Pesta
kelima: Pesta Bunyi Nafiri
Imamat 23:23-25
23:23 TUHAN berfirman kepada Musa:
23:24 "Katakanlah kepada orang Israel, begini: Dalam bulan yang
ketujuh, pada tanggal satu bulan itu, kamu harus mengadakan hari perhentian
penuh yang diperingati dengan meniup serunai, yakni hari pertemuan kudus.
23:25 Janganlah kamu melakukan sesuatu pekerjaan berat dan kamu harus
mempersembahkan korban api-apian kepada TUHAN."
Sebagaimana kita
sudah dengar, dari pesta ke pesta selalu ditandai dengan pencurahan darah/ ada korban-korban
sembelihan. Jadi, gereja Tuhan harus ada suasana pesta/ masa raya tetapi juga
dibarengi dengan darah, ada goresan-goresan daging kita sehingga ada sengsara
daging, bukan sengsara dunia tetapi sengsara yang bernuansa pesta. Ini yang
sulit diolah dengan logika kita, pesta tetapi ada tanda darah, sengsara tetapi
pesta.
Di sini adalah
pesta bunyi nafiri, ini adalah mengajak kepada kita, meniup nafiri/sangkakala
itu menunjukkan bahwa kehidupan kita harus selalu bersaksi, anak Tuhan tidak
boleh vakum/diam. Bersaksi di sini tidak hanya semata berdiri di belakang
mimbar. Walaupun kalau saudara baca di facebook ada yang mengata-ngatai Yesus,
membuat kita sakit hati, tapi tidak menjadi masalah, dari pihak kita harus
bersaksi di luar, bunyikan nafiri, menyaksikan bahwa Yesus adalah Tuhan dan
Juruselamat. Tetapi kita tidak boleh mengabaikan kemampuan ajaib lewat pesta
yang ke empat yaitu pesta pentakosta yakni pekerjaan Roh Kudus. Karena kita tidak
bakal mampu menghadapi tantangan jika kita diserang balik dalam bersaksi. Sebab
itu bunyi nafiri/ bersaksi harus ditopang dengan kemampuan ajaib dari Roh
Kudus.
Kisah Rasul 1:6-8
1:6 Maka bertanyalah
mereka yang berkumpul di situ: "Tuhan, maukah Engkau pada masa ini
memulihkan kerajaan bagi Israel?"
1:7 Jawab-Nya:
"Engkau tidak perlu mengetahui masa dan waktu, yang ditetapkan Bapa
sendiri menurut kuasa-Nya.
1:8 Tetapi kamu akan
menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi
saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung
bumi."
Begitu
pertanyaan mereka tentang persoalan yang lahiriah, Yesus jawab tentang kita
menjadi saksi mulai dari Yerusalem sampai ke ujung bumi, berarti kena mengena
dengan pembangunan tubuh Kristus. Makin banyak kita bersaksi, jiwa dimenangkan
dan dibawa dalam penggembalaan dan dibina masuk dalam pembentukan tubuh
Kristus. Jadi, mau bersaksi, Yesus katakan tunggu di Yerusalem, sampai diberi
Roh Kudus, kemampuan yang ajaib. Ini yang harus digumuli hari-hari terakhir.
Jika kita
diajak oleh Tuhan masuk dalam penyembahan, jangan diam, seperti digembok mulut,
kita harus berucap haleluya, haleluya, sampai satu saat saudara merasa perutmu sudah
goncang, lidahmu terputar, saudara berbicara bahasa Roh Kudus, itu pertanda bahwa
saudara benar-benar dibaptis oleh Tuhan dengan baptisan Roh Kudus untuk
memampukan kita meniup nafiri.
Kita perhatikan
dalam Kisah Rasul 1 dalam terang tabernakel terkena 12 bintang/mahkota di
kepala mempelai wanita Tuhan. Apa maksud Tuhan bagi kita untuk masuk dalam
suasana bersaksi?, kita perlu lebih dahulu pahami apakah ada bintang di atas
kepala kita. Kita harus berdoa supaya pekerjaan Roh Kudus terasa dalam diri
saudara dan saya. Saya sebagai hamba Tuhan, saya tidak mau mengajar kemudian
saya tidak miliki. Kemurahan Tuhan dari tahun 1971 saya dibaptis Roh Kudus.
Manfaat Roh
Kudus antara lain:
a)
Tanda
pengesahan sorga bahwa kita adalah anakNya Tuhan. Ini adalah tanda kebesaran
sorga. Kita tidak diragukan sebagai anak Tuhan, menjadi milik Tuhan/ mempelai
wanita Tuhan selama-lamanya. Kalau kami hamba Tuhan mengajar, kemudian kami
sendiri tidak menikmati kepenuhan Roh Kudus, berarti kami tidak menikmati kebesaran
pengesahan sorga dan saya melayani dalam pelayanan yang biasa-biasa, tidak luar
biasa.
Itulah salah satu mengapa ada tanda
bintang di kepala.
Berbicara mempelai wanita tidak
bisa pisah dengan Roh Kudus, kesaksiannya sama.
Efesus 1:13-14
1:13 Di dalam Dia kamu
juga--karena kamu telah mendengar firman kebenaran, yaitu Injil
keselamatanmu--di dalam Dia kamu juga, ketika kamu percaya, dimeteraikan dengan
Roh Kudus, yang dijanjikan-Nya itu.
1:14 Dan Roh Kudus itu
adalah jaminan bagian kita sampai kita memperoleh seluruhnya, yaitu penebusan
yang menjadikan kita milik Allah, untuk memuji kemuliaan-Nya.
Dimeterai itu baru panjar/ arabon. Mulai dari sekarang gereja Tuhan
sudah harus memiliki panjar untuk mendapatkan sepenuhnya jika menjadi milik
Tuhan, mempelai wanita.
Dalam 2 Korintus sampai 2 kali
disebut arabon.
2 Korintus 1:22; 5:5
1:22 memeteraikan tanda
milik-Nya atas kita dan yang memberikan Roh Kudus di dalam hati kita sebagai jaminan dari semua yang telah
disediakan untuk kita.
5:5 Tetapi Allahlah yang
justru mempersiapkan kita untuk hal itu dan yang mengaruniakan Roh, kepada kita
sebagai jaminan segala sesuatu yang
telah disediakan bagi kita.
Banyak orang berbangga hanya sampai
di sini, dia tidak tahu itu baru panjar, jangan hanya puas sampai di situ. Kita
sekarang baru terima panjar, jika itu saja belum ada bagaimana utuh kita menjadi
milik Tuhan. Saya sebagai hamba Tuhan, saya kejar, makanya tiap duduk di kaki
Tuhan rasanya tidak enak kalau tidak ada hubungan harmonis dengan Tuhan lewat
bahasa lidah/ bahasa asing/bahasa Roh. Saya pertama kali dipenuhkan Roh Kudus
saya tidak tahu bahasa apa, kemudian tetangga saya yang mendengar saya ternyata
berbahasa mandarin. Tapi kalau sekarang saya disuruh ulang, saya tidak tahu
lagi.
Itu sebabnya di dalam gereja Tuhan
bukan pendeta cuma pidato, pimpin upacara, tapi tidak ada terasa jamahan tangan
Tuhan di dalam sidang jemaat, di dalam dirinya sendiri, ini akan membuat kita gagal.
Kesaksian kita akan sama dengan
kesaksian Roh Kudus → Wahyu 22:17
22:17 Roh dan
pengantin perempuan itu berkata: "Marilah!" Dan barangsiapa yang
mendengarnya, hendaklah ia berkata: "Marilah!" Dan barangsiapa yang
haus, hendaklah ia datang, dan barangsiapa yang mau, hendaklah ia mengambil air
kehidupan dengan cuma-cuma!
Jika ada tanda pengesahan,
kebesaran Allah pada kita, ketika saudara bersaksi, maka iblis tidak akan bisa
mengguling saudara. Saya sudah banyak pengalaman, begitu orang coba tantang,
apalagi orang yang menantang bahwa Yesus itu bukan Tuhan, KO dia. Jadi, jangan
saudara abaikan pengesahan Allah, itu harus kita gumuli, supaya saat meniup
nafiri, telinganya dibor masuk Firman.
b)
Tanda/
bukti sebagai anggota keluarga Allah.
Itu sebabnya sebelum pesta bunyi
nafiri ada pesta pantekosta, ini tidak bisa dipisah kelanjutannya. Karena kita
lihat dalam Kisah Rasul. Mengapa dalam Alkitab harus ada Kisah Rasul? Karena 4
injil menceritakan Yesus adalah Kepala. Kisah Rasul menceritakan pembangunan
tubuh Kristus, mempelai wanita. Bagaimana ada Kepala tanpa tubuh?. Tubuh ini
pertama menerima pengesahan Allah, kemudian kita sebagai anggota keluarga Allah
bukan umat biasa. Jangan sampai kita menjadi kristen umum, tapi kristen yang betul-betul
ada pengesahan sorga, kartu keluarga Allah = kristen khusus.
Misalnya di dalam rumah saya
terdaftar saya kepala rumah tangga, istri saya ibu rumah tangga, ada anak dan
orang tinggal, nah orang yang tinggal ini tidak terdaftar dalam keluarga saya, dia
masuk dalam kategori kristen umum, kita tidak boleh seperti itu, kita harus
masuk anggota keluarga Allah.
Roma 8:9, 14-15
8:9 Tetapi kamu tidak
hidup dalam daging, melainkan dalam Roh, jika memang Roh Allah diam di dalam
kamu. Tetapi jika orang tidak memiliki Roh Kristus, ia bukan milik Kristus.
8:14 Semua orang, yang
dipimpin Roh Allah, adalah anak Allah.
8:15 Sebab kamu tidak
menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu telah
menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru: "ya Abba, ya Bapa!"
Contoh ada pada pribadi Yesus, Ia
pernah berucap “ Abba, ya Bapa. Orang yang berucap “Ya Abba, ya Bapa adalah
orang yang ada di dalam urapan Roh Kudus. Jika kita berseru ya Abba ya Bapa berarti
di dalam diri kita ada Roh Kudus yang mendorong untuk dengar-dengaran
kepadaNya. Jika kita berseru Abba ya Bapa tapi tidak dengar-dengaran kepadaNya,
itu sama dengan kebohongan.
Markus 14:36
14:36 Kata-Nya: "Ya
Abba, ya Bapa, tidak ada yang mustahil bagi-Mu, ambillah cawan ini dari
pada-Ku, tetapi janganlah apa yang Aku kehendaki, melainkan apa yang Engkau
kehendaki."
Jadi, tanda kedua sebagai anggota
keluarga Allah adalah tanda yang berucap Abba ya Bapa, berarti dalam diri anak
Tuhan itu ada roh kepatuhan/ roh dengar-dengaran. Jika dalam keluarga Allah ada
satu yang tidak dengar-dengaran itu merusak tatanan keluarga Allah. Kalau saudara
tidak dengar-dengaran, saudara keluarga yang ada di luar bukan keluarga khusus.
Ini jangan terjadi dalam diri kita. Akhirnya kalau seperti itu kalau bersaksi,
orang cuma cuek, karena kesaksiannya tidak ditopang bahwa dirinya anggota
keluarga Allah, ada roh kepatuhan kepada Allah. Kita harus menjaga keharmonisan
sebagai anggota keluarga Allah. Sebelum bersaksi, kita benahi hidup, sehingga apa
yang kita bilang, orang lain lihat dalam kehidupan sehari-hari memang betul sesuai
dengan apa yang kita saksikan.
Sebelum Tuhan Yesus beri Roh Kudus,
lebih dahulu mereka menunggu 10 hari.
Ini yang harus kita renungkan
kembali, “Tuhan terima kasih banyak buat koreksi Firman. Selama ini saudara bersaksi,
bersaksi tetapi yang nampak dalam perilaku hidupku tidak seperti apa seelok yang
saudara ucapkan“ Bagaimana kita mau bersaksi tapi tidak mau tahu sesama anggota
keluarga Allah. Jangan dulu di luar, dalam komunitas sidang jemaat ini, bagaimana
hubungan saudara satu dengan yang lain?, jika lain keadaannya, segera kita dengar
Firman Allah, inilah kesempatan kita membenahi diri. Ini yang lebih dulu kita
jaga.
Dalam Kisah Rasul 1:6-7 pada waktu
mereka sebagai keluarga Allah, murid bertanya kapan Yesus mendirikan kerajaan
Israel? Yesus tidak menjawab tapi Yesus mendorong mereka supaya bersaksi,
berarti membangun tubuh Kristus. Jadi, kita ini sebagai umat Tuhan apakah hanya
memikirkan kerajaan yang jasmani atau kita melihat cara Tuhan untuk mendorong
kita masuk dalam pembentukan tubuh Kristus, lewat kesaksian kita, lewat kita
meniup nafiri?. Dari 7 pesta ini semua harus ada dalam diri kita. Sebelum
terlibat dalam pesta bunyi nafiri, kita perhatikan apakah kita anggota keluarga
Allah khusus atau umum? Kalau keluarga khusus, maka A dan B hubungannya baik,
tidak munafik.
c)
Masuk
pesta nikah Anak Domba Allah
Dikaitkan oleh Tuhan sampai Tuhan
tunjuk sesuatu yang jauh di sana tapi yang sangat indah.
Kidung Agung 3:11
3:11 puteri-puteri Sion,
keluarlah dan tengoklah raja Salomo dengan mahkota yang dikenakan kepadanya
oleh ibunya pada hari pernikahannya, pada hari kesukaan hatinya.
d)
Kita
menerima mahkota mempelai
Bintang atau mahkota di kepala
yaitu Roh kudus, Tuhan arahkan kita sampai pandangan jauh yakni pesta
pernikahan. jadi kepenuhan Roh kudus dilanjutkan bersaksi, setelah kita
bersaksi Tuhan tunjuk pelaminan, kita menjadi mempelai wanitaNya. Luar biasa
cara Tuhan mengarahkan gerejaNya. Jika hal ini kita tidak paham maka kasihan
gereja Tuhan dan memang terlampau banyak gereja Tuhan yang tidak paham seperti
ini. Jika saudara diberi Tuhan pemahaman, ayo kita sambut, kita apresiasi, kita
peluk, jangan lepaskan pemahaman ini, karena kita rindu untuk duduk di
pelaminan, masuk pada pesta nikah Anak Domba Allah. Itu ke sana arahnya,
ternyata luar biasa rancangan Tuhan bagi saya dan saudara.
Sebelum kita
meniup nafiri, diberikan oleh Tuhan pengertian-pengertian seperti ini, mau
duduk bersanding dengan Tuhan tidak bisa lepas dari kesaksian kita, coba
saudara bayangkan begitu saudara bersaksi, satu saja jiwa yang saudara
menangkan, kemudian begitu sampai di pelaminan orang itu ada di sana, apakah
saudara tidak bersukacita?. Ini orang yang saya menangkan, ini orang yang
pernah mendengar saya meniup nafiri, dulu waktu saya bersaksi awalnya dia
menyangkal, sekarang karena saya tiup terus nafiri, bersaksi terus, kemudian
dia buka hati dengarkan Firman, dia duduk di pelaminan, betapa bangga saya. Tetapi
betapa memilukan hati, saya bersaksi, memang dia terima, tapi kemudian dia
menjauh, hilang tidak tahu di mana rimbanya. Sekarang ini banyak orang kristen
tersesat di rimba ayat-ayat Firman Allah karena tidak dijelaskan, tidak diberi
pemahaman. Siapa yang bertanggung jawab? Yaitu gembala. Itu sebabnya tidak bisa
kita katakan sama saja semua gembala, saya mau katakan “tidak sama!”. Jangan
sampai dia berangkat dengan logika, teologianya. Ini bahaya, akhir zaman ini
kita harus hati-hati.
Kita harus
lebih mengerti, ada tanda pengesahan kebesaran Tuhan, sebagai anggota keluarga
Allah, menjadi milik Tuhan, dihubungkan dengan pesta nikah, tetapi jangan lupa
ini semua ada di dalam roh perjuangan, istilah Alkitab ada peperangan, kita
harus berperang, tidak mungkin kita menerima mahkota itu tanpa ada perjuangan.
Makanya Alkitab mengatakan yang bertanding itu ada aturannya.
1 Korintus 9:24-25,27
9:24 Tidak tahukah kamu,
bahwa dalam gelanggang pertandingan semua peserta turut berlari, tetapi bahwa
hanya satu orang saja yang mendapat hadiah? Karena itu larilah begitu rupa,
sehingga kamu memperolehnya!
9:25 Tiap-tiap orang yang
turut mengambil bagian dalam pertandingan, menguasai dirinya dalam segala hal.
Mereka berbuat demikian untuk memperoleh suatu mahkota yang fana, tetapi kita
untuk memperoleh suatu mahkota yang abadi.
9:27 Tetapi aku melatih
tubuhku dan menguasainya seluruhnya, supaya sesudah memberitakan Injil kepada
orang lain, jangan aku sendiri ditolak.
Kita harus
dapat menguasai diri (sospronismos).
Rasul Paulus Rasul yang tersohor untuk bangsa kafir, dia juga harus berjuang
untuk bisa menguasai dirinya. Maka point a,b,c tadi diisi dengan perjuangan. Karena
rasul Paulus takut jangan sampai orang lain yang disaksikan selamat tetapi dia
sendiri ditolak oleh Tuhan.
Ketika emosi
sudah mau naik, bilang darah Yesus, sehingga tidak jadi, kita dapat kuasai diri.
Sekarang kita
bersaksi, bersaksi, tapi ingat jangan sampai orang yang saudara saksikan ada di
pelaminan, tapi saudara ada di mana?. Yang dulu bersaksi malah ada di api,
seperti Abraham dan Lazarus melihat orang yang ada di api dan orang yang di api
itu melihat Abraham dan Lazarus. Ini mengingatkan kita jangan sampai kita
seperti orang kaya yang ada di dalam neraka, kita harus butuh perjuangan.
Apa yang harus
kita perjuangkan? Sebab untuk meniup nafiri kita harus dibekali oleh Tuhan dengan
hal ini. Ada 3 hal yang harus kita perjuangkan, kita harus exist di sini:
1)
Naik ke
ruang atas → Meja Roti Sajian
Kisah Rasul 1:13
1:13
Setelah mereka tiba di kota, naiklah
mereka ke ruang atas, tempat mereka menumpang. Mereka itu ialah Petrus dan
Yohanes, Yakobus dan Andreas, Filipus dan Tomas, Bartolomeus dan Matius,
Yakobus bin Alfeus, dan Simon orang Zelot dan Yudas bin Yakobus.
Kadang kita ingin dilengkapi oleh
Tuhan dengan Roh Kudus tapi tidak mau naik di ruang atas. Mana perjuanganmu?
Lukas 22:12
22:12 Lalu orang itu akan
menunjukkan kepadamu sebuah ruangan atas
yang besar yang sudah lengkap, di situlah kamu harus
mempersiapkannya."
Bicara ruang atas tidak bisa lepas
dari malam terakhir Yesus memecah-mecahkan roti, memberi perjamuan kudus kepada
murid-murid. Secara rohani di mana tempat pemecahan roti itu? Yaitu di dalam
ibadah pendalaman Alkitab dan perjamuan suci.
Saya katakan lalu, Tuhan baptis Roh
Kudus orang yang ada di Yerusalem yang 120, kemudian yang di rumah Kornelius
tidak dengan gebrakan musik, dengan teriakan-teriakan, saya yakin dan percaya
ini akan Allah ulangi di depan ini. Ketika kita menanggapi pemecahan roti/
penjelasan pemahaman Firman Allah kepada kita dengan serius, tunggu saja
tiba-tiba saudara sudah dihinggapi Roh kudus tanpa dibantu dengan musik yang
menggelegar, kalau cuma dibantu oleh musik yang menggelar itu hanya memicu
emosi saudara. Tapi kalau saudara sementara dengar Firman ada perhatian, ada kemenyan
saudara bakar, ada roh penyembahan, tanpa sadar tiba-tiba saudara sudah merasakan
urapan Roh Kudus, anda berbicara bahasa asing dengan begitu indah. Pasti,
mengapa? Sebab saya alami, saya dipenuhkan Roh Kudus bukan karena gelegarnya
musik, di kamar sesudah saya belajar untuk naik tingkat di akademi bank dan
keuangan, saya ambil Alkitab kecil, saya baca, kemudian saya berlutut di tempat
tidur, tiba-tiba perut saya seperti bergelombang, lidah saya sudah terputar,
saya sudah berbahasa lidah, begitu saya berbahasa lidah, mama ade saya
terbangun, dia kira saya mengigau, kemudian dia goyang saya, kenapa, ada apa,
sehingga terhenti/stop, kemudian hari Minggu diulang di gereja dipenuhkan Roh
Kudus, terguling-guling di lantai.
Jadi, tidak mutlak harus nanti
didorong musik, dipicu emosi kita kemudian datang pendeta goyang-goyang kepala
kita, tidak perlu begitu. Apalagi mau les privat bahasa Roh, seperti pengalaman
yang saya lihat di satu gereja, di suruh baris di depan kemudian gembala suruh
ikut apa yang dia bilang. Heran bin ajaib, di dunia kristen sekarang sudah terjadi
penyelewengan.
Ayo ke ruang atas, setia dengan
pemecahan roti, setia mendengar Firman Pengajaran seperti roti
dipecah-pecahkan. Termasuk malam ini.
2)
Bertekun
dalam doa penyembahan → Mezbah Dupa
Setia dalam doa penyembahan
Kisah Rasul 1:14
1:14 Mereka semua
bertekun dengan sehati dalam doa bersama-sama, dengan beberapa perempuan serta
Maria, ibu Yesus, dan dengan saudara-saudara Yesus.
Itu sebabnya bukan mengada-ada kami
gembala untuk mendorong saudara supaya datang dalam ibadah pendalaman Alkitab
dan perjamuan kudus, ayo datang dalam ibadah doa penyembahan, itu adalah
persiapan nanti. Sekarang mungkin saudara katakan sudah penuh Roh Kudus, harus
dijaga. Saudara yang belum penuh Roh kudus jangan kecil hati, Tuhan melihat
kesetiaan saudara, ada waktunya Tuhan, sebab itu perlu aktif dalam doa
penyembahan.
3)
Ada roh
kesetiaan → Pelita Emas
Matius 10:22; 24:13
10:22 Dan kamu akan
dibenci semua orang oleh karena nama-Ku; tetapi orang yang bertahan sampai pada
kesudahannya akan selamat.
24:13 Tetapi orang yang
bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat.
Kalau bicara orang yang setia, pasti
dia akan dilengkapi minyak, sehingga pelitanya menyala, inilah 5 anak dara yang
bijak. Berarti orang yang setia ada pelita, ada kaki dian. Ini yang selalu
diganggu oleh iblis. Mengapa bukan pemecahan roti, kenapa bukan doa
penyembahan, tetapi kaki dian ini yang selalu diganggu, karena di situ ada
bahagian saudara yang setia.
Soal kesetiaan ini yang ditakuti
oleh rasul Paulus. Roh kesetiaan itu jangan sampai hilang.
2 Korintus 11:3
11:3 Tetapi aku takut,
kalau-kalau pikiran kamu disesatkan dari kesetiaan kamu yang sejati kepada
Kristus, sama seperti Hawa diperdayakan oleh ular itu dengan kelicikannya.
Di
dalam kesetiaan murid-murid itu, saudara bayangkan lebih separuh yang tidak
setia.
± 500 orang yang menatap Yesus naik ke sorga,
tetapi yang setia tinggal 120, 380 tidak setia, mayoritas.
1 Korintus 15:6
15:6 Sesudah itu Ia
menampakkan diri kepada lebih dari lima ratus saudara sekaligus; kebanyakan
dari mereka masih hidup sampai sekarang, tetapi beberapa di antaranya telah
meninggal.
Yang
setia tinggal kira-kira 120 orang, yang ada pelita di tangannya.
Kisah Rasul 1:15
1:15 Pada hari-hari itu
berdirilah Petrus di tengah-tengah saudara-saudara yang sedang berkumpul itu,
kira-kira seratus dua puluh orang banyaknya, lalu berkata:
Semoga saudara adalah penggenap
orang-orang yang setia, walaupun sekarang ini kita sebagai umat Tuhan ditantang
habis-habisan, apakah saudara setia?
Kesetiaan ini langsung terkait
dengan hubungan Mempelai Laki-laki dan mempelai wanita, diisi dengan kesetiaan.
Di saat menanti kedatangan Tuhan pada kali yang kedua, orang-orang yang setia
hanya orang pilihan Tuhan tinggal sedikit. Lihat saja dalam Keluaran 32, tidak
setia. Roh tidak setia ini harus kita singkirkan.
Kita harus ada di ruang atas, artinya
ada pemecahan roti (Firman pengajaran), ada roh sembayang dan kesetiaan, karena
kita mau meniup nafiri, saudara akan bersaksi, saudara katakan kepada teman,
ayo kita setia, tapi teman bilang, minggu lalu saya datang tapi saya tidak
lihat kau, berarti di nyek/ejek orang. Hal ini yang jangan terjadi.
Berikut yang kita harus jaga, harus
perhatikan adalah pikiran dan perasaan yang bercabang, hal ini tidak ada yang
kebal, semua bisa terganggu baik dia hamba Tuhan, jemaat, diaken, sidang
jemaat. Justru lebih banyak orang tumbang di sini.
Mengapa Yudas Iskariot bisa
tumbang? Karena pikiran dan perasaannya bercabang. Ikut Tuhan merasa tidak
menjanjikan, kemudian saya kasnya Tuhan maka saya manfaatkan yang menjanjikan, dia
beli sebidang tanah, roh Yudas sekarang ini bekerja. Seringkali mata kami
berkunang-kunang ketika melihat pohon cingkeh itu berbuah, coba kalau saya
punya lahan, luar biasa hasilnya, siapa dia? Gembala, sehingga mau tiru dia. Sekarang
ini sampai ada gembala yang punya kebun, berapa juta dia panen. Seakan-akan
bantu pembangunan untuk rumah Tuhan, itu salah, masa Tuhan mau dibantu? Kalau bahasa
bantu di dalam Hakim-hakim pasal 5 itu artinya Tuhan memberi kesempatan supaya
kita terlibat dalam pekerjaannya, bukan berarti seperti kita manusia membantu
sesamanya. Ini yang terjadi di hari-hari terakhir ini, bapak-bapak, ibu-ibu,
apalagi kami gembala, bisa mata kami jadi biru melihat hal itu.
Hasilnya jika pikiran dan hati yang
bercabang, berakhir pada suasana yang tidak menyenangkan.
Kisah Rasul 1:16-18
1:16 "Hai
saudara-saudara, haruslah genap nas Kitab Suci, yang disampaikan Roh Kudus
dengan perantaraan Daud tentang Yudas, pemimpin orang-orang yang menangkap
Yesus itu.
1:17 Dahulu ia
termasuk bilangan kami dan mengambil bagian di dalam pelayanan ini."
1:18 -- Yudas
ini telah membeli sebidang tanah dengan upah kejahatannya, lalu ia jatuh
tertelungkup, dan perutnya terbelah sehingga semua isi perutnya tertumpah ke
luar.
Ini pernah terjadi di zaman
perjanjian lama, Gehazi juga pernah berbuat seperti Yudas yang bercabang pikirannya,
dia tidak melihat lagi kuasa Allah yang menyertai pelayanannya Elisa, tapi ia
melihat ada yang lebih menjanjikan sehingga dia korupsi dan membeli tanah.
Maaf, di sini saya
mau katakan kepada kawan-kawan hamba Tuhan, jangan sampai jika saya menegur
saudara kemudian bilang opa itu tidak betul, jangan sampai saudara ketika
mendengar Firman seperti ini saudara malah benci saya. Saya tidak akan rugi,
malah untung.
Amos 5:10
5:10 Mereka benci kepada yang memberi teguran di pintu gerbang, dan
mereka keji kepada yang berkata dengan tulus ikhlas.
Teguran ini di
pintu gerbang, apalagi jika di mimbar kemudian dibenci lagi, lebih parah.
Murid-murid
Yesus ada 12 orang, tinggal 11 orang. Angka 11 adalah angka penghalang
pembangunan tubuh Kristus. Ini yang harus disingkir jika mau dipenuhkan Roh
kudus. Kalau saya menjadi penghalang pembangunan tubuh Kristus, maka Tuhan
tidak akan beri arabon/ panjar Roh
Kudus. Tapi kalau hidup kita dibawa masuk dalam pembentukan tubuh Kristus maka
pasti Tuhan kirim Roh Kudus. Angka 11 ini tidak boleh kita pelihara, harus
dilengkapi jadi 12, berarti menjadi dasar pembangunan tubuh Kristus.
2 Korintus 12:20-21
12:20 Sebab aku kuatir,
bahwa apabila aku datang aku mendapati kamu tidak seperti yang kuinginkan dan
kamu mendapati aku tidak seperti yang kamu inginkan. Aku kuatir akan adanya
(1)perselisihan, (2)iri hati, (3)amarah, (4)kepentingan diri sendiri,
(5)fitnah, (6)bisik-bisikan, (7)keangkuhan, dan (8)kerusuhan.
12:21 Aku kuatir, bahwa
apabila aku datang lagi, Allahku akan merendahkan aku di depan kamu, dan bahwa
aku akan berdukacita terhadap banyak orang yang di masa yang lampau berbuat
dosa dan belum lagi bertobat dari (9)kecemaran, (10)percabulan dan
(11)ketidaksopanan yang mereka lakukan.
Sampai rasul
Paulus 3 kali berkata: “aku kuatir”, ini ada hubungannya dengan 2 Korintus
11:6.
11 penghalang
pembangunan tubuh Kristus:
1)
Perselisihan,
mulai dari nikah
2)
Iri hati
3)
Amarah/ plektes/ pumohi
4)
Kepentingan
diri sendiri
5)
Fitnah/ diabolos
6)
Bisik-bisikan
7)
Keangkuhan
8)
Kerusuhan
9)
Kecemaran
10) Percabulan
11) Ketidaksopanan
Ketidaksopanan ini ada banyak hal
termasuk perempuan mengajar sementara ada laki-laki duduk, kalau perempuan jadi
gembala di hadapan Tuhan itu tidak sopan, menjadi penghalang pembangunan tubuh
Kristus.
1 Korintus 14:34-35,38
14:34 Sama seperti dalam
semua Jemaat orang-orang kudus, perempuan-perempuan harus berdiam diri dalam
pertemuan-pertemuan Jemaat. Sebab mereka tidak diperbolehkan untuk berbicara.
Mereka harus menundukkan diri, seperti yang dikatakan juga oleh hukum Taurat.
14:35 Jika mereka ingin
mengetahui sesuatu, baiklah mereka menanyakannya kepada suaminya di rumah. Sebab tidak sopan bagi perempuan untuk
berbicara dalam pertemuan Jemaat.
14:38 Tetapi jika ia tidak
mengindahkannya, janganlah kamu mengindahkan dia.
Kalau orang itu tidak peduli dan
tetap melakukan itu terserah, Tuhan bilang jangan indahkan dia, berarti Tuhan juga
tidak akan indahkan dia, makanya biar ketuk-ketuk pintu, Tuhan tidak akan
bukakan pintu. Lihat saja di mana-mana, jangan kita bangga dengan jumlah banyak
tapi di hadapan Tuhan pelaku-pelaku tidak sopan, penghambat pembangunan tubuh
Kristus. Ini salah satu yang harus kita waspadai di akhir zaman ini. Jangan
saudara samakan semua gembala, sebab tidak akan sama kalau dia perempuan
gembala berarti tidak sopan.
Bagaimana mau
diberi wibawa kita meniup nafiri jika hal-hal ini masih mengganjal kita. Olehnya
gereja Tuhan mari kita perhatikan, kita peduli apa kata Firman Allah, bukan apa
kata orang.
Selama ini
memang kita sudah meniup nafiri, tetapi masih banyak kebobolan, masih banyak penyelewengan/penyimpangan,
masih banyak yang tidak benar, ayo kita benahi sekarang. Di saat peniupan
nafiri dilanjut dengan pesta gafirat, penyempurnaan gereja. Jadi, orang yang
sedang menipu nafiri, karena ditopang oleh Roh Kudus, di dalam dirinya ada roh
kesetiaan, ada roh kerinduan hati untuk tetap belajar mengenal Yesus dengan
benar, ada roh penyembahan, maka pasti pasti Tuhan akan beri hidupnya diisi
dengan Roh Kudus.
Kesetiaan
dihubungkan dengan kedatangan Tuhan pada kali yang kedua. Setia sampai Tuhan
datang, bukan cuma setia kita duduk dalam gereja.
Matius 24:13
24:13 Tetapi orang yang
bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat.
Roh kudus tidak
bersaksi sendiri, tapi ia panggil kita bersama Roh Kudus untuk bersaksi. Roh Kudus
bersaksi tentang Yesus mempelai Laki-laki sorga, Dia tidak akan bersaksi yang
lain. Roh Kudus bagaikan meniup nafiri untuk Yesus, kita juga meniup nafiri
untuk yesus.
Yohanes 15:26-27
15:26 Jikalau Penghibur yang akan Kuutus dari Bapa datang, yaitu Roh Kebenaran
yang keluar dari Bapa, Ia akan bersaksi tentang Aku.
15:27 Tetapi kamu juga harus bersaksi, karena kamu dari semula
bersama-sama dengan Aku."
Gereja dan Roh bersaksi sudah stem/satu suara.
Wahyu 22:17
22:17 Roh dan pengantin
perempuan itu berkata: "Marilah!" Dan barangsiapa yang mendengarnya,
hendaklah ia berkata: "Marilah!" Dan barangsiapa yang haus, hendaklah
ia datang, dan barangsiapa yang mau, hendaklah ia mengambil air kehidupan
dengan cuma-cuma!
Roh dan
mempelai perempuan sama-sama ada bahasa mengajak: “marilah” berarti paham akan
persekutuan satu dengan yang lain (kohen/
tubuh Kristus) bahu membahu/ memikul bersama. Kalau itu tidak ada bagaimana
bilang ada Roh Kudus, bagaimana bisa mengajak yang lain.
Berarti Roh
Kudus dan mempelai perempuan punya sarana, ada air, ada makanan, mereka siap
saji.
Apakah ada pada
diri kita lidah seorang murid? Apakah kita ada pada arus pembentukan tubuh
Kristus ataukah jadi penghalang?
Yesaya 50:4
50:4 Tuhan ALLAH telah
memberikan kepadaku lidah seorang murid, supaya dengan perkataan aku dapat
memberi semangat baru kepada orang yang letih lesu. Setiap pagi Ia mempertajam
pendengaranku untuk mendengar seperti seorang murid.
Manfaat Roh
Kudus ini adalah berkat besar bagi kita. Ini akan menolong, mendorong kita
supaya bisa mencapai sasaran.
Saudara masuk
dalam pembangunan tubuh Kristus, kita butuh arabon/ panjar/ jaminan dari Tuhan.
Malam ini tidak mustahil jika hati saudara terbuka serius mendengar Firman Allah,
tidak ada neko-nekonya, betul-betul tulus hatimu, tidak mustahil bagi Tuhan
untuk memberikan saudara Roh Kudus.
Tuhan memberkati.
GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 085241270477
Email: imamat_raja@yahoo.com
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar