Kita banyak mendengar syair lagu
cinta kasih. Tetapi ada dua syair lagu cinta kasih.
1. Yang mencari keuntungan yang haram.
2.
Yang menggiring
gereja Tuhan masuk dalam pembentukan Tubuh Kristus yang sempurna.
Olehnya kalau kita mendengarkan
Firman Tuhan alangkah indahnya kalau kita membawa Alkitab. Kalau membaca
Alkitab itu menjadi kontrol supaya berita yang kita dengar bisa kita lihat
lewat Alkitab yang kita pegang dan kita baca. Itu adalah pesan Pdt. Totaijs
ketika kami mengikuti penataran tahbisan hamba-hamba Tuhan di Ciawi tahun 1994.
Imamat 21:20-24
21:20 orang yang berbongkol atau yang kerdil badannya
atau yang bular matanya, orang yang berkedal atau berkurap atau yang rusak buah
pelirnya.
21:21 Setiap orang dari keturunan imam Harun, yang
bercacat badannya, janganlah datang untuk mempersembahkan segala korban
api-apian TUHAN; karena badannya bercacat janganlah ia datang dekat untuk
mempersembahkan santapan Allahnya.
21:22 Mengenai santapan Allahnya, baik
persembahan-persembahan maha kudus maupun persembahan-persembahan kudus boleh
dimakannya.
21:23 Hanya janganlah ia datang sampai ke tabir dan
janganlah ia datang ke mezbah, karena badannya bercacat, supaya jangan
dilanggarnya kekudusan seluruh tempat kudus-Ku, sebab Akulah TUHAN, yang
menguduskan mereka."
21:24 Demikianlah Musa menyampaikan firman itu kepada
Harun serta anak-anaknya dan kepada semua orang Israel.
Ini syarat
bagi siapapun yang mau melayani Tuhan. Syarat ini mencakup gereja Tuhan karena
kita melayani Raja di atas segala raja. Kalau kita beribadah berarti kita
melayani Raja di atas segala raja (Tuhan Yesus Kristus).
Syarat
dari yang buta sampai yang berkurap, itu syarat yang dapat nampak di luar. Hanya
satu yang tersembunyi yaitu hancur buah pelir. Itu tersembunyi, tidak dilihat
orang lain, hanya dirinya sendiri. Tetapi Tuhan koreksi baik yang nampak maupun
yang tidak nampak.
Kali
ini kita akan bicara tentang bular mata, berkedal atau kurap dan yang hancur
buah pelirnya.
Ø Bular mata
Dalam terjemahan bahasa
asing ini disebut mata jahat. Mata jahat ini akan nampak prakteknya lewat dua
kata yaitu iri hati dan cemburu. Dua hal ini menganggu pandangan seseorang.
Jika matanya jahat maka itu tergambar lewat iri hati dan cemburu. Maka itu dilihat
oleh Tuhan bahwa itu mata yang bular. Ini yang menjadi penyebabnya mengapa
bular mata tidak boleh mempersembahkan santapan bagi Raja di atas segala raja.
Alias hidup itu ditolak, ibadah pelayanan tidak diterima oleh Tuhan. Makanya
kita belajar di sini tentang pelayanan mejanya Tuhan supaya kita menyingkirkan
hal-hal yang memungkinkan kita ditolak, supaya diterima ibadah pelayanan kita.
Jangan sampai kita
memiliki bular mata. Orang buta kita lihat, orang timpang kita lihat, orang
bongkol kita lihat, orang yang panjang anggota badannya kita lihat, orang yang
sumbing bibir dan telinganya kita lihat dan sebagainya. Bular mata ini juga
bisa dilihat dan disebut juga mata jahat. Jadi penyebab bular mata ini adalah
iri hati
dan cemburu.
Coba saudara lihat,
ketika Tuhan Yesus memberi perumpamaan kebun anggur, orang yang dipanggil kerja
jam 6, 9, 12 dan 3 sore, sebenarnya sudah berbahagia karena sudah dilibatkan
Tuhan kerja di ladang. Berarti dipanggil bekerja melayani pekerjaan Tuhan.
Tetapi di akhir ketika majikan yang punya kebun itu memanggil satu persatu dan
diberikan upah, Tuhan itu mulai memberikan dari yang bekerja terakhir yaitu yang pukul 5 sore.
Kemudian apa kata Firman Tuhan? Yang bekerja awalnya ini ternyata mereka iri
hati. Ini mata yang jahat.
Matius 20:15
20:15
Tidakkah aku bebas mempergunakan milikku menurut kehendak hatiku? Atau iri
hatikah engkau, karena aku murah hati?
Matthew 20:15
20:15 Is
it not lawful for me to do what I will with mine own? Is thine eye evil (=mata
jahat), because I am good?
Mestinya mereka tidak
perlu bersikap begini sebab mereka mendapat kemurahan. Tetapi ketika mereka
menuntut, ada tuntutan seakan-akan mereka berhak untuk itu, akhirnya matanya
bular, matanya menjadi jahat.
Akhirnya pelayanannya
yang dari pagi jam 6, jam 9, jam 12 dan jam 3 sore menjadi cacat. Mestinya
berterima kasihlah karena dibuka Tuhan kesempatan untuk bergerak, melibatkan
diri dan mengkaitkan diri dengan pribadi yang punya kebun anggur. Tetapi
sayang, akhirnya ditemukan oleh Tuhan di saat-saat yang sangat singkat, mata
mereka jahat. Kenapa? Sebab mereka melihat pembagian dari majikan bagi dia
tidak adil. Dia mencap yang punya kebun anggur itu tidak adil. Sehingga kata
firman Tuhan mereka ada iri hati. Kalau iri hati ini tidak bisa diempang maka
akan meningkat menjadi dengki.
Iri hati artinya ingin
memiliki sesuatu seperti yang orang lain miliki. Sampai-sampai mengupayakan
sekalipun dengan cara tidak jujur, sekalipun dengan cara haram. Dia berupaya
untuk memiliki seperti apa yang orang lain miliki. Kalau bular mata ini tidak dibendung, mata
jahat ini tidak dibendung, ini akan meningkat pada kedengkian. Kalau sudah
dengki maka dia ingin merusak apa yang ada pada orang lain. Dia ingin
menghancurkan karya orang lain, ingin menghancurkan keberhasilan orang lain.
Itu bukan hanya buluar mata tetapi benar-benar sudah memiliki mata hati yang
jahat. Ini sangat-sangat berbahaya.
Kami hamba-hamba Tuhan,
sewajarnya dan seharusnya kalau melihat orang lain berhasil dan dirinya belum berhasil, bukan iri hati yang
ditampilkan, bukan bular mata. Tetapi seharusnya mencari tahu bagaimana sehingga dia bisa berhasil
supaya saya mencontohi dan meneladani dia. Itu yang tepat, itu yang baik,
bukannya tampil dengan iri. Ketika kita menemukan orang lain itu berhasil, dia berbuah, maka kita akan mengoreksi diri. Kemudian kita akan mencari tahu bagaimana
tekniknya sehingga dia berhasil.
Ada orang datang bertanya
kepada Pdt. Van Gessel “kenapa om bisa Tuhan bukakan Firman”. Orang itu tidak
mau tinggal dalam bular mata, dia mau cari tahu bagaimana supaya bisa dibukakan
matanya. Bapak Pdt. Van Gessel mengatakan caranya lipatkan lutut, berdoa dan banyak
menyembah Tuhan. Akhirnya orang itu tertular, dia melakukan hal seperti ini dan
dia berhasil. Baik di Jogja dia berhasil, di Surabaya dan di Makasar. Salah satunya di
makasar adalah opa Lesnusa, yang di
Jogja itu om Gideon, di Jakarta adalah bapak Rungkat. Orang seperti ini tidak rela bular matanya,
tidak rela matanya jahat.
Tetapi
jika ia praktekkan dari
sisi negatifnya, kalau melihat hamba Tuhan lain berhasil dan dirinya belum
berhasil dan di dalam hatinya negatif yang
muncul, iri dan cemburu yang negatif maka dia akan berusaha untuk mencari
kelemahan-kelemahan orang yang berhasil itu. Itu praktek bular mata, itu
praktek mata jahat. Dia akan cari kelemahan-kelemahan orang yang berhasil itu
dan dia sebar di luar untuk menjelek-jelekan orang itu. Ini terlalu banyak
dipermukaan hari-hari terakhir ini. Semoga jangan saudara dan saya seperti itu.
Kita melihat keberhasilan
orang lain, kita lihat orang lain ada buah dalam pelayanannya, kemudian muncul
iri hati dan cemburu dari orang yang melihat itu. Kalau tampil dari sisi
negatifnya maka dia akan mencari kelemahan-kelemahan dari orang yang berhasil
itu. Bagaimanapun dipakai Tuhan, manusia itu pasti masih ada kelemahan.
Kemudian kelemahan itu akan dilempar ke luar untuk menjelek-jelekkan dengan
tujuan menghancurkan pelayanan orang yang berhasil itu. Ini adalah praktek
bular mata. Orang seperti itu jangan mimpi dia akan berhasil dan akan diterima
pelayanannya oleh Tuhan.
Sebabnya kita harus
menjaga diri kita. Jangan kita ke luar menjelek-jelekkan orang lain yang sudah
jelas ada bukti nyata pelayanannya. Apalagi ada bukti pemakaian Tuhan
kepadanya. Jangan coba kita jelekkan, kalau dijelekkan berarti kita bular mata
dan tidak bisa diterima pelayanan kita/ditolak oleh Tuhan. Inilah yang ramai, apalagi di penghujung akhir
zaman ini.
Bapak Pdt.Widjaja Hendra sudah
jelas dipakai oleh Tuhan, tetapi banyak orang mencari-cari kelemahannya dan dilempar
ke mana-mana. Ada-ada saja orang mencari kelemahannya. Apalagi hanya gembala di
Langgadopi 4, kalau saudara cari kelemahannya akan banyak saudara temui. Tetapi
awas! Kalau orang itu jelas dipakai Tuhan dan ada buah keberhasilan dalam pelayanannya
kemudian kita jelek-jelekkan maka yang menjelekkan itu punya mata bular, punya
mata jahat. Maka gagallah pelayanannya.
Imamat 21:21
21:21
Setiap orang dari keturunan imam Harun, yang bercacat badannya, janganlah
datang untuk mempersembahkan segala korban api-apian TUHAN; karena badannya
bercacat janganlah ia datang dekat untuk mempersembahkan santapan Allahnya.
Jadi ini orang termasuk
tidak diterima mempersembahkan santapan, artinya ditolak. Kita beribadah
melayani sama dengan kita mempersembahkan santapan kepada Tuhan. Apalagi saya
yang sudah jelas berbicara dari mimbar ini, tetapi kalau mataku bular/ mataku jahat, maka pelayananku
ditolak oleh Tuhan.
Orang yang seperti ini
jangan berpikir dia akan dipakai oleh Tuhan, justru dia akan makin merosot
rohaninya! Kalau dia adalah gembala yang seperti itu maka akan merosot pelayanannya dan kasihan jemaat yang dia
layani akan mati rohaninya. Kasihan jemaat akan kena imbasnya.
Lihat contoh konkrit
dalam Alkitab. Siapa yang tidak mengenal raja pertama bangsa Israel, pribadi ini sudah menjadi kebanggaan suku Benyamin. Rasul Paulus juga
dulu membanggakan bahwa dia adalah suku Benyamin sebab raja pertama berasal
dari suku Benyamin. Raja pertama dari suku Benyamin itu adalah Saul. Sebenarnya
Saul tidak perlu iri melihat anak mantunya, melihat Daud dipakai oleh Tuhan. Itupun
dia siasati menjadi anak mantu supaya dia
dibunuh oleh orang Filistin. Tetapi Daud tidak dibunuh orang Filistin, malah
dia membunuh 200 orang Filistin dan dia ambil kulit khatannya. Saul mau membunuh
Daud dengan tipuan karena dia iri kepada Daud, cemburu, matanya jahat, bular
matanya. Mestinya Saul harus kontrol diri, mengapa dia seperti itu. Tetapi dia
tidak koreksi diri.
I Samuel 18:25
18:25
Kemudian berkatalah Saul: "Beginilah kamu katakan kepada Daud: Raja tidak
menghendaki mas kawin selain dari seratus kulit khatan orang Filistin sebagai
pembalasan kepada musuh raja." Saul bermaksud untuk menjatuhkan Daud
dengan perantaraan orang Filistin.
Jadi iri hati,
kecemburuannya ini, mendatangkan kedengkian. Akhirnya dia memiliki rencana yang
jahat. Tetapi justru bukan Daud dikalahkan orang Filistin. Melainkan dia bisa membunuh 200 orang
Filistin. Dia menyunat mereka dan dia bawa kulit khatannya kepada Saul.
Cemburu ada yang positif,
iri ada yang positif. Antara lain lihat saja rasul Paulus, dia cemburu pada
saudara dan saya karena dia mempertunangkan kita dengan Kristus. Tetapi itu
cemburu positif. Alangkah indahnya kalau kita melihat orang lain dipakai oleh
Tuhan lalu kita cemburu yang positif dan berpikir “saya rindu mau mencontohi
keberhasilnya”. Itu yang bagus, itu yang benar. Tetapi Saul tidak seperti itu.
Coba kita lihat apa yang terjadi.
II Samuel 3:1
3:1
Peperangan antara keluarga Saul dan keluarga Daud berlarut-larut; Daud kian
lama kian kuat, sedang keluarga Saul kian lama kian lemah.
Yang memiliki hati iri
dan cemburu itu akan merosot rohaninya, akan merosot pelayanannya, merosot
pemakaian Tuhan kepadanya. Rekanku hamba Tuhan, berdoalah supaya jangan seperti
itu. Kalau kita melihat ada orang dipakai Tuhan, justru harus kita dekati dan
contohi mengapa dia seperti itu. Makanya rasul Paulus meneladani Kristus dan dia
mengajar supaya kita meneladani dia. Lebih bagus kita seperti itu dari pada
salah kita menginterprestasi hati kita. Akhirnya Tuhan menemukan kita mata
bular dan mata jahat.
Filipi 3:17
3:17 Saudara-saudara, ikutilah teladanku dan
perhatikanlah mereka, yang hidup sama seperti kami yang menjadi teladanmu.
Bukan berarti Paulus
tidak ada kekurangannya, atau Elia maupun Musa tidak ada kekurangannya. Mereka
ada kekurangannya. Kalau mencari kekurangannya bisa saja kita berkata Paulus
sombong, Paulus mau menang sendiri, Paulus sok rohani, walaupun tidak seperti
itu, lalu dia jelek-jelekkan di luar. Orang seperti itulah yang bular mata.
Dalam persekutuan kalau
kita melihat si A dipakai Tuhan, kita dekati dan kita belajar. Kalau kita mau
mencari kekurangan hamba-hamba Tuhan yang dipakai Tuhan bisa saja kita berkata
ada kekurangannya, walaupun belum tentu seperti itu namun karena kita bular
mata maka kita berkata seperti itu. Jika ada di sini yang bular matanya, cepat
berpaling. Jika tidak maka jangan pikir akan dipakai Tuhan, justru akan merosot
rohanimu dan pelayananmu akan sampai
pada titik nadir.
Apa yang menjadi pada
Saul ini menjadi pelajaran bagi saya. Karena kecemburuan Saul ini ada di ujung
tomboknya maka dia mati di ujung tombaknya sendiri. Jadi dia mati dengan
kecemburuannya sendiri, dengan iri hatinya sendiri, dengan kedengkiannya
sendiri. Ketika dia menyuruh bujangnya menghunus pedang membunuh dia tetapi
bujangnya itu tidak mau, akhirnya dia ambil pedangnya dan menjatuhkan diri keatasnya. Berarti dia mati oleh pedangnya
sendiri yang penuh
dengan kecemburuan.
Persoalan iri hati ini
bisa membuat tulang menjadi busuk apalagi hanya daging. Bular mata
mengakibatkan tulang menjadi busuk. Makanya dengarkan baik-baik. Kalau kita melihat
hamba Tuhan ada tanda pemakaian Tuhan maka harus kita dukung, kita dekati, kita
belajar padanya, kita teladani, bukannya malah dijelek-jelekkan dan cari-cari
kesalahannya. Sebab yang ada padanya adalah Yang Maha Kuasa, Yang Maha Besar,
Raja di atas segala raja, Tuhan akan membelanya karena urapan Tuhan ada
padanya.
Yang terjadi Saul makin
merosot dan Daud makin jaya. Bapak ibu kekasih dalam Tuhan, dalam ibadah
pelayanmu, biarpun orang menjelek-jelekkan saudara, tidak usah ladeni dia,
nanti orang itu berhadapan dengan Tuhan. Beribadah saja, layani Tuhan. Tidak
usah ladeni orang punya kata-kata iri.
Daud jalan terus, bahkan
berkali-kali ada kesempatan dia membunuh Saul tetapi Daud tidak mau membunuh. Tiga
kali Daud punya kesempatan membunuh Saul tetapi dia tidak mau. Apalagi ketika
Saul masuk ke gua untuk buang hajat, sementara Daud dan orang-orangnya ada di
dalam gua. Buang hajat berarti itu adalah batas akhir perjalannya, tidak
mungkin dia berjalan lagi melalui hajat itu, pasti dia berjalan balik. Berarti
itulah batas pengejaran Saul kepada Daud, dia tidak bisa mengejar Daud lebih
jauh lagi.
Daud ini baik hati, tidak
ada roh sakit hati Daud kepada Saul. Ini lawannya bular mata, ini lawan dari
mata jahat. Ini yang Tuhan cari dan ini adalah ciri-ciri mempelai Wanita. Makanya
Mempelai Wanita dipuji oleh Mempelai Laki-laki “matamu bagaikan mata burung
merpati”. Tuhan rindu menemukan saudara seperti itu.
Saya merasa getaran kasih
sayang Tuhan menyentuh saya dan dipantulkan kepada saudara. Terima kasih Tuhan
kami mengerti kerinduanMu, kami paham sekarang kerinduanMu, Engkau mau merekrut
kami menjadi Mempelai WanitaMu. Makanya Engkau menampilkan FirmanMu untuk menyucikan
kami. Hanya orang yang keras hati yang tidak bisa menikmati getaran Sorga
Tuhan. Makanya setiap masuk pemberitaan Firman kita selalu berdoa “dengan
kerendahan hati dan di dalam kesederhanaan kami, kami mau menyambut FirmanMu”.
Itu bukan hanya sekedar lipservice tetapi
itu harus kita praktekkan.
Amsal 14:30
14:30
Hati yang tenang menyegarkan tubuh, tetapi iri hati membusukkan tulang.
Kalau iri hati berarti
hidup itu pelan dan pasti berjalan ke liang kubur (mati rohani), pada kematian dan dia dirangkul oleh maut.
Sebabnya dari kita gereja Tuhan, Tuhan mencari kehidupan yang matanya seperti
mata burung merpati. Bukan yang bular mata.
Coba kita lihat
singgungan Tuhan lewat rasul Petrus kepada orang-orang yang punya mata jahat.
Di sana ada kelompok-kelompok yang dikategorikan matanya bular.
II Petrus 2:14
2:14
Mata mereka penuh nafsu zinah dan mereka tidak pernah jemu berbuat dosa. Mereka
memikat orang-orang yang lemah. Hati mereka telah terlatih dalam keserakahan.
Mereka adalah orang-orang yang terkutuk!
Bukannya dilatih dalam
ibadah dan pelayanan tetapi dalam serakah.
II Petrus 2:15
2:15
Oleh karena mereka telah meninggalkan jalan yang benar, maka tersesatlah
mereka, lalu mengikuti jalan Bileam, anak Beor, yang suka menerima upah untuk
perbuatan-perbuatan yang jahat.
Mata Bileam adalah mata
bular.
II Petrus 2:16
2:16
Tetapi Bileam beroleh peringatan keras untuk kejahatannya, sebab keledai beban
yang bisu berbicara dengan suara manusia dan mencegah kebebalan nabi itu.
Tuhan mengasihi Bileam.
Saul juga Tuhan kasihi. Mereka ini adalah orang-orang yang akhirnya minta ampun
kepada Tuhan (menyesal) tetapi
tidak bertobat.
II Petrus 2:17
2:17
Guru-guru palsu itu adalah seperti mata air yang kering, seperti kabut yang
dihalaukan taufan; bagi mereka telah tersedia tempat dalam kegelapan yang
paling dahsyat.
Ternyata mereka ini ada
dalam kapasitas pelayan Tuhan tetapi palsu.
Kita lihat di sini, jika
mata bular maka tidak diizinkan untuk membawa persembahan bagi Sang Raja. Kalau
berani membawa maka akan ditolak. Artinya untuk kita jangan tunggu ditolak oleh
Tuhan dan tidak ada lagi kesempatan untuk berdamai. Sekarang ini masih ada
kesempatan untuk berdamai. Jika kita kena koreksi Firman seperti ini, alangkah
bijaknya kita merendahkan diri, mohon
ampun dan bertobatlah kepada Tuhan. Lalu selesaikan semua bahasa yang sudah
kita gunakan untuk menjelek-jelekkan orang lain.
Kita sudah mau masuk pada
pasal-pasal yang lebih berat. Baik berat untuk mendalaminya juga berat untuk
melakukannya. Jika Tuhan tidak menolong kita, kasihan kita ini. Kitab Imamat
ini adalah kitab ibadah.
Ø Berkedal atau kurap
Berkedal ini sama dengan
bopeng, itu berarti banyak lubang-lubangnya. Jangan jadikan alasan “saya sudah
tua”. Jika tergeletak di tempat tidurpun kita masih bisa berdoa dan menyembah
Tuhan. Ibadah pelayanan kita jangan banyak bolongnya. Ini tidak disadari oleh
jemaat, apalagi hamba Tuhan. Ibadah pelayanan tidak intensif, tidak kontinue,
ibadah pelayanan tidak berkesinambungan. Itu sama di hadapan Tuhan saudara
berkedal dan kurap, berarti saudara bopeng! Kalau minggu ini bolongnya satu,
minggu depan bolongnya dua, tahun ini banyak bolongnya dalam ibadah pelayan,
lihat nanti mukanya (wajah rohani) sudah
rusak!
Sekalipun tadinya cantik
dan ganteng tetapi kalau bopeng, Tuhan berkata “tidak layak engkau
mempersembahkan makanan bagiku”. Itu sebabnya jangan sampai ibadah pelayanan
kita terlalu banyak bolong. Kalau alasan itu tepat guna mau diapa lagi, tetapi
jangan sampai kita cari-cari alasan. Seharusnya untuk beribadah itu tidak harus
kita cari alasan tidak hadir, karena itu kesempatan kita dibasuh oleh Tuhan
untuk tampil menjadi cantik dan ganteng di hadapan Tuhan.
Hari rabu bolong, hari
minggu didempul. Hari sabtu bolong, minggu didempul. Rabu dan sabtu bolong,
minggu dua dempul. Kapan bisa mulus wajahnya kalau seperti itu! Padahal Tuhan
mengatakan “keluarlah dari gunung batu, Aku ingin mendengar suaramu dan ingin melihat
wajahmu”. Tetapi bagaimana kalau bolong. Jangan ikuti kata hati kita yang
memang sudah dirusak oleh iblis. Jangan mau dengar bisikan iblis, kita harus
tolak “saya mau beribadah dan melayani Tuhan”.
Kidung Agung 2:14
2:14
Merpatiku di celah-celah batu, di persembunyian lereng-lereng gunung,
perlihatkanlah wajahmu, perdengarkanlah suaramu! Sebab merdu suaramu dan elok
wajahmu!"
Tuhan rindu melihat wajah
kita. Kalau wajah bopeng bagaimana.
Kenapa suaranya bisa
merdu dan elok wajahnya? Karena dia dibentuk di celah-celah batu, artinya dia
dibentuk di Golgota. Tetapi kalau kita banyak bolongnya bagaimana? Akhirnya
Tuhan usir. Kalau sampai Tuhan murka mau bagaimana, siapa yang bisa tolong
kita. Kalau iblis musuh kita dan dia murka, peduli amat, Tuhan pasti menolong
kita. Tetapi kalau Tuhan sudah murka, siapa yang menolong kita.
Makanya bolong itu jangan
dikembangkan. Kalau sudah mau ibadah kita harus berpikir hari rabu jam 4 sore
sudah harus stop bekerja karena jam 5 mau beribadah. Supaya jangan kita bopeng,
Tuhan tidak akan menikah dengan calon mempelai wanita yang bopeng/ berkadal/ berkurap.
Bersolek isteri-isteri
yang paling tepat adalah lipatkan lutut di kaki Tuhan. Tetapi memang
isteri-isteri juga harus membersihkan diri, jangan sampai sudah bau paniki.
Kidung Agung 2:14
2:14
Merpatiku di celah-celah batu, di persembunyian lereng-lereng gunung,
perlihatkanlah wajahmu, perdengarkanlah suaramu! Sebab merdu suaramu dan
elok wajahmu!"
Dua kali disebut wajah,
suara hanya satu kali. Betapa pentingnya wajah itu tampil mulus tidak bolong.
Betapa pentingnya ibadah kita tampil mulus tidak bolong.
Kidung Agung 2:14 (Terjemahan Lama)
2:14 Hai
merpatiku! yang bersembunyi di dalam celah-celah bukit batu yang tinggi!
biarlah aku memandang mukamu, biarlah aku mendengar suaramu, karena manislah
bunyi suaramu dan eloklah parasmu.
Bagaimana kita jemaat
Tuhan, bagaimana hamba Tuhan, bagaimana ibu-ibu rohani di sini. Wajah ini harus
dijaga
kesuciannya.
Ø Hancur buah pelirnya
Semua ini bisa dilihat
tetapi bagaimana dengan buah pelir. Ini yang rahasia, perkara yang tersembunyi.
Siapa yang bisa melihat bahwa buah pelirnya terpotong.
Ini persoalan imam yang
mau melayani. Kalau rusak buah pelirnya tidak boleh mempersembahkan korban
santapan. Tetapi dalam Ulangan 23:1 dikatakan tidak boleh beribadah, tidak
boleh bergabung dengan jemaat Tuhan.
Ulangan 23:1
23:1
"Orang yang hancur buah pelirnya atau yang terpotong kemaluannya,
janganlah masuk jemaah TUHAN.
Sudah tegas di sini,
tidak boleh masuk dalam pembangunan Tubuh Kristus. Buah pelir ini adalah
perkara yang tersembunyi tetapi tidak bisa kita sembunyi di hadapan Tuhan.
Sekalipun kita sembunyi di hadapan orang lain, kepada Tuhan tidak bisa kita
sembunyi. Setelah Tuhan koreksi yang nampak di luar, sekarang Tuhan koreksi
yang ada di dalam
Buah pelir ini adalah
tempat penyaluran pembuahan. Kalau ini terpotong atau hancur, berarti tidak
bisa melanjutkan pembuahan. Berarti hidup itu gagal untuk masuk pada nikah yang
rohani. Tetapi bukan lagi secara jasmani. Binatang yang hancur buah pelirnya
Tuhan katakan “jangan coba bawa di mezbahKu”.
Buah pelir ini
hubungannya dengan nikah, ini tersembunyi, tidak bisa melanjutkan pembuahan.
Artinya tidak dapat masuk dalam persekutuan. Karena dari persekutuan kecil dia
sudah gagal maka untuk masuk pada persekutuan besar yaitu persekutuan Tubuh
Kristus tidak mungkin dia bisa masuk.
Bila nikahmu sudah hancur
tidak karu-karuan, mumpung kita masih mendengar Firman, masih bisa mendapatkan
pengampunan, segera selesaikan. Secara jasmani tidak bisa ada pembuahan. Secara
rohani digambarkan bagaimana wanita itu hamil dan mau melahirkan (Wahyu 12:1).
Ini gambaran gereja.
Wahyu 12:1
12:1
Maka tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan
matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas
bintang di atas kepalanya.
Dalam Maleakhi 2, jelas
di sebutkan di sana bahwa yang dicari dalam persekutuan daging dan roh itu
adalah keturunan Ilahi. Kalau kita gagal dalam merawat dalam membina nikah kita
maka itu sudah alamat tidak bisa masuk pada nikah yang rohani. Mari kita
terbuka di hadapan Tuhan dalam merawat nikah rumah tangga kita.
Jangan saudara berpikir
suami isteri hanya anda berdua di dalam kamar itu. Suami isteri dengar, juga
anak muda remaja! Ada Yesus Imam Besar di situ. Nikahmu ada Yesus karena
nikahmu sudah diberkati di dalam Tuhan, sudah diberkati di dalam ibadah dan
Yesus selalu mengawal ibadah rumah tanggmu. Ada mata Tuhan menyaksikan. Secara
jasmani saya mau bicara ini, karena ini menyangkut nikah yang harus kita rawat.
Dalam 40 tahun pelayanan saya sebagai gembala, banyak ibu-ibu yang mengeluh
terhadap tindakan suaminya “saya diperlakukan seperti perempuan pelacur!”.
Anak muda remaja, jangan
saudara berpikir hanya saudara berdua pacaran di sana, ada Tuhan di sana!
Jangan sampai merusak tatanan di dalam nikah.
Terang-terangan saya
bicara ini, karena ini adalah akhir pasal 21. Ingat, jangan berpikir hanya
kalian berdua di dalam kamar, ada Yesus Imam Besar di sana karena saudara
diberkati di gereja. Kecuali saudara tidak diberkati. Suami-suami ingat, jangan
perlakukan isterimu seperti perempuan pelacur. Dia kekasihmu, dia tubuhmu,
harus engkau sayangi. Kalau persoalan itu tidak benar sama dengan saudara menghancurkan
buah pelirmu, sama dengan menghancurkan nikahmu.
Maaf, ini menyangkut
kekudusan dalam nikah rumah tangga untuk dibawa pada nikah yang rohani. Saya
juga sebagai suami, sudah 41 tahun kami dalam nikah. Sidang jemaat, sekian lama
saudara sudah menikah, bagaimana selama ini? Bagaimana penghargaanmu? Karena
ibadah dan nikah tidak bisa lepas. Dua hal ini tidak bisa pisah, itu lengket seperti kembar yang tidak
bisa dipisahkan. Kita harus menjaga nikah kita.
Itu sebabnya Tuhan
mencari buah. Kalau buah pelir rusak bagaimana ada buah. Buah dalam arti buah
yang rohani. Kemudian kita lihat, kalau soal bertumbuh memang bertumbuh. Dalam
Lukas pasal 13 pohon itu bertumbuh di ladang Tuhan. Tetapi yang Tuhan cari
adalah buah. Jadi kalau rohani kita bertumbuh itu belum cukup, yang Tuhan cari
adalah buah dari pertumbuhan itu.
Syukur-syukur kalau kita
seperti kebun anggur, di dalamnya terselip pohon Ara tumbuh di sana dan ada
penjaganya di sana. Syukur kalau penjaga kebun anggur itu bertanggung jawab
sekalipun sudah disuruh “tebang!” namun dia berkata “jangan dulu” untung kalau
masih ada hamba Tuhan seperti itu. Dia berkata “izinkan saya merawatnya satu
tahun” berarti 12 bulan, berarti 360 hari.
Sebabnya pelayanan untuk
membawa gereja Tuhan mencapai status mempelai itu bukan enteng. Pelayanan kami
hamba Tuhan bukan hanya sampai pada bertumbuh tetapi bagaimana supaya ada buah,
itu berat. Jemaat Tuhan kalau masih ada hamba Tuhan yang pasang badan “jangan
dulu tebang Tuhan, saya mau rawat dia” syukur kalau masih ada hamba Tuhan
seperti itu.
Lukas 13:6-7
13:6
Lalu Yesus mengatakan perumpamaan ini: "Seorang mempunyai pohon ara yang
tumbuh di kebun anggurnya, dan ia datang untuk mencari buah pada pohon itu,
tetapi ia tidak menemukannya.
13:7
Lalu ia berkata kepada pengurus kebun anggur itu: Sudah tiga tahun aku datang
mencari buah pada pohon ara ini dan aku tidak menemukannya. Tebanglah pohon
ini! Untuk apa ia hidup di tanah ini dengan percuma!
Siapa pengurus kebun?
Itulah gembala. Memang target supaya berbuah adalah 3 tahun.
Lukas 13:8-9
13:8
Jawab orang itu: Tuan, biarkanlah dia tumbuh tahun ini lagi, aku akan
mencangkul tanah sekelilingnya dan memberi pupuk kepadanya,
13:9
mungkin tahun depan ia berbuah; jika tidak, tebanglah dia!"
Yang berhak menebang
adalah Tuhan. Dan untung penunggu kebun itu pasang badan. Saya berdoa supaya
saya menjadi hamba Tuhan yang bisa bertanggung jawab. Karena tujuannya untuk
mempersembahkan jemaat menjadi korban santapan bagi Tuhan, artinya diterima
oleh Tuhan sebagai Kepala menjadi tubuhNya. Itu tujuan kami sebagai hamba Tuhan
dalam pelayanan. Makanya dukunglah hamba Tuhan, dukung gembalamu, jangan
sebarkan kejelekannya. Saudara harus mendukungnya karena saudaralah yang
dipertanggungjawabkan dalam pelayannya. Bukan bangku, tetapi tubuh, jiwa dan roh saudara yang
dipertanggungjawabkan di hadapan Tuhan.
Semoga 1
Tesalonika 5:23 digenapkan dalam
diri saudara dan saya.
1 Tesalonika 5:23
5:23 Semoga
Allah damai sejahtera menguduskan kamu seluruhnya dan semoga roh, jiwa dan
tubuhmu terpelihara sempurna dengan tak bercacat pada kedatangan Yesus Kristus,
Tuhan kita.
Tuhan
memberkati.
GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 085241270477
Email: imamat_raja@yahoo.com
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar