Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Yeremia 7:1-15
7:1 Firman yang datang kepada Yeremia dari pada TUHAN, bunyinya:
7:2 "Berdirilah di pintu gerbang rumah TUHAN, serukanlah di sana
firman ini dan katakanlah: Dengarlah firman TUHAN, hai sekalian orang Yehuda
yang masuk melalui semua pintu gerbang ini untuk sujud menyembah kepada TUHAN!
7:3 Beginilah firman TUHAN semesta alam, Allah Israel: Perbaikilah
tingkah langkahmu dan perbuatanmu, maka Aku mau diam bersama-sama kamu di
tempat ini.
7:4 Janganlah percaya kepada perkataan dusta yang berbunyi: Ini bait
TUHAN, bait TUHAN, bait TUHAN,
7:5 melainkan jika kamu sungguh-sungguh memperbaiki tingkah langkahmu
dan perbuatanmu, jika kamu sungguh-sungguh melaksanakan keadilan di antara kamu
masing-masing,
7:6 tidak menindas orang asing, yatim dan janda, tidak menumpahkan darah
orang yang tak bersalah di tempat ini dan tidak mengikuti allah lain, yang
menjadi kemalanganmu sendiri,
7:7 maka Aku mau diam bersama-sama kamu di tempat ini, di tanah yang
telah Kuberikan kepada nenek moyangmu, dari dahulu kala sampai selama-lamanya.
7:8 Tetapi sesungguhnya, kamu percaya kepada perkataan dusta yang tidak
memberi faedah.
7:9 Masakan kamu mencuri, membunuh, berzinah dan bersumpah palsu,
membakar korban kepada Baal dan mengikuti allah lain yang tidak kamu kenal,
7:10 kemudian kamu datang berdiri di hadapan-Ku di rumah yang atasnya
nama-Ku diserukan, sambil berkata: Kita selamat, supaya dapat pula melakukan
segala perbuatan yang keji ini!
7:11 Sudahkah menjadi sarang penyamun di matamu rumah yang atasnya
nama-Ku diserukan ini? Kalau Aku, Aku sendiri melihat semuanya, demikianlah
firman TUHAN.
7:12 Tetapi baiklah pergi dahulu ke tempat-Ku yang di Silo itu, di mana
Aku membuat nama-Ku diam dahulu, dan lihatlah apa yang telah Kulakukan
kepadanya karena kejahatan umat-Ku Israel!
7:13 Maka sekarang, oleh karena kamu telah melakukan segala perbuatan
itu juga, demikianlah firman TUHAN, dan oleh karena kamu tidak mau
mendengarkan, sekalipun Aku berbicara kepadamu terus-menerus, dan kamu tidak
mau menjawab, sekalipun Aku berseru kepadamu,
7:14 karena itulah kepada rumah, yang atasnya nama-Ku diserukan dan yang
kamu andalkan itu, dan kepada tempat, yang telah Kuberikan kepadamu dan kepada
nenek moyangmu itu, akan Kulakukan seperti yang telah Kulakukan kepada Silo;
7:15 Aku akan melemparkan kamu dari hadapan-Ku, seperti semua saudaramu,
yakni seluruh keturunan Efraim, telah Kulemparkan."
Pasal 7 ini dalam
terang tabernakel terkena mezbah korban bakaran. Ini berbicara kepada kita
dalam pelajaran kerajaan sorga menunjuk tentang pertobatan. Kita benar-benar datang
kepada Tuhan, sujud di bawah kaki salib Joljuta, menyatakan diri untuk
bertobat.
Gereja Tuhan tanpa
mengerti rencana Allah, maka ia tidak akan memahami apa tujuan yang disebut
dalam Alkitab, apalagi dalam pembukaan rahasia Firman, menyangkut soal
pertobatan saja banyak yang tidak mengerti. Banyak orang bertobat tetapi tanpa
Yesus, tidak punya nilai, ada orang yang percaya Yesus tapi tidak bertobat. Ini
yang ada di dalam Yeremia 7 ini, percaya Tuhan, beribadah kepada Tuhan tapi
tidak bertobat dan yang menjadi penyebab adalah pemberita/ pengajar.
Jika kita lihat
di sini ada 2 golongan yang disebut pemberita :
1)
Pemberita pendusta
2)
Pemberita
yang benar
Itu juga sudah
disebutkan oleh rasul Paulus dalam Filipi 1.
Namun kita
lihat dulu benang merahnya, karena apa yang kita lihat dalam pasal 7 ini ada
benang merahnya sampai sekarang. Benang merahnya kebohongan para pemberita,
sehingga rumah Tuhan bukan lagi rumah doa tetapi rumah penyamun, sehingga benang
merahnya kalau kita tarik dalam Markus 11 Yesus membersihkan bait Allah sebab rumah
Tuhan sudah dijadikan sarang penyamun, benang merahnya berjalan terus dalam 2
Korintus 2:14-17, kemudian berakhir dalam Wahyu 13:11-18. Jadi kalau kita lihat
di sini manufernya iblis/cara iblis untuk membohongi saudara agar tidak
mencapai kegenapan rencana Allah.
Makanya jika di
dalam gereja Tuhan tidak dijelaskan, tidak dipaparkan dengan terang benderang
apa rencana Allah, maka mudah benang merah ini membelit saudara dengan
kebohongan-kebohongan para pemberita. Bapa pendusta itulah iblis. Jadi, di
dalam ibadah ada pemberita utusan iblis, ini harus kita waspadai.
2
Korintus 11:14
11:14 Hal itu tidak usah mengherankan, sebab Iblis pun menyamar sebagai
malaikat Terang.
Dan kita harus
mengerti ciri pemberita-pemberita yang berada pada jalur iblis.
Yohanes 8:44
8:44 Iblislah yang
menjadi bapamu dan kamu ingin melakukan keinginan-keinginan bapamu. Ia adalah
pembunuh manusia sejak semula dan tidak hidup dalam kebenaran, sebab di dalam
dia tidak ada kebenaran. Apabila ia berkata dusta, ia berkata atas kehendaknya
sendiri, sebab ia adalah pendusta dan bapa segala dusta.
Kita tarik benang
merahnya dari zaman Yeremia, zaman Yesus, zaman rasul Paulus dan di akhir zaman
ini di mana Wahyu 13. Jadi, kalau kita melihat kuasa kegelapan begitu licik menyelinap
memanfaatkan pemberita-pemberita di dalam bait Allah. Kelihatannya seperti
terang, makanya rasul Paulus mengatakan tidak usah heran, iblispun bisa tampil seperti
malaikat terang dan ini yang berseliweran di dalam gereja. Ketika kebenaran
Firman Allah disorot, ketika ada pelayan Tuhan yang dipakai oleh Tuhan untuk
menyorot, bukan disenangi, bahkan kadang kala kita kembali mengukur hamba Tuhan
itu dianggap menghakimi, padahal dia sampaikan isi hati Tuhan.
Tujuan Tuhan, mengapa
Yeremia disuruh berdiri di pintu gerbang?, sebab mulai dari situ startnya pemulihan,
karena di situ sudah diotak-atik oleh pemberita iblis ini, sehingga harus
dibenahi, pemulihan harus mulai dari pintu gerbang, percaya menerima Yesus
sebagai Tuhan dan Juruselamat, kemudian ada koreksi tentang mezbah korban
bakaran/ pertobatan, koreksi tentang kolam basuhan/ baptisan air.
Siapa yang
bertanggung jawab dalam hal ini? jika si A menjadi pelayan Tuhan yang mengerti
dan tanggung jawab, saya tidak akan mengatakan si A ini sombong, tidak usah
bicara-bicara. Nah ini kesalahan saudara mau sumbat mulutnya orang yang Tuhan pakai
untuk melakukan pemulihan, membenahi penyelewengan yang luar biasa yang terjadi
di rana rohani/ bait Allah. Apakah kita harus dibawa arus terus?
Kalau saya
hanya memikirkan untuk diriku, memikirkan untuk sidang jemaat, untuk apa saya
berkoar-koar, saya bukan hamba Tuhan seandainya saya sumbat mulutku dan tidak berbicara
tentang kebenaran, saya biarkan orang lain, berarti saya tidak mengasihi orang
itu.
Kalau benar
kasih Tuhan ada pada kita dan Tuhan memberi hati dan pikiran, perasaan seperti
yang ada pada diriNya, Maka kita tidak akan diam, kita akan bicara, ketika
seseorang berbicara jangan salah nilai, sebab ia bicara karena ada pikiran dan
perasaan Tuhan dalam dirinya untuk menyelamatkan dan mengerjakan pelayanan
pemulihan.
Alkitab
mengatakan pemulihan itu harus berjalan, Tuhan tetap ada di sorga sampai pemulihan
selesai baru Tuhan datang. Sekarang apakah kita tidak butuh pemulihan? apakah pemulihan
yang kita butuh hanya pemulihan tata cara ibadah, tentu tidak.
Yang kita lihat
di sini ada hal-hal yang perlu dipulihkan. Ada 10 perbuatan keji :
1.
Tidak
melaksanakan keadilan
2.
Menindas
orang asing
3.
Menindas
yatim
4.
Menindas
janda
5. Membunuh/ menumpahkan darah orang yang tak bersalah
6. Mengikuti ilah lain, yang menjadi
kemalanganmu sendiri
7. Mencuri
8. Berzinah
9. Bersumpah palsu
10. Membakar korban
kepada baal
10 perbuatan keji ini ada di dalam praktek umat
Tuhan, kemudian sipemberita tutup mata, dan selalu berbicara kita selamat, kita
selamat, ini bait Allah, sementara menggalakkan 10 perbuatan keji ini. Apakah
ini yang dikatakan dengan pertobatan? Apakah ini yang dikatakan Firman Allah
hidup di dalam kekudusan?, tidak!.
Mari kembali
kita memperhatikan bagaimana posisi Yeremia yang disuruh berdiri di pintu
gerbang. Berarti kerinduan hati Tuhan, selera Tuhan agar dasar/fondasi gereja
Tuhan itu yang harus lebih dahulu dibenahi. Ini tanggung jawab kami hamba
Tuhan.
Yeremia 25:3
25:3 "Sejak dari
tahun yang ketiga belas pemerintahan Yosia bin Amon, raja Yehuda, sampai hari
ini, jadi sudah dua puluh tiga tahun lamanya, firman TUHAN datang kepadaku dan
terus-menerus aku mengucapkannya kepadamu, tetapi kamu tidak mau
mendengarkannya.
Angka 23 tahun adalah angka suara Firman yang
terus menerus disampaikan, tapi umat Tuhan tidak mau mendengarkannya. Jika kita
sekarang bukan cuma 23 tahun, tapi sudah ratusan tahun, bahkan 2000 tahun lebih Firman ini terus menerus
diserukan. Tetapi apa yang dikatakan oleh Tuhan tentang perbuatan keji, tidak
pernah umat Tuhan lepaskan, rumah Tuhan bukan rumah doa tetapi sarang penyamun.
Jika mereka mau
dipulihkan, mereka menerima/ membuka hati jika ditunjuk kesalahan mereka, maka
otomatis janji Tuhan dalam Keluaran 25:8 dan Yeremia 3:7 akan digenapkan.
Karena di sini disebut 2 kali “Aku mau diam bersama dengan kamu”
Keluaran 25:8-9
25:8 Dan mereka harus
membuat tempat kudus bagi-Ku, supaya Aku akan diam di tengah-tengah mereka.
25:9 Menurut segala apa
yang Kutunjukkan kepadamu sebagai contoh Kemah Suci dan sebagai contoh segala
perabotannya, demikianlah harus kamu membuatnya."
Yeremia 7:3,7
7:3 Beginilah firman TUHAN semesta alam, Allah Israel: Perbaikilah
tingkah langkahmu dan perbuatanmu, maka Aku mau diam bersama-sama kamu di
tempat ini.
7:7 maka Aku mau diam bersama-sama kamu di tempat ini, di tanah
yang telah Kuberikan kepada nenek moyangmu, dari dahulu kala sampai
selama-lamanya.
Jadi, selera Tuhan
dari sejak dulu, ketika bangsa Israel keluar dari Mesir, Allah punya kerinduan
hati ingin diam bersama dengan umatNya. Manusia insani Israel dan kita sekarang
ini, Allah tawarkan diri untuk ingin diam dengan dengan kita, tetapi kerinduan
hati Tuhan ini selalu kandas, siapa yang menjadi penyebabnya? Apakah itu dari
Allah? Allah tidak pernah salah, tetapi yang menjadi penyebabnya adalah pelayan-pelayan/
imam-imam yang sudah tidak mau mendengarkan Firman Allah, mereka sudah mengajar
dengan sewenang-wenang.
Yeremia 5:31
5:31 Para nabi bernubuat
palsu dan para imam mengajar dengan sewenang-wenang, dan umat-Ku menyukai yang
demikian! Tetapi apakah yang akan kamu perbuat, apabila datang kesudahannya?
Apakah ini
tidak perlu di ekpose, diangkat keluar supaya kita bisa mengutip selera Tuhan, jangan sampai kita terjebak dengan
pemberita-pemberita model seperti ini, karena terlalu banyak orang yang
terjebak dengan pemberita-pemberita pendusta.
Yeremia benar-benar
harus berjibaku (berlawan-lawanan) dengan pemberita-pemberita ini, apakah Yeremia
cari gara-gara/ cari persoalan? Tidak, sebab Yeremia diutus oleh Tuhan untuk
mengisi selera Tuhan. Jika saudara paham dan Tuhan memberikan beban di atas
pundak saudara berarti saudara diutus untuk mengisi selera Tuhan.
Tuhan ingin memakai
Yeremia sebab sebagai seorang nabi ada Firman nubuatan dan sebagai imam ada
Firman pengajaran, untuk meluruskan apa yang salah. Ketika meluruskan apa yang
salah pasti dapat tantangan, mau tidak mau harus berjibaku. Ketika terjadi hal seperti itu bagaimana penilaian kita?
kadang kita salah memberikan penilaian “sok Yeremia, cari gara-gara, pusing
amat, mau ke neraka, ke neraka!”. Itu belum waktunya. Memang nanti Yeremia 15,
memang di dalam Filipi 1 akan ada masanya. Kita harus memahami/mengerti hal
ini, kita memihak Tuhan, harus berjibaku dengan pemberita seperti itu, saya
tidak bisa elakkan, tidak bisa diam, sebab Tuhan selalu korek terus hatiku, Dia
menaruh perasaan dan pikiran seperti itu, sehingga saya harus bersuara.
Jika kerinduan
hati Tuhan tidak terpenuhi/ tidak terkabul, maka kita bersalah. Tetapi
keyakinanku pasti terkabul/ terpenuhi, sudah ditunjuk di dalam Wahyu 21:3,
tetapi apakah saya dan saudara ada di sana? Atau kita harus kena ludah
pemberita-pemberita pendusta yang ada di bait Allah. Apakah kita biarkan ini?, saya
sebagai gembala, saya tidak akan diam, saya tidak akan biarkan jemaat kena hal
ini, supaya kita exist dalam Wahyu 21:3, semua itu akan terpenuhi.
Wahyu 21:3
21:3 Lalu aku mendengar suara yang nyaring dari takhta itu berkata:
"Lihatlah, kemah Allah ada di tengah-tengah manusia dan Ia akan diam
bersama-sama dengan mereka. Mereka akan menjadi umat-Nya dan Ia akan menjadi
Allah mereka.
Tetapi mengapa
ada kehidupan itu tidak bisa memenuhi? Sebab kena semburan ludah
pemberita-pemberita pendusta. Bayangkan beraninya berkata ini bait Allah, kita
selamat. Sehingga Allah harus memberikan contoh apa yang terjadi ratusan tahun
yang lalu, di zaman Eli, Tuhan memperlihatkan bagaimana Allah memurkai mereka, dihubungkan
dengan Silo tempatnya Eli, imam besar waktu itu yang melayani umat Israel bersama
putra-putranya.
1 Samuel 2:29-30
2:29 Mengapa engkau
memandang dengan loba kepada korban sembelihan-Ku dan korban sajian-Ku, yang
telah Kuperintahkan, dan mengapa engkau menghormati anak-anakmu lebih dari
pada-Ku, sambil kamu menggemukkan dirimu dengan bagian yang terbaik dari setiap
korban sajian umat-Ku Israel?
2:30 Sebab
itu--demikianlah firman TUHAN, Allah Israel--sesungguhnya Aku telah berjanji:
Keluargamu dan kaummu akan hidup di hadapan-Ku selamanya, tetapi
sekarang--demikianlah firman TUHAN--:Jauhlah hal itu dari pada-Ku! Sebab siapa
yang menghormati Aku, akan Kuhormati, tetapi siapa yang menghina Aku, akan
dipandang rendah.
Kalau dalam Yeremia
7, imam-imam lebih menghormati/menghargai umat daripada menghormati Tuhan, demikian
juga dengan imam Eli lebih menghormati anak-anaknya daripada Tuhan. Imam-imam
membiarkan umat dalam 10 perbuatan keji, daripada menerapkan kekudusan Tuhan. Ini
koreksi bagi saya. Imam-imam dengan mudah sekali menawarkan keselamatan, sehingga
umat Tuhan senang melakukan perbuatan yang najis atau keji. Yeremia 7:10,
Sehingga Tuhan berkata “Aku sendiri melihat semuanya”
Yeremia 7:11
7:11 Sudahkah menjadi sarang penyamun di matamu rumah yang atasnya
nama-Ku diserukan ini? Kalau Aku, Aku sendiri melihat semuanya,
demikianlah firman TUHAN.
Allah
mendeteksi, Allah memahami sedalam-dalamnya apa yang terjadi sekarang ini. Allah
tidak diam, Allah tidak biarkan umatNya diciduk, dirampok oleh iblis, itu
sebabnya ada hamba-hamba Tuhan spesial yang Allah utus untuk memberantas
persoalan ini. Saya katakan kepada rekan-rekan hamba Tuhan, jika benar anda
adalah utusan sorga, maka siap untuk memberantas ini, sekalipun beresiko, demi
terwujudnya rencana Allah yang besar. Jika, kita lihat di atas permukaan gereja
Tuhan sekarang persis seperti ini, bahkan akan memuncak dalam Wahyu 13. Apa
yang menjadi motivasi mereka? yaitu persoalan makan minum, karena rumah doa sudah
menjadi sarang penyamun, sudah dijadikan tempat jual beli. Dan itu dikuasai
oleh antikrist nanti (Wahyu 13). Jadi, Allah ingin memutuskan benang merah ini
dari kehidupan kekristenan kita, dari pelayanan hamba Tuhan, agar mengarahkan
umat Tuhan kepada sasaran yang jelas, Wahyu 12, 19, 21. Oleh sebab itu kita
perhatikan baik-baik karena kita yang hidup di akhir zaman ini banyak tantangan
yang mengerikan.
Markus 11:15-17,11
11:15 Lalu tibalah Yesus
dan murid-murid-Nya di Yerusalem. Sesudah Yesus masuk ke Bait Allah, mulailah
Ia mengusir orang-orang yang berjual beli di halaman Bait Allah.
Meja-meja penukar uang dan bangku-bangku pedagang merpati dibalikkan-Nya,
11:16 dan Ia tidak
memperbolehkan orang membawa barang-barang melintasi halaman Bait Allah.
11:17 Lalu Ia mengajar
mereka, kata-Nya: "Bukankah ada tertulis: Rumah-Ku akan disebut rumah doa
bagi segala bangsa? Tetapi kamu ini telah menjadikannya sarang penyamun!"
11:11 Sesampainya di
Yerusalem Ia masuk ke Bait Allah. Di sana Ia meninjau semuanya, tetapi sebab
hari sudah hampir malam Ia keluar ke Betania bersama dengan kedua belas
murid-Nya.
Rumah doa
menjadi tempat jual beli = sarang penyamun berarti kekerasan, kelaliman ada di
dalamnya.
Yesaya 56:7
56:7 mereka akan Kubawa ke gunung-Ku yang kudus dan akan Kuberi kesukaan
di rumah doa-Ku. Aku akan berkenan kepada korban-korban bakaran dan korban-korban
sembelihan mereka yang dipersembahkan di atas mezbah-Ku, sebab rumah-Ku akan
disebut rumah doa bagi segala bangsa.
Sebelum Yesus
mengobrak-abrik orang yang jual beli ini, Yesus menyelidik lebih dahulu, dan
apa yang Ia selidik itu yang ditindaki besok. Perbandingannya dalam Yeremia
7:11b Yesus sendiri yang melihat semuanya, karena Ia sudah selidik.
Kalau pikiran
manusia kita untuk apa, pusing amat!, Tetapi Tuhan ingin agar umatNya bersama dengan
Dia jadi satu. Jangan kita empang, kita harus sambut kerinduan hati Tuhan, kita
rela ditunjuk kesalahan kita, rela dibersihkan, rela dikoreksi kesalahan kita.
Jangan kalau
dikoreksi malah kita bilang ah GU. Jangan kita menghambat selera Tuhan yang
ingin diam bersama dengan kita, oleh karena tidak mau dibersihkan, dikoreksi,
malah kita marah dan mengomentari salah. Jadi, apa sebenarnya panggilan Tuhan
dalam diriku?, dalam diri saudara?, apa sebenarnya tujuan Tuhan menebus kita?
kemudian kita tidak mau dibenahi, ditunjuk kesalahan, padahal Tuhan cinta saya
dan saudara supaya Ia diam bersama dengan kita. Izinkan tangan Tuhan lewat
pelayanan hamba Allah untuk membenahi mulai dari dasar percaya kita kepada
Tuhan, kemudian pertobatan kita, baptisan air dikoreksi, karena itu adalah landasan
untuk landingnya pesawat, landasan untuk berdirinya bait Allah.
Tuhan katakan
coba lihat apa yang Allah buat di Silo dan yang terjadi dalam Yeremia 7, sampai
Tuhan katakan Eli lebih menghormati anaknya dari pada Tuhan, ini juga
pergulatan pergumulan saya. Jangan sampai 10 butir kekejian ini tidak
dibersihkan dari diri kita, maka Allah tetap menjauh dari kehidupan itu dan orang
itu tidak mungkin diam bersama dengan Tuhan.
Kita kembali
pada 10 butir perbuatan keji, Rabu lalu kita sudah pelajari sampai point 5:
7:6 tidak menindas orang asing, yatim dan janda, tidak menumpahkan darah
orang yang tak bersalah di tempat ini dan tidak
mengikuti allah lain, yang menjadi kemalanganmu sendiri,
6. Mengikuti ilah lain, yang menjadi
kemalanganmu sendiri.
Jika
ini dihubungkan dengan Ulangan 32:12, di mana Tuhan berkata Aku sendiri yang
membawa kamu, tidak ada yang menolong.
Tidak
mengikut ilah lain, berarti gereja Tuhan benar-benar bersandar pada satu
pribadi itulah Tuhan Yesus kekasih kita, sehingga tidak mencari pertolongan dari tempat yang lain. Karena
jika mencari pertolongan kepada ilah lain itu menjadi kemalanganmu sendiri.
Ulangan 32:12
32:12 demikianlah TUHAN
sendiri menuntun dia, dan tidak ada allah asing menyertai dia.
Jika
Tuhan sendiri yang menuntun kita, berarti harus ada keyakinan kepercayaan kita pada
Tuhan bahwa sudah cukup Dia pasti menolong kita, bahkan lebih dari itu, mengapa
harus mencari ilah lain?. Kadang kita tidak sadar menghadirkan ilah lain di
dalam nikah/ rumah tangga. Entahkah ilah lain dalam bentuk kecantikan, rupawan,
intelektual, ekonominya luar biasa, sehingga mengabaikan Tuhan, mendewakan
lengan kita dan akhirnya ditiup oleh angin, sehingga hancur, karena mendewakan
kekuatan.
Habakuk 1:11
1:11 Maka berlarilah
mereka, seperti angin dan bergerak terus; demikianlah mereka bersalah dengan
mendewakan kekuatannya.
Bersandarlah
kepada Tuhan 100 %, Tuhan tidak pernah berdusta. Seperti pendusta-pendusta
dalam Yeremia 7 karena mereka digenggam oleh iblis. Ini yang kita jaga akhir
zaman ini, gereja Tuhan sudah dekat finish, kesempurnaan sudah dekat. Sudah
dari sekarang kita lepaskan jika ada sandaran-sandaran yang lain. Banyak dalam
dunia kristen sandaran-sandaran yang lain, seperti dalam Amsal mengatakan: ada
orang yang bersandar pada akalnya, kekayaannya, pikirnya itu akan menjamin, ternyata
ketika hari malang itu tiba buyar semua. Tapi kalau bersandar pada Tuhan,
ketika malapetaka datang, Dia rangkul saudara. Seperti penglihatan seorang
pejalan kaki, mereka berjalan berdua ada 4 bekas telapak kaki, tapi begitu
berjalan di tempat yang tidak bagus, ia lihat mengapa cuma 2 telapak kaki, ia
bertanya kepada Tuhan, mengapa tadi ada 4 telapak kaki, kemudian di sini tinggal
2, Tuhan menjawab ketika kita berjalan bersama, di saat perjalanan itu
menyusahkan engkau, Aku menggendong engkau tinggal telapak kakiKu yang ada. Dia
berterima kasih kepada Tuhan. Itu orang yang bersandar dan berharap kepada
Tuhan. Kita mohon agar Tuhan memberi kekuatan ajaib untuk menolong saya dan
saudara.
Jika
kita mengikuti ilah lain hasilnya kemalangan. Saya mau tanya jujur kepada saudara
apakah saudara suka kemalangan atau berkat? Tidak ada orang yang suka
kemalangan, sebab itu tinggalkan sandaran-sandaran yang lain. Betapa indahnya
jika kita bersandar pada Tuhan dan Tuhan sudah siap Dia tidak merasa keberatan,
Dia tidak merasa kita menyusahkan, jika kita bersandar kepadaNya.
7. Mencuri
8. Bersumpah palsu
Mencuri
di rumah Tuhan kemudian disebut selamat, ini butir yang ke tujuh yang disebut
oleh Tuhan kekejian, tetapi dihalalkan oleh sipemberita-pemberita dusta, sebab
mereka adalah kaki tangannya iblis. Jika hal ini disampaikan dalam kehidupan
kita gereja Tuhan demi pemulihan supaya kita dipulihkan dari penyelewengan,
kadang kala kita tidak rela hati menerima jika disebut pencuri. Padahal Allah
datang dengan gulungan kitab yang terbang, ukurannya 20x10 hasta, arahnya ke
rumah sipencuri dan orang yang bersumpah palsu, makanya pencuri ini ada
hubungannya dengan sumpah palsu.
Zakharia 5:1-4
5:1 Aku
melayangkan mataku pula, maka aku melihat: tampak sebuah gulungan kitab yang
terbang.
5:2 Berkatalah
ia kepadaku: "Apa yang engkau lihat?" Jawabku: "Aku melihat
sebuah gulungan kitab yang terbang; panjangnya dua puluh hasta dan lebarnya
sepuluh hasta."
5:3 Lalu ia
berkata kepadaku: "Inilah sumpah serapah yang keluar menimpa seluruh
negeri; sebab menurut sumpah serapah itu setiap pencuri di sini masih bebas
dari hukuman, dan setiap orang yang bersumpah palsu di sini juga masih bebas
dari hukuman.
5:4 Aku telah menyuruhnya keluar, demikianlah firman
TUHAN semesta alam, supaya itu masuk ke dalam rumah pencuri dan ke dalam rumah orang yang bersumpah palsu demi
nama-Ku, dan supaya itu bermalam di dalam rumah mereka dan memusnahkannya, baik
kayunya maupun batu-batunya."
Gulungan
kitab panjang 20 hasta dan lebar 10 hasta = ruangan suci. Jadi kita harus
hati-hati, kita yang ada di wilayah penggembalaan ini jangan sampai ada roh
pencuri dan sumpah palsu. Ada kutuk sementara terbang, makanya perhatikan
baik-baik, jangan sampai jemaat kena kemalangan, ditimpa kutuk.
Itu
sebabnya penyelewengan itu harus dibersihkan. Saya tidak akan mengatakan
selamat, selamat, sementara kehidupan itu pencuri dan saksi dusta.
Kayu dan
batu akan dibakar habis. Siapa yang jadi kayu, siapa yang jadi batu? Jika roh pencuri
ini dipelihara oleh ayah (kayu) dan ibu (batu), akhirnya nikah itu hancur
terbakar habis.
Yeremia 2:27
2:27 yang berkata kepada
sepotong kayu: Engkaulah bapaku! dan kepada batu: Engkaulah yang melahirkan
aku! Sungguh, mereka membelakangi Aku dan tidak menghadapkan mukanya kepada-Ku,
tetapi pada waktu mereka ditimpa malapetaka mereka berkata: Bangkitlah
menyelamatkan kami!
Hosea 14:5
14:5 Aku akan memulihkan
mereka dari penyelewengan, Aku akan mengasihi mereka dengan sukarela, sebab
murka-Ku telah surut dari pada mereka.
Jika
di sini masih ada orang yang memelihara roh pencuri dan sumpah palsu, jangan saudara
salahkan jika mengalami hidup dalam kemalangan, itu bodoh sendiri. Makanya
Tuhan katakan kepada orang Israel, biarlah kamu bersandar kepada Tuhan.
Alkitab
mengatakan jangan mencuri, tapi setelah mendapat berkat tidak tahu
mengembalikan perpuluhan/ mencuri milik Tuhan. Kita harus tahu bagaimana arah penggunaan
berkat. Dalam hal ini kita menjaga kesucian dalam hal keuangan (berkat-berkat
jasmani).
Matius 24:43
24:43 Tetapi ketahuilah ini:
Jika tuan rumah tahu pada waktu mana pada malam hari pencuri akan datang,
sudahlah pasti ia berjaga-jaga, dan tidak akan membiarkan rumahnya dibongkar.
Pencuri
di sini ada hubungannya dengan rumah dibongkar, nikah jadi kacau balau. Kita
harus jujur untuk mengelurkan perpuluhan.
Jika
hasil pekerjaan suami diserahkan kepada istri, maka istri harus keluarkan
perpuluhan dengan jujur, jangan tunggu nikahmu hancur/ terbongkar, akhirnya
berkelahi, bukan karena hasutan siapa-siapa akhirnya Allah izinkan terjadi.
Koreksi karena ada pencuri, rumah dibongkar, kayu dan batu terbakar. Ini yang
tidak disadari oleh umat Tuhan, masih saja kepala batu, keras hati, bagaimana
Tuhan mau diam dengan orang seperti itu? Padahal kerinduan hati Tuhan mau diam
bersama dengan kita.
Jangan
saudara bersandar pada logika, saudara berpikir saya akan rugi, justru tidak
akan rugi jika mengembalikan milik Tuhan, sebab Allah bukan pendusta, hanya
iblis yang pembohong.itu sebabnya mengapa orang kristen berat sekali hidupnya.
Pencuri
dan sumpah palsu ini adalah kelompok yang menjadi sponsor penyaliban Yesus.
orang yang mencuri = Yudas Iskariot. Jika kita tidak berhenti mencuri dan
sumpah palsu = tiap hari kita salibkan Yesus. Mengapa mencuri? karena berpikir,
nanti tidak cukup beli sampo, royco, dsb, sehingga tidak kembalikan milik Tuhan.
Jangan saudara berpikir salah soal ini, berubahlah, renungkan Firman Allah,
yakin sungguh pasti benar, Tuhan tidak pernah salah.
Matius 26:59-60
26:59 Imam-imam kepala,
malah seluruh Mahkamah Agama mencari kesaksian palsu terhadap Yesus, supaya Ia
dapat dihukum mati,
26:60 tetapi mereka tidak
memperolehnya, walaupun tampil banyak saksi dusta. Tetapi akhirnya tampillah
dua orang,
9. Berzinah
Kalau bicara soal perzinahan tidak hanya semata-mata karena ada penyelewengan
antara suami dan istri. Sesungguhnya
jujur kita semua jika ada keinginan muncul dalam hati, itu sudah berzinah,
kecuali anak-anak kecil tidak melakukan perzinahan.
Matius 5:27-28
5:27 Kamu telah mendengar firman: Jangan berzinah.
5:28 Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang
memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam
hatinya.
Memandang serta menginginkan sudah berzinah apalagi kalau melakukan.
Maka utama kami hamba-hamba Tuhan, pdt. In Juwono mengatakan konsekuensi hamba
Tuhan sebagai pemberita kabar mempelai adalah nikah.
Berzinah ada hubungannya dengan mata. Indera mata harus dibersihkan.
Maka ketika Roh Kudus turun, telinga dan mata ditangkap oleh sorga, untuk masuk
dalam nikah yang rohani, pandangan kita lebih dahulu harus dibersihkan.
Jadi, roh perzinahan ini lebih marak hari-hari terakhir ini lewat
tontonan-tontonan najis di hp, dll. Kalau kita tidak antisipasi indera mata
kita dengan Firman pengajaran, maka habislah kita.
10. Membakar korban kepada Baal dan mengikuti ilah lain.
Baal
artinya tuan/ pemilik. Jika kita menyadari bahwa kita adalah milikNya Tuhan
yang telah dibeli dengan harga yang mahal di Joljuta, maka jangan pindah tangan
kepada baal, jangan ada pemilik yang lain. Apa gerangan yang akan terjadi di
dalam kehidupan seperti itu. Coba renungkan betapa besar upaya Tuhan di Joljuta
untuk menjadikan kita milikNya. Katakan “Tuhan aku adalah milikMu”.
Jika kita merasa sebagai milikNya
Tuhan, maka kita tidak akan sewenang-wenang dan tidak jatuh pada pemilik yang
lain. Dan supaya kita didorong oleh Tuhan masuk dalam pembangunan tubuh Kristus
dan Tuhan diam bersama dengan kita.
Jika kita sudah melakukan salah
satu dari 10 perbuatan keji ini, mari kita terima pemulihan dari Tuhan, rela
ditunjuk kesalahan kita. Kitab yang dinafasi oleh Tuhan sangat berfaedah.
2 Timotius 3:16
3:16 Segala tulisan yang
diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan,
untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.
10 perbuatan
keji ini yang dihadang oleh Yeremia lewat Firman pengajaran dan Firman
nubuatan. Hal itu demi pemulihan terjadi di tengah-tengah Israel.
Ada benang
putih yang menuju pada Wahyu 19, di mana kelak saya dan saudara berada.
Mazmur 78:60
78:60 Ia membuang
kediaman-Nya di Silo kemah yang didiami-Nya di antara manusia;
Bukan berarti
tabernakel itu dibuang, tapi suasananya, orang-orangnya yang di dalam yang
dibuang.
Contoh orang
yang dibuang, yang juga masih keluarga dari imam Eli yaitu Abyatar, itu adalah
imam yang terakhir yang dibuang oleh Tuhan, Tuhan pecat. Jadi, pelayan-pelayan
yang model seperti ini satu saat akan dipecat oleh Tuhan, jangan sampai terjadi
pada kami hamba-hamba Tuhan.
1 Raja-raja 2:27, 26
2:27 Lalu Salomo memecat
Abyatar dari jabatannya sebagai imam TUHAN. Dengan demikian Salomo memenuhi
firman TUHAN yang telah dikatakan-Nya di Silo mengenai keluarga Eli.
2:26 Dan kepada imam
Abyatar raja berkata: "Pergilah ke Anatot, ke tanah milikmu, sebab engkau
patut dihukum mati, tetapi pada hari ini aku tidak akan membunuh engkau, oleh
karena engkau telah mengangkat tabut Tuhan ALLAH di depan Daud, ayahku, dan
oleh karena engkau telah turut menderita dalam segala sengsara yang diderita
ayahku."
Kalau saya baca ini, saya ngeri, Tuhan jangan
pecat saya, saya mau melayaniMu sampai garis akhir, saya tidak mau terjadi
seperti ini. Justru saat-saat terakhir di mana kemuliaan kerajaan Israel lagi mencuat,
Abyatar dipecat dari jabatannya, ini menubuatkan saat-saat kemuliaan gereja
Tuhan akan ditampilkan ada hamba-hamba Tuhan dipecat.
Bilangan 15:31
15:31 sebab ia telah memandang hina terhadap firman TUHAN dan merombak
perintah-Nya; pastilah orang itu dilenyapkan, kesalahannya akan tertimpa
atasnya."
Tidak enak jika dipecat, kalau saudara kerja di
satu pabrik kemudian di PHK, sehingga pikir istri anak bagaimana. Tetapi di
sini sorga yang pecat.
Abyatar di suruh ke Anatot, berarti satu negeri
dengan Yeremia. Tapi ada hamba Tuhan yang dipecat di situ dan ada hamba Tuhan
yang eksist. Ini buat kami hamba-hamba Tuhan, agar Tuhan tolong jangan sampai
kami tampil berperangai seperti imam-imam dan nabi-nabi yang menghalalkan 10
perbuatan keji.
Di dalam perjalanan hidup kita menjelang garis
finish jika tidak ada Firman menyorot kita, maka gawat kita, sebab pemberita-pemberita
seperti di zaman Yeremia ini banyak sekali.
Ternyata di Silo tidak ada lagi penghormatan
akan Tuhan. Setelah Abyatar dipecat, kemudian dari keluarga imam Eli, tujuan pelayanannya
hanya mencari sekeping uang perak dan sekerat roti berarti pelayanan yang tidak
utuh, tidak bisa mencapai pada kesempurnaan.
1 Samuel 2:29-30
2:29 Mengapa engkau
memandang dengan loba kepada korban sembelihan-Ku dan korban sajian-Ku, yang
telah Kuperintahkan, dan mengapa engkau menghormati anak-anakmu lebih dari pada-Ku,
sambil kamu menggemukkan dirimu dengan bagian yang terbaik dari setiap korban
sajian umat-Ku Israel?
2:30 Sebab
itu--demikianlah firman TUHAN, Allah Israel--sesungguhnya Aku telah berjanji:
Keluargamu dan kaummu akan hidup di hadapan-Ku selamanya, tetapi
sekarang--demikianlah firman TUHAN--:Jauhlah hal itu dari pada-Ku! Sebab siapa
yang menghormati Aku, akan Kuhormati, tetapi siapa yang menghina Aku, akan
dipandang rendah.
Melihat Yeremia
sama dengan melihat Firman pengajaran (imam) dan melihat Firman nubuatan
(nabi), sehingga mata kita teratasi untuk memandang kenajisan. Dan Yesus datang
diam bersama-sama dengan kita.
Tuhan memberkati.
GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 085241270477
Email: imamat_raja@yahoo.com
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar