dan binatang buas
mencabik-cabik begitu banyak bangsa kafir. Di sini kita lihat bahwa benar-benar
Tuhan peduli dengan negeri itu karena itu adalah tanahNya, kata Tuhan. Ulang
berulang Tuhan katakan “tanahKu”. Tuhan tidak setuju melihat bangsa lain menodai tanahNya, sehingga mereka
dicabik-cabik oleh binatang buas.
Laporan
segera datang kepada raja Asyur bahwa masyarakat yang dia kirim ke Israel banyak yang mati dicabik-cabik oleh
binatang buas. Lalu raja mencari imam-imam untuk memimpin ibadah di Israel.
Lalu dikirim imam untuk memimpin ibadah di Israel. Sayang sekali, ibadah mereka
memang kepada Tuhan, tetapi disandingkan dengan berhala dan adat istiadat dari
bangsa-bangsa yang datang ini dan hal itu berjalan terus.
Orang-orang
ini yang dikirim menggantikan orang Israel:
II Raja-raja 17:24-26
17:24 Raja Asyur
mengangkut orang dari Babel, dari Kuta, dari Awa, dari Hamat dan Sefarwaim,
lalu menyuruh mereka diam di kota-kota Samaria menggantikan orang Israel; maka
orang-orang itu pun menduduki Samaria dan diam di kota-kotanya.
17:25 Pada
mulanya waktu mereka diam di sana tidaklah mereka takut kepada TUHAN, sebab itu
TUHAN melepaskan singa-singa ke antara mereka yang membunuh beberapa orang di
antara mereka.
17:26 Lalu
berkatalah orang kepada raja Asyur: "Bangsa-bangsa yang tuanku angkut
tertawan dan yang tuanku suruh diam di kota-kota Samaria tidaklah mengenal
hukum beribadah kepada Allah negeri itu, sebab itu dilepaskan-Nyalah
singa-singa ke antara mereka yang sesungguhnya membunuh mereka, oleh karena
mereka tidak mengenal hukum beribadah kepada Allah negeri itu."
Tuhan
benar-benar mempedulikan tanahnya dan mencari ibadah yang berkenan kepadaNya. Tuhan
tidak mau ibadah yang tidak berkenan kepadanya. Tuhan tidak mau negeriNya
dipijak dengan sewenang-wenang oleh bangsa lain. Allah
sangat peduli akan tanahNya.
II Raja-raja 17:27-28
17:27 Lalu raja
Asyur memberi perintah: "Suruhlah pergi ke sana salah seorang imam yang
telah kamu angkut dari sana ke dalam pembuangan. Biarlah ia pergi dan diam di
sana dan mengajarkan kepada mereka hukum beribadah kepada Allah negeri
itu!"
17:28 Salah
seorang imam yang telah mereka angkut dari Samaria ke dalam pembuangan pergi
dan diam di Betel. Ia mengajarkan kepada mereka bagaimana seharusnya berbakti
kepada TUHAN.
Tuhan
mencari ibadah yang benar, Tuhan tidak mau ada yang
beribadah tetapi tidak benar di matanya.
Masyarakat
ini sudah turun temurun cara mereka beribadah. Sudah sejak 700 tahun sebelum
Yesus, mereka sudah beribadah seperti itu. Jadi sulit untuk dibongkar sebab
ibadah mereka sudah mengakar. Itu sebabnya menjadi masalah bagi pusat ibadah di
Yerusalem untuk melawati
mereka, sebab apapun yang diucapkan tidak akan mereka terima sebab mereka sudah
terlalu lama beribadah dengan cara itu. Demikian
sekarang ini apa yang sudah lama tumbuh dan berakar, apa yang salah sukar untuk
dibaharui.
Menghadapi
ibadah yang sudah ngawur, yang lama ada dalam penyimpangan dan penyelewengan,
bila itu dikoreksi sukar untuk dipulihkan. Demikian juga yang terjadi di sini,
sehingga hubungan orang Yahudi dan Samaria, tidak beramah-ramahan.
Yohanes 4:9 (Terjemahan Lama)
4:9 Maka kata
perempuan Samaria itu kepada-Nya, "Masakan Tuan, seorang Yahudi, meminta
minum daripada sahaya, seorang orang perempuan Samaria?" Karena orang
Yahudi memang tiada beramah-ramahan dengan orang Samaria.
Yohanes 4:9
4:9 Maka kata
perempuan Samaria itu kepada-Nya: "Masakan Engkau, seorang Yahudi, minta
minum kepadaku, seorang Samaria?" (Sebab orang Yahudi tidak bergaul dengan
orang Samaria.)
Ada
permusuhan yang sudah terlampau lama dan permusuhan ini bertitik tolak dari
pemahaman akan Firman, sehingga terjadi ketidak ramahan antara dua belah pihak.
Itu sebabnya Yesus harus lewat di Samaria untuk merobohkan tembok pemisah ini,
untuk merobohkan tembok yang dibangun sekian lama.
Efesus 2:13-14
2:13 Tetapi
sekarang di dalam Kristus Yesus kamu, yang dahulu "jauh", sudah
menjadi "dekat" oleh darah Kristus.
2:14 Karena
Dialah damai sejahtera kita, yang telah mempersatukan kedua pihak dan yang
telah merubuhkan tembok pemisah, yaitu perseteruan,
Kematian
dan kebangkitan Kristus adalah untuk merobohkan tembok pemisah. Itu tujuan
Tuhan, yakni
perseteruan antara Samaria dengan orang Yahudi, itu
dirobohkan oleh Yesus.
Karena
pemahaman akan kebenaran Firman, yang mengakibatkan sehingga baik orang Yahudi
berpegang pada keyakinannya, maupun orang Samaria berpegang pada keyakinannya.
Padahal dua-dua sudah menyeleweng, dua-dua sudah menyimpang. Dan penyelewengan
dan penyimpangan itu sudah terlalu berlarut-larut, bukan hanya berbulan-bulan
tetapi sudah berabad-abad.
Dalam
Yohanes pasal 2 kita melihat ibadah di Yerusalem sudah dijadikan komersil, artinya dalam ibadah ada roh jual beli.
Itu ibadah orang-orang di Yerusalem, orang Yahudi. Kalau ibadah di Samaria,
bukan ibadahnya yang diperjualbelikan tetapi tubuhnya yang diperjualbelikan. Di
sana roh pelacuran luar biasa.
Itu
sebabnya Yesus datang ke sana, tidak langsung ke ibu kotanya tetapi ke Sikhar.
Sikhar artinya mabuk. Sikhar bukan hanya mabuk harta atau mabuk kedudukan
tetapi yang paling parah adalah mabuk seks, didapati
perempuan yang sampai 6 kali ganti-ganti suami.
Untuk
datang melayani Samaria ini, dan untuk
pertama kali dan hanya satu kali itu disebut “Yesus penat” di dalam pelayanan. Untuk
menghadapi dosa yang satu jenis ini membuat Tuhan letih dan penat. Sehingga
dikatakan dalam kitab nabi Yesaya “percuma kamu beribadah karena ibadah u membebani Aku”.
Kita
sudah ditebus oleh Tuhan, kita ditolong oleh Tuhan, itulah model Samaria.
Andaikata Tuhan tidak melawati, kasihan mereka. Mungkin kita seperti Samaria,
kalau masih dilawati Tuhan itu terima dengan lapang hati, jangan malah kita
menolak. Kalau Tuhan masih mengasihi, sambutlah! Terbukti di sini yang paling
bejat ini yang menyambut Yesus.
Kalau
dikatakan Yesus lapar atau Yesus haus, ada disebutkan di tempat lain. Tetapi
kalau Yesus sangat penat, hanya ada di sini:
Yohanes 4:6
4:6 Di situ
terdapat sumur Yakub. Yesus sangat letih oleh perjalanan, karena itu Ia
duduk di pinggir sumur itu. Hari kira-kira pukul dua belas.
Yohanes 4:6 (Terjemahan Lama)
4:6 Maka di
situlah perigi Yakub. Maka Yesus, sebab penat berjalan, segeralah duduk
di sisi perigi itu, yaitu kira-kira pukul dua belas tengah hari.
Apakah
selama ini Yesus tidak berjalan? Tetapi tidak pernah dikatakan dalam perjalanan
Yesus penat dan letih, hanya di sini disebut Yesus penat. Pembayaran harga
untuk menolong kehidupan seperti itu, Yesus rela bayar sekalipun Dia penat, Dia
letih.
Yesaya 43:24
43:24 Engkau
tidak membeli tebu wangi bagi-Ku dengan uang atau mengenyangkan Aku dengan
lemak korban sembelihanmu. Tetapi engkau memberati Aku dengan dosamu, engkau
menyusahi Aku dengan kesalahanmu.
Yesaya 43:24 (Terjemahan Lama)
43:24 Tiada
engkau membelikan Daku deringu dengan uang, dan tiada engkau mendirus mezbah-Ku
dengan lemak korban sembelihanmu! Melainkan engkau sudah menyusahkan Daku
dengan segala dosamu, dan engkau sudah memenatkan Daku dengan segala salahmu.
Kalau
kita sadar, sebelum kenal Yesus, sebelum kenal pengajaran, sudah terlalu banyak
kita membuat Yesus penat. Sekarang ini kita Tuhan lawati, terima! Itu kasih
sayang Tuhan yang luar biasa kepada kita.
Kalau
sekarang kita sadar bahwa lalu kita banyak
membuat Yesus letih dan penat karena dosa dan kesalahan kita, bagaimana
apresiasi kita, bagaimana tanggapan kita, bagaimana sikap kita, apakah kita mau
meneruskan cara orang Samaria?
II Raja-raja 17:33-34
17:33 Mereka
berbakti kepada TUHAN, tetapi dalam pada itu mereka beribadah kepada allah
mereka sesuai dengan adat bangsa-bangsa yang dari antaranya mereka diangkut
tertawan.
17:34 Sampai
hari ini mereka berbuat sesuai dengan adat yang dahulu. Mereka tidak
berbakti kepada TUHAN dan tidak berbuat sesuai dengan ketetapan, hukum,
undang-undang dan perintah yang diperintahkan TUHAN kepada anak-anak Yakub yang
telah dinamai-Nya Israel.
Kalau
berbuat seperti ini, itu hanya membuat Tuhan penat dan letih. Ibadah macam apa
kalau begini! Kita beribadah tetapi
Tuhan katakan “Aku letih, Aku penat!”.
Yesaya 1:14
1:14
Perayaan-perayaan bulan barumu dan pertemuan-pertemuanmu yang tetap, Aku benci
melihatnya; semuanya itu menjadi beban bagi-Ku, Aku telah payah menanggungnya.
Yesaya 1:14 (Terjemahan Lama)
1:14 Segala
bulanmu baharu dan segala masa raya kamu yang tertentu itu kebencian kepada
hati-Ku dan suatu keberatan kepada-Ku; penatlah Aku menyabarkan dia.
Kita
sudah mengenal pengajaran, kita sudah direkrut dari keadaan seperti itu. Jangan
kita kembali seperti II Raja-raja 17:33-41.
II Raja-raja 17:39-40
17:39 melainkan
kepada TUHAN, Allahmu, kamu harus berbakti, maka Ia akan melepaskan kamu dari
tangan semua musuhmu."
17:40 Tetapi
mereka tidak mau mendengarkan, melainkan mereka berbuat sesuai dengan adat
mereka yang dahulu.
Ini
membuat Tuhan penat. Bagaimana mau mengaku orang Kristen, mengaku orang
pengajaran kalau beribadah tidak
ada keubahan sehingga membuat Tuhan penat dan letih. Tuhan menyuruh untuk
hentikan sebab Tuhan tidak mau seperti itu.
Kita
perhatikan bagaimana Yesus masuk ke sana menghadapi orang Samaria. Yesus tidak
mau mereka dilewati begitu saja,
kasihNya tertuju kepada mereka, yaitu perempuan di Sikhar, yang artinya
mabuk. Sikhar ini sebenarnya bagian tanah yang diberikan oleh Yakub kepada
Yusuf. Tanah itu direbut oleh Yakub.
Kejadian 48:22
48:22 Dan
sekarang aku memberikan kepadamu sebagai kelebihanmu dari pada saudara-saudaramu,
suatu punggung gunung yang kurebut dengan pedang dan panahku dari tangan orang
Amori."
Akhirnya
tulang-tulang Yusuf dikubur di sana.
Yosua 24:32
24:32
Tulang-tulang Yusuf, yang dibawa orang Israel dari Mesir, dikuburkan mereka di
Sikhem, di tanah milik yang dibeli Yakub dengan harga seratus kesita dari
anak-anak Hemor, bapa Sikhem, dan yang ditentukan bagi bani Yusuf menjadi milik
pusaka mereka.
Orang-orang
di Yerusalem (Yahudi) tidak mau melirik lagi orang
Samaria, mereka merasa “kami betul, mereka tidak benar”. Padahal dua-duanya
sudah tidak benar. Orang Samaria menjual tubuhnya, orang Yerusalem menjual
ibadahnya, dua-dua tidak benar.
Matius 7:1-4
7:1 "Jangan
kamu menghakimi, supaya kamu tidak dihakimi.
7:2 Karena
dengan penghakiman yang kamu pakai untuk menghakimi, kamu akan dihakimi dan
ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu.
7:3 Mengapakah
engkau melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu
tidak engkau ketahui?
7:4 Bagaimanakah
engkau dapat berkata kepada saudaramu: Biarlah aku mengeluarkan selumbar itu
dari matamu, padahal ada balok di dalam matamu.
Ini
kelakuan orang Yahudi yang ada di Yerusalem. Orang Samaria ada selumbar,
padahal orang Yahudi ada balok di dalam matanya.
Matius 7:5
7:5 Hai orang
munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan
jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu."
Ini
yang terjadi sudah berabad-abad antara orang Samaria dan orang Yahudi. Orang
Yahudi berkata “orang Samaria tidak betul”. Orang Samaria juga berkata “kamu
juga tidak betul”. Yang betul bila kembali kepada Firman (Alkitab).
Bila
kita kembali kepada Firman berarti kita membersihkan selumbar di mata kita.
Kalau kita sudah kembali, berarti kita melepaskan balok di mata kita, maka kita
akan berhasil mengeluarkan selumbar di mata orang lain. Bagaimana saya mau
mengeluarkan selumbar di mata orang lain kalau ada balok di mataku. Bukannya
keluar tetapi malah tercungkil mata orang itu. Untuk mengeluarkan balok dari
mata kita maka harus lewat Firman, Roh dan kasih Tuhan. Setelah keluar baru
bisa kita mengeluarkan selumbar dari mata saudara kita.
Yesus
harus lewat Samaria, tidak boleh tidak, ini suatu kewajiban karena mau
menghancurkan tembok pemisah, permusuhan antara orang Yahudi dan orang Samaria.
Antara orang Yahudi dan orang Samaria ada persoalan sudah berlarut-larut,
mereka tidak bisa bergaul. Orang Yahudi
merasa lebih suci. Maka apa yang terjadi? Yesus harus datang merobohkan tembok
itu.
Kalau
orang Samaria, tubuhnya yang mereka jual, apalagi di akhir zaman ini. Kita
lihat di dunia, di udara ini, roh najis ini sudah luar biasa. Saudara buka saja
handphone sudah keluar yang najis, itu merangsang nafsu saudara dan merusak
pikiran saudara.
Untuk
menolong perempuan Samaria ini, Yesus rela penat, Yesus rela letih. Saudara
boleh cari di mana saja, hanya dalam Yohanes pasal 4 yaitu di Samaria, Yesus di sebut penat
karena persoalan ini. Ini menjadi beban berat bagi Tuhan.
Di
tiga wilayah, baik di Yudea, di Samaria maupun di Galilea, problem nikah ini
ada. Dengan kata lain, di mana-mana di dunia ini masalah nikah ini ada. Di
Galilea saudara lihat dalam Yohanes 2:1-10, di Samaria dalam Yohanes pasal 4,
di Yudea ada dalam Matius pasal 19. Problem nikah inilah yang membuat Yesus
penat, utamanya yang lebih berat di Samaria. Seringkali kita mengentangkan itu.
Problem
nikah ini mulai dari Adam sampai sekarang dan lebih mencuat lagi saat-saat menjelang kedatangan Tuhan. Kalau kita tidak
ditolong oleh Firman, habis kita semua. Walaupun begitu marak kuasa kegelapan
mengangkat masalah ini, lewat media cetak, elektronik dan apapun yang kita
miliki, kalau tidak ada kontrol Firman habis kita. Itu sebabnya Tuhan Yesus
menekankan jika waktu tidak dipersingkat maka
tidak ada orang yang selamat.
Bagi
yang sudah menikah, jagalah nikahmu. Jangan membuat Tuhan penat. Jangan
ibadahmu malah membebani Tuhan. Bukan Tuhan disenangkan tetapi Tuhan dibuat penat.
Tuhan bertanya “mana tebu wangi kamu persembahkan?” tetapi yang ada malah membuat
Tuhan penat.
Yesaya 43:24
43:24 Engkau
tidak membeli tebu wangi bagi-Ku dengan uang atau mengenyangkan Aku dengan
lemak korban sembelihanmu. Tetapi engkau memberati Aku dengan dosamu, engkau
menyusahi Aku dengan kesalahanmu.
Yesaya 43:24 (Terjemahan Lama)
43:24 Tiada
engkau membelikan Daku deringu dengan uang, dan tiada engkau mendirus mezbah-Ku
dengan lemak korban sembelihanmu! Melainkan engkau sudah menyusahkan Daku
dengan segala dosamu, dan engkau sudah memenatkan Daku dengan segala salahmu.
Kami
hamba Tuhan bila berpergian mestinya jangan sendirian, harus bersama isteri.
Juga jika saudara tidak memungkinkan berpergian bersama suami atau bersama
isteri, ingat jangan buat penat Tuhan, jangan buat Tuhan letih. Jaga nikahmu,
rawat nikahmu, ingat Firman, jangan buat Tuhan itu penat.
Akal kita sulit untuk
menerima “mengapa Tuhan bisa capek”. Tetapi Tuhan
bicara itu supaya membuat kita mengerti bagaimana kalau kita lelah, letih dan
capek. Mereka ini menggelar ibadah tetapi malah membuat Tuhan penat. Di mana
masalahnya? Masalahnya itu perkara dua menjadi satu, yaitu nikah tidak beres.
Ini
mulai dari diriku sebagai hamba Tuhan. Tuhan taruh dalam hatiku mulai dari saya
berjuang
untuk menjaga persoalan ini. Tuhan jaga kehidupanku, Tuhan pelihara sampai saya
masuk dalam nikah, hingga sekarang. Kenapa? Setelah saya mengerti pengajaran
saya tahu Tuhan tidak mau saya beribadah dan melayani tetapi Tuhan katakan “Aku
penat, Aku letih!”. Itu yang tidak boleh terjadi dalam kehidupan kita semua.
Salah satu kota di Samaria yang pertama dilawati oleh Yesus adalah Sikhar. Sikhar
artinya mabuk. Yang kita temukan di sini adalah mabuk seks. Bukan hanya mabuk kedudukan,
mabuk harta atau mabuk minuman keras tetapi mabuk seks. Inilah yang membuat
Tuhan letih dan penat.
Yesus
tolong kami. Kami tidak mau melakukan apa yang membuat Engkau letih dan penat. Kami
mau menyenangkan hatimu, kami mau melayani Engkau, berkenanlah menerima ibadah
kami. Tuhan, ampunilah segala kejahatan kami.
Tuhan
Memberkati.
GPT “Kristus
Penebus”
Jl.
Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona
Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP:
085241270477
Email: imamat_raja@yahoo.com
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar