Salam
sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Yohanes 3:35-36
3:35 Bapa
mengasihi Anak dan telah menyerahkan segala sesuatu kepada-Nya.
3:36 Barangsiapa
percaya kepada Anak, ia beroleh hidup yang kekal, tetapi barangsiapa tidak taat
kepada Anak, ia tidak akan melihat hidup, melainkan murka Allah tetap ada di
atasnya."
Ayat
35 adalah pelimpahan kekuasaan, kekuatan dan semua yang ada dari Bapa
dilimpahkan kepada Anak. Dengan demikian, ketika Anak telah menerima semua dari
Bapa maka Anak tidak langsung berpuas dengan apa yang diberi. Dia ingin
memberikan suatu komando atau perintah karena wibawa yang Bapa telah serahkan
kepada Anak dan itu dimanfaatkan oleh Anak lalu menyampaikan perintah. Hasil
dari orang yang menerima perintah, di situlah letak kepuasaan dari Anak.
Dia
tidak bangga karena sudah mendapat kelimpahan kekuatan dan kuasa baik di sorga,
di bumi maupun di bawah bumi. Bukan itu tujuan akhir, itu hanya jalur atau
sarana untuk kemudian dengan wibawa ini Dia menyampaikan suatu perintah.
Perintah ini jika dilaksanakan oleh orang yang menerima perintah lalu ada
hasil, maka hasil dari garapan wibawa perintah itu, itulah kepuasan dari Anak.
Apa itu? Itu adalah hasil dari pekerjaan garapan Firman yang disampaikan oleh
hamba-hamba Tuhan. Hasilnya adalah menampilkan sidang Mempelai. Itulah kepuasan
dan itulah tujuan dari pada pelimpahan wibawa ini.
Yesaya 62:5
62:5 Sebab seperti seorang
muda belia menjadi suami seorang anak dara, demikianlah Dia yang membangun
engkau akan menjadi suamimu, dan seperti girang hatinya seorang mempelai
melihat pengantin perempuan, demikianlah Allahmu akan girang hati atasmu.
Kepada
kita sebagai umat Tuhan, kita tidak hanya tahu
bahwa
Yesus telah menerima pelimpahan wewenang dari Bapa. Bukan tujuan kita hanya
menonton.
Daniel 7:13,16
7:13 Aku terus
melihat dalam penglihatan malam itu, tampak datang dengan awan-awan dari langit
seorang seperti anak manusia; datanglah ia kepada Yang Lanjut Usianya itu, dan
ia dibawa ke hadapan-Nya.
7:16 Lalu
kudekati salah seorang dari mereka yang berdiri di sana dan kuminta penjelasan
tentang semuanya itu. Maka berkatalah ia kepadaku dan diberitahukannyalah
kepadaku maknanya:
Orang yang mengerti pelimpahan ini, ada tindakan yang
positif yakni mereka ramai-ramai datang mengabdi kepada Anak itu, kepada Yesus
Tuhan dan Juruselamat. Jadi kekuasaan apapun di dunia ini,
semua itu ada di bawah taktis yang lebih
tinggi ialah Anak Allah. Jadi tidak ada yang bisa menyaingi dan melawan Anak Allah.
Kalau
kita sekarang benar-benar percaya
akan Anak Allah karena kita menyaksikan
pelimpahan kekuasaan, maka tanpa ada perintah lagi, harus secara spontan serahkan diri mengabdi kepadaNya. Perkataan mengabdi itu memberikan
service dengan cuma-cuma. Tetapi bukan berarti di mana kita mengabdi itu Dia
tidak peduli apa yang kita butuhkan. Kalau hamba memang tujuannya upah, itu
bukan mengabdi. Tetapi kalau mengabdi, dia memberi pelayanan kepada majikan itu
dengan cuma-cuma. Atau yang kita kenal dengan perkataan daulos. Bahkan lebih tandas lagi adalah huperetas. Itu benar-benar mengabdi 100%. Tetapi bukan berarti
majikan itu tidak peduli dengan hamba itu. Bahkan Majikan itu benar-benar akan
memenuhi, sebagai mana Dia dipenuhi oleh Bapa maka Dia akan memenuhi hambaNya
dengan kemuliaan yang sama.
Kita
seringkali bernyanyi “pengabdianku hanya padaMu” tetapi hanya lip service prakteknya tidak tulus dan murni. Bahkan yang
lebih gawat, ialah
umat Tuhan yang disinggung, yang dikoreksi oleh Tuhan.
Yesaya 5:11
5:11 Celakalah
mereka yang bangun pagi-pagi dan terus mencari minuman keras, dan duduk-duduk
sampai malam hari, sedang badannya dihangatkan anggur!
Ini
diawali kata celaka atau wahai. Artinya ini bahasa seorang sahabat kepada
sahabatnya. Diberi kesempatan kepadanya untuk mendapatkan berkat, tetapi dia
abaikan. Itu arti perkataan wai.
Yesaya 5:11 (Terjemahan Lama)
5:11 Wai bagi
orang yang bangun pagi-pagi hari akan mencahari minuman yang keras dan
leka-leka sampai waktu samar muka dengan dipanasi oleh air anggur.
Yesaya 5:12
5:12 Kecapi dan
gambus, rebana dan suling, serta anggur terdapat dalam perjamuan-perjamuan
mereka, tetapi perbuatan TUHAN tidak dipandangnya dan pekerjaan TUHAN tidak
dilihatnya.
Kata
wai itu adalah cetusan hati seorang sahabat kepada sahabatnya ketika sahabatnya
itu tidak menanggapi uluran tangannya. Bahkan mengerjakan pekerjaan yang mengenakan daging, artinya
hanya mengikuti dagingnya. Bahasa dan pikiran daging itu yang lebih dominan dan
mewarnai hidupnya.
Kita
ini lewat Firman telah melihat dengan mata rohani kita bahwa Yesus telah menerima
pelimpahan kekuasaan, kekuatan,
kekayaan dan takhta dari Bapa. Makanya kita patut menjadi huperetas (rela
mati bagi Tuhan) bukan hanya daulos. Artinya kita benar-benar mengabdi kepada Tuhan dan itu yang harus ada pada kami
hamba Tuhan.
Mengapa
Yesus menerima pelimpahan kekuasaan ini? Karena Yesus membuktikan sudah melayani sesuai selera
Bapa. Dasarnya adalah ketaatan Yesus kepada Bapa. Maka kitapun akan menerima
hal yang sama, sehingga disebutkan setakhta dengan Yesus.
Wai
ini adalah bahasa kesesalan seorang sahabat yang melihat sahabatnya
diberi waktu, diberi kesempatan untuk menerima pemberian dari sahabat, tetapi
yang dia ikuti adalah pikirannya, maunya sendiri, sehingga memandang dan melihat pekerjaan Tuhan saja dia
tidak sudi. Bagaimana bisa dikatakan mengabdi.
Yesaya 5:12
5:12 Kecapi dan
gambus, rebana dan suling, serta anggur terdapat dalam perjamuan-perjamuan
mereka, tetapi perbuatan TUHAN tidak dipandangnya dan pekerjaan TUHAN tidak
dilihatnya.
Kalau
kita ini adalah huperetas, kita mau
mengabdi kepadaNya, maka pesyaratannya adalah kita harus memperhatikan
perbuatan-perbuatan Tuhan di
hari-hari terakhir ini. Kemudian kita harus terlibat
dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus.
Memandang
dan melihat ada kesamaan tetapi ada selisih tipis. Kalau melihat berarti kita
sekedar melihat. Tetapi kalau memandang kita benar-benar mengikuti kemana dia
pergi, sambil mencondongkan tubuh ke depan. Bahasa Firman Tuhan mengatakan
sambil membakar, berarti ada sesuatu yang dibakar (Nosso).
Perbuatan
Tuhan itu harus kita pandang dan jangan diam.
Memandang berarti kita mencondongkan diri, kemudian kita ikuti dengan mata,
tetapi ada sesuatu yang kita bakar. Yang dibakar itu adalah pedupaan,
perukupan.
Kehidupan
yang memandang pekerjaan Tuhan, dia akan mengisi hidupnya dengan doa dan
penyembahan. Alangkah sialnya kalau kami hamba Tuhan membuang waktu sia-sia.
Memang indah kelihatannya kalau host besuk ke rumah-rumah jemaat. Memang bagus
kelihatan bisa bertemu dan tertawa dengan sidang jemaat,
tetapi kasihan dia kehilangan waktu memeriksa Firman. Asupan apa yang mau diberikan kepada jemaat kalau
hanya habis waktu pergi ke sana sini apalagi kalau tidak ada manfaatnya.
Itu
sebabnya kami jaga hal ini sebagai pelayan Tuhan. Karena pengabdian kami harus
lebih dahulu meneladani bagaimana Yesus mengabdi kepada Bapa, demikian kami harus mengabdi kepada Yesus. Kemudian
kami memastikan jemaat untuk mengabdi kepada
Yesus. Jika ada kehidupan yang mengabdi kepadaNya, itulah Mempelai WanitaNya,
maka itulah yang membuat Yesus gembira.
Kapan
hati Tuhan girang? Ketika melihat Mempelai WanitaNya tampil di depanNya.
Yesaya 62:5
62:5 Sebab
seperti seorang muda belia menjadi suami seorang anak dara, demikianlah Dia
yang membangun engkau akan menjadi suamimu, dan seperti girang hatinya seorang
mempelai melihat pengantin perempuan, demikianlah Allahmu akan girang hati
atasmu.
Di
sini kita didorong oleh Tuhan. Sebabnya mari gereja Tuhan, seriuslah dengan
Tuhan. Jangan kita biarkan burung berterbangan terus di pikiran kita. Jangan
biarkan roh jahat dan roh najis mengganggu pikiran kita, akhirnya tidak ada lagi manfaatnya melayani Tuhan.
Jangan biarkan itu agar tidak mendengar perkataan “wahai”. Itu
bahasa kesesalan seorang sahabat
karena dia mengasihi sahabatnya, diberi kesempatan tetapi dia tidak mau
memanfaatkan. Kalau sudah kesal seperti ini maka akan lebih parah.
Yesaya 60:12
60:12 Sungguh,
bangsa dan kerajaan yang tidak mau mengabdi kepadamu akan lenyap; bangsa-bangsa
itu akan dirusakbinasakan.
Kita datang beribadah melayani Tuhan
dalam hal apapun yang dapat kita kerjakan, tentu tujuannya supaya kita
terhindari dari dirusakbinasakan oleh Tuhan. Tetapi kalau kita tidak mau
mengabdi kepada Tuhan maka kita akan lenyap. Berarti tidak masuk dalam
pembangunan Tubuh Kristus dan kita dirusak binasakan lagi.
Yesaya 60:12 (Terjemahan Lama)
60:12 Karena
adapun bangsa atau kerajaan yang tiada mau takluk kepadamu, ia itu akan binasa,
dan bangsa itu akan dibinasakan sekali-kali.
Jangan sampai bahasa ini kena pada saudara. Kalau
hari-hari terakhir ini Tuhan
sedang membenahi kita, kita belajar untuk takluk kepada Tuhan. Izinnkan dirimu dibersihkan oleh Tuhan. Mulai
dari saya sebagai hamba Tuhan, sayapun membutuhkan pembersihan dari Tuhan. Saya
mohon kepada Tuhan supaya
saya loyal kepada Tuhan agar sidang jemaat juga memiliki hati yang loyal kepada
Tuhan. Ini yang Tuhan rindu dalam kehidupan kita.
Yohanes 3:36
3:36 Barangsiapa
percaya kepada Anak, ia beroleh hidup yang kekal, tetapi barangsiapa tidak taat
kepada Anak, ia tidak akan melihat hidup, melainkan murka Allah tetap ada di
atasnya."
Jangan lupa ayat 35, Anak itu telah menerima
pelimpahan kekuatan, kekayaan, kuasa dan takhta kepadaNya.
Jadi percaya ini bukan asal percaya kepada Anak, tetapi yang bagaimana? Yaitu Anak yang ada pada ayat 35.
Kenapa Anak itu menerima pelimpahan
kekuasaan, kekuatan, kekayaan dan takhta dari
Bapa? Sebab Anak ini taat kepada Bapa.
Jadi percaya di sini adalah percaya
yang ada tanda pengabdian, mempercayakan diri
kepada majikan itu, maka dia
akan mendapatkan kehidupan kekal. Barangsiapa tidak mengabdi kepada Anak atau
tidak serius, maka dia tidak akan melihat hidup.
Siapa
yang tidak taat ini adalah orang yang berlaku jahat di dalam kerajaanNya.
Mereka ini dikumpul oleh malaikat Tuhan untuk dibinasakan.
Matius 13:41
13:41 Anak
Manusia akan menyuruh malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan mengumpulkan segala
sesuatu yang menyesatkan dan semua orang yang melakukan kejahatan dari dalam
Kerajaan-Nya.
Yang
menyesatkan ini bisa ada di luar atau di dalam. Tetapi kalau yang melakukan kejahatan
ini sudah langsung disebutkan bahwa dia ada di dalam KerajaanNya. Kita ini
adalah anak-anak kerajaan. Makanya selagi ada sahabat itu datang mengingatkan
kita, maka kejahatan ini kita harus membersihkan, jangan kita
menjadi pelaku kejahatan di dalam Kerajaan Allah.
Jangan
kita menjadi pelaku dan pikiran kita kacau balau. Kelihatan kita ada di dalam
kerajaan Allah tetapi ternyata kita melakukan kejahatan, hidup ini tidak ada
kesesuaian paham dengan Tuhan, pun dengan sesama. Kelak nanti atas perintah
Yesus, malaikat akan mengumpul orang-orang seperti ini. Mau ke mana. Ini justru
orang-orang yang disebut orang
percaya, tetapi melakukan kejahatan dalam kerajaan Allah.
Matius 13:42
13:42 Semuanya akan
dicampakkan ke dalam dapur api; di sanalah akan terdapat ratapan dan kertakan
gigi.
Di dalam kerajaan Allah di sana ada wibawa
Kristus, tetapi orang itu melakukan kejahatan di dalam kerajaanNya. Artinya tidak ada roh pengabdian, bahkan melakukan
hal-hal yang tidak pas. Di mata Tuhan itu adalah suatu kejahatan, Tuhan katakan
itu jahat. Berarti orang yang melakukan kejahatan adalah
orang-orang yang tidak mau mengabdi kepada Raja yang duduk di dalam kerajaan
itu.
Bangsa
Israel zaman Rehabeam sudah minta ampun dan Tuhan sudah ampuni. Tetapi Tuhan
izinkan mereka diperhamba oleh bangsa lain. Karena mereka memperhambakan diri kepada Tuhan
mereka tidak mau sekarang diperhamba oleh bangsa lain.
Kalau memperhambakan diri kepada Tuhan pasti nyaman, tetapi kalau
memperhambakan diri pada bangsa lain maka kasihan mereka.
II Tawarikh 12:6
12:6 Maka
pemimpin-pemimpin Israel dan raja merendahkan diri dan berkata: "TUHANlah
yang benar!"
Kesadaran
ini bukan terbit dari diri mereka tetapi karena mereka disudutkan lebih dahulu.
II Tawarikh 12:7-8
12:7 Ketika
TUHAN melihat bahwa mereka merendahkan diri, datanglah firman TUHAN kepada
Semaya, bunyinya: "Mereka telah merendahkan diri, oleh sebab itu Aku tidak
akan memusnahkan mereka. Aku segera akan meluputkan mereka dan kehangatan
murka-Ku tidak akan dicurahkan atas Yerusalem dengan perantaraan Sisak.
12:8 Tetapi
mereka akan menjadi hamba-hambanya, supaya mereka tahu membedakan antara
mengabdi kepada-Ku dan mengabdi kepada kerajaan-kerajaan duniawi."
Mengabdi
kepada Tuhan buahnya adalah hidup kekal, secara
kebutuhan lahiriah juga pasti Tuhan jamin. Tetapi kalau mengabdi kepada raja
dunia itu adalah pemaksaan, kerja rodi.
Kalau kita diperhamba oleh dunia dan oleh daging, kita justru akan menderita. Tetapi kalau kita mengabdi kepada Tuhan, bukan
penderitaan, hidup kekal yang mereka petik.
Mereka
mendapat pengampunan, tetapi penyucian dari tabiat itu harus melalui ganjaran.
Ini yang jangan saya dan saudara alami. Setiap pengakuan atau kesadaran hanya
karena dipaksa, pasti petik buah. Tetapi kalau itu berangkat dari
diri sendiri “saya sudah salah” itu yang baik.
Ini yang harus kita jiwai.
Manusia
yang percaya kepada Anak itu ada dua kategori.
1.
Yohanes
2:23-24
2:23 Dan sementara Ia di Yerusalem selama hari raya
Paskah, banyak orang percaya dalam nama-Nya, karena mereka telah melihat tanda-tanda
yang diadakan-Nya.
2:24 Tetapi Yesus sendiri tidak mempercayakan diri-Nya
kepada mereka, karena Ia mengenal mereka semua,
Ini golongan pertama, percaya
kepada Anak tetapi dasarnya karena melihat tanda. Kelompok
ini banyak sekali, tetapi apalah guna percaya
tetapi Tuhan tidak percayakan rahasia Firman. Percaya cuma melihat
mujizat, itu tidak salah. Tetapi
kalau kita berhenti pada golongan seperti ini, Tuhan tidak mempercayakan
Firman, Tuhan tidak akan mempercayakan diriNya. Ini
percaya yang akhirnya nanti akan berakhir pada aniaya antikristus.
Jangan kita mengkultusindividukan
seorang hamba Tuhan karena kita melihat kalau dia berdoa maka orang buta langsung melek mata. Jangan kita letakkan
percaya kita atas dasar ini. Bukan percaya seperti ini yang Allah inginkan.
Suami isteri apakah tidak perlu
saling mempercayai? Pasti saling mempercayai.
I
Korintus 7:3
7:3 Hendaklah suami memenuhi kewajibannya terhadap
isterinya, demikian pula isteri terhadap suaminya.
Saling
memenuhi kewajiban berarti saling mengisi.
I
Korintus 7:4
7:4 Isteri tidak berkuasa atas tubuhnya sendiri,
tetapi suaminya, demikian pula suami tidak berkuasa atas tubuhnya sendiri,
tetapi isterinya.
Ini berarti kedua pihak saling
mempercayai. Kita ini mengaku bertunangan dengan Yesus. Gawat kalau kita
mengaku tunangan Yesus tetapi Yesus tidak membuka rahasiaNya kepada kita. Berarti itu percaya seperti golongan pertama tadi di
dalam Yohanes 2:23-24. Jadi jangan kita mengaku tunangan Tuhan tetapi tidak ada
pembukaan rahasia Firman di dalam ibadah.
Apakah Tuhan tidak curahkan
pembukaan Firman dalam kelimpahanNya dalam ibadah kita? Tuhan curahkan, tetapi
kita harus ingat agar kita tidak sebatas
mendengar. Tuhan menuntut kita menjadi huperetas, yaitu hamba yang rela mati bagi tuannya. Artinya keinginan dagingnya rela mati demi Yesus
kekasihNya. Itulah yang Tuhan rindukan.
2.
I
Petrus 1:7
1:7 Maksud semuanya itu ialah untuk membuktikan
kemurnian imanmu -- yang jauh lebih tinggi nilainya dari pada emas yang fana,
yang diuji kemurniannya dengan api -- sehingga kamu memperoleh puji-pujian dan
kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan diri-Nya.
Ini yang sering salah ditanggapi
oleh banyak anak Tuhan. Ternyata derita
sengsara yang kita alami itu untuk membuktikan kemurnian iman kita. Ini bukan
percaya karena melihat mujizat, ini percaya sekalipun dia mengalami sengsara.
Dia percaya kenapa saya diterjang ujian, percaya kenapa saya mengalami seperti
ini.
I
Petrus 1:8-9
1:8 Sekalipun kamu belum pernah melihat Dia, namun
kamu mengasihi-Nya. Kamu percaya kepada Dia, sekalipun kamu sekarang tidak
melihat-Nya. Kamu bergembira karena sukacita yang mulia dan yang tidak
terkatakan,
1:9 karena kamu telah mencapai tujuan imanmu, yaitu
keselamatan jiwamu.
Ini percaya sekalipun tidak melihat, ini dahsyat walaupun harus masuk api ujian.
Tetapi ada percaya karena melihat, berarti dia tidak mengalami ujian, dia tidak mengalami imannya dimurnikan oleh
Tuhan. Walaupun
kita belum melihat Tuhan tetapi kita yakin
kepadaNya maka itulah percaya yang benar yang sesuai
dengan Firman Allah.
Kita dipelihara dalam kekuatan
Allah, kekuatan Allah inilah yang dilimpahkan kepada Yesus.
I
Petrus 1:6,5
1:6 Bergembiralah akan hal itu, sekalipun sekarang ini
kamu seketika harus berdukacita oleh berbagai-bagai pencobaan.
1:5 Yaitu kamu, yang dipelihara dalam kekuatan Allah
karena imanmu sementara kamu menantikan keselamatan yang telah tersedia untuk
dinyatakan pada zaman akhir.
Ini keselamatan yang akan datang,
bukan keselamatan sekarang. Yang dibicarakan di sini adalah penyingkiran
gereja. Makanya rasul Paulus dan rasul Petrus banyak bicara keselamatan yang
akan datang. Sudah selamat kita sekarang tetapi apakah dijamin ketika
antikristus datang saudara selamat? Masuk
penyingkiran atau tidak. Kalau masuk penyingkiran kita sudah pasti selamat.
Tetapi kalau masuk 3,5 tahun aniaya
antikristus, tanda tanya besar bisa selamat atau tidak. Paling baru melihat
bayonet sudah pasrah menerima cap 666. Belum
lagi kalau dirampas rumahmu, isteri dan anakmu diperkosa di depanmu. Tanda Tanya
kalau bisa selamat.
Itu sebabnya kita percaya
sekalipun tidak melihat. Kita gembira
walaupun belum jumpa dengan Dia, tetapi dengan iman kita percaya bahwa kepadaNya telah dilimpahkan oleh Bapa segala kekuasan, kekayaan, kekuatan, hikmat, hormat dan puji serta takhta. Sebabnya ketika datang
beribadah kita rendahkan hati. Loyalitas kita itu dicari oleh Tuhan. Jangan
izinkan burung berterbangan di kepala saudara, jangan izinkan pikiran jahat dan
najis kuasai saudara.
Tuhan
Memberkati.
GPT “Kristus
Penebus”
Jl.
Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona
Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP:
085241270477
Email: imamat_raja@yahoo.com
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar