Wahyu 4:8-10
5:8 Ketika Ia mengambil gulungan kitab itu,
tersungkurlah keempat makhluk dan kedua puluh empat tua-tua itu di hadapan Anak
Domba itu, masing-masing memegang satu kecapi dan satu cawan emas, penuh dengan
kemenyan: itulah doa orang-orang kudus.
5:9 Dan mereka menyanyikan suatu nyanyian baru
katanya: "Engkau layak menerima gulungan kitab itu dan membuka
meterai-meterainya; karena Engkau telah disembelih dan dengan darah-Mu Engkau
telah membeli mereka bagi Allah dari tiap-tiap suku dan bahasa dan kaum dan
bangsa.
5:10 Dan Engkau telah membuat mereka menjadi suatu
kerajaan, dan menjadi imam-imam bagi Allah kita, dan mereka akan memerintah
sebagai raja di bumi."
Ingat
berita Firman yang kita terima hari-hari terakhir ini, jangan kita abaikan dan
lupakan begitu saja. Karena ada waktunya Firman yang pernah kita dengar itu
menjadi kenyataan, menjadi pengalaman hidup kita.
Dalam
ayat 8 ada dua hal yang kita lihat yang ada pada 24 tua-tua dan 4 makhluk itu,
yaitu masing-masing ada kecapi dan ada satu cawan emas penuh dengan kemenyan,
itulah doa orang-orang kudus. Minggu lalu kita telah mendengar tentang kecapi
yang ada hubungannya dengan lagu syair cinta kasih. Bicara cinta kasih hubungannya
dengan sepasang mempelai. Baik seorang gadis maupun seorang jejaka yang
mengikat ikatan pertunangan sehingga di dalam kehidupan mereka selalu ada lagu
syair cinta kasih. Itu ciri yang mewarnai pertunangan.
Yehezkiel 33:31
33:31 Dan mereka datang kepadamu seperti rakyat
berkerumun dan duduk di hadapanmu sebagai umat-Ku, mereka mendengar apa yang
kauucapkan, tetapi mereka tidak melakukannya; mulutnya penuh dengan kata-kata
cinta kasih, tetapi hati mereka mengejar keuntungan yang haram.
Ada
nyanyian syair cinta kasih, kelihatan elok tetapi di sini tujuannya jahat, mencari keuntungan
haram. Jadi bukan keuntungan halal. Mencari
keuntungan saja di dalam ibadah itu sudah salah apalagi ditambah lagi
keuntungan haram. Padahal ibadah itu memang ada keuntungan besar.
Utama
saya, agar pelayananku jangan sampai punya sasaran mencari keuntungan lahiriah,
berat kalau seperti itu. Dicabut Tuhan pemakaian dan tidak dipercaya pembukaan
rahasia Firman kalau punya motivasi seperti itu. Kalau motivasi lagu syair
cinta kasih itu semata-mata adalah ikatan jalinan cinta kasih dua sejoli yaitu
gereja sebagai Mempelai Wanita dan Kristus sebagai Mempelai Laki-laki Sorga,
maka itulah yang datang dari sorga atau sistem sorga.
Kemudian
dibarengi dengan masing-masing memiliki cawan emas. Benar-benar kehidupan yang
ada di sini adalah orang pendoa syafaat. Mereka adalah kehidupan yang suka
memberi waktu untuk berdoa, apalagi doa penyembahan yang ditambah doa syafaat.
Doa permohonan, doa syafaat dan doa penyembahan. Itu sebabnya disebut bagaikan
emas. Berarti kehidupan yang menjadi pendoa syafaat ini benar-benar kehidupan
yang dipermuliakan bagaikan emas.
Wahyu 5:8
5:8 Ketika Ia mengambil gulungan kitab itu,
tersungkurlah keempat makhluk dan kedua puluh empat tua-tua itu di hadapan Anak
Domba itu, masing-masing memegang satu kecapi dan satu cawan emas, penuh
dengan kemenyan: itulah doa orang-orang kudus.
Mereka
ini termasuk penampung doa-doa orang lain. Alias mereka suka mendoakan
orang-orang yang lain, itu penekanannya. Wahyu pasal 5 ini bertalian dengan
pembukaan rahasia nikah Kristus dengan gereja karena itu rahasia bagian dalam.
Pada
ayat 8 ini kita diperlihatkan warna tahbisan kehidupan yang berhasil ada di
dalam gereja. Tahbisan adalah melayani dengan benar, Tahbisan adalah melayani sesuai
ketentuan Firman. Orang yang menahbiskan diri ada 4 pengertiannya:
1.
Diasingkan
oleh Tuhan
2.
Disendirikan
oleh Tuhan
3.
Dipisahkan
oleh Tuhan
4.
Dipilih
oleh Tuhan.
Ini
model kehidupan yang mentahbiskan diri, melayani dengan benar, melayani sesuai
dengan ketentuan Firman. Maka orang itu adalah orang yang benar-benar
diasingkan oleh Tuhan, disendirikan oleh Tuhan, dipisahkan oleh Tuhan, kemudian
dipilih oleh Tuhan.
Ini
yang harus menjadi teladan, mengapa mereka berada di sana. Gereja Tuhan
kondisinya lebih dari ini. 24 tua-tua itu memiliki takhta yang mengelilingi
takhta yang ada di tengah, juga 4 makhluk kondisinya sudah seperti itu. Apalagi
kita gereja Tuhan, bukan mengelilingi takhta namun kita duduk setakhta dengan
Tuhan dalam pengertian rohani. Berarti kita harus lebih maju dari mereka kalau
mau menempatkan diri menjadi Mempelai Tuhan, menjadi kekasihnya Kristus,
menjadi isteri Anak Domba Allah. Berarti kita ikut dikelilingi.
Ke
mana tujuan akhir kita, untuk seperti 24 tua-tua saja kita masih jauh. Kita
masih kurang mengutarakan cinta kasih secara vertikal kepada Tuhan dan masih
kurang mengutarakan cinta kasih secara horisontal di dalam nikah rumah tangga
kita. Apalagi doa-doa penyembahan kita, doa syafaat yang kita lakukan, itu
masih kurang. Ini yang dituntut oleh Tuhan.
Makanya
saya sebagai hamba Tuhan, kalau saya bangun sampai lewat setengah 4 saya
menyesal sekali. Makanya saya upayakan saya bangun jam 3 untuk duduk berdoa
sebagai seorang hamba Tuhan. Jangan saudara berpikir “itu wajar sebab hamba Tuhan”.
Ingat 24 tua-tua itu hanya mengelilingi takhta sementara saudara ada di dalam
takhta yang di tengah itu, berarti saudara harus lebih. Makanya harus ada doa
penyembahan, apalagi kami harus ditambah dengan doa penyahutan. Itu bukan hal
yang harus dianggap enteng atau diremehkan, karena itu adalah tanggung jawab
kami sebagai hamba Tuhan.
Biarlah
kita memperhatikan Firman Tuhan. Waktu sudah terlalu sempit, sudah singkat,
mari kita pertajam roh pengertian kita, ketangkasan kita. Karena salah satu dari
tujuh roh Allah adalah roh pengertian, roh keperkasaan.
Wahyu 5:9
5:9 Dan mereka menyanyikan suatu nyanyian baru
katanya: "Engkau layak menerima gulungan kitab itu dan membuka
meterai-meterainya; karena Engkau telah disembelih dan dengan darah-Mu Engkau telah
membeli mereka bagi Allah dari tiap-tiap suku dan bahasa dan kaum dan
bangsa.
Berhaknya
Yesus membuka meterai karena Dia telah disembelih dan dengan darahNya Dia telah
membeli mereka. Termasuk 24 tua-tua tadi. Apalagi disebut dibeli bagi Allah.
Pada ayat 10 disebut juga imam-imam bagi Allah.
Wahyu 5:10
5:10 Dan Engkau telah membuat mereka menjadi suatu
kerajaan, dan menjadi imam-imam bagi Allah kita, dan mereka akan
memerintah sebagai raja di bumi."
Jadi
nilai pengorbanan Kristus Yesus untuk membeli saudara bagi Allah. Kemudian
tahbisannya juga bagi Allah. Jadi kita melayani, bukan melayani manusia. Dan
juga yang nomor satu bukan melayani pekerjaanNya tetapi melayani PribadiNya.
Makanya
6 kali dalam kitab Keluaran pasal 28 dan 29, Tuhan perintahkan kepada Musa
“panggil abangmu itu bersama anak-anaknya. Tahbiskanlah mereka untuk memegang
jabatan imam bagiKu”.
Keluaran 28:1
28:1 "Engkau harus menyuruh abangmu Harun
bersama-sama dengan anak-anaknya datang kepadamu, dari tengah-tengah orang
Israel, untuk memegang jabatan imam bagi-Ku -- Harun dan anak-anak
Harun, yakni Nadab, Abihu, Eleazar dan Itamar.
Bukan
“imam bagi pekerjaanKu” tetapi imam bagi Tuhan. Bayangkan, kita diangkat untuk
melayani Tuhan, Raja di atas segala raja.
Keluaran 28:3,4,41; 29:1,44
28:3 Haruslah engkau mengatakan kepada semua orang
yang ahli, yang telah Kupenuhi dengan roh keahlian, membuat pakaian Harun,
untuk menguduskan dia, supaya dipegangnya jabatan imam bagi-Ku.
28:4 Inilah pakaian yang harus dibuat mereka: tutup
dada, baju efod, gamis, kemeja yang ada raginya, serban dan ikat pinggang.
Demikianlah mereka harus membuat pakaian kudus bagi Harun, abangmu, dan bagi
anak-anaknya, supaya ia memegang jabatan imam bagi-Ku.
28:41 Maka semuanya itu haruslah kaukenakan kepada
abangmu Harun bersama-sama dengan anak-anaknya, kemudian engkau harus
mengurapi, mentahbiskan dan menguduskan mereka, sehingga mereka dapat memegang jabatan
imam bagi-Ku.
29:1 "Inilah yang harus kaulakukan kepada mereka,
untuk menguduskan mereka, supaya mereka memegang jabatan imam bagi-Ku:
Ambillah seekor lembu jantan muda dan dua ekor domba jantan yang tidak bercela,
29:44 Aku akan menguduskan Kemah Pertemuan dan mezbah
itu, lalu Harun dan anak-anaknya akan Kukuduskan supaya mereka memegang jabatan
imam bagi-Ku.
Jadi
dalam perjanjian lama Tuhan sudah memilih kaum Harun. Sebenarnya dalam Keluaran
pasal 19 seluruh bangsa Israel dipercaya memegang jabatan imam bagi Tuhan,
tetapi mereka gagal. Maka dipilihlah satu suku yaitu suku Lewi. Kemudian dari suku
Lewi dipilih lagi kaum Harun. Jadi dari bangsa, suku dan kaum. Dikatakan tadi
Yesus membeli kita dari bangsa, suku dan kaum. Jadi lewat korban Kristus, Tuhan
kembali kan jabatan itu bukan hanya untuk satu kaum atau satu bahasa tetapi
untuk seluruh bangsa. Lewat Korban Kristus kita diberi kesempatan.
Kalau
kita paham bahwa kita dijadikan imam-imam bagi Tuhan, maka di dalam ibadah
pelayanan kita, apapun yang kita kerjakan yang kita kaitkan dengan sorga ,
berarti pandangan kita harus kita tujukan kepada Kekasih kita yang cinta
kasihNya membara kepada saudara. Maka tidak akan bersungut kita beribadah, tidak
akan mengomel kita melayani karena kita menerima cinta kasih. Lagu cinta kasih
Tuhan mengalir di dalam kita dan kita balas dengan lagu cinta kasih lewat
ibadah pelayanan kita. Karena kita kembali diangkat lewat korban Kristus.
Dulu
satu bangsa Israel diangkat menjadi imam-imam, kemudian dipecat dan diangkat
satu suku yaitu suku Lewi, kemudian dikhususkan satu kaum itulah kaum Harun. Sekarang kita sudah
dibeli bagi Allah dan diangkat menjadi imam-imam bagi Allah.
Wahyu 5:9
5:9 Dan mereka menyanyikan suatu nyanyian baru
katanya: "Engkau layak menerima gulungan kitab itu dan membuka
meterai-meterainya; karena Engkau telah disembelih dan dengan darah-Mu Engkau
telah membeli mereka bagi Allah dari tiap-tiap suku dan bahasa dan kaum dan
bangsa.
Kalau
kita melihat ini saya katakan “saya tidak pas, kami tidak layak”. Andaikata
tidak melihat tetesan darah di Golgota memang kita tidak layak. Andaikata kita
tidak melihat kucuran darah yang mengalir di sekujur tubuh Yesus memang kita
tidak layak. Tetapi dengan kita memandang pribadi Yesus yang mandi-mandi darah
dari kepala sampai telapak kakiNya maka kita tidak akan bermain-main dalam melayani
dan beribadah kepada Tuhan. Karena tujuanNya adalah membeli kita bagi Allah.
Kalau
ini kita perhatikan maka gereja Tuhan akan berkobar-kobar, tidak akan ada
sungutan dan tidak ada pikiran gegabah yang muncul dalam pikirannya. Kalau itu
ada cepat dia tepis karena dia mau melayani pribadi Tuhan dengan penuh cinta
kasih.
Wahyu 5:10
5:10 Dan Engkau telah membuat mereka menjadi suatu
kerajaan, dan menjadi imam-imam bagi Allah kita, dan mereka akan
memerintah sebagai raja di bumi."
Di
sini letaknya kita menjadi umat Tuhan, bukan sebatas “oh saya sudah ditebus.
Pokoknya gereja atau tidak gereja saya sudah ditebus. Melayani atau tidak
melayani yang penting saya sudah ditebus”. Di mana bukti pekerjaan penebusan
itu. Kalau kita menghargai bahwa kita telah ditebus bagi Allah dan diangkat
menjadi imam-imam bagi Allah, sudah dapat dipastikan hidupnya akan membara dan
berkobar-kobar.
Seperti
kami yang dikatakan sudah tua ini, mesti tetap berkobar-kobar. Kami tidak tahu
kapan akhir perjalanan, apakah sampai Yesus datang atau tidak. Tetapi doaku
supaya bersama sidang jemaat, Tuhan izinkan kami mencapai garis akhir yaitu
penyingkiran gereja, bukan untuk diusung ke kubur. Tetapi wewenang ada pada
Tuhan. Kalau memang harus diusung ke kubur yang penting mati dalam Tuhan.
Jangan tinggalkan tahbisan, jangan bermain-main dengan Tuhan.
Kenapa
dikatakan menjadi imam-imam bagiKu, berarti melayani pribadi Tuhan. Karena di
dalam Alkitab ada dikatakan mereka bukan melayani Tuhan tetapi melayani
perutnya. Kalau kita merenungkan “saya melayani pribadi Tuhan” maka tidak ada
gangguan lain yang bisa menghalangi kita. Gangguan itu akan kita tepis karena
kita mencintai pribadiNya yang penuh lagu syair cinta kasih.
Roma 16:17-18
16:17 Tetapi aku menasihatkan kamu, saudara-saudara,
supaya kamu waspada terhadap mereka, yang bertentangan dengan pengajaran yang
telah kamu terima, menimbulkan perpecahan dan godaan. Sebab itu hindarilah
mereka!
16:18 Sebab orang-orang demikian tidak melayani
Kristus, Tuhan kita, tetapi melayani perut mereka sendiri. Dan dengan kata-kata
mereka yang muluk-muluk dan bahasa mereka yang manis mereka menipu orang-orang
yang tulus hatinya.
Tidak
dikatakan “tidak melayani pekerjaanNya” tetapi tidak melayani pribadi Kristus.
Ketika Firman Tuhan dibukakan supaya pandangan kita 100% kepada Pribadinya yang
penuh cinta kasih sehingga kita melayani Dia maka terhindarlah kita dari cara
ini.
Olehnya
kekasih yang diberkati oleh Tuhan, kita kembali memperhatikan, di dalam
pentahbisan Harun dan anak-anaknya. Sesuai dengan Wahyu pasal 5, ada satu
gulungan kitab. Ketika Tuhan memberi syarat untuk pentahbisan Harun dan
anak-anaknya menjadi imam bagi Tuhan, maka ada roti bundar yang diolah dan
dioles dengan minyak dan ada roti tipis yang dioles dengan minyak. Alkitab
mengatakan itu ditaruh pada satu bakul, bukan dua bakul. Makanya kitab yang
dilihat oleh Yohanes tidak dua kitab, tetapi hanya satu kitab. Alkitab
mengatakan mereka memerintah bersama Tuhan dari satu kerajaan, bukan dua
kerajaan.
Sebabnya
kita harus waspada, apakah kita menganut dua bakul, menganut tiga gulungan
kitab atau menganut banyak kerajaan. Kalau satu kerajaan berarti satu pusat pemerintahan.
Kalau kita mengaku ada dalam satu kerjaaan berarti kita menerima perintah yang
sama, tidak beda. Kenapa dalam gereja bisa beda-beda? Karena sudah banyak
gulungan kitabnya, sudah banyak bakulnya, sudah banyak kerajaannya, berarti mengundang
bencana rohani.
Kalau
saudara ada di bawah pemerintahan yang satu itu, izinkan dirimu diatur oleh
kerajaan yang satu itu. Kenapa gereja Tuhan masih cenderung bahkan ngotot untuk
diatur oleh kerajaan yang lain. Kalau seperti ini nantinya menyanyikan syair
cinta kasih, tetapi hanya mencari keuntungan haram. Akhirnya kehidupan seperti
itu dilempar oleh Tuhan, tidak masuk dalam pembentukan Tubuh Kristus.
Keluaran 29:1-2
29:1 "Inilah yang harus kaulakukan kepada mereka,
untuk menguduskan mereka, supaya mereka memegang jabatan imam bagi-Ku: Ambillah
seekor lembu jantan muda dan dua ekor domba jantan yang tidak bercela,
29:2 roti yang tidak beragi dan roti bundar yang tidak
beragi, yang diolah dengan minyak, dan roti tipis yang tidak beragi, yang
diolesi dengan minyak; dari tepung gandum yang terbaik haruslah kaubuat
semuanya itu.
Roti
ini menunjuk Firman pengajaran yang diolah dan dioles dengan minyak. Hamba
Tuhan diolah dengan minyak berarti urapan sudah menyatu. Roti tipis dioles
dengan minyak itu menunjukkan kita ada dalam kerendahan hati.
Keluaran 29:3
29:3 Kautaruhlah semuanya dalam sebuah bakul dan
kaupersembahkanlah semuanya dalam bakul itu, demikian juga lembu jantan dan kedua
domba jantan itu.
Ini
pentahbisan imam Harun. Sekarang pentahbisan kita menjadi imam-imam dari satu
gulungan kitab. Kemudian dibawa lagi pada kerajaan yaitu satu kerajaan, tidak
dua kerajaan.
Wahyu 5:1,10
5:1 Maka aku melihat di tangan kanan Dia yang duduk di
atas takhta itu, sebuah gulungan kitab, yang ditulisi sebelah dalam dan
sebelah luarnya dan dimeterai dengan tujuh meterai.
5:10 Dan Engkau telah membuat mereka menjadi suatu
kerajaan, dan menjadi imam-imam bagi Allah kita, dan mereka akan memerintah
sebagai raja di bumi."
Suatu
kerajaan berarti satu pemimpin, satu pusat pemerintahan, tidak berbagi
kerajaan. Berarti mendapat perintah yang sama. Kalau kita gereja Tuhan
benar-benar ada di bawah taktis pemerintahan kerajaan Sorga, maka kita tidak
akan beda-beda. Tetapi iblis bukan iblis kalau dia tidak menyelinap dan
menggoda seperti dulu menggoda Hawa sehingga Hawa menambah dan mengurangi
Firman, akhirnya menjadi beda dan dapat kutukan.
Itu
yang diawas-awas oleh Tuhan lewat rasul Paulus.
II Korintus 11:3
11:3 Tetapi aku takut, kalau-kalau pikiran kamu
disesatkan dari kesetiaan kamu yang sejati kepada Kristus, sama seperti Hawa
diperdayakan oleh ular itu dengan kelicikannya.
Setelah
bicara pertunangan, bicara cinta kasih, maka dia berkata “aku takut kamu digoda
takut kamu digoda seperti Hawa” sehingga tidak murni lagi satu bakul, tidak
murni lagi satu kitab, tidak murni lagi dari satu kerajaan. Ketika kami bicara
seperti ini maka orang lain yang salah pengertiannya malah berucap “memangnya
cuma kamu yang benar!” tetapi terserah orang itu kalau menilai sepert itu. Kita
harus kembali kepada Firman Tuhan. Kita perhatikan apakah benar kita ini ada
dibawah kekuasaan satu pemerintahan? Jangan beda puncuk pemerintahan kita,
hanya Yesus Kristus.
Pelaku-pelaku
yang ditemukan di dalam Roma 16:17-18, itu ada di zaman rasul Paulus apalagi di
zaman kita sekarang ini. Zaman ini persaingan luar biasa, sampai bagaimana mengupayakan
supaya bisa seperti orang lain maka menempulah cara-cara yang haram. Sebagai
hamba Tuhan saya harus membuktikan bahwa Tuhan memelihara saya, Bukan
perkara-perkara jasmani yang dikejar, tetapi akhirnya juga Tuhan penuhi.
Olehnya
perhatikan bagaimana bentuk kita melayani. Jangan sampai kita menjadi
pelaku-pelaku kejahatan di dalam kerajaan Allah. Coba lihat, di dalam kerajaan
yang satu itu kenapa ada pelaku-pelaku kejahatan. Sekarang ini mungkin belum
nampak tetapi satu saat Tuhan akan berterus terang. Jangan sampai ditemukan
bahwa saya dan saudara adalah pelaku-pelaku kejahatan di dalam kerajaan Allah.
Matius 13:41
13:41 Anak Manusia akan menyuruh malaikat-malaikat-Nya
dan mereka akan mengumpulkan segala sesuatu yang menyesatkan dan semua orang
yang melakukan kejahatan dari dalam Kerajaan-Nya.
Saya
mohon kepada Tuhan jangan sampai saya menjadi pelaku kejahatan dari dalam
kerajaanMu. Lebih baik Tuhan ambil saya kalau saya melakukan itu. Ini yang
harus kita jiwai hari-hari terakhir ini.
Kalau
kita menahbiskan diri bagi Tuhan, tidak mungkin Majikan yang punya langit dan
bumi itu tidak menjamin persoalan sandang, pangan dan papan saudara. Pemerintah
dunia saya memperhatikan rakyatnya bagaimana supaya ekonomi maju serta adil dan
makmur, walaupun terjadi kebocoran sana dan sini. Di dunia saja melakukan kejahatan dalam kerajaan,
dalam pemerintahannya, sialnya kalau itu terjadi dalam kerajaan Allah. Di dunia saja lumrah, tetapi tidak
lumrah kalau terjadi dalam kerajaan Allah. Kalau di kerajaan dunia ada Komisi
Pemberantasan Korupsi, itu lumrah. Tetapi dalam kerajaan Allah tidak ada KPK. Namun tunggu saja di
akhir zaman, malaikat akan kerja keras mengumpulkan orang yang melakukan
kejahatan dalam kerajaan Allah.
Tahbiskanlah
pelayananmu bagi Dia. Bukan pekerjaanNya nomor satu tetapi pribadiNya. Kalau saudara mencintai pribadiNya maka
pasti pekerjaanNya tidak akan saudara abaikan. Karena itu lagu syair cinta
kasih kita kepadaNya, realisasinya pada pekerjaanNya.
Yehezkiel 33:30-32
33:30 Dan engkau anak manusia,
teman-temanmu sebangsa bercakap-cakap mengenai engkau dekat tembok-tembok dan
di pintu rumah-rumah dan berkata satu sama lain, masing-masing kepada temannya.
Silakan datang dan dengar, apa yang difirmankan oleh TUHAN!
33:31 Dan mereka datang kepadamu seperti rakyat
berkerumun dan duduk di hadapanmu sebagai umat-Ku, mereka mendengar apa yang
kauucapkan, tetapi mereka tidak melakukannya; mulutnya penuh dengan kata-kata
cinta kasih, tetapi hati mereka mengejar keuntungan yang haram.
33:32 Sungguh, engkau bagi mereka seperti seorang yang
melagukan syair cinta kasih dengan suara yang merdu, dan yang pandai main
kecapi; mereka mendengar apa yang kauucapkan, tetapi mereka sama sekali tidak
melakukannya.
Lagu
cinta kasih ini keluar dari takhta yang satu itu, keluar dari pemerintahan yang
satu itu, keluar dari bakul yang satu itu, keluar dari gulungan kitab yang satu
itu, tidak dua. Makanya saya heran, ada orang yang mengaku dalam pengajaran
lagu syair cinta kasih yaitu Kabar Mempelai, tetapi kenapa bisa menjadi ketua
majelis adat. Kerajaan apa yang perintah dia itu! Dan gembalanya malah tutup
mata. Hati-hati kehidupan seperti ini! Saya tidak mau dipersalahkan oleh Tuhan karena
Alkitab mengatakan “umatKu tergelincir karena kamu imam-imam”. Diangkat menjadi
imam, secara gamblang ditujukan kepada kami, contohnya adalah kami. Jangan
sampai umat tergelincir gara-gara kami.
Maleakhi 2:8-9
2:8 Tetapi kamu ini menyimpang dari jalan; kamu
membuat banyak orang tergelincir dengan pengajaranmu; kamu merusakkan
perjanjian dengan Lewi, firman TUHAN semesta alam.
2:9 Maka Aku pun akan membuat kamu hina dan rendah
bagi seluruh umat ini, oleh karena kamu tidak mengikuti jalan yang Kutunjukkan,
tetapi memandang bulu dalam pengajaranmu.
Yang
betul adalah ini:
Maleakhi 2:5-7
2:5 Perjanjian-Ku dengan dia pada satu pihak ialah
kehidupan dan sejahtera dan itu Kuberikan kepadanya -- pada pihak lain
ketakutan -- dan ia takut kepada-Ku dan gentar terhadap nama-Ku.
2:6 Pengajaran yang benar ada dalam mulutnya dan
kecurangan tidak terdapat pada bibirnya. Dalam damai sejahtera dan kejujuran ia
mengikuti Aku dan banyak orang dibuatnya berbalik dari pada kesalahan.
2:7 Sebab bibir seorang imam memelihara pengetahuan
dan orang mencari pengajaran dari mulutnya, sebab dialah utusan TUHAN semesta
alam.
Kalau
yang berdiri di depan saudara bukan utusan Tuhan, gawat saudara. Bagaimana kalau saya membongkar
janji dengan Tuhan. Janji Tuhan dengan imam ada janji khusus. Tetapi janji
khusus ini dibongkar oleh imam di dalam Maleakhi pasal 2. Namun kalau ini
disampaikan maka orang yang kadung dalam keadaan seperti Maleakhi 2:8-9 mereka
akan berkata “memangnya cuma kamu yang betul!”. Seharusnya sadar dan jangan meneruskan.
Bagaimana
seharusnya supaya jangan kita menjadi pelaku kejahatan dari dalam kerajaan
Allah. Satu saat KPK nya sorga akan jalan.
Matius 25:31
25:31 "Apabila Anak Manusia datang dalam kemuliaan-Nya
dan semua malaikat bersama-sama dengan Dia, maka Ia akan bersemayam di atas
takhta kemuliaan-Nya.
Puji
Tuhan kalau kita berhasil ada di sana. Kemudian pemeriksaan berjalan.
Matius 25:32-33
25:32 Lalu semua bangsa akan dikumpulkan di hadapan-Nya
dan Ia akan memisahkan mereka seorang dari pada seorang, sama seperti gembala
memisahkan domba dari kambing,
25:33 dan Ia akan menempatkan domba-domba di sebelah
kanan-Nya dan kambing-kambing di sebelah kiri-Nya.
Tidak
sulit bagi Tuhan untuk memisahkan seorang demi seorang. Sekalipun penduduk
dunia ada berapa miliar yang dikumpulkan sejak Adam dan Hawa.
Matius 25:34
25:34 Dan Raja itu akan berkata kepada mereka yang di
sebelah kanan-Nya: Mari, hai kamu yang diberkati oleh Bapa-Ku, terimalah
Kerajaan yang telah disediakan bagimu sejak dunia dijadikan.
Inilah
bahasa yang kita tunggu-tunggu. Jadi dalam kerajaan yang diberikan oleh Tuhan
kepadanya, dia tidak menjadi pelaku kejahatan. Karena ini adalah kerajaan Allah
dan diberikan sekarang.
Matius 25:35
25:35 Sebab ketika Aku lapar, kamu memberi Aku makan;
ketika Aku haus, kamu memberi Aku minum; ketika Aku seorang asing, kamu memberi
Aku tumpangan;
Ternyata
Tuhan mencatat setiap gerakan-gerakan kita, setiap manuver kita, setiap trik-trik
kita, entah main kening atau main apa saja, semua dicatat oleh Tuhan sebab
semua itu adalah gambaran ekspresi yang ada dalam hati kita. Orang lapar itu
punya hak yaitu untuk diberi makan. Siapa yang memberi makan? Itulah domba,
itulah umat Tuhan yang ada di sebelah kanan. Dia tahu orang itu punya hak untuk
menerima sesuatu dari dirimya karena orang itu lapar, makanya diberikan
makanan. Dalam hubungannya dengan tahbisan, maka baik dia anak Tuhan maupun
hamba Tuhan, bila dia tahu orang itu lapar maka dia harus menyajikan makanan.
Berarti pengajaran yang sehat harus saya dan saudara miliki menghadapi orang
lapar. Kalau lapar berarti kita ini melibatkan diri dalam pelayanan sesuai
Yohanes 4:33-34.
Yohanes 4:33-34
4:33 Maka murid-murid itu berkata seorang kepada yang
lain: "Adakah orang yang telah membawa sesuatu kepada-Nya untuk
dimakan?"
4:34 Kata Yesus kepada mereka: "Makanan-Ku ialah
melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya.
Berarti
hubungan dengan kehidupan yang lapar ini ada kaitannya dengan kita melakukan
pekerjaan sesuai kehendakNya
dan kita kerjakan sampai tuntas.
Kalau
saudara melakukan yang bertolakbelakang dengan ini,
satu waktu akan Tuhan perlihatkan dipermukaan, tidak bisa kita bersembunyi.
Akan muncul apakah dia di kiri atau di kanan.
Sifat
domba memang berbeda dengan kambing sekalipun serupa tapi tak sama. Kalau kambing suka
berantam, sebentar-sebentar dia tanduk temannya. Beda dengan domba yang suka
bersekutu.
Matius 25:35
25:35 Sebab ketika Aku lapar, kamu memberi Aku makan;
ketika Aku haus, kamu memberi Aku minum; ketika Aku seorang asing, kamu memberi
Aku tumpangan;
Ketika
kita memberi minum maka Tuhan juga akan memberi kita minum, berarti timbal
balik. Tuhan tidak akan membiarkan orang lain kenyang dan kita lapar, jadi saling
memberi di dalam pelayanan.
Memberi
tumpangan kepada orang asing ini pelayanan cuma-cuma. Orang asing, orang yang
tidak kita kenal bisa kita tampung, ini menunjuk pelayanan pengabdian yang
murni, yaitu pelayanan yang ditandai dengan cuma-cuma.
Matius 10:8
10:8 Sembuhkanlah orang sakit; bangkitkanlah orang
mati; tahirkanlah orang kusta; usirlah setan-setan. Kamu telah memperolehnya
dengan cuma-cuma, karena itu berikanlah pula dengan cuma-cuma.
Bukan
berarti Tuhan tidak akan membalas, tetapi motivasinya tidak boleh mencari
keuntungan yang haram. Kita sudah menerima gratis dari Tuhan maka kita juga
harus memberi dengan cuma-cuma. Kata cuma-cuma dalam pengertian di sini adalah
kita memberi pelayanan tanpa motivasi untuk mendapatkan keuntungan. Kebutuhan kita
itu urusannya Tuhan.
Matius 25:36
25:36 ketika Aku telanjang, kamu memberi Aku
pakaian; ketika Aku sakit, kamu melawat Aku; ketika Aku di dalam penjara,
kamu mengunjungi Aku.
Kita
diangkat menjadi imam-imam oleh Korban Kristus, berarti kita memiliki pakaian
tahbisan. Ketika melihat ada orang yang telanjang berarti tidak memiliki
pakaian tahbisan maka kita ajari dia pakaian tahbisan supaya jangan dia
melayani dengan telanjang.
Ada 4
rangkap pakaian tahbisan untuk imam besar. Kalau imam-imam biasa sangat
sederhana. Kalau kita tidak punya pakaian tahbisan kemudian kita melayani, kita
dianggap Tuhan melayani dalam keadaan telanjang. Siapa yang harus memberi
pakaian? Kita harus bisa memberi pakaian. Tetapi sekarang kita sendiri tidak
tahu, berarti kita melayani dalam keadaan telanjang. Segera datang kepada Tuhan
dan mohon Tuhan berikan pakaian tahbisan. Mulai kopiah. Kalau pada Imam Besar
pada sorbannya ada patam bertuliskan “kudus bagi Allah”. Kalau saudara mitra
kerja Imam Besar mau pikiranmu harus kudus bagi Tuhan!
Kita
harus belajar dulu bagaimana pakaian tahbisan, supaya kita memiliki pakaian. Kalau
melihat teman yang melayani dengan telanjang, tunjukkan pakaian tahbisan. Kalau
dia tahu melayani dengan telanjang maka dia akan minta pakaian tahbisan. Tetapi
bagaimana kita mau memberikan kalau kita juga telanjang. Ini yang harus kita
jaga akhir zaman ini supaya ada arti kita diangkat menjadi imam-imam yang
berkerajaan.
Matius 25:36
25:36 ketika Aku telanjang, kamu memberi Aku pakaian; ketika
Aku sakit, kamu melawat Aku; ketika Aku di dalam penjara, kamu mengunjungi
Aku.
Secara
jasmani kita bisa saling melawati kalau sakit, itu bagus. Sekarang kita bicara
secara rohani. Kalau yang jasmani orang dunia bisa melakukan, cuma yang rohani
orang dunia tidak bisa lakukan. Bila sakit rohani maka kita harus berikan obat
yaitu pengajaran sehat. Ini adalah orang yang bukan pelaku kejahatan di dalam
kerajaan Allah karena dia memiliki pengajaran sehat. Tujuannya supaya rohaninya
sehat sehingga dia bisa memberikan formula kepada orang yang sakit supaya
menjadi sehat.
Matius 25:36
25:36 ketika Aku telanjang, kamu memberi Aku pakaian;
ketika Aku sakit, kamu melawat Aku; ketika Aku di dalam penjara, kamu
mengunjungi Aku.
Dalam
penjara ini kaitannya dengan tidak memberi pengampunan.
Matius 5:23-26
5:23 Sebab itu, jika engkau mempersembahkan
persembahanmu di atas mezbah dan engkau teringat akan sesuatu yang ada dalam
hati saudaramu terhadap engkau,
5:24 tinggalkanlah persembahanmu di depan mezbah itu
dan pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu, lalu kembali untuk
mempersembahkan persembahanmu itu.
5:25 Segeralah berdamai dengan lawanmu selama engkau
bersama-sama dengan dia di tengah jalan, supaya lawanmu itu jangan menyerahkan
engkau kepada hakim dan hakim itu menyerahkan engkau kepada pembantunya dan
engkau dilemparkan ke dalam penjara.
5:26 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya engkau tidak
akan keluar dari sana, sebelum engkau membayar hutangmu sampai lunas.
Berarti
orang yang dalam penjara ini adalah orang yang tidak bisa melepaskan
pengamunan. Yang dia galakkan perselisihan, perbantahan, sakit hati, tidak
pernah dia melepaskan pengampunan. Itulah orang yang nanti Tuhan katakan
“ketika Aku dalam penjara, kamu tidak pernah mengunjungi Aku”. Tetapi orang
yang melepas pengampunan dikatakan Tuhan “ketika Aku dalam penjara kamu datang
melawat Aku”. Ini yang kita lakukan tanpa kita sadari, bukannya memberi
pengamunan malah kita membuat tembok besar supaya dia terkurung di situ dan
berakta “kalau mau mati, matilah di situ!”.
Matius 18:35
18:35 Maka Bapa-Ku yang di sorga akan berbuat demikian
juga terhadap kamu, apabila kamu masing-masing tidak mengampuni saudaramu
dengan segenap hatimu."
Pada
ayat ini juga bicara soal pengampunan. Ini yang seringkali kita anggap sepeleh,
kita abaikan, padahal tanpa sadar kita menjadi pelaku kejahatan dari dalam
kerajaan Allah. Bukannya kita sudah direkrut dari satu bangsa, satu suku, satu
kaum kemudian dijadikan satu kerajaan. Tetapi kalau kita tidak melepaskan
pengampunan maka orang itu menjadi pelaku kejahatan dari dalam kerajaan Allah.
Kemudian
Tuhan datang pada yang di sebelah kiri “ketika Aku lapar, kamu tidak pernah
memberikan Aku makanan. Aku haus, kamu tidak memberi Aku minum. Aku sakit, kamu
tidak mengobati Aku. Aku telanjang kamu tidak berikan pakaian. Aku di penjara
kamu tidak lawati Aku”. Itu membuat mereka kaget. Bahasa yang mengerikan Tuhan
katakan “enyahlah engkau ke tempat yang sudah disediakan Tuhan bagi iblis!”.
Akhirnya dia bergabung dengan iblis.
Matius 25:40-41
25:40 Dan Raja itu akan menjawab mereka: Aku berkata
kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang
dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku.
25:41 Dan Ia akan berkata juga kepada mereka yang di
sebelah kiri-Nya: Enyahlah dari hadapan-Ku, hai kamu orang-orang terkutuk,
enyahlah ke dalam api yang kekal yang telah sedia untuk Iblis dan
malaikat-malaikatnya.
Sebenarnya
neraka itu hanya untuk iblis, tetapi kenapa kita mau ikut terhempas ke sana?
Karena ikut menjadi pelaku kejahatan dari dalam kerajaan, salah satunya adalah
tidak mau melepas pengampunan pada orang lain. Yang dipelihara rasa sakit hati, dendam, perselisihan, pertikaian dan
pertengkaran. Mengapa kita menjadi pelaku kejahatan dari dalam kerajaan Allah.
Padahal kita sudah dibeli dengan darah yang mahal sehingga ada dalam
kerajaanNya. Dijauhkan kita menjadi pelaku kejahatan seperti ini.
Wahyu 8:13 (Terjemahan Lama)
8:13 Maka aku tampak serta aku dengar seekor burung
nasar terbang di tengah langit mengatakan dengan suara besar, "Wai, wai,
wai atas segala orang yang duduk di atas bumi dari sebab bunyi sangkakala yang
lain lagi, yaitu daripada ketiga malaekat yang akan meniupnya kelak."
Kata
wai ini adalah cetusan hati yang nadanya susah. Bukan karena dia marah atau
tersinggung, tetapi karena orang itu sudah memberikan yang terbaik pada
sahabatnya namun tidak dihargai oleh sahabatnya. Ini ditujukan kepada pelaku
kejahatan dari dalam kerajaan karena kepada mereka sudah diberikan yang
terbaik.
Yohanes 15:13-15
15:13 Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih
seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya.
15:14 Kamu adalah sahabat-Ku, jikalau kamu berbuat apa
yang Kuperintahkan kepadamu.
15:15 Aku tidak menyebut kamu lagi hamba, sebab hamba tidak
tahu, apa yang diperbuat oleh tuannya, tetapi Aku menyebut kamu sahabat, karena
Aku telah memberitahukan kepada kamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari
Bapa-Ku.
Kita
dipanggil Tuhan sebagai sahabat dan diberikan yang terbaik, makanya harus kita
hargai. Firman Tuhan yang kita dengarkan adalah perkara yang terbaik yang dirindukan
oleh Maria sehingga dia duduk di kakinya Tuhan Yesus. Orang-orang benar akan
duduk di kaki Tuhan dan menerima yang terbaik.
Ulangan 33:3
33:3 Sungguh Ia mengasihi umat-Nya; semua orang-Nya
yang kudus -- di dalam tangan-Mulah mereka, pada kaki-Mulah mereka duduk,
menangkap sesuatu dari firman-Mu.
Kita
sudah diberikan yang terbaik oleh Tuhan, jangan kita tunggu kata “celaka, celaka, celaka!”. Sebagai
hamba Tuhan berdiri bulu kuduk saya kalau menemukan bahasa seperti ini sebab Tuhan tidak bohong, ancaman
Tuhan itu kalau tidak ditanggapi
pasti menjadi kenyataan.
Wahyu 5:10
5:10 Dan Engkau telah membuat mereka menjadi suatu
kerajaan, dan menjadi imam-imam bagi Allah kita, dan mereka akan memerintah
sebagai raja di bumi."
Sebelum
menjadi raja, imam dulu ditaruh pada urutan awal, berarti ada pelayanan. Imam
itu melayani pribadiNya. Dalam pelajaran kitab Imamat pasal 21 kita sudah dengar
ada orang-orang yang tidak diizinkan melayani pribadiNya, yaitu buta, anggota
badannya telalu panjang, kaki atau tangannya patah, telinganya sumbing,
bibirnya sumbing, bular matanya, berkurap, rusak buah pelirnya.
Kita
diberi peluang melayani pribadiNya karena Korban Kristus. Yesus rela tersalib
supaya dibuka kesempatan bagi kita melayani pribadiNya. Kalau kita melayani pribadiNya maka kita akan
mendengar suara lagu cinta kasih yang timbal balik. Bukan hanya Yesus
mengatakan “Aku mengasihi kamu” tetapi kita juga akan berkata “aku mengasihi
Engkau”. Realiasinya kita menjadi imam dalam melayani Tuhan dan libatkan diri
secara vertikal dan secara horizontal mulai dari dalam nikahmu. Karena inti Wahyu
pasal 5 adalah nikah yang rohani yang dibuka kepada kita.
Pujian
syukur kami haturkan hanya kepada Yesus. Terima kasih Yesus, ini lagu cinta
kasihMu kepada kami. Bagaimana tanggapan kami? Apa yang sedang engkau pupuk dalam
hatimu sekarang, apa yang ada dalam pikiranmu sekarang, bila itu berseberangan
dengan Tuhan itu berarti anda melakukan kejahatan di
dalam kerajaan Allah. Itu jangan sampai terjadi.
Tuhan
Memberkati.
GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 085241270477
Email: imamat_raja@yahoo.com
|
JADWAL IBADAH
Rabu : Ibadah Pendalaman Alkitab dan
Perjamuan
Suci → Pk.
17.00
Sabtu : Ibadah Doa Penyembahan → Pk. 16.30
Minggu : Ibadah Sekolah Minggu → Pk. 07.30
Ibadah Raya → Pk. 09.00
Ibadah Kaum Muda Remaja → Pk. 16.00
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar