Salam
sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Yohanes 4:35-36
4:35
Bukankah kamu mengatakan: Empat bulan lagi tibalah musim menuai? Tetapi Aku
berkata kepadamu: Lihatlah sekelilingmu dan pandanglah ladang-ladang yang sudah
menguning dan matang untuk dituai.
4:36 Sekarang
juga penuai telah menerima upahnya dan ia mengumpulkan buah untuk hidup yang
kekal, sehingga penabur dan penuai sama-sama bersukacita.
Tuhan
di sini berbicara tentang ladang yang sudan menguning dan penuaian segera
terjadi. Kalau ladang sudah menguning, itu hubungannya dengan turunnya hujan
akhir, bukan lagi hujan awal. Tuhan Yesus berbicara hal ini, mengingatkan
kepada kita bahwa kita sekarang berada pada masa itu. Ladang sudah menguning,
berarti bukan rumputnya yang sudah menguning tetap tanaman Tuhan yaitu gandum
yang sudah menguning dan siap untuk dituai. Tuhan berkata bahwa ini sudah
waktunya, berarti tidak ada penundaan lagi. Jika hujan akhir turun, jangan coba
kita menunda-nunda waktu. Bisa kita
tertinggal.
Dalam
Ulangan 11:14 Tuhan berkata bahwa Tuhan akan mengirim hujan awal dan hujan
akhir. Dan pada Zakharia 10:1 Tuhan mengajar supaya kita berdoa bukan untuk
hujan awal lagi tetapi hujan akhir, berarti hujan yang mematangkan ladang Tuhan.
Kita ini adalah ladangnya Tuhan
I Korintus 3:9
3:9 Karena kami
adalah kawan sekerja Allah; kamu adalah ladang Allah, bangunan Allah.
Jika
kita mengatakan “saya ladang Tuhan” berarti ada penaburan lebih dahulu. Jika di
sini Tuhan bicara ladang sudah menguning berarti kita berada pada zaman hujan
akhir. Biarlah kita benar-benar memahami bahwa hujan akhir sedang kita alami.
Ulangan 11:14
11:14 maka Ia
akan memberikan hujan untuk tanahmu pada masanya, hujan awal dan hujan akhir,
sehingga engkau dapat mengumpulkan gandummu, anggurmu dan minyakmu,
Hujan
awal ada waktunya, hujan akhir ada masanya. Kalau Tuhan bicara ladang sudah
menguning itu berarti hujan akhir, itu menunjuk pekerjaan hujan akhir. Firman
pengajaran yang turun di dalam gereja Tuhan di hari-hari terakhir ini bagaikan
hujan akhir untuk mematangkan rohani
saudara dan saya, menjadi Kristen yang matang yang akan dibawa di lumbung/ dipelihara di dalam
persekutuan Tubuh Kristus. Lebih dahulu dihubungkan dengan gandum yaitu
pemeliharaan Tuhan dalam FirmanNya dan Anggur menunjuk pemeliharaan
Tuhan dalam nikah serta minyak itu adalah urapan, semua itu harus ada pada gereja Tuhan.
Zakharia 10:1
10:1 Mintalah
hujan dari pada TUHAN pada akhir musim semi! TUHANlah yang membuat awan-awan
pembawa hujan deras, dan hujan lebat akan diberikanNya kepada mereka dan
tumbuh-tumbuhan di padang kepada setiap orang.
Di
sini dihubungkan dengan penggembalaan. Pematangan rohani itu ada dua
kriterianya:
1.
Kita harus ada dalam penggembalaan.
2.
Dalam penggembalan itu harus turun hujan
akhir, yaitu hujan deras dan lebat.
Bukannya
kita tidak butuh penginjilan, tetapi pada keadaan kita sekarang ini bukan itu
lagi yang disuruh Tuhan untuk kita minta. Kalau menghadapi jiwa baru memang
membutuhkan Firman penginjilan. Menghadapi orang yang belum mengenal Tuhan membutuhkan
penginjilan. Tetapi bagi saya dan saudara, yang kita butuhkan adalah hujan
akhir yang mematangkan rohani kita
supaya segera dituai, dibawa ke lumbung. Jangan tinggal di ladang ada binatang hutan yang
merusak.
Bagaimana
ciri kehidupan yang menikmati hujan akhir? Pasti ada ciri-ciri khusus, ada
tanda-tanda khusus kehidupan yang mendapatkan siraman hujan akhir, Firman
pengajaran yang membuat dia bagaikan ladang Allah yang menguning. Bukan ladang
Allah yang hampa dan kosong tetapi ladang Allah yang menguning berarti ada
hasil, yaitu ada roh takut akan Tuhan. Kita
ini sudah kelewatan, hujan deras sudah turun terus tetapi rohani kanak-kanak,
tidak takut akan Tuhan.
Mazmur 119:120
119:120 Badanku gemetar
karena ketakutan terhadap Engkau, aku takut kepada penghukuman-Mu.
Roma 15:18
15:18 Sebab aku tidak akan
berani berkata-kata tentang sesuatu yang lain, kecuali tentang apa yang telah
dikerjakan Kristus olehku, yaitu untuk memimpin bangsa-bangsa lain kepada ketaatan, oleh perkataan dan perbuatan,
Yeremia 5:24
5:24 Mereka
tidak berkata dalam hatinya: Baiklah kita takut akan TUHAN, Allah kita, yang
memberi hujan pada waktunya, hujan pada awal musim maupun hujan pada akhir
musim, dan yang menjamin bagi kita minggu-minggu yang tetap untuk panen.
Jadi
ada hujan awal dan ada hujan akhir. Yang sekarang ini hujan akhir. Pada hujan
awal saja dituntut Tuhan ada roh takut, apalagi hujan akhir. Jika kita raba
diri kita, kita lihat dan kita proyeksikan Firman ini, roh takut ini sepertinya
jauh dari kehidupan banyak umat Tuhan. Sudah di dalam pengajaran sehingga
sewenang-wenang dan sesukanya berperilaku. Kalau dia takut akan Tuhan pasti dia
cinta akan Tuhan, cinta akan Firman pengajaran. Takut di sini bukan takutnya
pencuri kepada polisi. Ini rasa takut yang hormat.
Ini
yang Tuhan inginkan dalam gereja Tuhan supaya kita benar-benar menikmati kematangan
rohani bagaikan ladang menguning. Salah satu tandanya di dalamnya ada roh takut
akan Tuhan. Kalau ada roh takut akan Tuhan berarti rohani di atas dan dagingnya
sudah terpangkas (disalibkan).
Kalau
hujan pengajaran (akhir) ini turun dan tidak ditanggapi
dengan perasaan takut akan Tuhan, maka Tuhan ada cara lain. Ada hujan lain yang
Tuhan kirim pada orang itu
Wahyu 16:21
16:21 Dan hujan
es besar, seberat seratus pon, jatuh dari langit menimpa manusia, dan
manusia menghujat Allah karena malapetaka hujan es itu, sebab malapetaka itu
sangat dahsyat.
Yosua 10:11
10:11 Sedang
mereka melarikan diri di depan orang Israel dan baru di lereng Bet-Horon, maka
TUHAN melempari mereka dengan batu-batu besar dari langit, sampai ke Azeka,
sehingga mereka mati. Yang mati kena hujan batu itu ada lebih banyak dari yang
dibunuh oleh orang Israel dengan pedang.
Itu
adalah hujan batu, itu murka Allah. Mengapa kita yang sudah ada dalam pengajaran
yang seharusnya sudah matang rohani, siap dituai
dan dibawa ke lumbung, berarti masuk dalam persekutuan tubuh Kristus sekaligus dipelihara oleh Tuhan
karena Dia Mempelai Laki-laki Sorga dan kita Mempelai WanitaNya. Tetapi yang
nyata di penghujung akhir zaman ini, roh gentar dan takut ini tidak membekas,
sepertinya tidak merasuk dalam hati anak Tuhan bahkan hamba Tuhan. Sehingga
hamba Tuhan dalam pelayanan asal saja, tahbisannya asal. Jemaat Tuhan ibadahnya
asal, tahbisannya asal. Itu karena tidak takut akan Tuhan. Padahal kita ada
pada hujan akhir. Jika kita tidak takut, berarti kita masih mempertahankan kedagingan kita dan itu kejahatan besar!.
I Samuel 12:16-17
12:16 Sekarang
tinggallah berdiri dan lihatlah perkara yang besar yang akan dilakukan TUHAN di
depan matamu ini.
12:17 Bukankah
sekarang musim menuai gandum? Aku akan berseru kepada TUHAN, supaya Ia
memberikan guruh dan hujan. Lihatlah dan sadarlah, bahwa besar kejahatan yang
telah kamu lakukan itu di mata TUHAN dengan meminta raja bagimu."
Tuhan
adalah Raja yang mereka tolak dan mereka mau
menjadikan manusia menjadi raja, berarti daging menjadi raja.
I Samuel 12:18-19
12:18 Lalu
berserulah Samuel kepada TUHAN, maka TUHAN memberikan pada hari itu guruh dan
hujan, sehingga sangat takutlah seluruh bangsa itu kepada TUHAN dan kepada
Samuel.
12:19 Berkatalah
seluruh bangsa itu kepada Samuel: "Berdoalah untuk hamba-hambamu ini
kepada TUHAN, Allahmu, supaya jangan kami mati, sebab dengan meminta raja bagi
kami, kami menambah dosa kami dengan kejahatan ini."
Di
sini adalah musim menuai, berarti ladang sudah menguning. Sebelum ladang dituai
harus menguning dulu. Untuk menguning harus turun hujan akhir. Berarti
tahapan-tahapan ini tidak mereka hargai. Mereka ini tetap mempertahankan keinginan
daging dan itu kejahatan besar kata Tuhan. Jika kita dilawati Tuhan hari-hari
terakhir ini, bahkan KKR yang baru-baru ini kita lewati luar biasa kelimpahan
Firman, bagaikan hujan yang deras dan lebat turun di
dalam gereja Tuhan, tentu kita sudah harus ada pemikiran berarti supaya saya matang rohani maka daging saya digusur.
Bangsa
Israel menolak Tuhan dan menjadikan daging itu menjadi raja kita. Kita ini
bangsa kafir sudah jelas daging kita jadikan raja. Tetapi Tuhan rindu Dia kita jadikan
Raja. Berarti kita gusur daging kita. Kalau Israel, Tuhan yang mereka gusur.
Kalau kita bangsa kafir daging kita yang harus kita gusur supaya Tuhan menjadi
raja kita. Mengapa? Sebab Dia telah panggil kita. Dia adalah satu-satu raja
seluruh bumi.
Zakharia 14:9
14:9 Maka TUHAN
akan menjadi Raja atas seluruh bumi; pada waktu itu TUHAN adalah satu-satunya
dan nama-Nya satu-satunya.
Kita
yang ada pada zaman sekarang. Kalau kita sudah sekian bulan,
sekian tahun bahkan puluhan tahun disiram oleh Firman Tuhan tetapi masih tetap kedagingan,
aduhai, murka Allah besar nanti pada orang itu.
Kalau
orang Israel dulu memaksa Samuel “harus manusia menjadi raja mereka!”.
I Samuel 8:19
8:19 Tetapi
bangsa itu menolak mendengarkan perkataan Samuel dan mereka berkata:
"Tidak, harus ada raja atas kami;
Mereka
tolak Tuhan menjadi Raja. Karena kalau Tuhan menjadi Raja, tuntutannya tidak
berubah “hendaklah kamu kudus sebagaimana Aku kudus”. Dan jika Tuhan menjadi
Raja maka kita menjadi permaisuri yang duduk setakhta
dengan Dia Raja di atas segala raja.
I Samuel 8:7
8:7 TUHAN
berfirman kepada Samuel: "Dengarkanlah perkataan bangsa itu dalam segala
hal yang dikatakan mereka kepadamu, sebab bukan engkau yang mereka tolak,
tetapi Akulah yang mereka tolak, supaya jangan Aku menjadi raja atas mereka.
Dalam
Injil Yohanes Tuhan bicara penuaian. Bicara penuaian itu berarti tidak lepas dari hujan akhir. Bicara hujan akhir
berarti bicara akhir zaman bahkan ujung akhir zaman. Kita berada pada ujung
akhir zaman. Jangan sampai kita kebablasan, jangan sampai kita kelewat waktunya
Tuhan, itu sangat berbahaya. Makanya ketika Tuhan Yesus bicara penuaian, Ia berkata
“tuaian banyak tetapi pekerja sedikit”.
Matius 9:35-38
9:35 Demikianlah Yesus
berkeliling ke semua kota dan desa; Ia mengajar dalam rumah-rumah ibadat dan
memberitakan Injil Kerajaan Sorga serta melenyapkan segala penyakit dan
kelemahan.
9:36 Melihat orang banyak
itu, tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka
lelah dan terlantar seperti domba yang tidak bergembala.
9:37 Maka kata-Nya kepada
murid-murid-Nya: "Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit.
9:38 Karena itu mintalah
kepada tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk
tuaian itu."
Lukas 10:2-3
10:2 Kata-Nya kepada mereka:
"Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit. Karena itu mintalah kepada
Tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian
itu.
10:3 Pergilah, sesungguhnya
Aku mengutus kamu seperti anak domba ke tengah-tengah serigala.
Ini
berarti pengajaran turun. Ini menunjukkan bahwa di rumah-rumah ibadah, hari-hari
terakhir ini Tuhan menurunkan hujan pengajaran. Karena nanti Dia akan bicara
penuaian.
Bicara
Injil Kerajaan Sorga itu salah satu tanda akhir zaman. Injil Kerajaan akan diberitakan
di seluruh dunia, maka kesudahannya tiba.
Matius 24:14
24:14 Dan Injil
Kerajaan ini akan diberitakan di seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua
bangsa, sesudah itu barulah tiba kesudahannya."
Melenyapkan
segala penyakit dan kelemahan, itu berarti membersihkan segala cacat cela,
kerut dan noda. Itu penyakit, itu kelemahan. Jangan kita bertahan pada cacat
cela dan kerut noda. Kita harus menerima pengajaran yang melenyapkan segala
penyakit dan kelemahan berarti mau melepaskan cacat cela, noda dan kerut.
Jangan menerima Firman pengajaran tetapi mempertahankan cacat cela, noda dan
kerut, bahkan justru bertambah kerut, dsb.
Matius 9:36
9:36 Melihat
orang banyak itu, tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan kepada mereka,
karena mereka lelah dan terlantar seperti domba yang tidak bergembala.
Jadi
hujan pengajaran yang dikaitkan dengan penuaian itu juga cirinya adalah
pelayanan yang penuh belas kasihan. Pelayanan yang penuh belas kasihan ini berarti
pelayanan yang paham kekurangan orang itu. Asal jangan pengajaran yang salah. Kekurangan secara lahiriah
memang ada tetapi jangan sampai pengajaran itu yang salah. Sebab kekurangan-kekurangan
kita bisa dibenahi oleh Firman pengajaran. Berarti saya harus mengerti
kekurangan orang itu dan dia harus mengerti juga kekurangan saya. Makanya sama-sama perlu pengajaran.
Kalau
kita tidak mau tahu kekurangan orang lain dan kita mau paksakan seperti diri
kita, berarti saudara tidak akan bisa memberikan pelayanan yang berbelas
kasihan. Yang akan ada pemaksaan, yang akan ada
kekerasan, yang akan ada diktator, karena tidak ada belas kasihan, ini bahaya.
Kita harus memahami kekurangan kita bersama,
yang penting jangan pengajaran yang salah karena pengajaran itu yang bisa
membenahi.
Misalnya
orang itu kalau menulis, tulisannya tidak bagus, lalu kita paksakan menurut
maunya kita! Misalnya lagi orang itu mencuci piring tidak bersih, lalu kita marah-marah. Mestinya diajarlah orang itu
tetapi bukan dengan paksa namun dengan belas kasihan. Ini yang seringkali tidak
kita praktek, padahal dihubungkan dengan hujan turun di rumah-rumah ibadah dan
Injil Kerajaan diberitakan. Berarti ini nubutan akhir zaman.
Kita
seringkali tidak mau tahu kekurangan orang lain. Kita paksa orang itu harus
seperti kita, kalau tidak seperti kita tunggu kau! Tidak bisa kita
bersikap begitu, padahal kita sendiri ada kekurangan. Kalau kita dituding orang
lain “kenapa kau seperti itu?” kita malah tanggapi
dengan marah!
Ini yang seringkali kita tidak paham. Bagaimana kita mau sempurna kalau penyakit
ini masih ada. Penyakit di sini bukan kanker, TBC dan sebagainya, bukan itu
lagi yang dibicarakan. Penyakit di sini menunjuk kekurangan, cacat cela dan
kerut, itu yang harus dibersihkan oleh Injil kerajaan lewat pengajaran yang ditampilkan di
dalam rumah-rumah ibadah oleh Yesus. Setelah itu baru Dia bicara penuaian.
Matius 9:37
9:37 Maka
kata-Nya kepada murid-murid-Nya: "Tuaian memang banyak, tetapi pekerja
sedikit.
Yang
dimaksud pekerja sedikit adalah pelayan-pelayan Tuhan yang punya tahbisan benar
itu yang sedikit. Kalau dilihat di ladang Tuhan, berjubel-jubel pelayan Tuhan
sekarang ini. Tetapi yang mengerti tahbisan yang benar itu hanya sedikit. Yang akan
membawa pada kesempurnaan itu adalah hamba Tuhan yang paham akan tahbisan yang diajar oleh Tuhan.
Matius 9:38
9:38 Karena itu
mintalah kepada tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja
untuk tuaian itu."
Hamba
Tuhan yang punya tahbisan yang benar, itulah yang harus kita doakan. Jadi dalam
Zakharia 10:1 tadi kita disuruh berdoa minta hujan lebat dan deras, lalu ditambah
Matius 9:38 minta supaya yang menuai itu tahbisannya benar. Saya hamba Tuhan
harus ada tahbisan yang benar, jangan salah, sampai mencapai tahbisan mempelai.
Itu tujuan gereja Tuhan, jangan sampai keliru.
Jangan
tunggu hujan batu, setelah hujan akhir, akan menyusul hujan batu. Hujan batu
itu hanya ditujukan kepada pelayan yang bermain-main dalam tahbisannya dan
jemaat yang tidak serius dengan ibadah, sehingga mereka tidak masuk dalam
tuaian.
Lukas 10:2
10:2 Kata-Nya
kepada mereka: "Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit. Karena itu
mintalah kepada Tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja
untuk tuaian itu.
Tuaian
banyak tetapi penuai sedikit. Jika tidak cepat dituai maka tuaian itu akan
rubuh di tengah ladang, ini yang juga sangat berbahaya. Selanjutnya pada ayat 3
ada serigala.
Lukas 10:3
10:3 Pergilah,
sesungguhnya Aku mengutus kamu seperti anak domba ke tengah-tengah serigala.
Jadi
pelayan Tuhan yang akan menuai ini tidak akan luput dari cakar serigala, ada
tantangan dia hadapi, ada sergapan-sergapan binatang buas, tidak bisa luput.
Jika tantangan itu ada, jika tantangan itu datang mencakar dia, bukan berarti
dia sudah dimurkai Tuhan, tidak! Itu adalah tujuan Tuhan supaya hamba Tuhan
yang melayani itu selalu berharap kepada
Tuhan, supaya selalu dekat dengan Tuhan, supaya selalu mencari tahu selera
Tuhan, bukan maunya sendiri. Ini yang Tuhan ingin nyatakan kepada kita.
Ladang
sudah menguning, ini menubuatkan hidup akhir zaman. Sebelum ladang menguning
maka turun hujan akhir. Hujan akhir ini yang akan mematangkan buah sehingga
buah itu menguning siap dituai.
Yesus
berkata “kamu berkata lagi 4 bulan, tetapi Aku berkata sekarang ladang sudah
menguning”. Berarti tidak bisa ada penundaan bagi kita yang hidup akhir zaman
ini. Jika kita mengabaikan ladang yang sudah menguning ini dan kita tidak
segera membawa diri masuk ke lumbung. Maka apa boleh buat, jika tetap ada di luar, hujan batu yang
akan menimpa.
Matius 9:35-38
9:35 Demikianlah
Yesus berkeliling ke semua kota dan desa; Ia mengajar dalam rumah-rumah ibadat
dan memberitakan Injil Kerajaan Sorga serta melenyapkan segala penyakit dan
kelemahan.
9:36 Melihat
orang banyak itu, tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan kepada mereka,
karena mereka lelah dan terlantar seperti domba yang tidak bergembala.
9:37 Maka
kata-Nya kepada murid-murid-Nya: "Tuaian memang banyak, tetapi pekerja
sedikit.
9:38 Karena itu
mintalah kepada tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja
untuk tuaian itu."
Itu
juga ada dalam II Timotius 4:1.
II Timotius 4:1
4:1 Di hadapan
Allah dan Kristus Yesus yang akan menghakimi orang yang hidup dan yang mati,
aku berpesan dengan sungguh-sungguh kepadamu demi penyataan-Nya dan demi
Kerajaan-Nya:
Cirinya
pengajaran/injil kerajaan itu adalah
1.
Melenyapkan segala cacat cela dan kerut.
2.
Pelayanan itu penuh belas kasihan.
3.
Menyatukan domba yang tercerai berai
sehingga jangan seperti ini:
Matius
9:36
9:36 Melihat orang banyak itu, tergeraklah hati Yesus
oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka lelah dan terlantar seperti
domba yang tidak bergembala.
Ini domba-domba yang tidak
mendapatkan siraman Injil Kerajaan. Mereka lelah dan terlantara seperti domba
yang tidak tergembala. Kasihan kalau kehidupan kita seperti itu. Maka perlu
hujan akhir.
Bila
hujan akhir turun, harus diimbangi
tahbisan yang benar. Tuaian banyak tetapi mana hamba Tuhan dalam tahbisan yang
benar. Sekarang ini tuaian banyak, mau didewasakan lewat hujan Firman
pengajaran. Orang yang jauh merindu, kita yang dekat-dekat seringkali kita
abaikan.
Kenapa
kita mempertahankan daging. Jadikan Tuhan menjadi Rajamu. Jangan daging menjadi
rajamu, jangan daging yang menguasai. Selalu angkara murka, selalu amarah yang
kita tampilkan. Kapan pelayanan belas kasihan itu muncul. Jika ada pelayanan
belas kasihan sampai sejauh itu, mungkin tinggal itu barang yang saudara miliki tetapi orang
itu minta, saudara berikan. Itu puncaknya belas kasihan. Apalagi jika kita
melimpah lalu orang lain minta, namun tidak diberi, mana belas kasihan!
Sering daging kita yang selalu kita
dahulukan dari pada Firman Allah. Jangan seperti itu! Penuaian itu ada hubungannya
dengan Yesus sebagai Raja dan kita adalah abdi atau hamba yang harus siap
memberi pelayanan.
1 Samuel
12:17-19
12:17 Bukankah sekarang
musim menuai gandum? Aku akan berseru kepada TUHAN, supaya Ia memberikan guruh
dan hujan. Lihatlah dan sadarlah, bahwa besar kejahatan yang telah kamu lakukan
itu di mata TUHAN dengan meminta raja bagimu."
12:18 Lalu berserulah Samuel
kepada TUHAN, maka TUHAN memberikan pada hari itu guruh dan hujan, sehingga
sangat takutlah seluruh bangsa itu kepada TUHAN dan kepada Samuel.
12:19 Berkatalah seluruh
bangsa itu kepada Samuel: "Berdoalah untuk hamba-hambamu ini kepada TUHAN,
Allahmu, supaya jangan kami mati, sebab dengan meminta raja bagi kami, kami
menambah dosa kami dengan kejahatan ini."
Sekarang
ladang sudan mengunig. Yang membuat ladang itu menguning lewat turunnya hujan
akhir, tidak bisa ditunda lagi. Jika ditunda maka orang yang menunda itu akan
mendapat hujan batu.
Yosua 10:11
10:11 Sedang
mereka melarikan diri di depan orang Israel dan baru di lereng Bet-Horon, maka
TUHAN melempari mereka dengan batu-batu besar dari langit, sampai ke Azeka,
sehingga mereka mati. Yang mati kena hujan batu itu ada lebih banyak dari yang
dibunuh oleh orang Israel dengan pedang.
Seharusnya
bukan hujan batu, apalagi bicara Azeka, itu penggembalaan. Tetapi justru di
Azeka turun hujan batu.
Wahyu 16:21
16:21 Dan hujan
es besar, seberat seratus pon, jatuh dari langit menimpa manusia, dan manusia
menghujat Allah karena malapetaka hujan es itu, sebab malapetaka itu sangat
dahsyat.
Memang
di sini tidak ada lagi Tuhan buka waktu untuk pertobatan. Sekarang ada hujan
akhir berarti ada kesempatan bertobat, kesempatan berdamai dengan Tuhan. Hujan akhir membersihkan
kekurangan, kelemahan, cacat cela dan kerut kita sehingga kita masuk dalam
lumbungnya Tuhan, menjadi Tubuh Kristus yang dipelihara oleh Tuhan.
Yesus
berkata khusus kepada murid-murid (hamba Tuhan) supaya
ada pada tahbisan yang benar. Tuaian banyak, tetapi pekerja sedikit. Kalau
dilihat di dunia Kristen sekarang ini pendeta-pendeta banyak sekali, sampai
dalam satu sidang jemaat ada dua tiga empat pendetanya. Tetapi yang mempunyai
tahbisan yang benar hanya sedikit. Maka berdoalah kamu kepada Yang punya tuaian
supaya Dia beri penuaian yang mengerti tahbisan yang benar itu.
Saya
berdoa, siapa tahu (saya tidak bisa paksa) ada anak muda di sini yang
menyerahkan diri bekerja buat Tuhan tanpa pamrih. Bekerja tanpa pamrih, itulah
tahbisan yang benar.
Tuhan
Memberkati.
GPT “Kristus
Penebus”
Jl.
Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona
Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP:
085241270477
Email: imamat_raja@yahoo.com
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar