Wahyu 6:5-6
6:5 Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai yang
ketiga, aku mendengar makhluk yang ketiga berkata: "Mari!" Dan aku
melihat: sesungguhnya, ada seekor kuda hitam dan orang yang menungganginya
memegang sebuah timbangan di tangannya.
6:6 Dan aku mendengar seperti ada suara di
tengah-tengah keempat makhluk itu berkata: "Secupak gandum sedinar, dan
tiga cupak jelai sedinar. Tetapi janganlah rusakkan minyak dan anggur
itu."
Ini
adalah bencana kelaparan. Yang berperan membuka meterai adalah Anak Domba yaitu
Tuhan Yesus Kristus. Jika kita ada persekutuan dengan Anak Domba, berarti ada
persekutuan dengan korban Kristus, maka rahasia-rahasia Allah akan dibukakan
kepada kita, utamanya saya sebagai hamba Tuhan. Jika seorang hamba Tuhan
benar-benar menghayati nilai pengorbanan Kristus Yesus di Golgota dan mau
belajar hidup di dalamnya, tidak ada indikasi menolak derita sengsara, maka
kehidupan itu pasti dipercayakan rahasia Firman Allah. Pasti dipercayakan
sebagaimana yang pegang peran dalam membukan meterai adalah Anak Domba Allah.
Dalam
sidang jemaat peran Anak Domba itu harus nyata dan itu lewat pelayanan seorang
gembala. Kalau gembala benar-benar ada dalam persekutuan dengan Anak Domba
Allah, dia tidak akan bermain-main dan mempermainkan tahbisannya, mulai dari
tahbisan dalam nikah. Karena tahbisan ini akan memuncak pada tahbisan mempelai.
Jika saya sebagai hamba Tuhan mempermainkan tahbisan saya mulai tahbisan dalam
nikah, bagaimana saya bisa membawa sidang jemaat. Saya sendiri tidak akan
sampai, apalagi sidang jemaat.
Akibatnya
kalau seperti itu kita akan ditimpa oleh bencana yang disebutkan oleh Firman
Tuhan ini, bencana beruntung.
Mulai dari kuda merah padam, darah
bersimbah, damai dicabut dari atas bumi. Kemudian meningkat pada kuda hitam
yaitu kelaparan akan melanda seluruh bumi. Kemudian meningkat pada kuda kuning
hijau di mana mau meraja lela, manusia diterkam binatang buas dan bela sampar
yaitu penyakit menular. Tidak ada kekuatan ilmu kedokteran untuk bisa menangkal
lagi penyakit yang akan mewabah seluruh dunia, jika hal ini terjadi menimpa
dunia secara beruntung.
Sebelum
hal itu terjadi maka ada kegerakan kuda putih. Ada orang yang mengatakan itu
antikristus, tetapi itu tidak betul! Itu menunjuk kegerakan Firman dan Roh
Kudus. Masakan bencana datang sedangkan belum ada kegerakan. Kegerakan Firman
itu adalah persiapan. Makanya ayat pertama dari Wahyu pasal 6 itu jangan diabaikan.
Wahyu 6:1
6:1 Maka aku melihat Anak Domba itu membuka yang
pertama dari ketujuh meterai itu, dan aku mendengar yang pertama dari keempat
makhluk itu berkata dengan suara bagaikan bunyi guruh: "Mari!"
Ayat
pertama memegang peran membawa sidang jemaat untuk takut akan Tuhan.
Keluaran 20:18,20
20:18 Seluruh bangsa itu menyaksikan guruh mengguntur, kilat
sabung-menyabung, sangkakala berbunyi dan gunung berasap. Maka bangsa itu takut
dan gemetar dan mereka berdiri jauh-jauh.
20:20 Tetapi Musa berkata kepada bangsa itu: "Janganlah takut,
sebab Allah telah datang dengan maksud untuk mencoba kamu dan dengan maksud
supaya takut akan Dia ada padamu, agar kamu jangan berbuat dosa."
Untuk
membawa gereja Tuhan takut akan Tuhan maka dibutuhkan kegerakan Roh Kudus dan Firman
pengajaran dan Roh Kudus. Tanpa Firman pengajaran dan Roh Kudus mana ada orang
yang takut akan Tuhan. Apalagi sekarang ini ada orang-orang yang katanya mengerti Alkitab, tetapi mereka mengatakan
bahwa Alkitab itu fiktif. Itu justru diekspose oleh wartawan. Ngeri dunia
sekarang ini. Anak Tuhan kalau tidak mendapatkan penggembalaan yang benar, akan
terseret dengan pandangan-pandangan orang yang nampaknya harus menjadi panutan ternyata mereka yang membelokkan kebenaran
Firman, hal ini mencelakakan.
Ketika
kuda merah padam datang,
maka kita sudah mengetahui, yang bisa bertahan menghadapi sepak terjang kuda
merah hanya jika ada pokok murad.
Zakharia 1:8
1:8 "Tadi malam aku mendapat suatu penglihatan:
tampak seorang yang menunggang kuda merah! Dia sedang berdiri di antara
pohon-pohon murad yang di dalam jurang; dan di belakangnya ada kuda-kuda yang
merah, yang merah jambu dan yang putih.
1:8 Maka pada waku malam kulihat, bahwasanya adalah seorang laki-laki
mengendarai kuda merah, maka berhentilah ia di tengah-tengah segala pokok murd,
yang pada tempat dalam, dan di belakangnya adalah beberapa ekor kuda merah dan
merah tua dan putih warnanya. (TL).
Mengapa
dia luput? Karena begitu kuda merah melangkah maju dengan sepak terjang
kekejamanan, dengan pedang di tangannya, siapa saja dia temui dia sabet,
kematian, kematian dan kematian serta darah bersimbah, tetapi begitu dia tiba
di lembah yang dalam, dia melihat di sana ada pokok murad maka dia berhenti.
Jadi kehidupan yang seperti pokok murad itu yang bisa luput. Artinya kuda merah
itu hanya bisa kita luput, bisa kita tangkal,
hanya bisa kita terhindar, jika ada Firman pengajaran. Sebab Firman pengajaran yang
turun bagaikan hujan yang deras, merubah onak atau duri menjadi pokok murad. Kehidupan Kristen yang tidak karu-karuan
yang bagaikan duri yang menusuk, bagaikan onak yang nyayat-nyayat, tetapi kalau
Firman pengajaran datang maka dia berubah bagaikan pokok murad.
Yang
bisa luput dari sepak terjang kuda merah hanya orang yang memiliki Firman
pengajaran yang benar yang alami keubahan.
Makanya dalam gereja perlu Firman pengajaran yang benar, bukan yang gado-gado,
bukan yang campur. Minggu ini pendeta lain, minggu depan orang lain, study lain lagi, besoknya orang yang tidak jelas tahbisannya, itu sudah campur, tidak akan
karu-karuan. Ini menyebalkan hati Tuhan, ini jangan terjadi pada diri kita.
Yesaya 55:10-11
55:10 Sebab seperti hujan dan salju turun dari langit
dan tidak kembali ke situ, melainkan mengairi bumi, membuatnya subur dan
menumbuhkan tumbuh-tumbuhan, memberikan benih kepada penabur dan roti kepada
orang yang mau makan,
55:11 demikianlah firman-Ku yang keluar dari mulut-Ku:
ia tidak akan kembali kepada-Ku dengan sia-sia, tetapi ia akan melaksanakan apa
yang Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya.
Yang
bagaikan hujan yang turun itu adalah Firman pengajaran yang tidak akan gagal,
Dia akan berhasil. Salah satu keberhasilan turunnya Firman pengajaran adalah
bisa membuat kita luput dari kuda merah, dari peperangan, dari bencana yang
menimpa dunia akhir zaman ini.
Yesaya 55:13
55:13 Sebagai ganti semak duri akan tumbuh pohon
sanobar, dan sebagai ganti kecubung akan tumbuh pohon murad, dan itu akan
terjadi sebagai kemasyhuran bagi TUHAN, sebagai tanda abadi yang tidak akan
lenyap.
Kecubung
itu pohon
yang daunnya gatal. Coba
berani pegang pohon itu,
gatalnya seminggu tidak akan hilang. Jangankan sentuh, ada orang yang sensitif,
lewat di bawah pohonnya saja sudah kudisan. Makanya kalau mau tidak kegatalan maka terima Firman pengajaran! Supaya suami, isteri, anak muda dan
pendeta tidak kegatalan, dengar Firman pengajaran yang benar. Tetapi jika hamba Tuhan mulai kegatalan, maka
Firman Tuhan juga mulai dirubah-rubah.
Jika
saudara dilayani oleh
Firman pengajaran maka stop kegatalan itu! Jangan lihat gadis lain gatal, lihat cowok lain gatal,
saudara sudah paham!
Kalau
kehidupan itu tetap duri dan onak, tetap kecubung maka hidup itu tidak akan
luput menghadapi kuda merah, menghadapi peperangan yang melanda dunia, darah
bersimbah di mana-mana. Waktu kuda merah berjalan, maka Tuhan perlihatkan. Ini
ajaran Tuhan kepada kita, bagaimana kita menyikapi hal itu. Makanya ada
kegerakan Firman dan Roh Kudus lebih dahulu karena akan datang kegerakan kuda
merah padam. Itulah keberingasan manusia yang luar biasa, hanya mementingkan
diri sendiri, tidak peduli siapapun. Ini yang akan terjadi di depan kita ini, makanya
kita diberikan Tuhan Firman pengajaran.
Ke
depan ini kita
akan di hadapkan keadaan dunia yang mengerikan. Sebab dunia ini sudah bagaikan gudang
senjata, tinggal menunggu kapan meledak. Siapa yang bisa menahan ini. Saya
membaca di majalah bahwa Amerika dan Rusia punya bom kuman. Kalau diledakan
maka yang ada di wilayah itu kena sampar dan sebagainya. Sekarang ini senjata
itu dikembangkan, apalagi senjata nuklir. Bom atom saja sudah luar biasa menghancurkan
Hirosima dan Nagaski, ratusan ribu orang yang cacat, belum lagi yang mati. Mau
ke mana saudara pergi? Silahkan himpun harta, sekolahlah yang tinggi, tetapi beri waktu untuk Tuhan, karena yang bisa
meluputkan saudara hanya bila digarap Firman pengajaran yang benar.
Jadi
yang duluan bukan kuda hitam tetapi kuda merah padam. Berarti dengan diperlihatkan gerakan kuda merah padam ini, Tuhan
memperlihatkan betapa pentingnya Firman pengajaran yang benar di dalam gereja. Biarlah
pujian ada pada kerongkonganmu tetapi jangan sampai melepas pedang Firman
pengajaran. Pujian dan pedang Firman itu berjalan paralel.
Mazmur 149:6
149:6 Biarlah pujian pengagungan Allah ada dalam
kerongkongan mereka, dan pedang bermata dua di tangan mereka,
Harus
imbang, harus sejalan, pengajaran dan pujian yang mengagungkan Tuhan harus sejalan.
Kalau hanya pujian itu tidak menyucikan. Tetapi pedang Firman itu menyucikan
kita dan sebagai rasa syukur terima kasih kita kepada Tuhan maka kerongkongan
kita memuji Tuhan. Sebab kita mengalami pekerjaan penyucian dari pedang Firman
Tuhan, alias diluputkan dari sepak terjang kuda merah. Kuda merah padam urutan pertama, kemudian datang kuda hitam. Juga
ada cara Tuhan meluputkan kita menghadapi kuda hitam. Kita luput jika ada
minyak dan air anggur. Itu menunjuk pelayanan belas kasihan. Karena sudah
digarap oleh Firman maka ada pelayanan belas kasihan.
Kita
sudah melayani minggu kemarin ini. Siapa yang rela memberi begitu saja kalau
bukan karena rindu melayani menyatakan belas kasihan kepada orang lain. Itu
adalah bagian dari cara Tuhan untuk kita bisa menangkal kelaparan yang akan melanda
dunia secara menyeluruh.
Kalau
sekarang ada wilayah yang menyuplai beras ke wilayah lain. Misalnya Tolai
menyuplai beras ke Sulawesi Utara, Gorontalo menyupalai jagung untuk makanan
ikan, ayam dan ternak lain, bahkan sampai ke Filipina. Tetapi nanti saudara
menunggu-nuggu ada yang impor beras, namun sudah tidak ada lagi. Di mana-mana panen
tidak akan jadi. Sekarang saja baru cabe 70.000/kg saja sudah menjerit.
Kalau
tidak ada pelayanan belas kasihan, saudara tidak akan bisa menghadapi
kelaparan. Makanya Tuhan katakan minyak dan air anggur jangan dirusak. Itulah adalah
orang-orang yang mampu memberikan pelayanan yang berbelas kasihan, tanpa
pamrih. Khusus kepada anak muda remaja di sini, ketika pekerjaan lebih banyak
sudah tidak ada yang mau bermalam di pastori. Karena kalau bermalam di pastori
mau tidak mau akan memberikan pelayanan yang berbelas kasihan, korban tenaga.
Atau papa mamamu yang larang? Kalau papa mamamu yang melarang maka papa mama
kena juga!
Wahyu 6:6
6:6 Dan aku mendengar seperti ada suara di
tengah-tengah keempat makhluk itu berkata: "Secupak gandum sedinar, dan
tiga cupak jelai sedinar. Tetapi janganlah rusakkan minyak dan anggur
itu."
Jadi
Tuhan melihat yang mempunyai minyak dan air anggur itu. Bukan minyak bimoli
atau minyak zaitun yang Tuhan maksud. Yang punya minyak dan air anggur itu
menunjuk manusia yang mempunyai pelayanan belas kasihan.
Lukas 10:34
10:34 Ia pergi kepadanya lalu membalut luka-lukanya,
sesudah ia menyiraminya dengan minyak dan anggur. Kemudian ia menaikkan orang
itu ke atas keledai tunggangannya sendiri lalu membawanya ke tempat penginapan
dan merawatnya.
Jadi
orang Samaria yang murah hati dan berbelas kasihan ini adalah orang yang
memiliki minyak dan air anggur.
Lukas 10:36-37
10:36 Siapakah di antara ketiga orang ini, menurut
pendapatmu, adalah sesama manusia dari orang yang jatuh ke tangan penyamun
itu?"
10:37 Jawab orang itu: "Orang yang telah
menunjukkan belas kasihan kepadanya." Kata Yesus kepadanya:
"Pergilah, dan perbuatlah demikian!"
Orang
yang telah menunjuk belas kasihan adalah orang yang punya minyak dan air
anggur. Orang seperti inilah yang dilindungi oleh Tuhan. Orang yang memiliki Firman
pengajaran itulah yang membuatnya luput dari sepak terjangnya kuda merah padam.
Tetapi apa artinya Firman pengajaran kalau tanpa praktek, yaitu praktek belas
kasihan. Kalau melihat kondisi kita mustahil kita bisa berkorban sampai puluhan juta lebih.
Soal
belas kasihan ini dituntut oleh Tuhan. Jangankan terhadap orang Kristen, anak
Tuhan dan hamba Tuhan, sedangkan raja kafir, raja Babel dituntut oleh Tuhan
persoalan belas kasihan ini. Tetapi bukan berarti raja kafir, raja Babel ini
selamat. Dia dituntut oleh Tuhan belas kasihan tetapi dia tidak mau praktek
bahkan dia lawan. Ini jangan terjadi pada kita.
Kalau
Tuhan cari pelayanan belas kasihan berarti ada maksud Tuhan, supaya jangan
saudara termasuk pada orang yang akan dilanda kelaparan, itu sebabnya Tuhan cari.
Matius 9:13
9:13 Jadi pergilah dan pelajarilah arti firman ini:
Yang Kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan, karena Aku datang
bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa."
Ini
belas kasihan kita kepada orang berdosa karena kita sudah ditolong. Prakteknya
ada persembahan dengan belas kasihan. Kalau ada persembahan tetapi tanpa belas
kasihan itu juga sia-sia. Pasti orang berbelas kasihan bisa membasuh luka orang
yang disamun oleh penyamun itu. Karena dia berbelas kasihan maka dia berkorban.
Dia bawa orang yang luka parah hampir mati itu, dia angkat di atas punggung keledai, dan membawa ke penginapan, dia bayar lagi di sana “kalau kurang nanti aku berikan
ketika aku datang”. Itu pelayanan yang berbelas kasihan yang tidak pernah pudar.
Pelayanan yang punya belas kasihan yang berkesinambungan.
Ayo
pelayanan kita jangan pudar, pelayanan kita tidak boleh pudar. Jangan cuma
awal-awalnya menggebu-gebu kemudian berikutnya sudah mulai pudar. Anak muda
awalnya kalau boleh semalam suntuk di gereja. Tetapi sesudah KKR mana batang
hidungnya, padahal banyak pekerjaan. Tidak mungkin oma yang membersihkan gereja dan segala
perabotnya.
Kalau
pelayanan jadi pudar, sia-sia nantinya. Awas kelaparan, kita tidak bisa
menghindari kelaparan karena yang membuka kesempatan bagi kelaparan itu adalah
Anak Domba. Jadi jangan kita main-main dengan program Anak Domba. Kita mau
dibawa menjadi TubuhNya, supaya kita luput dari sepak terjang kuda merah padam dan kuda hitam.
Perhatikan Firman pengajaran dan perhatikan pelayanan kita, jangan biarkan
pelayananmu pudar.
Roma 12:11
12:11 Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu
menyala-nyala dan layanilah Tuhan.
Lukas 10:35
10:35 Keesokan harinya ia menyerahkan dua dinar kepada
pemilik penginapan itu, katanya: Rawatlah dia dan jika kaubelanjakan lebih dari
ini, aku akan menggantinya, waktu aku kembali.
Ini
pelayanan berkesinambungan, tidak pernah pudar, ini bentuk pelayanan berbelas kasihan. Apa
sebenarnya untungnya dia merawat orang yang disamun itu? Apa manfaatnya dia
bawa orang itu, diangkat di atas
punggung keledai menuju penginapan, lalu dia kasih upah lagi orang yang punya
penginapan. Kemudian kalau ada kekurangannya akan dia ganti ketika dia datang.
Ini harus ada pada kita untuk menghadapi gerakan yang menerjang dunia dengan
sepak terjang kuda hitam yaitu kelaparan.
Setelah
kita menerima Firman pengajaran maka kita memberikan pelayanan dengan berbelas
kasihan. Karena kita menerima dengan cuma-cuma maka kita memberi juga dengan
cuma-cuma.
Matius 10:8
10:8 Sembuhkanlah orang sakit; bangkitkanlah orang
mati; tahirkanlah orang kusta; usirlah setan-setan. Kamu telah memperolehnya
dengan cuma-cuma, karena itu berikanlah pula dengan cuma-cuma.
Belas
kasihan itu pelayanan cuma-cuma. Kalau yang masuk Lempinel itu mendapat
pelayanan dengan cuma-cuma. Makanya kalau orang yang keluar dari Lempinel
main-main, berat hukumannya.
Kalian sudah mendapatkan semuanya secara cuma-cuma, kemudian di luar malah
main-main, itu celaka!
Saya
bukan Lempinel tetapi saya bertanggung jawab mencari literatur-literatur
Lempinel. Sampai selaman suntuk saya di Batu menghadap bapak H.I Tangka karena
beliau adalah guru Tabernakel di zaman Pdt. In Yuwono dan beliau berikan. Karena saya tahu saya tidak
sempat masuk Lempinel. Memang dulu ada niat untuk masuk Lempinel namun gembala kami mengatakan “tidak usah, saya
juga bukan dari Lempinel, belajar saja”. Kemurahan Tuhan saya bisa
menikmatinya.
Ini
pelayanan belas kasihan kita. Masihkan saudara rindu melayani dengan belas
kasihan? Nanti natal kita ada pelayanan ke mana-mana, adakah kita memiliki
pelayanan dengan belas kasihan.
Sekalipun
kita dihakimi, jika kita ada dalam pelayanan yang berbelas kasihan maka kita
menang terhadap penghakiman.
Yakobus 2:13
2:13 Sebab penghakiman yang tak berbelas kasihan akan
berlaku atas orang yang tidak berbelas kasihan. Tetapi belas kasihan akan
menang atas penghakiman.
Penghakiman
yang tidak berbelas kasihan itulah kuda merah padam, kuda hitam dan kuda hijau
kuning, itu berlaku atas orang yang tidak berbelas kasihan. Siapa yang tidak
berbelas kasihan dalam Lukas pasal 10? Justru suku Lewi, dipersempit lagi
imam-imam, ini yang tidak berbelas kasihan. Ketika seorang suku Lewi lewat, dia
mendengar orang yang merintih di pinggir jalan harapkan pertolongan belas kasihan menangani dia, namun orang
Lewi itu malah lewat di seberang jalannya. Lewat lagi seorang imam, dia
mendengar orang merintih kesakitan tetapi dia lewat seberang jalan. Apa arti
menyandang jabatan Lewi, apa arti menyandang jabatan imam tetapi tidak ada
pelayanan berbelas kasihan.
Jika
kita ada belas kasihan, ada pelayanan yang berbelas kasihan, kita akan menang
menghadapi hukuman, artinya luput dari hukuman. Sebabnya ayo kita umat Tuhan,
utamanya imam-imam, mau kita menang atas penghakiman, luput dari hukuman, layanilah
dengan belas kasihan tanpa menuntut “saya tidak dapat apa-apa”. Karena apa?
Dasar kita melayani adalah belas kasihan. Mau menang atas penghakiman harus ada
belas kasihan. Jika mau dihukum,
abaikan saja pelayanan belas kasihan.
Banyak
orang yang tertindas dan tertindis dengan dosa, tidak berdaya. Tuhan pasti
memandang pelayanan saudara, pelayananmu tidak sia-sia. Asal dasarnya saudara
melayani dengan tenaga, waktu dan harta adalah belas kasihan maka pasti saudara
menang atas hukuman.
Yakobus 2:13 (Terjemahan Lama)
2:13 Karena hukuman tiada mengasihani orang yang tiada
menunjukkan kasihan. Maka kasihan itu mengatas hukuman.
Raja
kafir saja dituntut oleh Tuhan soal belas kasihan.
Daniel 4:27
4:27 Jadi, ya raja, biarlah nasihatku berkenan pada
hati tuanku: lepaskanlah diri tuanku dari pada dosa dengan melakukan keadilan,
dan dari pada kesalahan dengan menunjukkan belas kasihan terhadap orang yang
tertindas; dengan demikian kebahagiaan tuanku akan dilanjutkan!"
Jadi tidak mungkin
memberikan service/ pelayanan yang
berbelas kasihan jika kita sendiri ada beban dosa dan kesalahan yang belum kita
selesaikan. Bagaimana kita bisa memberikan pelayanan yang berbelas kasihan
kalau seperti itu. Mulailah dari dirimu. Makanya Daniel menasihati, mulailah
dari dirimu baginda raja. Ini raja bangsa kafir, apalagi kita ini imam-imam dan
raja-raja sesuai dengan Wahyu 5:10.
Wahyu 5:10
5:10 Dan Engkau telah membuat mereka menjadi suatu
kerajaan, dan menjadi imam-imam bagi Allah kita, dan mereka akan memerintah
sebagai raja di bumi."
Nasihat
ini kita ambil untuk diri kita, tetapi raja ini tidak peduli. Raja ini
digambarkan bagaikan pohon yang kuat dan rimbun. Binatang-binatang bernaung di
bawahnya, begitu hebat raja ini. Tetapi karena dia tidak mau berubah, tidak mau
mendengar nasihat, akhirnya raja ini makan rumput seperti lembu, dan akhirnya bulu-bulunya dan kukunya tumbuh seperti burung rajawali.
Tuhan mempraktekkan dan memperlihatkan bagaimana kehidupan kalau melawan
pelayanan yang berbelas kasihan. Padahal kalau bicara dosa dan kesalahan,
solusinya ada pada Daniel yang adalah umat Israel, orang Yahudi. Seandainya
raja itu berkata pada Daniel “bagaimana cara melepaskan dosa dan salah?” maka
Daniel akan menunjukkan “ini caranya” tetapi dia tidak peduli.
Nebukadnezar
ini raja, Yesus adalah Raja yang berbelas kasihan. Nebukadnezar makan rumput
seperti lembu, dalam Injil Markus Yesus tampil sebagai hamba yang digambarkan
sebagai lembu. Nebukadnezar ini manusia, Yesus dalam Injil Lukas ditampilkan
sebagai manusia sejati. Nebukadnezar tampil seperti burung rajawali, Yesus
adalah burung rajawali yang ditampilkan dalam Injil Yohanes.
Berarti
tanpa pelayanan yang berbelas kasihan dan tidak menyelesaikan dosa dan
kesalahan itu sama dengan melawan 4 kepribadian Tuhan Yesus. Dia melawan Injil
Matius yang menampilkan Yesus sebagai Raja, dia melawan Injil Markus yang
menampilkan Yesus bagaikan lembu itulah hamba, dia melawan Injil Lukas yang
menampilkan Yesus adalah manusia, dia melawan Injil Yohanes yang menunjuk Yesus
sebagai burung nazar. Jadi orang yang tidak memberikan pelayanan yang berbelas
kasihan karena tidak mau melepaskan dosa dan kesalahan itu sama dengan melawan
Tuhan Yesus, melawan salib.
Tuhan
Raja Hamba
Manusia
Salib
ini yang dilawan dan ini mencelakakan.
Daniel 4:28-33
4:28 Semuanya itu terjadi atas raja Nebukadnezar;
4:29 sebab setelah lewat dua belas bulan, ketika ia
sedang berjalan-jalan di atas istana raja di Babel,
4:30 berkatalah raja: "Bukankah itu Babel yang
besar itu, yang dengan kekuatan kuasaku dan untuk kemuliaan kebesaranku telah
kubangun menjadi kota kerajaan?"
4:31 Raja belum habis bicara, ketika suatu suara
terdengar dari langit: "Kepadamu dinyatakan, ya raja Nebukadnezar, bahwa kerajaan
telah beralih dari padamu;
4:32 engkau akan dihalau dari antara manusia dan
tempat tinggalmu akan ada di antara binatang-binatang di padang; kepadamu akan
diberikan makanan rumput seperti kepada lembu; dan demikianlah akan berlaku
atasmu sampai tujuh masa berlalu, hingga engkau mengakui, bahwa Yang Mahatinggi
berkuasa atas kerajaan manusia dan memberikannya kepada siapa yang
dikehendaki-Nya!"
4:33 Pada saat itu juga terlaksanalah perkataan itu
atas Nebukadnezar, dan ia dihalau dari antara manusia dan makan rumput seperti
lembu, dan tubuhnya basah oleh embun dari langit, sampai rambutnya menjadi
panjang seperti bulu burung rajawali dan kukunya seperti kuku burung.
Sifat
Tuhan Yesus
adalah sifat yang penuh
belas kasihan. Andaikata Tuhan tidak berbelas kasihan, Dia tidak akan datang ke
dunia. Satu waktu hamba Tuhan yaitu Pdt. Van Gessel diberi Tuhan penglihatan.
Dia melihat takhta di Sorga dan Allah Bapa duduk di takhta itu tetapi dengan
wajah murung, seperti ada kesedihan di dalam hatiNya. Yesus ada di depanNya.
Ketika Yesus mengangkat mata melihat Bapa, Dia bertanya “Bapa, mengapa wajahMu sedih?” jawab Bapa “hatiKu sedih, susah karena manusia sudah
mengikuti iblis, ciptaan yang mulia itu sudah mengikuti iblis”. Anak itu
berkata kepada Bapa “Bapa izinkanlah Aku datang ke dunia untuk merebut mereka”.
Maka Yesus datang ke dunia dengan penuh belas kasihan untuk menyelamatkan
manusia, tanpa pamrih.
Sejak
Yesus dilahirkan, Dia sudah dikejar-kejar untuk dibunuh. Kemudian ketika
melayani berapa kali Dia hendak dilempar dengan batu. Belum lagi menerima caci
maki. Yesus lakukan itu karena belas kasihan, Dia tolong saudara, Dia tolong
saya. Mana belas kasihan kita, rasa syukur terima kasih kita kepadaNya! Sampai
tetes darah yang terakhir Dia berkorban. Kemudian Dia naik ke sorga, lagi-lagi
untuk kepentingan kita. Belas kasihanNya tidak pernah pudar.
Oleh
karena itu kita perhatikan hari-hari terakhir ini. Jika kita tidak mau
memberikan pelayanan yang bernuansa belas kasihan, berarti kita tidak akan
menang menghadapi penghukuman yaitu kuda merah padam, kuda hitam dan kuda hijau kuning yang akan melanda dunia ini. Bencana
demi bencana akan hancurkan
manusia. Kalau sekarang manusia tidak peduli ibadah, tidak peduliapa itu Firman
Tuhan bahkan menista pengajaran, tunggu saja tanggal mainnya, hidup itu akan
menderita sengsara untuk selama-lamanya. Ini jangan terjadi pada kita.
Bagaimana
manusia itu kalau kelaparan melanda?
Amos 8:11-12
8:11 "Sesungguhnya, waktu akan datang,"
demikianlah firman Tuhan ALLAH, "Aku akan mengirimkan kelaparan ke negeri
ini, bukan kelaparan akan makanan dan bukan kehausan akan air, melainkan akan
mendengarkan firman TUHAN.
8:12 Mereka akan mengembara dari laut ke laut dan
menjelajah dari utara ke timur untuk mencari firman TUHAN, tetapi tidak mendapatnya.
Dalam
Tabernakel, di utara itu tempat meja roti sajian, ada makanan di situ. Di atas
meja roti sajian ada 2 tumpuk roti yang jadi makanan imam-imam. Kita ini menjadi imam-imam yang berkerajaan, ini makanan
kita. Dulu secara jasmani, sekarang secara rohani, di situlah makanan kita. Yang
harus kita makan itulah 2 tumpuk roti, 1 tumpuk terdiri dari 6 ketul roti.
Jika kita perhatikan mengisyaratkan 66 kitab dalam Alkitab.
Dua
tumpuk ini ada dalam satu meja. Jadi yang harus kita konsumsi hari-hari terakhir
ini bukan lagi Firman penginjilan tetapi Firman dua menjadi satu. Itu yang
harus kita konsumsi! Gereja harus menikmati berita Firman pengajaran yang
menghentar kita dua menjadi satu. Itu bahasa nikah. Berita dua menjadi satu itu
yang sekarang dikemas dalam bentuk Kabar Mempelai. Ini yang kita cari. Kalau
ini saudara abaikan maka satu ketika Tuhan akan membuat saudara lapar, saudara
akan mencari berita dua menjadi satu tetapi sudah kosong. Hati lapar “mana itu
berita dulu, mana itu kabar dulu” tetapi sudah tidak ada.
Satu
ketul di buat dari dua gomer tepung yang terbaik. Berarti dua gomer menjadi
satu ketul, dua menjadi satu. Jadi ada dua kali di sana dua menjadi satu. Ini
yang kita cari dan ini yang dikumandangkan di dalam gereja hari-hari terakhir
ini yaitu berita dua menjadi satu yang menyatukan mulai dari nikah jasmani sampai dua
jadi satu nikah rohani.
Dalam
Keluaran pasal 16, hari pertama sampai hari kelima, mereka memungut 1 gomer
satu orang. Tetapi hari keenam mereka memungut dua gomer untuk satu orang. Kita
sekarang ada pada minggu
ketebusan hari yang keenam, kita butuh dua menjadi satu. Itu yang harus kita
konsumsi. Bukan lagi sekedar berita penginjilan. Saya tidak akan mengundang
lagi penginjil datang menginjili saudara
di sini, kita butuh pengajaran yang akan membawa dua menjadi satu. Itu
penekanannya karena kita ada di hari yang keenam, petang hari, matahari sudah mau terbenam. Di
dalam gereja Tuhan kita butuh berita dua menjadi satu yang membawa gereja masuk dalam nikah
rohani.
Wahyu 19:7
19:7 Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia!
Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap
sedia.
Satu saat
yang ada di utara ini kosong dan mereka baru mau cari, akhirnya mereka pergi ke
timur, bukan ke barat. Padahal berita yang kita terima itu adalah berita dari
timur ke barat. Dalam Tabernakel, yang ada di sebelah timur itu adalah pintu
gerbang
dan barat Ruang Maha Suci tempat peti perjanjian.
Keluaran 26:22
26:22 Untuk sisi belakang Kemah Suci, pada sebelah
barat, haruslah kaubuat enam papan.
Di
barat itu ada ruangan maha suci, di dalamnya ada Peti Perjanjian. Masakan kita
mau dengar penginjilan terus setiap minggu, kapan kita dibawa ke ruangan maha
suci kalau seperti itu. Itu sebabnya saya tidak akan mengizinkan di sini hanya
suara penginjilan terus, harus ada berita 2 jadi 1 yaitu berita yang membawa saudara ke ruangan maha suci. Di sana ada
peti perjanjian. Peti itu menunjuk gereja Tuhan/ mempelai wanita dan tutup peti itulah Yesus, yaitu Mempelai Laki-laki Sorga.
Makanya
sejauh timur dari barat Tuhan melemparkan dosa kita. Yang Daniel tekankan
kepada raja Babel tadi adalah “lemparlah dosa, lempar kesalahanmu dan layanilah
dengan belas kasihan”. Dosa yang harus kita lempar, dosa yang harus kita buang.
Kalau kita tidak mau melempar dosa dan kesalahan kita, maka kita yang akan
dilempar oleh Tuhan ke dalam api yang besar.
Mazmur 103:12
103:12 sejauh timur dari barat, demikian dijauhkan-Nya
dari pada kita pelanggaran kita.
Mikha 7:19
7:19 Biarlah Ia kembali menyayangi kita, menghapuskan
kesalahan-kesalahan kita dan melemparkan segala dosa kita ke dalam tubir-tubir
laut.
Buang
dosa, buang kesalahan dan layanilah dengan belas kasihan orang yang ditindas
oleh dosa. Nasihat ini untuk kita.
Markus 16:8
16:8 Lalu mereka keluar dan lari meninggalkan kubur
itu, sebab gentar dan dahsyat menimpa mereka. Mereka tidak mengatakan apa-apa
kepada siapa pun juga karena takut. Dengan singkat mereka sampaikan semua pesan
itu kepada Petrus dan teman-temannya. Sesudah itu Yesus sendiri dengan
perantaraan murid-murid-Nya memberitakan dari Timur ke Barat berita yang kudus
dan tak terbinasakan tentang keselamatan yang kekal itu.
Berita
ini kudus, tidak akan terbinasakan, berita ini kekal selamanya. Jangan saudara berpikir
“berita ini akhirnya nanti akan pudar”. Tidak! Sampai sekarang ini berita ini
jalan terus, siang ini saya beritakan berita dari timur ke barat, tidak pudar!
Kalau ditempat lain pudar, bukan beritanya yang pudar tetapi orangnya yang
pudar. Jangan sampai terjadi pada kita seperti itu.
Ada
tiga hal di sini:
1.
Berita
yang kudus. Dua menjadi satu ini adalah konsep kudus. Berita dua menjadi satu,
nikah yang rohani, konsepnya kudus. Olehnya butuh Firman pengajaran, Firman
pengajaran itu mengajar dua menjadi satu agar masuk dalam nikah yang kudus.
2.
Berita
yang tidak terbinasakan. Berarti kehidupan itu akan dilindungi dan dapat
perlindungan yang ajaib.
Wahyu 12:14
12:14 Kepada
perempuan itu diberikan kedua sayap dari burung nasar yang besar, supaya ia
terbang ke tempatnya di padang gurun, di mana ia dipelihara jauh dari tempat
ular itu selama satu masa dan dua masa dan setengah masa.
3.
Berita
tentang keselamatan yang kekal. Sudah kudus, dilindungi dan kita ada dalam
hidup yang kekal bersama dengan Tuhan. Kekal dalam nikah yang rohani, bukan
yang jasmani.
1 Yohanes 2:17
2:17 Dan dunia
ini sedang lenyap dengan keinginannya, tetapi orang yang melakukan kehendak
Allah tetap hidup selama-lamanya.
Mari kita memuji
Tuhan karena Tuhan berkemurahan kepada kita.
Inilah kekekalan dan berita ini yang Tuhan tekankan baik lewat rasul Paulus
maupun lewat Petrus, bagaimana berita yang kekal. Juga Tuhan Yesus sendiri
memberitakan berita ini.
Maukah
kita melayani dengan penuh belas kasihan serta selalu menawarkan diri untuk melayani
seperti seorang sukarelawan tanpa diminta.
Hakim-hakim 5:1-2
5:1 Pada hari itu bernyanyilah Debora dan Barak bin
Abinoam, demikian:
5:2 Karena pahlawan-pahlawan di Israel siap berperang,
karena bangsa itu menawarkan dirinya dengan sukarela, pujilah TUHAN!
Mereka
berjuang bersama dengan sukarela, berarti dengan belas kasihan. Tetapi ada yang
tidak mau.
Hakim-hakim 5:22
5:22 Ketika itu menderaplah telapak kuda, karena
berpacu lari kuda-kudanya.
Ini
ada hubungannya dengan perang Harmagedon.
Hakim-hakim 5:19
5:19 Raja-raja datang dan berperang, pada waktu itu
raja-raja Kanaan berperang dekat Taanakh, pada mata air di Megido, tetapi perak
sebagai rampasan tidak diperoleh mereka.
Magido
artinya tempat balatentara, itu adalah asal
kata dari Harmagedon, pusat dari balatentara atau pemuncakannya bala tentara.
Hari-hari terakhir ini pemuncakannya tinggal menunggu senjata menyala.
Hakim-hakim 5:23
5:23 "Kutukilah kota Meros!" firman Malaikat
TUHAN, "kutukilah habis-habisan penduduknya, karena mereka tidak datang
membantu TUHAN, membantu TUHAN sebagai pahlawan."
Apakah
Tuhan butuh dibantu? Tanpa kita membantu Tuhan, pekerjaanNya pasti selesai.
Tetapi pengertian mereka tidak membantu Tuhan artinya Tuhan buka kesempatan
untuk mereka melayani tetapi mereka tidak mau, mereka menutup diri, tidak mau
berbelas kasihan. Meros artinya pengungsian. Berarti bagaimanapun kelak mau
coba mengungsi dari derap kuda merah padam, kuda hitam, kuda kuning hijau,
tetapi tidak bisa lagi, sudah terkutuk. Itu karena tidak mau membantu pekerjaan
Tuhan.
Tuhan
sebenarnya tidak perlu kita bantu, Tuhan pasti mampu. Bumi saja Dia ciptakan
dan Tuhan tanyakan “di mana kau berada dulu waktu Aku ciptakan bumi!”. Tidak
perlu kita bantu, tetapi maksud bahasa ini adalah Tuhan buka peluang untuk kita
bekerja sama dengan Dia.
I Korintus 3:9
3:9 Karena kami adalah kawan sekerja Allah; kamu
adalah ladang Allah, bangunan Allah.
Tuhan
ingin melihat kita bekerja bersama dengan Dia. Bukan berati pekerjaan Tuhan itu
nanti selesai kalau kita membantu, tidak. Tetapi Tuhan buka lapangan kerja bagi
kita untuk bekerja dengan Dia. Kalau tidak mau membantu, biarpun kita
mengungsi, mau lari ke mana lagi?.
Tuhan
itu sumbernya belas kasihan, kita ini mau melayani dengan belas kasihan. Kalau
saja hal ini tidak ada di hati kami suami isteri, kami bedua tidak mau datang
di Tentena. Tetapi Tuhan yang mendorong kami. Secara manusia kami datang di
sini harus menderita. Hampir saja kami suami isteri datang di sini untuk
mengubur anak kami. Sampai saya katakan “Tuhan Engkau mengutus saya ke Tentena
bukan untuk mengubur anak saya”. Kemudian saya katakan pada isteri “kau di
samping kirinya saya di samping kanan. Kita pegang tangan anak ini dan
berjabatan tangan berdua sambil mendekap” lalu kami berdoa “Tuhan apa kesalahan
kami, tunjukkan”. Begitu Tuhan tunjukkan saya tahu itulah kesalahan saya.
Singkatnya saya kasih dia bubur, begitu kena sendok di bibirnya dia buka mulut
dan dia nikmati. Saya berkata “Tuhan terima kasih, hidup anakku”. Kami datang
di Tentena bukan untuk mengubur anak kami, kami datang karena belas kasihan. Di
Sulewana kami dikepung mau dibunuh. Mereka bawa lembing, parang dan sebagainya.
Isteri saya sudah ketakutan dalam kamar. Tuhan lindungi dan perlihatkan pembelaanNya.
Puji
Tuhan, kalau bukan karena belas kasihan, sudah lama kami angkat kaki. Tetapi
karena perhatian Tuhan kepada jemaat maka kami ada di sini. Tuhan ajak mari
kita bantu pekerjaan Tuhan, kedengarannya bahasa ini kurang pas. Mari kita
melayani Tuhan dengan belas kasihan, mari kita melayani jiwa-jiwa tanpa pamrih.
Tuhan
Memberkati.
GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 085241270477
Email: imamat_raja@yahoo.com
|
JADWAL IBADAH
Rabu : Ibadah Pendalaman Alkitab dan
Perjamuan
Suci → Pk.
17.00
Sabtu : Ibadah Doa Penyembahan → Pk. 16.30
Minggu : Ibadah Sekolah Minggu → Pk. 07.30
Ibadah Raya → Pk. 09.00
Ibadah Kaum Muda Remaja → Pk. 16.00
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar