Salam sejahtera di dalam Kasih Tuhan
Yesus Kristus.
Dalam terang Tabernakel Yeremia pasal
7 ini terkena Mezbah Korban Bakaran.
Yeremia 7:1-15
7:1 Firman yang datang kepada Yeremia dari pada TUHAN,
bunyinya:
7:2 "Berdirilah di pintu gerbang rumah
TUHAN, serukanlah di sana firman ini dan katakanlah: Dengarlah firman TUHAN,
hai sekalian orang Yehuda yang masuk melalui semua pintu gerbang ini untuk
sujud menyembah kepada TUHAN!
7:3 Beginilah firman TUHAN semesta alam, Allah Israel:
Perbaikilah tingkah langkahmu dan perbuatanmu, maka Aku mau diam bersama-sama
kamu di tempat ini.
7:4 Janganlah percaya kepada perkataan dusta yang
berbunyi: Ini bait TUHAN, bait TUHAN, bait TUHAN,
7:5 melainkan jika kamu sungguh-sungguh memperbaiki
tingkah langkahmu dan perbuatanmu, jika kamu sungguh-sungguh melaksanakan
keadilan di antara kamu masing-masing,
7:6 tidak menindas orang asing, yatim dan janda, tidak
menumpahkan darah orang yang tak bersalah di tempat ini dan tidak mengikuti
allah lain, yang menjadi kemalanganmu sendiri,
7:7 maka Aku mau diam bersama-sama kamu di tempat ini,
di tanah yang telah Kuberikan kepada nenek moyangmu, dari dahulu kala sampai
selama-lamanya.
7:8 Tetapi sesungguhnya, kamu percaya kepada perkataan
dusta yang tidak memberi faedah.
7:9 Masakan kamu mencuri, membunuh, berzinah dan
bersumpah palsu, membakar korban kepada Baal dan mengikuti allah lain yang
tidak kamu kenal,
7:10 kemudian kamu datang berdiri di hadapan-Ku di
rumah yang atasnya nama-Ku diserukan, sambil berkata: Kita selamat, supaya
dapat pula melakukan segala perbuatan yang keji ini!
7:11 Sudahkah menjadi sarang penyamun di matamu rumah
yang atasnya nama-Ku diserukan ini? Kalau Aku, Aku sendiri melihat semuanya,
demikianlah firman TUHAN.
7:12 Tetapi baiklah pergi dahulu ke tempat-Ku yang di
Silo itu, di mana Aku membuat nama-Ku diam dahulu, dan lihatlah apa yang telah
Kulakukan kepadanya karena kejahatan umat-Ku Israel!
7:13 Maka sekarang, oleh karena kamu telah melakukan
segala perbuatan itu juga, demikianlah firman TUHAN, dan oleh karena kamu tidak
mau mendengarkan, sekalipun Aku berbicara kepadamu terus-menerus, dan kamu
tidak mau menjawab, sekalipun Aku berseru kepadamu,
7:14 karena itulah kepada rumah, yang atasnya nama-Ku
diserukan dan yang kamu andalkan itu, dan kepada tempat, yang telah Kuberikan
kepadamu dan kepada nenek moyangmu itu, akan Kulakukan seperti yang telah
Kulakukan kepada Silo;
7:15 Aku akan melemparkan kamu dari hadapan-Ku,
seperti semua saudaramu, yakni seluruh keturunan Efraim, telah
Kulemparkan."
Ini
adalah lawatan Tuhan kepada bangsa Israel khususnya Yehuda lewat pelayanan
Yeremia. Dikatakan dalam ayat 1, hamba Tuhan ini lebih dahulu dibekali Firman
Tuhan sebelum dia berdiri di pintu gerbang untuk berhadapan dengan orang-orang
yang datang beribadah. Bekal yang diberikan Tuhan kepada Yeremia adalah
memperlihatkan sekilas keadaan orang-orang Yehuda atau umat Tuhan, yang datang
beribadah yang didustai oleh imam-imam, dibohongi
oleh nabi-nabi. Mereka sudah terbiasa dengan ini. Jadi keadaan ini sudah
menahun, sudah berlarut-larut. Jadi umat Tuhan sudah biasa mendengar “ini Bait
Allah” untuk kita sekarang “kita tubuh Kristus, kita pasti selamat”. Sementara
perbuatan mereka bertentangan dengan isi yang mereka ucapkan. Jika dulu di
zaman Yeremia dan Yehezkiel ada yang seperti ini, maka rohnya lebih hebat
hari-hari terakhir ini.
Lewat
pelajaran nabi Yeremia ini kita diberi Tuhan kesempatan untuk melihat bagaimana
dan di mana kita berada sekarang ini. Agar kita tidak memposisikan diri atau
mengkondisikan diri lewat bentuk-bentuk pelayanan yang sifatnya pembohongan,
pendustaan.
Apa
yang terjadi dalam kitab Yeremia ini sudah berlarut-larut, berarti mereka sudah
termakan dengan bohong. Umat Tuhan sudah termakan oleh dusta dari
pelayanan-pelayan. Setiap mereka beribadah mereka mendapat asupan-asupan dari
para pendusta dan mereka enjoy dengan
itu. Ini yang berat untuk dibongkar. Mereka sudah terbuai dengan cara itu dan
harus dirubah lalu ditunjukkan bahwa itu salah, belum tentu mereka bisa menerima,
itu beresiko. Hamba Tuhan yang dipakai untuk menegur ini lebih dahulu dibekali
Tuhan dengan Firman.
Yeremia 7:1
7:1 Firman yang datang kepada Yeremia dari pada TUHAN,
bunyinya:
Berarti
Yeremia mendapat penyataan Tuhan. Jika hamba Tuhan seringkali bicara tentang
penyataan Tuhan, bukan diterima dengan tulus hati, malah kadang ditanggapi
dengan miring. Padahal ini mengandung tujuan untuk menegur. Harus ada kekuatan
untuk memberikan teguran, lebih dahulu diberikan penyataan Tuhan. Ada warna
atau nuansa bahwa Tuhan membekali hamba Tuhan itu dengan penyataan, ini
menyangkut untuk menegur yang salah.
Jika
rasul Paulus tidak ada penyataan Tuhan, dia akan mati konyol berhadapan dengan
Petrus karena Petrus pasti akan mengamuk. Tetapi walaupun dia hamba Tuhan
kemarin, menghadapi hamba Tuhan senior, karena dia ada penyataan Tuhan maka
hamba Tuhan senior bertekuk lutut menyadari. Ini bekal awal.
Bukan
berarti mulus-mulus. Menghadapi hamba Tuhan seperti Petrus dia bisa menerima.
Tetapi belum tentu pelayan yang lain seperti Petrus juga bisa menerima. Makanya siapapun yang
Tuhan percayakan memiliki mata yang nyelimet, mata yang melihat hal-hal yang
bisa membahayakan seseorang kemudian dia sampaikan, syukur kalau diterima. Bisa
berbalik menjadi perlawanan.
Jika
kesalahan orang itu diberitahu, kalau dia bisa diterima maka dia akan segera
mengambil domba. Berarti dia langsung bersekutu dengan Korban Kristus, itu
bukti orang yang menerima.
Imamat 4:23
4:23 maka jikalau dosa yang telah diperbuatnya itu
diberitahukan kepadanya, haruslah ia membawa sebagai persembahannya seekor
kambing jantan yang tidak bercela.
Dia
membawa seekor kambing jantan berarti dia segera berdamai dengan Allah Bapa Sorgawi
lewat Korban Kristus.
Kalau
kita membaca daftar yang ada dalam Yeremia pasal 7 ada 10 masalah yang mereka miliki. Mengaku orang percaya
tetapi karakternya bukan karakter orang percaya. Makanya Yeremia lebih dahulu,
Paulus juga harus dibekali. Supaya diterima atau tidak diterima kami tidak
kurang hati. Jika diterima syukur, jika tidak diterima puji Tuhan, kepercayaan Tuhan
kepadanya tidak kurang sedikitpun.
Kalau
melihat Yeremia pasal 7, jika kita yang meninggalkan Tuhan, Tuhan tidak rugi.
Tetapi kalau Tuhan yang meninggalkan kita maka hancurlah kita. Di sini ada
ancaman Tuhan bahwa Tuhan akan melempar mereka. Seharusnya bukan diri kita yang dilempar, tetapi dosa dari
diri kita.
Mikha 7:19
7:19 Biarlah Ia kembali menyayangi kita, menghapuskan
kesalahan-kesalahan kita dan melemparkan segala dosa kita ke dalam tubir-tubir
laut.
Yesaya 38:17
38:17 Sesungguhnya, penderitaan yang pahit menjadi
keselamatan bagiku; Engkaulah yang mencegah jiwaku dari lobang kebinasaan.
Sebab Engkau telah melemparkan segala dosaku jauh dari hadapan-Mu.
Yang
harus dilempar (dibuang) adalah
dosa supaya jangan diri kita
dilempar. Ada 10 daftar dalam kitab Yeremia yang harus dilempar, harus
dipisahkan dari kita supaya kita tidak dilempar oleh Tuhan tetapi dosa
kesalahan itu yang harus dibuang lewat
teguran Tuhan melalui nabi Yeremia.
Menegor
itu harus dibekali dengan penyataan Tuhan. II Timotius 4:3-4 sebab ini menjadi wabah rohani akhir
zaman, ini bencana rohani akhir zaman. Jadi bukan cuma zaman Yeremia, sekarang justru lebih
mekar.
II Timtoius 4:3-4
4:3 Karena akan datang waktunya, orang tidak dapat
lagi menerima ajaran sehat, tetapi mereka akan mengumpulkan guru-guru menurut
kehendaknya untuk memuaskan keinginan telinganya.
4:4 Mereka akan memalingkan telinganya dari kebenaran
dan membukanya bagi dongeng.
Menegur
itu lebih dahulu dibekali dengan penyataan Tuhan.
II Timotius 4:1
4:1 Di hadapan Allah dan Kristus Yesus yang akan
menghakimi orang yang hidup dan yang mati, aku berpesan dengan sungguh-sungguh
kepadamu demi penyataan-Nya dan demi Kerajaan-Nya:
Demi
penyataan dan demi kerajaanNya berarti hamba Tuhan itu paham pintu gerbang,
mezbah korban bakaran, bejana pembasuhan, sampai ruangan maha suci. Itu
kerajaan Allah, itu harus menjadi bekal kami hamba Tuhan dan ada penyataan. Makanya
kami hamba Tuhan harus mahir tentang Tabernakel, harus paham betul. Jangan
sampai ketika dikonfrontir di luar malah kalah. Karena tidak sedikit
orang-orang yang katanya jebolan pendidikan yang labelnya Tabernakel tetapi
ketika berada di luar, dia malah terjungkir ketika berhadapan ajaran lain. Bukan
cuma muridnya, bahkan gurunya ikut tumbang. Ini bencana rohani akhir zaman ini.
Makanya sebagai hamba Tuhan saya berseru kepada Tuhan “lengkapi saya dengan dua
faktor ini”.
Sekitar
tahun 1985 Tuhan memberikan kepastian. Ketika berdoa bersama dengan opa oma
dari panti werda Tuhan berbicara “umatKu membutuhkan pola ibadah yang benar
agar mereka terhindar dari kekacauan ibadah akhir zaman. Pola ibadah yang benar
itulah kerajaan Allah, itulah Tabernakel.
II Timotius 4:2
4:2 Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak
baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasihatilah dengan
segala kesabaran dan pengajaran.
Yeremia
harus menyatakan apa yang salah. Makanya dia berdiri di pintu gerbang
berhadapan dengan orang yang mau datang beribadah. Tuhan perintahkan dia
berdiri di pintu gerbang dan mengatakan sesuai perintah Tuhan.
Zaman
Yeremia itu 600an tahun sebelum Yesus. Dan ayat dalam II Timotius ini sekitar
50 tahun sesudah Yesus. Apalagi keadaan sekarang, lebih hebat dari dulu. II
Timotius 4:3-4 itulah masalah yang dihadapi oleh gereja Tuhan akhir zaman, ayat
itu mengisi Yeremia pasal 7.
II Timotius 4:3-4
4:3 Karena akan datang waktunya, orang tidak dapat
lagi menerima ajaran sehat, tetapi mereka akan mengumpulkan guru-guru menurut
kehendaknya untuk memuaskan keinginan telinganya.
4:4 Mereka akan memalingkan telinganya dari kebenaran
dan membukanya bagi dongeng.
Dulu ajaran
sehat sudah tidak mereka terima, kemudian Tuhan koreksi karena mereka sudah
terlalu manja dengan keselamatan murahan. Orang senang mendengar kalau menerima
keselamatan dengan murahan. Tetapi kalau keselamatan dengan membayar harga,
tunggu dulu.
II Timotius 4:5
4:5 Tetapi kuasailah dirimu dalam segala hal, sabarlah
menderita, lakukanlah pekerjaan pemberita Injil dan tunaikanlah tugas
pelayananmu!
Kasihan
hamba Tuhan selalu disuruh sabar menghadapi terjangan yang begitu berat dari pihak
orang yang senang dengan dongeng, senang dengan ajaran yang tidak sehat. Kalau
ini sudah terpatri dalam hati seseorang, sulit untuk dikeluarkan. Jika
dikeluarkan dia mengamuk. Inilah suasana yang hamba Tuhan
hadapi akhir zaman ini.
Jadi
Yeremia disuruh oleh Tuhan untuk berdiri di depan pintu gerbang rumah Tuhan di
mana umat Tuhan akan masuk beribadah, kemudian Yeremia berkhotbah di depan pintu
gerbang. Padahal ada
imam yang mau berkhotbah di situ. Tetapi Yeremia secara khusus diutus dari
sorga untuk berdiri di situ. Yeremia juga imam dan dia juga nabi, tetapi bukan
dia sebenarnya yang bertugas waktu itu. Karena pada hakekatnya orang Israel
sudah dibagi dalam bentuk rombongan, bulan ini rombongan ini yang melayani.
Sama seperti dalam Lukas pasal 1, waktu itu dari rombongan Abia dan Zakharialah
orangnya yang melayani.
Sementara
yang mau melayani itu masuk, Yeremia hadang di situ. Bukan orang biasa yang
akan memegang khadim dan khatib.
Mikha 3:11
3:11 Para kepalanya memutuskan hukum karena suap, dan
para imamnya memberi pengajaran karena bayaran, para nabinya menenung karena
uang, padahal mereka bersandar kepada TUHAN dengan berkata: "Bukankah
TUHAN ada di tengah-tengah kita! Tidak akan datang malapetaka menimpa
kita!"
Yeremia
berhadapan dengan orang-orang seperti ini. Saya merenungkan dan membayangkan
bagaimana Yeremia harus berhadapan dengan rombongan besar bersama pemimpin ibadah sedangkan Yeremia sendiri.
Coba saudara renungkan. Saudara bayangkan apa yang akan terjadi, itu zaman
Yeremia. Zaman sekarang sudah kita lihat dalam II Timotius tadi dan saudara
bisa lihat dalam:
II Korintus 2:14-17
2:14 Tetapi syukur bagi Allah, yang dalam Kristus
selalu membawa kami di jalan kemenangan-Nya. Dengan perantaraan kami Ia
menyebarkan keharuman pengenalan akan Dia di mana-mana.
2:15 Sebab bagi Allah kami adalah bau yang harum dari
Kristus di tengah-tengah mereka yang diselamatkan dan di antara mereka yang
binasa.
2:16 Bagi yang terakhir kami adalah bau kematian yang
mematikan dan bagi yang pertama bau kehidupan yang menghidupkan. Tetapi
siapakah yang sanggup menunaikan tugas yang demikian?
2:17 Sebab kami tidak sama dengan banyak orang lain
yang mencari keuntungan dari firman Allah. Sebaliknya dalam Kristus kami
berbicara sebagaimana mestinya dengan maksud-maksud murni atas perintah Allah
dan di hadapan-Nya.
Filipi 3:18-19
3:18 Karena, seperti yang telah kerap kali kukatakan
kepadamu, dan yang kunyatakan pula sekarang sambil menangis, banyak orang yang
hidup sebagai seteru salib Kristus.
Roma 16:17-18
16:17 Tetapi aku menasihatkan kamu, saudara-saudara,
supaya kamu waspada terhadap mereka, yang bertentangan dengan pengajaran yang
telah kamu terima, menimbulkan perpecahan dan godaan. Sebab itu hindarilah mereka!
16:18 Sebab orang-orang demikian tidak melayani
Kristus, Tuhan kita, tetapi melayani perut mereka sendiri. Dan dengan kata-kata
mereka yang muluk-muluk dan bahasa mereka yang manis mereka menipu orang-orang
yang tulus hatinya.
Jika
jemaat bisa memahami, jika saudara melihat itu pekerjaan Tuhan maka topanglah
hamba Tuhan sebab demi kebaikan dan keselamatan saudara! Bukan dia mengada-ada
mencari masalah. Karena dia mempertaruhkan nyawa demi keselamatan tubuh, jiwa
dan roh jemaat yang dipercayakan Tuhan di atas pundaknya. Dalam nama Yesus saya
minta kehidupan saudara bisa berpikir sampai di situ. Jika saudara melihat ada
hamba Tuhan punya kapasitas seperti ini topang! Karena demi keselamatanku dan
keselamatanmu. Apalagi kalau bicara penyataan. Penyataan itu untuk kepentingan
bersama, kepentingan tubuh Kristus Bukan kepentingan orang itu. Kalau anda merasa anggota tubuh, jika ada
penyataan Allah kepadanya maka anda akan merasa “itu demi kepentingan saya
juga” bukan malah berkata “ah sombong kau!” seperti perkataan seorang gembala
yang saya dengar sendiri.
I Korintus 12:7
12:7 Tetapi kepada tiap-tiap orang dikaruniakan
penyataan Roh untuk kepentingan bersama.
Mestinya
kita merangkul itu sebagai kepentinganku juga. Jika si A mendapat, si B
mendapat, berarti apa yang mereka peroleh untuk kepentinganku juga, untuk
kemanfaatan saya. Harusnya seperti itu umat Tuhan.
Tuhan
tidak menyuruh Yeremia berdiri di ruangan suci apalagi di ruangan maha suci,
tetapi Tuhan suruh berdiri di pintu gerbang. Tuhan ingin meletakan landasan
yang benar. Jadi Tuhan membenahi pondasi ibadah. Makanya Yeremia pasal 7
terkena Mezbah Korban Bakaran, itu dasar ibadah. Sehingga kita bisa dibawa oleh
Tuhan untuk melihat kondisi Mezbah Korban Bakaran. Di Mezbah Korban Bakaran ini
umat Tuhan melandaskan ibadahnya yaitu pada Korban Kristus.
Di
Mezbah Korban Bakaran ada 5 alat untuk mempercepat korban itu hangus berbau
harum di hadapan Tuhan. 5 alat ini langsung menyentuh 5 alat yang kena mengena
dengan penyaliban Kristus.
1.
Cemeti
Yohanes 19:1
19:1
Lalu Pilatus mengambil Yesus dan menyuruh orang menyesah Dia.
Yesus
sebagai guru diolok/diejek
2.
Mahkota
duri
Yesus
sebagai nabi diolok/diejek
Di sana Yesus dipakaikan
mahkota duri kemudian ditutup mukaNya lalu ditinju dan dipukul. Kemudian mereka
berkata “bernubuatlah siapa yang memukul engkau”. Jadi Mahkota duri itu adalah
pengolokan terhadap jabatan nabi.
3.
Kayu
salib yang dipikul oleh Yesus
Yesus sebagai gembala diolok/diejek
4.
Tangan
dan kaki dipaku
Yesus sebagai penginjil diolok/diejek
5.
Lembing
yang ditusuk ke lambungNya
Yesus sebagai rasul diolok/diejek
Jika
benar kita tidak menjadikan itu sebagai bahan olokan, maka cemeti yang kena
kepada Yesus juga harus kena kepada saudara lewat Firman pengajaran. Pengolok
ini bukan berarti mengolok dalam cara yang lazim. Tetapi pengolokan itu ada 10
butir dalam Yeremia pasal 7.
Kalau
benar kita tidak menjadi pengolok mahkota duri yang dikenakan kepada Yesus,
maka kita juga harus menerima Firman nubuatan, harus mantap. Apalagi saya
sebagai hamba Tuhan. Dua-duanya harus mantap, Firman pengajaran dan Firman
nubuatan. Supaya jangan hanya dominan Firman pengajaran, tetapi mana Firman
nubuatannya, mana sasarannya. Atau hanya dominan Firman nubuatan tetapi mana
Firman pengajaran. Keduanya ini kembar dan tidak dapat dipisahkan.
Kemudian
kayu salib, itu beban tanggung
jawab gembala. Penggembalaan itu bukan dijadikan olokkan tetapi kita harus ikut
memikul tanggung jawab di dalam penggembalaan. Mulai dari menggembalakan diri
saudara, menerima asupan dari hamba Tuhan yang dipercayakan Tuhan
menggembalakan saudara yang sekaligus suami bayangan dari jemaat. Jadi gembala
itu adalah suami bayangan dari jemaat yang bertanggung jawab membawa jemaat
kepada suami yang sebenarnya. Itulah Roma 15:16,18.
Roma 15:16,18
15:16 yaitu bahwa aku boleh menjadi pelayan Kristus
Yesus bagi bangsa-bangsa bukan Yahudi dalam pelayanan pemberitaan Injil Allah,
supaya bangsa-bangsa bukan Yahudi dapat diterima oleh Allah sebagai persembahan
yang berkenan kepada-Nya, yang disucikan oleh Roh Kudus.
15:18 Sebab aku tidak akan berani berkata-kata tentang
sesuatu yang lain, kecuali tentang apa yang telah dikerjakan Kristus olehku,
yaitu untuk memimpin bangsa-bangsa lain kepada ketaatan, oleh perkataan dan
perbuatan,
Bagaimana
saya sebagai gembala yang digambarkan sebagai suami bayangan, kemudian orang
yang akan kami bawa pada suami yang sesungguhnya malah berontak, tidak mau
digembalakan, maka tidak bakal jadi. Seharusnya dia memberikan
keringanan “terima kasih saya sudah digembalakan, terima kasih saya bisa
mengerti Firman”. Mestinya demikian, bukan menambah beban
berat, tetapi topanglah
gembala, itu yang benar.
Tangan
dan kaki dipaku, ini pengolokan penginjilan. Saya bicara dari versi pengolokan.
Tangan yang datang melayani dan kaki yang berjalan untuk mendapatkan kita
kenapa kita olok. Kemudian lembing, ini kasihnya Tuhan diolok. Darah dan air
mengalir itu adalah kasih Mempelai Laki-laki Sorga, namun itu diolok. Ini
jangan sampai terjadi.
Kenapa
saya hentar saudara pada pengolokan? Karena kita berbicara tentang Yeremia pasal 7. Ada 10 butir bahwa mereka
benar mengolok Mezbah Korban Bakaran, mengolok Korban Kristus, mengolok korban
pendamaian, mengolok korban tahbisan. Ini yang ada kita lihat dalam kitab
Yeremia pasal 7 dan kita lihat juga perilaku gereja Tuhan akhir zaman ini agar
kita tidak memiliki roh ini. Olehnya Yeremia tampil berbicara.
Perhatikan
teguran ini. Karena Yeremia berhadapan dengan pelayan-pelayan yang sudah nyaman
dengan dusta, dengan pendustaan dan pembohongan. Dan jemaat sudah enjoy dengan ini. Coba bayangkan,
Yeremia harus berhadapan dengan umat Tuhan yang banyak yang sudah enjoy dengan ini turun temurun. Ini
tidak gampang. Makanya kalau ada hamba Tuhan yang seperti Yeremia, dukung dia
dengan doa, karena itu untuk kepentingan kita, kepentingan tubuh.
Yeremia 7:8
7:8 Tetapi sesungguhnya, kamu
percaya kepada perkataan dusta yang tidak memberi faedah.
Jadi
umat ini sudah termakan dusta, sudah termakan hoax. Sudah sukar untuk
membersihkan karena yang menyebar dusta ada di sekitar mereka, ada bersama
dengan mereka. Coba saudara renungkan, bagaimana perasaan Yeremia mengahadapi
mereka? Berat, tidak enteng, tidak mudah. Tetapi Yeremia harus berdiri di situ
demi menolong jemaat Tuhan yang sudah termakan dusta. Yeremia disuruh Tuhan, berarti
sorga masih peduli dengan umat Tuhan ini supaya mereka lepas dari dusta. Ini
bukan pekerjaan enteng, ini pekerjaan berat bagi kami hamba Tuhan akhir zaman.
Sebabnya
coba saudara lihat apa yang Tuhan katakan.
Yeremia 7:2
7:2 "Berdirilah di pintu gerbang rumah TUHAN,
serukanlah di sana firman ini dan katakanlah: Dengarlah firman TUHAN, hai
sekalian orang Yehuda yang masuk melalui semua pintu gerbang ini untuk sujud
menyembah kepada TUHAN!
Jadi
sekarang Yeremia langsung menjadi khatib dan kadim yang langsung diangkat oleh
Tuhan. Padahal rombongan yang datang ini datang bersama dengan khatib dan kadim
mereka. Saudara bayangkan bagaimana perasaan terusiknya hati para kadim, para
imam yang akan melayani ini. Secara manusia harga diri mereka dan prestise mereka
disentuh. Bisa saja Yeremia dikeroyok oleh mereka, tetapi Yeremia bersama
dengan Tuhan. Kemudian jemaat yang bersama dengan mereka yang sudah termakan
dengan dusta, bagaimana reaksi mereka waktu mendengar bahasa Yeremia dalam ayat
3 ini.
Yeremia 7:3
7:3 Beginilah firman TUHAN semesta alam, Allah Israel:
Perbaikilah tingkah langkahmu dan perbuatanmu, maka Aku mau diam bersama-sama
kamu di tempat ini.
Ayat
3a bagaikan pisau sembilu yang menyayat. Tetapi ayat 3b itu Tuhan membalut.
Jadi Yeremia tampil membawa suara Tuhan yang melukai, mengoperasi, tetapi dia juga datang untuk membalut.
Hosea 6:1
6:1 "Mari, kita akan berbalik kepada TUHAN, sebab
Dialah yang telah menerkam dan yang akan menyembuhkan kita, yang telah memukul
dan yang akan membalut kita.
Yeremia
tampil seperti itu. Dia membawa karakter Ilahi, cara Tuhan di dalam pelayanan.
Dia lukai, dia sayat dengan pisau sembilu. Kalau perlu peras lagi dengan jeruk
nipis supaya dia berteriak, tetapi setelah itu diobat ulang. Juga itu Ayub
alami. Ini memang pekerjaan berat, saya mau sayat dengan pisau, saya mau parang
mereka, saya mau pukul mereka. Tetapi akan diobati “Aku akan diam bersama kamu
jika kamu menerima”.
Ayub 5:18
5:18 Karena Dialah yang melukai, tetapi juga yang
membebat; Dia yang memukuli, tetapi yang tangan-Nya menyembuhkan pula.
Itu
cara Tuhan dan kami masih belajar untuk mempraktekan cara Tuhan. Itu sebabnya dalam
II Timotius 4:2-5 kami hamba Tuhan disuruh sabar dan lain-lainnya. Karena ada
10 poin, 10 butir perilaku perbuatan mereka yang disebut orang beribadah yang
dibohongi dan didustai ini. Dusta yang ada pada mereka adalah ini:
1.
Yeremia 7:4-5
7:4
Janganlah percaya kepada perkataan dusta yang berbunyi: Ini bait TUHAN, bait
TUHAN, bait TUHAN,
7:5
melainkan jika kamu sungguh-sungguh memperbaiki tingkah langkahmu dan
perbuatanmu, jika kamu sungguh-sungguh melaksanakan keadilan di antara kamu
masing-masing,
Saat itu tidak ada lagi
keadilan, bahkan keadilan datang dengan terbalik. Sudah tidak ada keadilan
tetapi beribadah. Kemudian suara yang dikumandangkan oleh pengkhotbah
“pulanglah, kita selamat”. Sementara tidak ada keadilan.
Habakuk 1:4
1:4
Itulah sebabnya hukum kehilangan kekuatannya dan tidak pernah muncul keadilan,
sebab orang fasik mengepung orang benar; itulah sebabnya keadilan muncul
terbalik.
Habakuk 1:4 (Terjemahan Lama)
1:4 Maka
sebab itu hukum dihalai-balaikan dan insafpun tiada lagi boleh menang; karena
orang fasik merajalela atas orang yang benar; maka sebab itu hukumpun keluar
terbalik.
Kasihan, orang kecil
ditekan. Orang yang tidak berdaya itu ditekan, tidak ada lagi keadilan.
Mestinya kita sebagai umat Tuhan, kami hamba Tuhan, semua unsur-unsur yang
terlibat dalam pelayanan, buktikan bahwa saudara bisa mengayomi orang yang
benar. Saudara bisa mengayomi orang yang lemah, bukan ditindas orang yang
lemah. Kalau menindas orang lemah, itu sudah salah. Jadi kalau ada penindasan
orang lemah sehingga tidak ada lagi keadilan, berarti dalam gereja kita
mempraktekkan berita bohong, kita ada dalam pendustaan. Ini jangan sampai
terjadi. Saya harus melihat orang itu patut ditolong, dia lemah tidak berdaya,
butuh keadilan, bukan kita injak. Prakteknya zaman Yeremia malah diinjak, tidak
ada lagi keadilan. Bukannya menjadi tangan Tuhan untuk menolong, mengayomi
orang yang lemah.
Kalau mempraktekkan
salah, saudara telah menerima
dusta dan mempraktekkan dusta, yang mendustai
hati saudara. Jangan kita seperti itu. Kita sebagai umat Tuhan, yang kuat
menolong yang lemah.
Galatia 6:1,6
6:1
Saudara-saudara, kalaupun seorang kedapatan melakukan suatu pelanggaran, maka
kamu yang rohani, harus memimpin orang itu ke jalan yang benar dalam roh lemah
lembut, sambil menjaga dirimu sendiri, supaya kamu juga jangan kena pencobaan.
6:6 Dan
baiklah dia, yang menerima pengajaran dalam Firman, membagi segala sesuatu yang
ada padanya dengan orang yang memberikan pengajaran itu.
Ini tugas kita. Ini
praktek keadilan.
Roma 15:1-3
15:1
Kita, yang kuat, wajib menanggung kelemahan orang yang tidak kuat dan jangan
kita mencari kesenangan kita sendiri.
15:2
Setiap orang di antara kita harus mencari kesenangan sesama kita demi
kebaikannya untuk membangunnya.
15:3
Karena Kristus juga tidak mencari kesenangan-Nya sendiri, tetapi seperti ada
tertulis: "Kata-kata cercaan mereka, yang mencerca Engkau, telah mengenai
aku."
Ini praktek Mezbah Korban
Bakaran yang benar, ini praktek orang yang menghayati Korban Kristus. Kita yang
kuat, wajib menolong yang lemah. Tidak mungkin kita menemukan dalam sidang
jemaat itu semuanya mulus, bisa dari gembala kadang melakukan pelanggaran. Kita kembali melihat keadilan Tuhan. Tuhan
melihat kita tidak berdaya, Dia datang dari sorga bagaikan domba yang tersembelih,
dibakar di mezbah korban bakaran demi menolong kita. Bagaimana praktek kita
menghadapi orang yang ada dalam pelanggaran, bagaimana prakteknya kita menolong
orang yang ada dalam kelemahan supaya mereka juga senang seperti kita menikmati
kesenangan. Itulah keadilan.
Bagaimana ini keadilan
dalam mempraktekan.
Yakobus 2:5-8
2:5
Dengarkanlah, hai saudara-saudara yang kukasihi! Bukankah Allah memilih
orang-orang yang dianggap miskin oleh dunia ini untuk menjadi kaya dalam iman
dan menjadi ahli waris Kerajaan yang telah dijanjikan-Nya kepada barangsiapa
yang mengasihi Dia?
2:6
Tetapi kamu telah menghinakan orang-orang miskin. Bukankah justru orang-orang
kaya yang menindas kamu dan yang menyeret kamu ke pengadilan?
2:7
Bukankah mereka yang menghujat Nama yang mulia, yang oleh-Nya kamu menjadi
milik Allah?
2:8 Akan
tetapi, jikalau kamu menjalankan hukum utama yang tertulis dalam Kitab Suci:
"Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri", kamu berbuat
baik.
Inilah keadilan, kita
lihat siapa yang patut ditolong dan membutuhkan pertolongan. Jika kita memiliki
kapasitas untuk menolong, berikan pertolongan, jangan malah menindas dia.
Berikan dia kesempatan bernafas dan biarkan dia menikmati. Amat terlebih
menolong pekerjaan Tuhan. Karena ini pekerjaan Yesus, Yesus yang kaya rela
menjadi miskin, berarti ini pekerjaan Yesus yang miskin.
2.
Yeremia 7:6
7:6 tidak
menindas orang asing, yatim dan janda, tidak menumpahkan darah orang yang
tak bersalah di tempat ini dan tidak mengikuti allah lain, yang menjadi
kemalanganmu sendiri,
Menindas orang asing,
berarti itu pengolokan terhadap Mezbah Korban Bakaran. Mezbah Korban Bakaran
ini adalah sarana Tuhan untuk menolong umat manusia, apalagi kita ini orang asing. Karena kita sudah
tertolong maka mari kita praktekkan menolong orang lain lewat pelayanan
cuma-cuma. Tidak menindas orang asing berarti memberikan service pelayanan
cuma-cuma tanpa menuntut balas. Jika memberikan pelayanan cuma-cuma tanpa
menuntut balas maka hakmu ada pada Tuhan, berkat kita sudah ada, pasti Tuhan
curah. Tetapi Tuhan ingin melihat praktek kita.
Ini orang beribadah
tetapi menindas orang asing, lalu pengkhotbah mengatakan “kita selamat, ini Bait Allah, ini rumah Tuhan, ini Betel”.
Tetapi apa yang mereka lakukan? Tidak ada pelayanan cuma-cuma. Malah ini yang
mereka lakukan:
Mikha 3:11
3:11
Para kepalanya memutuskan hukum karena suap, dan para imamnya memberi
pengajaran karena bayaran, para nabinya menenung karena uang, padahal mereka
bersandar kepada TUHAN dengan berkata: "Bukankah TUHAN ada di
tengah-tengah kita! Tidak akan datang malapetaka menimpa kita!"
Ini bahaya, sebab
semuanya harus dibayar. Memang kalau bicara pekerjaan kita harus dibayar.
Tetapi yang paling utama kita sendiri harus menjadi sukarelawan menawarkan diri
untuk bekerja. Kalau ada imbalan syukur, kalau tidak dibayar syukur berarti kita
sudah mempraktekan pelayanan kepada orang asing.
Yesus dalam perjalanan bersama Kleopas suami isteri ke Emaus, Yesus bagaikan
orang asing bagi mereka. Sampai mereka berkata “adakah engkau orang asing yang
tidak mengerti kejadian di Yerusalem baru-baru ini”. Ternyata orang asing itu
akhirnya memberikan pelayanan cuma-cuma kepada mereka, terbalik, dibalik!
Lukas 24:18
24:18
Seorang dari mereka, namanya Kleopas, menjawab-Nya: "Adakah Engkau
satu-satunya orang asing di Yerusalem, yang tidak tahu apa yang terjadi di situ
pada hari-hari belakangan ini?"
Yesus ditempatkan sebagai
orang asing. Bahasa ini mengandung sindiran, mereka menyindir Yesus. Syukur dan
puji bagi Tuhan, ternyata Yesus orang asing di hadapan mereka ketika dalam
perjalanan. Dan waktu mereka menggelar makan bersama, orang asing ini memberi
pelayanan cuma-cuma.
Ini untuk saya dan
saudara. Marilah kita buka mata melihat kebutuhan-kebutuhan pekerjaan Tuhan
hari-hari terakhir ini demi terwujudnya Tubuh Kristus yang sempurna. Ayo kita
layani, ini pekerjaan Yesus yang ditunjuk sebagai orang asing, ini pekerjaan
Yesus yang rela jadi miskin. Kita harus buka mata, kita harus memberi pelayanan
kepadaNya demi terwujudnya Tubuh Kristus. Di dalamnya ada saudara terekrut
dalam persekutuan Tubuh Kristus. Berarti pelayanan itu walaupun kita katakan
cuma-cuma, tetapi hasilnya kita ada dalam tubuh. Justru luar biasa berkat yang
kita terima. Saya melayani dengan cuma-cuma dan berarti saya ada dalam kategori Tubuh Kristus serta menjadi Mempelai Wanita,
ini berkat luar biasa yang saya terima dari pada pelayanan tadi.
Gereja Tuhan akhir zaman
ini wajar jika kita ditegur oleh Tuhan. Jangan marah jika kita ditegur oleh
Tuhan. Mengapa ada teguran? Karena orang itu melangkah sudah lari dari rel
makanya ditegur “ayo kembali pada rel”.
3.
Yeremia 7:6
7:6 tidak
menindas orang asing, yatim dan janda, tidak menumpahkan darah
orang yang tak bersalah di tempat ini dan tidak mengikuti allah lain, yang
menjadi kemalanganmu sendiri,
Yatim ini kehilangan
ayah. Yang ditindas di sini adalah yatim. Berarti dia sendiri tidak ada minat,
tidak ada ikhtiar, tidak ada kerinduan hati untuk dewasa rohani. Sebab ayah itu
yang akan membawa pada pendewasaan rohani. Kalau kita menindas diri kita
berarti tidak mau menuju pada kedewasaan rohani. Ibadah kanak-kanak terus,
tidak bisa tersinggung! Berarti tidak ada kerinduan hati untuk dewasa. Itu
berarti termakan dusta. Didustai siapa? Iblis yang mendustai pikiran dan
hatimu! Sebab iblis pengkhotbah ulung, sebab Yesus saja dia khotbahi, apalagi
cuma saudara dan saya. Dia seret-seret lagi, dia bawa ke gunung, dia bawa ke
bumbungan. Sampai di bumbungan dia khotbah.
Kalau cuma berkhotbah
banyak orang jago. Tetapi untuk mengajar dan mendidik serta memberikan
keteladanan belum tentu bisa. Saya sangat membutuhkan ini di dalam diriku. Jangan sampai kehilangan
kesempatan untuk didewasakan karena kita sendiri tindas rohani kita tetap yatim, mau kanak-kanak terus. Saya butuh
pendewasaan, umat Tuhan butuh kedewasaan rohani. Jangan saudara dibohongi oleh daging saudara, jangan mau dibohongi oleh iblis
yang bertengger di daging saudara. Ini hal-hal yang wajib dan wajar kita terima.
4.
Yeremia 7:6
7:6 tidak
menindas orang asing, yatim dan janda, tidak menumpahkan darah
orang yang tak bersalah di tempat ini dan tidak mengikuti allah lain, yang
menjadi kemalanganmu sendiri,
Tanpa kita sadar kita
menghimpit Firman pengajaran yang seharusnya menjadi kepala kita, menjadi suami
kita. Firman pengajaran yang kita dengar dan kita terima kadang kita abaikan.
Kita tidak beri kesempatan dia mekar dalam kehidupan kita, kita himpit. Itu
sama dengan menindas janda. Firman pengajaran itulah kepala. Gerakannya kita
himpit, kita tekan. Itu sama dengan kita tetap janda rohani. Ini yang jangan
sampai terjadi dalam kehidupan saya sebagai hamba Tuhan. Utamanya dalam
pelayananku, saya mau memberi kesempatan Firman pengajaran itu berkembang,
mekar terus sehingga mencapai sasaran akhir supaya kita bertemu suami yang sesungguhnya. Gembala
adalah suami bayangan dari jemaat.
Pengajaran itu seharusnya
dari sekarang sudah kita jadikan belahan jiwa kita.
Amsal 7:4
7:4
Katakanlah kepada hikmat: "Engkaulah saudaraku" dan sebutkanlah
pengertian itu sanakmu,
Roh hikmat inilah yang
bergerak membukakan rahasia Firman. Katakanlah hikmat itu saudaramu dan
pengertian itu kerabatmu. Kalau kita jadikan saudara berarti seribu akar, tidak
akan tumbang. Pohon yang 1000 akar, biarpun menghadapi puting beliung sukar
ditumbangkan.
Hikmat itulah yang
membukakan rahasia Firman.
Efesus 1:8-9
1:8 yang
dilimpahkan-Nya kepada kita dalam segala hikmat dan pengertian.
1:9
Sebab Ia telah menyatakan rahasia kehendak-Nya kepada kita, sesuai dengan
rencana kerelaan-Nya, yaitu rencana kerelaan yang dari semula telah
ditetapkan-Nya di dalam Kristus
Kolose 1:27
1:27
Kepada mereka Allah mau memberitahukan, betapa kaya dan mulianya rahasia itu di
antara bangsa-bangsa lain, yaitu: Kristus ada di tengah-tengah kamu, Kristus
yang adalah pengharapan akan kemuliaan!
Kalau katakan “rahasia
Firman yang dibukakan oleh Tuhan itu saudaraku” maka saudara tidak akan
tumbang. Tidak akan termakan dengan dusta dan bohong, karena kita dilayani oleh
Tuhan lewat Firman pengajaran yang seharga dengan Korban Kristus. Kenapa bisa
tumbang? Karena tidak menghargai, dia himpit itu pengajaran, dia tidak
meresponi Firman pengajaran, makanya dia tumbang. Jangan sampai terjadi kehidupan
kita benar-benar menindas janda.
Saudara lihat dalam
Yeremia pasal 7, mayoritas umat Tuhan termakan dusta. Siapa yang menjadi
alatnya iblis mempropagandakan dusta? Imam-imam dan nabi-nabi. Pdt. Totaijs
mengatakan “hati-hati hamba Tuhan. Sekarang kalian ada di tangan Tuhan, jangan
sampai esok lusa saudara ada di tangan iblis”. Jika sekarang kita ada di tangan iblis dan esok lusa kita sadar dan
berbalik ada di tangan Tuhan.
5.
Yeremia 7:6
7:6 tidak
menindas orang asing, yatim dan janda, tidak menumpahkan darah orang yang
tak bersalah di tempat ini dan tidak mengikuti allah lain, yang menjadi
kemalanganmu sendiri,
Yesus orang yang tidak
bersalah.
Yohanes 15:25
15:25
Tetapi firman yang ada tertulis dalam kitab Taurat mereka harus digenapi:
Mereka membenci Aku tanpa alasan.
Yesus ditumpahhkan
darahNya, dibenci tanpa alasan. Sampai Pilatus mengatakan “tidak ada alasan
bagiku untuk menghukum orang ini”. Sampai dia bawa pemikirannya secara manusia untuk
membasuh tangannya, karena Yesus tidak ada salahnya. Kadang bukan Yesus yang
kita benci tanpa alasan, tetapi orang yang diutus oleh Yesus itulah yang
dibenci. Yesus mengatakan “sebagaimana Bapa mengutus Aku demikian Aku mengutus
kamu” orang yang mengalami pengutusan ini yang banyak ditumpahkan darahnya dan
dibenci habis-habisan, tetapi dilakukan orang beribadah. Kenapa beribadah
tetapi yang digalakkan roh kebencian.
Kadang-kadang roh
kebencian bisa tampil karena tujuan kita terhambat. Maksud kita terhambat oleh
orang yang menyampaikan Firman itu, apa yang mau kita capai terhalang sehingga
kita benci habis-habisan. Ini jangan terjadi pada diriku dan diri saudara.
Jangan sampai karena tujuan kita tidak tercapai lalu kita katakan “oh kurang
ajar orang ini!” kemudian kita salah-salahkan orang itu.
Dalam pelayanan satu
tujuanku yaitu supaya bisa saya sebagai suami bayangan membawa jemaat Tuhan pada suami yang sesungguhnya.
Itu yang menjadi beban dalam diriku. Ketika kami sebagai suami bayangan merasa
ada roh yang lain membenci kami, terima kasih banyak sebab Yesus sudah lebih
dahulu dibenci oleh dunia tanpa alasan. Tetapi sebenarnya alasannya ada dalam
Yohanes 7:7.
Yohanes 7:7
7:7
Dunia tidak dapat membenci kamu, tetapi ia membenci Aku, sebab Aku bersaksi
tentang dia, bahwa pekerjaan-pekerjaannya jahat.
Jadi ketika Yesus atau gembala menunjuk kejahatan-kejahatan umat, maka karena alasan itulah Yesus
mereka benci. Coba tarik alur itu pada saudara. Ketika saudara bersaksi tentang
kejahatan orang itu dan orang itu tidak menerima maka dia akan membenci. Ini
yang mewabah
hari-hari terakhir ini.
Makanya banyak orang
berkata “dari pada cari gara-gara tidak usah membicarakan perbuatannya yang
salah, biarkan saja”. Ini dusta namanya, anda ditipu! Tetapi kalau saudara
adalah utusan Kristus maka engkau akan bersaksi seperti Yesus “itu salah, itu
tidak boleh, itu berbahaya bagi dirimu”. Resiko apapun harus diterima.
Kenapa ada kebencian?
Inilah masalahnya. Bukan karena orang itu lebih benar tetapi karena melihat ada
bahaya di situ makanya dia tunjuk. Saya juga melihat isteri, anak, cucu dan
mantuku “ini yang salah” maka saya tunjuk karena itu bisa membawa mereka
terjebak dalam 3,5 tahun aniaya antikristus. Saya tidak ingin isteri dan
anak-anakku serta cucu dan mantuku harus ada dalam aniaya 3,5 tahun, makanya
saya harus bicara. Apalagi jemaat yang adalah calon Mempelai Wanita Tuhan Yesus,
harus saya tunjuk. Jadi kalau Firman yang menunjuk kesalahan saudara, terimalah.
Kalau Firman sampai pada saudara berarti Tuhan mengasihi saudara. Jangan kita
mengkal muka.
Yeremia 7:10
7:10 kemudian kamu datang berdiri di hadapan-Ku di
rumah yang atasnya nama-Ku diserukan, sambil berkata: Kita selamat, supaya
dapat pula melakukan segala perbuatan yang keji ini!
Akhirnya
Tuhan membuang mereka, mestinya dosa yang dibuang.
Yeremia 7:15
7:15 Aku akan melemparkan kamu dari hadapan-Ku,
seperti semua saudaramu, yakni seluruh keturunan Efraim, telah
Kulemparkan."
Jadi
ada yang sudah dilempar lebih dahulu. Tuhan pakai bangsa Asyur pada tahun 720
sebelum masehi untuk melempar mereka. Akhirnya kerajaan Yehuda dilempar juga
oleh Tuhan tahun 620 sebelum masehi. Mestinya mereka harus belajar dari yang
pertama, jangan sampai menyusul seperti itu, sebab sudah dilihat oleh mata
kasat mereka bahwa ada yang dilempar oleh Tuhan, tetapi mereka tidak mengambil
pelajaran. Makanya Amsal mengatakan “aku lewat di ladang si pemalas dan aku
mengambil pelajaran”.
Amsal 24:30-32
24:30 Aku melalui ladang seorang pemalas dan kebun
anggur orang yang tidak berakal budi.
24:31 Lihatlah, semua itu ditumbuhi onak, tanahnya
tertutup dengan jeruju, dan temboknya sudah roboh.
24:32 Aku memandangnya, aku memperhatikannya, aku
melihatnya dan menarik suatu pelajaran.
Mestinya
Yehuda melihat pada Israel yang pada 720 tahun sebelum masehi sudah dibuang.
Itu peringatan bagi Yehuda, tetapi 100 tahun kemudian mereka juga dibuang ke
Babel. Kita jangan lagi seperti Israel dan Yehuda.
Ini
pelajaran yang manis dari Tuhan bagiku dan bagi saudara. Jangan kita dilempar.
Biarlah kita ada dalam pelukan suami kita, Mempelai Laki-laki Sorga.
GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 085241270477
Email: imamat_raja@yahoo.com
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar