Wahyu 6:5-6
6:5 Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai yang
ketiga, aku mendengar makhluk yang ketiga berkata: "Mari!" Dan aku
melihat: sesungguhnya, ada seekor kuda hitam dan orang yang menungganginya
memegang sebuah timbangan di tangannya.
6:6 Dan aku mendengar seperti ada suara di
tengah-tengah keempat makhluk itu berkata: "Secupak gandum sedinar, dan
tiga cupak jelai sedinar. Tetapi janganlah rusakkan minyak dan anggur
itu."
Berarti
kelak manusia secara mendunia akan diransum, akan dijatah. Pada tahun 1967 dan
1968 waktu saya masih di Makassar, kami juga diransum. Kami mesti ke kantor
lurah untuk dapat beras. Lalu ubi kayu dicincang dan dicampur dengan beras,
itulah yang kami makan sebab kelaparan melanda saat itu. Ketika saya kembali
pada tahun 1977 di sini, saya bertanya pada orang di sini dan mereka berkata
pokoknya pisang walaupun masih muda isinya sudah diambil, direbus dan dimakan. Batangnya dicincang-cincang
dan dijadikan sayur.
Ini akan
terjadi, manusia digomer, diransum oleh penguasa diktator. Tetapi dengan
catatan kalau mau menerima semua ini maka harus lebih dahulu harus menyerahkan dahi dan
tangan untuk dicap 666.
Yang
saya tanyakan kepada Tuhan, mengapa 3 serangkai ini selalu jalan bersama yaitu
pedang, lapar dan bela sampar. Dan oleh kasih karunia Tuhan, Tuhan bermurah
hati membukakan dan menyatakan isi hatiNya kepada saya secara pribadi. Inilah
yang mau Tuhan nyatakan juga kepada kita sekalian. Mengapa pedang disusul
dengan kelaparan dan bela sampar bahkan binatang buas.
Dalam
dua kitab di dalam Alkitab yaitu Yeremia dan Yehezkiel, selalu dua hamba Tuhan
itu menampilkan pedang, kelaparan dan bela sampar.
Yeremia 24:10; 14:12; 29:17
24:10 Dan Aku akan mengirimkan perang, kelaparan dan
penyakit sampar ke antara mereka, sampai mereka habis dilenyapkan dari atas
tanah yang telah Kuberikan kepada mereka dan kepada nenek moyang mereka."
14:12 Sekalipun mereka berpuasa, Aku tidak akan
mendengarkan seruan mereka; sekalipun mereka mempersembahkan korban bakaran dan
korban sajian, Aku tidak akan berkenan kepada mereka, melainkan Aku akan
menghabiskan mereka dengan perang, dengan kelaparan dan dengan penyakit
sampar."
29:17 Beginilah firman TUHAN semesta alam:
Sesungguhnya, Aku akan mengirim pedang, kelaparan dan penyakit sampar ke antara
mereka, dan Aku akan membuat mereka seperti buah ara yang busuk dan demikian
jeleknya, sehingga tidak dapat dimakan.
Bukankah
bisa dengan gunung meletus membinasakan kota atau bisa juga tsunami dan tanah
longsong membinasakan kota. Tetapi selalu tiga serangkai ini yang disebutkan.
Yehezkiel 6:12; 7:15
6:12 Yang jauh akan mati karena sampar, yang dekat
akan rebah karena pedang dan yang terluput serta terpelihara akan mati karena
kelaparan. Demikianlah Aku akan melampiaskan amarah-Ku kepada mereka.
7:15 Pedang ada di luar kota, sampar dan kelaparan ada
di dalam. Barangsiapa yang di luar kota akan mati karena pedang, dan
barangsiapa yang di dalam kota akan binasa oleh kelaparan dan sampar.
Tuhan
pakai mulai dari pedang. Mengapa ini harus disusul, sebab ada rencana Tuhan pada kita. Ketika Tuhan nyatakan “ini rencanaKu,
ini maksudKu” saya berbahagia sebab begitu murah Tuhan. Kita tahu, antara lain
fungsi pedang adalah untuk menyembelih ternak, menyembelih lembu, menyembelih
domba. Itu fungsi pedang untuk menyembelih binatang. Mengapa pedang ini dikaitkan dengan kuda merah? Karena sesajian di meja
Tuhan dikatakan “lembu-lembu yang tambun
sudah kusembelih dan ada di atas meja tetapi tidak dihargai!”.
Di
mana kesempatan untuk kita menghargai? Itulah ketika ada kuda putih. Kegerakan
kuda putih adalah kegerakan Firman dan Roh Kudus untuk mendorong kita datang ke
meja Tuhan karena ada sembelihan di sana. Jika itu tidak dihargai, apa boleh
buat, pedang itu berbalik
menyembelih manusia yang menolak undangan Tuhan. Itu akan terjadi di depan ini. Tujuan kegerakan ini untuk kita supaya
kita tidak disembelih oleh antikrist. Pedang itu tidak pilih kasih, besar, kecil, tua, muda, kaya, miskin,
pandai, bodoh semua sama akan kena sembelihan.
Olehnya
Tuhan mengundang kita untuk menikmati hidangan Tuhan yang Tuhan katakan
lembu-lembu tambun sudah disembelih dan telah tersedia di atas meja.
Matius 22:4
22:4 Ia menyuruh pula hamba-hamba lain, pesannya:
Katakanlah kepada orang-orang yang diundang itu: Sesungguhnya hidangan, telah
kusediakan, lembu-lembu jantan dan ternak piaraanku telah disembelih; semuanya
telah tersedia, datanglah ke perjamuan kawin ini.
Ini
ajakan Tuhan, semua ini dicatat pada Matius 22:4 ini adalah pesta siang dan Wahyu 19:9 itu pesta malam. Sekarang
ini kita berada pada pesta siang. Lembu yang tambun itu menunjuk pembukaan
rahasia Firman Allah bagaikan makanan lezat yang tersaji di depan kita. Mengapa
bisa ada di atas meja? Karena Yesus rela tersembelih. Dia adalah Anak Domba
Allah dan juga lembu yang telah tersembelih. Sehingga dalam Wahyu pasa 5 ada 3
kali disebut bahwa Dia sudah disembelih.
Wahyu 5:6,9,12
5:6 Maka aku melihat di tengah-tengah takhta dan
keempat makhluk itu dan di tengah-tengah tua-tua itu berdiri 1seekor Anak Domba
seperti telah disembelih, bertanduk tujuh dan bermata tujuh: itulah ketujuh
Roh Allah yang diutus ke seluruh bumi.
5:9 Dan mereka menyanyikan suatu nyanyian baru
katanya: "Engkau layak menerima gulungan kitab itu dan membuka meterai-meterainya;
karena 2Engkau telah
disembelih dan dengan darah-Mu Engkau telah membeli mereka bagi Allah dari
tiap-tiap suku dan bahasa dan kaum dan bangsa.
5:12 katanya dengan suara nyaring: "3Anak Domba yang
disembelih itu layak untuk menerima kuasa, dan kekayaan, dan hikmat, dan
kekuatan, dan hormat, dan kemuliaan, dan puji-pujian!"
Sekarang
ini kita ada pada pesta siang. Jadi gereja Tuhan dalam beribadah dan melayani,
sebenarnya jika kita menikmati sajian di depan kita ada lembu-lembu tambun yang
sudah tersembelih, berarti menunjuk
pembukaan rahasia Firman Allah, itu tandanya kita sedang
berpesta, pesta siang. Ini perlu kita renungkan. Wahyu 19:9 adalah pesta malam.
Wahyu 19:9 english
19:9 And he saith unto me, Write, Blessed are they
which are called unto the marriage supper (=perjamuam malam) of the
Lamb. And he saith unto me, These are the true sayings of God.
Jika
ada anak Tuhan atau hamba Tuhan yang tidak mengapresiasi undangan Tuhan lewat
pembukaan rahasia Firman, bahkan dinista, diolok, diumpat dan diejek, maka
orang itu akan kena pedang yang akan menyembelihnya nanti. Yesus sudah tersembelih, maksudnya supaya kita tidak disembelih
lagi oleh antikristus. Tetapi kalau ini tidak kita hargai, apa boleh buat.
Ibadah
yang ada pembukaan rahasia firman itu adalah
pesta. Makanya datang ibadah
jangan muring-muring, jangan dengan muka pepaya atau muka kuda melihat ke
jurang. Ibadah jangan dengan muram dan tidak ada sukacita, ibadah itu harus
bersuasana pesta. Apa lagi kita disodorkan lembu tambun yang sudah tersembelih
ada di meja. Jangan sampai kita disembelih padahal Yesus sudah tersembelih.
Lukas 14:17
14:17 Menjelang perjamuan itu dimulai, ia menyuruh
hambanya mengatakan kepada para undangan: Marilah, sebab segala sesuatu sudah
siap.
Lembu
tambun atau ternak sembelihan itu menunjuk
korban Kristus, oleh korban Kristus sehingga kita menikmati pembukaan rahasia Firman.
Berarti sejalan dengan lembu, sejalan dengan domba.
Ø Lukas 14:18
14:18
Tetapi mereka bersama-sama meminta maaf. Yang pertama berkata kepadanya: Aku
telah membeli ladang dan aku harus pergi melihatnya; aku minta dimaafkan.
Kedengarannya bagus,
kedengarannya sopan, kedengarannya santun “minta maaf, aku terkendala tidak
bisa hadir”.
Tidak bisa datang menikmati
pembukaan rahasia Firman, arti kata tidak bisa datang dalam pesta, dengan kata lain tidak bisa datang
beribadah. Alasannya karena baru membeli
ladang, ini
artinya karena kesibukan
daging. Ini yang seringkali menjadi kendala kita. Kasihan hidangan di meja bisa
basi. Tetapi Tuhan tidak biarkan basi, Tuhan undang yang lain. Jika saya dan
saudara tidak mau, pasti ada orang lain yang mau menikmati.
Membeli ladang itu
kesibukan daging. Kita banyak kali tertipu dengan kesibukan daging kita.
Berarti tidak menikmati pesta siang, bagaimana mau menikmati pesta malam. Kita diundang oleh Tuhan untuk menikmati pesta, mengapa kita berdalih “maaf, aku sibuk
dengan dagingku, aku sibuk dengan usahaku”. Ini yang paling parah. Tuan yang
mengundang itu akhirnya murka. Secara
manusia kenapa mesti marah, orang diundang tidak mau datang mengapa dimarahi. Tetapi ini bukan main-main, ini
pestanya Tuhan.
Akhirnya Tuhan perintahkan
pasukannya “pergi, hancurkan, bunuh mereka dan bakar kotanya!”. Ini murkanya
Tuhan. Kapan Tuhan membakar? Dalam Wahyu pasal 18. Dalam tempo 1 jam, semua
habis dibakar oleh Tuhan. Karena apa? Mereka diundang dalam pesta nikah yaitu
dua menjadi satu, tetapi mereka menolak. Maka mereka mendapat dua hukuman dalam tempo satu jam.
Wahyu 18:6
18:6 Balaskanlah kepadanya, sama seperti dia
juga membalaskan, dan berikanlah kepadanya dua kali lipat menurut pekerjaannya,
campurkanlah baginya dua kali lipat di dalam cawan pencampurannya;
Kita baru ada pada pesta
siang supaya merampungkan nikah jasmani untuk menuju pada nikah yang rohani.
Tetapi sibuk dengan kesibukan daging, tidak peduli dan tidak menghargai
undangan Tuhan. Makanya saya takut, kenapa Tuhan beruntun memberikan hukuman
pedang, kelaparan dan belasampar.
Ø Lukas 14:19
14:19
Yang lain berkata: Aku telah membeli lima pasang lembu kebiri dan aku harus
pergi mencobanya; aku minta dimaafkan.
Tadi kesibukan daging,
ini keinginan daging. Keinginan daging melawan angka 10 yaitu Firman. Lima
pasang lembu berarti 10 ekor. Ini berarti keinginan daging melawan Firman
sepenuh. Termasuk anak muda, akhir zaman ini parah nasibmu kalau tidak
menghargai Firman.
Ø Lukas 14:20
14:20
Yang lain lagi berkata: Aku baru kawin dan karena itu aku tidak dapat datang.
“Untuk apa ke pesta
nikah, aku juga baru kawin” artinya kenikmatan daging.
Jadi
yang menjadi penghalang dan penghambat seseorang tidak bisa ke pesta nikah
karena kesibukan daging, keinginan daging dan kenikmatan daging. Apa boleh buat
pedang harus berjalan dan tidak bisa ditunda-tunda lagi. Karena apa? Karena
dalam pesta ini ada makanan dan minuman yang sudah Tuhan sediakan. Makanan dan
minuman ini luar biasa karena makanan dan minuman ini akan membawa saudara
masuk pada hidup yang kekal.
Yang
bicara ini adalah Anak Domba yang juga adalah lembu jantan. Dia berkata
“makanan yang sesungguhnya dan minuman yang sesungguhnya adalah tubuh dan darahKu”.
Itu yang sudah tersaji. Jadi dengan tersajinya makanan dan minuman yang
sesungguhnya yang ada di atas meja itu, justru membawa kita pada kehidupan yang
sama seperti Dia sehingga Tuhan katakan “Aku di dalam kamu dan kamu di dalam
Aku” maka kehidupan kekal menjadi bagian kita. Ini yang dibuang begitu saja,
tidak dihargai.
Yohanes 6:55
6:55 Sebab daging-Ku adalah benar-benar makanan dan
darah-Ku adalah benar-benar minuman.
Dalam
pengertian rohani, kita sekarang diperhadapkan
oleh Tuhan makanan siap saji yang membawa hidup kekal lewat Firman Tuhan yang
dibukakan rahasianya dan perjamuan suci di atas meja Tuhan.
Yohanes 6:56-57,54
6:56 Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku,
ia tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia.
6:57 Sama seperti Bapa yang hidup mengutus Aku dan Aku
hidup oleh Bapa, demikian juga barangsiapa yang memakan Aku, akan hidup oleh
Aku.
6:54 Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku,
ia mempunyai hidup yang kekal dan Aku akan membangkitkan dia pada akhir zaman.
Mendengar
Firman pengajaran yang Tuhan ungkap bukakan rahasiaNya kepada kita, itu
bagaikan menikmati lembu yang sudah tersembelih, tersaji di atas mejanya Tuhan.
Matius pasal 22 itu pesta siang, Wahyu 19:9 itu pesta malam. Kapan pesta siang?
Ketika kita diberi oleh Tuhan waktu untuk beribadah. Nanti akan sampai pada
pesta malam. Pesta siang ini adalah tempatnya kita dibenahi, dibentuk dari
nikah jasmani untuk menuju nikah rohani. Kita dibangun dan diciptakan dalam
persekutuan yang membentuk Tubuh Kristus, yang menuju pada kedudukan mempelai
wanita yang duduk bersanding dengan Kristus.
Dalam
pesta siang ini, jika Firman Tuhan datang mengoreksi kita, jangan kita tutup-tutup
dosa kita dalam-dalam. Itu mencelakakan dan tidak akan bisa sampai ke pesta malam
nikah Anak Domba Allah jika kita menyembunyikan rapat-rapat apa yang kita
lakukan. Justru di pesta siang di situ kita ditelanjangi.
Memakai
pakaian asing berarti tidak mau ditelanjangi untuk dipakaikan pakaian pesta. Mestinya
ditanggalkan tetapi dia mempertahankan pakaian asing, dia pertahankan hidup
lamanya, dia sembunyikan, dia coba masuk dalam pesta. Ternyata bagi tuan pesta
kehadiran orang ini menghina dan mengolok tuan pesta karena tampil dengan
kehidupan lama. Dia tidak mau ditanggalkan pakaian lamanya dan diganti dengan
pakaian pesta.
Ini
yang kita jaga makanya jangan kita sembunyi rapat-rapat. Bila kita
menyembunyikan dan sekarang tidak kita ungkap, berarti kita menunggu sembelihan
dari pedang antikristus. Ini jangan sampai terjadi. Sebabnya jangan kita
sembunyi rapat-rapat, ada rancangan-rancangan kita yang kita sembunyi
rapat-rapat. Pikirnya “papa dan mama tidak tahu”. Kalau dia suami pikirnya “isteri
tidak tahu”. Kalau dia isteri pikirnya “suami tidak tahu”. Memang mereka tidak
tahu, tetapi ada mata yang tidak bisa mereka bersembunyi. Olehnya mari kita
membuka diri pada waktu pesta siang ini. Di situ kesempatan kita membuka segala
yang tidak berkenan.
Nanti
akan sampai pada bela sampar. Belas ampar itu penyakit. Penyakit itu cacat cela
dalam arti rohani. Kalau ada bisul, ada penyakit mengganggu kita, itu cacat.
Makanya pada kuda kuning hijau tampil bela sampar. Berarti dipermanenkan oleh
Tuhan cacat cela jika kita tidak mau dibersihkan dari cacat cela.
Yesaya 29:15
29:15 Celakalah orang yang menyembunyikan dalam-dalam
rancangannya terhadap TUHAN, yang pekerjaan-pekerjaannya terjadi dalam gelap
sambil berkata: "Siapakah yang melihat kita dan siapakah yang mengenal
kita?"
Jangan
kita sembunyi, jangan kita tutup-tutup. Karena pasti tidak ada yang tersamar di
mata Tuhan kalau ada permainan-permainan yang tidak benar.
Ibrani 4:13
4:13 Dan tidak ada suatu makhluk pun yang tersembunyi
di hadapan-Nya, sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia,
yang kepada-Nya kita harus memberikan pertanggungan jawab.
Jangan
bersembunyi. Jangan tilap barang orang lalu bersembunyi. Lebih baik mengaku
barang orang sudah disembunyi. Lebih baik mengaku “saya sudah mencuri” lalu
kembalikan. Lebih baik mengaku “saya sudah merugikan anda”. Mengakulah “saya
melakukan yang tidak pantas sebagai seorang isteri, sebagai seorang suami,
sebagai anak muda”. Memang orang di sekitarmu tidak melihat, tetapi ada mata
yang melihat. Alkitab mengatakan “berbahagia orang yang mengaku dosa, dia akan
disayang Tuhan”. Kita ini butuh kasih sayang tetapi tidak mau melakukan itu
untuk mendapatkan kasih sayang Tuhan, kasih sayang Mempelai. Sehancur-hancurnya
kita, jika kita masih mau buka diri dan mengaku kesalahan kita maka kita akan
disayang oleh Tuhan.
Pesta
siang ini adalah pesta di mana pembukaan rahasia Firman ditampilkan. Begitu Firman tampil kita
menikmati sukacita, berarti kita dibebaskan dan dilepaskan dari ikatan dan dari
dosa. Bukan setelah mendengar Firman kemudian kita anulir, kita tidak setuju.
Ini yang bahaya, ketika Firman sudah datang kemudian di luar sana kita protes.
Aduhai, lebih dipakai Tuhan kalian kalau begitu! Ayo gantian saja, saya jadi
jemaat, kalian yang khotbah di sini. Enakkan saya kalau kita gantian khotbah. Minggu
ini si A, minggu depan si B, minggu berikutnya si C. Tidak kena lagi bagian
saya, jika
Tuhan datang maka kita semua tertinggal. Jangan seperti itu.
Jika
Firman sudah datang kita buka diri “terima kasih Tuhan engkau lepaskan lagi,
engkau sucikan lagi saya dari sisi ini”. Bukannya malah memprotes penampilan
Firman pengajaran.
Amsal 28:13
28:13 Siapa menyembunyikan pelanggarannya tidak akan
beruntung, tetapi siapa mengakuinya dan meninggalkannya akan disayangi.
Disayang
oleh Mempelai Laki-laki Sorga. Bukan disayang oleh manusia. Kalau manusia
ketika kita mengaku malah berkata “so ngana itu!” itu bukan disayang. Tetapi
kalau mengaku kepada Tuhan kita disayang. Disayang oleh Yesus, disayang oleh
Mempelai Laki-laki Sorga. Makanya jangan kita sembunyi dan merasa tidak ada
apa-apa. Begitu rapi jali kita sembunyikan. Padahal ada sepasang mata
memperhatikan dan Dia geleng-geleng kepala. Tetapi sementara Dia mengasah
pedang sampai mengkilat seperti petir, lalu dilepaskan. Siapa yang Dia gasak, siapa
dia hantam? Pemberontak! Ini jangan terjadi pada diri kita.
Di
luar sana kalau ditanya “di mana kau gereja?” lalu dijawab “di gereja A”.
Orang itu lalu berkata “Oh pantas, memang luar biasa di sana. Hatiku rindu mau
ke sana tetapi belum mampu melangkah”. Berarti saudara yang di dalam ini sudah
mampu! Saya kira banyak saudara temukan bahasa seperti itu.
Yehezkiel 21:9-12
21:9 "Hai anak manusia, bernubuatlah dan katakan:
Beginilah firman TUHAN: Pedang! Pedang! Yang sudah diasah dan juga digosok!
21:10 Diasah untuk menumpahkan darah dan digosok
supaya mengkilap seperti petir. Apakah kita akan bersukacita? -- Tongkat anakku
menghina segala macam kayu. --
21:11 Pedang itu diberikan supaya digosok, supaya
sedia dipergunakan; pedang itu diasah dan digosok, supaya diberikan ke tangan
si pembunuh.
21:12 Berserulah dan merataplah, hai anak manusia!
Sebab pedang itu ditujukan melawan umat-Ku, ditujukan melawan semua pemimpin
Israel; mereka dan umat-Ku sama-sama dibiarkan dimakan pedang. Oleh sebab itu
tepuklah pinggangmu sebagai tanda perkabungan.
Pedang itu ditujukan kepada umat Tuhan. Kenapa? Karena umat Tuhan memberontak. Kalau orang di
dunia sana kena pedang kita tidak heran. Tetapi kalau kita kena pedang antikristus,
sangat mengherankan, karena Tuhan mau
rangkul kita tetapi malah menolak tangan Tuhan.
Siang
ini kita
nikmati koreksi dalam
nikah supaya rapi diatur oleh Firman Tuhan, karena
kita bersekutu dengan makanan yang sesungguhnya dan minuman yang sesungguhnya
yang ada di mejanya Tuhan supaya kita masuk nikah yang rohani. Tetapi mengapa kita abaikan?. Semoga tidak ada di sini yang
mengentengkan, semua menerima undangan Tuhan.
Jangan
karena kesibukan daging, jangan karena keinginan daging, jangan karena kenikmatan daging sehingga menolak Firman. Makanya
ada nyanyian “maafkan aku tidak bisa datang karena aku sibuk, wanita yang tak
tahu diri”. Jangan cuma pandai menyanyi dan cari berkat-berkat saja. Nyanyikan yang tajam-tajam juga.
Kalau
Tuhan sudah
sedia makanan tersaji di
meja itu adalah kerelaan dan kesediaan hati Tuhan sesuai Efesus 1:8-10.
Efesus 1:8-10
1:8 yang dilimpahkan-Nya kepada kita dalam segala
hikmat dan pengertian.
1:9 Sebab Ia telah menyatakan rahasia kehendak-Nya
kepada kita, sesuai dengan rencana kerelaan-Nya, yaitu rencana kerelaan yang
dari semula telah ditetapkan-Nya di dalam Kristus
1:10 sebagai persiapan kegenapan waktu untuk
mempersatukan di dalam Kristus sebagai Kepala segala sesuatu, baik yang di
sorga maupun yang di bumi.
Rahasia
Firman dibukakan oleh pekerjaan Anak Domba yang tersembelih. Domba, kambing,
lembu-lembu, hewan piaraan sudah disembelih dan siap di atas meja. Kalau itu
sudah tersembelih dan tersaji di atas meja oleh karena Korban Kristus yang
sudah tersembelih itu, maka bentuk yang tersaji di meja itu adalah pembukaan
rahasia Firman. Itu bisa kita makan secara bersama, bisa kita dengar bersama.
Kalau
sekarang ada makanan tersaji di meja yang lezat, mengapa kita tidak mau makan, mengapa tidak mau menikmati! Sudah ada
makanan enak tetapi malah berkata “ada tulang di dalamnya” padahal tidak ada
tulangnya! Itu karena gigimu sendiri yang sudah copot sehingga digigit lagi. Apalagi
kami yang pakai gigi palsu, kalau salah makan, bisa-bisa gigi itu yang dikunyah
kembali. Makanya kalau pakai yang palsu itu bahaya. Semua yang palsu itu
mencelakakan. Jadi jangan kita dengar ajaran palsu, itu mencelakakan kita. Kalau
ajaran palsu, bukan yang enak di mejanya Tuhan yang kita makan, kita nanti
menjadi penyembah palsu di hadapan Tuhan. Ini jangan terjadi, itu tanggung
jawab kami sebagai hamba Tuhan.
Setelah
pedang, yang tampil adalah kelaparan. Satu waktu orang akan mencari makanan di
meja itu tetapi sudah tidak ada. Tuhan sudah bersihkan meja itu. Ketika itu
orang merasa lapar luar biasa, lalu datang di
meja tetapi meja sudah diringkas. Makanya jangan tunggu meja itu sudah
diringkas baru saudara mau datang makan. Sekarang ini nyatakan kepada Tuhan
“Tuhan, aku lapar” maka Tuhan akan berkata “Aku akan menjamu kamu hingga kenyang”.
Lebih baik saya lapar sekarang, jangan tunggu Wahyu 6:5-6. Lapar, cari makan
tetapi sudah tidak ada sebab mejanya sudah diringkas.
Lukas 6:21,25
6:21 Berbahagialah, hai kamu yang sekarang ini lapar,
karena kamu akan dipuaskan. Berbahagialah, hai kamu yang sekarang ini menangis,
karena kamu akan tertawa.
6:25 Celakalah kamu, yang sekarang ini kenyang, karena
kamu akan lapar. Celakalah kamu, yang sekarang ini tertawa, karena kamu akan
berdukacita dan menangis.
Di
mana celakanya? Ini dalam Wahyu 6:5-6. Makanya ibadah itu bukan main-main. Itu
tempat kita makan dan dikenyangkan oleh Tuhan. Di situ ada pesta, suasananya
pesta siang. Kita ada pada pesta siang. Sebab itu beribadahlah dengan suasana pesta rohani.
Kalau
saudara melayani Tuhan dengan suasana pesta, tidak ada keluhan. Tidak ada
perselisihan, tidak ada percekcokan kalau engkau melayani dengan suasana pesta.
Kalau itu ada, saudara pasti menikmati suasana pesta. Orang pesta itu tidak ada
muka pepaya, tidak ada muka kuda lihat jurang. Kalau iris bawang lalu kena mata
“puji Tuhan”.
Namanya
saja KKR, orang yang datang terbangun, masakan kita yang menggelar tidak
terbangun! Itu dipertanyakan, itu karena kita belum melaksanakan dalam suasana
pesta. Orang yang pulang dari KKR puas, satu-satu pamitan, mereka memeluk dan
mencium saya, tetapi di dalam bagaimana? Bagaimana tidak malu kalau seperti
ini, kita ini KKR, pesta siang. Walaupun diadakan malam tetapi itu pesta siang.
Yesus
alami lapar. Ketika Dia berpuasa 40 hari 40 malam maka laparlah Dia. Dalam
suasana lapar seperti ini, jika kita tidak melangkah ke meja Tuhan, ingat ada
pedang, itu bahaya sekali. Kalau rohani kita kosong lalu tidak datang ke meja
Tuhan, hati-hati, bahaya. Jiwa ini lapar dan dia berteriak. Tetapi jiwa tidak
mungkin datang ke gereja sendiri jika tidak ada sarana yaitu tubuh yang membawa
“hai jiwa, mari makan. Sekarang tubuh ada di sini”. Sebab tubuh adalah sarana bagi jiwa.
Yesus
lapar, menjelang pelayanan yang terakhir. Waktu Dia menuju ke Yerusalem, juga Dia
dikatakan lapar. Pelayanan awal ditandai dengan lapar, pelayanan akhir ditandai
dengan lapar, supaya kita mendapatkan makanan. Jika kita lapar ada makanan.
Ketika Yesus lapar, tidak ada yang menyodorkan makanan kepadaNya. Yesus lihat pohon ara, Dia periksa pohon itu tetapi tidak ada makanan,
padahal Dia lapar.
Matius 4:1-2
4:1 Maka Yesus dibawa oleh Roh ke padang gurun untuk
dicobai Iblis.
4:2 Dan setelah berpuasa empat puluh hari dan empat
puluh malam, akhirnya laparlah Yesus.
Ini
awal pelayanan Yesus. Mari lihat akhir pelayananNya.
Markus 11:12
11:12 Keesokan harinya sesudah Yesus dan kedua belas
murid-Nya meninggalkan Betania, Yesus merasa lapar.
Yesus
merasa lapar tetapi Yesus tidak mendapat apa-apa. Nanti ganjaran ini akan
dialami oleh orang yang mengalami kuda hitam. Gereja yang tertinggal itu akan
lapar. Padahal Yesus sudah bayar tetapi mereka akhirnya lapar. Orang kena
pedang, padahal Yesus sudah berkorban bagaikan domba yang tersembelih.
Awal pelayanan
Yesus, di akhir pelayanan Dia juga lapar. Di saat kita lapar, godaan akan datang.
Kalau jiwa saudara lapar dan tidak mau datang ke mejanya Tuhan, tidak mau
datang ke undangan
pesta Tuhan, sibuk
dengan kesibukan daging, dengan keinginan daging dengan kenikmatan daging, maka
hati-hati. Satu waktu Tuhan akan buat saudara lapar tidak ketulungan, tetapi
mejanya Tuhan sudah diringkas oleh Tuhan. Hati-hati, jangan tunggu Tuhan
memperlakukan kita dengan hal seperti itu.
Kenapa
ini terjadi? Karena semua keputusan Tuhan sudah digenapi. Kalau kita datang ke
mejanya Tuhan dan sudah kosong, itu karena Tuhan sudah menggenapi semuanya.
Saya tidak mau saya tidak ada pada penggenapan itu. Saya mau ada di sana. Lebih
baik saya menyatakan diri “saya lapar Tuhan” dan Tuhan memberi kita makan
sampai kenyang.
Wahyu 10:7
10:7 Tetapi pada waktu bunyi sangkakala dari malaikat
yang ketujuh, yaitu apabila ia meniup sangkakalanya, maka akan genaplah
keputusan rahasia Allah, seperti yang telah Ia beritakan kepada
hamba-hamba-Nya, yaitu para nabi."
Makanya
meja
sudah diringkas sebab
sudah genap keputusan Allah. Rahasia nikah rohani sudah digenapkan, rahasia
ibadah digenapkan. Sebabnya ayo gereja Tuhan akhir zaman, jangan tunggu pedang,
jangan tunggu kelaparan yang tidak tertolong lagi. Mumpung sekarang meja Tuhan
dihiasi oleh Tuhan dengan luar biasa. Namanya orang pesta, meja saja
macam-macam hiasannya. Meja itu dihias begitu rapi untuk membangkitkan nafsu
makan. Makanya direstoran itu piringnya itu harus putih. Jarang saudara
menemukan piringnya bukan putih. Karena menurut ahli pshikologis bila piring
itu warna putih, itu salah satu kategori membangkitkan selera makan.
Dalam
pesta orang begitu bergairah makan. Coba kalau begitu juga saat dia lapar akan Firman, dia lahap makan. Tuhan tidak akan larang dia makan.
Tuhan katakan “makan sesukamu sampai kenyang”.
Matius 5:6
5:6 Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan
kebenaran, karena mereka akan dipuaskan.
Matius 5:6 (Terjemahan Lama)
5:6 Berbahagialah segala orang yang lapar dan dahaga
akan kebenaran, karena mereka itu akan dijamu sehingga kenyang.
Yang
terakhir kuda hijau kuning, ini sampar. Sampar atau penyakit menular ini menunjuk
cacat cela, kerut, noda yang ada pada manusia. Ini ajaran untuk kita untuk
tidak mempertahankan cacat cela dan kerut, jika tidak nanti kita kena terjangan kuda hijau kuning. Berarti tidak ada hak untuk masuk pesta, tidak ada
hak untuk bersanding dengan Tuhan karena cacat abadi (penyakit rohani).
Ini
penyakit yang tanpa kita sadari yang bisa membuat kita gagal masuk dalam rencana
Allah.
I Timotius 6:3
6:3 Jika seorang mengajarkan ajaran lain dan tidak
menurut perkataan sehat -- yakni perkataan Tuhan kita Yesus Kristus -- dan
tidak menurut ajaran yang sesuai dengan ibadah kita,
Ibadah
itu ada pola, kalau kita menemukan yang seperti ini lebih baik kita menghindar,
jauhi.
I Timotius 6:4
6:4 ia adalah seorang yang berlagak tahu padahal tidak
tahu apa-apa. Penyakitnya ialah mencari-cari soal dan bersilat kata, yang
menyebabkan dengki, cidera, fitnah, curiga,
Cari-cari
soal ini penyakit, ini sampar! Jangan kita cari-cari soal. Belum tentu bisa
jawab. Hanya Yesus jawaban kita. Kalau cari-cari soal berarti orang itu tidak
menyadari bahwa Yesus adalah jawaban segalanya sehingga masih cari-cari soal.
Bersilat
kata ini termasuk ketika kita dengar Firman. Turun pendeta dari mimbar malah
ditanggapi “mestinya begini, mestinya begitu” itu penyakit, itu bersilat kata
namanya! Jangan kita lakukan! Mestinya berkata “terima kasih banyak untuk
FirmanMu”. Katakan “oh iya, puji Tuhan. Saya sama dengan yang disampaikan itu”.
Katakan begitu lebih baik dari pada kita bersilat kata. Kehidupan seperti itu
akan disambar oleh kuda hijau kuning. juga secara hurufiah, itu pasti terjadi.
Dengki
itu juga penyakit. Kenapa kita harus mendengki satu dengan yang lain. Cidera,
fitnah, curiga, itu semua penyakit.
I Timotius 6:5
6:5 percekcokan antara orang-orang yang tidak lagi
berpikiran sehat dan yang kehilangan kebenaran, yang mengira ibadah itu adalah
suatu sumber keuntungan.
Ternyata
penyakit ini ada di dalam ibadah dan tujuannya cari keuntungan.
I Timotius 6:6
6:6 Memang ibadah itu kalau disertai rasa cukup,
memberi keuntungan besar.
Justru
ibadah itu mendatangkan keuntungan besar. Tetapi kalau hal-hal di atas itu ada,
bersilat kata, percekcokan, cidera, dengki, fitnah, curiga, itu adalah
penyakit. Kita sudah mendengar, tadinya kita
curiga pada seorang kekasih, itu penyakit. Sebab itu minta ampun. Tuhan telah sediakan Firman luar
biasa, karena Tuhan cinta kita. Ayo kita makan, masih siap tersaji. Jangan
tunggu meja Tuhan sudah diringkas baru kita mau cari, itu sudah terlambat. Amos
bernubuat bahwa akhir zaman akan datang kelaparan yang luar biasa, jangan kita
tunggu itu.
I Timotius 6:3
6:3 Jika seorang mengajarkan ajaran lain dan tidak
menurut perkataan sehat -- yakni perkataan Tuhan kita Yesus Kristus -- dan
tidak menurut ajaran yang sesuai dengan ibadah kita,
Itu
berarti cacat. Ajaran tidak sehat dan tidak sesuai perkataan Kristus, itu hanya
menambah noda, menambah cacat dan kerut.
I Timotius 6:4
6:4 ia adalah seorang yang berlagak tahu padahal tidak
tahu apa-apa. Penyakitnya ialah mencari-cari soal dan bersilat kata, yang
menyebabkan dengki, cidera, fitnah, curiga,
Sudah
jelas ibadah/
pelayanan ada polanya
seperti ini, tetapi dia cari-cari soal.
I Timotius 6:5
6:5 percekcokan antara orang-orang yang tidak lagi
berpikiran sehat dan yang kehilangan kebenaran, yang mengira ibadah itu adalah
suatu sumber keuntungan.
Karena
ibadah itu dia anggap suatu sumber keuntungan, maka sekalipun tidak cocok
dengan pola dia jalan saja, yang penting dia untung. Ini cacat di hadapan
Tuhan, ini penyakit sampar. Coba kalau gembalanya kena penyakit sampar, jemaatpun pasti juga tertular. Kalau saya punya penyakit campak,
bisa kena pada saudara. Kalau saya gembala tidak tahu pola ibadah, bisa kena
kita, kita bisa cacat terus. Ibadah itu bukan sekedar upacara, tetapi tempatnya
kita mendiagnosa segala penyakit, cacat cela, kerut
dan noda
supaya disembuhkan.
Jangan
sampai pengajaran yang kita terima tidak sesuai perkataan Kristus, tidak sesuai
ajaran sehat yang punya pola ibadah. Itu akan menimbulkan penyakit rohani,
cacat, kerut, padahal kelihatan beribadah. Karena apa? Karena mencari
keuntungan.
Tuhan
mengatakan memang kalau kita beribadah dengan rasa cukup maka kita mendatangkan
untung besar. Untung besar itulah dua sayap burung nazar yang besar yaitu sayap
pertama Firman dan sayap kedua Roh Kudus. Itu keuntungan besar, dua sayap yang
besar yang membawa kita terbang sehingga
tidak kena pedang, tidak kena lapar, tidak kena bela sampar.
Mana
yang kita mau pilih. Kalau mau lepas hargailah Firman. Tidak usah kita bersilat
kata, cari-cari soal, lebih baik kita memperbaiki diri, mengevaluasi ibadah pelayanan. Lewat pola ibadah kita bisa tahu
apakah rohani kita masih di halaman atau di ruangan suci atau sudah dekat-dekat
ruangan maha suci.
I Timotius 6:3-6
6:3 Jika seorang mengajarkan ajaran lain dan tidak
menurut perkataan sehat -- yakni perkataan Tuhan kita Yesus Kristus -- dan
tidak menurut ajaran yang sesuai dengan ibadah kita,
6:4 ia adalah seorang yang berlagak tahu padahal tidak
tahu apa-apa. Penyakitnya ialah mencari-cari soal dan bersilat kata, yang
menyebabkan dengki, cidera, fitnah, curiga,
6:5 percekcokan antara orang-orang yang tidak lagi
berpikiran sehat dan yang kehilangan kebenaran, yang mengira ibadah itu adalah
suatu sumber keuntungan.
6:6 Memang ibadah itu kalau disertai rasa cukup,
memberi keuntungan besar.
Tuhan
berkatilah jemaatMu Kristus Penebus. Ketika dari pusat bertanya untuk
mencantumkan nama maka saya berdoa kepada Tuhan dan ditarik Tuhan dalam hatiku memberi
nama “Kristus Penebus”. Sebab penebusan Kristus bagiku adalah langkah
yang paling indah yang bisa saya
nikmati.
Tuhan
Memberkati.
GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 085241270477
Email: imamat_raja@yahoo.com
|
JADWAL IBADAH
Rabu : Ibadah Pendalaman Alkitab dan
Perjamuan
Suci → Pk.
17.00
Sabtu : Ibadah Doa Penyembahan → Pk. 16.30
Minggu : Ibadah Sekolah Minggu → Pk. 07.30
Ibadah Raya → Pk. 09.00
Ibadah Kaum Muda Remaja → Pk. 16.00
|